makalah makmin 2
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 MAKALAH MAKMIN 2
1/11
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Karbohidrat (hidrat dari karbon, hidrat arang) atau sakarida (dari
bahasa Yunani , skcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar
senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki
berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,terutama sebagai bahan bakar
(misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati padatumbuhan dan
glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa
padatumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis,
tetumbuhan hijau mengubahkarbon dioksida menjadi karbohidrat.Karbohidrat
menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup.
Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya,
pada vertebrata,glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi
seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuhtersebut menyerap glukosa dan mengambil
tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi seluler
untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbonmonosakarida
juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik
kecillainnya, termasuk asam amino dan asam lemak. pangan.
Berdasarkan struktur kimia, nilai gizi dan penggunaannya dalam
tubuh, karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi karbohidrat yang dapat
dicerna (digestible carbohydrate) dan karbohidrat yang tidak dapat dicerna
(non-digestible carbohydrate). Karbohidrat yang dapat dicerna adalah
karbohidrat yang dapat dipecah oleh enzim amylase didalam sistem
pencernaan manusia dan menghasilkan ene rgi. Karbohidrat yang termasuk
kedalam kelompok yang dapat dicerna adalah monosakarida (seperti glukosa
dan fruktosa), disakarida (seperti sukrosa, laktosa, dan maltosa) dan
polisakarida (seperti pati dan dekstrin). Karbohidrat yang dapat dicerna
tersebut didalam tubuh akan dikonversi menjadi monosakarida yang akan
diserap oleh tubuh dan menyediakan energy untuk proses metabolisme.
Sebangai sumber energy, karbohidrat menyediakan lebih dari 70% energy
yang diperlukan oleh tubuh.
-
7/27/2019 MAKALAH MAKMIN 2
2/11
2
Karbohidrat yang tidak dapat dicerna sering juga dikelompokkan
sebangai serat makan atau dietary fiber. Karbohidrat ini tidak dipecah oleh
enzim amylase yang ada didalam tubuh manusia. Diantaranya karbohidrat
yang termasuk kelompok yang tidak instrument, misalnya analisis total
karbohidrat, total gula, gula pereduksi, dapat dicerna adalah selulosa,
hemiselulosa, lignin dan substansi pekat. Adanya pengklasifikasian
karbohidrat tersebut mempenggaruhi perkembangan berbangai metode analisis
karbohidrat baik secara kimia maupun instrument, misalnya analisis total
karbohidrat, total gula, gula pereduksi, total serta kasar, serat larut dan tidak
larut, kadar pati, kadar amilosa dan amilopektin, dan sebangainya. Demikian
juga kembang metode analisis untuk menentukan sifat fungsional karbohidrat,
seperti kemampuan membentuk gel dan mengentalkan, daya ikatan air dan
sebangainya.
1.2Tujuan MakalahTujuan dari makalah ini untuk :
1. Untuk mengetahui pengertian karbohidrat2. Untuk mengetahui cara analisis karbohidrat secara kualitatif3. Untuk mengetahui cara analisis karbohidrat secara kuantitatif
1.3Rumusan MasalahRumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa Pengertian Karbohidrat?2. Bagaimana cara analisis karbohidrat secara kualitatif?3.
Bagaimana cara analisis karbohidrat secara kuantitatif?
-
7/27/2019 MAKALAH MAKMIN 2
3/11
3
BAB II
ISI
2.1 Karbohidrat
Karbohidrat adalah konstituen utama kebanyakan tumbuhan, berkisar
antara 60-90 % dari berat kering. Pada tumbuh-tumbuhan karbohidrat dihasilkan
secara fotosintesis yang meliputi selulosa, yang berfungsi sebagai penyusun
rangka tumbuh-tumbuhan, dan merupakan sumber energi bagi kehidupan. Pada
sel-sel binatang, karbohidrat tersusun dalam bentuk glikogen dan glukosa yang
berfungsi sebagai sumber energy bagi aktivitas vital. Nama karbohidrat berasal
dari kenyataan bahwa jika karbohidrat ditambahkan dalam asam sulfat pekat maka
akan dihasilkan arang. Melalui kenyataan ini diperkirakan bahwa karbohidrat
merupakan hidrat dari arang atau hidrat karbon.
