makalah metode pembelajaran yang berpusat pada siswa

26
METODE PEMBELAJARAN YANG BERPUSAT PADA SISWA KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Metode Pembelajaran yang Lebih Berpusat pada Siswa” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas perkuliahan Strategi Pembelajaran dan menjelaskan kepada para pembaca agar mengetahui lebih jelas tentang Metode-metode Pembelajaran yang Lebih Berpusat pada Siswa. Terselesainya makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan baik secara moral, material maupun informasi yang diperlukan guna kelengkapan makalah ini. Untuk itu melalui kesempatan ini ijinkan kami mengucapakan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Dr. I Dewa Putu Raka Rasana, M.Ed. selaku dosen pengajar mata kuliah Strategi Pembelajaran di S1 PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja yang memberikan motivasi serta bimbingan dalam menyelesaikan tugas ini. 2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Upload: ham-dini

Post on 10-Nov-2015

387 views

Category:

Documents


43 download

DESCRIPTION

Makalah Metode Pembelajaran Yang Berpusat Pada Siswa

TRANSCRIPT

METODE PEMBELAJARAN YANG BERPUSAT PADA SISWA KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Metode Pembelajaran yang Lebih Berpusat pada Siswa ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas perkuliahan Strategi Pembelajaran dan menjelaskan kepada para pembaca agar mengetahui lebih jelas tentang Metode-metode Pembelajaran yang Lebih Berpusat pada Siswa. Terselesainya makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan baik secara moral, material maupun informasi yang diperlukan guna kelengkapan makalah ini. Untuk itu melalui kesempatan ini ijinkan kami mengucapakan terima kasih kepada yang terhormat :1. Bapak Dr. I Dewa Putu Raka Rasana, M.Ed. selaku dosen pengajar mata kuliah Strategi Pembelajaran di S1 PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja yang memberikan motivasi serta bimbingan dalam menyelesaikan tugas ini.2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Singaraja, April 2010

Penulis

DAFTAR ISI

HalJUDUL ................................................................................................. iKATA PENGANTAR ......................................................................... iiDAFTAR ISI ........................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .............................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah ......................................................... 1.3. Tujuan ........................................................................... 1.4. Manfaat .........................................................................BAB II PEMBAHASAN 2.1. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan .................................................................... 3.2. Saran ...............................................................................DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Problematika pendidikan yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah proses belajar mengajar yang diberikan di kelas pada umumnya hanya mengemukakan konsep-konsep dalam suatu materi. Proses belajar mengajar yang dilakukan adalah satu arah (teaching directed). Model pembelajaran tersebut dianggap kurang mengeksplorasi wawasan dan pengetahuan siswa. Perubahan paradigma dalam proses yang tadinya berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, maka siswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam (deep learning) dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas siswa. Peran guru dalam pembelajaran berpusat pada siswa adalah sebagai fasilitator yang dalam hal ini, guru memfasilitasi proses pembelajaran di kelas. Fasilitator adalah orang yang memberikan fasilitas. Pembelajaran yang inovatif dengan metode yang berpusat pada siswa (Student Centered Learning) memiliki keragaman model/metode pembelajaran yang menuntut partisipasi aktif dari siswa. Dalam makalah ini akan dibahas metode-metode yang ada dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, diantaranya : metode kerja kelompok, metode karya wisata, metode penemuan, metode eksperimen, metode pengajaran unit dan metode pengajaran dengan modul.

