makalah ku

29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebanyakan wanita pemberitahuan dari waktu ke waktu bahwa mereka memiliki cairan dari vagina. Ini adalah proses normal yang menjaga daerah mukosa vagina lembab. Tetapi tidak hanya itu daerah vagina yang lembab bisa berubah menjadi sarang berkumpulnya bakteri- bakteri,jamur serta virus yang bisa dengan mudah hidup di daerah tersebut dan bisa menimbulkan penyakit,seperti yang terdapat di daerah vagina yang biasa di sebut sebagai vaginitis. Vaginitis adalah suatu peradangan pada lapisan vagina. Vaginitis dapat terjadi secara langsung pada luka vagina atau melalui luka perineum, permukaan mokusa membengkak dan kemerahan, terjadi ulkus dan getah mengandung nanah yang keluar dari daerah ulkus.

Upload: kaito-heart

Post on 04-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

asdfghjklkjbvc

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ku

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebanyakan wanita pemberitahuan dari waktu ke waktu bahwa

mereka memiliki cairan dari vagina. Ini adalah proses normal yang

menjaga daerah mukosa vagina lembab.

Tetapi tidak hanya itu daerah vagina yang lembab bisa berubah

menjadi sarang berkumpulnya bakteri-bakteri,jamur serta virus yang bisa

dengan mudah hidup di daerah tersebut dan bisa menimbulkan

penyakit,seperti yang terdapat di daerah vagina yang biasa di sebut

sebagai vaginitis.

Vaginitis adalah suatu peradangan pada lapisan vagina. Vaginitis

dapat terjadi secara langsung pada luka vagina atau melalui luka

perineum, permukaan mokusa membengkak dan kemerahan, terjadi ulkus

dan getah mengandung nanah yang keluar dari daerah ulkus.

Vaginitis di sebabkan oleh jamur dan bakteri akibat tidak bersihnya

genetalia,gejala pada vaginitis biasanya di sertai keluar cairan vagina atau

keputihan yang abnormal,di katakan abnormal karena keputihan tersebut

sangat berlebihan berbau dan terjadi iritasi di sekitar vagina,vaginitis bisa

juga di sebabkan bawaan pada saat bersalin karena kurangnya

keseterilan dari alat atau dari henskun si penolong yang kurang seteril.

Page 2: Makalah Ku

Asuhan kebidanan patologi pada ibu nifas dengan Vaginitis meliputi

data subyektif dan data obyektif. Data subyektif berisi identitas,alasan

datang. Sedangkan data obyektif berisi tanda-tanda vital,pemeriksaan

fisik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa defenisi dari Vaginitis?

2. Bagaimana etiologi dari vaginitis?

3. Bagaimana patofisiologi dari vaginitis?

4. Sebutkan tanda dan gejala/ manifestsi klinis dari vaginitis!

5. Kalsifikasi dari vaginitis?

6. Bagaimana cara menegakkan diagnosis terhadap vaginitis?

7. Bagaimana piñatalaksanaan terhadap vaginitis?

Page 3: Makalah Ku

BAB II

PEMBAHASAN DAN PEMAPARAN

A. Defeninsi

Vaginitis merupakan suatu peradangan pada vagina yang dapat

mengakibatkan gatal, nyeri dan keluarnya cairan dari vagina.

Penyebabnya biasanya karena terdapat perubahan dalam keseimbangan

normal bakteri pada vagina atau infeksi. Vaginitis dapat juga disebabkan

oleh kadar estrogen yang berkurang setelah menopause.

