129538191 makalah seminar konsep diri keperawatan

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep diri merupakan bentuk konsep psikososial yang mempengaruhi kualitas keidupan seseorang. Konsep diri ini membantu individu untuk bermasyarakat dan mengidentifikasi diri. Kemampuan akan mengenali konsep diri ini dapat membentuk individu menjadi seseorang yang dapat mengidentifikasi dan mengerti kekuragan dan kelebihan diri, sehingga ia mampu mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat yang dimilikinya. Dalam konsep psikososial, pengetahuan tentang diri sendiri ini merupakan dasar untuk mencapai aktualisasi diri. Mengingat aktualisasi diri tidak hanya dicapai oleh lansia, maka setiap orang berhak mencapai aktualisasi diri. Termasuk seorang klien yang menghabiskan banyak waktu di rumah sakit juga berhak mencapai aktualisasi diri ini. Tenaga kesehatan, khususnya perawat, bertugas membantu klien memenuhi kebutuhan ini dengan melaksanakan tugas sebaik-baiknya, sesuai dengan kode etik yang ada. Klien akan mencapai aktualisasi dalam bentuk rasa aman dan nyaman atas perawatan di rumah sakit. Sebagai tenaga kesehatan, perawat banyak bertugas untuk memenuhi kebutuhan dasar klien. Salah satu kebutuhan dasar klien ini adalah berupa psikososial. Dalam hal ini gangguan mengenai konsep diri akan menyebabkan klien merasa tidak nyaman. Salah satu masalah gangguan pada konsep diri adalah berupa rasa malu jika ada luka yang terdapat di wajah. Hal ini merupakan salah satu masalah ynga harus diatasi perawat dengan memberikan asuhan keperawatan sesuai keadaan klien. Berdasarkan uraian singkat diatas, gangguan konsep diri akan memicu adanya gangguan psikososial pada klien. Peran perawatlah untuk mengatasi gangguan psikososial ini dengan memberi tindakan asuhan keperawatan sesuai dengan gangguan

Upload: jannatur-rahmah

Post on 20-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep diri merupakan bentuk konsep psikososial yang mempengaruhi kualitas keidupan seseorang. Konsep diri ini membantu individu untuk bermasyarakat dan mengidentifikasi diri. Kemampuan akan mengenali konsep diri ini dapat membentuk individu menjadi seseorang yang dapat mengidentifikasi dan mengerti kekuragan dan kelebihan diri, sehingga ia mampu mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat yang dimilikinya.

Dalam konsep psikososial, pengetahuan tentang diri sendiri ini merupakan dasar untuk mencapai aktualisasi diri. Mengingat aktualisasi diri tidak hanya dicapai oleh lansia, maka setiap orang berhak mencapai aktualisasi diri. Termasuk seorang klien yang menghabiskan banyak waktu di rumah sakit juga berhak mencapai aktualisasi diri ini. Tenaga kesehatan, khususnya perawat, bertugas membantu klien memenuhi kebutuhan ini dengan melaksanakan tugas sebaik-baiknya, sesuai dengan kode etik yang ada. Klien akan mencapai aktualisasi dalam bentuk rasa aman dan nyaman atas perawatan di rumah sakit.

Sebagai tenaga kesehatan, perawat banyak bertugas untuk memenuhi kebutuhan dasar klien. Salah satu kebutuhan dasar klien ini adalah berupa psikososial. Dalam hal ini gangguan mengenai konsep diri akan menyebabkan klien merasa tidak nyaman. Salah satu masalah gangguan pada konsep diri adalah berupa rasa malu jika ada luka yang terdapat di wajah. Hal ini merupakan salah satu masalah ynga harus diatasi perawat dengan memberikan asuhan keperawatan sesuai keadaan klien.

Berdasarkan uraian singkat diatas, gangguan konsep diri akan memicu adanya gangguan psikososial pada klien. Peran perawatlah untuk mengatasi gangguan psikososial ini dengan memberi tindakan asuhan keperawatan sesuai dengan gangguan yang dihadapi klien dalam rangka untuk mempercepat pemulihan kondisi klien.