1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dari latar belakang diatas yaitu :1. Apa pengertian, tujuan, dan alasan dari penggunaan masing-masing metode dalam pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa?2. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode tersebut dan bagaimana cara mengatasi kelemahannya?3. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran dari masing-masing metode tersebut?4. Bagaimana karakteristik guru dalam pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa?1.3 TujuanAdapun tujuan yang diharapkan dalam penulisan makalah ini yaitu :1. Untuk mengetahui apa pengertian, tujuan, dan alasan dari penggunaan masing-masing metode dalam pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa.2. Untuk mngetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode tersebut dan bagaiman cara mengatasi kelemahannya.3. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran masing-masing metode dalam pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa.4. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik guru dalam pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa.1.4 ManfaatMakalah ini kami susun agar dapat memberikan manfaat tertentu bagi siswa, calon guru dan penulis. Manfaat yang dimaksud adalah sebagai berikut :1. Bagi siswa, makalah ini dapat dijadikan pedoman agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik.2. Bagi calon guru, makalah ini dapat dijadikan masukan agar nantinya ketika terjun di masyarakat khususnya dalam mengajar dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat di kelas.3. Bagi penulis, penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung untuk menentukan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam proses pembelajaran pada nantinya.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Metode-metode dalam pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa1. Metode Kerja KelompokPengertianMetode kerja kelompok adalah cara pembelajaran dimana siswa didalam kelas dibagi dalam beberapa kelompok yang dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditetapkan untuk diselesaikan secara bersama.TujuanTujuan dalam penggunaan metode kerja kelompok dalam suatu strategi pembelajaran yaitu :1) Memecahkan masalah pembelajaran melalui proses kelompok.2) Mengembangkan kemampuan bekerjasama dalam kelompok.AlasanAlasan penggunaan metode kerja kelompok yaitu:1) Kerja kelompok dapat mengembangkan perilaku gotong royong2) Kerja kelompok dapat memacu siswa aktif belajar3) Kerja kelompok tidak membosankan siswa melakukan kegiatan belajar.2. Metode Karya WisataPengertianMetode karya wisata atau studi wisata sebagai metode pembelajaran adalah siswa dibawah bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan maksud mempelajari objek belajar yang terjadi ditempat tersebut.TujuanTujuan karya wisata sebagai metode pembelajaran adalah untuk :1) Mengkaji materi pembelajaran tertentu sebagaimana direncanakan dalam kurikulum/silabus.2) Melengkapi materi pelajaran yang tertulis dibuku sehingga pemahaman siswa menjadi lebih jelas dan kongkrit.3) Memupuk rasa cinta lingkungan, daerah, tanah air, dan penghargaan terhadap pahlawan serta pemimpin yang berjasa dimasa lampau.AlasanAlasan menggunakan metode karya wisata adalah :1) Memvariasikan penggunaan metode pembelajaran agar siswa termotivasi.2) Dengan karya wisata siswa berkembang rasa kebersamaannya, tanggung jawabnya, dan toleransinya.3) Penguasaan materi yang dipelajari secara langsung melalui karya wisata akan lebih cepat dikuasai dan lama diingat.3. Metode Penemuan (discovery)PengertianPenemuan diartikan sebagai prosedur pembelajaran yang mementingkan pembelajaran perseorangan, manipulasi objek, melakukan percobaan, sebelum sampai ke generalisasi. Metode penemuan mengutamakan cara belajar siswa aktif (CBSA).TujuanTujuan penggunaan metode ini antara lain:1) Untuk memperoleh metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.2) Untuk mengaktifkan siswa belajar (CBSA) sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran.3) Untuk memvariasikan metode pembelajaran yang digunakan agar siswa tidak bosan.4) Agar siswa dapat menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, dan memecahkan sendiri masalah yang dipelajari, sehingga hasilnya tahan lama dalam ingatan/tidak mudah dilupakan.AlasanAlasan menggunakan metode ini :1) Memungkinkan untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif.2) Pengetahuan yang ditemukan sendiri melalui metode penemuan akan betul-betul dikuasai dan mudah digunakan / ditransfer dalam situasi lain.3) Siswa dapat menguasai salah satu metode ilmiah yang sangat berguna dalam kehidupannya.4) Siswa dibiasakan berfikir analitis dan mencoba memecahkan masalah yang akan ditransfer dalam kehidupan masyarakat.4. Metode EksperimenPengertianEksperimen adalah percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen dapat dilakukan pada suatu laboratorium sedangkan metode eksperimen dalam pembelajaran dalah cara penyajian bahan pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau hipotesi yang dipelajari.TujuanMetode eksperimen bertujuan agar :1) Siswa mamapu menyimpulkan fakta, informasi atau data yang diperoleh.2) Siswa mamapu merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan percobaannya.3) Siswa mampu menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang dikumpulkan melalui percobaan.4) Siswa mampu berpikir sistematis, disiplin tinggi, hidup teratur dan rapi.AlasanAlasan menggunakan metode eksperimen :1) Dapat menumbuhkan cara berpikir rasionaldan ilmiah.2) Dapat memungkinkan siswa belajar secara aktif dan mandiri.3) Dapat mengembangkan sikap dan perilaku kritis, tidak mudah percaya sebelum ada bukti-bukti nyata.5. Metode Pembelajaran UnitPengertianMetode pembelajaran unit adalah suatu cara pembelajaran dimana siswa dan guru mrngarahkan segala kegiatannya pada suatu pemecahan masalah yang dipelajari.TujuanMetode ini bertujuan :1) Melatih siswa berpikir komprehensif dengan cara mengkaji dan memecahkan masalah dari berbagai disiplin ilmu.2) Melatih siswa menggunakan ketrampilan proses atau metode ilmiah dalam pemecahan masalah.3) Membentuk sikap kritis, kerjasama, rasa ingin tahu, menghargai waktu, dan menghargai pendapat orang lain.4) Melatih siswa agar memiliki kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, dan memimpin suatu kegiatan.5) Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi.AlasanAlasan menggunakan metode pembelajaran unit adalah :1) Dalam kurikulum terdapat keterkaitan antara satu topik dengan topik yang lain dalam suatu pemecahan masalah, sehingga perlu ada satu metode yang dapat menciptakan kesatuannya.2) Dapat memberikan pengalaman belajar tentang pemecahan masalah dari berbagai disiplin ilmu.3) Dapat melibatkan peserta didik secara fisik maupun psikis.6. Metode Pembelajaran dengan modulPengertianModul adalah suatu paket pembelajaran yang membicarakan satu satuan konsep tunggal mata pelajaran. Jadi yang dimaksud dengan Metode pembelajaran modul merupakan salah satu bentuk dari bentuk-bentuk belajar mandiri.TujuanMetode pembelajaran dengan modul bertujuan :1) Agar siswa aktif belajar secara mandiri.2) Agar siswa terbiasa mengontrol kecepatan dan mengevaluasi belajarnya sendiri.3) Memberikan reinforcement secepatnya setelah siswa selesai mengerjakan materi modul dengan memperbolehkan pindak ke modul berikutnya.4) Melatih disiplin, taat peraturan dan petunjuk yang ada, serta melatih kebiasaan mengoreksi diri sendiri dan kejujuran.AlasanAlasan menggunakan metode pembelajaran dengan modul :1) Agar siswa dapat belajar dengan aktif dan mandiri (CBSA).2) Siswa dapat menyesuaikan diri dengan keunikan cara belajar masing-masing.3) Siswa dapat berkembang secara optimal.4) Dimungkinkan untuk mendukung modul digunakan multi media, seperti audio visual, internet, dsb.5) Dengan metode pembelajaran dengan modul mutu proses pembelajaran dapat ditingkatkan.

