makalah kenaikan muka air laut di kota tarakan

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenaikan muka air laut merupakan salah satu isu global yang sedang mengemuka saat ini. Banyak penelitian yang dilakukan mengenai kenaikan muka air laut. Kenaikan muka air laut dapat disebabkan oleh tiga hal, yaitu mencairnya es di kutub, kejadian iklim ekstrim dan turunnya permukaan tanah akibat adanya kompaksi lahan. Pengukuran terhadap kenaikan muka air laut telah dilakukan sejak lama. Pada awalnya pengukuran dilakukan dengan memanfaatkan pasang surut air laut. Saat ini pengukuran dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan menggunakan satelit altimetri. Perubahan tinggi muka air laut dicatat secara berkala dan kemudian disajikan dalam bentuk citra.Wilayah pesisir merupakan wilayah yang sangat potensial untuk perkembngan ekonomi,namun sangat rentan terhadap kenaikan muka air laut. Banyak industri besar yang didirikan diwilayah pesisir karena kemudahan akses transportasi. Industri-industri inlah yang kemudian mendorong tumbuhnya perekonomian di wilayah tersebut. Nilai kerugian ekonomi akan sangat berbeda untuk setiap penggunaan lahan. Besarnya nilai kerugian ekonomi akan bergantung pada tingkat produktivitas lahan yang tergenang. Hilangnya lahan 1

Upload: deanefa

Post on 16-Jan-2016

176 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

Makalah KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KOTA TARAKAN.

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KOTA TARAKAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kenaikan muka air laut merupakan salah satu isu global yang sedang mengemuka

saat ini. Banyak penelitian yang dilakukan mengenai kenaikan muka air laut. Kenaikan

muka air laut dapat disebabkan oleh tiga hal, yaitu mencairnya es di kutub, kejadian iklim

ekstrim dan turunnya permukaan tanah akibat adanya kompaksi lahan. Pengukuran terhadap

kenaikan muka air laut telah dilakukan sejak lama.

Pada awalnya pengukuran dilakukan dengan memanfaatkan pasang surut air laut.

Saat ini pengukuran dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan

menggunakan satelit altimetri. Perubahan tinggi muka air laut dicatat secara berkala dan

kemudian disajikan dalam bentuk citra.Wilayah pesisir merupakan wilayah yang sangat

potensial untuk perkembngan ekonomi,namun sangat rentan terhadap kenaikan muka air

laut. Banyak industri besar yang didirikan diwilayah pesisir karena kemudahan akses

transportasi. Industri-industri inlah yang kemudian mendorong tumbuhnya perekonomian

di wilayah tersebut. Nilai kerugian ekonomi akan sangat berbeda untuk setiap

penggunaan lahan. Besarnya nilai kerugian ekonomi akan bergantung pada

tingkat produktivitas lahan yang tergenang. Hilangnya lahan akibat kenaikan muka air

laut, tidak hanya menimbulkan kerugian ekonomi tetapi juga hilangnya keanekaragaman

hayati di wilayah tersebut.Masalah pengungsi, timbulnya wabah penyakit dan menurunnya

kualitas air tanah merupakan masalah-masalah lain yang akan timbul selain kerugian

ekonomi. Penanganan pasca bencana yang tepat dan cepat sangat diperlukan guna

mengurangi korban jiwa. Adaptasi dan mitigasi akibat adanya perubahan pada

lingkungan akan sangat membantu mengurangi kerugian. Adaptasi dan mitigasi dapat

dilakukan dengan berbagai cara, baik secara fisik atau non fisik. Secara fisik adaptasi

dapat dilakukan dengan cara merubah bentuk bangunan atau dengan membangun

bendungan. Adaptasi non-fisik dapat dilakukan dengan relokasi dan regulasi pada

wilayah pesisir.

1

Page 2: Makalah KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KOTA TARAKAN

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah penyebab perubahan iklim yang ekstrem di Tarakan?