1.2 Tujuan

1.2.1 Mengetahui pengertian dan fungsi dari konsep diri.1.2.2 Mengatahui gangguan pada konsep diri.1.2.3 Mengetahui asuhan keperawatan untuk klien dengan gangguan pada konsep diri.

1.3 Rumusan Masalah

1.3.1 Apa yang dimaksud dengan konsep diri?1.3.2 Apa pengertian dari gangguan pada konsep diri?1.3.3 Mengapa seseorang dengan gangguan konsep diri harus diatasi?1.3.4 Bagaimana peran perawat dalam membantu klien yang mengalami gangguan konsep

diri?

Page 2: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

1.4 BATASAN MASALAHDalam makalah ini hanya akan dibahas gangguan konsep diri sebagai bentuk gangguan psikososial.

Page 3: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Konsep Diri

Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui

individu tentang dirinya dan memepengaruhi individu dalam berhbungan dengan orang lain.

(Stuart & Sundeen, 1995).

Burns (1993:vi) konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan

orang-orang lain berpendapat, mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita

inginkan. 

Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa

diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri

individu (Mulyana, 2000:7).

Konsep diri berkembang dengan baik apabila budaya dan pengalaman di keluarga dapat

memberikan perasaan positif, memperoleh kemampuan yang berarti bagi individu /

lingkungan dan dapat beraktualissasi, sehingga individu menyadari potensi dirinya.

Gangguan konsep diri adalah suatu kondisi dimana individu mengalami kondisi

pembahasan perasaan, pikiran atau pandangan dirinya sendiri yang negatif.

2.2 RENTANG RESPONS KONSEP DIRI

Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang

pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima

Page 4: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

Konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam

beraktualisasi diri dan menyadari hal –hal positif maupun yang negative dari dirinya

Harga diri rendah adalah ; individu cenderung untuk menilai dirinya negative dan merasa

lebih rendah dari orang lain

Identitas kacau adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek – aspek identitas masa

kanak – kanak ke dalam kematangan aspek psikososial kepribadian pada masa dewasa yang

harmonis

Depersonalisasi adalah ; perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang

berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya dengan

orang lain.

Konsep diri terdiri dari 5 ( lima ) komponen ( Stuart dan Sundeen, 1991 ) :

Citra diri,

Ideal diri,

Harga diri,

Penampilan peran / Peran diri

Identitas diri.

CITRA TUBUH (Body image)

Citra tubuh adalah sikap, persepsi, keyakinan dan pengetahuan individu secara sadar

atau tidak sadar terhadap tubuhnya yaitu ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan,

makna dan obyek yang kontak secara terus menerus ( anting, make up, kontak lensa, pakaian,

kursi roda) dengan tubuh.

Pandangan ini terus berubah oleh pengalaman dan persepsi baru. Gambaran tubuh

yang diterima secara realistis akan meningkatkan keyakinan diri sehingga dapat mantap

dalam menjalani kehidupan.

Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan oleh

perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek yang sering

Page 5: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

kontak dengan tubuh. Pada klien yang dirawat dirumah sakit umum, perubahan citra tubuh

sangat mungkin terjadi. Stressor pada tiap perubahan adalah :

Perubahan ukuran tubuh : berat badan yang turun akibat penyakit.

Perubahan bentuk tubuh : tindakan invasif, seperti operasi, suntikan, daerah

pemasangan infus.

Perubahan struktur : sama dengan perubahan bentuk tubuh disertai dengan

pemasanagn alat di dalam tubuh.

Perubahan fungsi : berbagai penyakit yang dapat merubah system tubuh.

Keterbatasan : gerak, makan, kegiatan.

Makna dan obyek yang sering kontak : penampilan dan dandanan berubah,

pemasangan alat pada tubuh klien (infus, fraksi, respitor, suntik).

IDEAL DIRI

Ideal diri adalah persepsi individual tentang bagaimana dia harus berperilaku

berdasarkan standart, tujuan, keinginan atau nilai pribadi tertentu. Sering disebut bahwa ideal

diri sama dengan cita-cita, keinginan, harapan tentang diri sendiri. Ideal diri diperlukan oleh

individu untuk memacu pada tingkat yang lebih tinggi.

