makalah kwn

127
MAKALAH KOMPILASI MATERI PKN SEMESTER 2 Disusun oleh : BUNGA RAHMA DINDA 1 SIPIL 2 SORE 3112120007

Upload: bunga-rahma-dinda

Post on 29-Sep-2015

20 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

d

TRANSCRIPT

MAKALAHKOMPILASI MATERI PKN SEMESTER 2

Disusun oleh :BUNGA RAHMA DINDA1 SIPIL 2 SORE3112120007

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan YME, karena berkat rahmatNya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Dan juga berkat kesehatan yang diberikanNya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini pada waktu yang telah ditentukan.Dalam menulis makalah ini, penulis memiliki beberapa tujuan diantaranya untuk memenuhi nilai tugas semesterkedua pada mata pelajaran Pendidikam Kewarganegaraan dan Pancasila (PKn). Selain itu, makalah ini juga dibuat untuk teman-teman.Saat proses pembuatan makalah ini penulis memiliki beberapa kendala atau hambatan seperti hambatan dalam mencari sumber di internet, dalam mencari sumber tersebut kami mengunjungi beberapa website untuk mendapatkan tambahan informasi. Penulis berupaya untuk mendapatkan data yang akurat yang bisa dipertanggung jawabkan.Tentu saja makalah ini masih jauh dari sempurna,karena itu penulis sangat mengharapkan kepada pembacauntuk dapat memberikan saran ataupun kritik yang dapat membangun,dan dapat memotivasi penulis agar dapat berkarya lebih baik lagi untuk membuat makalah berikutnya.Dengan diselesaikannya makalah, penulis berharap dapat menjadi bahan pembelajaran terutama dalam Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila.Penulis berharap makalah ini tidak hanya bermanfaat untuk penulis saja,tetapi juga untuk setiap orang yang membacanya.

BAB 1.....................Kondisi Saat IniBAB 2 ....................Pancasila Sebagai Dasar NegaraBAB 3 ....................Negara Dan Konstitusi BAB 4 ....................Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Kehidupan BermasyarakatBAB 5 ....................Hak Asasi Manusia BAB 6 ....................Demokrasi Di IndonesiaBAB 7 ....................Keamanan NasionalBAB 8 ....................Geopolitik Indonesia (Wawasan Nusantara)BAB 9 ....................Geostrategi Indonesia (Ketahanan Nasional)

BAB 1

Kondisi Saat Ini

Harga BBM Naik & Dibatasi, YLKI: Masyarakat Bisa ChaosRista Rama Dhany - detikfinanceJumat, 10/05/2013 19:27 WIB

Jakarta - Pemerintah akan segera menaikan harga BBM subsidi, selain itu berencana akan melakukan pembatasan pembelian BBM subsidi. Jika hal ini dilakukan, maka masyarakat bisa chaos.

Hal tersebut seperti diungkapkan Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi ketika dihubungi detikFinance, Jumat (10/5/2013).

"Itu membingungkan, dan pasti ribet pengawasan, penerapannya di lapangan, masyarakat bisa chaos nanti," tegas Tulus.

Menurut Tulus, saat ini bukan jumlah volume yang menjadi masalah, tetap yang jadi masalah adalah anggarannya tidak cukup.

"Jadi kalau pemerintah mau ambil kebijakan naikan harga BBM subsidi atau tidak, jangan ada pembatasan BBM subsidi, kalau mau naikkan segera, jangan membuat masyarakat bingung," tandas Tulus.

Seperti diketahui Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengungkapkan PT Pertamina dan PT INTI akan melakukan pemasangan alat RFID (Radio Frequency Identification) untuk 100 juta kendaraan roda dua dan empat. Nantinya setelah RFID dipasang pembelian BBM subsidi bakal dibatasi. Untuk kendaraan roda dua dibatasi 0,7 liter per hari dan roda empat 3 liter per hari.Undang-undang dan Tanggapan : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2013, pasal 8 ayat 1 tentang subsidi BBM dan BBG. Dan saya setuju dengan pendapat tulus bahwa kalau pemerintah mau ambil kebijakan naikan harga BBM subsidi atau tidak, jangan ada pembatasan BBM subsidi, kalau mau naikkan segera, jangan membuat masyarakat bingung.

Tegas Berantas Korupsi, Abraham Samad Rela Jadi Tumbal Rina Atriana - detikNewsKamis, 09/05/2013 16:53 WIB

Tugas utama lembaga KPK adalah turut menjadikan Indonesia sebagai negara yang bebas korupsi. Ketua KPK, Abraham Samad, mengaku siap menjadi tumbal agar pemberantasan korupsi terus berjalan progresif.

"Kita harus progresif walaupun kadang-kadang tindakan itu menyerempet pada pelanggaran kode etik. Kalau ada yang harus ditumbalkan, saya jadi tumbal pun tak masalah," kata Abraham, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2013).

Pernyataan Abraham terkait pelanggaran kode etik seakan mengingatkan pada kasus bocornya sprindik atas nama Anas Urbaningrum yang baru saja membelitnya. Dalam kasus itu Abraham mendapat teguran tertulis dari komite etik karena dianggap lalai sehingga menyebabkan sprindik tersebut bocor ke publik.

Menurut Abraham, pemberantasan korupsi di Indonesia sudah tak bisa lagi dilakukan dengan cara-cara yang konvesional. Maka dari itu ia bersedia menjadi tumbal jika cara-cara yang ditempuhnya dianggap melanggar etika.

"Korupsi sudah masif dan sistematis. Jadi, tidak bisa dengan cara yang biasa-biasa saja, harus dengan cara radikal yang progresif," ujar Abraham.

Abraham kemudian mencontohkan praktik-praktik korupsi saat ini sudah sedemikian canggih. Jika dulu korupsi dilakukan seputaran pungli dan manipulas, kini sudah sampai ditaraf melarikan aset ke luar negeri.Undang-undang dan Tanggapan : undang-undang 28 thn 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BERSIH DAN BEBAS DARI KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME. bab VI pasal 8 dan kita harus mempunyai tekat juang yg tinggi terhadap pemberantasan korupsi seperti yg dikatakan Abraham Samad.

Target Pajak Akan Diturunkan

Undang-undang dan tanggapan :Berita ini dapat dikaitkan dengan SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG NO. 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2009

Media massa di dorong bantu kpk lawan korupsi

Undang-undang dan Tanggapan : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI dan masyarakat sekitar, termasuk media massa patut ikut serta dalam pemberantasan korupsi.

Hasil kerajinan ukm lokal di dorong go internasional

Undang-undang dan Tanggapan : Hasil kerajinan hasil anak bangsa Indonesia sudah sangat bagus dan berkualitas. Pemerintah memang sudah seharusnya mendukung kerajinan Indonesia ke kancah internasional. Berita ini dapat dikaitkan dengan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

Proyek rusunawa dihuni kelas menengah ke atas

Undang-undang dan Tanggapan: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN dan sepatutnya orang kalangan menengah keatas lebih memprioritaskan rusun untuk kalangan menengah kebawah terdahulu.

57 terpidana korupsi belum di eksekusi

Undang-undang dan Tanggapan : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 bab VIII tentang sanksi korupsi dan seharusnya para tesangka mendapat sanksi yg setimbal / sesuai undang-undang/ hukum di Indonesia yg ada.

BAB 2

Pancasila Sebagai Dasar Negara

Perguruan Tinggi Perlu Kaji Pancasila Secara MendalamSelasa, 23 Oktober 2012 | 18:32 WIBDEPOK, KOMPAS.com -Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mendesak perguruan tinggi untuk melakukan kajian yang serius dan mendalam tentang Pancasila."Kajian Pancasila secara mendalam agar memiliki kualifikasi ilmiah sebagaimana yang banyak dituntut saat ini, sehingga bisa dibandingkan dengan teori ilmiah yang lain," kata Said Agil ketika menghadiri wisuda Universitas Pancasila di Jakarta, Selasa (23/10/2012).Ia mengatakan langkah kreatif yang sudah dirintis oleh Prof Mubyarto dari UGM dalam memperkenalkan sistem ekonomi Pancasila perlu diteruskan oleh universitas yang lain, terutama Universitas Pancasila."Saat ini sangat diperlukan adanya rumusan yang komprehensif mengenai sistem politik Pancasila atau rumusan dasar tentang demokrasi Pancasila, atau rumusan tentang sistem kebudayaan Pancasila dan seterusnya," katanya.Menurut dia sebagai pendukung Pancasila, maka NU siap membantu pikiran dan tenaga pada Universitas Pancasila untuk melakukan kajian Pancasila, karena NU telah memiliki banyak ulama dan sarjana yang serius mengkaji Pancasila secara sukarela.Dikatakannya kenapa Marxisme begitu luas dikaji dan dijadikan sebagai pisau analisa membedah situasi. Kenapa sistem liberalisme-kapitalisme begitu mendalam mempengaruhi para intelektual dan politisi serta aktivis kita.Tidak lain kata dia karena ajaran dan ideologi mereka dirumuskan secara ilmiah dan diturunkan menjadi strategi dan teknik secara operasional.Maka untuk itu falsafah pancasila ini juga perlu mendapatkan kajian yang sama sehingga bisa dirumuskan menjadi teori ilmiah yang valid dan meyakinkan sehingga layak dijadikan rujukan bahkan pegangan."Semuanya ini tugas besar yang menunggu sentuhan para ilmuwan di perguruan tinggi seperti universitas yang menyandang nama besar yaitu Universitas Pancasila," katanya.Sementara itu Ketua Yayasan Universitas Pancasila Siswono Yudo Husodo mengatakan Universitas Pancasila telah lama mempunyai Pusat Studi Pancasila (PSP) untuk melakukan kajian tentang Pancasila.Ia mengatakan motivasi Pancasila sebagai atribut universitas merupakan motivasi dwi-arah dari Pimpinan Universitas Pancasila dalam merevitalisasi Laboratorium Pancasila dengan predikat barunya Pusat Studi Pancasila.Ia mengatakan Pusat Studi Pancasila melakukan studi reflektif mengenai ideologi pancasila dalam rangka membangun sistem filsafat pancasila.Selain itu juga melakukan koordinasi penelitian dasar yang di selenggarakan oleh fakultas yang bersangkutan dalam mengembangkan ilmu sosial dan ilmu eksakta berdasarkan paradigma pancasila.Menurut dia penguatan nilai ketuhanan sebagai landasan spiritualitas dan moralitas berbangsa dan bernegara pada gilirannya harus berakar kuat pada proses persemaian dan pembudayaan dalam sistem pendidikan. Undang-undang dan tanggapan :tercantum dalam pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam berita Republik Indonesia tahun II No 7 bersama sama dengan batang tubuh UUD 1945. Diadakannya pancasila sebagai kurikulum perguruan tinggi sangat baik untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bisa menjadi landasan generasi muda dalam hal bermasyarakat.