Vaginitis merupakan salah satu masalah yang paling sering

dikeluhkan wanita. Gejala seperti pruritus vulva, iritasi, inflamasi, sekresi

vaginal, dan rasa perih, biasanya diakibatkan oleh salah satu organism

berikut: Candida albicans, Trichomonas vaginslis, dan Gardnerella

vaginalis. Sekitar 25% dari kasus yang ada di sebabkan oleh C. albicans

dan T.vaginalis, dan sisanya oleh G.vaginalis. bakteri yang lain seperti

Chlamydia dan NeisseriaGonorrohoeae, fungi, virus, parasit, dan allergen

adalah penyebab potential. (Mary Baradero, dkk)

Radang liang kemaluan biasanya hanya menimbulkan keputihan dan

tidak gatal. Kadang-kadang diikuti pula dengan pembengkakakn di bibir

besar kemaluan, dan bila terjadi pembesaran kelenjar maka daerah itu

menjadi merah, panas, dan sakit. (E. Oswari)

Vaginitis adalah peradangan yang terjadi disebabkan perubahan

keseimbangan normal bakteri yang hidup disana. Tanda atau gejala

Page 4: Makalah Ku

paling umum ialah munculnya cairan yang berwarna putih keruh keabuan

dan berbusa serta menimbulkan bau kurang sedap.

Dalam vagina terdapat 95% bakteri baik dan 5% bakteri jahat atau

pathogen. Tingkat keasaman (pH balance) dalam vagina agar ekosistem

tetap seimbang, diperlukan kisaran 3,8 - 4,2. Dengan tingkat keasaman

tersebut, laktobasilus akan subur dan bakteri pathogen mati.

Infeksi vagina karena bakteri cenderung mengeluarkan cairan

berwarna putih, abu-abu atua keruh kekuningan dan berbau anyir atau

amis. Cairan akan semakin menyengat bila setelah melakukan aktivitas

seksual mencuci vagina dengan sabun biasa. Hal ini disebabkan

penurunan keasaman vagina sehingga bakteri semakin banyak yang

tumbuh.

Penyebabnya tergantung pada jenis vaginitis yang terjadi.

1. Infeksi jamur

Infeksi jamur terjadi ketika lingkungan yang normal dalam vagina

mengalami beberapa perubahan yang memicu pertumbuhan berlebihan

dari jamur (Candida albicans). Infeksi jamur tidak dianggap sebagai infeksi

menular seksual.

Page 5: Makalah Ku

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko infeksi jamur meliputi:

Obat-obatan, seperti antibiotik dan steroid

Perubahan hormonal, seperti yang terkait dengan kehamilan,

pil KB atau menopause

Diabetes yang tidak terkontrol

2. Non-infectious vaginitis

Semprotan vagina, sabun wangi, douche,deterjen wangi dan

produk spermisida dapat menyebabkan reaksi alergi atau mengiritasi

jaringan vulva dan vagina. Penipisan lapisan vagina, akibat hilangnya

hormon oleh karena menopause atau pengangkatan indung telur, juga

dapat menyebabkan gatal dan sensasi terbakar pada vagina.

3. Bakteri vaginosis

Vaginosis oleh karena bakteri biasanya terjadi karena

pertumbuhan berlebihan dari salah satu beberapa organisme yang ada

dalam vagina. Normalnya jumlah bakteri 'baik' (lactobacillus) melebihi

bakteri bakteri 'buruk' (anaerob) dalam vagina. Tetapi jika bakteri anaerob

menjadi terlalu banyak, akan mengganggu keseimbangan dan

menyebabkan vaginitis bakteri. Wanita yang berganti-ganti pasangan,

serta wanita yang menggunakan alat kontrasepsi (IUD) memiliki risiko

lebih tinggi terkena vaginosis bakteri.

Page 6: Makalah Ku

4. Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual umum yang

disebabkan oleh parasit, dan biasa disebut Trichomonas vaginalis.

Organisme ini menyebar selama hubungan seksual dengan seseorang

yang sudah memiliki infeksi. Organisme ini biasanya menginfeksi saluran

kemih pada pria, dimana sering tidak menimbulkan gejala. Trikomoniasis

biasanya menginfeksi vagina pada wanita.

