pengaruh manajemen kredit terhadap kredit … · nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal...

69
PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT BERMASALAH PADA KOPERASI MASYARAKAT BUMIPUTERA TELUK DALAM SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: DELIANIS HANDEL ZAGOTO NIM. 111001210192 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN TELUKDALAM 2017

Upload: ngodan

Post on 15-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT

BERMASALAH PADA KOPERASI MASYARAKAT

BUMIPUTERA TELUK DALAM

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

DELIANIS HANDEL ZAGOTO

NIM. 111001210192

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN

TELUKDALAM

2017

Page 2: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah
Page 3: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul:

“Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah pada Koperasi

Masyarakat Bumiputera Telukdalam.” Proposal penelitian ini merupakan

lanjutan dari pada skripsi yang akan disusun untuk memenuhi serta melengkapi

salah satu syarat dalam proses menyelesaiakan perkulihan program studi

manajemen Strata Satu (S-1) STIE Nias Selatan.

Selama menyusun proposal penelitian ini, penulis tidak luput dari

kekurangan dan kelemahan. Hal tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya

bantuan, bimbingan dan dukungan dari beberapa pihak, oleh karena itu penulis

ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Samalua Waoma, SE., MM. sebagai Ketua STIE Nias Selatan yang

telah mengizinkan penulis menyusun proposal penelitian ini.

2. Bapak Timotius Duha, SE., MM. sebagai puket I STIE Nias Selatan yang telah

memberi izin penulis untuk menyusun proposal penelitian ini, sekaligus

sebagai pembimbing satu.

3. Bapak Reaksi Zagoto, SE., MM. sebagai Puket II STIE Nias Selatan yang

telah memberikan layanan akademik kepada penulis dalam menyusun proposal

penelitian ini.

Page 4: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

4. Bapak Yohanes Dakhi, SE., MM. sebagai Puket III STIE Nias Selatan yang

telah memberikan layanan akademik kepada penulis dalam menyusun proposal

penelitian ini

5. Ibu Alwinda Manao, SE., MM. sebagai Ketua Program Studi Manajemen yang

telah memberikan layanan akademik kepada penulis dalam menyusun proposal

penelitian ini.

6. Bapak Samanoi H. Fau, SE., MM. sebagai Kepala LP3M STIE Nias Selatan

yang telah memberikan layanan akademik kepada penulis, sekaligus sebagai

pembimbing dua yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran kepada

penulis dalam menyusun proposal penelitian ini.

7. Bapak/Ibu Dosen yang memberikan semangat dan dukungan serta doa sehinga

penulis dapat menyusun proposal penelitian ini.

8. Teristimewa buat ayah dan bunda, abang dan adik yang member semangat

kepada penulis dalam menyusun proposal penelitian ini.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga proposal penelitian ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Tuhan Yang Maha Esa

memberikan imbalan yang setimpal atas jasa-jasa yang telah diberikan kepada

penulis.

Telukdalam, September 2016

Penulis,

Delianis Handel Zagoto

NPM.111001210192

Page 5: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

DAFTAR ISI

Kata Pengantar iii

Daftar Isi v

Daftar Gambar vii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Pembatasan Masalah 4

1.4 Perumusan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 4

1.6 Manfaat Penelitian 5

1.7 Sistematikan Penulisan 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Manajemen kredit………….. 7

2.1.1 Pengertian manajemen kredit 7

2.1.2 Unsur-unsur manajemen kredit…………………………………… 8

2.1.3 Fungsi manajemen kredit…………… 9

2.1.4 Jenis-jenis manajemen kredit …………………. 10

2.1.5 Manfaat manajemen kredit …………………………. 12

2.1.6 Tujuan manajemen kredit…………………………………………. 13

2.1.7 Prinsip-prinsip manajemen kredit…………………. 14

2.2 Kredit bermasalah……………………………………………………….... 16

Page 6: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

2.2.1 Pengertian kredit bermasalah……………………………………….. 16

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kredit bermasalah……….……… 17

2.2.3 Indikator kredit bermasalah…………………………………………. 19

2.2.4 Jenis-jenis kredit bermasalah………………………………………… 21

2.2.5 Dampak kredit bermasalah kepada koperasi………………………… 22

2.3 Penelitian terdahulu 24

2.4 Kerangka Berpikir 25

2.4 Hipotesis Penelitian 26

BAB III METODE PENELITIAN 27

3.1 Jenis Penelitian 27

3.2 Populasi dan Sampel 27

3.3 Definisi Operasional Variabel 27

3.4 Data Penelitian 28

3.4.1 Jenis dan Sumber Data 29

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data 29

3.5 Metode Analisis Data 29

3.6 Pengujian Hipotesis 30

DAFTAR PUSTAKA 33

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 7: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

ABSTRAK

PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT

BERMASALAH PADA KOPERASI MASYARAKAT

BUMIPUTERA TELUKDALAM

Oleh:

DELIANIS HANDEL ZAGOTO

NIM. 111001210192

Dosen Pembimbing:

Timotius Duha, S.E., M.M dan Samanoi Halowo Fau, S.E., M.M

Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah

pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah pada Koperasi

Masyarakat Bumiputera Telukdalam. Jenis penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif dengan unit analisis yang diteliti adalah laporan keuangan pada

Koperasi Masyarakat Bumiputera Telukdalam Tahun 2008-2015. Penelitian ini

termasuk penelitian populasi dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 32

bulan berdasarkan triwulan laporan keuangan tahun 2008-2015. Alat uji yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik. Metode analisis

data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa manajemen kredit berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kredit bermasalah, yang ditunjukkan dengan nilai t hitung manajemen

kredit 9,756 > t tabel 1,693 dan tingkat signifikan 0,00 < 0,05. Nilai koefisien

determinasi (R2) sebesar 0.76 atau 76%, yang berarti kemampuan variabel bebas

(manajemen kredit) dapat menjelaskan variablel terikat (kredit bermasalah) adalah

sebesar 76% dan sisanya 34% dijelaskan variabel lain. Saran yang diajukan

peneliti adalah ada baiknya Koperasi Masyarakat Bumiputera Telukdalam lebih

teliti dan cermat di dalam melaksanakan pengauditan ulang dan evaluasi laporan

keuangan secara berkala guna mencegah kredit bermasalah di koperasi tersebut.

Kata Kunci : Manajemen Kredit dan Kredit Bermasalah.

Page 8: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

ABSTRACT

THE EFFECT OF CREDIT MANAGEMENT ON PROBLEM

CREDITS ON THE BUMIPUTERA TELUKDALAM

COMMUNITY COOPERATION

By:

DELIANIS HANDEL ZAGOTO

NIM. 111001210192

Supervisor:

Timotius Duha, S.E., M.M dan Samanoi Halowo Fau, S.E., M.M

The scope of this study aims to find out how the influence of credit management

on non-performing loans in the Bumiputera Telukdalam Community Cooperative.

This type of research is quantitative research with the unit of analysis studied is

the financial statements of the Bumiputera Telukdalam Community Cooperative

in 2008-2015. This study includes a population study with a population and

sample of 32 months based on the quarterly financial statements of 2008-2015.

The test equipment used in this study uses a classic assumption test. The data

analysis method used is simple regression analysis. The results of this study

indicate that credit management has a positive and significant effect on non-

performing loans, as indicated by the value of credit management tcount 9,756 > t

table 1,693 and significant level 0,00 < 0,05. The coefficient of determination (R2)

is 0.76 or 76 %, which means that the ability of the independent variable (credit

management) can explain the dependent variable (non-performing loans) is 76%

and the remaining 34 % is explained by other variables. The suggestion put

forward by the researcher is that it is better for the Bumiputera Telukdalam

Community Cooperative to be more thorough and careful in carrying out re-

auditing and evaluating financial reports periodically to prevent non-performing

loans in the cooperative.

Keywords: Credit Management and Troubled Credit.

Page 9: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan

koperasi. Secara umum yang dimaksud dengan koperasi adalah suatu badan usaha

yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang

umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar

persamaan hak, berkewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan memenuhi

kebutuhan-kebutuhan para anggotanya. Koperasi terbagi dalam beberapa jenis

diantaranya koperasi konsumsi, produksi, jasa, serba usaha dan koperasi kredit.

Pada umumnya, yang paling sering kita temukan dimasyarakat adalah koperasi

yang bergerak dalam penyaluran kredit.

Manajemen kredit bertujuan untuk mengarahkan pada pencapaian tujuan-

tujuan yang telah ditetapkan oleh koperasi. Tahapan-tahapan dalam manajemen

kredit harus dilaksanakan agar tujuan-tujuan yang telah ditetapkan koperasi dapat

terealisasikan. Penerapan manajemen kredit baik pada koperasi maupun

dilembaga keuangan koperasi pada dasarnya hampir sama, tergantung dengan

kebijakan yang telah ditetapkan oleh masing-masing. Penyaluran kredit

merupakan salah satu kegiatan koperasi sebagai lembaga keuangan non koperasi.

Kegiatan atau penyaluran kredit dapat menimbulkan terjadinya resiko kerugian.

Semakin besar jumlah kredit yang disalurkan maka semakin besar resiko yang

menyertainya. Debitur yang tidak mampu memenuhi kewajibannya menimbulkan

Page 10: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

resiko yang harus ditanggung oleh koperasi terhadap ketidakpastian pengembalian

pinjaman dari debitur.

Permasalahan kredit yang ditimbulkan dari ketidakpastian pengembalian

pinjaman merupakan tugas dan tanggung jawab dari pengelola kredit atau unit

simpan pinjam koperasi untuk menangani masalah perkreditan tersebut.

Pemberian kredit harus dilakukan pengelola kredit dengan menggunakan prinsip

kehati-hatian dan monitoring secara ketat tanpa mengabaikan target pemberian

kredit yang harus dicapai sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan koperasi.

Sikap kehati-hatian merupakan prinsip yang harus selalu diterapkan dalam setiap

pemberian kredit, hal tersebut dilakukan agar koperasi dapat terhindar atau

menekan sekecil mungkin terjadinya resiko kredit bermasalah.

Kredit bermasalah yang terjadi pada koperasi merupakan permasalahan

yang harus segera ditangani oleh koperasi, sehingga resiko akan kerugian tidak

akan membawa dampak yang besar terhadap kegiatan koperasi. Kredit bermasalah

yang muncul tidak hanya mempengaruhi pendapatan atau keuntungan saja, tetapi

juga akan berdampak kepada menurunnya kepercayaan masyarakat pada koperasi.

Koperasi tidak lagi dapat dipercaya oleh masyarakat maka dapat diperkirakan

bahwa koperasi tersebut tidak akan bertahan lama. Koperasi membutuhkan suatu

pengelolaan atau manajemen kredit dalam menjalankan aktivitas pemberian

kreditnya guna menghindari terjadinya kredit bermasalah.

Koperasi Masyarakat Bumiputera atau disingkat dengan KOMAS

Bumiputera merupakan salah satu badan usaha yang berbadan hukum bergerak

dibidang penyediaan jasa simpan pinjam bagi anggotanya dan koperasi ini

Page 11: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

bertempat atau berkedudukan di Jln. Baloho Indah No.10 Telukdalam Kabupaten

Nias Selatan, koperasi ini terdiri atas tujuh cabang yang didirikan dibeberapa

kecamatan dengan tujuan untuk memudahkan para anggota bertransaksi setiap

saat. Dalam proses peminjaman ini, Koperasi Masyarakat Bumiputera melakukan

berbagai hal guna menjalankan fungsinya sebagai penyedia jasa simpan pinjam

seperti memperhatikan pemberian kredit kepada anggota, meliputi anggota yang

menunjukkan loyalitasnya pada koperasi, taat kepada peraturan dan

kewajibannya.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti bahwa pada

Koperasi Masyarakat Bumiputera dalam manajemen atau pemberian kredit

terhadap nasabah masih kurang kehati-hatian, dalam hal ini terjadi karena

kurangnya persiapan dokumentasi, tidak meminta jaminan terhadap nasabah,

kuranngnya permodalan pada koperasi dan terjadinya kelemahan partisipasi

anggota sehingga terjadi yang namanya kredit bermasalah di dalam koperasi.

