makalah pbl blok 1 modul 2

Upload: renee-lewis

Post on 15-Oct-2015

102 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

blok 1

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Makalah Pbl Blok 1 Modul 2

    1/10

    MAKALAH PBL BLOK 1 MODUL 2KOMUNIKASI DAN EMPATI

    VANIA LEVINA

    102011259KELOMPOK F3

    [email protected]

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

    Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731

    [email protected]

    BAB I PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Komunikasi menjadi bagian terpenting dalam kemanusiaan seorang individu karena

    dengan komunikasi ia dapat menjalin hubungan social dengan orang lain.

    Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahas latin : communicatio. Istilah ini bersumber

    dari perkataan communis yang berarti sama. Sama yang dimaksudkan disini adalah sama

    makna/arti. Jadi komunikasi terjadi apabila trdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan

    yang disampaikan oleh komunikator (pemberi pesan) dan ditrima oleh komunikan (penerima

    pesan)1

    Pada hakikatnya komunikasi memang merupakan faktor yang sangat penting dalam

    hub D-P. Faktor ni bahkan dianggap sebagai indikator utama palayanan kesahatan yang

    berkualitas. Dokter dan pasien akan sama-sama merasa puas bila mereka dapat membangun

    komunikasi yang baik. Sedemikian penting faktor ini sehingga tidak sedikit pasien yang

    sembuh sesaat setelah melakukan komunikasi yang baik dengan dokternya.

    BAB II PEMBAHASAN

    1. Identifikasi istilah yang tidak diketahui

    Cephalgia : Sakit kepalayang secaramedisdikenal sebagai cephalalgiaatau

    dilafalkan cephalgiaadalah suatu kondisi terdapatnya rasa sakit di dalamkepala

    2. Rumusan masalah

    - Menangggapi keluhan pasien dengan muka cemberut dan perasaan tersinggung.

    - Pasien menyimpulkan sendiri penyakitnya

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]://id.wikipedia.org/wiki/Medishttp://id.wikipedia.org/wiki/Medishttp://id.wikipedia.org/wiki/Medishttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Medismailto:[email protected]:[email protected]
  • 5/26/2018 Makalah Pbl Blok 1 Modul 2

    2/10

    3

    .1

    Ko

    mu

    nik

    asi

    dan Empati

    Empati(dariBahasa Yunani yang berarti "ketertarikan fisik") didefinisikan sebagai

    respons afektif dan kognitif yang kompleks pada distres emosional orang lain.2

    Empati adalah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang

    mencakupspektrumyang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk

    menolong, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain

    rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain.3

    Dalam berempati, diperlukan upaya dan kemampuan :4

    Kognitif : mengerti kebutuhan pasien

    Afektif : Peka akan perasaan pasien

    Psikomotor : memperlihatkan/menyampaikan empati kepada pasien

    Tingkat/level empati dalam komunikasi4

    Level 0 : dokter menolak sudut pandang pasien

    Level 1 : dokter mengenal secara sambil lalu Level 2 : dokter mengenal sudut pandang pasien secara implisit

    Level 3 : dokter menghargai pendapat pasien

    Level 4 : dokter mengkonfirmasi kepada pasien

    Level 5 : dokter berbagi perasaan dan pengalaman dengan pasien

    Komunikasi: tingkah laku verbal/nonverbal yang disampaikan seseorang sebagai

    pemberi pesan kepada orang lainnya sebagai penerima pesan, dengan maksud agar isi pesan

    dapat mempengaruhi tingkah laku orang yang menerima pesan. ( De Vito Joseph 2002)1

    Berdasarkan definisi diatas, komunikasi terbagi atas 2 : Komunikasi verbal dan Komunikasi

    nonverbal.

    3.1.1 Komunikasi verbal

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Spektrumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Spektrumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Spektrumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Spektrumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunani
  • 5/26/2018 Makalah Pbl Blok 1 Modul 2

    3/10

    Komunikasi verbal adalah komunikasi menggunakan kata-kata maupun berupa

    tulisan.

    Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;

    a. Vocabulary(perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan

    disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi pentingdalam berkomunikasi.

    b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat

    diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.

    c. I ntonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan

    menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang

    tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.

    d. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan

    bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa

    mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah

    merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas,

    langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.

    f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi

    akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu

    untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.

