makalah olahraga pendidikan
TRANSCRIPT
OLAHRAGA PENDIDIKAN
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Ani Mahisarani
2. Dini Lestari
3. Kusniadi
4. Okky Deri A
5. Ridwan Nugraha
6. Widaningsih
Kelas:
2D-PGSD
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SEBELAS APRIL SUMEDANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-
Nya maka penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Olahraga Pendidikan”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Dalam Penyusunan makalah ini penyusun merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penyusunan maupun ringkasan materi, mengingat
akan kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.
Khususnya, penyusun ucapkan terima kasih kepada Bapak Cecep Supriadi, S.Pd.,
M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan jasmani dan Kesehatan yang telah
memberi tugas makalah ini.
Akhirnya penyusun berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk pembaca khususnya rekan-rekan mahasiswa pada
umumnya.
Sumedang, Mei 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................2
1.4 Sistematika Penulisan..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Olahraga Pendidikan..........................................................3
2.2 Komponen Olahraga Pendidikan ........................................................3
2.3 Tujuan Olahraga Pendidikan...............................................................4
2.4 Jalur Pendidikan ..................................................................................4
2.5 Ciri-ciri Olahraga Pendidikan..............................................................6
2.6 Contoh-contoh Olahraga Pendidikan...................................................7
BAB III SIMPULAN...........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................iii
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Olahraga Pendidikan
Olahraga adalah aktivitas gerak manusia menurut teknik tertentu dalam
pelaksanaannya ada unsur bermain, rasa senang, dilakukan di waktu luang,
kepuasan dalam proses, jika tidak dilaksanakan ada sanksi dan nilai positif.
Olahraga Pendidikan ialah ketika seseorang atau sekelompok orang
melakukan olahraga dengan tujuan untuk pendidikan, maka semua aktivitas gerak
diarahkan untuk memenuhi tuntunan tujuan-tujuan pendidikan. Oleh karena itu,
olahraga yang bertujuan untuk pendidikan ini identik dengan aktivitas pendidikan
jasmani.
Menurut Nixom dan Cozens (1959) mengemukakan pendidikan jasmani
adalah fase dari proses pendidikan keseluruhan yang berhubungan dengan
aktivitas berat yang mencakup sistem, otot, serta hasil belajar dari partisipasi
dalam aktivitas tersebut. Menurut Volter dan Eslinger (Bucher 1964)
mengemukakan pendidikan jasmani adalah fase pendidikan melalui aktivitas fisik.
Menurut UNESCO yang tertera dalam International Charte Of Physical Education
(1974) mengemukakan pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan
seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan
secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka
memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan
kecerdasan dan pembentukan watak.
2.2 Komponen Olahraga Pendidikan
Olahraga pendidikan memiliki dua komponen, yaitu bermain dan olahraga,
tetapi tidak mesti harus selalu ada keduanya, baik salah satu atau lengkap dalam
takaran yang berimbang antara keduanya. Bermain dan olahraga mengandung
bentuk gerak fisik, dan keduanya dapat cocok dalam konteks pendidikan jika
dipakai sebagai relaksasi dan kegembiraan, tanpa tujuan pendidikan. Olahraga dan
bermain dapat dilakukan, semata-mata hanya untuk kesenangan, pendidikan atau
kombinasi antara keduanya. Kesenangan atau kegembiraan tidak terpisahkan dari
pendidikan, keduanya dapat dan harus disatukan.
2.3 Tujuan Olahraga Pendidikan
Tujuan olahraga itu tertentu, tergantung kepada jenis olahraga yang akan
diikuti. Misalnya jenis olahraga pendidikan, olahraga yang dilaksanakan sebagai
proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan,
kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani. Olahraga
sebenarnya sangat dibutuhkan pada jenjang pendidikan. Pertama, membantu
dalam meningkatkan pemahaman sportifitas dan kebugaran jasmani. Kedua,
Meningkatkan fungsi otak. Penerapan aktivitas olahraga dapat mendorong
kreatifitas dan membantu penyerapan materi pendidikan lainnya. Ketiga,
Menyiapkan atlet yang nantinya akan berlaga dalam kejuaraan antar instansi
pendidikan tinggi. Karena di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
2.4 Jalur Pendidikan
Olahraga pendidikan dilaksanakan sebagai bagian dari proses pendidikan
dengan jalur formal, nonformal, dan informal serta didukung dengan perangkat
yang ada didalamnya.
a. Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan
berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi. Olahraga pendidikan formal biasanya kita temukan
disekolah-sekolah dengan implikasinya, diharapkan dalam jangka yang
pendek, paling tidak diarahkan para siswa memiliki kebugaran jasmani,
kesenangan melakukan aktifitas fisik dan olahraga dan terbentuklah
manusia yang sehat secara jasmani.
