makalah kwn

25
BAB I PENDAHULUAN Tanggal 1 Juni merupakan Hari Lahirnya Pancasila. Tepatnya 67 silam yang lalu Pancasila secara resmi dinyatakan sebagai Dasar dan Ideologi, Falsafah dan Kepribadian Bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ideologi adalah pemikiran ataupun pemahaman yang diyakini kebenarannya bagi suatu pihak. Pancasila sebagai dasar fisafat serta ideologi bangsa dan negara Indoesia, bukan terbentuk secara mendadak, serta buka halnya diciptakan oleh seseorang. Sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi di dunia, namun terbentuknya pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Secara kausalitas, pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat negara, nilai-nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Inonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan dan nilai-nilai religius. Kemudian para pendiri negara ndonesia mengangkat nilai-nilai tersebut dirumuskan secara musyawarah mufakat berdasarkan moral yang luhur antara lan dalam sidang-sidang BPUPKI pertama, sidang panitia sembilan yan kemudian menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat pancasila yang pertama, kemudian dibahas lagi dalam sediang BPUPKI kedua. Stelah kemerdekaan Indonesia, sebelum sidang resmi PPKI 1

Upload: fiqiezulfikar-ez

Post on 02-Dec-2015

168 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH KWN

BAB I

PENDAHULUAN

Tanggal 1 Juni merupakan Hari Lahirnya Pancasila. Tepatnya 67 silam

yang lalu Pancasila secara resmi dinyatakan sebagai Dasar dan Ideologi, Falsafah

dan Kepribadian Bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ideologi adalah

pemikiran ataupun pemahaman yang diyakini kebenarannya bagi suatu pihak.

Pancasila sebagai dasar fisafat serta ideologi bangsa dan negara Indoesia,

bukan terbentuk secara mendadak, serta buka halnya diciptakan oleh seseorang.

Sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi di dunia, namun terbentuknya

pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.

Secara kausalitas, pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat

negara, nilai-nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Inonesia sendiri yang

berupa nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan dan nilai-nilai religius. Kemudian para

pendiri negara ndonesia mengangkat nilai-nilai tersebut dirumuskan secara

musyawarah mufakat berdasarkan moral yang luhur antara lan dalam sidang-

sidang BPUPKI pertama, sidang panitia sembilan yan kemudian menghasilkan

Piagam Jakarta yang memuat pancasila yang pertama, kemudian dibahas lagi

dalam sediang BPUPKI kedua. Stelah kemerdekaan Indonesia, sebelum sidang

resmi PPKI pancasila sebagai calon dasar filsafat negara dibahas serta

disempurnakan kembali, dan akhirnya pada 18 agustus 1945 disahkan oleh PPKI

sebagai dasar filsafat negara Repunlik Indonesia.

1

Page 2: MAKALAH KWN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pancasila

1)      Secara Etimologis

Secara etimologis atau menurut loghatnya “Pancasila” berasal dari bahasa

India, yakni bahasa sansekerta, bahasa kasta Brahmana, sedangkan bahasa

rakyat jelata Prakerta(Ismaun,  Dalam: Noor Ms Bakry,  Pancasila Yuridis

Kenegaraan.1985:8 ).

Menurut Prof. H. Muhammad Yamin, di dalam bahasa sansekerta

perkataan Pancasila ada dua macam arti, yaitu:

  Panca : artinya “lima”

  Syila  : dengan huruf I biasa (huruf I pendek), artinya”batu-

sendi”, “alas” atau “dasar”.

  Syiila : dengan huruf  I panjang, artinya “peraturan tingkah laku

yang penting/baik/senenoh/”. Dari kata “syiila” ini dalam

bahasa Indonesia menjadi” susila”, artinya “tingkah laku yang

baik”.

Dengan demikian maka perkatan “Panca-Syiila”(dengan huruf I biasa)

berarti “berbatu sendi yang lima”, “berdasar yang lima” atau “lima dasar”.

Sedangkan “Panca-Syiila’’(dengan huruf i panjang) berarti “lima aturan

tingkah laku yang penting”.   