    3.1.2 Komunikasi Non Verbal

    Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi

    non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal.

    Yang termasuk komunikasi non verbal :

    a. Ekspresi wajah

    Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan

    suasana emosi seseorang.

    b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak

    mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai

    lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan.

    Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi

    yang lainnya

    c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan

    dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh,dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.

    d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak

    memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi,

    konsep diri, dan tingkat kesehatannya.

    e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu

    ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila

    dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau

    suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.

    f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai

    bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan

  • 5/26/2018 Makalah Pbl Blok 1 Modul 2

    4/10

    tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau

    sebagai upaya untuk menghilangkan stress

    Dalam komunikasi, khususnya kom.non-verbal, dokter tidak melakukan komunikasi tersebutdengan baik, karena dokter mengekspresikan wajah yang tidak sepantasnya dia berikan

    untuk pasien.

    3.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi

    Komunikasisering mengalamigangguansehinggaproses komunikasitidak seperti yang

    diharapkan. Banyak hal yang dapat mempengaruhikomunikasidiantaranya :5

    Latar Belakang Budaya

    Interpretasi suatupesanakan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya,

    sehingga semakin samalatar belakang

    budayaantarakomunikatordengankomunikanmakakomunikasisemakin efektif.

    Ikatan Kelompokatau Group

    Nilai-nilai yang dianut oleh suatukelompoksangat mempengaruhi cara mengamatipesan.

    Harapan

    Harapanmempengaruhi penerimaanpesansehingga dapat menerimapesansesuai dengan

    yang diharapkan.

    Pendidikan

    Semakin tinggipendidikanakan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi

    isipesanyang disampaikan.

    Situasi

    Perilakumanusiadipengaruhi olehlingkungan/situasi.Faktorsituasi ini adalah:6

    1. Faktor ekoligis (iklim atau kondisi alam)

    2. Faktorrancangan dan arsitektural (penaataan ruang).

    3. Faktortemporal, misal keadaanemosi.

    4. Suasanaperilaku,misal cara berpakaian dan caraberbicara.

    5. Teknologi.

    6. Faktorsosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan karakteristik sosial individu.

    7. Lingkunganpsikososial yaitu persepsi seseorang terhadap lingkungannya.

    8. Stimuli yang mendorong dan memperteguhperilaku.

    3.1.4 Hambatan dari Proses Komunikasi

    Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi

    dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.

    Hambatan dalam penyandian/simbol

    Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai

    arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama

    atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.

    Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi,misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.