2.2 Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode yang ada dan cara mengatasi kelemahannya 1. Metode Kerja KelompokKelebihan :a. Membiasakan siswa bekerjasama, musyawarah, dan bertanggung jawab.b. Menimbulkan kompetisi yang sehat antar kelompok.c. Guru dipermudah tugasnya karena tugas kerja kelompok cukup pisampaikan kepada para ketua kelompok.d. Ketua kelompok dilatih menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan anggotanya dibiasakan patuh pada aturan yang ada.Kelemahan :a. Sulit membentuk kelompok yang homogen baik segi minat, bakat, prestasi, maupun intelegensi.b. Pemimpin kelompok sering sukar untuk memberikan pengertian kepada anggota, menjelaskan dan pembagian kerja.c. Anggota kadang tidak mematuhi tugas-tugas yang diberikan pemimpin kelompok.d. Dalam menyelesaikan tugas, sering menyimpang dari rencana karena kurang dikontrol oleh pemimpin kelompok dan guru.e. Sulit membuat tugas yang sama sulit dan luasnya terutama bagi kerja kelompok yang komplementer.Cara mengatasi kelemahan metode kerja kelompok : Mengkaji lebih terlebih dahulu materi pelajaran dengan cermat, kemudian buat garis besar rincian tugasnya untuk setiap kelompok agar bobot tugas tersebut sama beratnya. Bimbingan dan pengawasan kepada setiap kelompok harus dilakukan terus menerus. Jumlah anggota dalam satu kelompok jangan terlalu banyak. Motivasi yang diberikan jangan sampai menimbulkan persaingan antar kelompok yang kurang sehat. 2. Metode Karya WisataKelebihan :a. Siswa dapat belajar secara langsung dilapangan sehingga pengetahuan yang diperoleh nyata, hidup, dan bermakna.b. Siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari masalah.c. Motivasi dan minat belajar siswa tinggi.d. Guru diperingan tugasnya dalam menyampaikan materi pelajaran, karena materi disampaikan oleh narasumber atau observasi langsung oleh siswa sendiri.e. Siswa aktif belajar melalui observasi, wawancara, percobaan, dan menggolong-golongkan.Kelemahan : a. Memerlukan kesiapan yang melibatkan banyak pihak.b. Memerlukan waktu yang yang cukup lama.c. Memerlukan biaya yang relatif tinggi.d. Memerlukan pengawasan ketat agar siswa fokus kepada tugasnya.e. Laporan hasil karya wisata biasanya diserahkan tidak tepat waktu.Cara mengatasi kelemahan metode karya wisata : Tentukan secara jelas tugas-tugas yang sewaktu karya wisata dan sesudah karya wisata. Pilih waktu libur untuk melaksanakan karya wisata. Rencanakan pembiayaan jauh sebelum karya wisata itu dilaksanakan. Buat tata tertib pelaksanaan karya wisata secara jelas dan dikomunikasikan secepatnya kepada siswa. 3. Metode Penemuan (discovery)Kelebihan :a. Siswa belajar melalui proses penemuan.b. Pengetahuan yang diperoleh melalui penemuan sangat kokoh.c. Metode penemuan membangkitkan gairah siswa dalam belajar.d. Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia merasa lebih terlibat dan termotivasi sendiri untuk belajar.e. Metode ini berpusat pada anak, dan guru sebagai teman belajar atau fasilitator.Kelemahan :a. Metode ini mempersyaratkan kesiapan mental, dalam arti siswa yang pandai akan memonopoli penemuan dan siswa yang bodoh akan frustasi.b. Metode ini kurang berhasil untuk kelas besar karena habis guru untuk membantu siswa dalam kegiatan penemuan.c. Metode ini terlalu mementingkan untuk memperoleh pengertian, sebaliknya kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan.d. Metode ini kurang memberi kesempatan untuk berpikir kreatif karena pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi oleh guru, begitu pula proses-prosesnya dibawah pembinaannya.Cara mengatasi kelemahan metode penemuan : Bentuklah kelompok-kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari siswa pandai dan siswa kurang pandai, agar siswa yang pandai bisa membimbing siswa yang kurang pandai. Metode penemuan untuk IPA dapat pula dilakukan diluar kelas sehingga tidak memerlukan fasilitas atau bahan yang mahal. Mulailah dengan penemuan terbimbing, kemudian jika siswa sudah terbiasa dengan metode ini maka gunakanlah metode penemuan bebas, agar siswa benar-benar dapat berkembang berpikir kreatifnya. 4. Metode EksperimenKelebihan :a. Membuat siswa percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri daripada menurut cerita orang atau buku.b. Siswa aktif mengumpulkan fakta, informasi atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya.c. Dapat digunakan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berpikir ilmiah.d. Hasil belajar dikuasai siswa dengan baik dan tahan lama dalam ingatan.Kekurangan :a. Memerluakn peralatan dan bahan percobaan yang lengkap serta umumnya mahal.b. Dapat menghambat lajunya pembelajaran sebab eksperimen umumnya menggunakan waktu lama.c. Kesalahan dalam eksperimen akan berakibat pada kesalahan kesimpulannya.d. Belum tentu semua guru dan siswa menguasai metode eksperimen.Cara mengatasi kekurangan metode eksperimen : Guru harus menjelaskan secara rinci hasil yang ingin dicapai dengan eksperimen. Guru harus menjelaskan prosedur eksperimen, bahan-bahan eksperimen yang diperlukan, peralatan yang diperlukan dan cara penggunaannya, variable yang dikontrol, dan hal yang perlu dicatat selama eksperimen. Meminta setiap siswa melaporkan proses dan hasil eksperimennya. 5. Metode Pembelajaran UnitKelebihan :a. Siswa dapat belajar secara keseluruhan.b. Pelajaran menjadi lebih berarti.c. Situasi kelas lebih demokratis.Kelemahan :a. Memilih pokok masalah yang akan dijadikan unit bukan suatu pekerjaan yang mudah.b. Melaksanakan pembelajaran unit menuntut kecakapan sendiri.c. Memerlukan ketekunan, pekerjaan dan waktu yang lebih banyak.d. Melibatkan banyak siswa maka memerlukan biaya yang lebih banyak.Cara mengatasi kekurangan metode pembelajaran unit : Kesulitan dalam memilih pokok masalah dapat diatasi dengan cara membentuk tim atau panitia. Kesulitan guru karena dalam pembelajaran unit diperlukan banyak waktu, energi dan biaya. 6. Metode Pembelajaran dengan modulKelebihan :a. Siswa aktif belajar secara mandiri.b. Meningkatkan kualitas hasil belajar.c. Siswa termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh.Kelemahan :a. Ikatan kelas renggang, belajar bersama kurang, padahal motivasi belajar dipengaruhi oleh kebersamaan.b. Kesulitan dalam menulis modul.c. Pembelajaran dengan modul umumnya kurang memperhatikan aspek perasaan.d. Cenderung untuk memuat materi yang banyak dalam modul, sehingga memberatkan siswa.Cara mengatasi kelemahan matode pembelajaran dengan modul : Perlu dibuat modul yang penguasaannya dilakukan melalui diskusi atau kerja kelompok. Modul harus disusun oleh orang yang ahli bidang mata kuliah juga berpengalaman dalam menulis modul. Materi harus disusun berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai. Bahasa yang digunakan hendaknya bahasa baku, yaitu bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2.3 Langkah-langkah pembelajaran dari masing-masing metode1. Langkah-langkah pembelajaran dengan metode kerja kelompok.1) Kegiatan persiapano Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapaio Menyiapkan materi pembelajaran dan menjabarkan materi tersebut kedalam tugas-tugas kelompoko Mengidentifikasi sumber-sumber yang akan menjadi sasaran kegiatan kerja kelompoko Menyusun peraturan pembentukan kelompok, cara kerja, tata tertibnya, dll.2) Kegiatan pelaksanaana) Kegiatan membuka pelajarano Melaksanakan apersepsi, yaitu pertanyaan tentang materi pembel;ajaran sebelumnyao Memotivasi belajar dengan mengemukakan kasus yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan dijabarkano Mengemukakan tujuan pembelajaran dan berbagai kegiatan yang akan dikerjakan dalam mencapai tujuan pelajaran tersebutb) Kegiatan inti pelajarano Mengemukakan lingkup materi yang akan dipelajario Membentuk kelompoko Mengemukakan tugas setiap kelompok kepada ketua kelompok atau langsung kepada semua siswao Mengemukakan peraturan dan tata tertib saat memulai dan mengakhiri kegiatan kerja kelompoko Mengawasi, memonitor, dan bertindak sebagai fasilitator selama siswa melakukan kerja kelompokc) Kegiatan akhir pelajarano Meminta siswa merangkum isi pelajaran yang telah dikaji melalui kerja kelompoko Melakukan evaluasi hasil dari proseso Melaksanakan tindak lanjut