2)      Secara Historis

Secara historis, istilah “Pancasila” mula-mula dipergunakan oleh masyarakat

India yang memeluk agama Budha. Pancasila berarti “lima aturan” atau “Five

Moral Principles”  yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh para penganut

biasa agama Budha, yang dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Pali “Panca-

Sila” yang berisi lima larangan atau lima pantangan yang bunyinya menurut

encyclopaedia atau kamus-kamus Buddhisme adalah sebagai berikut:

Panatipata veramani sikkhapadam samadiyami. Artinya : Janganlah

mencabut nyawa setiap yang hidup ;     maksudnya dilarang membunuh.

2

Page 3: MAKALAH KWN

Adinnadana veramani sikkhapadam samadiyami. Artinya: Janganlah

mengambil barang yang tidak diberikan;maksudnya dilarang mencuri.

Kameshu micchacara veramani sikkhapadam samadiyami. Artinya:

Janganlah berhubungan kelamin yang tidak sah dengan perempuan;

maksudnya dilarang berzina.

Musawada veramani sikkhapadam samadiyami. Artinya: Janganlah

berkata palsu; maksudnya dilarang berdusta.

Sura-meraya-majja-pamadatthana verami sikkhapadam samadiyami.

Artinya : janganlah meminum minuman yang menghilangkan pikiran;

maksudnya dilarang minum minuman keras.

Jadi pertama kali istilah “Pancasila” digunakan untuk memberi nama

rumusan lima dasar-dasar moral dalam agama Budha. 

3)      Secara Terminologis

Secara terminologis atau berdasarkan istilahnya yang digunakan di Indonesia,

dimulai sejak sidang BPUKI pada tanggal 1 juni 1945. Istilah “Pancasila”

dipergunakan oleh Bung Karno untuk memberi nama pada lima dasar atau

lima prinsip Negara Indonesia merdeka yang diusulkannya. Sedangkan istilah

tersebut, menurut Bung Karno sendiri adalah dibisikkan dari temannya

seoarang ahli bahasa.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia Merdeka dan keesokan harinya

tanggal 18 Agustus disahkanlah UUD 1945 yang sebelumnya masih

merupakan rencana serta dalam Pembukaan-nya memuat rumusan Lima

Dasar Negara Republik Indonesia yang diberi nama Pancasila.

(http://hasansaddam23.blogspot.com/2012/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html)

B. Penghayatan Pancasila

1. Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara

resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam

Pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun

II No 7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945.

3

Page 4: MAKALAH KWN

Dalam perjalanan sejarah eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat

Negara Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan

manipulasi politik sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan

tegaknya kekuasaan yang berlindung di balik legitimasi ideologi negara

Pancasila. Dengan kata lain Pancasila tidak lagi diletakkan sebagai dasar

filsafat serta pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia melainkan di

reduksi, dibatasi, dan dimanipulasi demi kepentingan poliik penguasa pada

saat itu.

Berdasarkan kenyataan tersebut di atas gerakan reformasi berupaya untuk

mengembalikan kedudukan dan fungsi pancasila yaitu sebgai dasar negara

Republik Indonesia, yang hal ini di realisasikan melalui Ketetapan sidang

Istimewa MPR tahun 1988 XVIII/MPR/1998 disertai dengan pencabutan P-4

dan sekaligus juga pencabutan Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi

Orsospol di Indonesia. Ketetapn tersebut sekaligus juga mencabut mandat

MPR yang diberikan kepada Presiden atas kewenangannya untuk

mebudayakan pancasila melalui P-4 dan asas tunggal Pancasila.

