makalah pbl blok 17 hepatobilier

Upload: priscilla-nathalie-geswein

Post on 01-Mar-2018

242 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Makalah PBL Blok 17 Hepatobilier

    1/9

    Angka kejadian Ikterus pada bayi sangat bervariasi di RSCM persentase ikterus neonatorum pada bayi cukup

    bulan sebesar 32,1 dan pada bayi kurang bulan sebesar !2,", sedangkan di Amerika Serikat sekitar #$

    bayi menderita ikterus baru la%ir menderita ikterus, lebi% dari &$' (ayi)bayi yang mengalami ikterus itu

    mencapai kadar bilirubin yang melebi%i 1$ mg' *3,+

    Ikterus terjadi apabila terdapat bil ilirubin dalam dara%' -ada sebagian besar neonatus, ikterus akan ditemukan

    dalam minggu pertama dalam ke%idupannya' .ikemukakan ba%/a kejadian ikterus terdapat pada #$ bayi

    cukup bulan dan pada bayi 0$ bayi kurang bulan' .i akarta dilaporkan 32,1" menderita ikterus' Ikterus ini

    pada sebagian lagi bersiat patologik yang dapat menimbulkan gangguan yang menetap atau menyebabkan

    kematian' arena setiap bayi dengan ikterus %arus ditemukan dalam 2! jam pertama ke%idupan bayi atau bila

    kadar bilirubuin meningkat lebi% dari & mg4dl dalam 2! jam' *3,+

    -roses %emolisis dara%, ineksi berat ikterus yang berlangsung lebi% dari 1 mg4dl juga merupakan keadaan

    kemungkinan adanya ikterus patologi' .alam keadaan tersebut penatalaksanaan ikterus dilakukan sebaik)

    baiknya agar akibat buruk ikterus dapat di%indarkan' *3,+

    .einisi

    Ikterus 5eonatorum

    6aitu disklorisasi pada kulit atau organ lain karena penumpukan bilirubin' *2,!,&,#,+,0,",1$

    Ikterus isiologis

    6aitu ikterus yang timbul pada %ari kedua dan ketiga yang tidak mempunyai dasar patologis, kadarnya tidak

    mele/ati kadar yang memba%ayakan atau mempunyai potensi menjadi 7kernikterus8 dan tidak menyebabkan

    suatu morbiditas pada bayi' *2,!,"

    Ikterus patologis

    6aitu ikterus yang mempunyai dasar patologis atau kadar bilirubinnya mencapai suatu nilai yang disebut

    %iperbilirubinemia' *2,!,"

    ernicterus

    Suatu sindroma neurologik yang timbul sebagai akibat penimbunan bilirubin tak terkonyugasi dalam sel 9 sel

    otak' *2,!,"

    Metabolisme bilirubin

    :ntuk mendapat pengertian yang cukup mengenai masala% ikterus pada neonatus, perlu diketa%ui tentang

    metabolisme bilirubin pada janin dan neonatus' -erbedaan utama metabolisme adala% ba%/a pada janin melalui

    plasenta dalam bentuk bilirubin indirek'

    Metabolisme bilirubin mempunyai tingkatan sebagai berikut ;

    -roduksiSebagian besar bilirubin terbentuk sebagai akibat degradasi %emoglobin pada sistem retikuloendotelial *R

  • 7/26/2019 Makalah PBL Blok 17 Hepatobilier

    2/9

    *2,+(ilirubin indirek kemudian diikat ole% albumin sel parenkim %epar mempunyai cara yang selekti dan eekti

    mengambil bilirubin dari plasma' (ilirubin ditranser melalui membran sel ke dalam %epatosit sedangkan albumin

    tidak' .idalam sel bilirubin akan terikat terutama pada ligandin *protein

    onjugasi

    .alam sel %epar bilirubin kemudian dikonjugasi menjadi bilirubin diglukosonide' @alaupun ada sebagian kecil

    dalam bentuk monoglukoronide' lukoronil transerase meruba% bentuk monoglukoronide menjadi diglukoronide'