2. Langkah-langkah pelaksanaan metode karya wisata dalam pembelajaran1) Kegiatan persiapano Merumuskan tujuan pembelajarano Menyiapkan materi pembelajaran yang sesui dengan silabus/kurikulum yang adao Melakukan studi awal ke lokasi sasaran karya wisatao Menyiapkan skenario pelaksanaan karya wisata2) Kegiatan pelaksanaan karya wisataa) Kegiatan pembukaano Mengingatkan kembali pelajaran yang diberikan melalui kegiatan apersepsio Memotivasi siswa dengan membuat kaitan materi pelajaran yang akan dipelajari dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat atu melalui pertanyaan-pertanyaano Mengemukakan tujuan pelajaran yang akan dipelajari dan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan selama karya wisatao Mengemukakan tata tertib selama karya wisata b) Kegiatan intio Melakukan observasi terhadap objek sasaran belajar, lalu mendeskripsikannya dalam bentuk kalimat, mengambil gambar, dsb.o Mewawancarai narasumber dan mencatat informasi yang disampaikan secara lisan oleh narasumbero Sesuai dengan skenario yang disiapkan guru, dapat diselenggarakan seminar atau diskusi dengan narasumber, pejabat yang relevan.c) Kegiatan penutupo Menyuruh siswa melaporkan hasil karya wisata dan membuat rangkumano Melakukan evaluasi proses dan hasil karya wisatao Melakukan tindak lanjut, berupa tugas yang sifatnya memperkaya hasil karya wisata