    http://www.lusa.web.id/faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi/http://www.lusa.web.id/category/komunikasi-dan-konseling/http://www.lusa.web.id/category/komunikasi-dan-konseling/http://www.lusa.web.id/tag/gangguan/http://www.lusa.web.id/tag/gangguan/http://www.lusa.web.id/tag/gangguan/http://www.lusa.web.id/proses-komunikasi/http://www.lusa.web.id/proses-komunikasi/http://www.lusa.web.id/proses-komunikasi/http://www.lusa.web.id/category/komunikasi-dan-konseling/http://www.lusa.web.id/category/komunikasi-dan-konseling/http://www.lusa.web.id/category/komunikasi-dan-konseling/http://www.lusa.web.id/tag/latar-belakang-budaya/http://www.lusa.web.id/tag/latar-belakang-budaya/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/latar-belakang-budaya/http://www.lusa.web.id/tag/latar-belakang-budaya/http://www.lusa.web.id/tag/latar-belakang-budaya/http://www.lusa.web.id/tag/latar-belakang-budaya/http://www.lusa.web.id/tag/komunikator/http://www.lusa.web.id/tag/komunikator/http://www.lusa.web.id/tag/komunikator/http://www.lusa.web.id/tag/komunikan/http://www.lusa.web.id/tag/komunikan/http://www.lusa.web.id/tag/komunikan/http://www.lusa.web.id/category/komunikasi-dan-konseling/http://www.lusa.web.id/category/komunikasi-dan-konseling/http://www.lusa.web.id/category/komunikasi-dan-konseling/http://www.lusa.web.id/tag/ikatan-kelompok/http://www.lusa.web.id/tag/ikatan-kelompok/http://www.lusa.web.id/tag/kelompok/http://www.lusa.web.id/tag/kelompok/http://www.lusa.web.id/tag/kelompok/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/harapan/http://www.lusa.web.id/tag/harapan/http://www.lusa.web.id/tag/harapan/http://www.lusa.web.id/tag/harapan/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/pendidikan/http://www.lusa.web.id/tag/pendidikan/http://www.lusa.web.id/tag/pendidikan/http://www.lusa.web.id/tag/pendidikan/http://www.lusa.web.id/tag/pendidikan/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://www.lusa.web.id/tag/manusia/http://www.lusa.web.id/tag/manusia/http://www.lusa.web.id/tag/manusia/http://www.lusa.web.id/tag/lingkungan/http://www.lusa.web.id/tag/lingkungan/http://www.lusa.web.id/tag/lingkungan/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/emosi/http://www.lusa.web.id/tag/emosi/http://www.lusa.web.id/tag/emosi/http://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://www.lusa.web.id/tag/berbicara/http://www.lusa.web.id/tag/berbicara/http://www.lusa.web.id/tag/berbicara/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/lingkungan/http://www.lusa.web.id/tag/lingkungan/http://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://www.lusa.web.id/tag/lingkungan/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/berbicara/http://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://www.lusa.web.id/tag/emosi/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/lingkungan/http://www.lusa.web.id/tag/manusia/http://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/pendidikan/http://www.lusa.web.id/tag/pendidikan/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/harapan/http://www.lusa.web.id/tag/harapan/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/kelompok/http://www.lusa.web.id/tag/ikatan-kelompok/http://www.lusa.web.id/category/komunikasi-dan-konseling/http://www.lusa.web.id/tag/komunikan/http://www.lusa.web.id/tag/komunikator/http://www.lusa.web.id/tag/latar-belakang-budaya/http://www.lusa.web.id/tag/latar-belakang-budaya/http://www.lusa.web.id/tag/pesan/http://www.lusa.web.id/tag/latar-belakang-budaya/http://www.lusa.web.id/category/komunikasi-dan-konseling/http://www.lusa.web.id/proses-komunikasi/http://www.lusa.web.id/tag/gangguan/http://www.lusa.web.id/category/komunikasi-dan-konseling/http://www.lusa.web.id/faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi/
  • 5/26/2018 Makalah Pbl Blok 1 Modul 2

    5/10

    Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima

    Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima

    /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi

    lebih lanjut.

    Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa

    adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan

    sebagainya.

    3.1.4.1 Hambatan Fisik

    Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat

    komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan

    sebagainya.

    3.1.4.2 Hambatan Semantik.

    Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai artimendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima

    3.1.4.3 Hambatan Psikologis

    Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya;

    perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

    3.1.5 Komunikasi Dokter-Pasien

    Bagi Pasien4 Bagi Dokter4

    Menyampaikan keluhannya

    Menjekaskan perjalanan penyakitnya

    Memberi tahu riwayat kehidupan pribadi,riwayat keluarga, keh.social

    Memberi kesempatan kepada dokter untuk

    memeriksanya

    Ingin dapat kepastian tentang

    penyakitnnya

    Ingin mendapatkan pertolongan,

    prngobatan agar penyakitnya disembuhkan

    Membina hubungan (saling menghargai)