    -ertama)tama yaitu uridin di osat glukoronide transerase *:.- ; = yang mengkatalisasi pembentukan

    bilirubin monoglukoronide'

    Sintesis dan ekskresi diglokoronode terjadi di membran kanilikulus' Isomer bilirubin yang dapat membentuk

    ikatan %idrogen seperti bilirubin natural IB dapat diekskresikan langsung kedalam empedu tanpa konjugasi'

    Misalnya isomer yang terjadi sesuda% terapi sinar *isomer oto' *2,+

  • 7/26/2019 Makalah PBL Blok 17 Hepatobilier

    3/9

    kadarnya lebi% renda% dari 2 mg4dl antara lain ke &)+ ke%idupan' Ikterus akibat peruba%an ini dinamakan ikterus

    7isiologis8 dan diduga sebagai akibat %ancurnya sel dara% mera% janin yang disertai pembatasan sementara

    pada konjugasi dan ekskresi bilirubin ole% %ati'

    .iantara bayi)bayi prematur, kenaikan bilirubin serum cenderung sama atau sedikit lebi% lambat daripada pada

    bayi aterm, tetapi berlangsung lebi% lama, pada umumnya mengakibatkan kadar yang lebi% tinggi, puncaknya

    dicapai antara %ari ke !)+, pola yang akan diperli%atkan bergantung pada /aktu yang diperlukan ole% bayi

    preterm mencapai pematangan mekanisme metabolisme ekskresi bilirubin' adar puncak sebesar 0)12 mg4dl

    tidak dicapai sebelum %ari ke &)+ dan kadang)kadang ikterus ditemukan setela% %ari ke)1$'

    .iagnosis ikterus isiologik pada bayi aterm atau preterm, dapat ditegakkan dengan menyingkirkan penyebab

    ikterus berdasarkan anamnesis dan penemuan klinik dan laboratorium' -ada umumnya untuk menentukan

    penyebab ikterus jika ;

    1' Ikterus timbul dalam 2! jam pertama ke%idupan'

    2' (ilirubin serum meningkat dengan kecepatan lebi% besar dari & mg4dl42! jam'

    3' adar bilirubin serum lebi% besar dari 12 mg4dl pada bayi aterm dan lebi% besar dari 1! mg4dl pada bayi

    preterm'

    !' Ikterus persisten sampai mele/ati minggu pertama ke%idupan, atau

    &' (ilirubin direk lebi% besar dari 1 mg4dl' *!,&,0

    Ikterus -atologis

    Ikterus patologis mungkin merupakan petunjuk penting untuk diagnosis a/al dari banyak penyakit neonatus'

    Ikterus patologis dalam 3# jam pertama ke%idupan biasanya disebabkan ole% kelebi%an produksi bilirubin,

    karena klirens bilirubin yang lambat jarang menyebabkan peningkatan konsentrasi diatas 1$ mg4dl pada umur ini'

    adi, ikterus neonatorum dini biasanya disebabkan ole% penyakit %emolitik'

    ernicterus(a%aya %iperbilirubinemia adala% kernikterus, yaitu suatu kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin indirek

    pada otak terutama pada korpus striatum, talamus, nukleus subtalamus %ipokampus, nukleus mera% dan

    nukleus di dasar ventrikel IH' Secara klinis pada a/alnya tidak jelas, dapat berupa mata berputar, letargi, kejang,

    tak mau meng%isap, malas minum, tonus otot meningkat, le%er kaku, dan opistotonus' (ila berlanjut dapat terjadi

    spasme otot, opistotonus, kejang, atetosis yang disertai ketegangan otot' .apat ditemukan ketulian pada nada

    tinggi, gangguan bicara dan retardasi mental' *!,0,"

    2'3 im )#)-., piruvat kinase, perdara%an

    tertutup dan sepsis'

    2' angguan dalam proses 7uptake8 dan konjugasi %epar

    angguan ini dapat disebabkan ole% bilirubin, gangguan ungsi %epar, akibat asidosis, %ipoksia dan ineksi atau

    tidak terdapatnya en>im glukoronil transerase *sindrom criggler)5ajjar' -enyebab lain yaitu deisiensi protein'

