makalah kristal cair

10
Nama : Mukhammad Nevinggo Frasetiya NIM : 1111097000026 Materi : Kristal Cair d an Asbe stos Kristal Cair Kristal cair merupakan materi yang sangat menarik dengan sifat-sifat di antara cairan sejati dan kristal padat. Kristal cair yang dikenal sekarang merupakan hasil pekerjaan seorang peneliti Austria, FrederickReinitzer beberapa abad lalu. Pada beberapa tahun terakhir, kristal cair masih terus dikembangkan oleh kalangan praktisi untuk diterapkan mulai untuk sensor suhu, layar kalkulator, sampai monitor televisi dan komputer (LCD = liquid crystal display ) a. Gejala Kristal Cair Zat padat kristalin umumnya memiliki struktur molekul yang teratur. Jika zat padat ini dipanaskan sampai mencair, gaya antarmolekul akan pecah dan molekul-molekul bergerak secara acak (random). Pada 1888, Reinitzer menemukan bahwa senyawa organik, kolesterolbenzoat memiliki sifat yang ti dak wajar. Jika koles terol benzoat dipana skan sampai meleleh pada suhu 145° C, terbentuk caira n seperti susu. Pada 179° C, cairan seperti susu itu tiba- tiba bening. Ketika didinginkan te rjadi proses sebalik nya. Pada 179° C, cairan bening berub ah menjadi seperti susu dan memadat pada 145° C (perhatik an Gambar 10.2). Gambar 10.2a. Lelehan kolesterol benzoat di atas 179° C (bening) b. Kolest erol benzoat ant ara suhu 179°C dan 145°C, terbe ntuk fas a kristal cair sepert i susu Perubahan fasa dari padat menjadi cair dari kolesterol benzoat tidak  langsung, tetapi melalui fasa antarmadya dahulu. Fasa antarmadya adalah fasa kristal cair, yaitu sebagian molekul memiliki struktur padat dan sebagian bergerak bebas seperti cairan. Oleh karena beraturan sebagian, kristal cair dapat menjadi sangat kental dan memiliki sifat-sifat antarmadya antara fasa padat dan fasa cair. Daerah antarmadya ini ditandai oleh suhu transisi yang tegas, seperti yang dilakukan Reinitzer. Pemanfaatan kristal cair ini didasarkan pada fakta bahwa gaya antarmolekullemah  yang memper tahankan molekul tetap bersama di dalam kristalcair. Kristal cair sangat mudah dipengaruhi oleh perubahan suhu, tekanan, danmedan magnet.  b. Jenis Fasa Kristal cair  Fasa-fasa yang terjadi pada kristal cair bergantung pada suhu. Jenis-jenis fasa kristal cair adalah sebagai berikut. 1) Fasa nematik, yaitu fasa pada kristal cair yang paling sederhana dan terbentuk kali pertama ketika didinginkan. Dalam fasa ini kecenderungan molekul (orientasi) sejajar pada arah tertentu, tetapi ujung-ujungnya molekul tidak beraturan, seperti pada cairan biasa.

Upload: vinggo-shihab

Post on 16-Oct-2015

345 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

Nama: Mukhammad Nevinggo FrasetiyaNIM: 1111097000026Materi: Kristal Cair dan Asbestos

Kristal CairKristal cair merupakan materi yang sangat menarik dengan sifat-sifat di antara cairan sejati dan kristal padat. Kristal cair yang dikenal sekarang merupakan hasil pekerjaan seorang peneliti Austria,FrederickReinitzerbeberapa abad lalu. Pada beberapa tahun terakhir, kristal cair masih terus dikembangkan oleh kalangan praktisi untuk diterapkan mulai untuk sensor suhu, layar kalkulator, sampai monitor televisi dan komputer (LCD =liquid crystal display) a. Gejala Kristal CairZat padat kristalin umumnya memiliki struktur molekul yang teratur. Jika zat padat ini dipanaskan sampai mencair, gaya antarmolekul akan pecah dan molekul-molekul bergerak secara acak (random). Pada 1888, Reinitzer menemukan bahwa senyawa organik,kolesterolbenzoatmemiliki sifat yang tidak wajar. Jika kolesterol benzoat dipanaskan sampai meleleh pada suhu 145C, terbentuk cairan seperti susu. Pada 179C, cairan seperti susu itu tiba-tiba bening. Ketika didinginkan terjadi proses sebaliknya. Pada 179C, cairan bening berubah menjadi seperti susu dan memadat pada 145C (perhatikanGambar 10.2).