Ical: Pancasila Tonggak Karakter Bangsa

Penulis : Indra Akuntono | Kompas Rabu, 22 Juni 2011 | 11:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, pendidikan Pancasila dapat digunakan sebagai tonggak dalam pembangunan karakter kebangsaan. Ia menyayangkan dihapusnya pendidikan Pancasila dalam dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini, menurutnya, menyebabkan falsafah dasar Pancasila menjadi asing dan seolah hilang tertiup angin."Bagaimana pendidikan Pancasila bisa digunakan dalam rangka pembentukan karakter nasional? Saat ini Pancasila seolah hilang, semakin jarang diucapkan, dan sama sekali hampir tidak diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga menjadi jauh dalam konteks," kata Aburizal, saat membuka seminar bertajuk Reaktualisasi Nilai-nilai Pancasila dalam Pendidikan untuk Penguatan Karakter Bangsa, Rabu (22/6/2011), di Gedung Nusantara IV DPR, Jakarta.Pria yang akrab disapa Ical ini melanjutkan, tidak diwajibkannya pendidikan Pancasila menjadi sebuah hal yang memprihatinkan. Sebab, nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dan dijadikan tonggak pembentukan karakter bangsa."Sehingga peserta didik tidak asing dengan apa itu makna Pancasila," ujarnya.Selain itu, ia menjelaskan, pendidikan Pancasila tidak hanya dapat menguatkan, tetapi juga memperkokoh bangsa dan peserta didik sedini mungkin sebagai dasar dan orientasi kehidupannya ke depan."Kesenjangan yang paling mendasar dalam bangsa ini adalah kesenjangan ideologi. Apakah di era globalisasi ini paham nasionalisme masih ada? Apakah bangsa Indonesia masih bangga terhadap Indonesia? Apakah dalam diri kita masih ada Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa? Itulah beberapa pertanyaan kecil namun mendasar," kata Ical.Ia berharap Pancasila dapat kembali direaktualisasikan dalam kehidupan masyarakat, khususnya di dalam dunia pendidikan."Terhadap lemahnya karakter bangsa saat ini, kita perlu meniru Pancasila sebagai falsafah dan sebagai bangsa. Kita harus mempunyai karakter yang kuat. Kita memiliki Pancasila, oleh karena itu bagaimana caranya mereaktualisasikan nilai Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan Pancasila harus disakralisasi agar dapat ditelaah sedemikian rupa dengan mengedepankan nalar dan rasionalisme," tegasnya.

Undang-undang dan tanggapan : Hal itu tecermin dari misi pembangunan nasional yang memosisikan pendidikan karakter sebagai misi pertama dari delapan misi guna mewujudkan visi pembangunan nasional, sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 2025 (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007), yaitu terwujudnya karakter bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan Pancasila, yang dicirikan dengan watak dan prilaku manusia dan masyarakat Indonesia yang beragam.

PDIP Minta Pancasila Kembali Masuk KurikulumPenulis : Sandro Gatra | Minggu, 14 Oktober 2012 | 08:34 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyerukan agar mata pelajaran Pancasila kembali masuk dalam kurikulum pendidikan di semua tingkatan. Selain itu, Pancasila dijadikan dasar bagi pengembangan pendidikan budi pekerti serta pendidikan kewarganegaraan. Hal itu merupakan rekomendasi dari hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP di Surabaya, Jawa Timur, yang dibacakan oleh Ketua Penyelenggara Puan Maharani ketika penutupan, Sabtu ( 13/10/2012 ) dini hari. Rakernas itu dihadiri seribuan pengurus PDIP di Dewan Pimpinan Pusat hingga daerah di seluruh Indonesia. Hadir pula para kepala daerah dan pimpinan DPRD yang berasal dari PDIP serta politisi senior PDIP. Ketua DPP PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan, untuk merealisasikan hal itu, pihaknya akan mengusulkan revisi Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Puan melanjutkan, pihaknya menilai pembangunan karakter bangsa saat ini semakin jauh dari nilai-nilai Pancasila. Hal itu terlihat dari semakin intens dan meluasnya konflik dalam masyarakat, rendahnya kesadaran hukum, tergerusnya solidaritas dan toleransi sosial, serta berbagai kecenderungan negatif lainnya. Untuk mengatasi masalah itu, selain memasukkan Pancasila dalam kurikulum pendidikan, PDIP juga menginstruksikan kepada struktrur dan kader, khususnya yang menjadi kepala daerah dan pimpinan legislatif daerah untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi 4 pilar di daerahnya masing-masing bekerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat. PDIP juga mendesak pemerintah untuk tidak ragu mengerahkan aparat pemerintah untuk menjamin keamanan dan perlindungan bagi seluruh warga negara. Pemerintah diminta sedini mungkin melakukan pencegahan terhadap kecenderungan meningkatnya konflik horizontal. "PDIP menyesalkan meluasnya budaya kekerasan dan intoleransi di kalangan masyarakat terutama di kalangan pelajar. Untuk itu menyerukan kepada para orang tua dan lingkungan agar ikut terlibat dalam pembentukan watak anti kekerasan toleransi di dalam keluarga dan lingkungan," kata Puan.

Undang-undang dan tanggapan :Berita ini berkaitan dengan Landasan pendidikan pancasila yaitu UUD 1945 pasal 31 ayat 1, keputusan direktur jendral pendidikan tinggi no 38/dikti/kep/2002, dan UURI no 20 tahun 2003.

Moerdiono Pahami Pancasila sebagai Ideologi TerbukaSelasa, 2 Oktober 2012 | 02:08 WIB

Jakarta, Kompas - Kesetiakawanan dan setia pada ide yang diyakini adalah hal yang paling menonjol pada Moerdiono, Menteri Sekretaris Negara (1988-1993 dan 1993-1998). Salah satu ide yang dipahami dan diperjuangkan adalah ide Pancasila sebagai ideologi terbuka. Dalam sikapnya, ketika reformasi telah berjalan 14 tahun, kekuasaan diperebutkan, orang menjadi pragmatis dan tak lagi setia kawan, Moerdiono tetap tampil sebagai pribadi yang setia kawan.Hingga Pak Harto pergi, tidak ada sikap negatif Pak Moerdiono pada Pak Harto, kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie pada peluncuran buku Moerdiono: Bagimu Negeri di Fadli Zon Library, Jakarta, Senin (1/10).Buku yang diterbitkan Fadli Zon Library dan Institute for Policy Studies ini merupakan kumpulan makalah yang pernah disampaikan Moerdiono dalam berbagai kesempatan tahun 1990-1998. Di rentang waktu itu, Moerdiono menjadi pembantu Presiden Soeharto. Bersama Menteri Penerangan Harmoko, Moerdiono kerap tampil di media menyampaikan kebijakan-kebijakan pemerintah.Menurut Jimly, Moerdiono adalah tokoh yang setia pada ide meskipun pada praktiknya tidak membuatnya menjadi kaku. Hal itu, misalnya, Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah ide yang setia dipegang dan diperjuangkannya.Menurut anak sulung Moerdiono, Ninuk Mardiana Pambudy, Moerdiono dalam tulisan-tulisannya juga menyinggung tentang bagaimana memahami Pancasila sebagai ideologi terbuka. Implikasinya, Pancasila harus diperlakukan sebagai ideologi yang harus dapat dimaknai sesuai perkembangan zaman.Bangsa Indonesia sudah memilih Pancasila sebagai dasar negara, artinya Pancasila harus menjadi pedoman dalam berbangsa dan bernegara seraya selalu terbuka untuk dimaknai ulang sesuai tuntutan zaman.Moerdiono tidak kenal lelah menyemangati anak-anak muda. Sangat sering Pak Moer datang ke tempat saya dan memberi nasihat agar saya sebagai anak muda harus berpegang pada Pancasila. Saya melihat, Pak Moer selalu tampil dengan persiapan matang agar tidak memunculkan kontroversi. Beliau menginspirasi saya, selalu hati-hati dan sederhana, kata Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate Sukardi Rinakit.Pemimpin Redaksi Harian Kompas Rikard Bagun mengatakan, Ketika Pak Moer tampil, kita seperti diajak mengantuk. Tetapi kita tidak pernah mengantuk karena substansi dan detail yang disampaikan lengkap. Setiap kata yang diucapkan selalu berisi. Beliau mampu menampilkan hal-hal yang sangat kontras, kata Rikard.Rikard menambahkan, Moerdiono adalah seorang akademisi karena bisa menjelaskan segala hal secara logis dan bisa keluar dari wilayah yang terkungkung, jelas, dan global. Ia adalah pejabat yang tidak banyak intrik, polos, tokoh demokrat yang sesungguhnya, dan selalu mencari ide-ide baru untuk menjawab persoalan konkret.Undang-undang dan tanggapan :Pancasila dikatakan sebagai Idelogi dikatakan terbuka apabila pada dirinya memiliki unsur fleksibilitas. Unsur ini mencerminkan adanya kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, yaitu adanya penerimaan terhadap interprestasi baru yang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman.

Disusupi NII, Banyak Politisi yang Lupakan Ideologi PancasilaTri Kurniawan - OkezoneJum'at, 6 Mei 2011 09:01 wib

JAKARTA- Partai Demokrat, Golkar, dan PKS disebut-sebut telah disusupi kader Gerakan Negara Islam Indonesia (NII).Menurut politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo, banyak politisi saat ini yang melupakan ideologi Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Dia mengatakan empat pilar bangsa yakni Pancasila, NKRI, Undang-Undang Dasar 1945,dan azas Bhinneka Tunggal Ika, harus kembali diperkuat."Empat pilar ini yang harus kembali disuarakan dan didorong agar tidak mudah terpengaruh dengan ideologi selain Pancasila," papar Ganjar saat berbincang dengan okezone, Kamis (5/5/2011).Kata Ganjar, ketika berbicara masalah kaderisasi berarti kita berbicara hal yang lebih luas, maka semua unsur juga harus memikirkan kader-kader bangsa untuk masa yang akan datang. Dia mengusulkan semangat Pancasila yang mungkin sudah banyak dilupakan, harus kembali dihidupkan."Pancasila sebagai ideologi kita harus kembali direvitalisasi," pungkasnya.

Undang-undang dan tanggapan:Pancasila sebagai dasar Negara, maka mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif dan memaksa, artinya setiap warga Negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa saja yang melangggar Pancasila sebagai dasar Negara, harus ditindak menurut hukum yakni hukum yang berlaku di Indonesia.

Definisi Ormas dan Asas Tunggal Pancasila Rabu, 03/04/2013 14:45 WIB Elvan Dany Sutrisno detikNewsJakarta - Revisi UU Nomor 8 tahun 1985 tentang Ormas sedang memasuki tahap finalisasi di DPR. Definisi ormas diperluas dan ormas tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.

Definisi ormas diatur di Bab I mengenai Ketentuan Umum di draf RUU Ormas seperti yang diperoleh wartawan, Rabu (3/4/2013).