Olahraga dilaksanakan pada instansi pendidikan formal guna
meningkatkan jiwa sportifitas dan kebugaran jasmani. Penerapannya
sesuai pasal 18 ayat 4 dilaksanakan pada setiap jenjang pendidikan.
Sepengetahuan kami, jenjang pendidikan di indonesia dilaksanakan dari
sekolah tingkat dasar sampai sekolah tingkat tinggi. Penerapan olahraga
pendidikan telah dilaksanakan pada setiap jenjang, meliputi SD, SMP dan
SMA. Akan tetapi masih sedikit diterapakan pada jenjang perguruan
tinggi, kecuali perguruan tinggi yang mempunyai fakultas berbasis
olahraga.
Jika melihat dan menerapkan apa yang ada dalam undang-undang,
rasanya sudah sepantasnya hal ini diterapkan pada jenjang pendidikan
tinggi. setidaknya pada subjek ini diterapkan dalam sebuah mata kuliah.
Namun, kenyataannya belum diterapkan di seluruh instansi pendidikan
tinggi.
Alasan pendidikan olahraga belum dapat diterapkan pada jenjang
pendidikan tinggi.
1) Kurikulum Pendidikan Tinggi.
Pada instansi pendidikan tinggi yang memang tidak berbasis
olahraga belum menerapkan sisipan materi olahraga dalam
perkuliahannya. Pertama, sosialisasi UU RI No.3 tahun 2005 belum
menjangkau sampai instansi pendidikan tinggi yang tidak berbasis
olahraga. Kedua, keterbutuhan mata kuliah yang disusun dirasa cukup
dalam mengembangkan potensi mahasiswa. Sehingga olahraga pendidikan
tidak dimasukan.
2) Tenaga Pengajar.
Pengelolaan olahraga pendidikan tidak terlepas dari tenaga
pengajar dalam proses pelaksanaannya. Kekurangan tenaga pengajar
menjadi hal penghambat penerapan olahraga pendidikan di semua jenjang
pendidikan. Karena kewajiban dosen bukan hanya mengajar akan tetapi
juga melakukan penelitian. Sehingga jelas, ketika hal ini dilaksanakan
untuk satu univeritas maka dosen sebagai pengajar olahraga pendidikan
tidak akan sanggup melakukan proses pembelajaran. Itulah sebabnya
penerapan kebijakan ini masih belum dapat terlaksana.
b. Pendidikan Nonformal
pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Olahraga pendidikan nonformal biasanya kita temukan di lembaga kursus,
lembaga pelatihan, organisasi pecinta alam dan lingkungan, organisasi seni
dan olahraga, dan organisasi lain yang sejenisnya.
c. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan
lingkungan. Olahraga pendidikan informal biasanya kita temukan di
pendidikan anak usia dini. Pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan
keluarga yang diselenggarakan oleh lingkungan. Pendidikan yang
dilakukan oleh keluarga adalah salah satu dasar yang akan membentuk
watak, kebiasaan, dan perilaku anak di masa depannya nanti.
2.5 Ciri-ciri Olahraga Pendidikan
Olahraga pendidikan terdapat ciri-ciri sebagai berikut :
a. Diselenggarakan oleh lembaga pendidikan terutama sekolah;
b. Memberikan kesempatan yang sama;
c. Tidak membedakan yang bisa dan belum bisa dalam pembelajaranya; dan
d. Memberikan gerak sebebas-bebasnya agar yang tidak bisa menjadi bisa.
2.6 Contoh-contoh Olahraga Pendidikan
a. Atletik
1) Lari jarak pendek
Lari jarak pendek atau sprint adalah nomor-nomor lari dari
mulai lari 100M sampai dengan jarak 400M.
