makalah konsep diri

20
Tugas Makalah Keperawatan Jiwa ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI PERUBAHAN KONSEP DIRI Disusun Oleh : Kelompok 1 Tingkat 3A Sinta Farid Nandi Najarudin Imas Shinta Hendra Gunawan Ervana De Annis Adam Idharulhaq STIKes KARSA HUSADA GARUT 2

Upload: muhammad-zaky-maulani

Post on 22-Nov-2015

189 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah konsep diri

TRANSCRIPT

Tugas Makalah Keperawatan JiwaASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI PERUBAHAN KONSEP DIRI

Disusun Oleh : Kelompok 1Tingkat 3A Sinta Farid Nandi Najarudin Imas Shinta Hendra Gunawan Ervana De Annis Adam Idharulhaq

STIKes KARSA HUSADA GARUTPRODI D3 KEPERAWATANJln. Nusa indah No.24 Tarogong Kidul - Garut

KATA PENGANTARAlhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur ke hadirat Allah SWT, serta shalawat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Atas karunia yang Allah SWT,berikan kepada kami yang tak terhingga, maka dengan ijinya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan judul Askep Klien Yang Mengalami Masalah Adaptasi Psiko Sosial Spiritual Pada Klien Yang Mengalami Ketidakmampuan Amputasi. Dalam kesempatan ini pula penyusun haturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini bisa terselesaikan dengan lancar. Semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi saya selaku penyusun dan umunya bagi semua pihak yang berkepentingan, meskipun demikian dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan dan untuk itu saya mengharapkan saran serta kritiknya yang mambangun ke arah perbaikan.semoga makalah ini bermanfaat.Wassamualaikum warahmatullohi wabarokatuh.

Garut, November 2013

Penyusun2DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR2DAFTAR ISI3BAB I PENDAHULUAN41.1Latar belakang41.2Tujuan5BAB II PEMBAHASAN61.1Pengertian61.2Komponen61.3Faktor - Faktor yang mempengaruhi konsep diri81.4Askep klien yang mengalami perubahan konsep diri9BAB III PENUTUP121.1Kesimpulan121.2Saran12DAPTAR PUSTAKA13

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar belakangkonsep diri adalah cara bagaimana individu menilai diri sendiri, bagaimana penerimaannya terhadap diri sendiri sebagaimana yang dirasakan, diyakini, dan dilakukan, baik ditinjau dari segi fisik, moral, keluarga, personal, dan sosial. Pengertian konsep diri yang digunakan dalam penelitian adalah defenisi konsep diri yang dikemukakan oleh Calhoun dan Acocella (1990), yaitu bahwa konsep diri adalah pandangan pribadi yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri. Perkembangan konsep diri merupakan suatu proses yang terus berlanjut di sepanjang kehidupan manusia. Symonds (dalam Agustiani, 2006) menyatakan bahwa persepsi tentang diri tidak langsung muncul pada saat individu dilahirkan, melainkan berkembang secara bertahap seiring dengan munculnya kemampuan perseptif. Selama periode awal kehidupan, perkembangan konsep diri individu sepenuhnya didasari oleh persepsi mengenai diri sendiri. Lalu seiring dengan bertambahnya usia, pandangan mengenai diri sendiri ini mulai dipengaruhi oleh nilai-nilai yang diperoleh dari interaksi dengan orang lain (Taylor dalam Agustiani, 2006). Mead (dalam Calhoun & Acocella, 1995) menjelaskan bahwa konsep diri berkembang dalam dua tahap: pertama, melalui internalisasi sikap orang lain terhadap kita; kedua melalui internalisasi norma masyarakat. Hal ini sejalan dengan istilah istilah looking glass self yang dikemukakan oleh Cooley (dalam Baumeister, 1999), yaitu ketika individu memandang dirinya berdasarkan interpretasi dari pandangan orang lain terhadap dirinya.

