makalah manajemen kredit
DESCRIPTION
makalah mengenai manajemen kredit pada perbankanTRANSCRIPT
MAKALAH
BAB VIII
DOKUMENTASI DAN ADMINISTRASI KREDIT
Sebagai Bahan Presentasi pada Mata Kuliah Manajemen Perkreditan dengan
Dosen Pengampu Ibu Embun Duriany
Disusun oleh :
Kelompok 8
Nur Rachmad Safi’i (KP 3D/15)
Roberto Pahala (KP 3D/18)
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2009
ISI
1. Pengertian dokumentasi dan administrasi kredit
Dokumentasi dan administrasi kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari paket kredit dan menjadi salah satu aspek penting bagi pengamanan bagi pengaman
pengembalian kredit. Oleh karena itu dokumentasi kredit wajib dilakukan secara tertib
lengkap, dan akurat serta sah secara hukum dibawah penguasaan bank, supaya bank
berada pada posisi yang kuat dalam rangka pemberian kredit.
Dokumen adalah berkas – berkas yang dipersyaratkan dalam proses kredit
dimulai dari permohonan / prakarsa kredit sampai dengan pelunasan kredit yang
mencakup / merekam semua tahapan dalam proses pemberian kredit, dan dokumen yang
dipersyaratkan oleh pejabat pemutus kredit untuk keamanan dalam pemberian kredit.
Dokumentasi kredit adalah mengarsipkan, mengelompokkan seluruh dokumen
yang diperlukan dalam rangkla pemberian kredit yang merupakan bukti perjanjian /
ikatan hukum antara bank dengan nasabah kredit dan bukti kepemilikan barang agunan
serta dokumen-dokumen perkreditan lainnya yang merupakan perbuatan hukum atau
mempunyai akibat hukum.
Administrasi kredit adalah pengolahan atas dokumen-dokumen yang diperoleh
selama kredit tersebut berlangsung. Pengolahan tersebut mencakup pencatatan
(registrasi), penyimpanan berkas, pengamanan berkas kredit, review setiap periode
tertentu, monitoring serta pengurangan berkas.
2. Dokumentasi Kredit
Dokumen kedit mencakup dokumen permohonan kredit, dokumen yang
merekam setiap tahapan dalam proses pemberian kredit (analisa dan evaluasi,
rekomendasi dan putusan kredit), dokumen yang dipersyaratkan dalam pemberian kredit,
dokumen pencairan kredit, dokumen yang diperoleh dalam kegiatan pembinaan selama
berjalannya kredit sampai kredit tersebut lunas.
Berdasarkan tingkat kepentingannya, dokumen kredit dapat dibedakan menjadi
dokumen pokok (dokumen primer) dan dokumen pendukung (dokumen sekunder):
a. Dokumen Pokok
Dokumen pokok adalah dokumen-dokumen yang dikuasai oleh bank untuk
dapat membuktikan kepemilikan asset secara yuridis.
b. Dokumen Sekunder
Dokumen sekunder adalah semua dokumen kredit di luar dokumen primer.
KlasifikasiDokumen
Sumber Dokumen Jenis Dokumen Contoh
Dokumen Pokok Dari Debitur Identitas debitur Identitas usaha Kepemilikan
agunan
KTP, KK, pasphotoAkte pendirianSHM, SHGB, SHGU
Dari bank Perjanjian Peningkatan
agunan Dokumen
pembinaan
Surat hutangSertifikat hak tanggunganLaporan kunjungan nasabah
Dari pihak lain Asuransi Polis asuransiDokumen Pendukung / Sekunder
Dari debitur Laporan keuangan Informasi
keuangan debitur lainya
Neraca dan laba-rugiProduksi, pemasaran, dan sebagainya.
Dari bank Transaksi keuangan
Informasi intern lainya
Rekening KoranDaftar hitam BI
Dari pihak lain Laporan perusahaan penilai
Laporan keuangan audit
Laporan hasil penilaian
Laporan opini akuntan
Selanjutnya untuk kepentingan bank, dokumen tersebut dibuat dalam dua berkas:
Berkas pertama yang dipergunakan sebagai bukti asset kredit yang sebagian
besar merupakan dokumen-dokumen asli dari nasabah maupun perjanjian
kredit.
Berkas kedua yang dipergunakan sebagai sarana untuk pembinaan nasabah
dan kelancaran dalam pelayanan kredit yang sebagian besar merupakan
dokumen fotokopi.
Berkas kredit merupakan kumpulan dari dokumen-dokumen kredit yang memuat
informasi terjadinya hubungan antara bank dengan debitur, status hubungan
perubahannya. Agar dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh pejabat kredit,maka
berkas kredit harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Lengkap, artinya bahwa berkas kredit memuat semua dokumen kredit
yang diperlukan yang berkaitan dengan debitur dan usahanya, sehingga
dapat memberikan gambaran debitur dan fasilitas kredit yang sebenarnya.
b. Sistematis, artinya bahwa berkas kredit harus tersusun secara rapi
sehingga mdah dicari apabila diperlukan.
c. Efisien, artinya bahwa susunan berkas kredit yang diperlukan terdiri dari
dokumen-dokumen yang benar-benar diperlukan saja, sedangkan yang
tidak diperlukan dimusnahkan.
d. Informative, artinya bahwa dokumen yang tersimpa dalam berkas kredit
dapat membarikan informasi yang tepat dan up to date.
3. Administrasi Kredit
Administrasi kredit bertujuan untuk mendukung langkah-langkah pembinaan atau
penilaian atas perkembangan kredit yang telah diberikan atau perkembangan usaha
nasabah dan pengawasan kredit,sehingga kepentingan bank terlindungi.
Adminitrasi juga dipergunakan untuk monitoring oleh manajemen. Antara lain
monitoring dalam bidang kualitas portofolio kredit, monitoring kredit – kredit yang
harus dikendalikan, monitoring kolektibilitas kredit, monitoring besarnya Aktiva
Tertimbang Menurut Resiko (ATMR), monitoring besarnya resiko dalam setiap
industri / sektor ekonomi, monitoring usaha - usaha penyelamatan kredit bermasalah,
dan sebagainya.
Manfaat adminstrasi kredit :
1) Sebagai alat untuk menunjang penyelanggaraan kegiatan - kegiatan dari
proses perkreditan secara individual maupun keseluruhan.
2) Sebagai alat dalam pengumpulan umpan balik melalui sistem informasi
manajemen.
3) Sebagai alat penyelenggara sistem dokumentasi perkreditan.
4) Sebagai pelaksana dari sistem laporan ataupun sistem informasi
manajemen yang bersangkutan.
5) Untuk penetapan besarnya utang piutang dengan pihak debitur.
6) Untuk dasar pelayanan kepada pihak ekstern.
Setiap tahapan dalam pemberian kredit harus diadministrasikan secara tertib,
mulai dari permohonan kredit, tahap prakarsa dan analisa kredit,terhadap rekomendasi
kredit, tahap putusan kredit, tahap pencairan kredit, tahap pengawasan dan pembinaan
kredit, tahapan angsuran sampai kredit lunas, tahap penyelamatan kredit apabila kredit
menjadi bermasalah sampai tahap penghapus bukuan kredit macet harus
diadministrasikan secara tertib dalam registernya masing-masing.
Administrasi pada tahap permohonan dan prakarsa kredit dilakukan dengan cara
setiap permohonan kredit dari calon debitur maupun prakarsa kredit yang dilakukan oleh
pejabat pemrakarsa kredit harus dicatat dalam Register Permohonan Kredit (RPK).
Formulir yang digunakan pada tahap awal pelayanan kredit adalah Surat Keterangan
Permohonan Kredit (SKPK) yaitu formulir yang digunakan untuk permohonan kredit
dari calon debitur.
Administrasi pada tahapan rekomendasi kredit dilakukan dengan cara setiap
pemberian rekomendasi kredit dicatat oleh petugas administarsi kredit ke dalam Register
Permohonan Kredit. Formulir yang digunakan untuk menuangkan hasil kegiatan
rekomendasi kredit adalah MAK.
Administrasi pada tahapan pemberian putusan kredit dilakukan dengan cara
setiap putusan kredit yang dibuat oleh pejabat pemutus kredit harus dicatat oleh petugas
administrasi kredit dalam Register Permohonan Kredit.Formulir yang digunakan dalam
pemberian putusan kredit terdiri dari:
a. Formulir putusan penolakan kredit yang digunakan untuk memberikan
penolakan kredit oleh pejabat pemutus terhadap permohonan kredit yang
menurut penilaian awal tidak sesuai dengan ketentuan bank atau resiko
kredit diluar kemampuan bank.
b. Formulir putusan kredit yang digunakan untuk semua fasilitas kredit yang
memerlukan putusan kredit, baik untuk kredit baru maupun perpanjangan.
c. Formulir putusan penundaan dokumen kredit digunakan dalam hal terjadi
penundaan penyerahan dokumen dari calon debitur kepada bank yang
disyaratkan dalam putusan kredit.
d. Formulir offering kredit digunakan untuk memberitahukan kepada calon
debitur bahwa kredit akan diputus apabila struktur atau tipe kredit serta
syarat-syarat dan ketentuan kredit akan dipenuhi atau disetujui oleh
pemohon.
Administrasi pada tahapan pencairan kredit dilakukan dengan cara
mencatat/membukukan setiap terjadi mutasi pada rekening kredit sejak saat pencairan
sampai pelunasan kredit. Formulir yang digunakan untuk pencairan kredit adalah
formulir instruksi pencairan kredit.
Administrasi pada tahapan pengawasan dan pembinaan kredit dilakukan sejak
awal permohonan kredit diajukan secara tertulis sampai dengan kredit tersebut
diselesaikan/dilunasi oleh debitur. Formulir yang digunakan dalam tahapan ini, antara
lain:
a. Formulir pengawasan administrasi kredit digunakan untuk menilai bahwa
proses prakarasa kredit sampai dengan pencairan kredit telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Formulir pengawasan kelengkapan paket kredit digunakan untuk menilai
bahwa seluruh dokumen yang dipersyaratkan dalam putusan kredit telah
ada dalam paket kredit secara lengkap.
c. Formulir kunjungan nasabah digunakan untuk menuangkan hasil kegiatan
kunjungan account offer kepada calon debitur/debitur dalam rangka
pembinaan dan hubungan bisnis.
Administrasi pada tahapan penyelamatan dan penyelesaian kredit dilakukan
dengan cara menuangkan hasil evaluasi dan analisa terhadap kredit bermasalah dalam
formulir memorandum analisa penyelesaian kredit dan dicatat dalam register
restrukturisasi/penyelesaian kredit bermasalah. Selanjutnya apabila ada perubahan
kolektibilitas kredit dari lancer (performing loan) menjadi kredit bermasalah (non
performing loan) atau sebaliknya harus dibuatkan putusan yang diutangkan dalam
formulir putusan kolektibilityas kredit.
PENUTUP
Dokumentasi dan administrasi kredit merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari paket kredit dan menjadi salah satu aspek penting bagi pengamanan
pengembalian kredit.
Dokumen adalah berkas – berkas yang dipersyaratkan dalam proses kredit
dimulai dari permohonan / prakarsa kredit sampai dengan pelunasan kredit yang
mencakup / merekam semua tahapan dalam proses pemberian kredit, dan dokumen yang
dipersyaratkan oleh pejabat pemutus kredit untuk keamanan dalam pemberian kredit.
Dokumentasi kredit merupakan aspek penting dalam pengelolaan
perkreditan.Dokumentasi kredit diperoleh selama proses perkreditan berlangsung
dimulai dari permohonan/prakarsa kredit sampai dengan pelunasan kredit yang
mencakup/merekam semua tahapan dalam proses pemberian kredit,dan dokumen yang
dipersyaratkan oleh pejabat pemutus kredit utuk keamanan dalam pemberia kredit.
Berdasarkan tingkat kepentingannya,dokumen kredit dapat dibedakan
menjadi dokumen pokok (dokumen primer) dan dokumen penunjang (dokumen
sekunder).
Dokumen pokok adalah dokumen yang harus dikuasai oleh bank untuk dapat
membuktiksn kepemilikan aset secara yuridis.
Dokumen sekunder adalah semua dokumen krediy di luar dokumen primer.
Administrasi kredit adalah pengolahan atas dokumen-dokumen yang
diperoleh selama kredit tersebut berlangsung.Pengolahan tersebut mencakup
pencatatan/regitrasi,penyimpaan berkas,pengamanan berkas kredit,review setiap periode
tertentu,monitoring serta pengurangan berkas.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono, Teguh Pudjo. 1993. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersiil
(Edisi Ketiga). Yogyakarta: BPFE
Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen perbankan (Cetakan kedua). Jakarta: Ghalia
Indonesia