makalah pbl

37
Tinjauan Pustaka Struktur dan mekanisme lemak Riana Liza Songupnuan 102011010/C8 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jln. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510 Telp.021-56942061 Fax. 021-5631731 Email : [email protected] PENDAHULUAN Tractus gastro-intestinalis (saluran pencernaan makanan) adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang memegang peranan menerima makanan dari luar, mencerna dan menyerap bahan yang dapat diserap, serta mengeluarkan sisa-sisa pencernaan. Saluran pencernaan makanan menerima makanan dari luar dan mempersiapkan bahan makanan untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyah, menelan, dan penyerapan) dengan zat cair yang terdapat mulai dari mulut sampai anus. Setiap sel dalam tubuh memerlukan suplai makanan yang terus menerus untuk dapat bertahan hidup. Makanan tersebut akan memberi energi, membangun jaringan baru, mengganti jaringan yang rusak, dan untuk pertumbuhan.

Upload: jskkaa

Post on 22-Nov-2015

33 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Tinjauan PustakaStruktur dan mekanisme lemakRiana Liza Songupnuan102011010/C8Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJln. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510 Telp.021-56942061 Fax. 021-5631731Email : [email protected]

PENDAHULUAN Tractus gastro-intestinalis (saluran pencernaan makanan) adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang memegang peranan menerima makanan dari luar, mencerna dan menyerap bahan yang dapat diserap, serta mengeluarkan sisa-sisa pencernaan. Saluran pencernaan makanan menerima makanan dari luar dan mempersiapkan bahan makanan untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyah, menelan, dan penyerapan) dengan zat cair yang terdapat mulai dari mulut sampai anus. Setiap sel dalam tubuh memerlukan suplai makanan yang terus menerus untuk dapat bertahan hidup. Makanan tersebut akan memberi energi, membangun jaringan baru, mengganti jaringan yang rusak, dan untuk pertumbuhan. Fungsi utama sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses-proses berikut :1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan).3. Peristaltis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.5. Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh.6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran.ORGAN PERCERNAAN Organ organ pencernaan yang di bahas dalam makalah ini adalah : lambung, usus halus, hati, kadung empedu, pancreas, colon. Lambung Makroskopik1 Gaster terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah arcus costalis sinistra sampai regio epigastrica dan umbilicalis. Sebagian besar gaster terletak di bawah costae bagian bawah. Secara kasar gaster berbentuk huruf J dan mempunyai dua lubang: ostium cardiacum dan ostium pyloricum; dua curvatura, curvatura major dan curvaturaminor; dan dua dinding, pars anterior dan pars posterior. Secara umum lambung di bagi menjadi 3 bagian:1. Kardia/kelenjar jantung ditemukan di regia mulut jantung. Ini hanya mensekresi mucus2. Fundus/gastric terletak hampir di seluruh corpus, yang mana kelenjar ini memiliki tiga tipe utama sel, yaitu : - Sel zigmogenik/chief cell, mesekresi pepsinogen. Pepsinogen ini diubah menjadipepsin dalam suasana asam. Kelenjar ini mensekresi lipase dan renin lambung yangkurang penting.- Sel parietal, mensekresi asam hidroklorida dan factor intrinsic. Faktor intrinsic diperlukan untuk absorbsi vitamin B12 dalam usus halus.- Sel leher mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar lambung. Sel inimensekresi barier mukus setebal 1 mm dan melindungi lapisan lambung terhadapkerusakan oleh HCL atau autodigesti. 3. Pilorus terletak pada regia antrum pilorus. Kelenjar ini mensekresi gastrin dan mukus,suatu hormon peptida yang berpengaruh besar dalam proses sekresi lambung.Mikroskopis lambung2 Lambung terdiri atas empat lapisan :1. Lapisan peritoneal luar atau lapisan serosa yang merupakan bagian dari peritoneumviseralis. Dua lapisan peritoneum visceral menyatu pada kurvatura minor lambung dan duodenum, memanjang ke arah hati membentuk omentum minus. Lipatan peritoneum yang keluar dari organ satu menuju organ lain disebut ligamentum. Pada kurvatura mayor peritoneum terus ke bawah membentuk omentum mayus.2. Lapisan berotot yang terdiri atas tiga lapis: serabut longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan otot esofagus, serabut sirkuler yang paling tebal dan terletak di pilorus serta membentuk otot sfingter; dan berada di bawah lapisan pertama, dan serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan berjalan dari orifisium kardiak, kemudian membelok ke bawah melalui kurvatura minor (lengkungkecil).3. Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah dan saluran limfe. Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal, dan terdiri atas banyak kerutan atau rugue, yang hilang bila organ itu mengembang karena berisi makanan.4. Membran mukosa dilapisi epitelium silindris dan berisi banyak saluran limfe. Semua sel-sel itu mengeluarkan sekret mukus. Permukaan mukosa ini dilintasi saluran-saluran kecil dari kelenjar-kelenjar lambung. Semua ini berjalan dari kelenjar lambung tubuler yang bercabang-cabang dan lubang-lubang salurannya dilapisi oleh epithelium silinder. Epithelium inibersambung dengan permukaan mukosa dari lambung. Epithelium dari bagian kelejar yang mengeluarkan sekret berubah-ubah dan berbeda-beda di beberapa daerah lambung.Persarafan dan Aliran Darah Pada Lambung1Persarafan pada lambung umumnya bersifat otonom. Suplay saraf parasimpatis untuklambung di hantarkan ke dan dari abdomen melalui saraf vagus. Trunkus vagus mencabangkan ramus gastric, pilorik, hepatic dan seliaka. Persarafan simpatis melalui saraf splangnikus mayor dan ganglia seliakum. Serabut-serabut afferent simpatis menghambat pergerakan dan sekresi lambung. Pleksus auerbach dan submukosa (meissner) membentuk persarafan intrinsik dinding lambung dan mengkoordinasi aktivitas motorik dan sekresi mukosa lambung. Suplai darah dilambung berasal dari arteri seliaka..Vaskularisasi1Adapun vaskularisasi pada gaster adalah :1. Arteria gastric sinistra, sebagai cabang dari A.coeliaca, berjalan ascendens menuju ke foramen oesophageum, lalu membelok ke ventral masuk dan berjalan mengikuti curvatura minor ke caudal diantara kedua lembaran omentum minus, mengadakan anastomose dengan a.gastricadextra.2. Arteria gasterica dextra, cabangdari A.hepatica, berjalan di sebelah dorsal pylorus, di sebelah ventral vena portae, mengikuti curvatura minor ke cranial,berada di antara kedua lembaran omentum minus.3. Arteria gastric brevis, cabang dari A.lienalis, yang berjalan menuju ke fundus ventriculi melalui ligamentum phrenicolienale dan ligamentum gastrolinale.4. Arteria gastro epiploica sinistra, cabang dariA.lienalis ketika arteri ini berada di hilus lienalis, lalu berjalan di dalam ligamentum gastrolienale ke ventral sampai pada curvatura major, berada diantara kedua lembaran omentum majus dan mengikuti curvatura major ke caudal,mengadakan anastomose dengan gastro epiploica dextra.5. Arteria gastro epiploica dextra, cabang dari a.gastroduodenalis, berada disebelah profunda pars superior duodeni, berjalan diantara kedua lembaran omentum majus, mengikuti curvatura major ke kiri. Memberi rami epiploici untuk omentum majus.