"Organisasi Kemasyarakatan yang selanjutnya disebut Ormas adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkanPancasila," demikian bunyi pasal 1 ayat 1 RUU Ormas. (Disetujui Panja 7 Juni 2012).

Sementara terkait asas, ciri, dan sifat ormas diatur di Bab II. Pasal 2 mengatur asas tunggal ormas. Ormas tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

"Asas Ormas adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta dapat mencantumkan asas lainnya yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945," demikian pasal 2 RUU Ormas. (Disetujui Panja 18 September 2012 untuk dibawa ke Pansus).

Mengenai asas tunggal ormas Pancasila juga diatur di Bab XVII mengenai larangan. "Ormas dilarang menganut, mengembangkan, atau menyebarkan ajaran atau paham yang bertentangan dengan Pancasila," demikian bunyi pasal 61 RUU Ormas.

Asas tunggal Pancasila ini yang ditentang oleh PKS. "Masih ada dua substansi lagi yang masih belum menemukan kesepakatan bulat. Pertama, FPKS tetap menolak asas tunggal. Kedua, FPKS tetap menolak penghentian sementara menjadi kewenangan (subjektif) pemerintah. FPKS menginginkan penghentian sementara melalui pengadilan," kata politisi PKS, Indra, saat berbincang, Rabu (3/4/2013).

FPPP DPR Juga masih ragu terkait pasal ini. "Kalau asas tunggal kami masih pikir-pikir. Mestinya boleh asal tidak bertentangan dengan Pancasila," kata Ketua FPPP DPR Hasrul Azwar.Undang-undang dan tanggapan :bunyi pasal 1 ayat 1 RUU Ormas, bagaimanapun juga tidak boleh bertentangan dari pancasila yg dimana sebagai dasar/ideologi dari negara indonesia ini.

Demokrasi di Indonesia Dinilai Palsu Nur Khafifah - detikNewsJumat, 17/05/2013 18:48 WIB

Jakarta - Indonesia telah lama menganut sistem demokrasi. Namun sistem demokrasi di Indonesia dinilai masih belum sempurna.

"Demokrasi kita ini adalah demokrasi palsu," ujar M. Noor Syam, pembicara yang hadir dalam Diskusi dan Deklarasi Masyarakat Studi Ketatanegaraan (MSK) di Gedung JMC, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2013).

Ia mengatakan, yang terjadi di Indonesia saat ini adalah oligarki, kekuasaan uang dan anarkisme. Menurutnya, saat ini partai politik masih dikuasai oleh elit-elitnya saja.

"PDIP, Golkar, Demokrat yang menguasai siapa? Sudah jelas kan," ucapnya.

Noor Syam mengatakan, kasus korupsi di Indonesia masih merajalela. Menurutnya, uang masih berkuasa di negeri ini. Selain itu, masyarakat juga sudah banyak melakukan tindak anarkisme.

"Orang kita, kalau keinginannya kalah langsung ke pengadilan. Kalau masih ditolak, maju ke MA. Dengan sikap yang sudah sangat anarkis," ungkap Noor Syam.

Menurut dia, sistem tata negara di Indonesia akan sempurna jika Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilaksanakan sepenuhnya. Sayangnya saat ini menurutnya pengamalan dasar negara tersebut sudah mulai luntur.

"Negara ini akan jaya kalau tidak menyimpang dari Pancasila," ujarnya.

Revolusi dinilai merupakan solusi yang tepat dari permasalahan tersebut. Namun revolusi yang dilakukan bukanlah revolusi yang anarkis.

"Solusinya adalah revolusi. Tetapi bukan revolusi yang mengorbankan rakyat," ujar Suryadi, pembicara yang juga hadir dalam acara tersebut.

Sedangkan Akbar Tanjung yang juga hadir dalam acara tersebut menjelaskan bahwa Pancasila masih diterapkan di Indonesia. Sehingga yang terjadi saat ini bukanlah demokrasi palsu.

"Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan itulah yang dimaksud dengan kedaulatan rakyat," paparnya.

Menurutnya jika MSK menginginkan revolusi, harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. "Hasil diskusi ini disosialisasikan kepada masyarakat, agar masyarakat tahu," ucap Akbar.Undang-undang dan tanggapan : Kasus ini bertentangan dengan pancasila khususnya sila ke 4 dan ke 5. Demokrasi di indonesia harus bersih dan jujur.

Pancasila Rumah Dunia Rusdianto - detikNewsJumat, 05/10/2012 16:59 WIBJakarta - Pancasila dikenal sebagai ideologi negara Indonesia yang menjadi pondasi utama untuk menjaga keutuhan NKRI. Kelahiran Pancasila sebelumnya berada dalam masa-masa perdebatan panjang antara tokoh-tokoh bangsa, negarawan dan para pejuang-pejuang kemerdekaan.

Pencetusan pancasila penuh dengan sejarah perjuangan demi kemandirian dan kemerdekaan. Sukarno membentuk BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan segala hal-hal yang menyangkut dasar kenegaraan seperti UUDS 1945, Pancasila, lambang negara, dan sistem politik negara. Dalam proses ini, perdebatan panjang terjadi, namun karena keuletan para tokoh bangsa dengan komitmen untuk dapat menunaikan seluruh sumpah jabatan mereka dalam memangku amanat negara. Pondasi Pancasila adalah perekat keragaman Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari suku, adat, budaya, warna kulit, ras, dan bahasa. Persfektif keragaman ini mampu menyatukan seluruh unsur perbedaan baik secara ideologi maupun kebudayaan.

Kelebihan Pancasila dan seluruh batang tubuhnya mewakili berbagai kelompok, kepentingan, nilai-nilai, humanisme, pembebasan, kebebasan dan cara pandang masyarakat sendiri. Dengan demikian, di sinilah letak kesaktian Pancasila yang menjadi rujukan ideologi dunia. Sebagaimana tahun 2010 lalu disinggung oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama di saat pidato di Universitas Indonesia bahwa "Pancasila akan menjadi ideologi dunia, Pancasila usulan yang bagus untuk menjadi rujukan bagi negara berkembang dalam menciptakan rasa aman, tenteram dan kebebasan informasi maupun kebebasan beragama dan lebih jauh pancasila rumusan multicultural milik dunia dan saya selalu bersama pancasila".

Dari apa yang dikemukakan oleh Barack Obama adalah sebuah harapan yang sangat agung dan bijaksana bahwa pancasila mempunyai energi positif sebagai mainstream ideologi dunia.

Dalam perkembangan sejarah bangsa ini, Pancasila mendapat tantangan yang sangat besar sehingga membuat dasar sila Pancasila menjadi matang. Pada hakikatnya Pancasila adalah wadah bernaung sebuah institusi negara. Meskipun rakyat Indonesia terdiri dari banyak perbedaan yang sangat mencolok. Mengutip Gibson dan Arnold Toynbee berkata, "Peradaban besar, tinggi, dang agung tidak akan hancur tenggelam, kecuali jika dia merusak dan memecah diri sendiri, merobek-robek dirinya sendiri dalam-dalam".

Maka Pancasila berada dalam fase yang diungkapkan oleh Gibson dan Toynbee dari dulu hingga sekarang ini. Kristalisasi Pancasila sebagai rumah dunia adalah tugas mendesak negara dalam konteks internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam wawasan kebangsaan. Karena ideologi Pancasila sebagai suatu cara pandang yang mendunia dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat maupun dalam aspek kehidupan global.

Apalagi dalam membangun hubungan antar negara baik secara bilateral dan multilateral bahwa Pancasila harus menjadi spirit bersama dalam mengangkat isu-isu kemanusiaan dan keadilan sosial sebagai ciri khas dari kepentingan negara. Inilah kewajiban utama setiap generasi kepemimpinan bangsa ini agar Pancasila menjadi proyek solusi setiap konflik kepentingan, perbenturan budaya, penjajahan dihapuskan, melakukan pendistribusian kesejahteraan dan melaksanakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat dunia. Indonesia harus membangun cita-cita dunia dengan Pancasilaisme.Undang-undang dan tanggapan : Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan Negara Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia. Namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Sesungguhnya hal seperti inilah yang harus kita cegah dalam tubuh NKRI, yaitu adanya pihak-pihak yang berusaha menyusup bahkan menghancurkan ideologi bangsa kita. Seperti kita tahu bahwa NII adalah gerakan separatis yang berusaha menghapus sila ke-1 bangsa kita. Hal ini harus benar-benar dicegah bahkan diberantas seperti pada zaman Soeharto di era komunisme.

BAB 3

Negara Dan Konstitusi

Istana Dukung RUU Keamanan NasionalPenulis : Hindra Liu | Senin, 9 Januari 2012 | 19:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Istana Kepresidenan mendukung substansi Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional, yang saat ini berada di Sekretariat Negara. Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, pemerintah merasa perlu adanya koordinasi antarpemegang amanah keamanan nasional sehingga ada sinkronisasi."Semangat RUU Keamanan Nasional adalah untuk menghindari terjadinya overlap (tumpang tindih) di antara undang-undang yang terkait keamanan nasional. Indonesia memerlukan RUU Keamanan Nasional. Ini bisa memberikan stabilitas keamanan," kata Julian kepada wartawan, Senin (9/1/2012) di Jakarta.Julian mengatakan, proses pembahasan di DPR memungkinkan adanya usulan-usulan yang substantif, yang dapat dimasukkan ke dalam rancangan undang-undang tersebut. Menurut Julian, UU ini dapat menjadi payung bagi proses pelaksanaan keamanan di lapangan.Dalam RUU Keamanan Nasional, pemerintah mengajukan perubahan kewenangan dalam bidang keamanan menjadi milik Dewan Keamanan Nasional. Padahal, Pasal 2 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri menyatakan, fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat.Dalam RUU Keamanan Nasional disebutkan, pengelolaan keamanan nasional harus dilaksanakan semua perangkat negara dan komponen masyarakat. Penyelenggaraan keamanan nasional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada dirasakan perlu harmonisasi dan sinkronisasi.Peneliti senior Centre for Strategic and International Studies (CSIS) James Kristiadi mengakui, dari sisi Polri, RUU Keamanan Nasional terasa memereteli kewenangan dalam menentukan keamanan nasional. Namun, sebenarnya RUU itu justru menempatkan kewenangan kepolisian dalam hal keamanan nasional secara proporsional. Sebelumnya, kata Kristiadi, kita melakukan "kesalahan sejarah" karena menempatkan sepenuhnya kewenangan keamanan nasional kepada Polri, sesuai perubahan UUD 1945 dan ketetapan MPR.Kristiadi mengakui, RUU itu adalah regulasi penting untuk mengamankan kepentingan nasional. Ini dipandang perlu karena masyarakat mendambakan kehidupan tahun 2012 lebih aman setelah dihadapkan pada gangguan rasa aman akibat kekerasan antara aparat dan warga serta kekerasan antarwarga, seperti di Mesuji (Lampung dan Sumatera Selatan), Bima (Nusa Tenggara Barat), Aceh, dan Papua.Koordinator Badan Pekerja Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar mengakui, polisi tidak akan sanggup sendirian menangani keamanan nasional. Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Pos M Hutabarat di Jakarta, Sabtu (7/1/2012), menampik RUU Keamanan Nasional memereteli kewenangan polisi. RUU Keamanan Nasional itu mengintegrasikan sejumlah UU yang terkait dengan keamanan nasional, termasuk UU Polri, UU No 34/2004 tentang TNI, dan UU lain yang terlalu sektoral.Pos Hutabarat mengatakan, ada ruang kosong pengaturan TNI dan Polri. Hal ini terkait dengan perbantuan TNI ke Polri yang saat ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Pengganti UU tentang Keadaan Darurat. "Misalnya, ada konflik di kabupaten A, bupati mengatakan Polri tidak mampu mengatasi. Menurut perppu ini, bupati bisa meminta kepada TNI. Namun, TNI tidak mau. Ini yang ingin kita isi," katanya. Dengan demikian, menjadi satu kesatuan dalam pengaturan keamanan nasional.