Nilai-nilai pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai

ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai

pancasila sebagai sumber nilai bagi manusia Indonesia dalam menjalankan

kehidupan berbangsa dan bernegara, maksudnya sumber acuan dalam

betingkah laku dan bertindak dalam menetukan dan menyusun tata aturan

hidup berbangsa dan bernegara. Dengan demikian nilai-nilai pancasila menjadi

ideologi yang tidak diciptakan oleh negara, melainkan digali dari harta

kekayaan rohani moral dan budaya masyarakat Indonesia sendiri. Sebagai

ideologi yang tidak diciptakan oleh negara menjadikan pancasila sebagai

ideologi juga merupakan sumber Indonesia dan meliputi suasana kebatinan

dari undang –undang nilai sehingga pancasila merupakan asa kerohanian bagi

tertib hukum Indonesia dan meliputi suasana kebatinan dari undang undang

dasar 1945 serata mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara.

Ideologi dimaknai sebagai keseluruhan pandangan, citap-cita, nilai, dan

keyakinan yang ingin diwujudkan dalam kenyataan hidup nyata. Ideologi

dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan

4

Page 5: MAKALAH KWN

kesadaran akan kemerdekaan, memberikan arahan mengenai dunia beserta

isinya, serta menanamkan semangat dalam perjuangan masyarakat untuk

bergerak melawan penjajahan, yang selanjutnya mewujudkan dalam kehidupan

penyelenggara negara.

Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsinya.

Adapaun fungsi idelogi adalah sebagai berikut:

1. Membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa

2. Mempersatukan sesama

3. Mempersatukan orang dari berbagai agama

4. Mengatasi berbagai pertentangan / konflik / ketegangan sosial

5. Pembentukan solidariatas

2. Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Secara etimologis, istilah “filsafat” berarti berasal dari bahasa Yunani

“philein” yang artinya “cinta” dan sophos” yang artinya “hikmah” atau

“kebijaksanaan” atau “wisdom”. Jadi, secara harfiah istilah “filsafat”

mengandung makna cinta kebijaksanaan.

Kesatuan sila-sila Pancasila pada hakikatnya bukanlah hanya merupakan

kesatuan yang bersifat formal, logis saja namun juga meliuti kesatuan dassar

entimologis, dasar epistemologis serta dasar aksiologis dari sila-sila Pancasila.

Sebagaimana dijelaskan bahwa kesatuan sila-sila Pancasila adalah bersifat

hierakis dan mempunyai bentuk piramida digunakan untuk menggambarkan

hubungan hierakis sila-sila Pancasila dalam urut-urutan luas (kuantitas) dan

dalam pengertian inilah hubungan kesatuan sila-sila pancasila dalam arti

formalogis. Secara filosofis Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat

memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis, dan dasar aksiologis sendiri

yang berbeda dengan sistem filsafat yang lainnya misalnya materialisme,

liberalisme, pragmatisme, komunisme, idealisme dan lain paham filsafat dunia.

3. Pancasila sebagai Etika Politik

Pengertian Etika Politik merupakan cabang etika dan termasuk ke dalam

lingkungan filsafat serta mempertanyakan praksis manusia. Etika berkaitan

5

Page 6: MAKALAH KWN

dengan norma moral. Norma Moral yaitu yang berkaitan dengan tingkah laku

manusia yang dapat diukur dari sudut pandang, baik atau buruk, sopan atau

tidak sopan, dan susila atau tidak susila sebagai seorang manusia.

Fungsi dan tugas etika politik = Fungsi etika politik dalam masyarakat

terbatas pada penyediaan alat-alat teoritis untuk mempertanyakan serta

menjelaskan legitimasi politik (dukungan masyarakat terhadap sistem politik

dan pemerintah) secara bertanggung jawab dan didasarkan pada aspek yang

rasional, objektif dan argumentatif. Tugas etika politik adalah membantu agar

pembahasan masalah-masalah ideologis dapat dijalankan secara objektif dan

sebagai pegangan normatif bagi mereka yang ingin menilai kualitas tatanan

kehidupan politik dengan tolak ukur martabat manusia dan legitimasi moral.

4. Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat, Beerbangsa,

dan Bernegara

Paradigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis

yang umum (merupakan suatu sumber nilai), sehingga merupakan suatu

sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan

sehingga sangat menentukan sifat, ciri, serta karakter ilmu pengetahuan itu

sendiri. Secara filosofi, hakikat kedudukan Pancasila ssebagai paradigma

pembangunan Nasional mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala

aspek pembangunan Nasional kita harus mendasarkan pada hakikat nilai-nilai

dan sila-sila Pancasila. Oleh karena, terikat nilai sila-sila Pancasila mendasrkan

diri pada dasar ontologis manusia sebagai subjek pendukung pokok sila-sila

Pancasila sekaligs sebagai pendukung pokok negara.

B. Pewarisan dan Pelestarian Nila-nilai Pancasila

1. Pewarisan Nilai-nilai Pancasila

Pewarisan nilai-nilai Pancasila merupakan penerusan nilai-nilai

Pancasila dari generasi tua ke generasi muda (penerus). Jiwa generasi muda

tidaklah hampa nilai, tetapi mengandung nilai-nilai luhur seperti semangat

kebangsaan yang tercakup dalam Pancasila hanya mungkin belum matang.

Mematangkan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar

6

Page 7: MAKALAH KWN

negara Indonesia dalam jiwa generasi muda inlah yang merupakan kewajiban

dan tugas pokok generasi tua dalam pewarisan atau penerusan nilai-nilai luhur

itu kepada generasi muda, sehingga generasi muda mampu menghadapi segala

arus dunia modern yang serba kompleks dan penuh tantangan, dengan tetap

berpegang teguh kepada Pancasila.

Ideologi Pancasila merupakan kebutuhan Indonesia. Teknologi

dengan segala dampak dinamikanya merupakan tantangan terhadap pewarisan

Pancasila. Tugas kita sebagai warga negara ialah memanfaatkan teknologi itu

untuk pewarisan Pancasila.

Dalam membangun masyarakat Indonesia modern kita bukan saja

menyerap masuknya teknologi, akan tetapi terbawa masuk pula nilai-nilai

sosial dan politik yang berasal dari kebudayaan yang lain. Masuknya hal

tersebut makin deras mengalir sejalan dengan kebebasan yang sadar kita buka.

Yang penting bagi kita adalah mampu menyaring nilai-nilai dari luar itu yang

dapat merusak kepribadian kita. Karena itu salah satu persoalan pokok bangsa

kita yaitu bagaimana kita memelihara nilai-nilai yang kita anggap luhur dan

meneruskannya dari generasi ke generasi berikutnya dengan segala proses

penyesuaian menuju masyarakat modern.

Proses penyesuaian tidak selamanya berjalan dengan mudah, karena

ada kemungkinan-kemungkinan goncangan sosial dan psikologis. Ia

memerlukan ketabahan dan kesabaran. Dalam proses ini keadan masyarakat

umumnya rawan, karena nilai-nilai lama mulai ditinggalkan sedangkan nilai

baru yang kita perlukan dalam membangun masyarakat baru belum

melembaga. Di sinilah pentingnya penghayatan dan pengamalan Pancasila,

agar nilai-nilai baru diperlukan untuk membangun masyarakat modern itu tetap

berkembang di atas kepribadian sendiri.

2. Pelestarian Nilai-nilai Pancasila

Pelestarian nilai-nilai Pancasila adalah upaya menjadikan nilai-nilai

Pancasila lestari, tetap selama-lamanya. Dengan kata lain, bangsa Indonesia

menghendaki agar untuk selama-lamanya Pancasila menjadi pandangan hidup

bangsa dan dasar negara Indonesia. Hal ini bukan khayalan, sepanjang nilai-

7

Page 8: MAKALAH KWN

nilai Pancasila tetap berakar pada kehidupan budaya bangsa Indonesia. Karena

itu, nilai-nilai Pancasila haruslah diamalkan dalam kehidupan bernegara dan

bermasyarakat.

(http://fauzinesia.blogspot.com/2010/12/pewarisan-dan-pelestarian-nilai-nilai.html)

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan seperangkat usaha yang

berpola, dengan mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi kelestarian

nilai-nilai Pancasila. Faktor-faktor itu antara lain ideologi lain yang

berkembang dewasa ini; perkembangan teknologi mutakhir di bidang

komunikasi massa; transportasi dan sebagainya.