1.2 Tujuan Untuk memenuhi salahsatu mata kuliah keperawatan jiwa.

BAB II PEMBAHASAN1.1 PengertianBeberapa pengertian konsep diri menurut para ahli : Menurut burns (1982)Konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri sendiri. Stuart dan sudden (1998)Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan denngan orang lain. Seifert dan hoffnungKonsep diri sebagai suatu pemahaman mengenai diri atau ide tentang konsep diri Cawagas (1983)Menjelaskan bahwa konsepdiri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya, karakter pribadinya, motivasinya, kelemahannya, kelebihannya atau kecakapannya, kegagalannya dsb. Santrock (1996)Menggunakan istilah konsep diri mengacu pada evaluasi bidang tertentu pada konsep diri.1.2 Komponen Konsep diri terbagi menjadi beberapa bagian. ( stuart dan sudden 1991) yang terdiri dari :1. Citra tubuh / Gambaran diri ( body image)Adalah sikap atau cara pandang seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan ttg ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubu saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan di modifikasi dengan pengalaman baru setiap individu.Beberapa hal yang terkait citra tubuh antara lain: Focus individu terhadap bentuk fisiknya lebih terasa pada usia remaja Bentuk badan, tinggi badan, serta tanda-tanda kelamin sekunder menjadi citra tubuh Cara individu memandanng dirinya bebrdampak penting thd aspek psikologis individu tsb Citra tubuh seseorang sebagian dipengaruhi oleh sikap dan respon orang lain thd dirinya dan sebagian lagi oleh eksplorasi individu thd dirinya Individu yang stabil, realistis dan konsisten thd citra tubuhnya dpt mencapai kesuksesan

2. Ideal diri Adalah presepsi individu ttg bagaimana ia harus berperilaku berdasarkan standar, aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu.Faktor-faktor yang mempengaruhi ideal diriKecenderungan individu menetapkan ideal pada batas kemampuannyaFaktor budaya akan mempengaruhi individu menetapkan ideal diri Ambisi dan keinginan untuk melebihi dan berhasil, kebutuhan yang realistis Kebutuhan yang realistis Kebutuhan untuk menghindari kegagalan Perasaan cemas dan rendah diri

3. Harga diriAdalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. Frekuensi pencapaian tujuan akan menghasilkan harga diri yang rendah atau harga diri yang tinggi. Jika individu sering gagal, maka cenderung harga diri rendah. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang llain. Aspek utama adalah dicintai dan menerima penghargaan dari orang lain.Cara cara untuk meningkatkan harga diri seseorang : Memberinya kesempatan untuk berhasil Memberinya gagasan Mendorongnya untuk beraspirasi Membantunya membentuk kopingFaktor-faktor yang mempengaruhi gangguan harga diri: Perkembangan individu Ideal diri tidak realistis Gangguan fisik dan mental System keluarga yang tidak berfungsi Pengalaman traumatic yang berulang-ulang

4. Peran Adalah serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok sosial. Peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseoreang tidak mempunyai pilihan. Peran yang diterima adalah peran yang terpilihy atau dipilih individu. Peran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari seseorang bberdasarkan posisisnya di masyaraakat. Harga diri yang tinggi merupakan peran yang memenuhi kebutuhan dan cocok degan ideal.

5. IdentitasIdentitas adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggung jawab tterhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi dan keunikan individu.Beberapa hal yang terkait dengan identitas diri antara lain : Identitas personal tterbentuk sejak masa kanak-kanak bersamaan dengan pembentukan konsep diri Individu yang memiliki identitas diri yang kuat akan memandang dirinya tidak sama dengan orang lain Identitas jenis kelamin berkembang secara bertahap Kemandirian timbul dari perasaan berharga, sikap menghargai diri sendiri, kemampuan dan penguasaan diri Individu yang mandiri dapat mengatur dan menerima dirinya.