    Berupaya mendapatkan infi tentang

    keluhan, perjalan panyakit,Memberi tahu riwayat kehidupan pribadi,

    riwayat keluarga, keh.social pasien

    Melakukan pemerksaan fisik, mental, dan

    pemeriksaan tambahna lainyang diperlukan

    Menegakkan diagnosis

    Membuat prognosis

    Merencanakan danmemberi terapi

    Merehabilitasi pasien

    Kewajiban Pasien4 Kewajiban Dokter4

    Memberikan informasi yang jujurMemberikan kesempatan kepada dokter

    untuk memeriksa fisik dan mental

    Mematuhi nasihat dokter

    Mematuhi cara-cara pengobatan

    Mematuhi syarat-syarat pengobatan

    Menghormati hak pasienMenjaga rahasia pasien

    Memberikan info yang berkaitan dengan

    tindakan medis terttentu yang akan

    dilakukan

    Meminta persetujuan atas tindakan medis

    tertentu yang akan di lakukan

    Membuat dan memeihara rekam medis

    Hak Pasien4 Hak Dokter4

    Hak akan informasi kondisinya

    Hak atas rahasia medik

    Hak untuk persetujuna tindakan medik

    Mendapatkan info yang benar

    Melakukan pemeriksaan fisik dan mental

    Menegakkan diagnosis

  • 5/26/2018 Makalah Pbl Blok 1 Modul 2

    6/10

    tertentu

    Hak untuk memperoleh pendapat ke-2

    Hak untuk menolak tindakan medik

    Hak untuk menghentikan pengobatan

    Hak atas isi rekam medik

    Hak unutk memilih dokter

    Hak untuk meperoleh saranakesehatan

    Menyusun prognosis

    Memberi terapi

    Merawat dan melakukan rehabilitas

    Memimpin pelayan kesehatan

    Mendapatkan honor

    MenurutHie (2003),dokter yang bertugas melayani konsultasi di situs

    http: //www.mldi.or.id/,terdapat beberapa faktor yang menyebabkan

    percakapan dokter dengan pasien tidak berjalan dengan baik :

    faktor ekonomi (pembayarannya sama, padahal waktu yang terpakai lama)

    faktor kesombongan dokter yang sering menganggap pasien tidak mengerti apa-apa

    faktor kemampuan komunikasi dokter-pasien

    faktor pasiennya sendiri. Gaya bertanya pasien yang menjengkelkan, padahal mereka tidakmengerti apa-apa.

    Hambatanhambatan lain berupa :4

    Pasien tidak mendengar, tidak mengerti, tidak setuju

    Dalam hubugan dokter pasien, diperlukan pengetahuan dan ketrampilan yang harus dimiliki

    seorang dokter, yaitu sebagai berikut :7

    1. Pengetahuan ilmu perilaku yang relevan dengan ilmu kedokteran

    2. Kemampuan menilai situasi emosi pasien3. Kemampuan dokter untuk mengenal dirinya sendiri sebaik mungkin supaya menghilangkan

    sikap curiga atau masalah-masalah yang dapat merusak hub D-P

    4. Kemampuan untuk menciptakan iklim yang kondusif dan mencegah kesalahan yang

    mendasar dalm hub D-P. Untuk itu diperlukan kecerdasan emosi(IQ) yang baik, yang

    merupakan perpaduan antara ketrampilna inter dan intrapersonal

    5. Mempunyai pengetahuan utuk membedakan faktor somatik dan psikososial

    6. Mengetahui dampak psikologik dari pe,eriksaa dan tindakan terapi yang diberikan pada

    pasien dan mengadaptasikan teknik tersebut setepat mungkin

    7. Mempunyai pengetahuan yang memadai dalam menciptakan dan membina hubungan yang

    abaik natra D-P, pasien anak, manula, pasien penyakit kronik, dan pasien yang menderita

    penyakit stadium terminal, serta bantu mengatasi berbagai masalah dari pasien tersebut

    Dalam hubungan kom.D-P, dokter melanggar kewajiban dan hak pasien karena dia tidak

    memberikan pelayanan yang memuaskan.

    3.2 Kepribadian

    Kepribadianadalah keseluruhan cara di mana seorangindividubereaksi dan berinteraksi

    dengan individu lain.8Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilahsifatyang bisa diukur

    yang ditunjukkan oleh seseorang.8

    1. Kepribadian menurut pengertian sehari-hari

    http://id.wikipedia.org/wiki/Individuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Individuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Individuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sifat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sifat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sifat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sifat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Individu
  • 5/26/2018 Makalah Pbl Blok 1 Modul 2

    7/10

    Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada

    orang yang pemalu dikenakan atribut berkepribadian pemalu. Kepada orang supel diberikan atribut

    berkepribadian supel dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut tidak

    punya kepribadian.9

    2. Kepribadian menurutpsikologi

    Berdasarkan penjelasanGordon Allporttersebut kita dapat melihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi

    (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian

    merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur

    tumbuh dan mengalami perubahan.9

    Teori kepribadian menurut freud :

    - Id - Ego -Superego .