Gambar 10.2a. Lelehan kolesterol benzoat di atas 179C (bening) b. Kolesterol benzoat antara suhu 179C dan 145C, terbentuk fasa kristal cair seperti susuPerubahan fasa dari padat menjadi cair dari kolesterol benzoat tidaklangsung, tetapi melaluifasa antarmadyadahulu. Fasa antarmadya adalah fasa kristal cair, yaitu sebagian molekul memiliki struktur padat dan sebagian bergerak bebas seperti cairan. Oleh karena beraturan sebagian, kristal cair dapat menjadi sangat kental dan memiliki sifat-sifat antarmadya antara fasa padat dan fasa cair. Daerah antarmadya ini ditandai oleh suhu transisi yang tegas, seperti yang dilakukan Reinitzer. Pemanfaatan kristal cair ini didasarkan pada fakta bahwagaya antarmolekullemah yang mempertahankan molekul tetap bersama di dalam kristalcair. Kristal cair sangat mudah dipengaruhi oleh perubahan suhu, tekanan, danmedan magnet.b. Jenis Fasa Kristal cairFasa-fasa yang terjadi pada kristal cair bergantung pada suhu. Jenis-jenis fasa kristal cair adalah sebagai berikut.1)Fasa nematik,yaitu fasa pada kristal cair yang paling sederhana dan terbentuk kali pertama ketika didinginkan. Dalam fasa ini kecenderungan molekul (orientasi) sejajar pada arah tertentu, tetapi ujung-ujungnya molekul tidak beraturan, seperti pada cairan biasa.2)Fasa smektik, yaitu fasa kedua dari kristal cair. Bentuk orientasi smektik bisa bermacam-macam. Dua di antaranya adalah bentuk smektik A dan smektik C , seperti yang ditunjukkan padaGambar10.3.Dalam fasa smektik terdapat orientasi yang beraturan.3)Fasa kolesterik, yaitu fasa ketiga dari kristal cair. Nama fasa diambil dari fakta bahwa kristal ini umumnya berasal dari molekul kolesterol. Pada suhu rendah, kristal cair akan membeku membentuk padatan kristalin. Orietansi molekul membentuk kisi kristal tiga dimensi yang beraturan.

Gambar 10.3 Jenis fasa kristal cair Orientasi molekul berubah secara beraturan dari bidang ke bidang membentuk susunan heliks. Jarak antara bidang dan orientasi yang sama dinamakanbumbungan(pitch, P).

Gambar 10.4Pitch (P) adalah jarak bidang dengan orientasi sama.

Fasa kristal cair kolesterol dapat mendifraksi cahaya sangat kuat dengan panjang gelombang sebanding dengan bumbungan. Jika suhu berubah, nilai bumbungan juga berubah sehingga warna cahaya yang terdifraksi dapat digunakan sebagai sensor suhu. Struktur molekul kristal cair umumnya memiliki bentuk molekul yang memanjang dan bersifat tegar. Artinya, tidak membentuk lipatan-lipatan, seperti ditunjukkan padaGambar 10.5.

Gambar 10.5Struktur molekul kristal cair pada kolesterol benzoatc. Prinsip Kerja Kristal CairOrientasi tertentu dari kristal cair sangat peka, terutama pada permukaan yang bersentuhan atau adanya medan listrik dan medan magnet. Kepekaan ini menjadi dasar penggunaan kristal cair dalam bahan layar elektronik. Jika kristal cair nematik ditempatkan dalam suatu sel dengan orientasi tertentu, filter polarisasi ditempatkan agar hanya cahaya dengan polarisasi tertentu yang dapat melewatinya. Tanpa medan listrik, cahaya akan dilewatkan melalui kristal cair dan filter. Cahaya ini akan direfleksikan oleh cermin sehingga tayangan yang muncul berwarna putih seperti padaGambar 10.6(a).

