makalah pbl blok 1
DESCRIPTION
komunikasi dan empatiTRANSCRIPT
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap individu bersifat unik, tidak akan pernah sama satu sama lain selakipun
kembar. Setiap individu memiliki variasi biologi. Ciri – ciri fisik, tingkah laku, emosi, gaya
berbicara, cara berpikir, daya tahan fisik dan mental, cara merespons dan berpenampilan pada
saat sakit, dsb. sangat berbeda antar – individu.1 Pasien adalah seorang individu yang unik.
Demikian pula seorang dokter atau seorang perawat. Seorang pasien yang hadir dihadapan
seorang perawat atau dokter, merupakan posisi individu yang sedang membutuhkan bantuan
medis untuk mendapatkan kesembuhan. Sedangkan perawat dan dokter yang ada dihadapan
pasien diposisikan sebagai orang yang akan berusaha menolong atau membantunya. Oleh
karena itu, seorang perawat atau dokter dituntut untuk memiliki kemampuan komunikasi
yang efektif, yang lebih mengedepankan empati dan simpati sehingga pasien mau terbuka
terhadapnya.2
Dalam praktik sehari – hari, dokter hanya bertindak seperti penjual resep. Pasien
mengutarakan keluhannya dan dalam waktu singkat dokter sudah memberikan jawabannya
berupa selembar resep. Bukan tidak mungkin pasiennya bukannya sembuh, melainkan
malahan mendapatkan efek samping obat. Sebenarnya pasien tidak memerlukan obat
kimiawi. Cukup dengan bantuan komunikasi dan empati, keramahan dan reassurance saja
pasien sudah sembuh. Banyak bukti menunjukan bahwa kesembuhan tidak selalu tergantung
pada obat semata – mata.3
Pada makalah ini penulis akan membahas tentang kasus seorang bapak menderita
penyakit darah tinggi datang control ke dokternya. Tindakan apa yang harus dilakukan kita
sebagai dokter tersebut.
1
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara komunikasi dokter – pasien yang efektif sehingga pasien mengikuti
saran dokter dan kondisi pasien membaik dan terkontrol?
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan agar seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran
UKRIDA dapat memahami dengan sungguh dan mampu berkomunikasi efektif kepada
pasien maupun berempati dalam menghadapi pasien kemudian hari sehingga pasien mengerti,
senang, dan sembuh saat bersama kita.
1.4 Skenario
Seorang bapak yang menderita penyakit darah tinggi datang kontrol ke dokternya.
Sejak 6 bulan terakhir tekanan darahnya tidak turun karena ia tidak minum obatnya teratur
dan tidak mengikuti nasihat dokter. Sekiranya anda sebagai dokter, apa yang sebaiknya
dokter lakukan?
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin ‘communicatio’ yang berarti
‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaran pikiran’. Jadi, secara garis besar, dalam suatu proses
komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran
pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima
pesan). Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita (informasi)
antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan dimaksud dapat
dipahami.4 Adapun beberapa definisi komunikasi dari pakar, sebagai berikut:
2
1. Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa,
kepada siapa dengan efek apa (Laswell).
2. Komunikasi merupakan rangkaian proses pengalihan informasi dari satu orang kepada
orang lain dengan maksud tertentu.
3. Komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang untuk menggunakan tanda-tanda
(alamiah atau universal berupa symbol-simbol berdasarkan perjanjian manusia) verbal
atau nonverbal yang disadari atau tidak disadari yang bertujuan untuk memenuhi sikap
orang lain.
4. Komunikasi adalah proses di mana seseorang individu atau komunikator mengoperkan
stimulant biasanya dengan lambing-lambang bahasa (verbal maupun non-verbal) untuk
mengubah tingkah laku orang lain (Carl I. Hovland).
5. Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari
seseorang kepada orang lain terutama melalui symbol-simbol. (Theodorson dan
Thedorson).
6. Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang
lain. (Edwin Emery).
7. Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia
(Delton E, Mc Farland).