(http://fauzinesia.blogspot.com/2010/12/pewarisan-dan-pelestarian-nilai-nilai.html)

Pelestarian Pancasila sebagai ideologi dapat ditempuh melalui berbagai

cara, dan cara yang terbaik adalah melalui pengamalan sehari-hari. Prinsip ini

berarti bahwa nilai-nilai Pancasila itu seharusnya menjadi motivasi semua

tingkah laku rakyat Indonesia, diamalkan sebagai bagian integral dalam

kebudayaan bangsa.

(http://fauzinesia.blogspot.com/2010/12/pewarisan-dan-pelestarian-nilai-nilai.html)

Secara formal menjadikan Pancasila sebagai Pendidikan Moral Pancasila

(PMP) dalam kurikulum di sekolah dan pemantapan Pancasila dalam

penataran-penataran, lokakarya-lokakarya serta penelitian adalah juga usaha

pelestarian Pancasila. Pelestarian seperti ini merupakan usaha pelestarian

secara preventif, melalui pembinaan yang berkesinambungan. Dalam

hubungan ini tidak kurang pentingnya adalah pengarahan dalam hal

amaliahnya, sebagai perwujudan dari penerapan Pancasila dalam kehidupan

bermasyarakat. Di sinilah pentingnya Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

Pancasila (P-4).

(http://fauzinesia.blogspot.com/2010/12/pewarisan-dan-pelestarian-nilai-nilai.html)

8

Page 9: MAKALAH KWN

Menjadikan P-4 sebagai bagian yang integral dalam tata budaya bangsa

Indonesia, dan dapat menjelma sebagai tata laku yang hidup dalam masyarakat

secara wajar, akan menjadi faktor yang menentukan dalam usaha pelestarian

nilai-nilai Pancasila. Apabila Pancasila diamalkan dalam kehidupan

masyarakat sebagai pola berpikir dan bertindak, maka usaha pelestarian dapat

dikatakan sesuai dengan tujuannya.

(http://fauzinesia.blogspot.com/2010/12/pewarisan-dan-pelestarian-nilai-nilai.html)

B. Pewarisan dan Pelestarian Undang-Undang Dasar 1945

1. Pewarisan Nilai- nilai Undang-Undang Dasar 1945

Pewarisan nilai-nilai Undang-Undang Dasar 1945 perlu mendapat

perhatian berhubung adanya peralihan generasi yang berlangsung terus-

menerus. Peralihan generasi itu memungkinkan timbulnya diskontinuitas

dalam alam pikiran, sikap dan penilaian dalam masyarakat terhadap nilai-nilai

Undang-Undang Dasar 1945, padahal dalam upaya menegakkan negara

Republik Indonesia yang kita proklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 itu

menghendaki adanya kontinuitas dalam pola berpikir, sikap dan pengalaman

terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Semakin jauh perjalanan hidup bangsa Indonesia dan semakin

panjang rentetan pergantian generasi bangsa Indonesia semakin terasa

pentingnya memberikan kejelasan tentang nilai-nilai Undang-Undang Dasar

1945, sebab nilai-nilai itulah yang memberikan landasan serta arah bagi

kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut tidak boleh berubah dan harus

dijaga kemurniannya untuk dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Nilai-nilai yang perlu diwariskan kepada generasi penerus di

antaranya nilai-nilai yang telah mendapat kesepakatan seluruh rakyat Indonesia

seperti proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai penjelmaan falsafah

dan pandangan hidup seluruh bangsa Indonesia yang tercermin dalam

pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan lima sila dalam Pancasila yang

masing-masing merupakan nilai instristik yang abstrak umum universal tetap

tak berubah.