Gangguan ideal diri adalah ideal diri yang terlalu tinggi, sukar dicapai dan tidak realistis.

Pada klien yang dirawat dirumah sakit karena sakit fisik maka ideal dirinya dapat

terganggu atau ideal diri klien terhadap hasil pengobatan yang terlalu tinggi dan sukar

dicapai.

Tanda dan gejala yang dapat dikaji :

Mengungkapkan keputusasaan akibat penyakitnya , misalnya : saya tidak bisa ikut

ujian karena sakit, saya tidak bisa lagi jadi peragawati karena bekas operasi di muka

saya, kaki saya yang dioperasi tidak dapat main bola.

Mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi, misalnya : saya pasti bisa sembuh

padahal prognosa penyakitnya buruk; setelah sehat saya akan sekolah lagi padahal

penyakitnya mengakibatkan tidak mungkin lagi sekolah.

HARGA DIRI (Self-Esteem)

Page 6: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa

seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri/cita-cita/harapan

langsung menghasilkan perasaan berharga pada diri sendiri.

Harga diri yang tinggi berakar dari penerimaan diri sendiri tanpa syarat, sebagai

individu yang berarti dan penting, walaupun salah, gagal atau kalah. Harga diri diperoleh dari

penghargaan diri sendiri dan orang lain. Faktor yang mempengaruhi harga diri tinggi adakah

perasaan diterima, dicintai, dihormati serta frekwensi kesuksesan.

Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri

sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.Gangguan harga diri yang

disebut harga diri rendah dan dapat terjadi secara :

Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi, kecelakaan,

dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu

(korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba-tiba).

Privacy yang kurang diperhatikan, misalnya : pemeriksaan fisik yang sembarangan,

pemasangan alat yang tidak sopan (pencukuran pubis, pemasangan kateter,

pemeriksaan perneal).

Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena

dirawat/sakit/penyakit.

Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya berbagai pemeriksaan

dilakukan tanpa penjelasan, berbagai tindakan tanpa persetujuan.

Kondisi seperti ini banyak ditemukan pada klien gangguan fisik

Kronik, yaitu perasan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum

sakit/dirawat. Klien ini mempunyai cara berfikir yang negatif. Kejadian sakit dan

dirawat akan menambah persepsi negarif terhadap dirinya. Kondisi ini mengakibatkan

respons yang mal adaptive. 

Kondisi ini dapat ditemukan pada klien gangguan fisik yang kronis atau pada klien

gangguan jiwa.

Gangguan gejala yang dapat dikaji :

Page 7: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

o Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap

penyakit. Misalnya : malu dan sedih karena rambut jadi botak setelah mendapat terapi

sinar pada kanker.

o Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya : ini tidak akan terjadi jika saya segera

ke rumah sakit, menyalahkan/ mengejek dan mengkritik diri sendiri

o Merendahkan martabat. Misalnya : saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya orang

bodoh dan tidak tahu apa-apa.

o Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri, klien tidak ingin bertemu dengan

orang lain, lebih suka sendiri.

o Percaya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan, misalnya tentang memilih

alternatif tindakan

o Mencederai diri. Akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin

klien ingin mengakhiri kehidupan.

PERAN DIRI

Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial yang berhubungan

dengan fungsi individu pada berbagai kelompok sosial. Tiap individu mempunyai berbagai

peran yang terintregrasi dalam pola fungsi individu.

Menurut Stuart dan Sundeen ada 5 ( lima ) factor yang mempengaruhi penyesuaian diri

dengan peran :

Kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran

Konsistensi respon orang yang berarti terhadap peran individu

Keseimbangan dan kesesuaian antara peran yang dilakukan

Keselarasan harapan dan kebudayaan dengan peran

Kesesuaian situasi yang dapat mendukung pelaksanaan peran

Gangguan penampilan peran adalah berubah atau terhenti fungsi peran yang disebabkan oleh

penyakit, proses menua, putus sekolah, putus hubungan kerja.