Undang-undang dan Tanggapan:RUU keamanan nasional diharapkan bisa menyempurnakan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri menyatakan, fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat.

Profesi perawat segera dilindungi uu

Undang-undang dan Tanggapan : Saat ini dasar perawat bekerja hanya berdsarkan [Permenkes No 148/2010 Tentang Registrasi dan Praktik Keperawatan]dan diharapkan pemerintah segera membuat undang undang keperawatan agar bisa melindungi dan sebagai payung hukum dalam menjalankan profesi keperawatan.

Uu perlindungan anak masih lemahKpai desak pemerintah buat uu kekerasan seksual

Undang-undang dan Tanggapan:kasus ini berkaitan dengan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK, tetapi belum ada undang undang yang mengatur tentang tindakan kekerasan seksual terhadap anak. Diharapkan segera dibuat dan di tegaskan dengan di adakannya undang undang mengenai kasus tersebut.

Menggugat urgensi ruu pertahanan

Undang-undang dan Tanggapan:Dari 16 Rancangan Undang-undang (RUU) bidang pertahanan yang disepakati DPR dan pemerintah masuk dalam prolegnas (Program Legislasi Nasional) pada 2010-2014, baru dua RUU yang disahkan menjadi Undang-undang, yaitu UU Industri Pertahanan dan UU Veteran RI.

Asas kemanusiaan dan asas pengayoman

Undang-undang dan Tanggapan : Terkait dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan mensyaratkan, pembentukan suatu UU harus mencerminkan sejumlah asas, di antaranya asas-asas yang dipersyaratkan, yakni asas kemanusiaan dan asas pengayoman.

BAB 4

Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

Hary Tanoe Ajak Masyarakat Hidup Berpancasila Minggu, 03 Juni 2012 17:26 wibCatur Nugroho Saputra Okezone

JAKARTA - Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem, Hary Tanoesoedibjo, mengatakan perlu adanya penerapan dalam kehidupan sehari-hari agar Pancasila dapat dimaknai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Untuk mengingatkan kembali pentingnya Pancasila, bukan hanya yang kita miliki, tapi harus diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari," ujar Hary Tanoesoedibjo , kepada wartawan, usai menghadiri acara peringatan hari lahirnya Pancasila bersama Partai Nasdem dan Nasional Demokrat, di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (3/6/2012).

Menurutnya, penerapan Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari dilakukan karena Pancasila merupakan dasar ideologi bangsa kita dalam bernegara.

"Apakah Pancasila betul-betul telah diterapkan ini penting sekali tentunya kita harus jujur instropeksi, banyak kekurangan yang harus kita perbaiki," ungkapnya.

Untuk itu, Partai Nasdem bersama Nasional Demokrat mengadakan peringatan hari lahirnya Pancasila. Pasalnya, baik Partai Nasdem dan Nasional Demokrat peduli terhadap hari lahirnya Pancasila sebagai ideologi negara dan bangsa Indonesia.

"Kita peduli dengan negara kita, makanya kita ingatkan kembali, artinya pentingnya Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan negara kita," tegasnya.

Undang-undang dan Tanggapan : Berita ini terkait dengan UUD 1945 dan berita ini merupakan opini baik dari masyarakat indonesia yg seharusnya bisa menerapkan hidup/bermasyarakat yang berpancasila.

Jangan pilih pembolosKualitas anggota dpr terlihat dalam sidang

Undang-undang dan Tanggapan :

Berita ini melanggar implementasi berdasarkan pancasila berdasarkan paradigma politik yaitu Mementingkan kepentingan rakyat (demokrasi) bilamana dalam pengambilan keputusan dan Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan konsep mempertahankan persatuan

Tersangka kasus penjualan nikelMasih sakit, bupati buhari matta penuhi panggilan kejaksaan

Undang-undang dan tanggapan :Kasus dari berita ini menunjukan bahwa tersangka masih menghargai nilai nilai pancasila sebagai paradigma hukum yg ada di indonesia ini. Dan sesuai dengan UU no 28 tahun 1999 khususnya bab VII dan bab VIII.

Penjualan listrik pln capai Rp.46T

Undang-undang dan Tanggapan:Berita ini berdasarkan pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional dimana Pembangunan sosial harus mampu mengembangkan harkat dan martabat manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu, pembangunan dilaksanakan di berbagai bidang yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia.

Terjadi dugaan pelanggaran kode etik

Undang-undang dan Tanggapan:berita ini berkaitan dengan pancasila sebagai paradigma hukum, dimana terjadi pelanggaran kode etik dan disiplin hakim. Kasus melanggar salah satu dasar hukum negara yaitu Pasal 1 Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 jo. Undang-Undang No. 4 Tahun 2004.

Krl khusus wanita tak maksimal

Undang-undang dan tanggapan : berita ini berkaitan dengan pancasila sebagai paradima pembangunan. Berita ini mengungkapkan bahwa pelaksanaan pembangunan terhadap indonesia ini belum total sesuai dengan tujuannya yaitu pembangunan nasional sebagai upaya peningkatan manusia secara totalitas.

BAB 5

Hak Asasi Manusia

KPAI Imbau Warga Laporkan Bila Ada yang Pekerjakan PRT di Bawah Umur Gagah Wijoseno detikNewsJumat, 10/05/2013 08:57 WIB Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengimbau masyarakat agar ikut mengawasi bila ada anak yang dipekerjakan. Paling mudah, yakni melakukan pengawasan pada profesi pembantu rumah tangga (PRT). Bila ada yang mempekerjakan PRT di bawah umur agar melapor ke KPAI.

"Laporkan ke KPAI, [email protected] jika menemukan ada anak-anak di bawah usia 18 tahun yang dipekerjakan menjadi PRT," jelas Komisioner KPAI M Ihsan dalam keterangannya, Jumat (10/5/2013).

Menurut dia, saat ini banyak masyarakat secara tak sadar mempekerjakan anak-anak sebagai pembantu rumah tangga. Hal itu tidak diperkenankan, karena merenggut hak anak.

"Pekerjaan terburuk bagi anak salah satunya adalah pembantu rumah tangga. Anak harus bekerja 24 jam melayani seluruh anggota keluarga," terangnya.

Ihsan berharap masyarakat bisa berpartisipasi penuh agar terwujud lingkungan yang ramah anak. Masa depan anak tanggung jawab seluruh masyarakat

Undang-undang dan Tanggapan:Masyarakat perlu berperan serta dalam masalah perlindungan hak asasi manusia khususnya pada anak di bawah umur. Kasus ini dapat dikaitkan dengan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK.

Pesangon Tak Dibayar, Pensiunan Karyawan Segera Gugat Pailit BRI Danu Damarjati detikNewsJumat, 10/05/2013 18:29 WIB

Jakarta - Para pensiunan karyawan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dari Sumatera Utara yang menamakan dirinya Forum Silaturahmi Pekerja (FSP) BRI mengaku belum menerima pesangon. Mereka didampingi YLBHI akan menggugat pailit PT BRI.

"Setuju mengugat BRI untuk pailit, setuju teman-teman?" kata Koordinator FSP BRI Sumut Martahan Togatorop.

"Setuju!" serentak dijawab oleh delapan kawannya sambil mengepalkan tangan di Kantor YLBHI, Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2013).

Mereka menyatakan sudah menempuh upaya audiensi tripartit maupun bipartit dengan para petinggi PT BRI sejak tahun 2005. Namun hingga kini, kata mereka, pihak PT BRI hanya mengulur-ngulur waktu.

"BRI harus bisa merealisasikan karena ada 6.500 lebih pensiunan," tuntut Martahan yang menjadi karyawan BRI dari 1975-2005 ini.

Biaya pesangon yang seharusnya dibayarkan bervariasi tergantung golongan. Mulai dari Rp 150 juta hingga Rp 300 juta per orang. Martahan yang menduduki posisi puncak sebagai Asisten Manajer Operasional BRI di Medan itu menerima uang pensiun Rp 2 juta per bulan.

Uang itu didapat dari uang iuran per bulan semasa masih aktif bekerja, sebesar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per bulan. Dirinya menuturkan, pesangon untuk orang yang dipecat gara-gara melanggar tata tertib justru diberi uang pesangon.

Martahan menjelaskan, pesangon sudah diatur oleh pihak PT BRI lewat SK BRI No 54/ 2004 pasal 33 ayat 4 dan diperbaharui dengan SK No 04/ 2012 Pasal 34 Ayat 4. Apalagi UU No 13/ 2013 tentang Ketenagakerjaan juga sudah mengatur.

Direktur Advokasi YLBHI Bahrain mensinyalir ada manipulasi anggaran pesangon 6.500 karyawan yang masih tertahan itu.

"Uang pesangon itu jika ditotal bisa sekitar Rp 4 triliun. Kalau ini diendapkan, pada siapa uang ini yang dapat? Kita akan melakukan permohonan pailit ke PN Jakarta Pusat, Senin depan (13/5) depan," ujar Bahrain.

PT BRI menanggapi dingin soal rencana gugat pailit ini. BRI menyatakan sudah melaksanakan pemenuhan hak pesangon sesuai SK yang mereka keluarkan.

"Monggo saja, wong itu hak dia. Ya kita ladeni saja," kata Sekretaris Perusahaan BRI Muhammad Ali.

Undang-undang dan tanggapan :Berita ini terkait dengan pelanggaran UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA khususnya pada bab IVdan bab VII dan seharusnya para pensiunannya mendapatkan hak nya untuk mendapatkan gaji pesangon.

Calo tki terancam 20 tahun

Undang-undang dan Tanggapan:Kasus ini sangat melanggar UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA khususnya melanggar hak hidup manusia dan Pasal 285 KUHP yang berbunyi: Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa perempuan yang bukan isterinya bersetubuh dengan dia, dihukum, karena memperkosa, dengan hukuman penjara selama-lamanya dua belas tahun dan juga kasus pembunuhannya terdapat dalam KUHP pasal 338-343.