9

Page 10: MAKALAH KWN

Generasi tahun 1945 telah berusaha merumuskan nilai-nilai yang telah

disepakati seluruh rakyat Indonesia itu dalam Undang-Undang Dasar 1945,

mempunyai tanggung jawab moral untuk mewariskannya kepada generasi

muda sebagai nilai-nilai yang dapat mengangkat derajat dan martabat bangsa

dalam sejarah perjuangan nasional. Oleh karena itu, segenap generasi muda di

dalam mengawal dan mengamalkan Pancasila harus memahami sedalam-

dalamnya nilai-nilai yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945.

2. Pelestarian Nilai-nilai Undang-Undang Dasar 1945

Nilai-nilai yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945 adalah

nilai-nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia, dianggap yang paling sesuai bagi

bangsa Indonesia. Oleh karena itu, nila-nilai Undang-Undang Dasar 1945

wajib dilestarikan, yaitu upaya agar Undang-Undang Dasar 1945 itu bersifat

kekal atau tidak diganti dengan nilai-nilai lain yang bertentangan dengan

kepribadian bangsa Indonesia sendiri.

(http://fauzinesia.blogspot.com/2010/12/pewarisan-dan-pelestarian-nilai

nilai.html)

Undang-Undang Dasar 1945 di samping memuat aturan-aturan pokok

yang diperlukan bagi negara dan pemerintah, berisikan pula falsafah negara

dan pandangan hidup bangsa.

(http://fauzinesia.blogspot.com/2010/12/pewarisan-dan-pelestarian-nilai-

nilai.html)

Kemantapan nilai-nlai Undang-Undang dasar 1945 dan kebutuhan yang

tidak dapat disangkal untuk mempertahankan dan mengamankannya sangat

jelas dirasakan oleh generasi yang telah terpanggil untuk membelanya, bahkan

melalui perjuanga fisik. Namun perlu tetap diusahakan agar generasi-generasi

yang akan datang tetap akan menghayati nilai-nilai luhur yang terkandung

dalam Undang-Undang Dasar 1945. Ini merupakan tantangan utama yang kita

hadapi dalam pelestarian Undang-Undang Dasar 1945 untuk masa selanjutnya.

(http://fauzinesia.blogspot.com/2010/12/pewarisan-dan-pelestarian-nilai-

nilai.html)

10

Page 11: MAKALAH KWN

Undang-Undang Dasar 1945 sungguh cocok dan mampu memenuhi

kebutuhan bangsa Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945 memiliki dan

memberikan landasan ideal, struktural dan operasional, apabila dilaksanakan

dengan mantap maka terciptalah stabilitas politik dan pemerintahan yang

merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan pembangunan bangsa dalam

rangka mengisi kemerdekaan untuk mencapai cita-cita nasional, masyarakat

adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

(http://fauzinesia.blogspot.com/2010/12/pewarisan-dan-pelestarian-nilai-

nilai.html)

Namun pada akhirnya faktor yang menentukan usaha pelestarian Undang-

Undang Dasar 1945 itu adalah manusianya. Maka dari itu semangat dan tekad

bagi para pemimpin dan penyelenggara pemerintahan serta rakyat Indonesia

sebagai keseluruhan dalam mewariskan, melestarikan dan menerapkan

Undang-Undang Dasar 1945 secara harfiah merupakan syarat mutlak bagi

keberhasilan perjuangan kita untuk mewujudkan cita-cita proklamasi 17

Agustus 1945.

(http://fauzinesia.blogspot.com/2010/12/pewarisan-dan-pelestarian-nilai-

nilai.html)

11

Page 12: MAKALAH KWN

BAB III

PEMECAHAN MASALAH

1. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

a) Percaya & taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama &

kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil

dan beradab.

b) Saling menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama yang

berbeda- beda sehingga terbina kerukunan beragama.

c) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama

dan kepercayaannya.

d) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

(blog.sunan-ampel.ac.id/.../Pancasila-Penjabaran-nilai-nilai-Pancasila.com)

2. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

a) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban

anatara sesama manusia

b) Saling mencintai sesama manusia

c) Mengembangkan sikap tenggang rasa

d) Tidak sewenang-wenang terhadap orang lain

e) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

f) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan

g) Berani membela kebenaran dan keadilan

h) Bangsa indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat

manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat menghormati dan

bekerjasama dengan bangsa lain.