Gambar 10.6a. Prinsip kerja kristal cair sebelum diberi medan listrik b. Prinsip kerja kristal cair setelah diberi medan listrikJika medan listrik diterapkan ke dalam bagian yang akan ditayangkan, orientasi molekul akan diperkuat dalam daerah itu dan menimbulkan perbedaan polarisasi cahaya. Cahaya yang berotasi ditahan oleh filter kedua dan pada bagian yang akan ditayangkan muncul warna hitam, seperti padaGambar 10.6(b). Jika medan listrik dimatikan, molekul kristal cair kembali ke orientasi semula secara cepat dan tayangan kembali putih. Jam digital, kalkulator, monitor komputer laptop, layar TV lebar, dan bahan tayangan lain menggunakan aplikasi seperti ini. Aplikasi Kristal CairLCD (liquid crystal display) adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakankristal cairsebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alatelektroniksepertitelevisi,kalkulatorataupunlayar komputer. Kini LCD mendominasi jenis tampilan untuk komputer meja maupunnotebookkarena membutuhkan daya listrik yang rendah, bentuknya tipis, mengeluarkan sedikit panas, dan memiliki resolusi tinggi.Pada LCD berwarna semacam monitor, terdapat banyak sekalititik cahaya(piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalahlampu neonberwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair.Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruhpolarisasimedan magnetikyang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapawarnaditeruskan sedangkan warna lainnya tersariCara Kerja LCD (Sumber 1)LCD menggunakan komponen utama yang berupa kristal cair. Kristal cair ini bukanlah sebuah kristal yang benar-benar berbentuk cair, namun berada diantara cair dan padat. Ia lebih mendekati cair dibandingkan padat. Untuk mengubahnya menjadi benar-benar cair, hanya dibutuhkan sedikit panas. Ia sangat sensitive terhadap suhu, itulah sebabnya mengapa layer LCD pada notebook biasanya akan bereaksi sedikit aneh ketika berada pada cuaca dingin atau panas terik.

Salah satu fitur dari kristal cair adalah mereka mudah bereaksi terhadap arus listrik. Kristal cair ini disusun dengan cara di lilit (twisted) dan disebut dengan Twisted Nematic (TN).Dengan memberikan arus listrik akan membuat krsital cair ini saling melepaskan lilitannya ke dalam bermacam sudut, tergantung dari besarnya arus listrik. LCD menggunakan kristal cair ini karena mereka dapat bereaksi dengan tepat terhadap arus listrik sehingga dapat digunakan untuk mengontrol cahaya.Matrik pasif dan Matrik AktifAda dua macam LCD yang digunakan yaitu matriks pasif dan matriks aktif. Pada matriks pasif, LCD menggunakan kisi-kisi listrik yang sederhana untuk mensuplai tegangan pada piksel tertentu di layar. Kisi-kisi ini dibuat menggunakan dua lapisan yang disebut substrat. Satu substrat membentuk kolom dan yang lainnya membentuk baris.Baris dan kolom ini terhubung dengan IC (integrated Circuit) yang mengontrol kapan tegangan dikirimkan pada kolom atau baris tertentu. Baris dan kolom ini saling berpotongan untuk membuat piksel-piksel.Untuk menyalakan sebuah piksel, IC mengirimkan tegangan pada kolom tertentu dan sebuah ground yang mengaktifkan bagian baris tertentu. Tegangan ini kemudian akan menyebabkan lilitan kristal cair menjadi terbuka (untwist) pada piksel tersebut.Cara kerja matriks pasif yang sederhana memang mengagumkan, sayangnya cara ini memiliki kelemahan yaitu response time yang rendah dan contrast rasio yang rendah, selain membutuhkan tegangan yang tinggi.Pada matriks aktif LCD menggunakan Thin Film Transistor (TFT). Pada dasarnya TFT merupakan transistor-transistor dan kapasitor kecil. Mereka tersusun pada matriks di lapisan substrat. Untuk mengaktifkan piksel tertentu, bagian baris tertentu dinyalakan, dan selanjutnya tegangan dikirimkan ke kolom yang tepat.Karena semua baris dan kolom yang saling berpotongan ini dalam kondisi mati, hanya kapasitor pada piksel yang dituju saja yang dapat menerima tegangan listrik. Kapasitor ini akan mampu menyimpan tegangan sampai pengisian yang berikutnya. Jika tegangan dengan tepat di control ke kristal, kita akan dapat membuatnya menjadi untwist dengan tepat untuk menghasilkan cahaya.Bila semuanya ini dapat dilakukan dengan tepat, LCD akan menghasilkan skala abu-abu. Saat ini banyak TV LCD yang sudah memiliki 256 level brightness per pikselnya.Gangguan PixelUntuk dapat memproduksi beragam warna, pada masing-masing piksel terdapat tiga subpiksel yang terdiri dari warna merah, hijau dan biru (RGB). Kombinasi ketiga warna ini akan mampu menghasilkan 16,8 juta warna. Misalnya sebuah layer memiliki resolusi 1024 x 768 piksel, ini berarti terdapat 1024 kolom x 768 baris x 3 subpiksel, kita akan memperoleh 2.359.259 transistor.

