makalah kepemimpinan
DESCRIPTION
mklTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Mungkin tidak ada topik yang lebih penting daripada kepemimpinan dalam hal
kesuksesan bisnis pada zaman sekarang. Konsep kepemmpinan terus berkembang ketika
kebutuhan organisasi berubah. Diantara semua ide dan tulisan tentang kepemimpinan ada
tiga aspek yang menonjol –orang, pengaruh, dan tujuan.
Kepemimpinan muncul diantara orang-orang, melibatkan kegunaan pengaruh, dan
digunakn untuk mencapai tujuan-tujuan.Pengaruh berarti hubungan diantara orang –orang
tidak pasif. Selain itu, pengaruh didesain untuk mencapai beberapa hasil akhir dan tujuan.
Oleh karena itu Kepemimpinan Adalah kemampuan mempengaruhi orang-orang untuk
mencapai tujuan organisasional.
1.2Identifikasi masalah
Pada makalah ini penulis mengidentifikasikan masalh mengenai kepemimpinan
diantaranya adalah mendefenisikan kepemimpinan, mengeksplorasi perbedaan-perbedaan
antara seorang pemimpin dan manajer dan mendiskusikan sumber-sumber wewenang
pemimpin.penulis akan membahas mengenai ciri-ciri, prilaku, dan teori kontijensi
efektivitas kepemimpinan serta mendiskusikan tipologi kepemimpinan. Pada bagian akhir
penulis membahas mengenai pendekatan-pendekatan kepemimpinan baru terhadap
lingkungan kerja pada zaman sekarang ini.
1.3 Tujuan
Agar kita bisa lebih memahami apa itu pemimpin dan apa yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin juga apa yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin karena setiap
dari kita mempunyai potensi untuk menjadi seorang pemimpin.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social,
sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi
kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar
menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya
beberapa kesamaan.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi
orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi
proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut
untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau
melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and directing
meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal
cooperation in order to accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk
mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh
kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas –
(Field Manual 22-100)
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu
fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan.
Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi
dan menyediakan fasilitasnya.
Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing,
directing, commanding, controling, dsb.
2
Berikut merupakan pengertian kepemimpinan menurut para ahli :
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian
Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau
bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing
orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan
yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup
mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan
penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi
situasi yang khusus.
Kepemimpinan adalah suatu seni dan proses mempengaruhi
sekelompok orang sehingga mereka mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk
meraih tujuan kelompok (Koontz dan Donnel).
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang
agar bekerja dengan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama (Terry).
Kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara
individu-individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap
kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan (Fiedler)
Kepemimpinan adalah suatu proses atau tindakan untuk
mempengaruhi aktivitas suatu kelompok organisasi dalam usahanya mencapai
tujuan yang telah ditentukan (Stogdil).
Kepemimpinan adalah kemampuan memperoleh konsensus dan
keikatan pada sasaran bersama melampaui syarat-syarat organisasi, yang dicapai
dengan pengalaman, sumbangan dan kepuasan dipihak kelompok kerja (Cribbin,
1982).
Kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi orang untuk lebih
berusaha mengerahkan tenaga dalam tugasnya, atau merubah tingkah laku mereka
(Wexley and Yulk).
3
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan
kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan
mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian
khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan
organisasi atau kelompok
Kepemimpinan Yang Efektif
Barangkali pandangan pesimistis tentang keahlian-keahlian kepemimpinan ini telah
menyebabkan munculnya ratusan buku yang membahas kepemimpinan. Terdapat nasihat
tentang siapa yang harus ditiru (Attila the Hun), apa yang harus diraih (kedamaian jiwa),
apa yang harus dipelajari (kegagalan), apa yang harus diperjuangkan (karisma), perlu
tidaknya pendelegasian (kadang-kadang), perlu tidaknya berkolaborasi (mungkin),
pemimpin-pemimpin rahasia Amerika (wanita), kualitas-kualitas pribadi dari
kepemimpinan (integritas), bagaimana meraih kredibilitas (bisa dipercaya), bagaimana
menjadi pemimipin yang otentik (temukan pemimpin dalam diri anda), dan sembilan
hukum alam kepemimpinan (jangan tanya). Terdapat lebih dari 3000 buku yang judulnya
mengandung kata pemimipin (leader). Bagaimana menjadi pemimpin yang efektif tidak
perlu diulas oleh sebuah buku. Guru manajeman terkenal, Peter Drucker, menjawabnya
hanya dengan beberapa kalimat: "pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah berpikir
berdasar misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya, secara jelas dan nyata.
Kepemimpinan Karismatik
Max Weber, seorang sosiolog, adalah ilmuan pertama yang membahas
kepemimpinan karismatik. Lebih dari seabad yang lalu, ia mendefinisikan karisma (yang
berasal dari bahasa Yunani yang berarti "anugerah") sebagai "suatu sifat tertentu dari
seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan biasanya dipandang
sebagai kemampuan atau kualitas supernatural, manusia super, atau paling tidak daya-
daya istimewa. Kemampuan-kemampuan ini tidak dimiliki oleh orang biasa, tetapi
dianggap sebagai kekuatan yang bersumber dari yang Ilahi, dan berdasarkan hal ini
seseorang kemudian dianggap sebagai seorang pemimpin.
4
2.2 Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang
diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab
dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya
melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan
wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan
demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab
para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para
bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang
dihadapi.
2.3 Empat Gaya Kepemimpinan dari Empat Kepribadian yang Berbeda
Keempat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah :
1. GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu
menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang
5
membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya
kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan
tantangan.
Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini
bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya.
Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah
beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena
ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan.
Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan
memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.
2. GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di
penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu
sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi
keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini
yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan
dirinya, dan juga menguntungkan lawannya.
Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan
gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup
menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan.
Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan
tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah
yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.
3. GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian
prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi
langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu
6
adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah –
langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan
kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga
tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip
hidupnya.
4. GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah
umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka
memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para
bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada
dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena
kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya.
Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata
orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan
mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.
2.4 Tipe Kepemimpinan
Situasi lingkungan bisnis yang secara dinamis terus berubah menuntut perusahaan
untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kegagalan dalam mengenal perubahan
dan kecepatan beradaptasi dapat menyebabkan perusahaan tidak memiliki daya saing
yang baik.
Ada empat tipe kepemimpinan yang dapat digunakan untuk berbagai organisasi:
1. Directive adalah salah satu tipe kepemimpinan tertua dan seringkali disebut juga
dengan pendekatan otoriter. Dalam tipe ini, pemimpin akan menyuruh seseorang
untuk melakukan sesuatu dan mengharapkan mereka untuk segera melakukannya.
7
2. Participative, dalam tipe ini pemimpin mencari input dari pihak lain dan mengajak
orang-orang yang relevan dengan pembahasan untuk pengambilan keputusan
3. Laissez-faire. Mendorong inisiatif dari banyak pihak agar bersama-sama
memikirkan bagaimana proses pengerjaan sampai menghasilkan outcome.
4. Adaptive. Gaya kepemimpinan yang mengalir dan menyesuaikan gaya sesuai dengan
keadaan lingkungan dan individu yang berpartisipasi.
2.4 Teori Kepemimpinan
Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan kepemimpinan.
Untuk berbagai usaha dan kegiatannya diperlukan upaya yang terencana dan sistematis
dalam melatih dan mempersiapkan pemimpin baru. Oleh karena itu, banyak studi dan
penelitian dilakukan orang untuk mempelajari masalah pemimpin dan kepemimpinan
yang menghasilkan berbagai teori tentang kepemimpinan. Teori kepemimpinan
merupakan penggeneralisasian suatu seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep
kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab-sebab timbulnya
kepemimpinan, persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin, tugas pokok dan
fungsinya serta etika profesi kepemimpinan (Kartini Kartono, 1994: 27).
Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan
dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan
beberapa segi antara lain : Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan
Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan
kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa. Sebab-sebab munculnya
pemimpin. Ada beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin, antara lain:
a. Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Seseorang menjai
pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh
kemauan sendiri.
8
b. Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat
kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan
pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan,
kewibawaan, dan kemampuan.
Teori-teori dalam Kepemimpinan
a) Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa
keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat,
perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar
pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi
seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh
kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang
dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat,
perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut
Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah: – pengetahuan umum
yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas,
pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;
– sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi,
naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap
yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik,
kapasitas integratif; – kemampuan untuk bertumbuh dan
berkembang, analitik, menentukan skala prioritas,
membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan
mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan
(antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada
relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas
9
kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno,
namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak
yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan
sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan
oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :
o Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai
kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari
pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi
pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.
o Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan
lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang
berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat
pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan
pendirian yang diyakini kebenarannya.
o Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi
diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang
kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan
efisien.
o Sikap Hubungan Kemanusiaan
10
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan
sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya
b) Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan
merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan
kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian
tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi
perilaku:
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung
mementingkan bawahan memiliki ciri ramah
tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela,
mendengarkan, menerima usul dan memikirkan
kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya
setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula
kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih
mementingkan tugas organisasi.
Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku
pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai
oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan,
perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan
bawahan serta menerima perbedaan kepribadian,
kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku
pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki
kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan,
pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas
serta pencapaian tujuan. Pada sisi lain, perilaku
pemimpin menurut model leadership continuum pada
dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin
dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model grafik
11
kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur
melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap
hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja.
Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya
tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya
kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)
c) Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori
situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan
perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi
kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi
dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor
situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan
tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
Norma yang dianut kelompok;
Rentang kendali;
Ancaman dari luar organisasi;
Tingkat stress;
Iklim yang terdapat dalam organisasi.
BAB III
12
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak
dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu
sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa
kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu
kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki
yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang
akan diterapkan.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan
dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin
sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain.
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan
sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari
proses internal (leadership from the inside out).
Daftar Pustaka
13
Nurkolis, "Manajeman Berbasis Sekolah: Teori, Model dan Aplikasi", Grasindo, 2003
John Adair, "Cara Menumbuhkan Pemimpin", Gramedia Pustaka Utama
Achmad S. Ruky, "Sukses Sebagai Manajer Profesional Tanpa Gelar MM atau MBA",
Gramedia Pustaka
Russel, T. 1998. An Alternative Conception: Representing Representation. Dalam P.J. Black
& A. Lucas (Eds.), Children’s Informal Ideas in Science (hlm. 62-84). London: Routledge.
Tead, Terry, Hoyt dalam Kartono. 2003. Jakarta
P Siagian, Sondang. 1994. Kepemimpinan dalam Organisasi. Thesis. Tidak di diterbitkan
Jack Trout, "Big Brands Big Trouble", Esensi
Perilaku Organisasi 2(ed. 12) HVS, "Perilaku Organisasi 2 (ed. 12) HVS", Penerbit Salemba
http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli/
#ixzz1ijX4CPTU
http://organisasi.org/jenis_dan_macam_gaya_kepemimpinan_pemimpin_klasik_otoriter_de
mokratis_dan_bebas_manajemen_sumber_daya_manusia
http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/kepemimpinan_efektif.html
14
15