Fungsi lambung 1. Menyimpanan makanan yang masuk sampai disalurkan ke usu halus dengan kecepatan sesuai untuk pencernaan dan penyerapan optimal2. Mensekresikan HCl dan enzim enzim yang memulai pencernaan protein3. Mencampur makanan dengan sekresi lambung ( kimus)

Usus halusMakroskopik1 Intestinum tenue merupakan organ pencernaan yg sering juga disebut sbg small intestine atau usus kecil/ usus halus. Intestinum tenue menghubungkan dari gaster hingga valvulla ileocaecal (bauhini) yg merupakan batas antara intestinum tenue dengan intestinum crassum. Seluruh organ yang termasuk dalam intestinum tenue juga merupakan organ-organ intraperitoneal. Intestinum tenue terdiri atas :Usus halus adalah saluran yang memiliki panjang 6 m. Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi chyme dari lambung. Usus halus memanjang dari pyloric sphincter lambung sampai sphincter ileocaecal, tempat bersambung dengan usus besar. Usus halus terdiri atas tiga bagian , yaitu: duodenum, jejunum, ileum.

Duodenum, bagian terpendek (25cm), yang dimulai dari pyloric sphincter di perut sampai jejunum. Berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri, pada lengkungan ini terdapat pancreas dan duodenal papilla, tempat bermuaranya pancreas dan kantung empedu. Dinding usus halus mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar brunner yang berfungsi memproduksi getah intestinum.

Jejunum memiliki panjang antara 1,5 m 1,75 m. Di dalam usus ini, makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Getah usus yang dihasilkan mengandung lendir dan berbagai macam enzim yang dapat memecah makanan menjadi lebih sederhana. Di dalam jejunum, makanan menjadi bubur yang lumat yang encer. Usus penyerapan (ileum), panjangnya antara 0,75m 3,5m terjadi penyerapan sarisari makanan. Permukaan dinding ileum dipenuhi oleh jonjot-jonjot usus/vili. Adanya jonjot usus mengakibatkan permukaan ileum menjadi semakin luas sehingga penyerapan makanan dapat berjalan dengan baik. Dinding jonjot usus halus tertutup sel epithelium yang berfungsi untuk menyerap zat hara. Terdapat sekitar 1000 mikrovili (gambar 3) dalam tiap sel. Dinding tersebut juga mengeluarkan mucus. Enzim pada mikrovili menghancurkan makanana menjadi partikel yang cukup kecil untuk diserap. Di dalam setiap jonjot terdapat pembuluh darah halus dan saluran limfa yang menyerap zat hara dari permukaan jonjot. Vena porta mengambil glukosa dan asam amino, sedangkan asam lemak dan gliserol masuk ke sel limfa.

Mikroskopik2 Ada tiga spesialisasi structural yang memperluas permukaan absorptive usus halus sampai kurang lebih 600 kali. Plicae circulares adalah lipatan sirkular membran mukosa yang permanen dan besar. Lipatan ini hamper secara keseluruhan mengitari lumen. Vili adalah jutaan tonjolan menyerupai jari (tingginya 0,2 mm sampai 1,0 mm) yang memanjang ke lumen dari permukaan mukosa. Vili hanya ditemukan pada usus halus; setiap vilus mengandung jaring-jaring kapilar dan pembuluh limfe yang disebut lacteal. Mikrovili adalah lipatan-lipatan menonjol kecil pada membran sel yang muncul pada Kelenjar pada tepi yang berhadapan dengan sel-sel epitel.Fungsi usus halus1. Usus halus mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan di lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pankreas serta dibantu empedu dalam hati.2. Usus halus secara selektif mengabsorpsi produk digesti.

Hati Makroskopik1Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak di bawah kerangka iga. Beratnya 1.500 gram dan pada kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah. Hati menerima darah teroksigenasi dari arteri hepatika dan darah yang tidak teroksigenasi tetapi kaya akan nutrien dari vena portal hepatika. Hati terbagi menjadi lobus kanan dan kiri: Lobus kanan hati lebih besar dari lobus kirinya dan memiliki tiga bagian utama: lobus kanan atas, lobus kaudatus, dan lobus kuadratus.Ligamen falsiforme memisahkan lobus kanan dari lobus kiri. Di antara kedua lobus terdapat porta hepatis, jalur masuk dan keluar pembuluh darah, saraf dan duktus.