Layanan kesehatan buruk, tiga tahanan meninggal

Undang-undang dan Tanggapan :Kasus ini melanggar PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 1999 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN TATA CARA PELAKSANAAN WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWATAN TAHANAN dan bagaimana pun juga tahanan juga merupakan masyarakat / manusia yg mempunyai hak untuk bertahan hidup.

Kebebasan guru dibungkam, mutu pendidikan lembek

Undang-undang dan Tanggapan: Berita ini sangat melanggar UU no 39 thn 1999 bagian 5 yaituhak atas kebebasan pribadi dan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN I998 TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM.

Pelaku mutilasi ditangkap berkat laporan warga

Undang-undang dan Tanggapan: Kasus ini jelas telah melanggar UU no 39 thn 199 bab III bagian 1 tentang hak hidup setiap manusia. Dan pelaku harus dikenakan sanksi yg ada di hukum indonesia dengan seadil adilnya.

Operator saringan sampahKerja keras pasti, gaji tak pasti

Undang-undang dan Tanggapan:

Kasus ini melanggar UU no 39 thn 1999 bab III bagian 7 tentang hak atas kesejahteraan. Para operator saringan sampah haruslah mendapat gaji yg layak atas apa yg telah mereka kerjakan selama ini. Mereka boleh dan patut menuntut atas hak mereka.

BAB 6

Demokrasi Di Indonesia

17 Problem Demokrasi Versi WirantoPenulis : Imam Prihadiyoko | Kamis, 11 Juni 2009 | 09:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Dalam buku Meretas Jalan Demokrasi yang dibagikan kandidat wapres Wiranto di Kantor YLBHI di Jakarta, Rabu (10/6) kemarin, Wiranto menyebutkan ada 17 persoalan demokrasi yang dihadapi bangsa ini. Problem itu perlu diwaspadai dan diselesaikan agar agenda demokratisasi Indonesia bisa berjalan sesuai harapan.Menurut Wiranto, problem demokrasi yang ada di antaranya karena demokrasi belum dikelola oleh kepemimpinan yang kuat dan berkemampuan untuk secara tegas membawa perubahan ke satu arah yang jelas melalui jalan yang disepakati bersama.Demokrasi belum mewujud dalam bentuk terproduknya langkah dan kebijakan pemerintahan yang benar-benar memihak rakyat, yang memihak kaum terpinggirkan. Demokrasi pun masih terasa oleh banyak orang sebagai beban, bukan sebagai jalan keluar dari banyak persoalan orang banyak.Sekalipun dalam pemilihan pemimpin, rakyat dilibatkan melalui mekanisme pemilihan umum, dalam praktik pemerintahan sehari-hari, kaum elite lah yang lebih banyak mengendalikan. Demokrasi pun lebih berkembang sebagai demokrasi delegasi dan belum menjadi demokrasi berbasis partisipasi rakyat sepenuhnya.

Undang-undang dan Tanggapan:Probelm problem tentang demokrasi di Indonesia patutnya kita benahi bersama. Undang-undang yg terkait dengan ini adalah UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 9 TAHUN I998 TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM. Semua tercantum dalam undang-undang tersebut.

Budaya Sangat Pengaruhi Perkembangan DemokrasiPenulis: | Rabu, 24 Juni 2009 | 03:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com--Budaya sangat mempengaruhi perkembangan demokrasi sehingga kebudayaan perlu terus dilestarikan.Guru besar Universitas Paramadina, Prof Abdul Hadi saat berbicara dalam seminar Perbandingan Pemilu Iran dan Indonesia di Jakarta, Selasa mengatakan, hal ini karena prinsip demokrasi adalah aspirasi dari bawah.Jadi budaya sangat menentukan perkembangan demokrasi, namun, lanjutnya, jangan sampai ada pembudayaan demokrasi.Perkembangan demokrasi di Indonesia belum begitu lama dibanding barat yang hampir 200 tahun sehingga sekarang ini masih terus belajar, kata dia.Menurut dia, kesadaran masyarakat Indonesia dalam hal demokrasi sebenarnya cukup besar bahkan umat Islam termasuk pelopor demokrasi.Pasca Orde Baru demokrasi tak berjalan dengan baik karena masyarakat tergantung dengan politik.Hal ini karena demokrasi bukan dari bawah tetapi hanya mengumpulkan suara untuk kepentingan politik, kata dia.Sementara itu Cherry Augusta mengatakan, modal demokrasi penting untuk kepentingan nasional.Oleh arena itu peran serta masyarakat sangat menentukan dalam pelaksanaan demokrasi, kata peneliti Pusat Study Islam dan Kenegaraan (PSIK) itu.

Undang-undang dan Tanggapan :Demokratisasi tidak berjalan baik apabila tidak ditunjang oleh terbangunnya budaya politik yang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Undang-undang yg bersangkutan adalah UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN I998 TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM.

Usulan RuhutDemokrasi Sudah TercederaiPenulis : Imam Prihadiyoko | Rabu, 18 Agustus 2010 | 17:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Adanya usulan untuk memperpanjang masa jabatan presiden mencederai demokrasi. Apalagi jika usulan itu direalisasikan, maka siapa pun dia sudah berlaku zalim pada reformasi dan demokrasi yang sudah berjalan di negeri ini."Usulan Ruhutsungguh merupakan kemunduran dalam sejarah demokrasi kita," kata Wakil Ketua Komisi II Teguh Juwarno di Jakarta, Rabu (18/8/2010).Jadi, menurut Teguh, bangsa ini sebetulnya bisa melihat langsung demokrasi seperti apa yang hendak dicapai Partai Demokrat sesungguhnya. "Usulan semacam ini sebetulnya tidak perlu terlalu ditanggapi dan hanya membuang energi saja. Apalagi, bangsa ini sesungguhnya tahu, usul ini kontraproduktif dengan demokrasi," ujar Teguh yang berasal dari Fraksi Partai Amanat Nasional.

Undang-undang dan Tanggapan :Dalam berita ini, sebenarnya setiap orang berhak menyampaikan pendapat nya tetapi beberapa orang juga mempunyai hak untuk mengkritik pendapat orang lain tersebut sesuai dengan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN I998 TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM.

Poros mahasiswa undip

Undang-undang dan tanggapan:Mahasiswa Undip ini berusaha untuk menyampaikan pendapat / demokrasi secara tidak langsung yaitu dengan media cetak dan sesuai dengan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN I998 TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM.

Poros mahasiswa UI

Undang-undang dan tanggapan:Mahasiswa UI ini sama seperti Mahasiswa Undip di berita sebelumnya yaitu berusaha untuk menyampaikan pendapat / demokrasi secara tidak langsung yaitu dengan media cetak dan sesuai dengan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN I998 TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM.

Tawarkan kursi capres, pkb dekati orang dekat jokowi

Undang-undang dan Tanggapan:

Partai apapun berhak untuk menawarkan siapapun untuk dicalonkan menjadi presiden dan berkaitan dengan Undang-undang tentang partai politik (UU No:2/1999) dan Undang-undang tentang Pemilu (UU No:3/1999)

Tiga mahasiswa tersangka kerusuhan

Undang-Undang dan tanggapan :Kasus ini melanggar etika dan aturan aturan demokrasi yg ada di Indonesia. Undang-undang yg terkait adalah UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN I998 TENTANGKEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM.

Pemilu presidenLagi, mk diminta buka calon independen

Undang-undang dan Tanggapan:Dengan dimintanya calon presiden independen maka semua warga negara berhak dan lebih memiliki peluang untuk mencalonkan diri sebagai presiden dan ini berkenaan dengan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN I998 TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM.

Bangsa penuh wacana

Undang-undang dan Tanggapan:Berita ini salah satu bentuk demokrasi tidak langsung dimana salah satu masyarakat Indonesia menyampaikan pendapatnya tentang hukum Indonesia yg hanya banyak wacana tetapi tidak dilaksanakan dengan maksimal. Menyangkut dengan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 9 TAHUN I998 TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM.

Publik berharap tokoh jujurSering kampanye ical dipersepsikan negatif

Undang-undang dan Tanggapan:Publik menyampaikan demokrasinya baik secara langsung ataupun tidak langsung tentang seringnya kampanye yg dilakukan ical, dan publik hanya ingin pemimpin yg jujur, bukan yg sekedar mengobral janji semata. Undang-undang yg berkaitan adalah UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN I998 TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM.

BAB 7

Keamanan Nasional

Benny: Jangan Kurangi Peran KepolisianPenulis : Sandro Gatra | Selasa, 10 Januari 2012 | 11:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Benny K Harman menolak wacana pembentukan Dewan Keamanan Nasional untuk menggantikan peran Kepolisian dalam bidang keamanan seperti diatur dalam Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional. Menurut Benny, Kepolisian harus tetap memegang kendali dalam pengamanan nasional. "Mengapa harus ada Dewan Keamanan Nasional? Cukup Kepolisian," kata Benny di Komplek DPR, Selasa (10/1/2012). Ia mengatakan, pembentukan Dewan Keamanan Nasional bukan solusi untuk mengatasi kelemahan Polri dalam menjaga keamanan selama ini. Seharusnya, kata dia, berbagai kelemahan Polri itu diperbaiki. Selain itu, tambah Benny, tidak ada jaminan ketika dibentuk Dewan Keamanan Nasional gangguan keamanan tidak terjadi atau dapat diatasi. Pasalnya, kata dia, gangguan keamanan tak akan pernah hilang meski di negara maju sekalipun. "RUU Keamanan Nasional harus menjadikan Institusi Kepolisian sebagai sentral untuk menegakkan ketertiban dan keamanan nasional. RUU itu harus lebih memperkuat peran Kepolisian, tidak boleh mengurangi," kata politisi Partai Demokrat itu. "Memang ada yang menilai sejak reformasi, tentara menjadi penonton terhadap masalah-masalah keamanan. Mereka tidak bisa mengambil langkah apapun ketika melihat peristiwa yang menggangu keamanan karena dibatasi undang-undang. Tapi solusinya bukan dengan cara itu (bentuk Dewan Keamanan Nasional). Solusinya polisinya dibenahi," pungkas Benny. Seperti diberitakan, sesuai RUU Keamanan Nasional yang akan dibahas Komisi I, jika nanti diundangkan, akan dibentuk Dewan Keamanan Nasional. Dewan diketuai Presiden dan dijalankan ketua harian yang jabatannya setingkat menteri. Polri menjadi anggota Dewan Keamanan Nasional. Dewan akan menilai dan menetapkan kondisi keamanan nasional, termasuk mengendalikan penyelenggaraan keamanan nasional.