Analisis unsur karbohidrat menunjukkan bahwa pada umumnya terdiri atas
atom-atom karbon, hidrogen, dan oksigen, dengan rumus umum adalah CnH2nOn
atau Cn(H2O)m. Namun demikian, nama seperti ini kurang tepat, karena di dalam
karbohidrat tidak terdapat adanya molekul air. Saat ini telah banyak di temukan
senyawa organik dengan perbandingan jumlah atom karbon, hidrogen terhadap
oksigen seperti pada rumus diatas namun bukan karbohidrat. Untuk
menghindarkan kesalahan pengertian maka para ahli biokimia cenderung
menggunakan nama sakarida. Berdasarkan struktur kimianya karbohidrat lebih
tepat didefinisikan sebagai polihidroksi aldehid bagi karbohidrat yang memiliki
gugus fungsional aldehid dan polihidroksi keton bagi senyawa karbohidrat yang
memiliki gugus fungsional keton. Karbohidrat adalah suatu molekul raksasa yang
tersusun atas monomer-monomer. Monomernya disebut dengan monosakarida.
Berdasarkan jumlah monomer penyusunnya karbohidrat dapat dikelompokkan
menjadi tiga kelompok yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
1. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis
menjadi bentuk yang lebih sederhana. Monosakarida atau gula
sederhana terdiri atas hanya satu unit polihidroksi aaldehid atau
polihidroksi keton. Monosakarida yang paling banyak dijumpai di alam
adalah D-glukosa yaitu monosakarida dengan 6 atom karbon. Kerangka
-
7/27/2019 MAKALAH MAKMIN 2
4/11
4
monosakarida adalah rantai karbon berikatan tunggal dan tidak
bercabang. Satu diantara atom karbon berikatan ganda terhadap satu
atom oksigen, membentuk gugus karbonil. Masing-masing atom karbon
yang lain berikatan dengan gugus hidroksil. Ada tiga jenis
monosakarida yang terpenting yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
D-glukosa D-fruktosa D-galaktosa
2. Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul
monosakarida, yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Ikatan
glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu monosakarida dengan atom O
dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida akan
menghasilkan 2 mol monosakarida. Tiga jenis monosakarida yang
penting adalah maltosa, sukrosa, dan laktosa. Berdasarkan hasil
eksperimen disakarida dapat digolongkan menjadi 2 yaitu golongan
yang dapat mereduksi larutan Fehling yang disebut sebagai gula
pereduksi dan golongan yang tidak dapat mereduksi larutan Fehling
disebut sebagai gula non pereduksi.
3. Polisakarida
Polisakarida merupakan polimer monosakarida, mengandung
banyak satuan monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosida.
Hidrolisis lengkap dari polisakarida akan menghasilkan monosakarida.
Glikogen dan amilum merupakan polimer glukosa.
2.2 Analisis Kualitatif Karbohidrat
2.2.1. Uji MolischUji Molisch adalah uji umum untuk karbohidrat. Ke dalam tabung reaksi
yangberisi larutan yang akan diselidiki ditambahkan larutan naftol yang
baru dibuat. Kemudian ditambahkan H2SO4pekat dengan hati-hati melalui
dinding tabung. Apabila terdapat karbohidrat maka akan timbul warna
violet. Reaksi yang terjadi adalah mula-mula glukosa bereaksi dengan
H2SO4 pekat membentuk hidroksi metal furfural, yang selanjutnya
bereaksi dengan naftol membentuk senyawa berwarna violet.
-
7/27/2019 MAKALAH MAKMIN 2
5/11
5
Gambar 1. Reaksi Uji Molisch
2.2.2. Uji Benedict
Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya gula-gula pereduksi. Reagen
Benedict terdiri atas garam natrium sitrat, Cu(OH)2, dan natrium karbonat.
Apabila di dalam larutan terdapat gula pereduksi maka akan timbul
endapan berwarna merah bata. Endapan ini timbul akibat terjadinya reaksi
reduksi Cu2+ oleh gula pereduksi menjadi Cu+
2.2.3. Uji Barfoed
Dengan menggunakan reagen Barfoed, yang mengandung koper asetat di
dalam asam asetat, maka dapat membedakan monosakarida dan disakaridadalam suatu larutan dengan jalan mengontrol kondisi-kondisi, seperti pH
dan waktu pemanasan. Hal yang mendasari uji Barfoed adalah ion Cu2+
dari pereaksi Barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh
gula reduksi monosakarida dari pada disakarida dan menghasilkan Cu2O
(kupro oksida) berwarna merah bata.
Gambar 2. Uji Barfoed
2.2.4. Uji Seliwanoff
Uji Seliwanoff adalah uji spesifik untuk menguji adanya senyawa ketosa.
Fruktosa sebagai contoh akan bereaksi dengan asam klorida membentuk
hidroksimetilfurfural. Selanjutnya senyawa terakhir ini akan berkondensasi
dengan resorsinol membentuk kompleks berwarna merah.
-
7/27/2019 MAKALAH MAKMIN 2
6/11
6
Gambar 3. Uji Saliwanof
2.2.5. Uji Iodin
Uji Iodin dapat dipakai untuk membedakan amilum dari glikogen. Pada uji
iodine, kondensasi iodin dengan karbohidrat, selain monosakarida dapat
menghasilkan warna yang khas. Amilum dengan iodin dapat membentuk
kompleks biru, sedangkan dengan glikogen akan membentuk warna
merah.
Amilum + I2 iodium (biru)
2.3 Analisis Kuantitatif Karbohidrat
2.3.1 Refraktometri
Salah satu metode penentuan kadar gula yang sederhana adalah
dengan memanfaatkan sifat refraksi dari gula, yaitu dengan menggunakan
refraktometer. Dalam larutan gula murni, indeks bias adalah pengukur
langsung dari konsentrasi gula. Sifat refraksi ini dipengaruhi oleh
konsentrasi gula. Metode refraktometri sederhana dan cepat, namun
memiliki tingkat akurasi dan spesifitas yang terbatas. Hasil pengukuran
kadar gula dengan refraktometer dapat dinyatakan dalam satuan Brix. Dua
jenis Refraktometer yang sering digunakan adalah Refraktometer Abbe
dan refraktometer celup (immersion). Refraktometer Abbe membutuhkan
beberapa tetes contoh saja, sedangkan refraktometer celup membutuhkan
contoh yang lebih banyak.
2.3.2 Polarimetri
Pengukuran total gula secara polarimetri didasarkan pada sifat
polarisasi dari gula, disebabkan adanya sifat optic aktif dari struktur gula,
terutama oleh adanya karbon asimetrik dalam struktur molekulnya. Sifat
Fruktosa
hidroksimetilfurfural
resorsinal
merah
-
7/27/2019 MAKALAH MAKMIN 2
7/11
7
polarisasi ini dipengaruhi oleh konsentrasi gula, sehingga kandungan gula
dapat ditentukan dari derajat polarisasi yang terukur. Kapasitas rotasi dari
masing-masing gula berbanding lurus dengan konsentrasi larutan gula dan
panjang tabung tempat larutan, sehingga dapat dituliskan dalam rumus
sebagai berikut :
[] = 100./LC = 100./LPD
dimana : [] = rotasi spesifik;
= sudut rotasi larutan;
D = berat jenis larutan;
P = berat senyawa per 100 g larutan;
L = panjang tabung (dm);
C = konsentrasi larutan (g/100 ml)
Rotasi optik oleh larutan gula dapat diukur dengan menggunakan
polarimeter. Polarimeter mengukur sudut rotasi secara langsung pada skala
lingkaran. Pengukuran kadar gula secara polarimeter adalah cepat dan
bersifat non-dekstruktif. Hasilnya dapat teliti dengan syarat (a)larutannya
jernih dan tidak berwarna atau hanya sedikit warnanya; (b)konsentrasi gula
yang dianalisis ada dalam kisaran optimum alat; dan (c) larutannya tidak
mengandung kotoran yang juga bersifat optik aktif.
2.3.3 Metode Anthrone
Gula dapat bereaksi dengan sejumlah pereaksi menghasilkan warna
yang spesifik, dimana intensitas warnanya dipengaruhi oleh konsentrasi
gula. Intensitas warna yang terbentuk dapat diukur dengan
spektrofotometer. Diantara metode yang menggunakan prinsip kolorimetri
adalah metode Anthrone, dimana pereaksi Anthrone (9,10-dihidro-9-oksoantrasena) bereaksi dengan karbohidrat dalam asam sulfat pekat
menghasilkan warna biru kehijauan yang khas. Metode Anthrone dapat
digunakan untuk mengukur kadar gula total untuk berbagai jenis contoh
bahan pangan (padat atau cair).
2.3.3.1 Prinsip analisis
Anthrone (9,10-dihidro-9-oksoantrasena) merupakan hasil
reduksi anthraquinone. Anthrone bereaksi secara spesifik dengan
-
7/27/2019 MAKALAH MAKMIN 2
8/11
8
karbohidrat dalam asam sulfat pekat menghasilkan warna biru
kehijauan yang khas yang intensitasnya diukur dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm.
2.3.3.2 Prosedur penetapan
(a)Bahan kimia dan peralatanPereaksi yang digunakan dalam metode Anthrone
adalah pereaksi Anthrone 0,1% dalam asam sulfat . karena
pereaksi Anthrone mudah rusak, maka hanya dipersiapkan pada
saat akan digunakan. Pereaksi lainnya adalah larutan glukosa
standar 0,2 mg/ml. Sedangkan peralatan yang digunakan adalah
pipet, tabung reaksi waterbath dan spektrofotometer.
(b)Pembuatan kurva standarUntuk penentuan konsentrasi gula dengan
menggunakan spektrofotometer, diperlukan kurva standar dari
larutan glukosa standar. kurva standara dibuat dengan cara
sebagai berikut : ke dalam tabung reaksi bertutup dipipet
larutan glukosa standar sebanyak 0,2, 0,4, 0,6 0,8, dan 1,0 ml,
lalu diencerkan sehingga total volume masing-masing tabung
1,0 ml. Disamping itu dibuat juga larutan blangko, yaitu
dengan memipet 1 ml air distilat kedalam tabung reaksi yang
lain. Ke dalam masing-masing larutan glukosa standar tersebut
kemudian ditambahkan dengan cepat 5 ml pereaksi Anthrone,
kemudian tabung reaksi ditutup. Setelah itu, tabung reaksi di
campur merata dan di panaskan diatas penangas air 100o C
selama 12 menit. Setelah didinginkan, larutan dipindahkankedalam kuvet dan dibaca absorbansinya pada 630 nm. Kurva
standar dibuat dengan memplotkan konsentrasi glukosa standar
(sumbu x) dan nilai absorbansi (sumbu y). Kemudian
ditentukan persamaan regresi liniernya.
(c)Penetapan contoh
-
7/27/2019 MAKALAH MAKMIN 2
9/11
9
Sebanyak 1 ml contoh dipipet kedalam tabung reaksi.
Selanjutnya prosedur analisis mengikuti tahapan sebagaimana
untuk pembuatan kurva standar.
-
7/27/2019 MAKALAH MAKMIN 2
10/11
10
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan makalah ini yaitu
1. Karbohidrat adalah konstituen utama kebanyakan tumbuhan, berkisarantara 60-90 % dari berat kering. Pada tumbuh-tumbuhan karbohidrat
dihasilkan secara fotosintesis yang meliputi selulosa, yang berfungsi
sebagai penyusun rangka tumbuh-tumbuhan.
2. Karbohidrat adalah suatu molekul raksasa yang tersusun atasmonomer-monomer. Monomernya disebut dengan monosakarida.
Berdasarkan jumlah monomer penyusunnya karbohidrat dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu monosakarida,
oligosakarida, dan polisakarida.
3. Analisis kualitatif karbohidrat bisa dilakukan uji molisch, uji barfoed,uji saliwanof, uji benedict dan uji iodium.
4. Analisis kuantitatif yang dapat dilakukan yaitu total gula dengan caraRefraktometri, polarimetri, dan metode Anthrone
-
7/27/2019 MAKALAH MAKMIN 2
11/11
11
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden dan Fessenden. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. BinarupaAksara .Jakarta
Hart, Harold. 1983.Kimia Organik. Erlangga .Jakarta
Lehninger. 1982.Dasar-Dasar Biokimia. Erlangga. Jakarta
Togu, Gultom. 2001.Biokimia. FMIPA UNY. Yogyakarta