B. Etiology

Kuman yang dpat menyebabkan peradangan liang kemaluan antara

lain Steaphilococcus, Streptococcus, dan pada anak-anak sering

disebabkan oleh Escheria coli. Selain itu, T.vaginalis , jamur, dan ragi

dapat pula menyebabkan peradangan liang kemaluan wanita. (E.Oswari)

Adapun penyebab Vaginitis antara lain:

Benda asing

Luar Tubuh Vaginitis: Benda asing (tampon paling sering

dipertahankan atau kondom) menyebabkan discharge vagina yang

sangat berbau busuk. Pengobatan terdiri dari penghapusan, yang

cincin forsep mungkin berguna. Perawatan lebih lanjut umumnya

tidak diperlukan.

Page 7: Makalah Ku

Infeksi jamur

Infeksi jamur terjadi ketika lingkungan yang normal dalam vagina

mengalami beberapa perubahan yang memicu pertumbuhan

berlebihan dari jamur (Candida albicans). Infeksi jamur tidak dapat

dianggap sebagai infeksi menular seksual.

Sekitar 3 dari 4 perempuan diperkirakan akan mengalami infeksi

jamur pada beberapa waktu selama hidup mereka.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko infeksi jamur meliputi:

1) Obat-obatan, seperti antibiotik dan steroid

2) Diabetes yang tidak terkontrol

3) Perubahan hormonal, seperti yang terkait dengan

kehamilan, pil KB atau menopause

Iritasi / alergi

Vaginitis iritan dapat disebabkan oleh alergi terhadap kondom,

spermisida, sabun, parfum, douche, pelumas dan air mani. Hal ini

juga dapat disebabkan oleh kolam air panas, abrasi, jaringan,

tampon atau obat oles.

Bakteri vaginosis, yaituvaginitis yang disebabkan oleh

Gardnerella''''(bakteri).

Vaginosisyang terjadi dikarenakan bakteri biasanya terjadi karena

pertumbuhan berlebihan dari salah satu beberapa organisme yang

Page 8: Makalah Ku

ada dalam vagina. Normalnya jumlah bakteri baik (lactobacillus)

melebihi bakteri bakteri buruk (anaerob) dalam vagina. Tetapi bila

bakteri anaerob menjadi terlalu banyak, akan mengganggu

keseimbangan dan menyebabkan vaginitis bakteri. Wanita yang

berganti-ganti pasangan, serta wanita yang menggunakan alat

kontrasepsi (IUD) memiliki risiko lebih tinggi terkena vaginosis

bakteri.

Hormonal

Vaginitis atropik vaginitis meliputi hormonal biasanya ditemukan

pada wanita pasca menopause atau setelah melahirkan. Kadang-

kadang dapat terjadi pada anak perempuan muda sebelum pubertas.

Dalam situasi ini dukungan estrogen vagina yang miskin.

Trikomoniasisadalah vaginitis yang disebabkan oleh Trichomonas

vaginalis''''(protozoa parasit).

Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual umum yang

disebabkan oleh parasit, dan biasa disebut Trichomonas vaginalis.

Organisme ini menyebar selama hubungan seksual dengan

seseorang yang sudah memiliki infeksi. Organisme ini biasanya

menginfeksi saluran kemih pada pria, dimana sering tidak

menimbulkan gejala. Trikomoniasis biasanya menginfeksi vagina

pada wanita.

Page 9: Makalah Ku

Diabetes

Wanita yang memiliki diabetes mengembangkan vaginitis infeksi

lebih sering daripada wanita yang tidak.

Non-infectious vaginitis

Semprotan vagina, douche, sabun wangi, deterjen wangi dan

produk spermisida dapat menyebabkan reaksi alergi atau mengiritasi

jaringan vulva dan vagina. Penipisan lapisan vagina, akibat

hilangnya hormon oleh karena menopause atau pengangkatan

indung telur, juga dapat menyebabkan gatal dan sensasi terbakar

pada vagina.

Peran PMS

Penyakit Menular Seksual (PMS) dapat menjadi penyebab

keputihan. Klamidia dan gonore pengujian harus dilakukan setiap kali

mengeluh individu aktif secara seksual keputihan bahkan ketika

serviks tampak normal.

Walaupun amat jarang terjadi, tetapi Vaginitis dapat juga

disebabkan karena infeksi yang disebabkan oleh gonore, Mycoplasma,

herpes, klamidia, campylobacter dan beberapa parasit.