Pada klien yang sedang dirawat di rumah sakit otomatis peran sosial klien berubah

menjadi peran sakit. Peran klien yang berubah adalah :

Page 8: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

Peran dalam keluarga

Peran dalam pekerjaan/sekolah

Peran dalam berbagai kelompok

Klien tidak dapat melakukan peran yang biasa dilakukan selama dirawat dirumah sakit. Atau

setelah kembali dari rumah sakit, klien tidak mungkin melakukan perannya yang biasa.

Tanda dan gejala yang dapat dikaji :

Mengingkari ketidakmampuan menjalankan peran

Ketidakpuasan peran

Kegagalan menjalankan peran yang baru

Ketegangan menjalankan peran yang baru

Kurang tanggung jawab

Apatis/bosan/jenuh dan putus asa

Masalah keperawatan yang mungkin muncul :

Perubahan penampilan peran

Gangguan harga diri rendah

Keputusasaan

Ketidakberdayaan

IDENTITAS DIRI

Identitas diri adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggung

jawab terhadap kesatuan, berkesinambungan, konsistensi dan keunikan individu.

Pembentukan identitas dimulai pada masa bayi dan terus berlangsung sepanjang kehidupan

tapi merupakan tugas utama pada masa remaja. Mempunyai konotasi otonomi dan meliputi

persepsi seksualitas seseorang.

Gangguan identitas adalah kekaburan / ketidakpastian memandang diri sendiri. Penuh

dengan keraguan, sukar menetapkan keinginan dan tidak mampu mengambil keputusan.

Tanda dan gejala yang dapat dikaji :

Page 9: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

Tidak ada percaya diri

Sukar mengambil keputusan

Ketergantungan

Masalah dalam hubungan interpersonal

Ragu / tidak yakin terhadap keinginan

Projeksi ( menyalahkan orang lain )

Masalah keperawatan yang mungkin timbul :

Gangguan identitas personal

Perubahan penampilan peran

Ketidakberdayaan

Keputusasaan

Kepribadian Yang Sehat

Individu dengan kepribadian yang sehat akan mengalami hal – hal berikut ini :

Citra tubuh yang positif dan sesuai

Ideal diri yang realistic

Konsep diri yang positif

Harga diri yang tinggi

Penampilan peran yang memuaskan

Rasa identitas yang jelas

Page 10: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

BAB III

KASUS

CONTOH KASUS :

Ny. S, seorang wanita yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, berusia 35 tahun,

memiliki tinggi badan 155 cm dan berat badan 40 kg dianiaya oleh majikannnya yang berusia

50 tahun dengan cara menyiramkan air keras pada wajahnya. Kejadian ini disebabkan karena

nyonya S lalai dalam mengerjakan tugasnya saat ia sedang menyetrika baju majikanya ia

membiarkan baju yang ia setrika terbakar dengan alasan mengurus cucu majikanya yang

menangis , yang kebetulan berada di sana. Penyiraman yang dilakukan oleh majikan

mengakibatkan Ny. S mengalami cacat pada seluruh wajahnya, yang mengharuskan ia

menjalani operasi plastik untuk mengembalikan kondisi wajahnya seperti semula. Namun,

hasil dari operasi plastik tersebut tidak sepenuhnya berhasil. Wajah Ny. S tampak lebih buruk

dari perkiraan sebelumnya. Hal ini membuat Ny. S merasa terganggu, dan menganggap

Tuhan tidak adil. Setiap kali ia melihat kecermin, ia selalu mengeluhkan tentang keadaanya.

Ketika di wawancara Ny. S hanya menunduk sambil berbicara pelan dan mengaku telah

berhenti dan tidak mau bekerja lagi dengan alasan takut masyarakat akan mencacinya. Selain

itu, Ny. S tampak mudah tersinggung dan mudah marah.

Page 11: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

BAB IV

PEMBAHASAN

Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan konsep diri

1. Pengkajian

Faktor predisposisi

Adanya perasaan malu dan tidak ingin di caci oleh orang lain karena kerusakan pada

wajah ny. S.

Gangguan citra tubuh yang disebabkan oleh tindakan operasi plastik pada wajah ny. S

tetapi tindakan operasi plastik tersebut tidak berhasil sehingga dapat menyebabkan

wajah ny. S semakin parah.