2) Lari jarak menengah dan jauh
Nomor-nomor lari ini dapat diklasifikasikan ke dalam
nomor lintasan, nomor jalanan, misalnya maraton, dan nomor
alam, misalnya lomba lari lintas alam. Lari pada jarak menengah
yaitu lari 800, 1500, dan 3000M. Serta lari jarak jauh yaitu
5000, 10000, dan lari maraton 42.195M.
Tujuan lari menengah dan jauh adalah melampaui sebuah
jarak yang cukup jauh dengan waktu yang secepat-cepatnya.
seberapa cepat seseorang melampaui jarak yang cukup jauh
tersebut akan bergantung kepada beberapa faktor, antara lain
daya tahan, evisiensi gerak lari, distribusi energi pada
keseluruhan jarak tempuh, dan power pada saat mulai merasa
lelah. namun dari keseluruhan faktor tersebut, daya tahan
merupakan faktor utama pemberi kontribusi terhadap lari jarak
jauh.
3) Teknik Start
Pada dasarnya terdapat tiga teknik start yang lazim
dilakukan oleh seorang pelari, yaitu :
-Untuk lari jarak pendek, pelari menggunakan teknik start
jongkok (crouching start)
-Untuk lari estafet, pelari menggunakan teknik start
melayang (flying start). Flying start ini bukan berarti pelari
melakukan start sambil melayang di udara tetapi start dilakukan
sambil berlari terutama ketika sedang melakukan pemindahan
tongkat estafet.
-Untuk lari jarak menengah dan jauh, pelari menggunkan
teknik Start berdiri (standing start).
b. Senam
Dasar gerakan senam merupakan proses pembelajaran
pembentukan dasar gerak yang lebih bersifat umum, seperti berjalan,
mengayun, berputar, melompat atau meloncat, dan sebagainya. Dalam
olahraga pendidikan dikenal dengan gerakan dasar atau pundamental
movement yang dapat dibagi kedalam tiga kategori yaitu lokomotor,
nonlokomotor atau stability, dan manipulatif. Senam khusus merupakan
bentuk kegiatan sebagai prasyarat untuk memperoleh kemampuan
keterampilan yang khusus, seperti persiapan kemampuan fisik serta
memiliki sifat searah pembentukan elemen teknik sesuai dengan cabang
olahraga tertentu. Senam prestasi merupakan senam untuk tujuan prestasi
artinya senam sebagai cabang olahraga yang menekankan aspek prestasi
tinggi.
Macam-macam senam diantaranya senam dasar dan senam ritmik.
senam dasar adalah keterampilan yang lebih kompleks sebagai prasyarat
gerakan dari mulai yang sederhana sebagai pendukung. Misalnya gerakan
roll atau mengguling, merupakan keterampilan dasar untuk gerakan salto
yang baik, handstand sebagai prasyarat gerakan handspring dll. sedangkan
senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dalam irama musik
atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama.
c. Permainan Bola Kecil
1) Tenis Meja
Permainan Tenis meja merupakan permainan yang
menggunakan Badge sebagai alat pemukul, bola ping pong dan
meja untuk bermain. Permainan ini dimaikan oleh dua orang
untuk kategori tunggal dan empat orang untuk kategori ganda.
Olahraga ini mempunyai nama resmi yaitu bola ping pong.
Di Indonesia olahraga tenis meja mempunyai Induk yaitu
PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia), sedangkan
untuk Induk tenis meja tingkat dunia adalah ITTF International
Table Tennis Federation). Indonesia tergabung dalam ITTF
sejak tahun 1961.
2) Bulu Tangkis
Permainan Bulu tangkis merupakan suatu permainan yang
setiap pemainnya menggunakan sebuah raket. Dalam permainan
ini dipergunakan sebuah kok (shuttlecock) sebagai pengganti
bola yang dipukul secara bergantian oleh setiap regu yang
sedang bertanding. Teknik dasar memukul bola dalam
permainan bulu tangkis adalah pukulan servis, pukulan lob,
drive, netting, smes, dan dropshort.