Mikroskopik2 Hepar dibungkus oleh simpai yg tebal, terdiri dari serabut kolagen dan jaringan elastis yg disebut Kapsul Glisson. Simpai ini akan masuk ke dalam parenchym hepar mengikuti pembuluh darah getah bening dan duktus biliaris. Massa dari hepar seperti spons yg terdiri dari sel-sel yg disusun di dalam lempengan-lempengan/ plate dimana akan masuk ke dalamnya sistem pembuluh kapiler yang disebut sinusoid. Sinusoid-sinusoid tersebut berbeda dengan kapiler-kapiler di bagian tubuh yang lain, oleh karena lapisan endotel yang meliputinya terediri dari sel-sel fagosit yg disebut sel kupfer. Sel kupfer lebih permeabel yang artinya mudah dilalui oleh sel-sel makro dibandingkan kapiler-kapiler yang lain .Lempengan sel-sel hepar tersebut tebalnya 1 sel dan punya hubungan erat dengan sinusoid. Pada pemantauan selanjutnya nampak parenkim tersusun dalam lobuli-lobuli Di tengah-tengah lobuli tdp 1 vena sentralis yg merupakan cabang dari vena-vena hepatika (vena yang menyalurkan darah keluar dari hepar).Di bagian tepi di antara lobuli-lobuli terhadap tumpukan jaringan ikat yang disebut traktus portalis/ TRIAD yaitu traktus portalis yang mengandung cabang-cabang v.porta, A.hepatika, ductus biliaris.Cabang dari vena porta dan A.hepatika akan mengeluarkan isinya langsung ke dalam sinusoid setelah banyak percabangan Sistem bilier dimulai dari canaliculi biliaris yang halus yg terletak di antara sel-sel hepar dan bahkan turut membentuk dinding sel. Canaliculi akan mengeluarkan isinya ke dalam intralobularis, dibawa ke dalam empedu yg lebih besar , air keluar dari saluran empedu menuju kandung empedu.Fungsi utama hatia. Sekresi. Hati memproduksi empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorpsi lemak. b. Metabolisme Hati metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat tercerna. Hati berperan penting dalam mempertahankan homeostatik gula darah. Hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali menjadi glukosa jika diperlukan tubuh. Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak. Organ ini membentuk urea dari asam amino berlebih dan sisa nitrogen. Hati menyintesis lemak dari karbohidrat dan protein, dan terlibat dalam penyimpanan dan pemakaian lemak. Hati menyintesis unsur-unsur pokok membran sel (lipoprotein, kolesterol, dan fosfolipid). Hati menyintesis protein plasma dan faktor-faktor pembekuan darah. Organ ini juga menyintesis bilirubin dari produk penguraian hemoglobin dan mensekresinya ke dalam empedu.c. Penyimpanan. Hati menyimpan mineral, seperti zat besi dan tembaga serta vitamin larut lemak (A, D, E dan K), dan hati menyimpan toksin tertentu (contohnya: pestisida) serta obat yang tidak dapat diuraikan dan diekresikan.d. Detoksifikasi. Hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat. Hati memfagosit eritrosit dan zat asing yang terdistintegrasi dalam darah.e. Produksi panas. Berbagai aktivitas kimia dalam hati menjadikan hati sebagai sumber utama panas tubuh, terutama saat tidur.f. Penyimpanan darah. Hati merupakan reservoir untuk sekitar 30% curah jantung dan bersama dengan limpa mengatur volume darah yang diperlukan tubuh.Kandung EmpeduMakroskopik1 Kandung empedu bentuknya seperti pir, panjangnya sekitar 7 - 10 cm. Kapasitasnya sekitar 30-50 cc dan dalam keadaan terobstruksi dapat menggembung sampai 300 cc. Organ ini terletak dalam suatu fosa yang menegaskan batas anatomi antara lobus hati kanan dan kiri. Bagian ekstrahepatik dari kandung ampedu ditutupi oleh peritoneum.Bagian-bagian kandung empedu yaitu:a. Fundus VesikafeleaBentuknya bulat, ujung buntu dari kandung empedu yang sedikit memanjang di atas tepi hati, dan sebagian besar tersusun atas otot polos dan jaringan elastik merupakan tempat penampungan empedu.b. Korpus VesikafeleaBentuknya terbesar dari kandung empedu dan ujungnya membentuk leher dari kandung empeduc. Leher Kandung EmpeduMerupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran yang pertama masuknya getah empedu ke badan kandung empedu lalu menjadi pekat berkumpul dalam kandung empedu.d. Duktus SistikusPanjangnya + 3 cm berjalan dari leher kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenume. Duktus HepatikusSaluran yang keluar dari leherf. Duktus koledukusSaluran yang membawa empedu ke duodenumPasokan darah ke kandung empedu adalah melalui arteri akan terbagi menjadi arteria dan posterior secara khas merupakan cabang dari arteri hepatica kanan, tetapi asal dari arteri sistika bervariasi.Mikroskopis2Kandung empedu adalah organ berongga berbentuk buah pir, yang melekat pada permukaan bawah hati. Organ ini dapat menyimpan 30-50 ml empedu. Dinding kandung empedu terdiri atas mukosa dengan epitel selapis silindris dan lamina propria, selapis otot polos, jaringan ikat perimuskular dan suatu membran serosa.Mukosa kandung empedu memiliki banyak lipatan yang terutama dijumpai ketika kandung ini sedang kosong. sel-sel epitelnya kaya akan mitokondria. Semua sel ini mampu menyekresi sejumlah kecil mucus. Kelenjar mukosa tubuloasinar dekat dengan duktus sisikus berperan pada produksi sebagian besar mucus yang terdapat dalam empedu.Fungsi utama kandung empedu adalah penyimpanan empedu, pemekatan empedu dengan cara mengabsorbsi air, dan melepaskan empedu ini ke dalam saluran cerna bila dibutuhkan. Proses tersebut bergantung pada mekanisme transport aktif natrium di epitel kandung empedu.

PankreasMakroskopik1 Pankreas dapat dibagi dalam: Caput Pancreatis, berbentuk seperti cakram dan terletak di dalambagian cekung duodenum. Sebagian caput meluas di kiri dibelakang arteri dan vena mesenterica superior serta dinamakan Processus Uncinatus. Collum Pancreatis, merupakan bagian pancreas yang mengecil dan menghubungkan caput dan corpus pancreatis. Collum pancreatic terletak di depan pangkal vena portae hepatis dan tempat dipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta. Corpus Pancreatis, berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada potongan melintang sedikit berbentuk segitiga. Cauda Pancreatis, berjalan ke depan menuju ligamentumlienorenalis dan mengadakan hubungan dengan hilum lienale.VaskularisasiArteriae :A.pancreaticoduodenalis superior (cabang A.gastroduodenalis )A.pancreaticoduodenalis inferior (cabang A.mesenterica cranialis)A.pancreatica magna dan A.pancretica caudalis dan inferior cabangA.lienalisb.VenaeVenae yang sesuai dengan arteriaenya mengalirkan darah ke sistem porta

Inervasi Berasal dari serabut-serabut saraf simpatis (ganglion seliaca) danparasimpatis (vagus).