Gangguan penampilan peran adalah terhenti fungsi peran ny. S yang disebabkan tidak

berhasilnya operasi plastik dan ia memutuskan huungan kerja karena takut

bersosialisasi dengan masyarakat.

Faktor yang mempengaruhi identitas diri, yaitu adanya ketidakpercayaan pada

lingkungan, bahwa sebenarnya lingkungan mampu menerima keadaan ny. S.

Faktor Presipitasi

Faktor presipitasi dapat disebabkan oleh faktor dari dalam atau faktor dari luar individu

(internal or eksternal sources), yang dibagi lima kategori:

Ketegangan peran, adalah ny. S adalah bagian dari masyarakat tetapi ia tidak bisa

bersosialisasi dengan masyarakat sehingga ia tidak mampu menjalankan peranya

sesuai dengan tuntutan yang ada. Artinya nyonya S tidak mau bekerja dan peranya

sebagai pencari nafkah terganggu.

Peran berlebihan : adanya tuntutan berlebih dari majikan yang memintanya

melakukan dua pekerjaan sekaligus.

Perilaku 

Data yang dikumpulkan oleh seorang perawat, hendaknya data perilaku yang obyektif dan

dapat diamati. Perilaku yang berhubungan dengan harga diri yang rendah ( Stuart dan

Page 12: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

Sundeen, 1995 ) yaitu identitas kacau dan depersonalisasi dapat dilihat pada tabel

berikut. 

Perilaku dengan harga diri yang rendah

Mengkritik diri sendiri berhubungan dengan kondisi fisik yang mengalami

kerusakkan.

Produktivitas menurun: ny. S memutuskan untuk tidak mau untuk bekerja kembali

Adanya perasaan mudah tersinggung dan mudah marah

Pandangan hidup yang pesimis: beranggapan bahwa dengan kondisi wajah yang

kurang baik Ny. S tidak mau bekerja karena takut dicela oleh masyarakat.

Menarik diri: Ny. S menarik diri dari lingkungan dengan tidak mau bekerja lagi.

Harga diri rendah Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan yang

negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai

keinginan (lebih baik).Gangguan harga diri berhubungan dengan perubahan fisik

setelah dilakukanya operasi plastik ketika menghadap cermin ia selalu mengeluhkan

tentang keadaanya.

2. Diagnosa Keperawatan

1. Harga diri rendah berhubungan dengan perubahan fisik

2. Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan gangguan citra tubuh.

3. Harga diri rendah berhubungan dengan adanya isolasi sosial berupa menarik diri

dari lingkungan.

4. Perubahan penampilan peran berhubungan dengan harga diri rendah.

3. Intervensi

1. Mekanisme Koping

A. Jangka Pendek :

1. Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis: pemakaian obat-obatan,

nonton TV

2. Kegiatan mengganti identitas sementara: ikut kelompok sosial, keagamaan, politik

3. Kegiatan yang memberi dukungan sementara: kompetisi olahraga

Page 13: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

4. Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara: (penyalahgunaan obat-

obatan)

B. Jangka Panjang :

1. Menutup identitas: terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi dari orang-

orang yang berarti tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi atau potensi diri sendiri

2. Identitas negatif: Asumsi yang bertentangan dengan nilai dan harapan masyarakat

4. Implementasi

Diagnosa keperawatan : perubahan penampilan peran berhubungan dengan

harga diri rendah.

Tujuan umum:

Klien dapat menunjukkan peran sesuai dengan tanggungjawabnya.

Tujuan khusus:

Ø Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

Ø Dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.

Ø Klien menilai kemampuan yang dapat digunakan.

Ø Klien dapt menetapkan (merncankan) kegiatan sesuai yang dimilki

Ø Klien melakukan tindakan sesuai dengan kondisi sakit dan kemampuan.

Ø Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada.

Tindakan keperawatan.

1. Bina hubungan saling percaya.

Ø Salam terapeutik

Ø Perkenalkan diri

Ø Jelaskan tujuan interaksi

Ø Ciptakan lingkungan yang tenang.