1.3 Faktor - Faktor yang mempengaruhi konsep diri1. Tingkat perkembangan dan kematangan2. Budaya3. Faktor internal dan eksternal4. Pengalaman sukses dan gagal5. Stressor6. usia, keadaan sakit dan trauma1.4 Askep klien yang mengalami perubahan konsep diriA. Pengkajiana. PerilakuBerhubungan dg HDR, Kerancuan identitas, depersonalisasi. (di tabel )b. Faktor predisposisi mempengaruhi HDR : penolakan ortu, harap[an ortu yg tdk realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab p[ersonal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tdk realistik mempengaruhi penampilan peran : streotifik peran seks, tuntutan peran kerja, harapan peran kultural, Mempengaruhi Identitas personal : ketidakpercayaan ortu, tekanan dari kelompok sebaya, perubahan dlam struktur sosial. c. Stresor pencetusTrauma : penganiyaan seksual & psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupanKetagangan peran b.d peran yg diharpakn dmn individu mengalaminya sbg frustasi Transisi peran perkembanganTransisi peran situasiTransisi peran sehat-sakitd. Mekanisme koping Pertahanan Jangka Pendek Aktivitas yg dapat memberikan pelarian sementara dari krisis identitas c/ konser musik, kerja keras Aktivitas yg dapat memberikan identitas pengganti sementara c/ ikut serta aktivitas sosial, klub Aktivitas yg sementara menguatkan perasaan diri c/ pencapaian akademik Aktivitas yg mewakili upaya jangka pendek u/membuat masalah identitas menjadi kurang berarti dlm kehidupan individu c/ penyalahgunaan obat Pertahanan Jangka PanjangPenutupan identitas : Adopsi identitas prematur yg diinginkan oleh orang yg penting bagi individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi dan potensi diri individu tsbIdentitas (-) : Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh nilai dan harapan masyarakat.

B. Diagnose keperawatan Diagnosa keperawatan utamaGangguan citra tubuhGangguan identitas personalGangguan Penampilan peranGangguan harga diri Diagnosa medis dsm iv Masalah identitas Amnesia DisosiatifFuga disosiatifIdentitas disosiatifKelaianan depersonalisasi C. Rencana keperawatana. Memperluas kesadaran diriMenggunakan jendela johari Bina hubungan terbuka, saling percayaBekerja denagn klien bagaimanapun kekuatan egonyaMaksimalkan peran serta klien dlm hubungan terapeutik b. Eksplorasi diri/perasaanBantu klien u/ menerima perasaan & pikirannyabantu klien mengklarifikasi konsep diri & hub dg orla melalui pengungkapan diriWaspada & kendaliakn perasaan diriBerespon empatik, tekankan bahwa kekuatan berubah ada pada diri klienc. Evaluasi diriBantu klien menjabarkan masalah secara jelasGali respon adaptif & maladaptif klien terhadap masalahd. Perencanaan RealistikBantu mengkonsepsualisasi tujuan yang realisticBantu mengidentifikasi solusi alternatif

BAB III PENUTUP

1.1 KesimpulanKonsep diri adalah cara seseorang untuk melihat dirinya secara utuh dengan semua ide pikiran , kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain. Sangatlah penting bagi seorang perawat untuk memahami konsep diri terlebih dahulu hharus menanamkan dalam dirinya senduiri sebelum melayani klien, sebab keadaan yang dialami oleh klien dapat memp[engaruhi konsep dirinya. Disinilah peran penting perawat selain mememnuhi kebutuhan dasar fisiknya yaitu membantu klien untuk memulihkan kembalikonsep dirinya.Ada beberapa kkimponen konsep diri yaitu identitas diri yang merupakan internal individual, citra diri sebagai pandangan atau presepsi, harga diri yang menjadi suatu tujuan, ideal diri menjadi suatu harapan, dan peran atau posisi di dalam masyarakat.

1.2 Saran Untuk membangun konsep diri kita harus belajar menyukai diri sendiri, mengembangkan pikiran positif, memperbaiki hubungan interpersonal ke yang lebih baik, sikap aktif yang positif, dan menjaga keseimbangan hidup.Semua yang kita lakukan pasti ada manfaatnya begitu juga dalam memahami konsep diri, kita menjadi bangga dengan diri sendiri, percaya diri penuh, dapat beradaptasi dengan lingkungan dan mencapai sebuah kebahaguiaan dalam hidup.

DAPTAR PUSTAKA

1. Guze, B., Richeimer, S., dan Siegel, D.J. (1990). The Handbook of Psychiatry. California: Year Book Medical Publishers2. Kaplan, H.I., Sadock, B.J., dan Grebb, J.A. (1996). Synopsis of Psychiatry. New York: Williams and Wilkins3. Stuart, G.W. dan Laraia, M.T. (2001). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. (Ed ke-7). St. Louis: Mosby, Inc.4. http://knowledgescafe.blogspot.com/2012/01/makalah-konsep-diri.html12