    Id (Biologis)4

    - Lapisan psikis paling dasra yang merupakan keinginan-keinginan tersimpandal psikis

    seseorang- Psikis bayi yang baru lahir terdiri dari Id saja

    - Bahan dasar dari pembentukan psikis lainnya

    - Dikuasai oleh prinsip kesenangan

    - Tidak mengenal waktu dan tidak menurut logiga

    Ego4

    - Lapisan psikis yang mengadakan hubungan langsung dengan dunia luar

    - Terbentuk dengan deferensiansi dari Id karena kontankya dengan dunia luar

    - Dukuasai prinsip realitas, seperti tampak dalam pemikiran yang objektif sesuai dengan

    tuntutan social dan rasional

    - Bertugas mempertahankan kepribadian dirinya dan juag menyesuaikan dengan lingkungan

    sekitarnya

    - Akan menyelesaikan pertentangan antara realitas lingkungan dengan keingina0keinginan

    dalam psikis seseorang

    Superego4

    - Lapisan psikis yang terbentuk dari internalisasi (memasukkan kedalam psikis) larangan-

    larangan, perintah-perintah, dan aturan-aturan ke dalam psikis seseorang

    - Merupakan dasar hati nurani

    - Beberapa manifestasi yang merupakan akv.superego, misalnya rasa mrnyesal, rasa bersalah,dan rasa berdosa.

    - Pengertian kecerdasan Emotional

    - Gabungan dari semua kemampuan emosional dan kemampuan social untuk menghadapi

    seluruh aspek kehidupannya

    Komponen kecerdasan emosional4

    Kesadaran diri

    Kemampuan mengenali diri sendiri secara menyeluruh dan obyektif

    Kemampuan mengenali kelebihan dan kekurangan diri secara objektif

    Kemampuan memantau perasaan diri dari waktu ke waktu

    Mengelola emosiKemampuan menangani perasaan diri sendiri agar terungkap secara tepat, dan mampu

    http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Psikologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Psikologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allporthttp://id.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allporthttp://id.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allporthttp://id.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allporthttp://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
  • 5/26/2018 Makalah Pbl Blok 1 Modul 2

    8/10

    mengatasi perasaan hati yagn tidak wajar

    Motivasi diri

    Suatu energi dari dalam diri seseorang yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan

    sesuatu kegiatan, karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki atau mendapat keputusan

    atau perbuatan tersebut

    Empati

    Kemampuan akan perasaan untuk mampu merasakan perasaan orang lainmenurut sudut

    pandang orang tersebut

    Hubungan social

    Kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain secara lancar dan kedua belah pihak

    merasa nyaman/puas.

    Kemampuan komunikasi sangat tergatung pada kematangan dan ketrampilan emosional

    yang lain, yaitu : kemampuan memahami emosi sendiri dan kemampuan berempati

    3.3 Analisa transaksionil

    Analisa transaksional adalah metode yang menyelidiki hubungan timbal balik antaraorang dengan menentukan bagian-bagian apa dari partner-partner hubungan itu bermain.11

    - Teori analisa transaksional menjelaskan bahwa sifat dari sut\atu transaksi ditentukna oleh

    keadaan ago atau begian ego (ego states) pada saaat tertentu dari orang yang sedang

    berinteraksi

    - Unsur ego yang melekat dalam diri setiap orang terjadi seumur hisup, yang d bagi dalam 3

    bagian, yaitu : 1. Bagian orang tua (Parent), 2. Dewasa (adult), 3. Kanak-kanak (child)

    Bagian orang tua ( Parent)11

    - Bagian parent dalam dirisesorang, berperasaan dan berperilaku seperti peran-peran orang tua(dalam arti sesungguhnya) dan ototritas lainnya.