Ø Buat kontrak yang jelas (apa yang dilakukan /bicarakan, waktu)

2. Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan (apa yang dilakukan/bicarakan,

waktu)

1. Sediakan waktu untuk mengungkapakan tentang penyakit yang diderita

Page 14: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

2. Katakana pada klien bertambah satu orang yang berharga dan bertanggung

jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.

3. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimilki pasien. Dapat dimulai

bagian tubuh yang masih berfungsi dengan baik, kemampuan lain yang

dimiliki oleh klien, aspek positif (keluarga lingkungan) dimilki klien. Jika

klien tidak mampu mengidentifikasi maka dinilai oleh perawat memberi

“reinforcement” terhadap aspek poasitif klien.

4. Setiap bertemu klien, hindarkan memberi penilain negative.utamakan

memberikan pujian realistis.

5. Diskusikan kemampuan klien kemampuan yang masih dapat digunakan

selamam sakit. Misalnya: penampilan klien dalam “self care” latihan dan

ambulasi serta aspek asuhan terkait denga gangguan fisik yang dialami oleh

klien.

6. Diskusikan pada kemampuan yang dapat dilanjutkan pengguanannya setelah

pulang sesuai dengan kondisi pasien.

7. Rencanakan bersama oleh aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai

kemampuan: kegiatan mandiri, kegiatan bantuan sebagian, kegiatan yang

membutuhkan bantuan total.

8. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi klien.

9. Beri kesempatan cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan (sering

klien takut melaukannya).

10.Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.

11.Beri pujian atas keberhasilan klien.

12.Diskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah.

13.Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawt klien harga

diri rendah.

14.Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.

Hasil yang diharapkan:

§ Klien menungkapkan perasaanya terhadap penyakit yang diderita.

§ Klien menyebutkan aspek dan kemampuan dirinya (fisik, intelektual, system

pendukung).

§ Klien berperan serta dalam perawtrn dirinya.

Page 15: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

§ Percaya diri klien dengan mentpkan keinnginan atau tujuan yang realistis.

Diagnosa keperawatan: gangguan harga diri rendah berhubungan dengan

gangguan citra tubuh

Tujuan umum:

Klien menunjukkan peningkatan harga diri.

Tujuan khusus:

Ø Klien dapat menigkatkan keterbukaan dan hubungan saling percaya.

Ø Klien mengidentifikasi perubahan citra tubuh.

Ø Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimilki.

Ø Klien dapat menerima realita perubahan struktur, bebntuk atau fungsi tubuh.

Ø Klien dapat menyusun cara-cara menyelasaikan masalah yang dihadpi.

Ø Klien dapat melakukan tindakn pengembalian intergritas tubuh.

Tindakan keperawatan

1. Bina hubungan perawat yang terapeutik

o Salam terapeutik

o Komunikasi terbuka, jujur dan empati.

o Sediakan waktu untuk mendengarkan klien. Beri kesempatan untuk

mengungkapkan perasaan klien terhadap perubahan tubuh.

o Lakukan kontrak untuk program arahan keperawatan/pendapatan kesehatan,

dukungan dan konseling.

2. Diskusikan perubahan struktur tubuh dan fungsi tubuh

3. Observasi ekpresi klien pada saat berbicara.

4. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yamng dimilki (tubuh, intelektual,

keluarga) oleh klien diluar perubahan yang terjadi.

5. Beri pujian terhadap aspek yang positif dan kemampuan yang masih dimilki

klien.

6. Dorong klien untuk merawat diri dan berperan serta dalam asuhan keperawatan

secara bertahap.

7. Libatkan klien dalam kelompok klien dengan masalah gangguan citra tubuh.

8. Tingkatkan dukungan keluarga terutama pasangan.

9. Diskusikan cara-cara (booklet, leaflet) sebagai sumber informasi yang dapat

dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan struktur, bentuk dan fungsi

Page 16: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

tubuh.

10. Dorong klien memilih cara yang sesuai bagi klien.

11. Bantu klien melakukan cara yang dipilih

12. Bantu klien mengurangi perubahan citra tubuh. Misalnya protesa untuk

bagian tubuh bertemu tongkat.