3. Langkah-langkah pelaksanaan metode penemuan1) Kegiatan persiapano Mengidentifikasi belajar siswao Merumuskan tujuan pembelajarano Menyiapkan problem yang akan dipecahkano Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan2) Kegiatan pelaksanaan penemuana) Kegiatan pembukaano Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran yang telah diajarkano Memotivasi siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi yang diajarkano Mengemukakan tujuan pembelajaran dan kegiatan / tugas yang dilakukan untuk melakukan tujuan pembelajaranb) Kegiatan intio Mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penemuano Diskusi pengarahan tentang cara pelaksanaan penemuan / pemecahan problema yang telah ditetapkano Membantu siswa dengan informasi atau data, jika diperlukan siswao Membantu siswa melakukan analisis data hasil penemuano Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswao Memberi kesempatan siswa melaporkan hasil penemuanc) Kegiatan penutupo Meminta siswa merangkum hasil-hasil penemuannyao Melakukan evaluasi hasil dan proses penemuano Melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan penemuan ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah melakukan penemuan dengan baik 4. Langkah-langkah pelaksanaan metode Eksperimen1) Kegiatan persiapano Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan metode eksperimeno Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui eksperimeno Menyipkan alat, sarana, dan bahan yang diperlukan dalam eksperimeno Menyiapkan panduan prosedur panduan eksperimen, termauk lembar kerja siswa2) Kegiatan pelaksanaan eksperimena) Kegiatan pembukaano Menanyakan meteri pelajaran yang telah diajarkan minggu lalu atau observasio Memotivasi siswa dengan mengememukakan cerita yang berkaitan dengan pelajaran yang diajarkan o Mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dan prosedur eksperimen yang akan dilakukanb) Kegiatan intio Siswa diminta membantu menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai dalam eksperimeno Siswa melekukan eksperimen berdasarkan panduan dan LKS yang telah disiapkan guru o Guru memonitor dan membantu siswa yang mengalami kesulitano Pelaporan hasil eksperimen dan diskusi balikanc) Kegiatan penutupo Meminta siswa untuk merangkum hasil eksperimen o Guru mengadakan evalusi hasil dan proses eksperimeno Tindak lanjut, yaitu meminta siswa yang belum menguasai mateeri untuk mengulang lagi eksperimennya5. Langkah-langkah metode pembelajaran Unit1) Kegiatan persiapano Menjelaskan kepada siswa tentang bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan metode unito Guru bersama siswa menetapkan pokok masalah yang akan dijadikan bahan unito Guru bersama siswa menetapkan tujuan instruksional khusus untuk setiap aspek masaho Guru dan siswa menetapkan kelompok atau organisasi kelas dan jadwal kegiatan2) Kegiatan pelaksanaan pembelajaran unita) Kegiatan pembukaano Guru menanyakan materi sebelumnyao Guru bercerita tentang kehidupan dimasyarakat yang berkaitan dengan materi pelajaran yang diajarkanb) Kegiatan intio Para siswa tenpat mereka belajar, apakah di dalam kelas ataupun di luar kelaso Siswa mengadakan diskusi, mengatur bahan, dan berkoordinasi dengan kelompok laino Laporan kelompok berbentuk lisan dan tertulis o Pameran . Setelah laporan kelompok selesai maka diadakan pameran, yaitu semua hasil kelompok.c) Kegiatan penutupo Guru meminta siswa merangkum hasil belajaro Melakukan evaluasi hasil belajar dan evaluasi proses pelaksanaan pembelajaran o Tindak lanjut, yaitu menjelaskan kembali materi pelajaran yang belum dikuasai siswa dan pemberian PR3) Langkah-langkah metode pembelajaran dengan Modul1) Kegiatan persiapano Guru menyiapkan modulyang akan dipelajari oleh siswa dan berbagai media pendukungnyao Guru membaca modul yang akan diajarkan2) Kegiatan pelaksanaan pembelajaran unita) Kegiatan pembukano Kegiatan guru menanyakan isi materi modul yang telah diselesaikan o Guru memotisivasi siswa dengan pertanyaan-pertanyan atau cerita.o Guru cukup memberi petunjuk untuk membaca tujuan pembelajaran yang ada di dalam modulb) Kegiatan intio Guru meminta siswa menyiapkan dan mempelajai modulo Guru mengawasi kegiatan belajar siswao Guru sebagai fasilitator membantu siswa memecahkan kesulitan belajarc) Kegiatan penutupo Memberi kesmepatan siswa membuat rangkuman pokok-pokok materiyang dipelajari dari modulo Evaluasi telah dilaksanakan sewaktu mempelajari modulo Tindak lanjut, berupa PR