Mikroskopik2 Pankreas merupakan kelenjar dengan fungsi endokrin dan eksokrin. Fungsi endokrin dijalankan oleh pulau langerhans. Bagian eksokrin pankreas adalah kelenjar asinar kompleks yang serupa dengan struktur kelenjar parotis. Namun dapat dibedakan karena tidak ada duktus striata dan ada pulau langerhans pada pankreas. Inti, yang dikelilingi sitoplasma pucat, terletak di sel sentroasinar yang merupakan bagian intra-asinar di duktus interkalaris. Sel-sel ini hanya dijumpai di asinus pankreas. Asinus eksokrin pankreas terdiri atas beberapa sel serosa yang mengelilingi lumen. Sel-sel ini sangat terpolarisasi, dengan inti bulat dan khas untuk penghasil protein. Pankreas ditutupi suatu simpai jaringan ikat tipis yang menjulurkan septa ke dalamnya, dan memisahkan lobulus pankreas Pankreas berfungsi penting dalam membentuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein karena mengeluarkan: (1) succus pankreaticus (getah pankreas) yang mengandung berbagai enzyme yang setelah mencapai duodenum akan mampu mencernakan protein, lemak dan karbohidrat; (2) hormon insulin dan glukagon Colon Makroskopik1Usus besar dapat dibagi menjadi enam bagian, yaitu sekum, kolon asenden, kolon transversus, kolon desenden, sigmoid, dan rektum. Keenam bagian ini sulit dibedakan secara histologis. Karakteristik utama pada sekum, kolon, dan rektum yaitu tidak membentuk vili seperti usus halus, memiliki kelenjar yang panjang dan berbentuk tubuli sederhana, tidak memiliki sel granuler asidofilik (sel Panneth), dan memiliki jumlah nodul limfatik yang banyak.Mikroskopik2 Usus besar secara umum yaitu mengandung kripta Lieberkuhn yang lebih panjang dan lebih lurus pada tunika mukosa dibandingkan dengan usus halus. Epitel usus besar berbentuk silinder dan mengandung jauh lebih banyak sel Goblet dibandingkan usus halus Lamina propria usus besar terdiri atas jaringan ikat retikuler dan nodulus limfatikus. Seperti pada usus halus, tunika muskularis mukosa pada usus besar terdiri atas lapisan sirkular sebelah dalam dan lapisan longitudinal sebelah luar. Tunika mukosa terdiri atas jaringan ikat longgar, lemak, dan pleksus Meissner. Di sebelah luar tunika mukosa terdapat tunika muskularis eksterna dan tunika serosa. Tunika serosa ini terdiri atas mesotelium dan jaringan ikat subserosa.Fungsi usus besar yaitu: menyimpan dan eliminasi sisa makanan, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dengan cara menyerap air mendegradasi bakteriEnzim enzim pencernaan3 Lambung 1. Enzim pepsinEnzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen. Selanjutnya pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah.2. Enzim reninEnzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju. Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.3. Asam Lambung Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin4. MusinMusin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan

Usus halus Ketika makanan masuk ke usus halus, makanan dicerna secara kimiawi dibantu oleh enzim pencernaan dari pankreas. Makanan kemudian disalurkan ke usus penyerapan. Usus penyerapan menghasilkan enzim-enzims ebagai berikut:

1. Sakrase, berfungsi untuk mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.2. Maltase, berfungsi untuk mengubah maltosa menjadi glukosa.3. Laktase, berfungsi untuk mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.4. Erepsinogen, diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin. Erepsin berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.