Jika terdapat masalah pada transistor-transistor ini akan menimbulkan gangguan piksel/piksel mati. Kebanyak layer matriks aktif memiliki beberapa gangguan piksel pada layer. Gambar diatas menunjukan salah satu piksel yang mati atau biasa disebut dengan dead piksel.CARA KERJA MONITOR LCD(Sumber 2)

Secara Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian utama. yaitu1.Backlight dan2. Kristal cair.Backlight sendiri adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah (berteknologi seperti) lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih. Lalu bagaimana caranya LCD bisa menampilkan banyak warna ? Disinilah peran dari kristal cair.Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda.Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.

Contrast ratio;Contrast Ratio adalah perbandingan tingkat terang (brightness) pada posisi paling putih dan paling hitam. Pada waktu kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang menembusnya. Namun kenyataannya masih ada cahaya backlight yang bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa menampilkan warna hitam dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi semakin besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam menampilkan warna. cara paling mudah untukmengetahui seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan menampilkan warna hitam di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih ada sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair.

Response Time Kristal cair pada LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat (mengikuti pergerakan gambar di layar). Karena itulah ada istilah Response Time di LCD. Response Time adalah waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat (waktu menampilkan warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan warna putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin baik. Response Time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak cepat dan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti persegi.Sudut Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut pandang yang terbatas jika dibandingkan dengan monitor CRT. Gambar objek pada monitor CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan kita sedikit bergeser dari LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang. Jika anda seorang yang butuh privasi maka hal ini tidak menjadi masalah karena orang disamping anda tidak dapat melihat apa yang ada di monitor anda dengan mudah. Akan tetapi jika anda ingin melihat film bersama-sama dengan teman-teman tentu hal ini akan menjadi masalah.

AsbestosAsbes adalah nama yang diberikan untuk kelompok mineralfibrousyang berbeda (amosite, chrysotile, crocidolite, tremolite, actinolitedananthophyllite)dan terbentuk secara alami di lingkungan kita (US Department of Health & Human Services, 2001).Salah satu dari kelompok mineral tersebut, yaituchrysotilleadalah termasuk ke dalam keluarga serpentin, sedangkan mineral mineralfibrousyang lain termasuk ke dalam keluarga amfibol. Walaupun semua jenis asbes berbahaya (dapat menyebabkan kanker), tetapi asbes yang berasal dari grup amfibol memiliki potensi lebih besar untuk membahayakan kesehatan manusia dibandingchrysotille.Asbes yang paling banyak digunakan dalam industri adalahchrysotilleatau disebut juga asbes putih. Sedangkan asbes dari grup amfibol tidak banyak digunakan. Asbes yang memiliki sifatfibrousini tidak memiliki bau dan rasa, mereka juga tidak larut dalam air, tidak mengalami evaporasi serta tahan terhadap panas, api, degradasi biologi dan kimia. Karena sifat sifat inilah asbes banyak digunakan sebagai bahan berbagai produk industri terutama bahan bangunan,friction productdan bangunan tahan panas.Asbes, Karakteristik dan Masalah Kesehatan yang Ditimbulkannya

Kita tentu sudah sangat familier dengan bahan asbes sebagai salah satu bahan utama kegiatan konstruksi rumah kita, terutama untuk plafon rumah. Penggunaan bahan initentu tidak sebatas untuk kepentingan ini. Di dunia penggunaan bahan asbes (asbestos) jauh lebih banyak tidak terbatas pada plafon rumah semata. Dan celakanya, ternyata berdasarkan penelitian, bahan asbes ini berbahaya bagi kesehatan dan bersifat karsinogenik. Beberapa unsur asbes dapat terhirup ketika kita bernafas, masuk ke paru-paru dan beresiko kanker. Karena sifat ini di beberapa negara maju (Amerika dan Eropa), penggunaan bahan asbes ini telah mulai dilarang.