2.4 Karakteristik guru dalam pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa Guru-guru yang cenderung menggunakan pembelajaran yang berpusat pada siswa memiliki karakteristik umum yang menjadikan mereka menjadi guru-guru yang efektif. Secara umum, karakteristik guru yang menggunakan pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah :a. Mengakui dan menghargai keunikan masing-masing siswa dengan cara mengakomodasi pemikiran siswa, gaya belajarnya, tingkat perkembangannya, kemampuan, bakat, persepsi diri, serta kebutuhan akademis dan non akademis siswa.b. Memahami bahwa pembelajaran adalah suatu proses kontruktivis, oleh karena itu harus diyakinkan bahwa siswa diminta untuk mempelajari sesuatu yang relevan dan bermakna bagi diri mereka. Selain itu juga mencoba mengembangkan pengalaman belajar dimana siswa dapat secara aktif menciptakan dan membangun pengetahuannya sendiri serta mengkaitkan apa yang sudah diketahuinya dengan pengalaman yang diperoleh.c. Menciptakan iklim pembelajaran yang positif dengan cara memberikan kesempatan pada siswa untuk berbicara dengannya secara personal, memahami siswa dengan sebaik-baiknya, menciptakan lingkungan yang nyaman dan menstimulasi bagi siswa, memberikan dukungan pada siswa, mengakui dan menghargai siswa.d. Memulai pembelajaran dengan asumsi dasar bahwa semua siswa dengan kondisinya masing-masing bersedia untuk belajar dan ingin melakukan dengan sebaik-baiknya, serta memiliki minat intrinsik untuk memperkaya kehidupannya.