PankreasEnzim-enzim untuk mencerna protein,karbohidrat, dan lemak.1. Enzim proteolitik pankres (protease)Trisinogen yang disekresi pankreas diaktivasi menjadi tripsin oleh enterokinase yangdiproduksi usus halus. a. Tripsin mencerna protein dan polipeptida besar untuk membentuk polipeptidadan peptida yang lebih kecil.b. Kimotripsin teraktivasi dari kimotripsinogen oleh tripsin. Kimotripsin memiliki fungsi yangsama seperti tripsin terhadap protein.c. Karboksipeptidase, aminopeptidase, dan dipeptidase adalah enzim yang melanjutkanproses pencernaan protein untuk menghasilkan asam-asam amino bebas. 2. .Lipase pankreas menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah lemak diemulsioleh garam-garam empedu.3. Amilase pankreas menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amilase saliva menjadi disakarida ( maltosa, sukrosa, dan laktosa)4. .Ribonuklease dan deoksiribonuklease menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok-blokpembentuk nukleotidanyaKelenjar pankreas terletak di usus 12 jari dan menghasilkan beberapa enzim sebagai berikut:1. Enzim amilase, berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltosa.2. Enzim tripsin, berfungsi sebagai pengubah protein dan pepton menjadi dipeptida, asam lemak, dan gliserol.3. Enzim lipase, berfungsi sebagai pengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Mekanisme pencernaan Pencernaan Karbohidrat4,5Dalam diet normal manusia hanya ada tiga sumber utama karbohidrat.Ketiganya yaitu sukrosa yang merupakan disakarida yang dikenal sebagai gula tebu,laktosa suatu disakarida yang terdapat dalam susu,dan tepung yang merupakan pilisakarida besar yang hampir terdapat hanpir pada semua bahan makanan bukan hewani dan terutama terdapat pada padi-padian.Karbohidrat lain yang dicerna lebih sedikit yaitu amilase,glikogen,asam laktat,asam piruvat,dan sujumlah kecil derivat karbohidrat dalam daging.Diet juga mengandung sejumlah besar selulosa yang merupakan suatu karbohidrat.Tetapi tidak ada satu pun enzim yang mampu menghidrolisa selulosa,disekresikan dalam saluran cerna,akibatnya selulosa tidak dianggap sebagai bahan makanan untuk manusia.Pencernaan karbohidrat dalam mulut dan lambung. Ketika makanan dikunyah, makanan bercampur dengan saliva,yang terdiri atas enzim ptialin ( amilase) yang terutama disekresikan oleh kelenjar parotis.Enzim ini menghidrolisa tepung menjadi disakarida maltosa dan polimer glukosa kecil lainya yang mengandung tiga sampai sembilan molekul glukosa yang merupakan titik cabang molekul tepung.tetapi makanan berada dalam mulut hanya untuk waktu yang sinkat,dan mungkin tidak lebih dari 5 persen dari semua tepung(karbohidrat) yang dimakan telah di hidrolisa pada saat makanan ditelan.Pencernaan berlanjut di dalam korpus dan fundus lambung selama 1 jam sebelum makanan bercampur dengan sekresi lambung.Kemudian aktivasi amilase saliva dihambat oleh asam yang berasal dari sekresi lambung,karena amilase pada dasarnya tidak aktif tidak aktif sebagai suatu enzim bila pH medium turun dibawah sekitar 4,0 .Meskipun demikian,rata-rata sebelum makanan menjadi bercampur secara menyeluruh dengan sekresi dari lambung,sebanyak 30 sampai 40 % tepung akan dihidrolisa terutama menjadi maltosa.Pencernaan karbohidrat dalam usus halus Pencernaan oleh amilase pancreas. Sekresi pancreas, seperti saliva, mengandung sejumlah besar -amilase yang fungsinya hampir mirip dengan -amilas e saliva tetapi beberapa kali lebih kuat. Oleh karena itu, dlaam waktu 15 sampai 30 menit setelah kimus dikosongkan dari lambung ke duodenum dan bercampur dengan getah pankreas, sebenarnya semua tepung telah dicernakan. Pada umumya, hamper semua tepung diubah menjadi maltose dan polimer-polimer glukosa yang sangat kecil lainnya sebelum keduanya melewati duodenum atau jejenum bagian atas. Hirolisis disakarida dan polimer-polimer glukosa kecil menjadi monosakarida oleh enzim-enzim epitel usus. Eritrosit yang terletak pada vili usus halus mengandung empat enzim, lactase, sukrase, maltase, dan -dekstrinase, yang mampu memecahkan disakarida laktosa, sukrosa dan maltosa demikian juga polimer-polimer glukosa kecil lainnya menjadi unsur monosakarida. Enzim-enzim ini terletak di dalam membran mikrovili brush border enterosit, dan disakarida dicernakan sewaktu berkontak dengan membran ini. Laktosa dipecahkan menjadi satu molekul galaktosa dan satu molekul glukosa. Sukrosa dipecahkan menjadi satu molekul fruktosa dan satu molekul glukosa. Maltosa dan polimer-polimer glukosa kecil lainnya semua dipecahkan menjadi molekul-molekul glukosa. Jadi, produk akhir dari pencernaan karbohidrat adalah semua monosakarida, dan monosakarida tersebut doserap dengan segera ke dalam darah portal.Dalam diet biasa, yang mengandung lebih banyak tepung daripada gabungan karbohidrat yang lain, gukosa mewakili lebih dari 80 % hasil akhir pencernaan karbohidrat dan galaktosa dan fruktosa masing-masing jarang mewakili lebih dari 10 persen hasil akhir pencernaan karbohidrat.Pencernaan Protein4,5Protein dalam makanan dibentuk dari rantai panjang amino yang diikat bersama oleh ikatan peptida.Karakteristik dari masing-masing jenis protein ditentukan oleh jenis asam aminonya dalam molekul protein dan oleh susunan asam-asam amino ini.Pencernaan protein dimulai di lambung. Pepsin,enzim peptik lambung yang penting,paling aktif pada pH 2,0 sampai 3,0 dan tidak aktif pada pH kira-kira diatas 5.Akibatnya,agar enzim ini dapat melakukan kerja pencernaan terhadap protein,maka cairan getah lambung harus bersifat asam.Kelenjar lambung mensekresi sejumlah besar asama hidroklorida.Asam hidroklorida ini disekresikan oleh sel-sel parietal pada pH kira-kira 0,8,tetapi pada saat hidroklorida bercampur dengan isi lambung dan bersama dengan sekresi dari sel-sel kelenjar nonparietal lambung,pH berkisar antara 2,0 sampai 3,0 suatu batas asiditas yang cukup tinggi untuk aktivitas pepsin.Salah satu gambaran penting pencernaan pepsin adalah kemampuanya untuk mencernakan kolagen,suatu albuminoid yang sangant sedikit sedikit dipengaruhi oleh enzim-enim pencernanan lainya.Kolagen merupakan unsur dasar utama dari jaringan penyambung intraseluler daging,oleh karena itu agar enzim pencernaan saluran pencernaan dapat menembus daging dan pencernaan protein seluler,pertma penting bahwa serabut-serabut kolagen dicernakan.Akibatnya pada seorang yang tidak mempunyai aktivitas peptik dalam lambung,pencernaan daging kurang baik ditembus oleh enzim-enzim pencernaan dan oleh karena itu proses pencernaanya buruk.Peptin hanya memulai proses pencernaan protein.biasanya hanya menghasilkan 10 sampai 20 persen dari pencernaan total protein. Pemecahan protein ini merupakan hasil hidrolisa yang terjadi pada ikatan peptida diantara asam-asam amino.Pencernaan protein oleh sekresi Pankreas.Kebanyakan pencernaan protein terjadi terutama di dalam usus halus bagian atas,di dalam duodenum dan jejenum,dibawah pengaruh enzim-enzim proteolitik dari sekresi pankreas.Saat protein meninggalkan gaster,protein biasanya terutama dalam bentuk proteosa,dan polipeptida-polipeptida besar.Segera setelah masuk ke usus halus,produk yang sudah dipecahkan sebagian diserang oleh enzim-enzim proteolitik utama pankreas yaitu tripsin,kimotripsin dan karboksipeptidase dan proelastase.Keduanya baik tripsin maupun kemotripsin dapat memecahkan molekul-molekul protein menjadi polipeptida-polipeptida kecil,karboksipeptidase kemudian memecahkan asam amino asam amino tunggal dari ujung karboksil polipeptidase.proelastase meningkatkan elastase yang kemudian memecahkan serabut-serabut elastin yang menahan daging.Hanya suatu presentase protein kecil yang dicernakan sepenuhnya menjadi unsur-unsur asam amino oleh getah pankreas.Kebanyakan tinggal sebagai dipeptida,tripeptida,dan beberapa bahkan lebih besar. Pencernaan peptida-peptida oleh peptidase di dalam enterosit yang terletak pada vili usus halus.Pencernaan terkahir protein didalam lumen usus halus dicapai oleh enterosit yang terletak pada vili usus halus,terutama didalam duodenum dan jejenum.Sel-sel ini memiliki suatu brush border yang sesungguhnya mengandung beratus-ratus mikrovili yang meninjool dari permukaan masing-masing sel.Pada membran sel sel dari masing-masing mikrovili ini terdapat banyak peptidase yang menonjol keluar melalui membran,dimana peptidase berkontak dengan cairan usus.Dua jenis enzim peptiodase yang sangat penting adalah aminopolipeptidase dan beberapa dopeptidase.Enzim-enzim tersebut berhasil memcahkan sisa polipeptida-polipeptida yang besar menjadi bentuk tripeptida dan dipeptida serta bebrapa sepenuhnya menjadi asam-asam amino.Baik asam amino,dipeptida,dan tripeptida dengan udah ditransport melalui membran mikrovili ke bagian dalam enterosit.Akhirnya didalam sitosol enterosit terdapat banyak petidase-peptidase lain yang spesifik untuk jenis ikatan antara asam amino yang masih tertinggal.Dalam beberapa menit,sebenarnya semua peptida dan tripeptida yang masih tertinggal akan dicerna sampai tahap akhir yaitu asam amino tunggal,kemudian asam amino tunggal tersebut dihantarkan ke sisi yang berlawanan dari enterosit masuk kedalam darah.Labih dari 99% produk pencernaan akhir protein yang diabsorbsi merupakan asam amino tunggal,jarang berupa peptida,dan lebih jarang lagi berupa molekul protein utuh.Dari semua ini,sangat sedikit molekul protein yang kadang-kadang dapat menyebabkan gangguan alergi yang berat atau gangguan imunologik.Pencernaan Lemak4,5 Lemak dalam diet. Sejauh ini lemak yang paling banyak dalam diet adalah lemak netral, yang dikenal sebagai trigliserida, yang setiap molekulnya tersusun dari sebuah inti gliserol dan tiga asam lemak. Lemak netral merupakan unsur utama dalam bahan makanan yang berasal dari hewan dan lebih sedikit dalam makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Dalam diet yang biasa juga mengandung sejumlah kecil fosfolipid, kolesterol, dan ester kolesterol. Fosfolipid dan ester kolesterol terdiri atas asam lemak dan oleh karena itu dapat dianggap sebagai lemak. Sebaliknya kolesterol merupakan suatu senyawa sterol yang tidak mengandung asam lemak, tetapi kolesterol memperlihatkan beberapa sifat fisik dan kimia dari lemak; merupakan turunan lemak, dan dimetabolisme seperti lemak. Oleh karena itu, dari sudut makanan, merupakan suatu lemak.Pencernaan Lemak didalam usus.Sejumlah kecil trigliserida dicernakan didalam lambung oleh lipase yang disekresikan oleh kelenjar lingua didalam mulut dan ditelan bersama dengan saliva.Jumlah pencernaan kurang dari 10% dan umumnya tidak penting.Sebaliknya,pada dasarnya semua pencernaan lemak terjadi di usus halus sebagai berikut.Emulsifikasi asam lemak oleh Asam Empedu dan Lesitin.Tahap pertama dalam pencernaan lemak adalah memecahkan gelembung lemak menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga enzim pencernaan yang larut dalam air dapat bekerja pada permukaan gemebung lemak.Proses ini disebut emulsifikasi lemak,dan dicapai sebagian melalui pergolakan didalam lambung bersama dengan produk pencernaan lambung tetapi terutama dibawah pengaruh empedu,sekresi hati yang tidak mengandung enzim pencernaan apapun. Akan tetapi, empedu mengandung sejumlah besar gara empedu juga fosofolipid lesitin, yang keduanya, tetapi terutama lesitin, sangat penting untuk emulsifikasi lemak. Gugus gugus polar (tempat di mana ionisasi terjadi di dalam air) dari garam empedu dan molekul-molekul lesitin sangat larut dalam air, sedangkan sebagian besar gugus-gugus molekul keduanya sangat larut dalam lemak. Oleh karena itu, gugus yang larut dalam lemak terlarut dalam permukaan lapisan gelembung lemak sedangkan gugus polar menonjol keluar dan larut dalam cairan sekitarnya; efek ini sangat menurunkan tekanan antarpermukaan dari lemak.Bila tegangan antar permukaan gelembung cairan yang tidak dapat larut ini rendah, cairan yang tidak dapat larut, pada pengadukan, dapat dipecah menjadi banyak partikel halus secara jauh lebih mudah daripada bila tegangan antar permukaa tinggi. Akibatnya, fungsi utama garam empedu dan lesitin, terutama lesitin, dalam empedu adalah untuk membuat gelembung lemak siap untuk dipecah oleh pengadukan di dalam usus halus. Kerja ini sama seperti yang terjadi pada banyak detergen yang banyak dipakai pada kebanyakan permbersih rumah tangga untuk membersihkan kotoran.Setiap kali diameter gelembung lemak diturunkan oleh suatu faktor 2 sebagai akibat pengaduka pada usus, daerah permukaan total lemak meningkat dua kali. Dengan kata lain, daerah permukaan total partikel lemak pada isi usus berbanding terbalik dengan diameter partikel. Karena ukuran rata-rata partikel emulsi lemak dalam usus hanya kurang dari 1 mikrometer, ukuran ini menggambarkan peningkatan sebanyak 1000kali lipat pada daerah permukaan total lemak yang disebabkan oleh proses emulsifikasi.Lipase merupakan senyawa yang larut dalam air dan dapat menyerang gelembung lemak hanya pada permukaannya. Akibatnya, dapat dimengerti betapa pentingnya fungsi detergen garam empedu untuk pemcernaan lemak.Percernaan Trigliserida oleh Lipase PankreasSejauh ini enzim yang paling penting untuk pencernaan trigliserida adalah lipase pankreas di dalam getah pankreas. Enzi ini terdapat dalam jumlah sangat banyak di dalam getah pankreas, cukup untuk mencernakan semua trigliserida yang dapat dilakukan dalam beberapa menit.Produk akhir pencernaan lemak. Sebagian besar trigliserida dalam makanan dipecahkan oleh getah pankreas menjadi asam lemak bebas dan 2-monogliserida. Sebagian kecil tetap dalam bentuk digliserida.

