makalah konsep dasar keperawatan jiwa
TRANSCRIPT
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK I :
1.ADMILA YUDIA RISNI2.CINTYIA OKTARINA3.FEBRISAL DIRJAS4.LASMARIA APOLOS5.NURBAITI6.PUTRA INDRAWAN7.RIKA GUSNERI8.RIVO SYAPUTRA9.TIYA MONICA BAMINDA
STIKES ALIFAH PADANG
2011/2012
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba- nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan dan kelancaran . tanpa pertolongan Nya mungkin kami tidak akan
sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini memuat tentang “konsep dasar keperawatan jiwa” dan sengaja dipilih karena menarik
perhatian penulis untuk dicermati dan perlu dapat dukungan Dari semua pihak yang peduli terhadap
dunia pendidikan.
Penyusun juga mngucap terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu
penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dah kritikan nya
terima kasih.
Padang, Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar ............................................................................................................i
Daftar ..........................................................................................................................ii
BAB I pendahuluan
Latar belakang.............................................................................................................1
Rumusan makalah.......................................................................................................2
Tujuan dan manfaat penulisan....................................................................................2
BAB II
Pembahasan.................................................................................................................3
BAB III penutup
Kesimpulan dan saran.................................................................................................15
Daftar pustaka.............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
DASAR- DASAR KEPERAWATAN JIWA
Keperawatan jiwa merupakan suatu bidang spesialisasi praktik keperawatan yang
menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara
terapeutik sebagai kiatnya. praktik keperawatan jiwa terjadi dalam konteks social dan
lingkungan. Keperawatan jiwa merupakan salah satu dari lima inti disiplin kesehatan mental.
Perawat jiwa menggunakan pengetahuan dari ilmi-ilmu psikososial, biofisik, teori-teori
kepribadian dan perilaku manusia untuk menurunkan suatu kerangka kerja teoritik yang menjadi
landasan praktik keperawatan. Saat ini berkembang perawatan sebagai profesi yaitu keperawatan
sebagai elemen inti dari semua praktik keperawatan.
Pelayanan keperawatan jiwa di Indonesia dimulai dengan dibukanya rumah sakit jiwa
pertama di Bogor pada tahun 1882 dan sampai sekarang telah berdiri 34 rumah sakit milik
pemerintah di 25 provinsi di Indonesia. Rumah sakit jiwa ditetapkan sebagai pusat
pengembangan-pelayanan keperawatan jiwa.masalah utama yang dihadapi pelayanan
keperawatan jiwa adalah kualitas dan kuantitas dari tenaga keperawatan yang ada umumnya
dengan latar belakang sekolah perawat kesehatan(SPK) , sekolah pengatur rawat B (SPRB),
sekolah perawat kesehatan spesialis jiwa (SPKSI).
Pada awalnya praktik keperawatan jiwa di rumah sakit jiwa dilakukan dengan cara “ custodial
care” , kemudian berkembang terapi kejang listrik dan lain-lain. Perawatan secara “ custodial
care” mulai berangsur-angsur diubah. Pasien mulai dilatih bekerja sesuai kemampuan, walaupun
ruangan masih dikunci dan pasien belum boleh keluar ruangan.
Berdasarkan undang-undang no.3 tahun 1966 tentang kesehatan jiwa terjadi
“modernisasi” karena upaya kesehatan jiwa dilaksanakan secara komprehensif ( promotif,
preventif, kuratif, rehabilitative), pelayanan ditujukan pada individu dan masyarakat. Melalui
program kesehatan jiwa selama pelita I-V , pelayanan kesehatan jiwa menjadi lebih luas. Rumah
sakit jiwa menjadi pusat pembinaan kesehatan jiwa masyarakat. Pelayanan perawatan kesehatan
jiwa bukan hanya ditujukan pada klien gangguan jiwa tetapi juga pada klien dengan berbagai
masalah psikososial , yang ditujukan pada semua orang dan lapisan masyarakat sehingga tercapai
sehat mental dan hidup harmonis serta produktif
Dengan perkembangan pengobatan gangguan kesehatan jiwa, maka dibutuhkan perawat
yang dapat menangani masalah fisik dan jiwa dirumah sakit jiwa. Inilah awal perawatan
kesehatan jiwa dibutuhkan dan diterima sebagai anggota tim kesehatan jiwa . ilmu keperawatan
dan kesehatan jiwa mulai dan terus berkembang. Peplau mengemukakan bahwa dasar utama
asuhan keperawatan kesehatan jiwa adalah hubungan interaksi antara perawat-pasien, kemudian
berkembang komunikasi terapeutik serta terapi modalitas dalam keperawatan jiwa.