Page 10: Makalah Ku

C. Patofiology

Biasanya, vagina terlindungi dari infeksi oleh pH yang asam dan flora

normal, seperti Doderleins bacillus yang menghuni vagina. Resiko

peningkatan infeksi meningkat apabila pH vagina berubah; ada perubahan

pada mukosa vagina; daya tahan tubuh terganggu karena perubahan

yang berkaitan dengan proses menua, stress, atau penyakit,; pemakaina

antibiotic bisa juga merusak flora normal yang melindungi vagina; penyakti

yang mengancam sistem imun tubuh seperti HIV, atau yang emngubah

metabolism karbohidrat, seperti diabetes mellitus yang dapat mengubah

ekosistem vagina; pemakaian obat-obat steroid karena bisa menekan

respons imun; trauma dan benda asing seperti tampon, iritasi kimia

karena vaginal douche.

Berikut merupakan beberapa faktor yang dapat memicu resiko

infeksi vulva dan vagina, antara lain:

Kehamilan

Umur (premenarke dan post-menopause)

Esterogen rendah

Alergi dermotologis

Diabetes mellitus

Pemakaian kontrasepsi oral

Higiene yang buruk

Page 11: Makalah Ku

Vaginal douches

Pengobatan dengan antibiotik spektrum luas

Pemakaina kontrasepsi vagina seprti foams dan alat-alat

kontrasepsi

Coitus dengan pasangan yang terinfeksi atau denga pasang

multiple

Celana dalam yang kencang, tidak menyerap keringat, dan

menahan panas

D. Tanda dan Gejala

Gejala yang paling sering ditemukan adalah keluarnya cairan

abnormal dari vagina. Dikatakan abnormal jika jumlahnya sangat banyak,

baunya menyengat atau disertai gatal-gatal dan nyeri.

Cairan yang abnormal sering tampak lebih kental dibandingkan

cairan yang normal dan warnanya bermacam-macam. Misalnya bisa

seperti keju atau kuning kehijauan atau kemerahan.

Infeksi vagina karena bakteri cenderung mengeluarkan cairan

berwarna putih, abu-abu atau keruh kekuningan dan berbau amis. Setelah

melakukan hubungan seksual atau mencuci vagina dengan sabun, bau

cairannya semakin menyengat karena terjadi penurunan keasaman

vagina sehingga bakteri semakin banyak yang tumbuh. Vulva terasa agak

gatal dan mengalami iritasi.

Page 12: Makalah Ku

Infeksi jamur menyebabkan gatal-gatal sedang sampai hebat dan

rasa terbakar pada vulva dan vagina. Kulit tampak merah dan terasa

kasar. Dari vagina keluar cairan kental seperti keju. Infeksi ini cenderung

berulang pada wanita penderita diabetes dan wanita yang mengkonsumsi

antibiotik.Infeksi karena Trichomonas vaginalis menghasilkan cairan

berbusa yang berwarna putih, hijau keabuan atau kekuningan dengan bau

yang tidak sedap. Gatal-gatalnya sangat hebat.

Cairan yang encer dan terutama jika mengandung darah, bisa

disebakan oleh kanker vagina, serviks (leher rahim) atau endometrium.

Polip pada serviks bisa menyebabkan perdarahan vagina setelah

melakukan hubungan seksual. Rasa gatal atau rasa tidak enak pada vulva

bisa disebabkan oleh infeksi virus papiloma manusia maupun karsinoma

in situ (kanker stadium awal yang belum menyebar ke daerah lain).

Luka terbuka yang menimbulkan nyeri di vulva bisa disebabkan oleh

infeksi herpes atau abses. Luka terbuka tanpa rasa nyeri bisa disebabkan

ole kanker atau sifilis. Kutu kemaluan (pedikulosis pubis) bisa

menyebabkan gatal-gatal di daerah vulva.