Peranan Garam Empedu pada percepatan Pencernaan Lemak-Pembentukan MielusHidrolisis trigliserida merupakan proses yang sangat reversible; oleh karena itu, akumulasi monogliserida dan asam lemak bebas di sekitar lemak yang dicernakan sangat cepat menghambat percernaan lebih lanjut. Garam empedu memainkan peranan yang penting pada pemindahan monogliserida dan asam lemak bebas dari lingkungan pencernaan gelembung lemak hamper secepat pembentukan produk akhir pencernaan. Keadaan ini terjadi dalam cara berikutGaram empedu saat berada pada konsentrasi yang cukup tinggi mempunyai kecederungan untuk membentuk mielus, yang berbentuk sferis kecil, gelembung silindris berdiameter 3 sampai 6 nanometer terdiri dari 20 sampai 40 molekul garam empedu. Keadaan ini terbentuk karena setiap molekul garam empedu tersusun dari sebuah inti sterol, yang kebanyakan sangat larut dalam lemak, dan satu gugus polar yang sangat larut dalam air. 20 sampai 40 inti sterol molekul garam empedu dari miselus melekat satu sama lain, bersama dengan lemak yang dicernakan, untuk membentuk gelembung kecil di tengah-tengah miselus dengan gugus-gugus polar garam empedu menonjol keluar untuk menutupi permukaan miselus. Karena gugus polar ini bermuatan negative, ia membuat seluruh gelembung miselus larut dalam air cairan pencernaan dan tetap dalam bentuk larutan yang stabil walaupun ukuran miselus sangat besar.Selama pencernaan trigliserida, secepat pembentukan monogliserida dan asam lemak bebas, gugus lemak trigliserida menjadi terlarut dalam gugus lemak sentral miselus, yang dengan segera mengurangi konsentrasi produk akhir pencernaan ini di sekitar gelembung lemak yang dicerna. Akibatnya, proses pencernaan dapat terus berlangsung.Miselus garam empedu juga bertindak sebagai medium transpor untuk mengangkut monogliserida dan asam lemak bebas, yang kalau tidak, keduanya secara relative akan tidak larut, ke brush border sel-sel epitel usu. Di sana monogliserida dan asam lemak bebas akan diabsorbsi. Pada saat pengiriman bahan-bahan ini ke brush border, garam empedu dilepaskan kembali ke dalam kimus untuk dipakai beruang-ulang dalam proses pengangkutan.