Guru-guru yang menggunakan pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa cenderung menciptakan lingkungan pembelajaran dengan ciri-ciri sebagai berikut :a. Suasana kelas yang hangat, mendukung. Dalam suasana ini, guru mengijinkan siswa untuk mengenalnya dan selanjutnya akan menyukainya. Kalau guru disukai oleh siswa, maka siswa akan bersedia bekerja keras untuk orang yang disukainya.b. Para siswa diminta untuk hanya mengerjakan pekerjaan yang bermanfaat. Guru harus menjelaskan manfaat apa yang akan diperoleh siswa jika mereka mengarjakan apa yang diminta oleh guru.c. Para siswa selalu diminta untuk mengerjakan yang terbaik yang dapat mereka lakukan. Kondisi kualitas pekerjaan termasuk didalamnya adalah pengetahuan siswa tentang gurunya dan apa yang diharapkan serta keyakinannya bahwa guru mrmberikan kepedulian untuk membantunya.d. Para siswa diminta untuk mengevaluasi pekerjaannya. Evaluasi diri diperlukan untuk menilai kualitas pekerjaan yang telah dilakukan oleh para siswa, berdasarkan hasil evaluasi itulah siswa mengetahui bagaimana pekerjaannya serta dapat mengulangi prosesnya sampai kualitas terbaik dapat dicapai.e. Kualitas pekerjaan yang baik selalu menimbulkan perasaan senang. Para siswa merasa senang ketika mereka menghasilkan pekerjaan yang berkualitas baik.