(blog.sunan-ampel.ac.id/.../Pancasila-Penjabaran-nilai-nilai-Pancasila.com)

3. PERSATUAN INDONESIA

a) Tidak membedakan suku, agama, ras,dan budaya

12

Page 13: MAKALAH KWN

b) Menumbuhkan nilai integralistik antar masyarakat indonesia yang berasal

dari berbagai suku

c) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan

keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas

kepentingan pribadi dan golongan

d) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila

diperlukan

e) Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa

f) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi, dan keadilan sosial.

g) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

h) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

(http://aplikasipancasila.blogspot.com/2011/11/butir-sila-3.html)

4. SILA KERAKYATAN YG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN

DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN.

a) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat

b) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain

c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk

kepentingan bersama

d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat

kekeluargaan.

e) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan

hasil keputusan musyawarah.

f) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani

yang luhur.

g) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara

moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan

martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

(blog.sunan-ampel.ac.id/.../Pancasila-Penjabaran-nilai-nilai-Pancasila.com)

13

Page 14: MAKALAH KWN

5. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

a) Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan

sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

b) Bersikap adil

c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

d) Menghormati hak-hak orang lain

e) Suka memberi pertolongan terhadap orang lain

f) Menjahui sikap pemerasan terhadap orang lain

g) Tidak bersifat boros

h) Tidak bergaya hidup mewah

i) Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum

j) Suka bekerja keras

k) Menghargai hasil karya orang lain

l) Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan

berkeadilan social

(blog.sunan-ampel.ac.id/.../Pancasila-Penjabaran-nilai-nilai-Pancasila.com)

14

Page 15: MAKALAH KWN

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Pancasila memiliki beberapa pengertian menurut berbagai filsafat.

Pancasila secara etimologis atau menurut loghatnya “Pancasila” berasal dari

bahasa India, yakni bahasa sansekerta, bahasa kasta Brahmana, sedangkan

bahasa rakyat jelata Prakerta. Pancasila secara historis, istilah “Pancasila”

mula-mula dipergunakan oleh masyarakat India yang memeluk agama

Budha. Pancasila berarti “lima aturan” atau “Five Moral Principles”  yang

harus ditaati dan dilaksanakan oleh para penganut biasa agama Budha.

Sedangkan pancasila secara terminologis atau berdasarkan istilahnya yang

digunakan di Indonesia, dimulai sejak sidang BPUKI pada tanggal 1 juni

1945. Istilah “Pancasila” dipergunakan oleh Bung Karno untuk memberi

nama pada lima dasar atau lima prinsip Negara Indonesia merdeka yang

diusulkannya.

Penghayatan pancasila, yakni Pancasila sebagai Ideologi Negara,

Pancasila sebagai Etika Politik, Pancasila sebagai Sistem Filsafat, dan

Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan Bermasyarakat, Beerbangsa, dan

Bernegara.

Pelestarian nilai-nilai Pancasila adalah upaya menjadikan nilai-

nilai Pancasila lestari, tetap selama-lamanya. Dengan kata lain, bangsa

Indonesia menghendaki agar untuk selama-lamanya Pancasila menjadi

pandangan hidup bangsa dan dasar negara Indonesia. Pelestarian Pancasila

sebagai ideologi dapat ditempuh melalui berbagai cara, dan cara yang terbaik

adalah melalui pengamalan sehari-hari. Prinsip ini berarti bahwa nilai-nilai.

15

Page 16: MAKALAH KWN

B. SARAN

Untuk masyarakat Indonesia sebaiknya mengaplikasikan nilai-nilai

pancasila untuk meningkatkan rasa nasionalisme terhadap rakyat

Indonesia dan untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang

tercantum dalam undang-undang dasar 1945 serta mewujudkan bangsa

Indonesia yang sesuai dengan ideologi Pancasila sebagai landasan utama

bangsa Indonesia.

16