    - Persepsi, perasaan dan reaksi-reaksi terhaap figur ini terprogram ke dalam kepribadian dan

    menjadi satu bagian yang permanen

    - Figur Parent : superioritas, otoritas, dan kepuaan maupun bersifat megasuh, mencela,

    ataupun menghakimi ( jangan, harus, ingat, awas, ...!!!dll)

    Bagian Dewasa ( Adult )11

    - Merupakan dari diri manusia yang mengelolah persoalan dengan berpangkal pada data dan

    fakta

    - Bagian ini semacam komputer atau bagian yang mengolah data dan fakta untuk membuat

    keputusan yang rasional

    - Bagian dewasa bersifat objektif, suka berpikir, maatang secara emosional dan

    berdasarkan realitas

    Bagian Kanak-kanak ( Child )11

    - Bagian Child memiliki perasaan dan pola perilaku seperti yang dimiliki seseorang dimasa

    kecil

    - Bagian Child mempunyai 2 sifat, yaitu : wajar artinya dapat bertindak sendiri bebas dari

    pengaruh bagian orang tua dan adaptive untuk memuaskan bagian orang tua dalam diri

    manusia tersebut

    - Sifat Child, bebas, immature, rasa ingin tahu besar, spontan, malu-malu, kadang penurut danpasif, kadang tidak bertanggung jawab & pemberontak.

  • 5/26/2018 Makalah Pbl Blok 1 Modul 2

    9/10

    Dalam analisa transaksionil, dokter menampilkan anutan kanak, karena dia menampilkan

    emosi negtif( cemberut & tersinggung) di depan pasien. Sedangkan pasien sendiri

    menampilkan anutan orang tua, karena dia bertindak seperti mengetahui segala sesuatu.

    4. HipotesisKomunikasi Dokter-Pasien yang tidak efektif karena tidak adanya empati

    5. Sasaran PembelajaranKomunikasi Dokter-Pasien

    Analisa Transaksionil

    Kepribadian

    III PENUTUPKesimpulan

    Dalam kasus Dokter ini, Dokter memberikan pelayanan yang tidak memuaskan pasien,

    karena sikap kekanak-kanakkan dokter (memancarkan emosi negatif) dan juga komunkasi

    yang tidak berjalan secara baik.

    Yang harus dilakukan dokter dan pasien adalah menciptakan sebuah komunikasi yang baik,

    yaitu komunikasi yang dibagun secara profesional dengan mengedepankan sikap terbuka

    serta saling memahami hak dan kewajiban masing-masing..

    Daftar Pustaka

    1modul2007

    1. Guntar N, Salmon JS, Desriaman S, Willem S, William G, Judin PT. Who am I, Komunikasi

    Empati, Kom. Dokter-Pasien. Bahan Kuliah. Jakarta : FK UKRIDA ; 2007

    2. Baron, Byrne. Psikologi Sosial. Ed. 2. Jakarta: Erlangga.h. 111.

    3. Hodges, S.D., & Klein, K.J. Regulating the costs of empathy: the price of being

    human.Journal of Socio-Economics.2001

    4. Andri, Dan H, Elly I, Evalina A, Hubertus KH. Komunikasi dan Empati. Bahan kuliah.

    Jakarta : FK UKRIDA ; 2011

    5. Komunikasi. Update 04 mei 2009. Diunduh pada 14 oktober 2011 dari :http://www.lusa.web.id/faktor-

    yang-mempengaruhi-komunikasi/

    6. faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-dalam-berkomunikasi. Diunduh pada 14 oktober 2011 dari

    :

    massofa.wordpress.com/2008/03/26/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-dalam-

    berkomunikasi//

    7. Elias S, Soetjiningsih, wayan K, dkk . Modul komunikasi D-P :suatu pendekatan holistik.

    Jakarta : Peberbit buku kedok EGC ; 2007. Hal 7-8

    8. Robbins, Stephen P. Judge, Timothy A. Perilaku Organisasi. Ed.1 .Jakarta: Salemba

    Empat ;2008 Hal.126-127

    9. Kepribadian. Update 9 Juli 2011. Dalam Wikipedia, ensiklopedia bebas. Diambil jam 15:38, 14

    oktober 2011 dari :

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian

    http://www.lusa.web.id/faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi/http://www.lusa.web.id/faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi/http://www.lusa.web.id/faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi/http://www.lusa.web.id/faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadianhttp://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/perilaku/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/tag/faktor/http://www.lusa.web.id/faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi/http://www.lusa.web.id/faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi/
  • 5/26/2018 Makalah Pbl Blok 1 Modul 2

    10/10

    10. Wade, C. Tavris, C. Psikologi . Ed. 2. Jakarta: Erlangga. 2008. hal. 194-204.