    -rotein 6 dalam %epar yang berperan penting dalam 7uptake8 bilirubin ke sel %epar'

    3' angguan transportasi

    (ilirubin dalam dara% terikat pada albumin kemudian diangkat ke %epar' Ikatan bilirubin dengan albumin ini dapatdipengaru%i ole% obat misalnya salisilat, sulaura>ole' .eisiensi albumin menyebabkan lebi% banyak

  • 7/26/2019 Makalah PBL Blok 17 Hepatobilier

    4/9

    terdapatnya bilirubin indirek yang bebas dalam dara% yang muda% melekat ke sel otak'

    !' angguan dalam ekskresi

    angguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam %epar atau diluar %epar' elainan diluar %epar biasanya

    disebabkan ole% kelainan ba/aan' bstruksi dalam %epar biasanya akibat ineksi atau kerusakan %epar ole%

    penyebab lain' *2,!,&,+,0,"

    Ikterus yang ber%ubungan dengan pemberian air susu ibu'

    .iperkirakan 1 dari setiap 2$$ bayi aterm, yang menyusu, memperli%atkan peningkatan bilirubin tak terkonjugasi

    yang cukup berarti antara %ari ke !)+ ke%idupan, mencapai konsentrasi maksimal sebesar 1$)2+ mg4dl, selama

    minggu ke 3' ika mereka terus disusui, %iperbilirubinemia secara berangsur)angsur akan menurun dan

    kemudian akan menetap selama 3)1$ minggu dengan kadar yang lebi% renda%' ika mereka di%entikan

    menyusu, kadar bilirubin serum akan menurun dengan cepat, biasanya kadar normal dicapai dalam beberapa

    %ari'

    )diol dan asam lemak rantai panjang, tak)teresteriikasi, yang secara kompetiti meng%ambat aktivitas konjugasi

    glukoronil transerase, pada kira)kira +$ bayi yang disusuinya' -ada ibu lainnya, susu yang mereka %asilkan

    mengandung lipase yang mungkin bertanggung ja/ab atas terjadinya ikterus' Sindroma ini %arus dibedakan dari

    %ubungan yang sering diakui, tetapi kurang didokumentasikan, antara %iperbilirubinemia tak)terkonjugasi, yang

    diperberat yang terdapat dalam minggu pertama ke%idupan dan menyusu pada ibu' *", 2)pregnan)3

    -eng%entian menyusu selama 2)! %ari, bilirubin serum akan menurun dengan cepat, setela% itu mereka dapat

    menyusu kembali, tanpa disertai timbulnya kembali %iperbilirubinemia dengan kadar tinggi, seperti sebelumnya'

    (ayi ini tidak memperli%atkan tanda kesakitan lain dan kernikterus tidak perna% dilaporkan' Susu yang berasal

    dari beberapa ibu mengandung

    -atoisiologi

    -eningkatan kadar bilirubin tubu% dapat terjadi pada beberapa keadaan' ejadian yang sering ditemukan adala%apabila terdapat penamba%an beban bilirubin pada sel %epar yang terlalu berlebi%an' Dal ini dapat ditemukan

    bila terdapat peningkatan peng%ancuran eritrosit, polisitemia, memendeknya umur eritrosit janin4bayi,

    meningkatnya bilirubin dari sumber lain, atau terdapatnya peningkatan sirkulasi entero%epatik'

    angguan ambilan bilirubin plasma juga dapat menimbulkan peningkatan kadar bilirubin tubu%' Dal ini dapat

    terjadi apabila kadar protein 6 berkurang atau pada keadaan proten 6 dan protein ? terikat ole% anion lain,

    misalnya pada bayi dengan asidosis atau dengan anoksia4%ipoksia' eadaan lain yang memperli%atkan

    peningkatan kadar bilirubin adala% apabila ditemukan gangguan konjugasi %epar *deisiensi en>im glukoranil

    transerase atau bayi yang menderita gangguan ekskresi, misalnya penderita %epatitis neonatal atau sumbatan

    saluran empedu intra4ekstra %epatik'