Sebetulnya asbestosis bukanlah kanker. Asbestosis disebabkan seseorang menghirup serat asbes yang mengiritasi jaringan paru-paru, menyebabkan luka pada jaringan paru-paru. Jaringan parut ini berakibat pada kesulitan bernapas karena proses oksigen dan karbon dioksida sulit melalui paru-paru. Asbestosis umumnya berlangsung lambat. Periode latensi untuk timbulnya asbestosis biasanya 10-20 tahun setelah paparan awal. Penyakit ini dapat bervariasi dari asimtomatik (tanpa gejala) untuk sampai dapat berakibat fatal bagi kesehatan. Beberapa tanda dan ejala asbestosis dapat meliputi: Sesak napas sebagai gejala utama, batuk, sesak dada, nyeri dada, kehilangan nafsu makan, terjadi suara kering berderak di paru-paru ketika menghirup udara.

Namun apa sebenarnya Asbes itu? Berikut berbagai sifat dan karakteristik bahan asbes yang penting kita ketahui.

Asbes adalah nama sekelompok mineral berserat dengan serat terpisah, panjang, dan tipis. Serat asbes mempunyai potensi kuat untuk dapat terlepas di udara. Serat asbes bersifat tahan panas, sehingga banyak digunakan untuk keperluan industri. Karena daya tahan mereka, serat asbes yang masuk ke jaringan paru-paru akan tetap untuk bertahan didalam paru-paru dalam jangka waktu lama.

Secara umum terdapat dua jenis asbes, amphibole dan chrysotile. Beberapa studi menunjukkan bahwa serat amphibole mempunyai kemampuan lebih lama tinggal di paru-paru l daripada chrysotile. Berdasarkan kecenderungan, sehingga jenis ini bahan ini bersifat toksis bagi tubuh .

Sementara menurut US Environmental Protection Agency (EPA), terdapat enam jenis mineral asbes, dengan jenis terbanyak yaitu chrysotile dan lima jenis golongan amphibole, yaitu actinolite, tremolite, anthophyllite, crocidolite, dan amosite.

Nilai Ambang batas konsentrasi asbes di udara ambient berkisar pada 00001-0,0001 serat per mililiter (fiber / mL). Jika nilai ambang ini terlampaui akan sangat beresiko terhadap efek pada kesehatan manusia.

Serat asbes hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Karena sesuatu sebab, menyebabkan serat melayang di udara, mereka dapat dengan mudah terhirup ketika kita bernapas dan masuk dalam paru-paru. Para ilmuwan telah mengakui asbes sebagai ancaman kesehatan bagi manusia karena serat dapat terhirup ke dalam paru-paru dan dapat menyebabkan kanker dan penyakit paru-paru lainnya. Resiko ini terutama menjadi meningkat ketika kita berada pada lingkungan terpapar debu asbes dalam jangka waktu lama. Diketahui masa inkubasi yaitu jeda waktu antara ketika menghirup sehingga terjadi manifestasi kesehatan dapat berlangsung selama 30 tahun atau lebih.

Exposure Asbes di Lingkungan Kerja.

Berbagai lingkungan kerja beresiko meningkatkan paparan debu asbes, beberapa diantaranya antara lain : Industri produk dengan bahan baku asbes (bahan isolasi, atap, bangunan), industri Otomotif (rem & kopling), Kilang minyak, Pembangkit listrik, galangan kapal, pabrik baja, pekerja pembongkaran, pekerja di pabrik produk asbes , Tukang batu, pengawas bangunan, Carpenters, pekerja furnace, tukang pipa, dan lain-lain.