13. Rehabilitas bertahap bagi klien

Hasil yang harapkan:

Klien dapat menerapkan perubahan

Klien memiliki beberapa cara mengatsi perubahan yang terjadi.

Klien beradaptasi dengan cara yang dipilh dan digunakan.

5. Evaluasi

Evaluasi adalah langkah akhir dari proses keperawatan. Tujuan evaluasi adalah

untuk menentukan efektivitas asuhan keperawatan untuk mencegah atau mengobati

respon klien terhadap prosedur kesehatan yang telah diberikan ( Nursalam; 2009).

Pernyataan evaluasi memberikan informasi yang penting tentang pengaruh intervensi

yang direncanakan pada status kesehatan klien.Langkah-langkah evaluasi adalah:

 

a) Menentukan kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi 

b) Mengumpulkan data baru tentang klien

c) Menafsirkan data baru

d) Membandingkan data baru dengan standar yang berlaku

e) Merangkum hasil dan membuat kesimpulan

f) Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan

Hasil evaluasi yang didokumentasikan adalah sebagai berikut:

1. Tujuan tercapai : jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan

Jika Ny. S mampu menunjukkan perubahan sesuai dengan standart yang telah

ditetapkan

2. Tujuan tercapai sebagian : jika klien menunjukkan perubahan sebagian dari standar

dan kriteria yang telah ditetapkan

Jika Ny. S menunjukkan perubahan tetapi hanya sebagian

Page 17: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

3. Tujuan tidak tercapai : jika klien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan

samasekali dan bahkan timbul masalah baru.

Jika Ny. S tidak menunjukkan perubahan sama sekali, atau dengan kata lain Ny. S

tetap pada keadanya yang rendah diri

Page 18: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULANBerdasarkan uraian dalam makalah ini dapat disimpulka bahwa :5.1.1 Konsep diri adalah ide dan gambaran mengenai identitas seseorang yang

dipengaruhi oleh adanya sikap positif dari lingkungan dalam upaya visualisasi individu untuk menemukan siapa dirinya dan akan berguna untuk mencapai aktualisasi diri.

5.1.2 Gangguan konsep diri adalah suatu gangguan yang terjadi pada salah satu komponen konsepdiri yang membuat seorang individu tidak mampu melakukan sesuatu seperti biasanya.

5.1.3 Gangguan konsep diri ini akan menyebabkan seseorang terganggu kebutuhan dasarnya dan menyebabkan individu tersisih dari masyarakat karena isolasi dirinya sendiri. Hal inilah yang menjadi akibat buruk dari gangguan pada konsep diri, sehingga harus diatasi.

5.1.4 Perawat, sebagai tenaga medis memberikan bantuan dengan melaksanakan asuhan keperawatan sesuai kondisi klien untuk mengembalikan konsep diri klien.

5.2 SARANDari proses pembuatan makalah ini, ada beberapa saran yang dapat diaplikaskan kedepannya, yaitu :5.2.1 Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan konsep diri

sebaiknya perawat melibatkan teman dan keluarga klien untuk mempercepat pemulihan kondisi psikologi pada klien. Pemanggilan keluarga da teman ini dapat diriencanakan bersama antara klien dan perawat.

5.2.2 Sesuai tugas perawat untuk memenuhi kebutuhan dasar klien, maka intensitas pertemuan klien da perawat adalah aspek penting untuk mempercepat klien pulih dari gangguan pada konsep dirinya. Perawat sebagai tempat bertanya klien, hendaknya mampu memberi bantuan terbaik kepada klien dengan melaksanaka tindakan komunikasi terapeutik.

Page 19: 129538191 Makalah Seminar Konsep Diri KEPERAWATAN

Daftar pustaka

http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/07/askep-klien-dengan-gangguan-konsep-diri.html diunduh pada 4 mei 2012

http://sites.google.com/site/stikeshusada/ikd-2/diagnosa-keperawatan diunduh pada 4 mei 2012

http://www.duniapsikologi.com/konsep-diri-positif-dan-konsep-diri-negatif/ diunduh pada 4 mei 2012