E. Jenis-jenis Vaginitis

1. Vaginitis trichomonas vaginalis

Infeksi ini disebabkan oleh trichomonas vaginalis yang mempunyai

bentuk kecil, berambut getar dan lincah bergerak. Gejala utamanya :

Page 13: Makalah Ku

terdapat keputihan encer sampai kental, warna kekuning-kuningan, terasa

gatal dan terasa membakar, berbau, ada bintik pada dinding vagina.

2. Vaginitis kandidiasis

Infeksi ini disebabkan oleh jamur candida albikans. Vaginitis

kandidiasis sering dijumpai pada wanita hamil, karena terdapat perubahan

asam basa. Gejala vaginitis kandidiasis antara lain : terdapat keputihan

kental bergumpal, terasa sangat gatal dan mengganggu, pada dinding

vagina sering dijumpai membran putih yang bila dihapuskan dapat

menimbulkan perdarahan.

F. Diagnosis

1. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan

karakteristik cairan yang keluar dari vagina

2. Untuk mengetahui adanya keganasan, dilakukan pemeriksaan Pap

smear

3. Apabila kecurigaan kemungkinan adalah jamur periksa cairan vagina

dengan KOH 10 – 40 % dilihat secara mikroskopis

4. Pemeriksaan hapusan / swab vagina dengan pewarnaan

untuk ,mengetahui jenis bakteri

5. pada pemeriksaan di bawah mikroskop, > 20% sel epitel vagina

adalah sel ”clue” (sel dengan batas tidak jelas, dotted with bacteria)

6. sekret berwarna abu-abu seperti susu, homogen, sekret

kental/menempel

Page 14: Makalah Ku

G. Penatalaksanaan

1.     Pencegahan

Kebersihan yang baik dapat mencegah beberapa jenis vaginitis dari

berulang dan dapat meredakan beberapa gejala:

a. Hindari bathtub dan pusaran air panas spa. Bilas sabun dari luar

daerah genital Anda setelah mandi, dan keringkan area itu dengan

baik untuk mencegah iritasi. Jangan gunakan sabun wangi atau

kasar, seperti yang dengan deodoran atau antibakteri.

b. Hindari iritasi. Ini termasuk tampon dan bantalan berparfum.

c. Usap dari depan ke belakang setelah menggunakan toilet. Hindari

penyebaran bakteri dari tinja ke vagina.

Hal-hal lain yang dapat membantu mencegah vaginitis meliputi:

a. Jangan gunakan douche. Vagina anda tidak memerlukan

pembersihan lain dari mandi biasa. Berulang menggunakan douche

mengganggu organisme normal yang berada di vagina dan dapat

benar-benar meningkatkan risiko infeksi vagina. Douche tidak

menghilangkan sebuah infeksi vagina.

b. Gunakan kondom lateks laki-laki. Ini membantu mencegah infeksi

yang ditularkan melalui hubungan seksual.

Page 15: Makalah Ku

c. Pakailah pakaian katun dan stoking dengan pembalut di

selangkangannya. Jika Anda merasa nyaman tanpa itu, langsung

mengenakan pakaian tidur. Ragi tumbuh subur di lingkungan

lembab.

2.      Pengobatan

Jika cairan yang keluar dari vagina normal, kadang pembilasan

dengan air bisa membantu mengurangi jumlah cairan. Cairan vagina

akibat vaginitis perlu diobati secara khusus sesuai dengan penyebabnya.

Jika penyebabnya adalah infeksi, diberikan antibiotik, anti-jamur atau anti-

virus, tergantung kepada organisme penyebabnya. Untuk mengendalikan

gejalanya bisa dilakukan pembilasan vagina dengan campuran cuka dan

air. Tetapi pembilasan ini tidak boleh dilakukan terlalu lama dan terlalu

sering karena bisa meningkatkan resiko terjadinya peradangan panggul.

Jika akibat infeksi labia (lipatan kulit di sekitar vagina dan uretra)

menjadi menempel satu sama lain, bisa dioleskan krim estrogen selama

7-10 hari.Selain antibiotik, untuk infeksi bakteri juga diberikan jeli asam

propionat agar cairan vagina lebih asam sehingga mengurangi

pertumbuhan.bakteri. Pada infeksi menular seksual, untuk mencegah

berulangnya infeksi, kedua pasangan seksual diobati pada

saat.yang.sama.