2. Apakah penyebab kenaikan air laut di Tarakan?

3. Apa dampak yang dialami oleh Tarakan?

4. Bagaimana antisipasi peristiwa kenaikan air laut tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Mengetahui faktor penyebab kenaikan air laut

b. Menganalisa dampak kenaikan air laut

c. Mengetahui cara penanggulangan peristiwa kenaikan air laut

2

Page 3: Makalah KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KOTA TARAKAN

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kenaikan Muka Air Laut

Peningkatan aktivitas manusia mengakibatkan terjadinya kenaikan kualitas dan

kuantitas gas rumah kaca di atmosfer. Peningkatan ini memicu terjadinya peningkatan

suhu global. Rata-rata suhu permukaan global telah meningkat sebesar 0,6 ± 0,2°C sejak akhir abad ke-

19. Akibat terjadinya pemanasan global yang disebabkan oleh manusia, muka air laut

mengalami peningkatan secara perlahan. Peningkatan muka laut global akan mencapai

ketinggian 9-88 cm pada tahun 2100 dibandingkan tahun 1990 (Churchet al. 2001). Global

warming menyebabkan kenaikan tinggi muka air laut, baik akibat ekspansi volume air laut

karena naiknya suhu air laut, maupun mencairnya es glasier dan es di kutub utara dan

selatan. Meskipun dampak kenaikan tinggi muka air laut hanya menjadi wacana dikalangan

ilmuwan, tetapi setiap penduduk terutama yang tinggal di daerah pantai harus tanggap

akan risiko terhadap penurunan kualitas kehidupan di lingkungan pantai akibat naiknya

tinggi muka air laut. Sementara itu, berbagai hasil studi perubahan iklim menunjukkan

bahwa potensi kenaikan tinggi muka air laut akan bervariasi dari 60cm sampai 100cm,

sampaidengan tahun 2100 (BAPPENAS 2010). Kenaikan tinggi muka laut (TML) secara

gradual akibat pemanasan global merupakansalah satu aspek yang paling kompleks dari

efek  pemanasan global, dengan akselerasi tingkatkenaikannya seiring dengan semakin

intensifnya progres pemanasan global. Kenaikan TML mempertinggi risiko terjadinya

erosi, perubahan garis pantai dan mereduksi daerah wet land disepanjang pantai. Sebagai

tambahan, tingginya gelombang laut pada fase El Nino dan La Nina akan mempertinggi

intensitas erosi dan abrasi, dengan tingkat kerusakan yang tinggi. Pada akhirnya, dengan

intensitas El Nino dan La Nina yang semakin tinggi, dapat mengakibatkan perubahan garis

pantai yang semakintinggi pula, meskipun tingkat kenaikan TMLhanya 1 cm/tahun (KLH

2007).Wilayah yang paling merasakan dampak dari kenaikan muka air laut adalah

wilayah pesisir. Di wilayah ini setidaknya 60% manusia melakukan aktivitasnya.

Manusia melakukan aktivitas di wilayah pesisir dikarenakan berbagai hal, diantaranya

3

Page 4: Makalah KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KOTA TARAKAN

yaitu kesuburan daerah delta,ketersedian bahan makanan, dan aksestransportasi

(Vellingga dan Leatherman 1989).

2.2 Pengaruh Iklim

Secara langsung maupun tidak langsung, angin dan awan di permukaan bumi

terkait dengan matahari. Panas dari matahari memproduksi perbedaan temperatur, yang

mengarahkan pada perbedaan temperatur. Dan angin selalu bergerak dari tekanan tinggi

ke rendah.

Laut menjadi tempat penyimpanan panas matahari, dan arus laut global

menggerakkan energi yang tersimpan tersebut, menyebabkan adanya iklim global, dari

angin sepoi-sepoi sampai adanya badai lautan. Studi mengenai perubahan kecerlangan

matahari, memunculkan dugaan adanya kaitan dengan perubahan iklim. Meskipun masih

lebih dipercaya bahwa perubahan iklim lebih disebabkan karena peningkatan kadar

karbon dioksida di bumi, tetapi tidak tertutup kemungkinan bahwa matahari-pun

memberikan sumbangan pada perubahan iklim.

Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda

pengertian khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca adalah keadaan atmosfer yang

dinyatakan dengan nilai berbagai parameter, antara lain suhu, tekanan, angin, kelembaban

dan berbagai fenomena hujan, disuatu tempat atau wilayah selama kurun waktu yang

pendek (menit, jam, hari, bulan, musim, tahun). Sementara iklim didefinisikan sebagai

Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin

kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Gibbs,1987).

Trewartha and Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan suatu konsep

yang abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan

elemen-elemen atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang

panjang. Iklim bukan hanya sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang

cukup memadai tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan cuaca

musiman serta suksesi episode cuaca yang ditimbulkan oleh gangguan atmosfer yang

bersifat selalu berubah, meski dalam studi tentang iklim penekanan diberikan pada nilai

rata-rata, namun penyimpangan, variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang ekstrim juga

4

Page 5: Makalah KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KOTA TARAKAN

mempunyai arti penting. Indonesia mempunyai karakteristik khusus, baik dilihat dari

posisi, maupun keberadaanya, sehingga mempunyai karakteristik iklim yang spesifik.

5

Page 6: Makalah KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KOTA TARAKAN

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tarakan Sebagai Salah Satu Pulau Kecil di Indonesia

Kota Tarakan, yang secara geografis terletak pada 3°14'23" - 3°26'37" Lintang

Utara dan 117°30'50" - 117°40'12" Bujur Timur, terdiri dari 2 (dua) pulau, yaitu Pulau

Tarakan dan Pulau Sadau dengan luas wilayah mencapai 657,33 km².

Adapaun batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Pulau Bunyu

Sebelah Timur : Laut Sulawesi

Sebelah Selatan : Kecamatan Tanjung Palas

Sebelah Barat : Kecamatan Sesayap dan Kecamatan Sekatak

Suhu udara minimum Kota Tarakan rata-rata 24,1 °C dan maksimum 31,1 °C

dengan Kelembabab rata-rata 84,7%. Curah Hujan dalam 5 tahun terakhir rata-rata

sekitar 308,2 mm/bulan dan penyinaran rata-rata 49,82%, telah memberikan julukan

tersendiri bagi pulau ini sebagai daerah yang tak kenal musim.

3.2 Perubahan Iklim Yang Ekstrem di Tarakan

Kota Tarakan yang merupakan daerah kepulauan di bagian utara Kalimantan

memiliki karakteristik cuaca yang berbeda dibandingkan dengan sebagian besar wilayah

Indonesia. Begitu pula jika kita berbicara mengenai iklim di Tarakan. Perlu diingat

bahwa cuaca dan iklim merupakan dua hal yang berbeda. Jika kita mengatakan “semalam

di Tarakan telah terjadi hujan deras dan angin kencang” berarti kita berbicara mengenai

cuaca. Cuaca adalah keadaan atmosfer suatu wilayah dalam waktu singkat. Cuaca

memiliki sifat dinamis yang selalu berubah dalam hitungan jam maupun menit. Semalam

hujan deras kemudian pagi hari cerah, Begitulah yang dikatakan perubahan cuaca. Tetapi

jika kita mengatakan “dalam 10 tahun terakhir hujan di Tarakan meningkat dari 1000/th

6

Page 7: Makalah KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KOTA TARAKAN

menjadi 2000/th” berarti kita sudah berbicara mengenai perubahan iklim. Iklim adalah

rata-rata cuaca dalam kurun waktu yang relatif lama.

Cuaca maupun iklim memiliki terdiri dari berbagai unsur yaitu hujan, suhu,

tekanan, kelembaban, angin, penyinaran matahari,dll. Ada 2 unsur cuaca yang sangat

unik dirasakan warga tarakan, yaitu suhu yang panas di siang hari dan hujan petir disertai

angin kencang pada malam hari. Pada dasarnya cuaca di pengaruhi oleh penyinaran

matahari. Setiap wilayah mendapatkan penyinaran matahari yang berbeda. Hal itu

tergantung dari pergerakan matahari ke belahan bumi utara atau belahan bumi selatan.