Kesehatan jiwa merupakan kondisi yang memfasilitasi secara optimal dan selaras dengan
orang lain, sehingga tercapai kemampuan menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain,
masyarakat dan lingkungan. Keharmonisan fungsi jiwa , yaitu sanggup menghadapi problem
yang biasa terjadi dan merasa bahagia.
Secara utuh mencakup aspek fisik, mental, social dan pribadi yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
- Kesehatan fisik, yaitu : proses fungsi fisik dan fisiologis, kepadanan dan efesiensinya.
Indicator sehat fisik yang paling minimal adalah tidak ada disfungsi dengan indicator lain.
(misalnya tekanan darah, kadar kolesterol, denyut nadi dan jantung dan kadar karbon
monoksida) yang biasa digunakan untuk menilai berbagai derajat kesehatan.
- Kesehatan mental/psikologis/jiwa, yaitu: secara primer tentang perasaan sejahtera secara
subjektif, suatu penilaian diri tentang perasaan seseorang, kebugaran dan enersi, perasaan
sejahtera dan kemampuan pengendalian internal, indicator mengenai keadaan sehat
mental/psikologis/jiwa yang minimal adalah titik merasa tertekan/depresi.
Menurut undang-undang no.3 tahun 1966, tentang kesehatan jiwa, kesehatan jiwa adalah
suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang
optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat harmonis (serasi) dan memperhatikan semua
segi-segi dalam kehidupan manusia dan dalam hubungannya dengan manusia lain. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kesehatan jiwa adalah bagian internal dari kesehatan dan merupakan
kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik dan social individu secara optimal dan yang
selaras dengan perkembangan dengan orang lain.
- Kesehatan social, yaitu: aktivitas social seseorang. Kemampuan sseorang untuk
menyelesaikan tugas, berperan dan belajar berbagai keterampilan untuk berfungsi secara
adaptif didalam masyarakat.indikator mengenai status sehat social yang minimal adalah
kemampuan untuk melaksanakan tugas dan keterampilan dasar yang sesuai dengan peran
seseorang.
- Kesehatan pribadi adalah suatu keadaan yang melampaui berfungsinya secara efektif dan
adekuat dari ketiga aspek tersebut diatas, menekankan pada kemungkinan kemampuan ,
sumber daya dan bakat dan talenta internal seseorang, yang mungkin tidak dapat/akan
ditampilkan dalam suasana kehidupan sehari-hari yang biasa.
- Menurut pedoman asuhan keperawatan jiwa rumah sakit umum pusat kesehatan masyarakat
(puskesmas) sehat pribadi berarti bahwa didalam diri seseorang terdapat potensi dan
kemampuan untuk memenuhi dan menyelesaikan dimensi lain dari dirinya, hal yang tidak
bersifat instrumental dan yang memungkinkan perkembangan optimal seseorang. Inidikator
minimal dari kesehatan pribadi adalah minat yang nyata terhadap aktivitas dan pengalaman
yang memungkinkan seseorang untuk menembus keadaan “status quo”.
Menurut undang-undang no.3 tahun 1966 tentang kesehatan jiwa , gangguan jiwa adalah
keadan adanya gangguan pada fungsi kejiwaan. Fungsi kejiwaan adalah proses piker, emosi,
kemauan, dan prilaku psikomotorik, termasuk bicara. Dalam pedoman penggolongan
diagnosis gangguan jiwa (PPDG) III gangguan jiwa diartikan sebagai adanya kelompok gejala
atau perilaku yang ditemukan secara klinis, yang disertai adanya penderitaan “distress” pada
kebanyakan kasus dan berkaitan dengan terganggunya fungsi seseorang”. yang tidak termasuk
disini adalah penyimpanan konflik social yang tanpa disertai disfungsi seseorang.
1.1 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar keperawatan jiwa yang diberikan oleh
Dosen Ns. Amelia Susanti S.Kep
2. Memahami dasar-dasar keperawatan jiwa
3. Memahami, memecahkan dan menelaah secara kritis dan rasional tentang berbagai
fenomena pada perawatan kesehatan jiwa.
4. Sebagai bahan diskusi pada mata kuliah keperawatan jiwa
5. Sebagai bahan bacaan mahasiswa perawat dan masyarakat umum
1.2 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Menambah pengetahuan kita sebagai mahasiswa tentang konsep dasar keperawatan jiwa
2. Mengetahui latar belakang keperawatan jiwa dan lingkup kajiannya
3. Menjadi inspirasi kita dalam bersosialisasi dalam konteks social dan lingkungan
dimasyarakat.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apakah itu keperawatan jiwa?
2. Apakah …. ?
3. Bagaimana …..?
4. Bagaimana ….?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keperawatan jiwa.
Keperawatan jiwa.
Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan profesional di dasarkan pada ilmu
perilaku , ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan respons
psiko-sosial, dengan menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa( komunikasi
terapeutik dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa) melalui pendekatan proses
keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan memulihkan masalah
kesehatan jiwa klien( individu, keluarga, kelompok komunitas). Keperawatan jiwa adalah
proses interpersonal yang berusaha untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku
sehingga klien dapat berfungsi utuh sebagai manusia.
Tatanan tradisional dari keperawatan jiwa mencakup fasilitas psikiatri, pusat
kesehatan mental masyarakat unit psikatri dirumah sakit umum, fasilitas – fasilitas tempat
tinggal dan praktik pribadi. Dengan diprakarsainya bentuk baru pelayanan kesehatan , timbul
suatu tatanan alternative sepanjang rentang asuhan keperawatan jiwa. Tatanan tersebut
meliputi pelayanan dirumah , program rawat inap, parsial, pusat-pusat penitipan, panti
asuhan, atau rumah kelompok, hospice, asosiasi perawat kunjungan, unit kedaruratan, klinik
pelayanan utama, sekolah, penjara, industry, fasilitas pengelolaan perawatan dan organisasi
pemeliharaan kesehatan.
Prinsip keperawatan jiwa berlandaskan paradigma dapat ditinjau dari empat
komponen yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan.
Prinsip-prinsip keperawatan kesehatan jiwa.
1. Roles and function of psychiatric nurse, competent care ( peran dan fungsi keperawatan jiwa ,
perawatan yang kompeten)
- Keperawatan jiwa mulai muncul sebagai profesi awal abad ke-19 dan pada masa tersebut
berkembang menjadi spesialis dengan peran dan fungsi –fungsi yang unik.
- Keperawatan jiwa adalah suatu proses interpersonal dengan tujuan untuk meningkatkan
dan memelihara perilaku-perilaku yang mendukung terwujudnya satu-kesatuan yang
harmonis. Kliennya bias berupa individu, keluarga, kelompok, organisasi atau
masyarakat. Tiga wilayah praktik keperawatan jiwa meliputi perawatan langsung ,
komunikasi dan manajemen.
- Ada 4 faktor yang dapat menentukan tingkat penampilan perawat jiwa, yaitu aspek
hukum, kualifikasi perawat , lahan praktik dan inisiatif dari perawat sendiri ( stuart &
laraia. 1993:13)
2. Therapeutic nurse patient relationship (hubungan yang terapeutik antara perawat dengan
klien)
- Hubungan perawat klien yang terapeutik adalah pengalaman belajar yang bermakna dan
pengalaman memperbaiki emosional klien, perawat menggunakan atribut-atribut yang
ada pada dirinya dn teknik keterampilan klinik yang khusus dalam bekerja bersama
dengan klien untuk perubahan prilaku klien.
- Kualitas pelayanan dibutuhkan oleh perawat agar dapat menjadi penolong yang efektif
meliputi: pengetahuan tentang diri sendiri, klarifikasi nilai-nilai yang dianut, menggali
perasaan-perasaan yang muncul, kemampuan untuk memberikan contoh. Memiliki jiwa
kemanusiaan, dan sikap etis dan bertanggung jawab.
- Model structural dan model analis transaksional digunakan untuk menguji komponen-
komponen proses komunikasi dan melakukan identifikasi masalah bersama antara klien
dengan perawat . teknik komunikasi terapeutik yang menolong klien juga dapat
didiskusikan.
- Dimensi respon yang sejati, saling menghormati, memahami dan empatik secara nyata
harus ditampilkan.
- Dimensi konfrontasi, kesegeraan, perawat yang menutup diri, perasaan terharu yang
disebabkankepura-puraan , dapat memberikan stimulasi role play dan memberikan
kontribusi terhadap penilaian diri pasien .
- Kebuntuan dalam komunikasi terapeutik seperti resisten, transferen, konterferens, dan
adanya pelanggaran wilayah pribadi klien merupakan penghambat dalam komunikasi
terapeutik.
- Hasil terapeutik dalam bekerja dengan klien gangguan psikiatrik berkaitan dengan dasar
pengetahuan perawat, keterampilan klinik, kapasitas introspeksi dan evaluasi diri perawat.
3. Conceptual models of psychiatric nursing ( konsep model keperawatan jiwa)
- Konsep model keperawatan jiwa terdiri atas 6 macam, yaitu: psychoanalytical( freud,
Erickson), interpersonal (Sullivan, peplau) , social (caplan, szasz), existensial (ellis,
rogers), supportive therapy (wermon, rockland), medical (meyer, kraeplin).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Diharapkan mahasiswa bisa
DAFTAR PUSTAKA
Budi Anna Keliat, (1995). Makalah Peran serta Keluarga dalam Keperawatan Klien Gangguan Jiwa.
PSIK-UI Jakarta/