2.2 Komunikasi Dokter – Pasien
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi dua arah antara dokter – pasien dan
pasien – dokter yaitu sebagai pengirim pesan dan penerima pesan. Dengan cara dokter
melakukan wawancara yang efektif kepada pasiennya, pada saat pasien menceritakan
kondisinya dokter harus menjadi pendengar yang aktif. Sehingga dokter mendapatkan
informasi dan data tentang apa yang diderita pasiennya kemudian menyampaikan informasi
tentang penyakit pasien dan terapi (psikoterapi). Seorang dokter dalam mewawancara dan
3
menyampaikan pesan, suara dokter harus jelas, ekspresi simpatik, menatap pasien, emosi
harus dikendalikan. Ada lima langkah penyusunan pesan yang disampaikan oleh Alan H
Monroe, yaitu:
1. Attention
Pertama – tama dalam penyampaian pesan, haruslah dibutuhkan perhatian penuh
yang ditunjukan antara kedua belah pihak antara dokter dan pasien. Seorang dokter harus
menarik perhatian si pasien agar si pasien mau mengatakan semua keluhannya dan mau
diperiksa oleh dokternya sehingga si pasien mau mendengarkan nasihat dokter. Yang
seharusnya kita lakukan sebagai dokter adalah memberikan perhatian penuh kepada
pasien memberikan apa yang diinginkan oleh pasien kita agar tidak terjadi
kesalahpahaman.
2. Need
Tentunya seorang pasien pergi ke dokter selalu ada kebutuhannya seperti ingin
mendapatkan pengobatan, ingin didengarkan semua keluhannya, dan ingin diberikan
petunjuk/nasihat.
3. Satisfaction
Satisfaction adalah kepuasan. Kepuasan pasien adalah istilah yang menggambarkan
tingkat kepuasan yang dialami pasien ketika berobat ke dokter. Seorang pasien merasa
puas karena terjalin komunikasi yang efektif dengan dokternya yaitu talk so patients will
listen and listen so patiens will talk (bicara sehingga pasien akan mendengarkan dan
mendengarkan sehingga pasien akan berbicara).
4
4. Visualization
Visualization adalah bahwa belajar harus menggunakan indra mata melalui
mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, membaca, menggunakan media dan alat
peraga. Dalam penyampaian pesan, agar lebih mudah dimengerti oleh pendengar si
pasien, sang pemberi pesan atau dokter bisa menggunakan bahasa tubuh atau visualisasi
agar sang pendengar lebih memahami pesan yang disampaikan oleh dokternya.
5. Action
Pasien melakukan apa yang kita sarankan setelah mendengar yang disampaikan oleh
pemberi pesan. Dokter melakukan komunikasi efektif membuat si pasien mematuhi apa
yang dokter sarankan kepadanya karena itu juga demi kebaikan dirinya sendiri.
Dalam komunikasi antara dokter ke pasien dan sebaliknya terdapat rintangan – rintangan
yang membuat komunikasi dokter – pasien terputus antara lain:
Sifat pasif atau dominasi dari dokter
Penyingkapan diri yang berlebihan
Sikap interogatif / pemeriksaan yang ketat
Perasaan yang tidak nyaman dari dokter
Membatasi topik diskusi
Memberi kepastian palsu kepada pasien
Menanggapi dengan khotbah, ceramah, nasihat
Merendahkan / sanjungan tidak tulus kepada pasien
Konfrontasi sebelum ada empati
Penggunaan taktik menekan untuk mempercepat solusi atau kemajuan pasien
Sebaiknya rintangan – rintangan tersebut harus dihindarkan agar tidak terjadi
kesalahpahaman antara dokter – pasien.
5
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan mengenai skenario ini, dapat disimpulkan bahwa komunikasi
dokter – pasien belum efektif. Karena pasien tidak minum obatnya teratur dan mengikuti
nasihat dokter. Yang disebabkan oleh dokter yang kurang melakukan komunikasi yang
efektif.
Seharusnya dokter melakukan attention, need, satisfaction, visualization, dan action
dengan benar sehingga pasien mau mengikuti nasihat dokter dan minum obatnya teratur
sehingga kondisi pasien terkontrol dan hubungan dokter – pasien terjalin dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Triharnoto. 2009. The Doctor: Catatan Hati Seorang Dokter. Yogyakarta: Pusaka
Anggrek
2. Sudarma, Momon. 2008. Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
3. Cahyono, J.B.Suharjo B. 2008. Membangun Budaya Keselamatan Pasien dalam Praktik
Kedokteran. Yogyakarta: Kanisius
4. Brata, Atep Adya. 2003. Dasar – Dasar Pelayanan Prima. Jakarta : Elex Media
Komputindo.
5. Andri. Hidayat, Dan. dkk. 2012. Blok 1 Modul 2 Komunikasi dan Empati Jakarta:
UKRIDA.
6