Dengan adanya pergerakan matahari tersebut tentunya membuat sebagian wilayah

menjadi panas dan dingin. Wilayah yang lebih panas memiliki tekanan lebih rendah.

Angin memiliki prinsip bergerak dari tekanan tinggi ketekanan yang lebih rendah. Angin

yang membawa uap air yang cukup mampu menghasilkan hujan disuatu wilayah. Intinya

penyinaran matahari dapat mempengaruhui hujan disuatu wilayah.

Rata-rata curah hujan di Indonesia untuk setiap tahunnya tidak sama sekitar 2000

– 3000 mm/tahun yang dipengaruhui angin muson asia dan Australia sepanjang tahunnya.

Memiliki 2 musim yaitu musim hujan pada saat angin monsun asia dan musim kemarau

pada saat angin monsun autralia. Namun wilayah Tarakan tidak mengenal musim. Hujan

terjadi sepanjang tahun sebesar 4800 mm/tahun. Pergerakan matahari melewati wilayah

Tarakan dari belahan bumi utara maupun belahan selatan pada bulan April dan Nopember

membentuk puncak hujan tertinggi pada bulan tersebut. Selain itu adanya gangguan badai

tropis diwilayah Filipina dan samudra pasifik mampu membentuk pertumbuhan awan dan

hujan diwilayah Tarakan.

Tarakan yang masih terletak di equator mampu menyerap energi matahari lebih

banyak sepanjang tahun sehingga suhu akan terasa lebih panas terutama pada saat

matahari tepat berada diatas wilayah tarakan yaitu bulan April dan Nopember. Berdarkan

data 5 tahun terakhir suhu di Tarakan sekitar 26 hingga 33⁰ celcius

7

Page 8: Makalah KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KOTA TARAKAN

3.3 Kenaikan Air Laut di Tarakan Sebagai Dampak Perubahan Iklim

Sebagai pulau kecil yang khas dengan hampir 80% penduduknya menghuni

wilayah pesisir, Pulau Tarakan di Kalimantan Utara, rentan terhadap dampak perubahan

iklim seperti kenaikan permukaan laut dan kondisi ekstrem La Nina dan gelombang

badai.

Penelitian menunjukkan bahwa Kota Tarakan yang berada pada pulau kecil seluas

250,80 km2 itu mengalami tren kenaikan temperatur udara secara terus menerus. Ada tren

kenaikan sebesar 0,63 °C sepanjang 25 tahun terakhir atau sebesar 0,2 °C dalam kurun

waktu 50 dan 100 tahun.

Berdasarkan proyeksi, kenaikan muka air laut di Tarakan akan mencapai sekitar

14,7 cm pada tahun 2030, relatif terhadap kondisi saat ini. Fenomena La-Nina dan

gelombang badai pun diprediksi menaikkan muka air laut maksimal sebesar 15 cm dan

30 cm, hingga pasang maksimum mencapai 160 cm. Tahun itu juga diprediksi Pulau

Sadau tenggelam pada saat pasang tinggi terjadi dan gelombang ekstrem serta La Nina

terjadi.

Terkait kenaikan muka air laut, efek negatifnya bagi kondisi daratan Pulau

Tarakan adalah tergenangnya kawasan pesisir pantai di wilayah pantai barat Pulau

Tarakan, dan makin parahnya tingkat abrasi di wilayah pantai timur Pulau Tarakan. Hal

ini harus menjadi prioritas pembangunan Kota Tarakan untuk segera diantisipasi. Bisa

jadi programnya, tidak khusus disebut adaptasi tapi cukup program yang sudah ada.

Semisal, penggalakan penanaman mangrove.