Pencernaan Ester Kolesterol dan FosfolipidSebagian besar kolestrol dalam makanan berada dalam bentuk ester kolesterol, yang merupakan kombinasi kolesterol bebas dengan satu molekul asam lemak. Fosfolipid juga mengandung rantai asam lemak di dalam molekulnya. Bai ester kolesterol amupun fosfolipid dihidrolisis oleh dua lipase lain dalam sekresi pankreas untuk membebaskan asam lemak-enzim ester kolesterol hidrolase untuk menghidrolisis ester kolesterol dan fosfolipase A2 untuk menghidrolisis fosfolipid.Miselum garam empedu mempunyai peran yang sama pada pengangkutan kolesterol bebas dan sis bagian pencernaan molekul fosfolipid seperti pada pengangkutan monogliserida dan asam lemak bebas. Tentu saja, peran miselus ini sangat penting untuk absorbs kolesterol karena pada dasarnya tidak ada satupun kolesterol yang dapat diabsorbsi tanpa fungsi dari miselus.Sebaliknya, sebanyak 60 persen trigliserida dapat dicerna dan diabsorbsi walaupun tanpa garam empedu.Absorpsi LemakTelah ditekankan bahwa ketika lemak dicerna untuk membentuk monogliserida dan asam lemak bebas, kedua produk akhir pencernaan ini larut dalam gugus pusat ipid dari miselus asam empedu. Karena dimensi molecular miselus, hanya berdiameter 3 sampai 6 nanometer, dan juva karena muatan luarnya sangat tinggi, zat-zat ini dapat larut dalam kimus. Dalam bentuk ini, monogliserida dan asam lemak ditranspor ke permukaan mikrovili di dalam brush border, bahkan menembus ke dalam ceruk diantara mikrovili yang bergolak dan bergerak. Di sini, keduanya baik monogliserida dan asam lemak segera berdifusi melalui mebran sel enterosit ke bagian dalam enterosit; keadaan ini dimungkikan karena lipid-lipid ini larut dalam membrane enterosit seperti dalam miselus. Proses ini masih meninggalkan miselum asam empedu di dalam kimus. Selanjutnya miselus berdifusi kembali melalui kimus dan masih mengabsorbsi lebih banyak monogliserida dan asam lemak lagi, dan dengan cara yang sama membawa zat-zat ini ke sel-sel epitel. Jadi, miselus, melakukan funsi pengangkutan, yang sangat penting untuk absorbs lemak. Adanya miselus asam empedu dalam jumlah yang sangat banyak, menyebabkan lebih kurang 97 persen lemak diabsrobsi; bila tidak ada asam empedu, normalnya hanya 40 sampai 50 persen lemak yang diabsorbsi.Trigliserida juga digliserida yang tidak dicerna bersifat sangat larut dalam membrane lipid enterosit usus. Walaupun demikian, hanya sejumlah kecil dari keduanya yang diabsorbsi secara normal karena miselus asam empedu idak akan melarukan trigliserida atau digliserida dan ole karena itu tidak mengangkut keduanya ke membrane enterosit.Setelah memasuki enterosit, asam lemak dan monogliserida diambil oleh retikulum endoplasma halus, dan di sini merka terutama direkombinasi untuk membentuk trigliserida yang baru. Beberapa monogliserida dicernakan lebih lanjuy menjadi gliserol dan asam lemak oleh lipase intraseluler. Kemudia asam lemak bebas ini, juga, dibentuk kembali oleh retikulum endoplasma halus menjadi trigliserida dengan menggunakan gliserol baru yang disintesis de novo dari alfa-gliserofosfat, sintesis ini membutuhkan energi dari adenosine trifosfat dan suatu kompleks enzim untuk mengkatalisis reaksi.Pembentukan kilomikron. Sekali terbentuk, trigliserida yang telah dibentuk kembali mula-mula akan berkumpul di dalam retikulum endoplasma dan kemudian di dalam apparatus golgi enjadi gelembung yang mengandung kolesterol yang sudah diabsorbsi, dan sejumlah kecil koleserol dan fosfolipid yang baru disintesis. Fosfolipid menyusun dirinya sendiri di dalam gelembung ini dengan gugus lemak dari fosfolipid menuju ke arah pusat dan gugus polar terletak pada permukaan. Keadaan ini menciptakan suatu permukaan bermuatan listrik yang me,buat gelembung-gelemung ini dapat bercampur dengan cairan sel. Dan lagi, beberapa tipe apoprotein, juga disintesis oleh retikulum endoplasma, menutupi sebagian permukaan masing-masing gelembung. Dalam bentuk ini, gelembung dilepaskan dari apparatus golgi dan diekskresikan melalui eksositosis selular ke dala ruang basolateral di sekitar sel; dari sana, gelembung-gelembung masuk ke dalam limfe pada lacteal sentral dari vili. Gelembung-gelembung ini kemudian disebut kilomikron.Apoprotein penting untuk terjadinya eksositosis selular kilomikron, terutama apoprotein B, karen protein ini merupakan suatu alat untuk melekatkan gelembung asam lemak ke membrane luar sel sebelum gelembung dionjolkan keluar.Transpor kilomikron di dalam limfe. Dari permukaan basolateral enterosit, kilomikron meneruskan perjalanannya ke dalam lakteal sentral vili dan dari sini didorong, bersama dengan limfe, oleh pmpa limfatik naik ke atas melalui duktus toraksikus untuk dikosongkan ke dalam vena besar leher. Antara 80 sampai 90mpersen dari seluruh lemak yang diabsorbsi dari usu diabsorbsi dengan cara ini dan ditranspor ke darah melalui aliran limfe torasikus dalam bentuk kilomikron.Absorbsi langsung asam lemak ke dalam darah portal. Sejumlah kecil asam lemak rantai pendek dan asam lemak rantai sedang, seperti asam-asam lemak dari lemak susu, diabsorbsi langsung ke dalam darah portal dan tidak dikonversi menjadi trigliserida dan diabsorbsi ke dalam limfatik. Penyebab perbedaan antara absorbs asam lemak rantai pendek dan rantai panjag ini adalah bahwa asam lemak rantai pendek lebih larut dalam air dan kebanyakan tidak direkonversi kembali menjadi trigliserida oleh retikulum endoplasma. Keadaan ini memungkinkan difusi langsung asam-asam lemak ini dari sel epitel ke dalam darah kapiler vili.Enzim Lipase Melanjutkan Pencernaan TrigliserolPanas lambung merupakan faktor penting untuk mencairkan masa lemak yang berasal dari makanan,proses emulsifikasi berlangsung dibantu oleh kontraksi peristaltik.Lambung mengandung lipase gastrik yang pada manusia merupakan lipase preduodenal yang utama.Lipase lingua dan ganstrik memulai pencernaan lemak dengan menghidrolisa trigliserol yang mengandung asam lemak rantai pendek maupun sedang,dan umumnya asam lemak rantai panjang tak jenuh,untuk membentuk asam lemak bebas serta 1,2 diasigliserol yang ikatan sn-3 esternya merupakan tempat primer hidrolisa.Enzim tersebut dihancurkan pada nilai pH yang rendah tetap[i bekerja aktif sesudah makan karena kerja pendaparan protein dari makanan didalam lambung.Nilai optimal pH cukup luas mulai dari kurang lebih 3 sampai 6.Lipase preduodenal tampaknya mempunyai peranan yang penting selama periode neonatal yaitu pada saat lipase pankreas memiliki aktivitas yang rendah sementara lemak susu harus dicerna.Karena waktu retensi yang lamanya 2-4 jam didalam lambung,sekitar 30% triasilgliserol makanan dapat dicerna selama waktu ini dimana sebagian besar pencernaanya berlangsung dalam satu jam pertama.Lemak susu mengandung asam lemak rantai sedang dan pendek yang cenderung mengalami esterefisksi pada posisi sn-3.Karena itu lemak susu tampaknya menjadi substrat yang baik bagi enzim ini.Asam lemak hidrofilik rantai pendek yang dilepas akan diserap lewat dinding lambung dan masuk kedalam vena poorta,sementara asam lemak rantai panjang yang larut butir-butir lemak akan akan diteruskan dalam duodenum.