3) Kasti
Kasti adalah suatu olahraga permainan yang dilakukan
secara beregu,yaitu dimainkan oleh dua regu. Setiap regu terdiri
dari 12 pemain, permainan kasti ini dimainkan di lapangan yang
mempunyai bentuk empat persegi panjang yang dibatasi oleh
garis batas dengan lebar garis yaitu 5 cm atau menggunakan tali
tambang. Permainan ini menggunakan bola kasti dan kayu
pemukul sebagai alat permainan.
d. Permainan Bola Besar
1) Sepak BolaSepak bola adalah salah satu permainan bola besar yang
pelaksanaannya dimainkan secara beregu. Dalam permainan sepak bola setiap regu berjumlah sebelas orang. Sehingga, setiap regu pemain sepak bola juga disebut sebagai kesebelasan.
Tujuan dari permainan sepak bola adalah untuk memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin dan mencegah bola lawan agar tidak dapat masuk ke gawang.
Permainan Sepak Bola ini dipimpin oleh seorang wasit dengan dibantu dua orang penjaga garis sehingga pelaksanaan permainan dapat berjalan adil dan baik.
Di Indonesia perkembangan Sepak Bola ditandai dengan pembentukan pada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada tanggal 19 April 1930. Yang menjadi ketua umum PSSI pertama kali adalah Ir. Suratin Sastro Sugondo. Untuk mengenang jasanya maka mulai tahun 1966 diselenggarakan kejuaraan sepak bola untuk tingkat taruna remaja. Piala yang diperebutkan dinamakan piala Suratin.
2) Bola VoliBola voli adalah salah satu jenis permainan yang termasuk
dalam permainan bola besar. Permainan bola voli juga dilakukan oleh dua regu. Dalam permainan bola voli tiap regu terdiri dari enam pemain. Dalam permainan bola voli, setiap regu saling memantulkan bola yang melewati atas net. Setiap regu berusaha mematikan gerakan lawan sehingga tidak mampu mengembalikan bola dari pukulan atau pantulan bola dari lawan.
Permainan bola voli merupakan permainan bola besar yang berasal dari Amerika Serikat. Permainan ini diciptakan oleh William G. Morgan. Permainan ini berkembang pesat di Amerika Serikat sehingga pada tahun 1922 Young Man Cristien Association sukses menyelenggarakan kejuaraan nasional bola voli.
3) Permainan Bola Basket Basket merupakan permainan bola besar yang dimainkan
oleh dua regu, baik putra maupun putri. Setiap regu terdiri atas lima orang pemain. Tujuan dilakukannya permainan bola basket adalah mencari nilai atau angka sebanyakbanyaknya dengan cara memasukkan bola ke keranjang lawan dan menghalangi masuknya bola ke keranjangnya sendiri dari serangan lawan.
Setiap pemain bola basket dapat memainkan bola dengan cara, yaitu mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkan, menggelindingkan dan
menggiring atau mendribel bola ke segala arah dalam lapangan pemain.
e. RenangRenang merupakan salah satu gerakan yang dilakukan di dalam air
yang dapat dilakukan oleh manusia dan hewan. Umumnya hewan berenang untuk beberapa tujuan seperti mencari mangsa, mendinginkan suhu tubuh, berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Sedangkan manusia menjadikan renang sebagai sarana olahraga, rekreasi, ataupun mencari ikan, mutiara atau hewan air lainnya. Manusia dan hewan dapat berenang di sungai, danau, laut dan kolam renang. Berenang dapat dilakukan oleh siapa saja dari berbagai usia dan kalangan masyarakat.
Olahraga renang untuk perlombaan atau rekreasi dilakukan di kolam renang. Berenang merupakan olahraga yang sangat baik bagi kesehatan tubuh karena hampir semua otot dan persendian bergerak ketika berenang. Olahraga renang dapat dilakukan oleh siapa saja baik putra maupun putri.
f. Pencak SilatPencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal
dari Indonesia. Pencak silat termasuk ke dalam olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Mardiana Ade, dkk. (2010). Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta:
Universitas Terbuka.
sugar-science.blogspot.com (diakses pada 7 Mei 2015)
www.informasi-pendidikan.com (diakses pada 7 Mei 2015)
dodolanweb.blogspot.com (diakses pada 7 Mei 2015)
www.g-excess.com (diakses pada 7 Mei 2015)