Undang-undang dan Tanggapan:Jika terdapat wacana pembentukan Dewan Keamanan Nasional untuk menggantikan peran Kepolisian dalam bidang keamanan seharusnya tidak perlu sebagai pengganti, tetapi justru sebagai pelengkap dan pembantu kepolisian. Undang-undang yg terkait adalah Undang-undang Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1997 pasal 1 dan Undang-Undang Kepolisian Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 pasal 1 ialah segala hal-ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dua Teroris Lain Dibekuk Hidup-hidupPenulis : | Rabu, 12 Mei 2010 | 19:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror ternyata tak hanya menewaskan lima terduga teroris dan menangkap satu teroris di dua lokasi berbeda, Rabu (12/5/2010) ini. Densus 88 juga diketahui telah membekuk dua teroris lain di Jakarta, Selasa (11/5/2010) malam.

"Dua lagi ditangkap kemarin (Selasa) di Jakarta," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang di Mabes Polri, Jakarta, Rabu. Dengan begitu, dikatakan Edward, Densus 88 sejak Kamis lalu telah berhasil membekuk 22 terduga teroris.

Dari 22 teroris itu, lima di antaranya tewas ditembak karena melakukan perlawanan. Sebanyak 22 teroris yang dibekuk dan dilumpuhkan hingga kini terindikasi terlibat dengan kegiatan pelatihan teroris di Aceh.

Seperti diberitakan sebelumnya, hari ini Densus 88 melakukan penggerebekan di dua tempat berbeda, yaitu di Cawang dan di Cikampek, Jawa Barat. Pada penggerebekan pertama di Cawang, Densus menembak mati tiga teroris dan membekuk satu orang. Sedangkan penggerebekan di Cikampek, polisi menembak mati dua orang.(Tribunnews.com/Vanroy Pakpahan)

Undang-undang dan Tanggapan ;Tersangka tindak terorisme di Indonesia harus lah segera di tangani agar negara kita menjadi negara yg aman dan anti terorisme sesuai dengan UU N0. 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dan sesuai dengan PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME.

Panglima TNI: Wewenang Polri Tidak DipereteliPenulis : Ary Wibowo | Senin, 9 Januari 2012 | 16:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menilai Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional tidak akan mempereteli kewenangan polisi. Justru, menurut Agus, dengan adanya RUU yang saat ini masih berada di Sekretariat Negara tersebut akan membuat kewenangan polisi lebih proporsional."Menurut saya tidak (dipereteli). Disingkronkan, diproporsionalkan, itu barangkali yang pas," ujar Agus kepada wartawan di Gedung Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan, Jakarta, Senin (9/1/2012).Dalam RUU Keamanan Nasional, pemerintah mengajukan perubahan, kewenangan dalam bidang keamanan menjadi milik Dewan Keamanan Nasional. Padahal, Pasal 2 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri menyatakan, fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat.Dalam RUU itu disebutkan, pengelolaan keamanan nasional harus dilaksanakan semua perangkat negara dan komponen masyarakat. Penyelenggaraan keamanan nasional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada dirasakan perlu harmonisasi dan sinkronisasi.Lebih lanjut, dikatakan Agus, TNI sendiri saat ini belum mengetahui secara jelas mengenai bentuk dan format penyelenggaraan keamanan nasional yang dimaksud dalam RUU tersebut. Pasalnya, ia mengaku, mengenai RUU itu, baru dilaksanakan proses sosialisasi."Nah setelah proses sosialisasi itu, nanti kita akan ajukan ke DPR, di DPR nanti akan dibahas bersama pemerintah, mana yang disetujui mana yang tidak untuk disahkan. TNI terlibat, karena ini dibahas bersama-sama," kata Agus.Peneliti senior Centre for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi, di Jakarta, Minggu (8/1/2012), mengakui, dari sisi Polri, RUU Keamanan Nasional terasa memereteli kewenangan dalam menentukan keamanan nasional. Menurutnya, kita sebelumnya telah melakukan "kesalahan sejarah" karena menempatkan sepenuhnya kewenangan keamanan nasional kepada Polri, sesuai perubahan UUD 1945 dan ketetapan MPR.Kristiadi mengakui, RUU itu adalah regulasi penting untuk mengamankan kepentingan nasional. Apalagi, masyarakat mendambakan kehidupan tahun 2012 lebih aman setelah dihadapkan pada gangguan rasa aman karena terjadi kekerasan antara aparat dan warga serta kekerasan antarwarga, seperti di Mesuji (Lampung dan Sumatera Selatan), Bima (Nusa Tenggara Barat), Aceh, dan Papua.

Undang-undang dan Tanggapan :Dengan adanya RUU keamanan nasional di harapkan tidak mempreteli / mengurangi wewenang atau peran polri untuk melindungi negara Indonesia ini sesuai dengan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Presiden Perintahkan Aparat Keamanan Tingkatkan KoordinasiPenulis : Christoporus Wahyu Haryo P | Rabu, 28 September 2011 | 13:47 WIBJAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan aparat keamanan hingga di tingkat bawah untuk meningkatkan koordinasi. Hal ini mendesak dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan keamanan, termasuk ancaman terorisme.

Presiden memerintahkan agar aparat keamanan di tingkat bawah, di kodam dan sebagainya, lebih meningkatkan koordinasi mengantisipasi persoalan keamanan. -- Purnomo Yusgiantoro

"Presiden memerintahkan agar aparat keamanan di tingkat bawah, di kodam dan sebagainya, lebih meningkatkan koordinasi mengantisipasi persoalan keamanan," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Rabu (28/9/2011), di kompleks Istana Negara.Perintah Presiden itu, menurut Purnomo disampaikan dalam rapat terbatas jajaran keamanan yang berlangsung Selasa malam (27/9/2011). Rapat berlangsung sekitar pukul 21.00-22.30.Selain membahas peningkatan koordinasi keamanan di daerah, menurut Purnomo juga dibahas tentang modernisasi alutsista, program penanaman 1 miliar pohon yang melibatkan TNI. Undang-undang dan Tanggapan :Presiden RI sudah sadar akan pentingnya meningkatkan koordinasi kepada aparat keamanan menyangkut kondisi kemanan di Indonesia yg cukup terganggu dan berita ini menyangkut dengan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA dan Tap MPR no VI thn 1973.

Terduga Teroris Dilumpuhkan, Kapolri Tinjau Lokasi PenyergapanPenulis : Kontributor Bandung, Rio Kuswandi | Rabu, 8 Mei 2013 | 19:24 WIBBANDUNG, KOMPAS.com Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Timur Pradopo ikut turun ke lokasi penyergapan terduga teroris di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/5/2013). Sambil hujan-hujanan, Kapolri berjalan dan masuk ke tempat berlangsungnya baku tembak.Menuju ke TKP, Kapolri tampak dikawal beberapa anggota polisi setelah sebelumnya turun dari mobil. Ketika dihampiri, Kapolri tak mengucapkan sepatah kata pun. Ia langsung masuk ke lokasi tempat baku tembak.Sebelumnya, Wakil Kepala Polri Komjen Nanan Sukarna juga tampak di lokasi pengepungan terduga teroris tersebut. Baku tembak berlangsung sejak sekitar pukul 11.00.Tiga terduga teroris tewas dalam baku tembak dengan tim Densus 88 Antiteror Polri di Kampung Batu Rengat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu. Satu tersangka berinisial HR ditahan setelah menyerahkan diri.

Undang-undang dan Tanggapan:Sama seperti berita sebelumnya, tindak teroris haru segera di musnahkan demi keamanan dan kenyamanan masyarakat Indonesia sesuai dengan UU N0. 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dan Pasal 6 UU No. 15 Tahun 2003 memberikan penekanan pada akibat yang dilarang yaitu hilangnya nyawa, hilangnya harta atau kerusakan dan kehancuran.

Terdakwa teroris mengaku tak menyesal

Undang-undang dan Tanggapan ;Tindak pidana terorisme haruslah di beri hukuman yg setimpal agar pelaku jera. Bahaya jika para pelaku tidak merasa jera seperti berita di atas dikarenakan penerapan hukum di Indonesia masih kendur. Pelaku dapat dijerat sesuai dengan undang undang yg ada diantaranya Pasal 6 UU No. 15 Tahun 2003 memberikan penekanan pada akibat yang dilarang yaitu hilangnya nyawa, hilangnya harta atau kerusakan dan kehancuran.

BAB 8

Geopolitik Indonesia ( Wawasan Nusantara)

Jokowi Setuju Wacana Pemindahan Ibu KotaPenulis : Kurnia Sari Aziza | Senin, 21 Januari 2013 | 12:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.com Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akhirnya menyetujui wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta yang dilontarkan oleh Ketua MPR Taufiq Kiemas. Menurutnya, jika sudah mentok Jakarta banjir terus, tidak ada pilihan lain."Kalau memang sudah kita mentok dan kesulitan untuk mengatasi banjir Jakarta, tidak ada jalan lain. Ya, saya sangat setuju dengan Bapak Ketua MPR untuk dipindah," kata Jokowi saat bertemu dengan pimpinan MPR di Gedung MPR RI, Jakarta, Senin (21/1/2013).Sebelumnya, Taufiq Kiemas mengungkapkan kepesimisannya terkait penyelesaian masalah Jakarta, termasuk banjir. Menurutnya, diperlukan langkah-langkah strategis dan fundamental untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan mempertimbangkan kembali opsi pemindahan ibu kota ke daerah lain.Menurut Taufiq, bencana banjir menambah daftar panjang persoalan yang terjadi di Jakarta, selain kemacetan dan kejahatan. Ia menilai, beban ibu kota harus digantikan dengan daerah lain yang memenuhi syarat, baik secara geografis, geopolitik, maupun sosioekonomis."Salah satu daerah yang pernah ditawarkan untuk menggantikan DKI Jakarta sebagai ibu kota negara oleh presiden pertama RI Bung Karno adalah di Palangkaraya, Kalimantan Tengah," ucap Taufiq.Keputusan pemindahan ibu kota negara itu, lanjutnya, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah bersama DPR, tetapi juga perlu dukungan rakyat Indonesia.

Undang-undang dan Tanggapan: Berita ini dapat dikaitkan dengan PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN NAMA DAERAH, PEMBERIAN NAMA IBU KOTA, PERUBAHAN NAMA DAERAH, PERUBAHAN NAMA IBU KOTA, DAN PEMINDAHAN IBU KOTA khususnya pada bab III tentang pemindahan ibukota. Saya setuju dengan adanya Pemindahan ibukota ini jika memang keputusan itu sudah di pertimbangkan dengan baik.

Mengancam NKRI, Penjualan 2 Pulau Indonesia Harus Digagalkan Elvan Dany Sutrisno detikNewsRabu, 05/09/2012 16:48 WIB

Jakarta - Situs www.privatesislandonline.com memasang iklan penjualan dua pulau di Indonesia yakni Pulau Gambar dan Pulau Gili Nanggu. Pemerintah bersama DPR harus benar-benar memastikan tak ada pulau Indonesia yang dijual bebas di internet.

"Intinya kalau dari dulu kita mengenal Wawasan Nusantara, ancaman terhadap satu pulau adalah mengancam NKRI. Berdasarkan itu tentunya kita harus tetap pada komitmen tidak boleh ada wilayah NKRI lepas bahkan secara ekstrem dijual ke pihak luar negeri sekalipun," kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan kepada detikcom, Rabu (5/9/2012).