Beberapa keunggulan bahan asbes sehingga banyak digunakan untuk keperluan industri, antara lain karena serat asbes hanya sedikit menyerap air, sangat tahan terhadap panas dan api, tahan terhadap asam, penghantar listrik dan panas yang jelek, tahan terhadap gesekan dan cuaca, mampu menyerap suara. Serat asbes antara lain digunakan untuk bahan pencampur atap, bahan pembungkus, bahan penahan panas dan api dan bahan pelapis rem dan kopling.

Jika kita telah bekerja lama pada lingkungan dengan resiko terpapar asbes tinggi, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dengan dengan keahlian dalam pengelolaan dan evaluasi yang berhubungan dengan penyakit paru-paru karena asbes

Pengaruh Kesehatan

Berdasarkan kesimpulan hasil pengamatan penyakit pada kelompok pekerja dengan paparan kumulatif asbes 5 - 1.200 fiber-year/mL, didapatkan hasil bahwa eksposur signifikan untuk semua jenis asbes akan meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti kanker paru-paru, mesothelioma paru-paru, gangguan non malignant pleura, termasuk asbestosis , plak pada pleura, penebalan pleura, dan efusi pleura. Eksposur tersebut akan dihasilkan dari 40 tahun pajanan pada konsentrasi udara 125-30 serat / mL.

Penyakit karena paparan asbes membutuhkan waktu lama untuk berkembang. Sebagian besar kasus kanker paru-paru atau asbestosis pada pekerja asbes terjadi 15 tahun atau lebih setelah paparan awal. Faktor perokok beresiko jauh lebih besar terkena kanker paru-paru daripada bukan perokok karena asbestosis ini. Sementara secara umum waktu antara diagnosis penyakit ini dengan waktu pajanan awal asbes sekitar 30 tahun atau lebih.

Mekanisme PaparanAsbestosis

Pada saat seseorang menghirup serat asbes , secara alami sebagian besar daripadanya dapat dikeluarkan, namun beberapa dapat bersarang di paru-paru sepanjang hidup. Serat dapat terakumulasi dan menyebabkan peradangan jaringan parut, sehingga . mempengaruhi pernapasan dan menyebabkan penyakit

Sebetulnya secara alami asbes telah ada di sekitar kita. Asbes alami dapat dilepaskan dari batu atau tanah oleh kegiatan rutin manusia, seperti konstruksi, atau pada proses pelapukan alami. Jika serat asbes alami tidak dilepaskan ke udara, maka itu bukan merupakan risiko kesehatan. Kita lebih mungkin mengalami gangguan yang berhubungan dengan asbes ketika terkena konsentrasi tinggi asbes, untuk waktu yang cukup lama, dan / atau lebih sering.

Paparan asbes dapat meningkatkan kemungkinan kanker paru-paru, mesothelioma, dan asbestosis (pembatasan penggunaan paru-paru karena tertahan oleh serat asbes). dan perubahan pada pleura (selaput rongga dada, di luar paru-paru) . Perubahan pleura seperti penebalan, plak, kalsifikasi, dan terdapatnya cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura) dapat menjadi tanda awal dari paparan asbes. Perubahan ini dapat mempengaruhi pernafasan.. Efusi pleura bisa menjadi tanda peringatan dini untuk mesothelioma (kanker pada lapisan paru-paru). Berikut beberapa fakta terkait penyakit karena asbes ini :

Sebagian besar kasus asbestosis atau kanker paru-paru pada pekerja terjadi 15 tahun atau lebih setelah orang tersebut pertama kali terpapar asbes. Sebagian besar kasus mesothelioma didiagnosis 30 tahun atau lebih setelah paparan pertama asbes. Penyakit yang berhubungan dengan asbes telah didiagnosis pada pekerja asbes, anggota keluarga, dan warga yang tinggal di dekat tambang asbes atau pabrik pengolahannya. Efek pada kesehatan karena paparan asbes dapat terus berkembang bahkan setelah paparan dihentikan. Merokok atau asap rokok, bersama dengan paparan asbes, sangat meningkatkan kemungkinan kanker paru-paru.Faktor RisikoBerbagai faktor menentukan bagaimana paparan asbes mempengaruhi individu, antara lain : Konsentrasi paparan Durasi paparan - berapa lama jangka waktu pemaparan. Frekuensi paparan - seberapa sering dan jangka waktu orang yang terkena paparan Ukuran, bentuk dan bahan kimia dari serat asbes