    -ada derajat tertentu, bilirubin ini akan bersiat toksik dan merusak jaringan tubu%' =oksisitas ini terutamaditemukan pada bilirubin indirek yang bersiat sukar larut dalam air tapi muda% larut dalam lemak' Siat ini

    memungkinkan terjadinya eek patologik pada sel otak apabila bilirubin tadi dapat menembus sa/ar dara% otak'

    elainan yang terjadi pada otak ini disebut kernikterus atau ensealopati biliaris' -ada umumnya dianggap

    ba%/a kelainan pada susunan sara pusat tersebut mungkin akan timbul apabila kadar bilirubin indirek lebi% dari

    2$ mg4dl' Muda% tidaknya bilirubin melalui sa/ar dara% otak ternyata tidak %anya tergantung dari tingginya kadar

    bilirubin tetapi tergantung pula pada keadaan neonatus sendiri' (ilirubin indirek akan muda% melalui sa/ar

    daera% otak apabila pada bayi terdapat keadaan imaturitas, berat la%ir renda%, %ipoksia, %iperkarbia,

    %ipoglikemia, dan kelainan susunan sara pusat yang terjadi karena trauma atau ineksi' *+,"

    Maniestasi linis-engamatan ikterus paling baik dilakukan dengan ca%aya sinar mata%ari' (ayi baru la%ir *((J tampak kuning

  • 7/26/2019 Makalah PBL Blok 17 Hepatobilier

    5/9

    apabila kadar bilirubin serumnya kira)kira # mg4dl atau 1$$ mikro mol4J *1 mg mg4dl K 1+,1 mikro mol4J' sala%

    satu cara pemeriksaan derajat kuning pada ((J secara klinis, seder%ana dan muda% adala% dengan penilaian

    menurut ramer *1"#"' Caranya dengan jari telunjuk ditekankan pada tempat)tempat yang tulangnya menonjol

    seperti tulang %idung, dada, lutut dan lain)lain' =empat yang ditekan akan tampak pucat atau kuning' -enilaian

    kadar bilirubin pada masing)masing tempat tersebut disesuaikan dengan tabel yang tela% diperkirakan kadar

    bilirubinnya' *+,"

    .iagnosis

    Anamnesis ikterus pada ri/ayat obstetri sebelumnya sangat membantu dalam menegakkan diagnosis

    %iperbilirubinemia pada bayi' =ermasuk dalam %al ini anamnesis mengenai ri/ayat inkompatabilitas dara%,

    ri/ayat transusi tukar atau terapi sinar pada bayi sebelumnya' .isamping itu aktor risiko ke%amilan dan

    persalinan juga berperan dalam diagnosis dini ikterus4%iperbilirubinemia pada bayi' Gaktor risiko tersebut antara

    lain adala% ke%amilan dengan komplikasi, persalinan dengan tindakan4komplikasi, obat yang diberikan pada ibu

    selama %amil4persalinan, ke%amilan dengan diabetes melitus, ga/at janin, malnutrisi intrauterin, ineksi

    intranatal, dan lain)lain'

    Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dili%at segera setela% la%ir atau beberapa %ari kemudian' Ikterus yang

    tampak pun sangat tergantung kepada penyebab ikterus itu sendiri' -ada bayi dengan peninggian bilirubin

    indirek, kulit tampak ber/arna kuning terang sampai jingga, sedangkan pada penderita dengan gangguan

    obstruksi empedu /arna kuning kulit terli%at agak ke%ijauan' -erbedaan ini dapat terli%at pada penderita ikterus

    berat, tetapi %al ini kadang)kadang sulit dipastikan secara klinis karena sangat dipengaru%i /arna kulit' -enilaian

    akan lebi% sulit lagi apabila penderita sedang mendapatkan terapi sinar' Selain kuning, penderita sering %anya

    memperli%atkan gejala minimal misalnya tampak lema% dan nasu minum berkurang' eadaan lain yang

    mungkin menyertai ikterus adala% anemia, petekie, pembesaran lien dan %epar, perdara%an tertutup, gangguan

    naas, gangguan sirkulasi, atau gangguan syara' eadaan tadi biasanya ditemukan pada ikterus berat atau

    %iperbilirubinemia berat'

    @aktu timbulnya ikterus mempunyai arti yang penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderitakarena saat timbulnya ikterus mempunyai kaitan yang erat dengan kemungkinan penyebab ikterus tersebut'

    Ikterus yang timbul %ari pertama sesuda% la%ir, kemungkinan besar disebabkan ole% inkompatibilitas golongan

    dara% *A(, R% atau golongan dara% lain' Ineksi intra uterin seperti rubela, penyakit sitomegali,

    toksoplasmosis, atau sepsis bakterial dapat pula memperli%atkan ikterus pada %ari pertama' -ada %ari kedua

    dan ketiga ikterus yang terjadi biasanya merupakan ikterus isiologik, tetapi %arus pula dipikirkan penyebab lain

    seperti inkompatibilitas golongan dara%, ineksi kuman, polisitemia, %emolisis karena perdara%an tertutup,

    kelainan morologi eritrosit *misalnya serositosis, sindrom ga/at naas, toksositosis obat, deisiensi )#)-.,

    dan lain)lain' Ikterus yang timbul pada %ari ke ! dan ke & mungkin merupakan kuning karena ASI atau terjadi

    pada bayi yang menderita ilbert, bayi dari ibu penderita diabetes melitus, dan lain)lain' Selanjutnya ikterus

    setela% minggu pertama biasanya terjadi pada atresia duktus koledokus, %epatitis neonatal, stenosis pilorus,%ipotiroidisme, galaktosemia, ineksi post natal, dan lain)lain' *+,"

    2'+' .iagnosis (anding

    Ikterus yang terjadi pada saat la%ir atau dalam /aktu 2! jam pertama ke%idupan mungkin sebagai akibat

    eritroblastosis oetalis, sepsis, penyakit inklusi sitomegalik, rubela atau toksoplasmosis kongenital' Ikterus pada

    bayi yang mendapatkan tranusi selama dalam uterus, mungkin ditandai ole% proporsi bilirubin bereaksi)langsung

    yang luar biasa tingginya' Ikterus yang baru timbul pada %ari ke 2 atau %ari ke 3, biasanya bersiat 7isiologik8,

    tetapi dapat pula merupakan maniestasi ikterus yang lebi% para% yang dinamakan %iperbilirubinemia neonatus'

    Ikterus non%emolitik amilial *sindroma Criggler)5ajjar pada permulaannya juga terli%at pada %ari ke)2 atau %ari

    ke)3' Ikterus yang timbul setela% %ari ke 3, dan dalam minggu pertama, %arus dipikirkan kemungkinan septikemiasebagai penyebabnya keadaan ini dapat disebabkan ole% ineksi)ineksi lain terutama siilis, toksoplasmosis dan

  • 7/26/2019 Makalah PBL Blok 17 Hepatobilier

    6/9

    penyakit inklusi sitomegalik' Ikterus yang timbul sekunder akibat ekimosis atau %ematoma ekstensi dapat terjadi

    selama %ari pertama kela%iran atau sesuda%nya, terutama pada bayi prematur' -olisitemia dapat menimbulkan

    ikterus dini'

    Ikterus yang permulaannya ditemukan setela% minggu pertama ke%idupan, memberi petunjuk adanya,

    septikemia, atresia kongenital saluran empedu, %epatitis serum %omolog, rubela, %epatitis %erpetika, pelebaran

    idiopatik duktus koledoskus, galaktosemia, anemia %emolitik kongenital *serositosis atau mungkin krisis anemia

    %emolitik lain, seperti deisiensi en>im piruvat kinase dan en>im glikolitik lain, talasemia, penyakit sel sabit,

    anemia non)sperosit %erediter, atau anemia %emolitik yang disebabkan ole% obat)obatan *seperti pada deisiensi

    kongenital en>im)en>im glukosa)#)osat de%idrogenase, glutation sintetase, glutation reduktase atau glutation

    peroksidase atau akibat terpapar ole% ba%an)ba%an lain'

    Ikterus persisten selama bulan pertama ke%idupan, memberi petunjuk adanya apa yang dinamakan 7inspissated

    bile syndrome8 *yang terjadi menyertai penyakit %emolitik pada bayi neonatus, %epatitis, penyakit inklusi

    sitomegalik, siilis, toksoplasmosis, ikterus non%emolitik amilial, atresia kongenital saluran empedu, pelebaran

    idiopatik duktus koledoskus atau galaktosemia' Ikterus ini dapat di%ubungkan dengan nutrisi perenteral total'

    adang)kadang ikterus isiologik dapat berlangsung berkepanjangan sampai beberapa minggu, seperti pada

    bayi yang menderita penyakit %ipotiroidisme atau stenosis pilorus'

    =anpa mempersoalkan usia ke%amilan atau saat timbulnya ikterus, %iperbilirubinemia yang cukup berarti

    memerlukan penilaian diagnostik yang lengkap, yang mencakup penentuan raksi bilirubin langsung *direk dan

    tidak langsung *indirek %emoglobin, %itung leukosit, golongan dara%, tes Coombs dan pemeriksaan sediaan

    apus dara% tepi' (ilirubinemia indirek, retikulositosis dan sediaan apus yang memperli%atkan bukti adanya

    peng%ancuran eritrosit, memberi petunjuk adanya %emolisis bila tidak terdapat ketidakcocokan golongan dara%,

    maka %arus dipertimbangkan kemungkinan adanya %emolisis akibat nonimunologik' ika terdapat

    %iperbilirubinemia direk, adanya %epatitis, kelainan metabolisme ba/aan, ibrosis kistik dan sepsis, %arus

    dipikirkan sebagai suatu kemungkinan diagnosis' ika %itung retikulosit, tes Coombs dan bil irubin direk normal,

    maka mungkin terdapat %iperbilirubinemia indirek isiologik atau patologik' *"

    2'0' -enatalaksanaan

    I' -endekatan menentukan kemungkinan penyebab

    Menetapkan penyebab ikterus tidak selamanya muda% dan membutu%kan pemeriksaan yang banyak dan ma%al,

    se%ingga dibutu%kan suatu pendekatan k%usus untuk dapat memperkirakan penyebabnya' -endekatan yang

    dapat memenu%i kebutu%an itu yaitu menggunakan saat timbulnya ikterus seperti yang dikemukakan ole% Darper

    dan 6oon 1"+!, yaitu ;

    A' Ikterus yang timbul pada 2! jam pertama

    -enyebab ikterus yang terjadi pada 2! jam pertama menurut besarnya kemungkinan dapat disusun sebagai

    berikut ;) Inkompatibilitas dara% R%, A( atau golongan lain'

    ) Ineksi intrauterin *ole% virus, toksoplasma, lues dan kadang)kadang bakteri'

    ) adang)kadang ole% deisiensi )#)-.'

    -emeriksaan yang perlu diper%atikan yaitu ;

    ) adar bilirubin serum berkala

    ) .ara% tepi lengkap

    ) olongan dara% ibu dan bayi

    ) :ji coombs

    ) -emeriksaan penyaring deisiensi en>im )#)-., biakan dara% atau biopsi %epar bila perlu'

    (' Ikterus yang timbul 2!) +2 jam sesuda% la%ir) (iasanya ikterus isiologis

  • 7/26/2019 Makalah PBL Blok 17 Hepatobilier

    7/9

    ) Masi% ada kemungkinan inkompatibilitas dara% A( atau R% atau golongan lain' Dal ini dapat diduga kalau

    peningkatan kadar bilirubin cepat, misalnya melebi%i & mg42! jam'

    ) .eisiensi en>im )#)-. juga mungkin

    ) -olisitemia

    ) Demolisis perdara%an tertutup *perdara%an subaponeurosis, perdara%an %epar subkapsuler dan lain)lain'

    ) Dipoksia'

    ) Serositosis, eliptositosis dan lain)lain'

    ) .e%idrasi asidosis'

    ) .eisiensi en>im eritrosit lainnya'

    -emeriksaan yang perlu dilakukan ;

    (ila keadaan bayi baik dan peningkatan ikterus tidak cepat, dapat dilakukan pemeriksaan daera% tepi,

    pemeriksaan kadar bilirubin berkala, pemeriksaan penyaring en>im )#)-. dan pemeriksaan lainnya bila perlu'

    C' Ikterus yang timbul sesuda% +2 jam pertama sampai ak%ir minggu pertama

    ) (iasanya karena ineksi *sepsis'

    ) .e%idrasi asidosis'

    ) .iisiensi en>im )#)-.'

    ) -engaru% obat'

    ) Sindrom Criggler)5ajjar'

    ) Sindrom ilbert'

    .' Ikterus yang timbul pada ak%ir minggu pertama dan selanjutnya

    ) (iasanya karena obstruksi'

    ) Dipotiroidisme'

    ) 7breast milk jaundice8

    ) Ineksi') 5eonatal %epatitis'

    ) alaktosemia'

    ) Jain)lain'

    -emeriksaan yang perlu dilakukan ;

    ) -emeriksaan bilirubin *direk dan indirek berkala'

    ) -emeriksaan dara% tepi'

    ) -emeriksaan penyaring )#)-.'

    ) (iakan dara%, biopsi %epar bila ada indikasi'

    ) -emeriksaan lainnya yang berkaitan dengan kemungkinan penyebab'

    .apat diambil kesimpulan ba%/a ikterus baru dapat dikatakan isiologis sesuda% observasi dan pemeriksaanselanjutnya tidak menunjukkan dasar patologis dan tidak mempunyai potensi berkembang menjadi EkernicterusF'

    Ikterus yang kemungkinan besar menjadi patologis yaitu ;

    1' Ikterus yang terjadi pada 2! jam pertama'

    2' Ikterus dengan kadar bilirubin melebi%i 12,& mg pada neonatus cukup bulan dan 1$ mg pada neonatus

    kurang bulan'

    3' Ikterus dengan peningkatan bilirubin)lebi% dari & mg4%ari'

    !' Ikterus yang menetap sesuda% 2 minggu pertama'

    &' Ikterus yang mempunyai %ubungan dengan proses %emolitik, ineksi atau keadaan patologis lain yang tela%

    diketa%ui'

    #' adar bilirubin direk melebi%i 1 mg'

  • 7/26/2019 Makalah PBL Blok 17 Hepatobilier

    8/9

    II' -encega%an

    Ikterus dapat dicega% dan di%entikan peningkatannya dengan ;

    1' -enga/asan antenatal yang baik'

    2' Meng%indari obat yang dapat meningkatkan ikterus pada bayi pada masa ke%amilan dan kela%iran, misalnya

    sulaura>ole, novobiosin, oksitosin dan lain)lain'

    3' -encega%an dan mengobati %ipoksia pada janin dan neonatus'

    !' -enggunaan enobarbital pada ibu 1)2 %ari sebelum partus'

    &' Iluminasi yang baik pada bangsal bayi baru la%ir'

    #' -emberian makanan yang dini'

    +' -encega%an ineksi'

    III' Mengatasi %iperbilirubinemia

    Mempercepat proses konjugasi, misalnya dengan pemberian enobarbital' bat ini bekerja sebagai Een>yme

    inducerF se%ingga konjugasi dapat dipercepat' -engobatan dengan cara ini tidak begitu eekti dan membutu%kan

    /aktu !0 jam baru terjadi penurunan bilirubin yang berarti' Mungkin lebi% bermanaat bila diberikan pada ibu kira)

    kira 2 %ari sebelum mela%irkan'

    Memberikan substrat yang kurang untuk transportasi atau konjugasi' Conto%nya yaitu pemberian albumin untuk

    mengikat bilirubin yang bebas' Albumin dapat diganti dengan plasma dengan dosis 1&)2$ ml4kg((' Albumin

    biasanya diberikan sebelum tranusi tukar dikerjakan ole% karena albumin akan mempercepat keluarnya bilirubin

    dari ekstravaskuler ke vaskuler se%ingga bilirubin yang diikatnya lebi% muda% dikeluarkan dengan tranusi tukar'

    -emberian glukosa perlu untuk konjugasi %epar sebagai sumber energi'

    Melakukan dekomposisi bilirubin dengan ototerapi' @alaupun ototerapi dapat menurunkan kadar bilirubin

    dengan cepat, cara ini tidak dapat menggantikan tranusi tukar pada proses %emolisis berat' Gototerapi dapat

    digunakan untuk pra dan pasca)tranusi tukar'

    =ranusi tukar-ada umumnya tranusi tukar dilakukan dengan indikasi sebagai berikut ;

    2$ mg') -ada semua keadaan dengan kadar bilirubin indirek

    ) enaikan kadar bilirubin indirek yang cepat, yaitu $,3)1 mg4jam'

    ) Anemia yang berat pada neonatus dengan gejala gagal jantung'

    ) (ayi dengan kadar %emoglobin talipusat L 1! mg dan uji Coombs direk positi'

    Sesuda% tranusi tukar %arus diberi ototerapi' (ila terdapat keadaan seperti asiksia perinatal, distres

    pernaasan, asidosis metabolik, %ipotermia, kadar protein serum kurang atau sama dengan & g, berat badan

    la%ir kurang dari 1'&$$ gr dan tanda)tanda gangguan susunan sara pusat, penderita %arus diobati seperti pada

    kadar bilirubin yang lebi% tinggi berikutnya'

    IH' -engobatan umum

    (ila mungkin pengobatan ter%adap etiologi atau aktor penyebab dan pera/atan yang baik' Dal lain yang perlu

    diper%atikan yaitu pemberian makanan yang dini dengan cairan dan kalori cukup dan iluminasi kamar bersalin

    dan bangsal bayi yang baik'

    H' =indak lanjut

    (a%aya %iperbilirubinemia yaitu EkernicterusF' le% karena itu ter%adap bayi yang menderita %iperbilirubinemia

    perlu dilakukan tindak lanjut sebagai berikut ;

    1' -enilaian berkala pertumbu%an dan perkembangan

    2' -enilaian berkala pendengaran3' Gisioterapi dan re%abilitasi bila terdapat gejala sisa *3,!,"

  • 7/26/2019 Makalah PBL Blok 17 Hepatobilier

    9/9

    2'"' -rognosis

    Diperbilirubinemia baru akan berpengaru% buruk apabila bilirubin indirek tela% melalui sa/ar dara% otak' -ada

    keadaan ini penderita mungkin menderita kernikterus atau ensealopati biliaris' ejala ensealopati biliaris ini

    dapat segera terli%at pada masa neonatus atau baru tampak setela% beberapa lama kemudian' -ada masa

    neonatus gejala mungkin sangat ringan dan %anya memperli%atkan gangguan minum, latergi dan %ipotonia'

    Selanjutnya bayi mungkin kejang, spastik dan ditemukan epistotonus' -ada stadium lanjut mungkin didapatkan

    adanya atetosis disertai gangguan pendengaran dan retardasi mental di %ari kemudian' .engan memper%atikan

    %al di atas, maka sebaiknya pada semua penderita %iperbilirubinemia dilakukan pemeriksaan berkala, baik

    dalam %al pertumbu%an isis dan motorik, ataupun perkembangan mental serta ketajaman pendengarannya'

    *+,"

    .AG=AR -:S=AA

    1' Arin (e%rman ligman, 5elson .alam Ilmu ese%atan Anak, volume I, edisi 1&, -enerbit (uku edokteran