Penipisan lapisan vagina pasca menopause diatasi dengan terapi

sulih estrogen. Estrogen bisa diberikan dalam bentuk tablet, plester kulit

maupun krim yang dioleskan langsung ke vulva dan vagina.

Page 16: Makalah Ku

Pengobatan Umum Untuk Vaginitis & Vulvitis

Jenis Infeksi Pengobatan

Jamur a.       Miconazole, clotrimazole, atau terconazole (krim,

tablet vagina atau supositoria)

b.      Fluconazole atau ketoonazole (tablet)

Bakteri Biasanya metronidazole atau c;indamycin (tablet

vagina) atau metronidazole. Jika penyebabnya

gonokokus biasanya diberikan suntikan ceffriaxon dan

tablet doxicylin.

Klamidia Doxicylin atau ozithromycin (tablet)

Trikomonas Metronidazole (tablet)

HPV (kutil

genetalis)

Asam triklorasetat (dioleskan ke kutil), untuk infeksi

yang berat digunakan larutan nitrogen atau fluorouracil

(dioleskan dikutil)

Virus Herpes Acyclovir (tablet atau salep)

Selain obat-obatan, penderita juga sebaiknya memakai pakaian

dalam yang tidak terlalu ketat dan menyerap keringat sehingga sirkulasi

Page 17: Makalah Ku

udara tetap terjaga (misalnya terbuat dari katun) serta menjaga

kebersihan vulva (sebaiknya gunakan sabun gliserin).

Untuk mengurangi nyeri dan gatal-gatal bisa dibantu dengan

kompres dingin pada vulva atau berendam dalam air dingin.

Untuk mengurangi gatal-gatal yang bukan disebabkan oleh infeksi bisa

dioleskan krim atau salep corticosteroid dan antihistamin per-oral (tablet).

Krim atau tablet acyclovir diberikan untuk mengurangi gejala dan

memperpendek lamanya infeksi herpes. Untuk mengurangi nyeri bisa

diberikan obat pereda nyeri.

Page 18: Makalah Ku

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Vaginitis adalah peradangan yang terjadi pada vagina yang

disebabkan oleh infeksi dari bakteri,jamur dan virus. Penyakit ini dapat

menular melalui hubungan suami istri. Tetapi penyakit ini juga bisa

sembuh dengan terapi obat yang di berikan oleh tenaga kesehatan.

Gejala dari penyakit ini adalah dengan keputihan yang mengganggu

yaitu dengan keputihan yang jumlah banyak berbau dan gatel. Cara

mudah mencegah penyakit ini adalah dengan menjaga selalu kebersihan

daerah genetal anda.

Page 19: Makalah Ku

DAFTAR PUSTAKA

Baradero Mary, Mary Wilfrid Dayrit, Yakobus Siswandi. Klien Gangguan

Sistem Reproduksi dan Seksualitas: Seri Asuhan Keperawatan.

EGC.

Oswari.E, Penyakit dan Penanggulangannya. Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, Depok.

http://ayulibrary.blogdetik.com/2012/08/14/pengertian-vaginitis-penyakit-

pada-vagina/, diakses pada hari Senin, 3 Februari 2014.

http://modernhospital.net/Vaginitis/Apa-Sih-Yang-Di-Maksud-

Vaginitis.html, diakses pada hari Senin, 3 Februari 2014.

http://rubrikkebidanan.blogspot.com/2013/05/obstetri.html, diakses pada

hari Senin, 3 Februari 2014.

Page 20: Makalah Ku

Sampul bukunya…

ini lho isinya… :D

Page 21: Makalah Ku

http://ayulibrary.blogdetik.com/2012/08/14/pengertian-vaginitis-penyakit-pada-vagina/

http://modernhospital.net/Vaginitis/Apa-Sih-Yang-Di-Maksud-Vaginitis.html

Page 22: Makalah Ku

http://rubrikkebidanan.blogspot.com/2013/05/obstetri.html