Mengingat hal tersebut patut dipertimbangkan dalam perannya manajemen kredit,

tentunya dalam pemberian kredit kepada anggota dapat mengembangkan usaha.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti sangat tertarik untuk melakukan

penelitian, guna memperoleh informasi yang akurat, sehingga dapat dipaparkan

melalui jenis penelitian kuantitatif, yang pada akhirnya dapat mengetahui adakah

upaya mengatasi masalah pemberian kredit pada anggota di Koperasi Masyarakat

Bumiputera melalui karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Manajemen Kredit

Terhadap Kredit Bermasalah Pada Koperasi Masyarakat Bumiputera

Telukdalam”.

Page 12: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi

permasalahan pada penelitian ini yaitu:

1. Manajemen atau pemberian kredit terhadap nasabah masih kurang kehati-

hatian.

2. Kurangnya persiapan dokumentasi.

3. Tidak meminta jaminan terhadap nasabah.

4. Kurangnya permodalan pada koperasi.

5. Terjadinya kelemahan partisipasi anggota.

6. Kredit bermasalah di dalam koperasi.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang luas serta mengingat keterbatasan

peneliti dalam hal lainya tenaga, waktu dan biaya, maka peneliti membatasi

penelitian ini pada pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah pada

Koperasi Masyarakat Bumiputera Telukdalam.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka

peneliti membuat rumusan masalah yaitu: Bagaimanakah pengaruh manajemen

kredit terhadap kredit bermasalah pada Koperasi Masyarakat Bumiputera

Telukdalam?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari permasalahan yang dijelaskan diatas maka tujuan dari

penelitian ini adalah: Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh manajemen

Page 13: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

kredit terhadap kredit bermasalah pada Koperasi Masyarakat Bumiputera

Telukdalam.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Untuk membekali peneliti baik secara teoritis maupun praktik, kelak setelah

selesai pendidikan dan memasuki dunia pekerjaan serta menambah

pengetahuan dalam hal mendalami dan memberikan pendapat tentang analisis

pengaruh manajemen kredit dengan terjadinya kredit bermasalah pada

Koperasi Masyarakat Bumiputera Telukdalam.

2. Bagi Tempat Penelitian (KOMAS BUMIPUTERA)

Hasil penelitian ini nantinya dapat membantu badan usaha ini didalam

meningkatkan upaya dalam mengatasi masalah kredit macet dan harapan

peneliti hasil penelitian dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi

pimpinan untuk melakukan perbaikan-perbaikan dari kelemahan-kelemahan

yang ada dalam setiap kegiatan usaha saat ini sehingga dapat lebih mudah

mengatasi masalah yang ada.

3. Bagi Akademik

Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk meneliti

masalah yang sama dengan penelitian ini maupun yang berkaitan dengan

masalah ini, dan untuk menambah pengetahuan peneliti didalam melakukan

suatu penelitian dan mencari pemecahan masalah tersebut secara ilmiah.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan oleh peneliti untuk skripsi ini

adalah sebagai berikut dari Bab I membahas mengenai Pendahuluan dimana

Page 14: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

menguraikan dan menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian dan Sistematika Penulisan, Bab II membahas mengenai Tinjauan

Pustaka: Landasan Teori (teori-teori yang relefan dengan penelitian), Kerangka

Berpikir, Hipotesis Penelitian, Bab III membahas mengenai Metodologi

Penelitian: Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel, Defenisi Operasional Variabel,

Data penelitian (jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data) dan Metode

Analisis Data, Bab IV Hasil dan Pembahasan, deskriptif variable penelitian,

pengujian instrument penelitian, pengujian asumsi klasik, pengujian hipotesis.

Bab V Penutup, Kesimpulan dan saran. terakhir daftar pustaka serta lampiran-

lampiran.

Page 15: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Kredit

2.1.1 Pengertian Manajemen Kredit

Secara sederhana istilah manajemen perkreditan sering diartikan sebagai

pengelolaan pemberian kredit mulai dari kredit tersebut diberikan sampai pada

pelunasannya. Menurut Mulyadi (2001:2) manajemen kredit adalah “suatu

rangkaian kegiatan dan komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain

secara sistematis dalam proses pengumpulan dan penyajian informasi perkreditan

suatu koperasi”. Oleh sebab itu penyajian informasi perkreditan suatu koperasi

harus jelas dan teliti sesuai dengan prosedur manajemen kredit yang berlaku pada

koperasi tersebut. Sedangkan menurut Abdul (2005:24) memberikan pengertian

tentang manajemen kredit adalah “manajemen perkreditan koperasi sebagai

kegiatan mengatur pemanfaatan dana-dana koperasi agar produktif, aman dan

likuiditasnya minimalnya tetap baik”. Manajemen kredit merupakan salah satu

faktor utama didalam manajemen koperasi. Hal itu tampak bahwa manajemen

kredit dapat memberikan peranan yang penting di dalam pemberian keputusan

kredit.

Pengertian manajemen kredit menurut Ariyanti (2001:78) adalah “suatu

proses dalam membuat perencanaan, pengorganisasian, mengendalikan dan

memimpin segala macam usaha daripada anggota organisasi dan menggunakan

segala sumber daya organisasi dalam mencapai sasaran”. Manajemen kredit yang

baik dapat menentukan segala kemungkinan yang terjadi terhadap pengambilan

Page 16: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

keputusan kredit didalam suatu koperasi. Selanjutnya, menurut Hadiwidjaja

(2001:78) manajemen kredit adalah “bagaimana cara mengelola pemberian kredit

mulai dari kredit tersebut diberikan sampai dengan kredit tersebut lunas”. Oleh

karena itu, manajemen kredit dapat menentukan pola atau cara yang tepat didalam

pengambilan keputusan kredit koperasi.

Menurut Hendriksen (2001:72) manajemen kredit adalah “pengelolaan

kredit yang harus dilakukan koperasi dengan sebaik-baiknya mulai dari

perencanaan kredit, penentuan suku bunga kredit, prosedur pemberian kredit,

analisis pemberian kredit sampai kepada pengawasan kredit”. Segala tindakan

atau keputusan yang ditentukan harus sesuai dengan ketentuan manajemen kredit

agar dapat menjadi bahan evaluasi ke depan dan menjadi referensi didalam

koperasi tersebut. Penentuan pemberian kredit harus dilandasi dengan manajemen

kredit yang teliti dan cermat serta meminimalkan segala resiko yang terjadi ke

depan.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa adanya suatu

penyerahan uang dapat juga barang yang menimbulkan tagihan kepada pihak lain,

dan dengan memberi pinjaman ini koperasi berharap akan memperoleh sesuatu

tambahan nilai dari pokok pinjaman tersebut yang berupa bunga sebagai

pendapatan bagi koperasi yang bersangkutan.

2.1.2 Unsur-Unsur Manajemen Kredit

Manajemen kredit merupakan suatu proses dalam membuat perencanaan,

pengorganisasian, mengendalikan dan memimpin segala macam usaha daripada

anggota organisasi dan menggunakan segala sumber daya organisasi dalam

Page 17: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

mencapai sasaran. Menurut Hadiwidjaja (2001:7), unsur-unsur manajemen kredit

terdiri atas beberapa bagian yaitu sebagai berikut:

1. Adanya orang atau badan yang memiliki uang, barang atau jasa,

dan bersedia untuk meminjamkannya kepada pihak lain. Biasanya

disebut kreditur.

2. Adanya orang atau badan sebagai pihak yang

memerlukan/meminjam uang, barang atau jasa. Biasanya disebut

debitur.

3. Adanya kepercayaan kreditur terhadap debitur.

4. Adanya janji dan kesanggupan membayar dari debitur kepada

kreditur.

5. Adanya perbedaan waktu, yaitu perbedaan antara saat

penyerahaan uang, barang atau jasa, oleh kreditur dengan saat

pembayaran kembali oleh debitur.

6. Adanya resiko, sebagai akibat dari adanya perbedaan waktu,

karena terbayang ketidakpastian (uncertainty) untuk masa yang

akan datang.

Sedangkan menurut Mulyadi (2001:14), unsur yang terdapat dalam

manajemen kredit adalah:

1. Kepercayaan

Keyakinan pihak koperasi selaku pemberi kredit terhadap prestasi

yang diberikan kepada nasabah debitur untuk melunasi cicilan

sesuai jangka waktu yang telah ditentukan.

2. Waktu

Adanya jangka waktu yang telah disepakati bersama mengenai

pemberian kredit oleh pihak koperasi dan pelunasan kredit oleh

pihak nasabah debitur.

3. Degree of risk (resiko)

Untuk menghindari risiko buruk dalam perjanjian kredit, diadakan

pengikatan angunan atau jaminan yang dibekoperasian pada pihak

nasabah debitur atau peminjam.

4. Prestasi

Prestasi boleh dikatakan sebagai objek berupa bunga atau imbalan

yang telah disepakati koperasi dan nasabah debitur.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur

kredit merupakan suatu proses kredit yang didasarkan pada sesuatu perjanjian

Page 18: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

yang saling percaya antara kedua belah pihak untuk memenuhi kewajiban masing-

masing.

2.1.3 Fungsi Manajemen Kredit

Fungsi manajemen kredit merupakan salah satu faktor penunjang didalam

manajemen kredit koperasi, hal tersebut tampak bahwa manajemen kredit yan

baik dapat menghasilkan manfaat yang baik pula didalam koperasi tersebut.

Selain unsur-unsur kredit diatas, fungsi kredit juga dikemukakan oleh Hadiwidjaja

(2003:8), ada beberapa fungsi manajemen kredit yang dijalankan, untuk berbagai

kegunaan:

1. Manajemen kredit dapat memajukan arus alat tukar barang dan

jasa.

2. Manajemen kredit dapat mengaktifkan alat pembayaran.

3. Manajemen kredit dapat dijadikan sebagai alat pengendali harga.

4. Manajemen kredit dapat menciptakan alat pembayaran baru.

5. Manajemen kredit dapat mengaktifkan dan meningkatkan faedah-

faedah atau kegunaan potensi-potensi ekonomi yang ada.

Selanjutnya, menurut Mulyadi (2001:78) fungsi manajemen kredit yaitu

sebagai berikut:

1. Meningkatkan daya guna uang.

2. Meningkatkan jumlah peredaran uang serta lalu lintas uang.

3. Meningkatkan nilai atau daya guna barang

4. Meningkatkan peredaran atau penyebaran barang.

5. Sebagai alat penunjang stabilitas perekonomian.

6. Mengaktifkan dan meningkatkan kegunaan atau potensi ekonomi

yang ada.

7. Sebagai salah satu jembatan peningkatan pemerataan pendapatan

nasional.

8. Sebagai salah satu alat untuk menjalin hubungan internasional.

Sedangkan, menurut Artesa (2006:67) fungsi manajemen kredit bagi

dunia usaha termasuk juga usaha kecil yaitu sebagai sumber permodalan untuk

menjaga kelangsungan atau meningkatkan usahanya. Sedangkan bagi lembaga

Page 19: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

keuangan termasuk juga koperasi kredit berfungsi menyalurkan dana masyarakat

(deposito, tabungan, giro) dalam bentuk kredit kepada dunia usaha. Penggunaan

manajemen kredit yang efektif dan efesien dapat memajukan pertumbuhan segala

sector didalam koperasi.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa fungsi

manajemen kredit adalah merupakan salah satu untuk menbantu masyarakat untuk

meminjam uang secara kredit.

2.1.4 Jenis-Jenis Manajemen Kredit

Manajemen kredit merupakan suatu proses dalam membuat perencanaan,

pengorganisasian, mengendalikan dan memimpin segala macam usaha daripada

anggota organisasi dan menggunakan segala sumber daya organisasi dalam

mencapai sasaran. Adapun macam-macam manajemen kredit yang dikemukakan

oleh Hadiwidjaja (2007:16), terdiri atas:

a. Kredit jangka pendek

b. Kredit jangka menengah

c. Kredit jangka panjang

Selanjutnya, menurut Mahmoeddin (2001:67) jenis-jenis manajemen

kredit yaitu sebagai berikut:

1. Kredit investasi yaitu kredit yang diberikan untuk pengadaan

barang modal maupun jasa yang dimaksudkan untuk

menghasilkan suatu barang atau jasa bagi usaha yang

bersangkutan. Kredit ini diberikan kepada koperasi yang baru

akan berdiri untuk keperluan membangun pabrik baru.

2. Kredit modal kerja yaitu kredit yang diberikan untuk membiayai

kebutuhan usaha, termasuk gunamenutupi biaya produksi dalam

rangka peningkatan produksi atau penjualan. Kredit ini diberikan

kepada koperasi yang telah berdiri, namun membutuhkan dana

untuk meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

Page 20: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

Sedangkan, menurut Abdul (2005:78) jenis-jenis manajemen kredit yaitu

sebagai berikut:

1. Kredit produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi

atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasikan barang

atau jasa. Contoh kredit untuk membangun pabrik yang nantinya

akan menghasilkan barang, kredit pertanian akan menghasilkan

produk pertanian atau kredit pertambangan menghasilkan bahan

tambang atau kredit industry lainnya.

2. Kredit konsumtif

Adalah kredit yang diberikan digunakan untuk konsumsi secara

pribadi. Dalam kredit ini tidak akan menembah barang atau jasa

yang dihasilkan karena memang untuk digunakan ataudipakai

oleh seseorang atau badan usaha. Sebagai contoh kredit untuk

perumahan, kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga,

kredit komsumsi lainnya.

3. Kredit perdagangan

Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk

membeli barang dagang yang pembayarannya diharapkan dari

hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering

diberikan kepada supplier atau agen-agen perdagangan yang akan

membeli barang dalam jumlah besar. Contoh kredit ini misalnya

kredit ekspor dan impor.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa macam-

macam kredit yaitu merupakan salah satu pedoma bagi perusahan untuk

memberikan pinjaman yang terdapat beberapa jenis untuk mendapatkan laba yang

maksimal.

2.1.5 Manfaat Manajemen Kredit

Manajemen kredit merupakan suatu proses dalam membuat perencanaan,

pengorganisasian, mengendalikan dan memimpin segala macam usaha daripada

anggota organisasi dan menggunakan segala sumber daya organisasi dalam

mencapai sasaran. Adapun yang menjadi manfaat manajemen kredit menurut

Abdul (2001:134) yaitu sebagai berikut:

Page 21: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

1. Untuk memperoleh pendapatan dari bunga yang diterima dari

debitur.

2. Dengan adanya bunga kredit diharapkan rentabilitas koperasi akan

membaik dan perolehan laba meningkat.

3. Dengan pemberian kredit akan membantu dalam memasarkan

produk atau jasa perkoperasian lainnya.

4. Pemberian kredit untuk merebut pangsa pasar dalam industri

perkoperasian

5. Pemberian kredit untuk mempertahankan dan menggembangkan

usaha koperasi.

Menurut Mulyadi (2003:12) manfaat manajemen kredit yaitu sebagai

berikut:

1. Alat untuk memacu pertumbuhan ekonomi secara umum.

2. Alat untuk megendalikan kegiatan moneter

3. Alat untuk menciptakan lapangan usaha.

4. Meningkatkan pendapatan negara.

5. Menciptakan dan memperluas pasar.

Selanjutnya, menurut Hendriksen (2002:112) manfaat manajemen kredit

yaitu sebagai berikut:

1. Mendorong pertumbuhan dan perluasan ekonomi.

2. Mengurangi tingkat pengangguran.

3. Meningkatkan pendapatan masyarakat.

4. Memberikan rasa aman bagi masyarakat yang menyimpan uangnya di koperasi.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa manfaat

manajmen kredit merupakan sala satu untuk memperoleh pendapatan dari bunga,

rentabilitas koperasi akan membaik dan perolehan laba meningkat, untuk

menciptakan lapangan usaha, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan untuk

mengurangi pengangguran.

Page 22: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

2.1.6 Tujuan Manajemen Kredit

Manajemen kredit merupakan suatu proses dalam membuat perencanaan,

pengorganisasian, mengendalikan dan memimpin segala macam usaha daripada

anggota organisasi dan menggunakan segala sumber daya organisasi dalam

mencapai sasaran. Adapun menurut Abdul (2001:13) tujuan manajemen kredit

yaitu sebagai berikut:

1. Mendapatkan keuntungan

Bentuk bunga yang diterima oleh koperasi sebagai balas jasa dan

biaya administrasi kredit yang dibekoperasian kepada nasabah.

2. Membantu usaha nasabah

Dana investasi maupun dana untuk modal kerja, maka pihak

debitur dapat mengembangkan dan memperluas usahanya

3. Membantu pemerintah

Semakin banyak kredit yang disalurkan berarti adanya

peningkatan pembangunan diberbagai sektor.

Sedangkan, menurut Mulyadi (2001:11) tujuan manajemen kredit yaitu

sebagai berikut:

1. Menjaga agar kredit yang disalurkan tetap aman.

2. Mengetahui apakah kredit yang disalurkan itu lancar atau tidak.

3. Melakukan tindakan pencegahan dan penyelesaian kredit macet

atau kredit bermasalah.

4. Mengevaluasi apakah prosedur penyaluran kredit yang dilakukan

telah baik atau masih perlu disempurnakan.

5. Memperbaiki kesalahan-kesalahan karyawan analisis kredit dan

mengusahakan agar kesalahan itu tidak terulang kembali.

6. Mengetahui posisi persentase collectability credit yang disalurkan

koperasi.

7. Meningkatkan moral dan tanggung jawab analisis kredit koperasi.

Selanjutnya, menurut Ariayanti (2001:11) tujuan manajemen kredit yaitu

sebagai berikut:

1. Memperoleh pendapatan koperasi dari bunga kredit.

2. Memanfaatkan dan memproduktifitaskan dana-dana yang ada.

3. Melaksanakan kegiatan operasional koperasi.

4. Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat.

5. Memperlancar lalu lintas permbayaran.

Page 23: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

6. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti menympulkan bahwa tujuan

manajemen kredit adalah untuk memperoleh pendapatan dan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

2.1.7 Prinsip-Prinsip Manajemen Kredit

Manajemen kredit merupakan suatu proses dalam membuat perencanaan,

pengorganisasian, mengendalikan dan memimpin segala macam usaha daripada

anggota organisasi dan menggunakan segala sumber daya organisasi dalam

mencapai sasaran. Menurut Abdul (2006:136-139), prinsip-prinsip manajemen

kredit terdiri atas beberapa bagian yaitu:

1. Character

Character merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak

dari orang-orang yang diberikan kredit benar-benar harus dapat

dipercaya.

2. Capacity

Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah

dalam membayar kredit.

3. Capital

Untuk menggunakan penggunaan modal apakah efektif atau tidak,

dapat dilihat dair laporan kauangan (neraca dan laporan rugi laba)

yang disajikan dengan melakukan pengukuran seperti dari segi

likuiditas dan solvabilitasnya, rentabilitas dan ukuran lainnya.

4. Condition

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi,

sosial, dan politik yang ada sekarang dan prediksi untuk dimasa

yang akan datang.

5. Collateral atau jaminan.

Selain itu, menurut Hadiwidjaja (2007:89), prinsip manajemen kredit

terdapat beberapa bagian yaitu sebagai:

1. Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah

lakunya sehari-hari maupun kepribadiannya masa lalu.

2. Party

Page 24: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

Yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu

atau golongan-golongan tertentu, berdasarkan modal, loyalitas,

serta karakternya.

3. Purpose

Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,

termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.

4. Prospect

Yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang

menguntungkan atau tidak atau dengan kata lain mempunyai

prospek atau sebaliknya.

5. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan

kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk

pengembalian kredit

6. Profitability

Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam

mencari laba.

7. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang diberikan

mendapatkan jaminan perlindungan, sehingga kredit yang

diberikan benar-benar aman.

Menurut Mahmoeddin (2001:09), prinsip manajemen kredit terdapat

beberapa bagian yaitu sebagai:

1. Manajemen relasi dengan anggota

2. Konsep dasar dalam melakukan analisis dan mengambil keputusan

3. Mengadministrasikan data-data pinjaman

4. Pengawasan lalu lintas pinjaman

5. Pemantaun nilai jaminan

6. Pelaporan

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsi

manajemen kredit adalah salah satu karakter, konsep dasar melakukan analisi dan

mengambil keputusan, pengawasan lalu lintas pinjaman, dengan tujuan

Page 25: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

melindungi usaha dan mendapatkan perlindungan usaha dalam bentuk jaminan

barang, orang atau asuransi.

2.2 Kredit Bermasalah

2.2.1 Pengertian Kredit Bermasalah

Berbicara tentang kredit, maka tidak lepas dari pembicaraan mengenai

kredit bermasalah. Kredit bermasalah seringkali dipersamakan dengan kredit

macet, padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Menurut Arthesa

(2006:181) kredit bermasalah secara umum adalah “semua kredit yang

mengandung resiko tinggi atau kredit bermasalah adalah kredit-kredit yang

mengandung kelemahan atau tidak memenuhi standar kualitas yang telah

ditetapkan oleh koperasi”. Setiap tindakan atau keputusan pasti memiliki

resikonya masing-masing, tetapi tinggal bagaimana pihak koperasi untuk dapat

menanggulanginya dan meminimalkan resiko yang terjadi.

Menurut Hasanuddin (2003:120), kredit bermasalah adalah “kredit dengan

kolektibilitas macet ditambah dengan kredit-kredit yang memiliki kolektibilitas

diragukan yang mempunyai potensi menjadi macet”. Makanya pihak koperasi

harus dapat menemukan pemecahan soal kredit bermasalah karena kredit

bermasalah dapat membawa dampak yang negatif didalam koperasi tersebut.

Sedangkan menurut Mulyadi (2001:121), kredit bermasalah adalah “kredit yang

pembayaran kembali utang pokok dan kewajiban bunganya tidak sesuai dengan

persyaratan-persyaratan atau ketentuan-ketentuan yang ditetapkan pemberi kredit

serta mempunyai resiko dalam penerimaan pendapatan dan bahkan mungkin

punya potensi untuk mendatangkan kerugian terhadap koperasi sebagai kreditur”.

Jadi, sebelum memberikan kredit harus terlebih dahulu melakukan peninjauan

Page 26: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

kembali terhadap nasabah atau anggota koperasi tentang tanggungjawabnya untuk

melunasi kreditnya.

Menurut Mahmoeddin (2001:45) kredit bermasalah adalah “kredit dimana

debiturnya tidak memenuhi persyaratan yang telah diperjanjikan sebelumnya,

misalnya persyaratan mengenai pembayaran bunga, pengambilan pokok

pinjaman, peningkatan margin deposit, pengikatan dan peningkatan agunan dan

sebagainya”. Kredit yang bermasalah merupakan suatu hal yang sudah sering

ditemukan didalam dunia perkoperasian karena dari kreditlah suatu koperasi dapat

berkembang.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bawa kredit

bermasalah adalah yang angsuran pokok dan bunganya tidak dapat dilunasi

selama lebih dari 2 masa angsuran ditambah 21 bulan, atau penyelesaian kredit

telah diserahkan kepada pengadilan atau Badan Urusan Piutang Lelang Negara

atau telah diajukan ganti rugi kepada koperasi angsuransi kredit.

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredit Bermasalah

Munculnya kredit bermasalah termasuk di dalamnya kredit macet, pada

dasarnya tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui suatu proses. Terjadinya

kredit bermasalah dapat disebabkan baik oleh pihak kreditur (koperasi) maupun

debitur. Faktor-faktor yang mempengaruh kredt bermasalah menurut Abdul

(2004:45) adalah:

1. Keteledoran koperasi mematuhi peraturan pemberian kredit yang

telah digariskan.

2. Terlalu mudah memberikan kredit, yang disebabkan karena tidak

ada patokan yang jelas tentang standar kelayakan permintaan

kredit yang diajukan.

3. Konsentrasi dana kredit pada sekelompok debitur atau sektor

usaha yang beresiko tinggi.

Page 27: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

4. Kurang memadainya jumlah eksekutif dan staf bagian kredit yang

berpengalaman.

5. Lemahnya bimbingan dan pengawasan pimpinan kepada para

eksekutif dan staf bagian kredit.

6. Jumlah pemberian kredit yang melampaui batas kemampuan

koperasi;

7. Lemahnya kemampuan koperasi mendeteksi kemungkinan

timbulnya kredit bermasalah, termasuk mendeteksi arah

perkembangan arus kas (cash flow) debitur lama.

Sedangkan, menurut Hafi (2004:334) faktor-faktor yang mempengaruhi

kredit bermasalah yaitu sebagai berikut:

1. Adanya salah urus dalam pengelolaan usaha bisnis koperasi, atau

karena kurang berpengalaman dalam bidang usaha yang mereka

tangani.

2. Problem keluarga, misalnya perceraian, kematian, sakit yang

berkepanjangan, atau pemborosan dana oleh salah satu atau

beberapa orang anggota keluarga debitur.

3. Kegagalan debitur pada bidang usaha atau koperasi mereka yang

lain.

4. Kesulitan likuiditas keuangan yang serius.

5. Munculnya kejadian di luar kekuasaan debitur, misalnya perang

dan bencana alam.

6. Watak buruk debitur (yang dari semula memang telah

merencanakan tidak akan mengembalikan kredit).

Selanjutnya, menurut Cassio (2001:34) faktor-faktor yang mempengaruhi

kredit bermasalah yaitu sebagai berikut:

a. Error omission (EO)

Timbulnya kredit macet yang ditimbulkan oleh adanya unsur

kesengajaan untuk melanggar kebijakan dan prosedur yang telah

ditetapkan.

b. Error commusion

Timbulnya kredit macet karena memanfaatkan lemahnya

peraturan atau ketentuan yaitu memang belum ada atau sudah ada,

tetapi tidak jelas. Kredit-kredit yang disalurkannya jika banyak

yang macet akan menimbulkan kerugian yang besar. Kerugian

yang besar ini akan menghambat operasi koperasi.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor

penyebab kredit bermasalah di sebabkan dari kedua pihak yaitu dari pihak

Page 28: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

koperasi dan pihak nasabah. Oleh karena itu, sebelum kredit diberikan pihak

koperasi terlebih dahulu mengadakan analisis kredit. Tujuannya adalah agar

koperasi yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman dalam arti uang

yang disalurkan pasti kembali. Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dahulu

akan sangat membahayakan koperasi. Akibatnya, jika salah dalam menganalisis,

kredit yang disalurkan akan sulit ditagih alias macet.

2.2.3 Indikator-Indikator Kredit Bermasalah

Dalam suatu lembaga keuangan disetiap penyaluran kredit kepada

nasabah terdapat indikator. Indikator kredit bermasalah merupakan faktor-faktor

yang mempengaruhi atau suatu tolak ukur didalam kredit bermasalah. Munurut

Tipjono (2005:12) indikator kredit bermasalah yaitu sebagai berikut:

1. Faktor kelemahan

2. Faktor Moral

3. Faktor Keadaan

Sedangkan, menurut Tijoko (2005:124) indikator kredit bermasalah yaitu

sebagai berikut:

1. Kelemahan dalam analisa kredit

Kelemahan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal:

2. Koperasi terlalu ekspansif

Koperasi terlalu mengejar target penyaluran kredit sehingga

mengabaikan aspek analisa yang baik atau menurunkan tingkat

kehati-hatiannya.

3. Riwayat nasabah

Riwayat nasabah menjadi satu-satunya dasar keputusan kredit,

sehingga mengabaikan analisa kredit.

4. Asal ada agunan

Koperasi hanya melihat agunan sebagai dasaar keputusan

pemberian kredit, sehingga faktor-faktor analisa yang lainnya

terabaikan.

5. Realisasi kredit yang tidak tepat waktu

Page 29: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

Keputusan dan pencairan kredit yang terlalu lama, menyebabkan

nasabah tidak dapat mengalokasikan dananya sesuai dengan

kebutuhannya.

6. Plafon kredit yang tidak sesuai kebutuhan nasabah

Plafon kredit yang terlalu kecil menyebabkan nasabah tidak dapat

menggunakan dananya dengan optimal, sehingga mungkin akan

menghambat usahanya.

Selanjutnya, menurut Mulyadi (2003:123) indikator kredit bermasalah

yaitu sebagai berikut:

1. Kreditur memiliki kemampuan teknis yang kurang.

Kreditur sangat memerlukan tenaga ahli atau konsultan untuk

melakukan penilaian atau analisis sebelum memberikan kredit

kepada koperasi atau proyek yang melakukan usaha high

technology seperti misalnya industri komputer, otomotif, dan

industri baja.

2. Kreditur terlalu mengejar target.

Kreditur sebagai koperasi yang bergerak di bidang keuangan,

mempunyai prinsip prositability. Semakin besar

keuntungan yang diperoleh maka semakin besar pula kreditur

tersebut di mata para pemilik saham dan para karyawannya.

3. Kreditur terlalu melihat riwayat nasabah.

Memang benar bahwa riwayat pinjaman seorang nasabah

kreditur merupakan faktor penting dalam penilaian karakternya.

Tetapi tidak jarang bahwa suatu waktu seseorang tersebut

karakternya tidak teruji pada masa-masa sulit, dan tidak jarang

pengusaha akan maju usahanya, jika ia berusaha dalam skala

kecil, namun begitu usahanya membesar ia menjadi merasa

bahwa ia tidak mampu mengelolanya.

4. Kreditur terlalu melihat agunan atau terlampau mementingkan

jaminan.

Kreditur adalah lembaga keuangan yang memberikan kredit

kepada nasabahnya, bukan rumah gadai yang memberikan kredit

berdasarkan cukup atau tidaknya nilai transaksi dari barang

agunan yang dijaminkan nasabahnya. Sebenarnya, hampir tidak

ada hubungan sama sekali antara kredit dengan jaminan, kalau

dimulai dari jaminan.

5. Kreditur terlalu besar memberikan kredit.

Pemberian kredit yang berlebihan dapat menyebabkan nasabah

menggunakan uangnya untuk membeli barang-barang yang tidak

yang kurang bermanfaat atau tidak produktif bagi koperasinya.

6. Kreditur terlalu sedikit memberikan kredit.

Jika koperasi dapat dan mampu beroperasi secara optimum maka

koperasi tersebut juga akan dapat memperoleh laba yang

Page 30: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

maksimum. Produksi pada operasi yang optimum diperoleh jika

modal kerja yang digunakan sudah diperhitungkan dengan

cermat dan tepat.

7. Nasabah melarikan diri

Hal ini merupakan kasus yang ekstrim. Dalam kasus ini, nasabah

langsung meninggalkan alamat tempat tinggal (keberadaannya)

secara formal, sesudah memperoleh kredit.

8. Nasabah memalsukan catatan dan pembukuan

Pemalsuan catatan dan pembukuan, baik itu pada saat pengajuan

kredit maupun pada selama kredit berjalan, dapat menyebabkan

terjadinya kasus kredit yang boleh dikatakan mendekati fiktif

dimana kreditur terjebak dalam kasus penipuan.

9. Koperasi nasabah sulit berkembang

Kreditur memberikan kredit kepada koperasi yang sulit

berkembang. Ukuran suatu kreditur dikatakan sulit berkembang

dapat dilihat pada laporan keuangan dimana angka-angka dari

tahun ke tahun menunjukkan grafik yang datar, bahkan bisa

menurun.

10. Nasabah dan kreditur melakukan kolusi

Nasabah dan kreditur harus melakukan kerjasama yang baik

dalam arti positif. Hal ini adalah demi kelancaran usaha nasabah,

demi kelancaran pengembalian kredit, demi keberhasilan usaha

perkoperasian dan akhirnya demi kesuksesan para krediturir

dalam membina nasabah dan krediturnya sendiri.

Berdasarkan uraian diatas, bahwa indikator kredit bermasalah disebabkan

oleh karena kreditur kurang mampu menganalisis keuangan sehingga susah

mencapai target apa sudah ditentukan, hal tersebut terjadi apabila kreditur tidak

dapat melihat faktor keadaan daripada penganalisaan pemberian keputusan

kreditnya kepada nasabah yang ingin mengambil kredit.

2.2.4 Jenis-Jenis Kredit Bermasalah

Dalam praktiknya kredit yang diberikan koperasi umum dan koperasi

perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara umum

jenis-jenis kredit bermasalah menurut Tijoko (2001:35) yaitu sebagai berikut:

a. Kredit investasi, merupakan kredit jangka panjang yang biasanya

digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun

proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi.

Page 31: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

b. Kredit modal kerja, merupakan kredit yang digunakan untuk

keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

Sedangkan, menurut Mulyadi (2002:24) jenis-jenis kredit bermasalah

yaitu sebagai berikut:

a. Kredit investasi

Kredit jangka menengah dan panjang untuk investasi barang

modal seperti pembangunan pabrik, pembelian mesin.

b. Kredit modal kerja

Kredit jangka pendek atau menengah yang diberikan untuk

pembiaya atau pembelian bahan baku produksi.

c. Kredit onsumsi

Kredit untuk perorangan untuk pembiayaan barang-barang pribadi

seperti rumah

d. Kredit usaha tanpa bunga dan tanpa agunan

Kredit ini disediakan khusus untuk usaha kecil dan menengah.

Kredit semacam ini sangat meringankan bagi pengusaha namun

tahapan seleksi pencairannya sangat ketat, seperti kredit usaha

rakyat (KUR).

Selanjutnya, menurut Abdul (2004:15) jenis-jenis kredit bermasalah yaitu

sebagai berikut:

1. Tidak memenuhi kriteria lancar kurang lancar dan diragukan.

2. Memenuhi kriteria diragukan, tetapi dalam jangka waktu 21 bulan

sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan atau usaha

penyelamatan kredit.

3. Kredit tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada

pengadilan negeri atau badan urusan piutang negara atau diajukan

penggantian ganti rugi kepada koperasi asuransi kredit.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis

kerdit bermasalah merupakan salah satu dasar bagi kreditor untuk mengetahui

kesalahan dalam memberikan kredit kepada nasabah.

2.2.5 Dampak Kredit Bermasalah kepada Koperasi

Dampak kredit bermasalah dapat dilihat dari kedua belah pihak yaitu

pihak nasabah yang menunggak kredit dan koperasi yang memberikan kredit,

Page 32: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

karena keduanya sama-sama menanggung akibatnya. Menurut Haffi (2003:13)

dampak kredit bermasalah ada 2 bagian yaitu:

1. Bagi pihak nasabah penerima kredit adalah nasabah harus

menanggung beban kewajiban yang cukup berat terhadap

koperasi, karena bunga tetap dihitung terus selama kredit belum

dilunasi yaitu hutang pokok ditambah dengan bunga pinjaman,

sehingga jumlah kewajiban nasabah semakin lama semakin

bertambah besar.

2. Bagi pihak koperasi pemberi kredit adalah bahwa sudah jelas

kredit macet merupakan masalah yang serius, karena dana

koperasi merupakan dana yang dihimpun dari masyarakat dan

kredit macet juga mempengaruhi likuiditas sehingga

mempengaruhi kegiatan usaha koperasi tersebut.

Sedangkan, menurut Tipjoko (2000:15) dampak kredit bermasalah yaitu

sabagai berikut:

1. Hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari kredit

yang diberikannya, sehingga mengurangi perolehan laba dan

berpengaruh buruk bagi rentabilitas koperasi.

2. Rasio kualitas aktiva produktif (Bad Debt Ratio/ BDR) menjadi

semakin besar, yang menggambarkan situasi yang semakin buruk.

3. Koperasi harus memperbesar penyisihan untuk cadangan aktiva

produktif yang diklasifikasikan berdasarkan ketentuan yang ada.

Hal ini pada akhirnya akan mengurangi besarnya modal koperasi

dan akan sangat berpengaruh terhadap CAR (Capital Adequacy

Ratio).

4. Return on Assets (ROA) mengalami penurunan

5. Sebagai akibat komplikasi butir 2, 3 dan 4 tersebut adalah

menurunnya kesehatan koperasi.

Selanjutnya, menurut Hadiwidjaja (2003:46) dampak kredit bermasalah

adalah:

1. Sistem perkoperasian dan pemerintah sebagai otoritas moneter.

Kredit bermasalah membawa dampak pada kredibilitas,

perkembangan ekonomi, koperasi ingmindedness, dan

kesinambungan usaha suatu sistem perkoperasian.

2. Kredit bermasalah memberikan pengaruh dalam pembangunan

moneter, sosial ekonomi, penghasilan negara, dan kesempatan

kerja terhadap pemerintah. Tingginya kredit bermasalah

merupakan ancaman terhadap stabilitas ekonomi karena membuat

Page 33: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

investasi dan dunia usaha tidak berjalan baik, menimbulkan

kelesuan dalam kehidupan perekonomian, dan juga akan

menurunkan daya beli masyarakat sehingga menurunkan

penjualan dan mengganggu cash flow debitur.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa dampak kredit

bermasala merupakan likuiditas merupakan hal yang paling penting bagi koperasi

karena berhubungan dengan kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban

jangka pendeknya. Jika utang atau kewajiban meningkat, maka koperasi perlu

mengusahakan meningkatnya sisi aktiva lancar. Jika kredit yang jatuh tempo atau

mulai diwajibkan membayar angsuran, namun tidak mampu mengangsur, karena

kredit tidak lancar atau bermasalah, maka koperasi teramcam tidak likuid.

2.3 Laporan Keuangan

2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan

Dalam hal laporan keuangan, sudah merupakan kewajiban setiap koperasi

untuk membuat dan melaporkan keuangan koperasinya pada suatu periode

tertentu. Hal yang dilaporkan kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui

kondisi, kinerja, dan posisi koperasi saat ini. Oleh karena itu, kita perlu

mengetahui tentang apa itu laporan keuangan. Menurut Kasmir (2010:7), laporan

keuangan adalah “laporan yang menunjukkan kondisi keuangan koperasi pada

saat ini atau dalam suatu perode tertentu”. Sawir (2005:2) mengemukakan

“pengertian laporan keuangan sebagai hasil akhir suatu periode akuntansi”.

Menurut Raharjo (2003:1), laporan keuangan adalah “laporan

pertanggungjawaban manajer atau pimpinan koperasi atas pengelolaan koperasi

yang dipercayakan kepada pihak-pihak yang punya kepentingan (stakeholders) di

luar koperasi, pemilik koperasi, kreditor, dan pihak lainnya.”Pendapat lain juga

Page 34: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

dinyatakan oleh Djarwanto yang dikutip oleh Kasmir (2010:10), laporan keuangan

adalah “hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi

keuangan dan hasil operasi koperasi”.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan

koperasi dalam periode tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi.

2.3.2 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan merupakan menyediakan informasi yang akurat tentang

keadaan ekonomi didalam suatu unit koperasi. Menurut Munawir (2001:31)

“tujuan laporan keuangan adalah untuk memperoleh informasi yang berhubungan

dengan posisi keuagan koperasi dan hasil-hasil yang dicapai koperasi

bersangkutan”. Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002:4) disebutkan tujuan

dari laporan keuangan adalah :

1) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu koperasi yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

keputusan ekonomi.

2) Laporan Keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan

manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber

daya yang diberdayakan kepadanya.

Tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

yang dikutip oleh Sawir (2005:2) adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

kinerja serta perubahan posisi keuangan pada suatu koperasi

sehingga memberi manfaat bagi sejumlah besar pemakai

(stakeholders) dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama

oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum

menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.

Page 35: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang akan dilakukan

manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber

daya yang dipercayakan kepadanya.

Sedangkan menurut Kasmir (2010:11), tujuan pembuatan dan penyusunan

laporan keuangan yaitu:

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta)

yang dimiliki koperasi saat ini.

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban serta

modal yang dimiliki koperasi saat ini.

3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang

diperoleh pada suatu periode tertentu.

4. Memberikan informasi tentang jumlah dan jenis biaya yang

dikeluarkan koperasi dalam periode tertentu.

5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi

terhadap aktiva dan pasiva.

6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen koperasi dalam

suatu periode.

7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan

keuangan.

Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan

keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan

keapada pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan tersebut.

2.3.3 Jenis-Jenis Laporan Keuangan Koperasi

Menurut Yayuk (2012:24) ada beberapa jenis laporan keuangan koperasi

yaitu:

1) Neraca (balance sheet)

Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi

harta, hutang, dan modal koperasi pada suatu periode pembukuan

tertentu, pada umumnya satu tahun. Neraca bisa disajikan dalam

bentuk skontro maupun dalam bentuk stafel, tergantung

kebiasaan pembuat laporan. Namun pada umumnya neraca

disusun dalam bentuk skontro, karena dapat ditampilkan dua

periode berturut-turut untuk mengetahui perkembangan

perusahaan (koperasi) yang bersangkutan. Dalam neraca

dicantumkan jumlah dan sumber dana serta pos-pos alokasi

sumber dana untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak

yang berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan

Page 36: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

(koperasi) tersebut. Ada tiga komponen penting dalam neraca

koperasi yaitu:

1. Harta adalah pos-pos yang memuat pengalokasian dana yang

dikuasai oleh koperasi yang meliputi pos harta lancar, harta

tetap, investasi jangka pendek, dan investasi jangka panjang.

2. Hutang adalah sejumlah dana yang dikuasai koperasi yang

bersumber dari pihak luar dan harus dikembalikan sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan. Dalam kelompok ini

jaga termasuk dana yang berasal dari anggota seperti

tabungan anggota.

3. Ekuitas/kekayaan Bersih yaitu sejumlah uang atau yang dapat

disamakan dengan itu yang benar-benar milik koperasi.

Modal dipupuk dan diperoleh dari simpanan pokok,

simpanan wajib, cadangan, donasi, dan modal penyertaan

dari pihak luar.

2) Laporan Perhitungan Hasil Usaha

Laporan perhitungan hasil usaha adalah laporan keuangan

koperasi yang menyajikan jumlah pendapatan usaha koperasi

yang berasal dari anggota maupun dari bukan anggota dengan

memperbandingkan dengan total biaya dalam satu periode

tertentu. Laporan keuangan ini sama dengan laporan laba/rugi

diperusahaan bukan koperasi.

1. Pendapatan adalah sejumlah uang atau yang dapat disamakan

dengan itu yang diperoleh koperasi dari hasil operasional

usaha maupun bukan usaha.

2. Biaya adalah sejumlah dana yang dikeluarkan koperasi untuk

membiayai kegiatan operasionalnya.

3) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi arus

kas yaitu mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal kas,

sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo akhir kas

pada periode tertentu. Adapun beberapa istilah penting yang

digunakan untuk menyusun arus kas antara lain:

1. Kas, terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.

2. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya

yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan cepat

dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi

resiko perubahan nilai yang signifikan.

3. Arus kas, adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara

kas.

4. Aktivitas Operasi, adalah aktivitas penghasilan utama

pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan

merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

5. Aktivitas investasi, adalah perolehan dan pelepasan aktiva

jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara

kas.

Page 37: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

6. Aktiva pendanaan (financing) adalah aktivitas yang

mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi

modal dan pinjaman perusahaan.

4) Laporan Promosi Ekonomi Anggota

Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang

memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota

koperasi selama satu tahun tertentu. Laporan promosi ekonomi

anggota mencakup empat unsur, yaitu:

1. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa

bersama

2. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengelolaan bersama

3. Manfaat ekonomi dari simpanan melalui koperasi

4. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.

5) Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan

(disclosures) yang memuat:

1. Perlakuan akuntansi, antara lain mengenai:

a) Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan

transaksi koperasi dengan anggota dan non anggota.

b) Kebijakan akuntansi tentang aktiva tetap, penilaian piutang,

dan sebagainya.

c) Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan non

anggota.

2. Pengungkapan informasi antara lain:

a. Kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota,

baik yang tercantum dalam AD/ART maupun didalam

praktek, atau yang telah dicapai koperasi.

b. Aktivitas koperasi didalam pengembangan sumber daya

dan aktivitas koperasi didalam pengembangan sumber daya

dan mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan

dan pelatihan perkoperasian, usaha, manajemen yang

diselenggarakan untuk anggota dan penciptaan lapangan

usaha baru untuk anggota.

c. Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dari transaksi

koperasi dengan anggota dan non anggota.

d. Pengklasifikasian piutang dan hutang yang timbul dari

transaksi koperasi dengan anggota dan non anggota.

e. Pembatasan pembangunan dan risiko atas aktiva tetap yang

diperoleh atas dasar hibah atau sumbangan.

f. Aktiva yang dioperasikan oleh koperasi tetapi bukan milik

koperasi.

g. Aktiva yang diperoleh secara hibah dalam bentuk

pengalihan saham dari perusahaan swasta.

h. Pembagian Sisa Hasil Usaha dan penggunaan Cadangan.

i. Hak dan tanggungan pemodal untuk modal penyertaan.

Page 38: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

j. Penyelenggaraan rapat anggota, dan keputusan-keputusan

penting yang berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi

dan penyajian laporan keuangan.

Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis laporan

keuangan yang secara umum terdiri atas neraca, laporan perhitungan hasil usaha,

laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota dan catatan atas laporan

keuangan.

2.3.4 Keterbatasan Laporan Keuangan Koperasi

Setiap laporan keuangan yang disusun pasti memiliki keterbatasan

tertentu. Menurut Kasmir (2010:16), keterbatasan laporan keuangan yang dimiliki

koperasi adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah

(historis), dimana data-data yang diambil dari data masa lalu.

2. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang,

bukan hanya untuk pihak tertentu saja.

3. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan

pertimbangan-pertimbangan tertentu.

4. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam mengahadapi situasi

ketidakpastian. Misalnya dalam suatu peristiwa yang tidak

menguntungkan selalu dihitung kerugiannya. Sebagai contoh

harta dan pendapatan, nilainya dihitung dari yang paling rendah.

5. Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang

ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi

bukan kepada sifat formalnya.

Menurut Munawir (2001:9) mengatakan bahwa laporan keuangan itu

mempunyai beberapa keterbatasan antara lain:

1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodic pada dasarnya

merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu

tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan

final. Karena itu semua jumlah atau hal yang dilaporkan dalam

laporan keuangan tidak menunjukkan nilai likwidasi atau realisasi

dimana dalam interim report ini terdapat/terkandung pendapat

pribadi (personal judgment) yang telah dilakukan oleh Akuntan

atau Manajemen yang bersangkutan.

2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam satuan uang yang

kelihatannya pasti dan tepat, tapi sebenarnya dasar

Page 39: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau

berubah-ubah. Laporan keuangan dibuat berdasarkan konsep

“going concern” atau anggapan bahwa koperasi akan berjalan

terus sehingga aktiva tetap dinilai berdasarkan nilai historis atau

harga perolehannya dan pengurangannya dilakukan terhadap

aktiva tetap tersebut sebesar akumulasi depresiasinya. Karena itu

angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan

nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga

pasar sekarang maupun nilai gantinya.

3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi

keuangan dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana

daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun,

dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sehingga kenaikan

volume penjualan yang dinyatakan dalam nilai uang belum tentu

menunjukkan atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar,

mungkin kenaikan itu disebabkan naiknya harga jual barang

tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga. Jadi

suatu analisa dengan membandingkan data beberapa tahun tanpa

membuat penyesuaian terhadap perubahan tingkat harga akan

diperoleh kesimpulan yang keliru (misleading).

4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor

yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan koperasi

karena faktor –faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan

satuan uang (dikwantifisir); misalnya reputasi dan prestasi

koperasi, adanya beberapa pesanan yang tidak dapat dipenuhi atau

adanya kontrak-kontrak pembelian maupun penjualan yang telah

disetujui, kemampuan serta itegritas manejernya dan sebagainya.

Sedangkan menurut Tunggal (2001:11), dalam keterbatasan laporan

keuangan dibuat:

1. Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan

disusun dari data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa

sekarang.Misalkanya laporan keuangan disusun berdasarkan data

satu atau dua atau beberapa tahun ke belakang (tahun atau periode

sebelumnya).

2. Bersifat menyeluruh maksudnya laporan keuangan dibuat

selengkap mungkin. Artinya laporan keuangan disusun sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan. Pembuatan atau

penyusunan yang hanya sebagian-sebagian (tidak lengkap) tidak

akan memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan suatu

koperasi.

Page 40: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keterbatasan laporan

keuangan juga diperlukan sebagai perluasan daripada peristiwa yang terjadi

sehingga dapat dicari kebenarannya, sehingga keterbatasan laporan keuangan

tersebut dapat menjadi kelemahan didalam pengambilan keputusan terhadap

koperasi.

2.3.5 Pihak Yang Membutuhkan Analisis Laporan Keuangan

Para pemakai laporan keuangan menggunakan laporan keuangan untuk

memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Menurut Stice (2004:10)

pemakai laporan keuangan dibedakan menjadi dua klasifikasi utama, yaitu :

1. Pemakai internal, yaitu pengambil keputusan yang secara langsung

berpengaruh terhadap kegiatan internal koperasi.

2. Pemakai eksternal, pengambil keputusan yang berkaitan dengan hubungan

mereka dengan koperasi.

Pihak yang membutuhkan informasi dari analisis laporan keuangan

menurut Wild (2005:11) adalah sebagai berikut:

1) Manajer

Untuk menjamin kesejahteraan mereka sendiri dan potensi

pendapatan mereka di masa depan, manajer berkepentingan atas

kondisi keuangan, profitabilitas, dan prospek koperasi.

2) Auditor eksternal

Hasil sebuah audit adalah opini atas kewajaran laporan keuangan

kliensaat terselesaikannya audit, analisis laporan keuangan dapat

menjadi alat pengecekan akhir atas kewajaran laporan keuangan

secara keseluruhan.

3) Direktur

Sebagai pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab

melindungi kepentingan pemegang saham dengan mengawasi

secara hati-hati aktivitas koperasi.

4) Regulator (pembuat peraturan)

Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis laporan

keuangan untuk mengaudit laporan pajak dan memeriksa

kewajaran jumlah yang dilaporkan. Badan pengatur lainnya

Page 41: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

menggunakan teknis analisis dalam peran mereka sebagai

pengarah dan penentu.

5) Serikat kerja

Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat pekerja

dalam negosiasi tawar menawar kolektif.

6) Pelanggan

Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas

pemasok bersamaan dengan estimasi keuntungan pemasok dari

transaksi yang saling menguntungkan.

Sedangkan Menurut Harahap (2007:120) pengguna laporan keuangan

sebagai berikut:

Para pengguna laporan keuangan sebagai berikut: Pemegang saham,

Investor, Analis pasar modal, Manajer, Karyawan dan serikat

pekerja, Instansi pajak, Pemberi dana (kreditur), Supplier,

Pemerintah atau lembaga pengatur resmi, Langganan atau lembaga

konsumen, Lembaga swadaya masyarakat, peneliti / Akademis /

Lembaga peringkat.

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan sangat

berguna untuk kepentingan publik dimana dapat dijadikan sebagai alat referensi

bagi semua pihak yang membutuhkan laporan keuangan tersebut dan laporan

keuangan akan diperoleh petunjuk/tanda tentang suatu keadaan.

2.4 Penelitian Terdahulu

Silvani Inanda (2007) pengaruh Laporan keuangan Kinerja koperasi

Koperasi Ep. area rantau Aceh-Tamiang Laporan keuangan dan kinerja keuangan

Dari penelitian yang telah peneliti lakukan ternyata diketahui bahwa kinerja

keuangan PT. PERTAMINA EP. Area Rantau Aceh Tamiang dari Tahun 2003

dan Tahun 2004, nilai kinerja Keuangan yang paling baik terjadi pada tahun 2004

sebesar 59,50 atau 85% dari total skor, sedangkan kinerja keuangan pada tahun

2003, yaitu sebesar 50,35 atau 72% dari total skor.

Page 42: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

Nana Rubianti pengaruh laporan Laporan keuangan Kinerja koperasi

Dari hasil analisa terhadap data-data (2013) keuangan untuk menilai kinerja

koperasi pada PT. Admiral Lines Cabang Tanjung Pinang yang laporan dan rasio

likuiditas koperasi diatas 200%. Sedangkan pada rasio aktivitas, kinerja koperasi

kurang baik karena menurun setiap tahunnya sebesar 2%. Kinerja dalam hal

penagihan piutang masih kurang baik, dilihat dari hasil analisa menurun dari

tahun 2009 sampai 2001 sebesar 5%. Rasio profitabilitas Tetap setiap tahunnya

yaitu 11%, kinerja koperasi tetap harus ditingkatkan apabila koperasi ingin terus

bertahan dan meningkatkan keuntungan usaha koperasi.

2.5 Kerangka Berpikir

Manajemen kredit adalah suatu rangkaian kegiatan dan komponen yang

saling berhubungan satu dengan yang lain secara sistematis dalam proses

pengumpulan dan penyajian informasi perkreditan suatu koperasi. Kredit

bermasalah adalah kredit dimana debiturnya tidak memenuhi persyaratan yang

telah diperjanjikan sebelumnya. Kredit bermasalah yang tidak dapat teratasi

seharusnya dilakukan evaluasi terhadap manajemen kredit yang telah dilakukan

sebelumnya. Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi

keuangan koperasi pada saat ini atau dalam suatu perode tertentu. Sehingga dapat

ditarik kesimpulan bahwa manajemen kredit dapat berpengaruh terdapat kredit

bermasalah.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen

kredit dapat berpengaruh terhadap kredit bermasalah, sehingga dapat dilihat pada

Gambar 2.1.

Page 43: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Sumber : Olahan Peneliti (2017)

Keterangan:

Variabel Bebas (X) : Manajemen Kredit

Variabel Terikat (Y) : Kredit Bermasalah

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Diduga ada pengaruh manajemen

kredit terhadap kredit bermasalah pada Koperasi Masyarakat Bumiputera

Telukdalam.

MANAJEMEN KREDIT

(X)

KREDIT BERMASALAH

(Y)

Page 44: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

numerical atau angka yang diperoleh dengan metode statistik serta dilakukan pada

penelitian inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperoleh

signifikansi hubungan antara variabel yang di teliti.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2002:10).”

Berdasarkan kutipan tersebut di atas maka yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah laporan keuangan pada koperasi masyarakat bumiputera

Telukdalam Tahun 2008 s/d 2015 dengan jumlah populasi yaitu 4 bulan x 8 tahun

= 32 bulan.

3.2.2 Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian

ini teknik sampling yang digunakan adalah Quota sample atau sampling Quota,

yaitu teknik sampling yang didasarkan pada jumlah yang telah ditentukan.

Selanjutnya Arikunto (2002:134) menyatakan bahwa “untuk sekedar ancer–ancer,

maka apabila subjeknya kurang dari seratus lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Berdasarkan kutipan diatas, maka

Page 45: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah laporan laba rugi bulanan yang

terdiri dari pada koperasi masyarakat bumiputera Telukdalam Tahun 2008 s/d

2015 yang berjumlah 32 bulan.

3.3 Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Variabel manajemen kredit (X)

Manajemen kredit adalah suatu rangkaian kegiatan dan komponen yang

saling berhubungan satu dengan yang lain secara sistematis dalam proses

pengumpulan dan penyajian informasi perkreditan suatu koperasi.

3.3.2 Variabel kredit bermasalah (Y)

Kredit bermasalah adalah “penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam

untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga,

imbalan atau pembagian hasil keuntungan”.

3.4 Data Penelitian

3.4.1 Jenis dan sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data skunder. Data

tersebut diperoleh langsung dari lokasi penelitian, yakni dengan melakukan tolak

ukur dalam skala numeric (angka) yang berkaitan dengan masalah yang di teliti

seperti manajemen kredit yang dipergunakan pada koperasi masyarakat

bumiputera Telukdalam.

3.4.2 Teknik pengumpulan data

Keberhasilan dalam pengumpulan data merupakan syarat bagi

keberhasilan suatu penelitian. Sedangkan keberhasilan dalam pengumpulan data

tergantung pada metode yang digunakan. Berkaitan dengan hal tersebut maka

Page 46: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

pengumpulan data guna mendapatkan data yang objektif dan lengkap harus sesuai

dengan permasalahan yang diambil.

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian

ini adalah mengumpulkan dokumentasi atau data-data yang ada pada Koperasi

Masyarakat Bumiputera Telukdalam. Metode ini digunakan untuk memperoleh

data laporan keuangan atas manajemen kredit dan kredit pada koperasi

masyarakat bumiputera Telukdalam Tahun 2008-2015.

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear

sederhana sedangkan dalam pengujian hipotesis menggunakan sistem secara

manual. Menurut Arikunto (2002:204) menguraikan rumus persamaan regresi

sederhana yakni sebagai berikut:

Y = a + βX

∑ ∑ ∑

∑ ∑

∑ ∑

Keterangan:

Y = Variabel kredit bermasalah

X = Variabel manajemen kredit

β = Koefisien Regresi

Untuk mengestimasi koefisien regresinya persamaan diatas diregres

menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), sehingga menghasilkan

persamaan berikut (Gujarati, 1978:95):

Page 47: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

β β

Keterangan:

= Variabel terikat yang diprediksikan

β = Konstanta

β

= Koefisien regresi yang diprediksikan

3.6 Pengujian Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik merupakan pengujian yang mutlak dilakukan peneliti

setelah mampu menemukan model empirik terbaik dalam penelitian. Uji Asumsi

Klasik sering disebut uji diagnostik atau uji orde II. Uji Asumsi Klasik disebut

sebagai uji diagnostik karena setiap penelitian yang menggunakan pendekatan

metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Squares) penelitian tersebut harus

memenuhi prinsip-prinsip dalam asumsi klasik.

Pada penelitian ini menggunakan Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas

dan Uji Autokorelasi.

1. Uji normalitas

Menurut Suliyanto (2008:221) uji normalitas dimaksudkan untuk

mengetahui apakah residual yang telah distandardisasi berdistribusi normal atau

tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual tersebut

sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Untuk mendeteksi apakah nilai

residual terstandardisasi berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan melalui

uji statistik non parametrik Kolmogorov-Sminorv (K-S). Jika hasil Kolmogorov-

Sminorv menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data residual terdistribusi

dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Sminorv menunjukkan nilai

Page 48: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal. Metode

lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandardisasi

berdistribusi normal atau tidak adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

2. Uji heterokedastisitas

Adanya heteroskedastisitas berarti ada varian variabel dalam model yang

tidak sama (konstan). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas

dapat dilakukan dengan mengamati scater plot dimana sumbu horizontal

menggambarkan nilai prediksi sedangkan sumbu vertikal menggambarkan nilai

residual kuadrat. Jika scater plot membentuk pola tertentu, maka hal tersebut

menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas dan jika scater plot menyebar

secara acak, maka menunjukkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas

(Suliyanto, 2008:243).

3. Uji autokorelasi

Menurut Suliyanto (2008:267-270) uji autokorelasi bertujuan untuk

mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang

diuraikan menurut runtut waktu(time series) atau ruang (cross section). Rumus

yang digunakan adalah Durbin-Watson:

DW = ∑

Keterangan:

DW : Nilai Durbin Watson

e : Nilai residual

et-1 : Nilai residual satu periode sebelumnya

Page 49: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

Kriteria pengujian autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson

sebagai berikut (Suliyanto, 2008:270):

Tabel 3.1

Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Durbin-Watson

DW Kesimpulan

<1 Ada autokorelasi

1,1- 1,54 Tanpa Kesimpulan

1,55 - 2,46 Tidak ada autokorelasi

2,46 - 2,90 Tanpa Kesimpulan

> 2,90 Ada autokorelasi

Sumber: Suliyanto (2008:270)

3.7 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

sederhana untuk menguji manajemen kredit dan kredit bermasalah. Dari hasil

regresi dapat diketahui pengaruh biaya penjualan terhadap tingkat laba. Dari hasil

regresi yang diperoleh kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah

variabel-variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap

variabel terikat dan seberapa besar pengaruhnya. Untuk itu bentuk pengujian yang

digunakan adalah Uji Parsial dan Koefisien Determinasi.

3.6.1 Uji t

Uji hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara

terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga

harus di uji secara manual. Untuk uji hipotesis di gunakan uji t dengan rumus (

Arikunto 2002:337).

t √

Page 50: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

Dimana : r merupakan indeks koefisen korelasi (rxy).

Kriteria pengujian adalah Jika thitung < ttabel, maka variabel bebas secara

individu tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika

thitung > ttabel, maka variabel bebas secara individu berpengaruh signifikan terhadap

variabel terikat.

3.6.2 Uji R2

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat, digunakan. Koefisien ini

menunjukkan proporsi variabel terikat yang dijelaskan oleh model regresi.

Penghitungan nilai R2 berada pada interval 0 < R

2< 1. Sugiyono (2004:192) dalam

Niscaya menyatakan bahwa semakin tinggi koefisien determinasi maka semakin

tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada

variabel tergantungnya. Untuk menghitung koefisien determinasi digunakan

rumus. Untuk menghitung koefisien determinasi digunakan rumus:

= r2 X 100%

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi

r2 = Koefisien Korelasi

Page 51: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Salah satu koperasi primer di Kecamatan Telukdalam dalam bentuk

KOMAS Bumi Putera yang mampu bertahan dari tahun 2008 hingga saat ini dan

mampu menjadi koperasi terbaik. KOMAS Bumi Putera Telukdalam yang

bertempat di Jalan Baloho Indah Kelurahan Pasar Telukdalam memiliki 15 unit

usaha yang dari hasil Sisa Hasil Usaha (SHU) selama lima tahun terakhir

mengalami peningkatan terus-menerus serta begitu luas cakupan wilayah kerja

KOMAS ‟Bumi Putera” yang meliputi 13 Desa dan 1 Kelurahan di Kecamatan

Telukdalam dan jumlah anggota yang lumayan banyak.

Koperasi Masyarakat (KOMAS) Bumiputera Cabang Telukdalam

merupakan salah satu lembaga keuangan yang memperoleh pendapatan berupa

bunga yang diterima dari debitur. Permasalahan pinjaman yang menimbulkan

resiko perpinjamanan yang terjadi pada Koperasi Masyarakat (KOMAS)

Bumiputra Telukdalam adalah kebanyakan para nasabahnya adalah para petani,

peternak, dan masyarakat sekitar pedesaan.

Peranan koperasi yang baik dapat memenuhi kebutuhan anggota dan

meningkatkan pendapatan anggotanya, sehingga terjadi suatu kesejahteraan bagi

anggotanya pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya serta untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Hal tersebut menunjukan

bahwa keberadaan KOMAS BumiPutera memberikan peranan dalam kehidupan

masyarakat Kecamatan Telukdalam.

Page 52: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

4.2 Deskriptif Variabel Penelitian

Penelitian ini menghubungkan antara 1 (satu) variabel bebas yaitu

manajemen kredit dengan 1 (satu) variabel terikat yaitu kredit bermasalah. Sampel

dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pada Koperasi Masyarakat

Bumiputera Telukdalam Tahun 2008 s/d 2015 dengan jumlah populasi yaitu 4

bulan x 8 tahun = 32 bulan, kemudian peneliti melakukan interpolasi data sebagai

berikut:

1. Interpolasi Data Laporan Neraca KOMAS Bumiputera Telukdalam

Tabel 4.1

Hasil Interpolasi Data Laporan Neraca KOMAS Bumiputera Telukdalam

Tahun 2008-2015 (dalam Miliaran Rupiah)

Tahun

NERACA Yt-

(Yt-1) X (%)

X*(Yt-

Yt-1)

Yt-X*(Yt-

Yt-1) 0.25

1/4(Yt-X*(Yt-

Yt-1) HK (Rp)

(Yt)

2008

TW I 3.25 1.00 0.375 0.38 2.88 0.25 0.72

TW II 3.25 1.00 0.125 0.125 3.13 0.25 0.78

TW III 3.25 1.00 -0.125 -0.125 3.38 0.25 0.84

TW IV 3.25 1.00 -0.375 -0.375 3.63 0.25 0.91

2009 Jumlah 3.25

TW I 4.60 1.35 0.375 0.51 4.09 0.25 1.02

TW II 4.60 1.35 0.125 0.17 4.43 0.25 1.11

TW III 4.60 1.35 -0.125 -0.17 4.77 0.25 1.19

TW IV 4.60 1.35 -0.375 -0.51 5.11 0.25 1.28

2010 Jumlah 4.60

TW I 8.15 3.55 0.375 1.33 6.82 0.25 1.70

TW II 8.15 3.55 0.125 0.44 7.71 0.25 1.93

TW III 8.15 3.55 -0.125 -0.44 8.59 0.25 2.15

TW IV 8.15 3.55 -0.375 -1.33 9.48 0.25 2.37

2011 Jumlah 8.15

TW I 10.84 2.69 0.375 1.01 9.83 0.25 2.46

TW II 10.84 2.69 0.125 0.33625 10.50 0.25 2.63

TW III 10.84 2.69 -0.125 -0.33625 11.18 0.25 2.79

TW IV 10.84 2.69 -0.375 -1.00875 11.85 0.25 2.96

Page 53: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

2012 Jumlah 10.84

TW I 13.02 2.18 0.375 0.8175 12.20 0.25 3.05

TW II 13.02 2.18 0.125 0.2725 12.75 0.25 3.19

TW III 13.02 2.18 -0.125 -0.2725 13.29 0.25 3.32

TW IV 13.02 2.18 -0.375 -0.8175 13.84 0.25 3.46

2013 Jumlah 13.02

TW I 14.51 1.49 0.375 0.55875 13.95 0.25 3.49

TW II 14.51 1.49 0.125 0.18625 14.32 0.25 3.58

TW III 14.51 1.49 -0.125 -0.18625 14.70 0.25 3.67

TW IV 14.51 1.49 -0.375 -0.55875 15.07 0.25 3.77

2014 Jumlah 14.51

TW I 16.96 2.45 0.375 0.91875 16.04 0.25 4.01

TW II 16.96 2.45 0.125 0.30625 16.65 0.25 4.16

TW III 16.96 2.45 -0.125 -0.30625 17.27 0.25 4.32

TW IV 16.96 2.45 -0.375 -0.91875 17.88 0.25 4.47

2015 Jumlah 16.96

TW I 18.01 1.05 0.375 0.39375 17.62 0.25 4.40

TW II 18.01 1.05 0.125 0.13125 17.88 0.25 4.47

TW III 18.01 1.05 -0.125 -0.13125 18.14 0.25 4.54

TW IV 18.01 1.05 -0.375 -0.39375 18.40 0.25 4.60

Jumlah 18.01

2. Interpolasi Data Laporan Hasil Perhitungan Usaha (SHU) KOMAS

Bumiputera Telukdalam

Tabel 4.2

Hasil Interpolasi Data SHU KOMAS Bumiputera Telukdalam

Tahun 2008-2015 (dalam Miliaran Rupiah)

Tahun

SHU

Yt-(Yt-1) X (%) X*(Yt-Yt-1) Yt-X*(Yt-

Yt-1) 0.25

1/4(Yt-

X*(Yt-Yt-1) HK (Rp)

(Yt)

2008

TW I 0.48 1.00 0.375 0.38 0.11 0.25 0.03

TW II 0.48 1.00 0.125 0.125 0.36 0.25 0.09

TW III 0.48 1.00 -0.125 -0.125 0.61 0.25 0.15

TW IV 0.48 1.00 -0.375 -0.375 0.86 0.25 0.21

2009 Jumlah 0.48

TW I 0.59 0.11 0.375 0.04 0.55 0.25 0.14

Page 54: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

TW II 0.59 0.11 0.125 0.01 0.58 0.25 0.14

TW III 0.59 0.11 -0.125 -0.01 0.60 0.25 0.15

TW IV 0.59 0.11 -0.375 -0.04 0.63 0.25 0.16

2010 Jumlah 0.59

TW I 0.95 0.36 0.375 0.14 0.82 0.25 0.20

TW II 0.95 0.36 0.125 0.05 0.91 0.25 0.23

TW III 0.95 0.36 -0.125 -0.05 1.00 0.25 0.25

TW IV 0.95 0.36 -0.375 -0.14 1.09 0.25 0.27

2011 Jumlah 0.95

TW I 1.04 0.09 0.375 0.03 1.01 0.25 0.25

TW II 1.04 0.09 0.125 0.01125 1.03 0.25 0.26

TW III 1.04 0.09 -0.125 -0.01125 1.05 0.25 0.26

TW IV 1.04 0.09 -0.375 -0.03375 1.07 0.25 0.27

2012 Jumlah 1.04

TW I 1.28 0.24 0.375 0.09 1.19 0.25 0.30

TW II 1.28 0.24 0.125 0.03 1.25 0.25 0.31

TW III 1.28 0.24 -0.125 -0.03 1.31 0.25 0.33

TW IV 1.28 0.24 -0.375 -0.09 1.37 0.25 0.34

2013 Jumlah 1.28

TW I 1.07 (0.21) 0.375 -0.07875 1.15 0.25 0.29

TW II 1.07 (0.21) 0.125 -0.02625 1.10 0.25 0.27

TW III 1.07 (0.21) -0.125 0.02625 1.04 0.25 0.26

TW IV 1.07 (0.21) -0.375 0.07875 0.99 0.25 0.25

2014 Jumlah 1.07

TW I 1.38 0.31 0.375 0.11625 1.26 0.25 0.32

TW II 1.38 0.31 0.125 0.03875 1.34 0.25 0.34

TW III 1.38 0.31 -0.125 -0.03875 1.42 0.25 0.35

TW IV 1.38 0.31 -0.375 -0.11625 1.50 0.25 0.37

2015 Jumlah 1.38

TW I 1.18 (0.20) 0.375 -0.075 1.26 0.25 0.31

TW II 1.18 (0.20) 0.125 -0.025 1.21 0.25 0.30

TW III 1.18 (0.20) -0.125 0.025 1.16 0.25 0.29

TW IV 1.18 (0.20) -0.375 0.075 1.11 0.25 0.28

Jumlah 1.18

Untuk mendeskripsikan rata-rata hitung, standar deviasi serta nilai

kemiringan (skewness) dan nilai kepuncakan (kurtosis) masing-masing variabel

penelitian yakni dengan menggunakan alat bantu perangka lunak Program SPSS

Page 55: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

(Statistical Product and Service Solutions) 15.0 Windows Evaluation Version

dengan hasilnya pada Tabel 4.3.

1. Deskriptif Variabel Manajemen Kredit (X)

Tabel 4.3

Deskriptif Variabel Manajemen Kredit

Statistics

Manajemen Kredit

N Valid 32

Missing 0

Mean 2.7919

Median 3.0050

Std. Deviation 1.31029

Variance 1.717

Skewness -.238

Std. Error of Skewness .414

Kurtosis -1.323

Std. Error of Kurtosis .809

Minimum .72

Maximum 4.60

Percentiles 25 1.3850

50 3.0050

75 3.9500 Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows

Evaluation Version.

Berdasarkan Tabel 4.3, hasil olahan nilai skor total data variabel

manajemen kredit (X) maka dapat dideskripsikan bentuk data untuk mengetahui

nilai statistik yaitu:

1) Rata-rata Hitung

Dari tabel di atas didapat rata-rata hitung (mean) sebesar 2.7919 dengan nilai

median diperoleh sebesar 3.0050 berarti bahwa 50% data berada di atas 3.0050

dan sisanya berada di bawahnya dengan nilai modus atau nilai yang paling

banyak muncul 3.9500.

2) Standar Deviasi

Page 56: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

Standar deviasi adalah akar dari ragam, dan merupakan jumlah kuadrat dari

selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya observasi.

Pada tabel di atas diperoleh standar deviasi sebesar 1.31029.

3) Kemiringan Kurva (skewness)

Kemiringan kurva (skewness) berarti melihat miring tidaknya suatu kurva

distribusi. Pada tabel di atas diperoleh skewness sebesar -0.238 dengan standar

error skewines sebesar 0.414, maka distribusi data tersebut adalah menceng ke

kiri Sk< 0.

4) Keruncingan Kurva (kurtosis)

Keruncingan kurva merupakan tingkat penggunungnya suatu distribusi. Dari

hasil olahan diperoleh 4 sebesar -1.323 dengan standar error 0.809, maka data

tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang berpuncak agak

mendatardengan ekornya relative pendek (4 < 3).

Untuk mengetahui gambaran hasil olahan nilai skor total data variabel

manajemen kredit (X) dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1

Histogram Variabel Manajemen Kredit (X)

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation

Version.

Manajemen Kredit

5.004.003.002.001.000.00

Freq

uenc

y

6

5

4

3

2

1

0

Histogram

Mean =2.79

Std. Dev. =1.31

N =32

Page 57: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

2. Deskriptif Variabel Kredit Bermasalah (Y)

Tabel 4.4

Deskriptif Variabel Kredit Bermaslaah (Y)

Statistics

Kredit Bermasalah

N Valid 32

Missing 0

Mean .2491

Median .2650

Std. Deviation .08042

Variance .006

Skewness -.917

Std. Error of Skewness .414

Kurtosis .488

Std. Error of Kurtosis .809

Minimum .03

Maximum .37

Percentiles 25 .2025

50 .2650

75 .3075 Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows

Evaluation Version.

Berdasarkan Tabel 4.4, hasil olahan nilai skor total data variabel kredit

bermasalah (Y) maka dapat dideskripsikan bentuk data untuk mengetahui nilai

statistik yaitu:

1) Rata-rata Hitung

Dari tabel di atas didapat rata-rata hitung (mean) sebesar 0.2491 dengan nilai

median diperoleh sebesar 0.2650 berarti bahwa 50% data berada di atas 0.2650

dan sisanya berada di bawahnya dengan nilai modus atau nilai yang paling

banyak muncul 0.3075.

2) Standar Deviasi

Page 58: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

Standar deviasi adalah akar dari ragam, dan merupakan jumlah kuadrat dari

selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya observasi.

Pada tabel di atas diperoleh standar deviasi sebesar 0.08042.

3) Kemiringan Kurva (skewness)

Kemiringan kurva (skewness) berarti melihat miring tidaknya suatu kurva

distribusi. Pada tabel di atas diperoleh skewness sebesar -0.917 dengan standar

error skewines sebesar 0.414, maka distribusi data tersebut adalah menceng ke

kiri Sk< 0.

4) Keruncingan Kurva (kurtosis)

Keruncingan kurva merupakan tingkat penggunungnya suatu distribusi. Dari

hasil olahan diperoleh 4 sebesar 0.488 dengan standar error 0.809, maka data

tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang berpuncak agak

mendatardengan ekornya relative pendek (4 < 3).

Untuk mengetahui gambaran hasil olahan nilai skor total data variabel

manajemen kredit (Y) dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2

Histogram Variabel Kredit Bermasalah (Y)

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation

Version.

Kredit Bermasalah

0.400.300.200.100.00

Frequ

ency

6

5

4

3

2

1

0

Histogram

Mean =0.25

Std. Dev. =0.08

N =32

Page 59: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

4.3 Pengujian Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana sebagai model

analisisnya. Oleh karena itu sebelum dilakukan estimasi data dengan

menggunakan perangkat lunak SPSS maka harus dilakukan terlebih dahulu

beberapa pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam membuat regresi. Uji ini

perlu dilakukan agar hasil persamaan yang diperoleh nantinya akan baik dan tidak

menyalahi aturan-aturan persamaan regeresi linier sederhana.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data untuk semua

variabel memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dapat

dilakukan melalui uji statistik non parametrik Kolmogorov-Sminorv (K-S). Jika

hasil Kolmogorov-Sminorv menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data

residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Sminorv

menunjukkan nilai signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak

normal, seperti yang terlihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Manajemen

Kredit

Kredit

Bermasalah

Standardized

Residual

N 32 32 32

Normal

Parameters(a,b)

Mean 2.7919 .2491 .0000000

Std. Deviation 1.31029 .08042 .98373875

Most Extreme

Differences

Absolute .126 .192 .130

Positive .126 .085 .060

Negative -.101 -.192 -.130

Kolmogorov-Smirnov Z .711 1.087 .735

Asymp. Sig. (2-tailed) .693 .188 .652

a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

Sumber:Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation Version.

Page 60: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

Berdasarkan Tabel 4.5 maka dapat disimpulkan sampel yang diambil dari

populasi berdistribusi normal karena nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0.735

dan Asymp. Sig. 0.652 > 0,05. Maka dapat disimpulkan data residual berdistribusi

normal seperti yang telihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3

Normal Probability Plot

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation

Version

Berdasarkan Gambar 4.3 model regresi memenuhi asumsi klasik, karena

data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

menunjukkan pola distribusi normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam regresi

yang terjadi kesamaan dan ketidaksamaan. Varians dalam residual antara

pengamatan. Jika terjadi persaman varians maka akan terjadi heterokedastisitas

dan apabila terjadi varians dari residual yang tetap maka akan terjadi

homokedastisitas. Suatu regresi dikatakan baik apabila tidak terjadi

heterokedastisitas. Dengan mengunakan metode grafik dan diambil kesimpulan

apabila ada pola tertentu maka akan terjadi heterokedastiitas dan apabila tidak ada

pola tertentu maka akan terjadi homokedastisitas. Hasil grafik yang dilakukan

dengan perangkat lunak SPSS dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Expect

ed Cum

Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Kredit Bermasalah

Page 61: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

Gambar 4.4

Uji Heterokedastisitas

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation

Version

Berdasarkan Gambar 4.4 yang diolah dengan menggunakan bantuan

perangkat lunak SPSS 15.0 for Windows Evaluation Version, dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat adanya heteroskedastisitas. Karena gambar tidak

menunjukkan ada suatu pola tertentu atau teratur dari titik yang ada.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara

variabel bebas dan variabel terikat. Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian

diuji dengan uji Durbin-Watson (DW-test). Hasil uji autokorelasi dapat

ditunjukkan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .872(a) .760 .752 .04002 2.298 a Predictors: (Constant), Manajemen Kredit

b Dependent Variable: Kredit Bermasalah Sumber:Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation Version

Regression Standardized Predicted Value

210-1-2

Regr

essio

n Stu

dent

ized R

esidu

al

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: Kredit Bermasalah

Page 62: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

Pada Tabel 4.6 di atas menggambarkan nilai hasil perhitungan Durbin-

Watson sebesar 2,336. Dibandingkan dengan tabel kriteria Durbin Watson

hasilnya berada antara 1,55 < 2,298 < 2,46, hal ini menyatakan bahwa model yang

digunakan tidak terdapat autokorelasi.

4.4 Pengujian Hipotesis

Sebagaimana diketahui bahwa dalam penelitian ini yang menjadi sasaran

penelitian adalah melihat variabel manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

pada Komas Bumiputera Telukdalam Kabupaten Nias Selatan. Berdasarkan

hipotesis yang diajukan maka dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis

regresi linier sederhana. Hasil pengujian hipotesis secara parsial mengatakan

bahwa variabel manajemen kredit terhadap kredit bermasalah pada Komas

Bumiputera Telukdalam Kabupaten Nias Selatan.

1. Uji t (Uji Parsial)

Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas (manajemen

kredit) terhadap variabel terikat (kredit bermasalah) dengan menggunakan uji

parsial (uji t). Hasil uji t ditunjukkan pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7

Hasil Uji t (Uji Parsial)

Coefficients(a)

Mode

l

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std.

Error Beta

1 (Constant) .100 .017 5.907 .000

Manajemen

Kredit .054 .005 .872 9.756 .000

a Dependent Variable: Kredit Bermasalah Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation Version

Page 63: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dijelaskan pengaruh secara parsial diperoleh

thitung untuk variabel manajemen kredit (X) adalah sebesar 9,756 dan tingkat

signifikan sebesar 0,000, sedangkan nilai ttabel pada α = 0.05 adalah sebesar 1,693.

Adapun hipotesis penelitian yang digunakan yaitu:

H0 : = 0 artinya variabel manajemen kredit (X) secara parsial tidak

mempengaruhi signifikan variabel kredit bermasalah (Y)

H1 : > 0 artinya variabel manajemen kredit (X) secara parsial mempengaruhi

signifikan variabel kredit bermasalah (Y)

Karena nilai thitung variabel manajemen kredit (9,756 > ttabel (1,693) dan

tingkat signifikansi 0.000 < (0.05) maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya

variabel manajemen kredit (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel kredit bermasalah (Y).

2. Hasil Estimasi Regresi Sederhana

Dengan tujuan untuk mempermudah pembacaan hasil dan intepretasi

analisis regresi sederhana maka digunakan persamaan seperti yang dapat dilihat

dibawah ini.

Y = 0.100 + 0.54X

Model regresi diatas menunjukkan bahwa koefisien variabel bebas

memiliki tanda yang positif. Ini berarti kenaikan salah satu atau keseluruhan

variabel bebas (manajemen kredit) akan meningkatkan kredit bermasalah atau

sebaliknya.

Page 64: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar

0.760 (76%) sehingga dapat ditunjukkan bahwa 76% keragaman varibel terikat

(kredit bermasalah) dapat dijelaskan oleh variabel bebas (manajemen kredit)

sedangkan sisanya 34% dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil lengkap dari

pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8

Hasil Uji Determinasi (R2)

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .872(a) .760 .752 .04002 a Predictors: (Constant), Manajemen Kredit

b Dependent Variable: Kredit Bermasalah Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation Version.

4.5 Pembahasan

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan

metode ordinary last square (OLS) yang berfungsi untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk

mengetahui pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah pada Komas

Bumiputera Teluk Dalam.

= 0,100 + 0,54X

(t hitung = 9,756)

Keterangan :

= Variabel terikat yang diprediksikan

= 0,100

= 0,54

t hitung (X) = 9,756

X = Variabel bebas

Page 65: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

Berdasarkan hasil persamaan regresi linier sedehana diatas, maka koefisien

regresi untuk b sebesar 0,54 artinya setiap kenaikan sebesar 100% pada

manajemen kredit dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka kredit bermasalah

akan mengalami kenaikan sebesar 54 % dan untuk X sebesar 9,756.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung (9,756) > ttabel

(1,693) dan tingkat signifikansi 0,000< 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak,

artinya variabel manajemen kredit (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kredit bermasalah (Y). Dalam hal ini, manajemen kredit dapat berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap kredit bermasalah pada Komas Bumiputera Teluk

Dalam.

Page 66: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat

ditarik kesimpulan bahwa manajemen kredit berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kredit bermasalah pada Komas Bumiputera Teluk Dalam. Hal ini dapat

lihat dari hasil estimasi yang dilakukan maka variabel manajemen kredit secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit bermasalah pada Komas

Bumiputera Teluk Dalam. Dengan nilai thitung (9,756) > ttabel (1,693) dan tingkat

signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya variabel

manajemen kredit (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit

bermasalah (Y). Selanjutnya hasil Koefisien determinasi menunjukan bahwa

sebesar 76% variabel bebas (manajemen kredit) menjelaskan variabel terikat

(kredit bermasalah) dan 34% dipegaruhi variabel terikat.

5.2 Saran

Saran-saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan temuan

penelitian adalah:

1. Ada baiknya Komas Bumiputera Teluk Dalam lebih teliti dan cermat di dalam

melaksanakan pengauditan ulang dan evaluasi laporan keuangan secara

berkala guna mencegah kredit bermasalah di koperasi tersebut.

2. Bagi para peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menjadi pedoman untuk

melakukan penelitian yang sama di masa-masa yang akan datang, dan di

harapkan peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain.

Page 67: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2001. Manajemen Perusahaan Kecil. Dilengkapi Undang-Undang

Tentang Usaha Kecil. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressndo.

_______2004. Manajemen Perusahaan Kecil. Dilengkapi Undang-Undang

Tentang Usaha Kecil. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressndo.

_______2005. Manajemen Perusahaan Kecil. Dilengkapi Undang-Undang

Tentang Usaha Kecil. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressndo.

_______2006. Manajemen Perusahaan Kecil. Dilengkapi Undang-Undang

Tentang Usaha Kecil. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressndo.

Ariyanti. 2001. Personel Management, Sixth Edition. Homewood Illionis,

Richsard D. Irwin Inc.

_______2009. Personel Management, Sixth Edition. Homewood Illionis, Richsard

D. Irwin Inc.

Hadiwidjaja. 2001. Pengantar Manajemen Keuangan Jakarta: PT. Pustaka

Binaman Pressndo.

_______2003. Pengantar Manajemen Keuangan Jakarta: PT. Pustaka Binaman

Pressndo.

_______2007. Pengantar Manajemen Akuntansi Jakarta: PT. Pustaka Binaman

Pressndo.

Hassanudin Rahman. 2003. Pengantar Manajemen Keuangan Jakarta: PT.

Pustaka Binaman Pressndo.

Haffi. 2003. Pengertian kredit bermasalah. Sixth Edition. Homewood Illionis,

Richsard D. Irwin Inc.

Hendriksen. 2001. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Dunia Pustaka

Jaya.

________2002. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Dunia Pustaka

Jaya.

Mahmoeddin. 2001. Kredit bermasalah dan keuangan. Penerbit Pustaka, Jakarta.

Mulyadi. 2001. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Pustaka Binaman

Pressndo.

Page 68: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah

_______2002. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Pustaka Binaman

Pressndo.

_______2003. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Pustaka Binaman

Pressndo.

Tipjono. 2000. Manajemen Keuangan. Ghalla Indonesia, Bogor Selatan.

________2005. Manajemen Keuangan. Ghalla Indonesia, Bogor Selatan.

Tijoko. 2001. Manajemen Keuangan. Ghalla Indonesia, Bogor Selatan.

_______2005. Manajemen Keuangan. Ghalla Indonesia, Bogor Selatan.

Page 69: PENGARUH MANAJEMEN KREDIT TERHADAP KREDIT … · Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul: “Pengaruh manajemen kredit terhadap kredit bermasalah