Taufik mendorong pemerintah dalam hal ini pihak yang terkait mengenai kepulauan yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Dalam Negeri untuk segera mengklarifikasi kebenaran informasi tersebut. Bagaimanapun penjualan pulau tersebut harus digagalkan.

"Saya mengharapkan ada klarifikasi lebih lanjut benar atau tidaknya informasi tersebut. Ya semoga saja hal itu tidak sampai terjadi. Kalau ini terjadi, istilahnya itu adalah hal yang sangat kita pertahankan dan harus dilawan," katanya.

Selaku pimpinan DPR dia mendorong komisi-komisi di DPR untuk aktif memantau perkembangan. Masalah yang menyangkut NKRI seharusnya menjadi perhatian bersama.

"Pihak pemerintah dan DPR khususnya Komisi I, Komisi II, dan teman-teman yang bermitra harus segera melakukan tracking kebenaran informasi ini, ini harus disipaki lebih serius,"tegasnya.

Situs www.privatesislandonline.com memasang iklan penjualan pulau Gambar di Laut Jawa dan pulau Gili Nanggu di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kementerian Kelautan dan Perikanan pun melakukan pengecekan kepemilikan pulau tersebut.

Pulau Gambar menjadi salah satu pulau yang dijual dalam situs penjualan pulau pribadi dunia tersebut. Harga yang ditawarkan tergolong murah yakni USD 725 ribu atau setara dengan Rp 6,8 miliar (kurs Rp 9.500). Dalam informasi penjualannya, pulau itu disebutkan berada di kawasan Laut Jawa dengan luas 2,2 hektar.

Pulau Gambar dideskripsikan sebagai pulau unik yang masih 'perawan'. Dengan pantai indah yang mengelilinginya, pulau ini layak dijadikan sebuah hunian pribadi. Air laut di sekitar pulau relatif tenang dan dangkal. Para pengunjung bisa menyelam, snorkelling dan memancing. Sejumlah ikan dan lobster bisa ditemukan di tepi pantai.

Sementara pulau Gili Nanggu di Lombok yang memiliki luas 4,99 hektar itu ditawarkan dengan harga Rp 9,9 miliar. Lokasinya yang berada di laut Bali jadi daya jual tersendiri. Menurut situs tersebut, pemilik pulau menawarkan Gili Nanggu dengan sejumlah fasilitas. Di antaranya 10 unit cottage, 7 unit bungalow, 1 unit restoran, mini bar, kamar, dan area pengembangbiakan kura-kura.

Indonesia sudah lama melarang jual-beli pulau di Indonesia karena menyangkut kedaulatan negara. Pemerintah hanya memberi izin untuk menyewa demi kepentingan pariwisata.

Undang-undang dan Tanggapan :pemilik situs dapat dijerat dengan Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang isinya adalah setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik, dan Pasal 35 UU ITEdan berdasarkan UU 32/2004, UU 43/2010, dan PP 6/2006, tidak ada yang memperbolehkan peralihan kepemilikan. Yang diperbolehkan hanya pemanfaatan dan pelaku penjual-pembelian pulau ini haruslah dijerat hukuman yg setimpal berdasarkan Pasal 28 ayat 1 dengan ancaman hukuman yang disebut pada Pasal 45 ayat 2 yakni pidana penjara paling lama enam tahun dan atau denda paling banyak Rp1 miliar. Pasal berlapis yang dijeratkan kepadanya adalah Pasal 35 dengan ancaman hukuman yang disebut dalam Pasal 51 ayat 1 yakni pidana penjara paling lama 12 tahun dan atau denda paling banyak Rp12 miliar.

Mega: Selesaikan Masalah Perbatasan!Penulis : Inggried Dwi Wedhaswary | Selasa, 17 Agustus 2010 | 12:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perselisihan yang kerap terjadi antara Indonesia dan Malaysia, terutama di wilayah perairan, menurut mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, karena berlarut-larutnya penyelesaian perbatasan pulau terluar antara kedua negara. Hal itu dikatakan Mega, yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, seusai upacara HUT RI ke-65, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (17/8/2010).

Karena tidak diselesaikan, maka akan mudah tersulut kembali.

Pernyataan Mega ini terkait 3 pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan yang ditangkap polisi Malaysia karena diduga melewati batas wilayah. "Inilah persoalan geopolitik, salah satunya persoalan perbatasan antar pulau terluar. Harus dibicarakan secara dinamis. Tetapi, sampai sekarang tidak diselesaikan. Karena tidak diselesaikan, maka akan mudah tersulut kembali," ujar Mega.Ia juga mengingatkan pemerintah, agar menyelesaikan dengan tuntas permasalahan tersebut. Meski demikian, Indonesia juga harus menjaga hubungan dan pembicaraan intensif dengan negara-negara di ASEAN, terutama Malaysia dan Singapura. "Dua negara itu tetangga kita yang paling dekat, harus dilakukan pembicaraan yang dinamis," kata Mega.

Undang-undang dan Tanggapan:Peraturan yang mengatur mengenai batas wilayah antar negara sudah didokumentasikan dalam Undang-undang No. 43 tahun 2008 dan juga terdapat pada PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KHUSUS WILAYAH PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DAN/ATAU WILAYAH PERBATASAN BAGI PEGAWAI NEGERI PADA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA YANG BERTUGAS SECARA PENUH PADA WILAYAH PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DAN/ATAU WILAYAH PERBATASAN dan masalah ini benar harus cepat di selesaikan karena bila dibiarkan berlarut akan ada masalah masalah baru dengan negara tetangga dan para petugas Indonesia harus benar2 menjaga daerah perbatasan negara ini.

Daerah minta eksportir timah bayar royalti 62m

Undang-undang dan Tanggapan :berita ini berkaitan dengan UU Nomor 28 Tahun 2009, pemerintah mendapat royalti 3 persen dari nilai ekspor timah. Tiga persen royalti tersebut dibagi lagi, 20 persen untuk pusat, 16 persen Pemprov, dan selebihnya untuk kabupaten penghasil timah. Peraturan itu menegaskan seluruh produk timah hanya bisa diekspor jika telah dilengkapi dengan bukti pelunasan pembayaran iuran produksi atau royalti yang dikeluarkan PT Surveyor Indonesia dan PT Sucofindo.

Pulau Lembongan, Pulau Listrik PrabayarSaugi Riyandi - OkezoneRabu, 21 Desember 2011 17:18 wib

JAKARTA - PT PLN (Persero) menetapkan Pulau Lembongan, Bali sebagai Pulau Listrik Prabayar karena pulau ini menjadi satu-satunya pulau dengan penduduknya adalah pengguna listrik prabayar.

Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto menjelaskan, hingga akhir November 2011, tercatat sebesar 2.105 pelanggan listrik di Pulau Nusa Lembongan. Dari jumlah tersebut 2.065 pelanggan (atau lebih dari 98 persen) tercatat sebagai pengguna listrik prabayar. Daya terpasang di Pulau Nusa Lembongan sebesar 3.110.800 va dengan kwh jual sebesar 158.660 kwh dan total penjualan Rp170 juta.

"Pulau Nusa Lembongan merupakan salah satu dari tiga pulau di Tiga Nusa, Kabupaten Klungkung yang berada di bawah wilayah kerja PLN Distribusi Bali Rayon Klungkung yang dikenal dengan Sub Rayon Nusa," jelas dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/12/2011).

Subrayon Nusa membawahi tiga area kerja, yakni Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, dan Pulau Nusa Ceningan. Pulau Nusa Lembongan terletak di sebelah Tenggara Pulau Bali dan di sebelah Utara Pulau Nusa Penida. Pulau Nusa Lembongan memiliki luas wilayah sekitar 100 ha (hektare) dengan penduduk kurang lebih 20.000.

Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan dan di sektor pariwisata. Kendati kondisi alam yang berbukit kapur, Pulau Nusa Lembongan tetap menjadi pulau tujuan wisata turis domestik maupun mancanegara karena keindahan pantai dan wisata baharinya.

Kebutuhan akan energi listrik semakin meningkat seiring dengan semakin berkembangnya objek wisata di Pulau Nusa Lembongan. Di Pulau Nusa Lembongan terdapat banyak villa dan hotel yang memerlukan banyak pasokan listrik setiap harinya untuk menunjang industri pariwisata di pulau ini. (wdi)

Undang-undang dan Tanggapan:Berita ini dapat dikaitkan dengan PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK dimana pulau ini sudah menjalankan prosedur yg ada dengan cara prabayar, dan terkait juga dengan Undang-Undang RI No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan yg harus dijaga dan di dukung oleh pemerintah.

3 Pulau di Sumbawa, Pulau-Pulau Kecil Penuh PotensiSenin, 13 Mei 2013 15:26 wib

Kabupaten Sumbawa memiliki perairan pesisir yang potensial dikembangkan, salah satunya yaitu di gugusan Pulau Kramat, Pulau Bedil dan Pulau Temudong.

Secara administrasi, ketiga pulau tersebut berada di Desa Labuhan Bajo Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa. Pulau-pulau tersebut merupakan pulau tak berpenduduk dengan ukuran yang sangat kecil dengan luas yaitu Pulau Kramat 60,07 hektare (Ha), Pulau Bedil 1,92 Ha dan Pulau Temudong 3,87 Ha.

Gugusan Pulau Kramat, Bedil dan Temudong merupakan salah satu bagian gugusan pulau kecil potensial untuk dikembangkan untuk wisata bahari dan konservasi laut. Kawasan pulau-pulau ini juga sering dijadikan tempat kunjungan wisata ataupun transit wisatawan mancanegara yang datang berlibur di kepulauan Nusa Tenggara.

Saat ini, Gugusan Pulau Kramat, Bedil dan Temudong hampir setiap minggu didatangi turis dari berbagai belahan dunia, seperti Jerman, Polandia, Jepang, Belanda juga turis dari daerah luar negeri lainnya.

Akses ke daerah ini juga bisa ditempuh melalui perjalanan udara ke Mataram (BIL/Bandar Udara Internasional Lombok) dilanjutkan ke Sumbawa Besar (Bandar Udara Brang Biji/Sultan Muhammad Kaharuddin), selanjutnya ditempuh perjalanan darat menuju Kecamatan Utan sekira 60 menit perjalanan darat. Masa tempuh dari Desa Labuhan Bajo ke Pulau Bedil sekira 20 menit, dari P. Bedil ke P. Kramat sekira 10 menit, dan dari P. Bedil ke P. Temudong sekira 10 menit dengan menggunakan perahu tempel.

Potensi Sumberdaya Alam di Pulau Bedil, Pulau Kramat dan Pulau Temudong meliputi bidang wisata bahari, perikanan tangkap dan budidaya air payau (tambak) yakni udang dan bandeng. Sepanjang 2009, volume produksi perikanan 7.812,67 ton yang berasal dari perikanan tangkap 3.587,92 ton dan perikanan budidaya 4.224,75 ton.