Kenaikan muka air laut selain mengakibatkan perubahan arus laut pada wilayah

pesisir juga mengakibatkan rusaknya ekosistem mangrove, yang pada saat ini saja

kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Apabila keberadaan mangrove tidak dapat

dipertahankan lagi, maka abrasi pantai akan kerap terjadi karena tidak adanya penahan

gelombang, pencemaran dari sungai ke laut akan meningkat karena tidak adanya filter

polutan, dan zona budidaya aquaculture pun akan terancam dengan sendirinya.

Berdasarkan hasil penelitian organisasi Tim Peduli Lingkungan Tarakan, pada

tahun 2000-2005 lalu, tercatat 100 hektare hutan mangrove terdegradasi dan yang tersisa

8

Page 9: Makalah KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KOTA TARAKAN

saat ini hanya 670 hektare dari sebelumnya seluas 1.250 hektare hutan mangrove. Selain

itu, abrasi di bibir pantai kota Tarakan juga sudah terlihat dalam beberapa tahun

belakangan ini. Berdasarkan pantauan Tim Peduli Lingkungan sejak 2007 lalu, abrasi tiap

tahun mencapai antara 3 hingga 5 meter, salah satunya di Pantai Amal baru, kelurahan

Pantai Amal. Dari data yang ada, dapat digambarkan bahwa kondisi hutan mangrove di

pesisir pantai kota Tarakan sedang mengalami tekanan yang hebat oleh berbagai bentuk

kegiatan sehingga menyebabkan hilangnya hutan mangrove dalam jumlah besar

Rusaknya ekosistem mangrove dan terumbu karang telah mengakibatkan

penurunan kualitas lingkungan sumber daya ikan sehingga terjadi penurunan produksi

disektor perikanan terutama pada hasil panen tambak (Anonim, 2010). Kondisi ini bila

tidak segera ditangani akan merugikan masyarakat yang bergantung pada hasil-hasil

perikanan dan indsutri yang merupakan penyumbang bagi Pendapatan Asli Daerah.

3.4 Antisipasi Kenaikan Air Laut di Tarakan

Antisipasinya bisa dengan mengenali lebih dulu karakteristik arus dan ombak

secara spesifik, digabungkan dengan pengelolaan vegetasi habitat asli yang sudah ada

seperti cemara pantai dan diikuti dengan penempatan break water.

Rekomendasi tersebut juga berdasarkan adanya sejumlah skenario kejadian alam

yang diakibatkan perubahan iklim. Skenario pertama, dengan memperhitungkan

perkiraan naiknya muka air laut hingga 15 sentimeter pada tahun 2030. Skenario kedua,

yakni skenario pertama ditambah dengan prediksi kejadian La Nina dan gelombang

ekstrem yang akan bertambah. Dan, skenario terakhir yakni skenario pertama dan kedua

ditambah perhitungan terjadinya pasang tertinggi.

9

Page 10: Makalah KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KOTA TARAKAN

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kenaikan air laut yang terjadi di kota Tarakan sangat di pengaruhi oleh perubahan

iklim terutama fenomena La-Nina juga gelombang badai, itu terlihat dari naiknya suhu di

kota Tarakan serta tergenangnya beberapa kawasan di pesisir pantai di pulau Tarakan.

Sehingga kenaikan air laut dan perubahan ikim mengakibatkan rusaknya beberapa

ekosistem mangrove dan terjadinya abrasi. Namun, dampak kenaikan air laut dan

perubahan iklim dapat di antisipasi dengan beberapa cara salah satunya dengan

mengelola vegetasi habitat asli yang sudah ada seperti cemara pantai yang di ikuti dengan

penempatan break water.

4.2 Saran

Dengan menjaga lingkungan agar tidak terjadi pemanasan global yang dapat

mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan air laut, maka kita sebagai masyarakat

harus sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Karena pemanasan global dapat

mengakibatkan perubahan iklim yang ekstrim, dan dampak dari perubahan iklim tersebut

memberikan efek negatif salah satunya es yang ada di kutub-kutub mencair/meleleh dan

mengakibatkan pulau-pulau kecil di dunia menghilang atau tenggelam.

10