makalah manaejemen konflik

10
MANAJEMEN KONFLIK MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pengantar Manajemen Ibu Vivin Patrikha oleh Al khoirotunnisa (03) Kathrin Betania Huawe (22) M. Indra Fahrudin (27) Yashinta Ananing Sasiwi (42) Yohana Yosta Permatasari (44) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI

Upload: niis-al-khoirotunn

Post on 22-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

manajemen konflik

TRANSCRIPT

MANAJEMEN KONFLIKMAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Pengantar Manajemen

Ibu Vivin Patrikha

oleh

Al khoirotunnisa (03)

Kathrin Betania Huawe (22)

M. Indra Fahrudin (27)

Yashinta Ananing Sasiwi (42)

Yohana Yosta Permatasari (44)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

DESEMBER 2011BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Manajemen konfik, sebuah pembahasan yang tidak lengkap jika tidak dibahas dalam bagian pengarahan dan pengembangan organisasi. Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah masalah komunikasi seperti : salah pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit dimengerti, atau informasi mendua dan tidak lengkap, serta gaya individu manajer yang tidak konsisten. Ada juga maslah masalah hubungan pribadi seperti ketidak sesusaian tujuan atau nilai nilai sosial pribadi karyawan dengan perilaku yang diperankan pada jabatan mereka, dan perbedaan dalam nilai nilai atau persepsi. Selain itu masalah masalah tentang struktur struktur seperti pertarungan kekuasaan antar departemen dengan keputusan kepentingan kepentingan atau sistem penilaian yang bertentangan, persaingan untuk merebutkan sumber daya sumber daya yang terbatas atau saling ketergantungan dua atau lebih kelompok kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan mereka.

Dalam bab ini akan dibahas lebih lanjut cara yang efektif mengelola konflik organisasi yang disebut dengan manajemen konflik.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 DEFINISI KONFLIKPada hakikatnya konflik dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak.

Menurut Nardjana (1994) Konflik adalahakibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.

Menurut Killman dan Thomas (1978), konflik merupakankondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja (Wijono,1993, p.4)

Konflik organisasi adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok-kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegitan kerja dan atau karena kenyataan mereka mempunyai perbedaan stastus, tujuan, nilai atau perpepsi.

2.2 JENIS-JENIS KONFLIKAda lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :

1. Konflik dari dalam diri individu

yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang diharapkan untuk melaksanakannya, bil a berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.

2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama

Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan kepribadian. Komflik ini juga berasal dari adanya konflik antar peranan, seperti antar manajer dan bawahan.

3. Konflik antar individu dan kelompok

Konflik ini berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka.

4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang samaKonflik ini terjadi karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok

5. Konflik antar organisasi

Konflik ini timbul sebagai akibat untuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa , harga-harga lebih rendah dan penggunaan sumber daya lebih efisien.

2.3 METODE PENGELOLAAN KONFLIK

Ada 3 bentuk manajemen konflik:

1. Stimulasi konflik dalm satuan-satuan organisasi dimana pelaksanaan kegiatan lambat karena tingkat konflik terlalu rendah.

2. Pengurangan at au penekanan konflik bila terlalu tinggi akan menurunkan produktifitas

3. Penyelesaian konflik.

a) Metode StimulasiMetode stimulasi konflik meliputi :

1. Pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam kelompok

2. Penyusunan kembali organisasi

3. Penawaran bonus, pembayaran insentif dan penghargaan untuk mendorong persaingan

4. Pemilihan manajer-manajer yang tepat

5. Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan

b) Metode Pengurangan Konflik

Metode ini mengelola tingkat konflik melalui pendingan suasana tetapi tidak menangani masalah-masalahyang semula menimbulkan konflik. Dua metode yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik melaui pendekatan efektif pertama adalah mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan yang lebih bisa diterima kedua kelompok. Metode efektif yang kedua adalah mempersatukan kedua kelompok yang bertentangan untuk menghadapi ancaman atau musuh yang sama.

c) Metode Penyelesaian Konflik

Ada tiga metode penyelesaian konflik yang sering digunakan, yaitu

Dominasi atau penekanan dapat dilakukan dengan beberapa cara :1. Kekerasan (forcing), yang bersifat penekanan otokratik2. Penenangan (smoothing ) , merupakan cara yang lebih diplomatis

3. Penghindaran (avoidance),dimana manajer menghindar untuk mengambil posisis yang tegas.

4. Aturan mayoritas (majority rule), mencoba untuk menyelesaikan konflik antar kelompok dengan melakukan pemungutan suara (voting) melalui proses prosedur yang adil. Kompromi

Manajer mencoba menyelesaikan konflik melalui pencarian jalan tengah yang dapat diterima oleh pihak pihak yang bersangkutan. Bentuk bentuk kompromi meliputi :

1. Pemisahan ( separation), dimana pihak pihak yang sedang bertentangan dimana pihak pihak yang bertentangan dipisahkan sampai merejka mencapai persetujuan

2. Arbitrasi (perwasitan) dimana pihak ketiga ( biasanya manajer diminta memberi pendapat

3. Kembali ke peraturan peraturan yang berlaku dimana kemacetan dikembalikan pada ketentuan ketentuan tertulis yang berlaku dan menyetujui bahwa peraturan peraturan yang memutuskan penyelesaian konflik.4. Penyuapan (bribing), dimana salah satu pihak menerima kompensasi dalam pertukaran untuk tercapainya penyelesaian konflik.2.4 KONFLIK LINI DENGAN STAF DAN PENANGGULANGANNYA Bentuk umum dari konflik organisasi yang sering terjadi adalah konflik antar para anggota lini dan staf. Perbedaan pandangan para anggota lini dan staf dapat menimbulkan konflik antar mereka, walaupun perbedaan para anggota lini dan staf juga dapat meningkatkan efektifitas pelaksanaan tugas tugas mereka :

A. Pandangan Lini

Para anggota lini sering memandang para anggota staf dalam hal-hal sebagai berikut :1. Staf melampaui wewenang2. Staf tidak memberikan advis yang sehat

3. Staf menumpang keberhasilan lini

4. Staf mempunyai perspektif yang sempit

B. Pandangan staf

1. Lini tidak mau meminta bantuan staf pada waktu yang tepat

2. Lini menolak gagasan baru

3. Memberi wewenang yang terlalu kecil kepada staf

C. Penanggulangan konflik lini dan staf antara lain;

1. Penegasan tentang tanggung jawabDalam hal ini para anggota lini dan staf harus bersedia melaksanakan tugas-tugas mereka dengan leluasa namun bertanggungjawab sehingga keputusan-keputusan operasional organisasi dapat membantu tercapainya tujuan organisasi.2. Pengintegrasian kegiatan-kegiatanStaff dan anggota lini melakukan konsultasi yang realistic dalam membentuk keputusan-keputusan dalam organisasi.3. Mengajarkan lini untuk menggunakan stafManajer lini harus mengetahui keahlian staff spesialis mereka agar mereka dapat bekerja secara efektif.4. Mendapatkan pertanggungjawaban staf atas hasil-hasilAnggota staf diharapkan dapat ikut bertanggung jawab dalam kegagalan yang terjadi sehingga para anggota staf dapat berhati-hati dalam memberikan saran kepada anggota lini staf.BAB IIIKESIMPULAN