Luas terumbu karang yang terdapat pada perairan gugusan Pulau Kramat, Bedil dan Temudong totalnya mencapai 255 Ha. Sebarannya adalah sebagai berikut:a. Pulau Bedil seluas 55 Ha (sekeliling pulau)b. Pulau Kramat dan Pulau Temudong seluas 126 Ha, (utara Pulau Kramat dan Pulau Temudong)c. Pulau Bedil seluas 21 Ha (sebelah timur)d. Pulau Bedil seluas 18 Ha (sebelah barat)e. Pulau Bedil seluas 35 Ha (sebelah selatan).

Kondisi tutupan karang hidup di perairan gugusan Pulau Kramat, Bedil dan Temudong lebih dari 50 persen. Kondisi tutupan karang hidup di zona pantai sebelah timur Pulau Bedil hampir seluruhnya hidup (92,8 persen) dengan kondisi sangat baik.

Tutupan karang hidup di sebelah utara Pulau Kramat dan Temudong berada pada kisaran 76-100 persen yang berarti bahwa mayoritas terumbu karang berada dalam kondisi sangat baik. Keanekaragaman jenis ikan karang yang berasosiasi dengan ekosistem terumbu karang di gugusan Pulau Kramat, Bedil dan Temudong terdiri atas 127 jenis dari 33 famili.

Secara umum, gugusan Pulau Kramat, Bedil dan Temudong menawarkan keindahan yang diasosiasikan dengan tiga "S" (Sun, Sea, and Sand), artinya keindahan dan kenyamanan alami dari kombinasi cahaya matari, laut dan pantai berpasir bersih.

Dengan kondisi perairan yang sangat jernih dan di sekitar pulau terdapat terumbu karang yang indah, maka pulau ini sangat cocok untuk wisata pantai, snorkeling, spot fishing, dan olahraga kano. Keunikan lain yang ditawarkan gugusan Pulau Kramat, Bedil dan Temudong terletak pada kondisi pulaunya sendiri yang masih alami, kondisi pulau yang tidak berpenduduk, serta keunikan terumbu karang dan biota lautnya.Undang-undang dan Tanggapan :3 pulau di sumbawa ini haruslah kita lestarikan untuk memajukan kepariwisataan di Indonesia agar para wisatawan asing dan lokal melirik pulau yg bisa menjadi objek wisata ini. Berita ini dapat dikaitkan dengan Undang-Undang RI No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan dan juga Undang-undang no 9 tahun 1990.

BAB 9

Geostrategi Indonesia (Ketahanan Nasional)

Polres jakarta utara sudah manfaatkan android

Undang-undang dan Tanggapan:Polres jakarta utara telah bertugas dengan maksimal terlihat dengan polres telah memanfaatkan teknologi dengan baik yaitu dalam melaksanakan tugas tugasnya dalam menjaga dan mengamankan Indonesia. Berita ini dapat dikaitkan dengan Undang-undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Malaysia Bukan Ancaman Serius Senin, 10 Oktober 2011 18:24 wibRoso Prajoko - Global

SRAGEN Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan siap diterjunkan mengamankan perbatasan di kawasan Camar Bulan, Kalimantan Barat, yang diklaim pemerintah Malaysia.

Panglima Daerah Militer (Pangdam) IV Diponegoro Mayjen TNI Mulham Asrof mengaku, siap dengan kondisi terburuk sekalipun, yakni perang fisik.

Yang namanya tentara tugasnya perang, yah harus siap dong, kata Mayjen TNI Mulham Asrof kepada wartawan di Sragen, Jawa Tengah, Senin (10/10/2011).

Pangdam menegaskan, sudah menjadi tugas tentara menegakkan dan mengamankan kedaulatan NKRI dari ancaman asing.

Namun, kata Pangdam, perang bukanlah satu-satunya jalan untuk menyelesaikan persoalan. Meskipun, diakuinya, Malaysia bukanlah ancaman serius bagi NKRI.

Meski (Malaysia) bukan ancaman yang serius, saya melihat klaim ini tidak begitu mengkhawatirkan, apalagi kita bertetangga, semua bisa dibicarakan baik-baik, tuturnya.

Dalam hal ini, TNI tidak bisa berdiri sendiri, masih ada unsur lain diantarannya Kementerian Luar Negeri, untuk menempuh jalur diplomasi.

"Sehingga sudah ada tugas dan kewajibannya masing-masing. Dan saya kira pasti akan selesai dengan damai," jelas Pangdam.

Undang-undang dan Tanggapan:TNI memang harus siap perang kapan pun dan dengan cara apapun untuk membela negara ini diantaranya untuk mempertahankan wilayah Indonesia yang terkadang di klaim oleh negara tetangga khususnya malaysia. Walaupun malaysia buka ancaman yg serius bagi Indonesia haruslah segera di selesaikan kalau bisa dengan cara diploma. Berita ini terkait dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.

'TNI Harusnya Menjaga Perbatasan Bukan Menghalau Aksi'Minggu, 25 Maret 2012 23:05 wibAwaludin - Okezone

JAKARTA- Keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menghalau aksi unjuk rasa menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai terlalu berlebihan.

"Tentara kembali lagi ke jalan, yang kita khawatirkan ketika mereka bertemu dengan mahasiswa dan buruh ditakutkan akan ada jatuh korban yang ditangkap dan korban jiwa," ucap Aktivis 98 Mixil Mina Munir kepada wartawan di Jakarta, Minggu (25/3/2012).

Para Aktivis 98 meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar menarik anggota TNI dari tengah-tengah kota. "Seharusnya mereka (TNI) menjaga di perbatasan saja, agar tidak ada penyelundupan bbm dari negara luar," tambahnya.

Kata Mixil, SBY seakan-akan mempunyai kewenangan untuk menurunkan tentara dalam menghalau aksi unjuk rasa tersebut. "Seakan-akan dia punya kewenangan untuk menurunkan tentara dalam menyikapi gerakan-gerakan yang dilakukan kawan-kawan di lapangan, kita melihat ini kemunduran demokrasi yang luar biasa," tutupnya.

Undang-undang dan Tanggapan :Seharusnya TNI menjalankan tugas yg seharusnya di jalankan, yaitu salah satunya adalah menjaga perbatasan, bukan menghalau aksi masyarakat yg cenderung bukan tugas dari TNI itu sendiri. Dasar hukum yg terkait yaitu UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA.

TNI AL Dapat Hibah Tank dari KorselKamis, 14 Februari 2008 13:04 wibAmir Tejo - Okezone

SURABAYA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) dalam waktu dekat akan mendapat hibah sejumlah tank dari Korea Selatan (Korsel).

Hal itu disampaikan Kepala Staf TNI AL Laksamana Sumarjono usai serah terima Panglima Armatim yang baru, di Markas Armatim, Ujung Surabaya, Kamis (14/2/2008).

"Tank hibah dari Korea Selatan ini sedang diproses," kata Sumarjono.

Meskipun tank ini status hibah, tank ini tetap harus melalui uji kelayakan. "Ya tetap harus dilakukan uji kelaikan. Masuk spesifikasi teknis yang kita minta apa tidak?" pungkas Sumarjono. (jri)

Undang-undang dan Tanggapan:Dengan adanya TNI dapat hibah tank dari korsel diharapkan mampu memperkuat ketahanan negara Indonesia dengan fasilitas tersebut dan haruslah TNI memaksimalkan hibah tank tersebut. Berita ini terkait dengan NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA dan PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA.

TNI Jamin Pulau Jemur Masih Milik NKRIRabu, 02 September 2009 12:34 wibTedi Suteja - Global

JAKARTA - Walaupun diklaim agen wisata sebagai milik negara Malaysia, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjamin Pulau Jemur masih menjadi bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Tidak usah takut," tegas Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, Rabu (2/9/2009).

Menurutnya, di sekitar Pulau Jemur, yakni antara Pulau Berhala dan Pulau Mahdi terdapat pos penjagaan yang berada di bawah pengawasan Angkatan Laut, dengan pengamanan yang dilakukan secara sistematis.

Sehingga pengamanan di sekitar pulau yang berada dalam wilayah Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau itu, tidak perlu ditingkatkan lagi.

Kasus ini bermula, saat situs pariwisata travel journal dan osjava.net menyebut Pulau Jemur sebagai daerah tujuan wisata Selangor, Malaysia.(hri) (Tedi Suteja/Global/mbs)

Undang-undang dan Tanggapan :TNI telah berusaha semaksimal mungkin dan menjamin mungkin untuk pulau jemur yg masih menjadi bagian wilayah negara Indonesia. Ini tercermin dari kinerja TNI yg sudah cukup maksimal dan total. Berita ini sesuai dengan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA dan Undang-undang No. 43 tahun 2008 dan juga terdapat pada PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KHUSUS WILAYAH PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DAN/ATAU WILAYAH PERBATASAN BAGI PEGAWAI NEGERI PADA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA YANG BERTUGAS SECARA PENUH PADA WILAYAH PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DAN/ATAU WILAYAH PERBATASAN

Pengiriman TNI ke Perbatasan Bukan Unjuk KekuatanSabtu, 04 September 2010 16:41 wibCarolina Christina - Okezone

JAKARTA- Pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia, Hikmanto Juwana mengatakan pengiriman pasukan ke perbatasan Indonesia-Malaysia bukan sebagai unjuk kekuatan kepada Malaysia melainkan hal yang biasa bagi tentara untuk menjaga perbatasan.

"Bukan sebagai unjuk kekuataan, tetapi itu hal yang biasa bagi tentara dalam rangka menjaga perbatasan," kataHikmahanto saat dihubungi okezone, Sabtu (4/9/2010).

Tidak hanya itu saja, jikapun pengiriman tersebut sebagai unjuk kekuatan tentu saja tidak sesuai dengan pidato presdien saat itu. Disamping itu pengiriman pasukan itu bukan untuk mempersiapkan perang.

"Dalam hal ini tidak ada opsi untuk melakukan perang, karena secara hukum internasional perang dilakukan jika untuk membela negara. Artinya, jika Malaysia memuntahkan pelurunya terlebih dulu, maka Indonesia memiliki kewajiban untuk membela negaranya," ucapnya.

Karena jika peluru dimuntahkan oleh Indonesia terlebih dulu, maka Indonesia tidak hanya berhadapan dengan negara Inggris dan lainnya tetapi juga negara di dunia.

"Yang pasti pengiriman ini bukan unjuk kekuatan karena tidak sesuai dengan pidato Presiden," pungkasnya. (crl)(ahm) Undang-undang dan Tanggapan :Pengiriman TNI ke daerah perbatasan semata mata hanya untuk melindungi / mengamankan/ menjaga perbatasan wilayah Indonesia dan tidak di benarkan bahwa TNI hanya untuk menunjukan kekuatan dan ini berhubungan dengan PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA dan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA.