makalah pbl 3

Upload: angela-mitchelle-nyangan

Post on 06-Mar-2016

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah PBL Blok 3 Dasar Biologi

TRANSCRIPT

BLOK 2 MODUL 1 2013/2014NAMA: MARLIANI HANIFAH BINTI MAHMUDNIM:102013487KELOMPOK:C8ALAMAT KORESPONDENSI: UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA,JL ARJUNA UTARA,NO6,JAKARTA 11470EMAIL: [email protected]

PENDAHULUAN

Euthanasiaadalah tindakan mengakhiri dengan sengaja kehidupan makhluk (orang ataupun hewan piaraan) yang mengalami sakit berat atau luka parah dengan kematian yang tenang dan mudah atas dasar perikemanusiaan sehingga dapat disimpulkan bahwa euthanasia adalah praktek pencabutan kehidupan manusia atauhewanmelalui cara yang dianggap dapat meminimalkan rasa sakit, bahkan tanpa rasa sakit sekalipun.Euthanasia ialah masalah yang menjadi pro dan kontra dikalangan masyarakat Indonesia. Adakah euthanasia itu sebenarnya membawa kebaikan atau keburukan kepada pasien,keluarga pasien serta dokter? Dalam makalah ini, akan ditampilkan secara menyeluruh mengenai euthanasia dari segi holistik maupun dari segi spesifik

1.0 SKENARIO YANG DIBINCANGKANSiti Zulaeha (23 tahun) mengalami koma selama 3,5 bulan setelah menjalani prosedur operasi di RSUD Pasar Rebo pada Oktober 2004. Ia didiagnosa mengalami kehamilan di luar kandungan. Namun setelah dioperasi ternyata hanya ada cairan disekitar rahim, dan operasi tersebut menyebabkan ia koma dengan tingkat kesadaran vegetatif. Sang suami, Rudi Hartono (25 tahun), mengajukan permohonan uethanasia ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 21 Februari 2005. Permohonan ditandatangani oleh suami, orang tua, dan kakak serta adik Siti Zulaeha2.0 ISTILAH YANG TIDAK DIKETAHUIi. Tingkat kesadaran vegetatif- gangguan kesadaran akibat kerusakan otakii. Euthasia - mengakhiri dengan sengaja kehidupan makhluk yang mengalami sakit berat atau luka parah dengan kematian yang tenang dan mudah atas dasar perikemanusiaan

3.0 RUMUSAN PERMASALAHANDaripada skenario yang dibincangkan di atas, kita mengetahui bahawa pasien yaitu Siti Zulaeha koma 3,5 bulan karena tersilap prosedur operasinya terhasil dari kesalahan diagnosa pada awalnya. Suami kepada pasien mengajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat supaya pasien di euthanasia dan disetujui oleh orang tua,kakak serta adik pasien.3.1 PENDEKATAN DARI SEGI HOLISTIK3.1.1 ASPEK FILOSOFIS KRITIS Aspek filosofis kritis ini boleh terbahagi kepada tiga lagi yaitu ;i. Dimensi ontologiii. Dimensi epistemologiiii. Dimensi axiologiDimensi ontologi membawa maksud realitas atau dunia kenyataan pada dirinya,atau realitas sebagaimana adanya perkara yang berlaku itu. Menurut skenario ini, dimensi ontologinya ialah realitas bahawa Siti Zulaeha telah koma selama 3,5 bulan dan diajukan untuk euthanasia.Dimensi epistemologi membawa arti pengetahuan tentang kenyataan dan realitas, atau bagaimana berlakunya sesuatu realitas itu. Di dalam skenario ini, epestemologi nya aialah pada bagaiman Siti Zulaeha boleh koma selama 3,5 bulan,yaitu disebabkan oleh tersilap prosedur operasi hasil dari salah diagnosa.Dimensi axiologi membawa arti prinsip-prinsip dasar mengenai tindakan atau perbuatan yang sebaiknya dilakukan oleh manusia. Di dalam skenario ini, adakah euthanasia itu harus dilakukan atau tidak.3.1.2 ASPEK LOGISAspek logis dipengaruhi oleh azas-azas pemikiran. Azas-azas pemikiran ialah dasar yang terdalam dari setiap pemikiran dan pegetahuan. Azas merupakan titik tolak (titik awal ) dari mana sesuatu muncul dan berkembang. Terdapat dua azas pemikiran yaitu azas-azas primer dan azas-azas sekunder. Azas-azas primer terdiri daripadaI. Azas identitas sesuatu adalah sebagaimana adanya, bukannya yang lainII. Azas kontradiksi- yaitu perumusan negatif dari azas identitasIII. Azas kecukupan penelaran ( Principle of Sufficient Reason/PSR)- segala yang ada memiliki alasan yang cukup untuk adanya dan karena itu segala yang ada dapat dijelaskan oleh nalarIV. Azas non-kontrdiksi sebuah keputusan tidak dapat sama-sama salah atau sama-sama benar.Azas-azas sekunder terdiri dariI. Dari isi keputusan contohnya, A=B, dan B=C maka A=CII. Dari luas keputusan contohnya, dari pengertian universal, dapat ditarik keputusan universal tetapi dari pengertian partikular hanya dapat ditarik keputusan yang partikular.III. Dari modal keputusan contohnya, jika premis mutlak maka keputusa juga mutlak ;premis yang mustahil dapat membawa kepada kesimpulan yang benar atau salah; dari apa yang ada dapat ditarik kesimpulan tentang apa yang mungkin tetapi dari apa yang mungkin ada tidak dapat ditarik keputusan apa yang ada

Dari skenario ini, dapat kita perbahaskan adakah tindakan euthanasia untuk pasien bernama Siti Zulaeha ini harus dilakukan atau tidak. Sekiranya euthanasia tidak dilakukan, adakah kemungkinan bahasa Siti Zulaeha ini akan sadar dan sehat semula ataupun tidak. Azas identitas menurut skenario ini ialah sebenarnya Siti Zulaeha sudah koma 3,5 bulan , azas kontradiksi ialah Siti Zulaeha masih bernyawa namun dia bergantung kepada alat bantuan untuk hidup. Azas PSR menunjukkan siti zulaeha ini sebenarnya koma karena hasil dari salah diagnosa dan azas non-kontradiksi meletakkan tindakan euthanasia itu sebagai pilihan yang terbaik dilakukan dalam skenario ini namun menimbulkan tantangan karena dari segi etik,legal, dan disiplin tindakan itu terbukti salah.

3.1.3 ASPEK LINGUISTIK Terdapat alur-alur yang berkaitan dengan aspek linguistik sepertiI. Alur narasi rangkaian cerita atau peristiwa dalam satu teks naratifII. Alur argumentasi perbedaan penadapat dalam satu situasi serta uraian dan pembuktian sesuatu pegangan tersebutIII. Alur kultural dan emosional perkaitan sesuatu dengan kebudayaanTenyata skenario ini mempunyai perkara yang boleh dikaitkan dengan aspek linguistik. Rangkaian ceritanya ialah Siti Zulaeha disalah diagnosa terus disalah bedah dan mengakibatkan koma 3,5 bulan dan dirujuk untuk dieuthanasia. Dari alur argumentasi, terdapat perbedaan pandangan antara pemerintah dan keluarga Siti Zulaeha tentang tindakan euthanasia dimana keluarganya menyokong manakala pemerintah seperti tidak membenarkan tindakan ini.dari segi alur kultural, tindakan ini seperti di bahaskan samada terdapat didalam kebudayaan atau tidak.

3.2 PENDEKATAN DARI SEGI SPESIFIK3.2.1 MEDIS Medis juga membawa arti pengobatan dan pandangan dari segi medis selalunya dilihat dari laporan kesehatan pasien.Dari segi medis, sebenarnya Siti Zulaeha sepertinya tidak punya harapan untuk sadar dan sembuh seperti normal. Makanya dari segi medis, tindakan euthanasia ini perlu dilakukan

3.2.2 ETIKAEtika membawa arti aturan yang mengetur perbuatan diri kita yang datangnya asli dari diri kita sendiri. Dari segi etika, tindakan euthanasia sangatlah tidak bertepatan dengan etika yang baik.

3.2.3 FILSAFAT Filsafat disebut sebagai MASTERSCIENTARIUM atau ibu pengetahuan karena dari filsafatlah lahir segala ilmu yang ada. Filsafat terbahagi dua yakniI. Praktis filsafat yang merenungkan hal-hal konkret praktis seperti etika dan filsafat politik.II. Teoris filsafat merenungkan perkara-perkara abstrak seperti metafisika, epistemologi,kosmopologi,antropologi,teodisea,estetika

3.2.4 HUKUMDari segi hukum sememangnya euthanasia diharamkan di indonesia namun akan dibenarkan pada kasus-kasus tertentu setelah mengambilkira aspek-aspek tertentu seperti aspek medis, etika dan setelah dibenarkan oleh Pengadilan Negeri atau pemerintah

3.3 KONSEKUENSI Konsekuensi-konsekuensi dari aspek religious, moral, hukum, etis dan sosial. Dari segi religious, tindakan euthansia sememangnya dilarang karena melawan kuasa tuhan yaitu dengan menentukan kematian seseorang. Dari segi moral juga tidak begitu dipersetujui karena tindakan membunuh biarpun dengan cara yang lembut, tindakan itu tetap mebunuh. Dari segi etis, tindakan euthanasia ternyata tidak bagus. Dari sosial nya, euthanasia sangat-sangat ditantang oleh siapa pun di seluruh indonesia maupun diseluruh dunia karena euthanasia seolah-oleh menidakkan peluang seseorang untuk terus hidup. Dari aspek hukum, semuanya tergantung kepada pengambialn keputusan pribadi dan tanggungjawab etis dan professional.

4.0 HIPOTESISKesaahan diagnosa dan seterusnya kesalahan operasi pengobatan menyebabkan Siti Zulaeha mengalami koma selama 3,5 bulan.

KESIMPULAN Seorang mahasiswa seharusnya bijak dalam mengambila apa-apa keputusan dengan mengaitkan skenario dengan pendekatan holistik dan pendekatan spesifik supaya keputusan yang diambil ternyata betul dan tidak melanggar apa-apa disiplin,legal maupun etika.DAFTAR PUSTAKA.1.