Bakteri pembusuk pada colon Banyak bakteri khususnya basil kolon,bahkan terdapt secara normal pada kolon pengabsorbsi.Bakteri-bakteri ini mampu mencernakan sejumlah kecil selulosa.Dengan cara ini menyediakan beberapa kalori nutrisi untuk tubuh tiap hari. Di dalam usus besar terdapat bakteri pembusuk Escherichia Coli yang membusukkan sisa makanan menjadi kotoran. Dengan demikian kotoran menjadi lunak dan mudah dikeluarkan. Bakteri ini pada umumnya tidak mengganggu kesehatan manusia. Bakteri tersebut bahkan ada yang menghasilkan vitamin K dan asam amino tertentu yang berguna bagi manusia.

Kesimpulan Pencernaan makanan yang masuk ke dalam system pencernaan memiliki hubungan yang erat satu dengan lainnya. Terjadinya gangguan pada salah satu anggota system pencernaan dapat mengakibatkan terjadinya gangguan diseluruh system pencernaan yang akibatnya sangat merugikan. Adanya keterlambatan pengosongan lambung karena lemak yang menumpuk di duodenum dapat mengakibatkan individu merasa perutnya tidak enak. Membiasakan makan yang teratur dapat mencegah terjadinya gangguan pada system pencernaan.

DAFTAR PUSTAKA1. Snell RS. Anatomi klinis untuk mahasiswa kedokteran, Edisi 6. Jakarta: Penerbit EGC; 2006.2. Junquira LC,Carneiro J,Kelley RO.Histologi dasar.8th ed.Jakarta : EGC,20033. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta: Penerbit EGC; 2009.4. Sherwood L. Fisiologi Manusia: dari sel ke sistem. 6th ed. Jakarta: EGC, 20125. Guyton AC,Hall JE.Fisiologi kedokteran.13th ed.Jakarta : EGC, 2003