makalah kel 2

18
MAKALAH TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BIOLOGI INQUIRY DAN MOLECULAR APPROACH Di susun oleh : Rahmawati Aisiyah (13304241011) Ajeng Sulistyowati (13304241021) Sri Suwarni Yuliatiningsih (13304241041) Henky Becheta Anggraeni (13304241078)

Upload: lance-sullivan

Post on 03-Oct-2015

222 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Makalah kelompok 2

TRANSCRIPT

MAKALAH TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BIOLOGIINQUIRY DAN MOLECULAR APPROACH

Di susun oleh :Rahmawati Aisiyah(13304241011)Ajeng Sulistyowati(13304241021)Sri Suwarni Yuliatiningsih(13304241041)Henky Becheta Anggraeni(13304241078)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVESITAS NEGERI YOGYAKARTAMaret 2015BAB IPENDAHULUAN

Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indera penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indera-indera lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu strategi pembelajaran yang dikenal dengan inkuiri dikembangkan. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan. Proses perubahan tingkah laku merupakan upaya yang dilakukan secara sadar berdasarkan pengalaman ketika berinteraksi dengan lingkungan. Proses pembelajaran yang berhasil guna memerlukan teknik, metode, dan pendekatan tertentu sesuai dengan karakteristik tujuan, peserta didik, materi, dan sumber daya. Sehingga diperlukan strategi yang tepat dan efektif. Strategi pembelajaran merupakan suatu seni dan ilmu untuk membawa pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efisien dan efektif. Cara-cara yang dipilih dalam menyusun strategi pembelajaran meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Strategi belajar mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur dan kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi pengajaran atau paket pengajarannya. Telah dijelaskan bahwa salah satu kelemahan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kita adalah kurang adanya usaha pengembangan kemampuan berfikir siswa. Dalam setiap proses pembelajaran pada pelajaran apa pun kita lebih banyak mendorong agar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran. Sterategi ini yang di bahas adalah sterategi yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa. Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lain ialah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secaraindividual maupun kelompok, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Makin baik metode mengajar, makin efektif pula pencapaian tujuan. Ada dua paradigma pembelajaran yaitu Teacher center dan Student center. Pembelajaran teacher center adalah suatu proses belajar yang berpusat pada penyampaian guru artinya siswa hanya duduk diam mendengarkan ceramah guru. Siswa secara pasif menerima materi dari guru. Paradigma pembelajaran seperti ini dianggap kurang efektif untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa. Dengan anggapan itu, paradigma pembelajaran ini pun mulai ditinggalkan dan beralih pada paradigma yang baru yaitu student center. Pembelajaran student center adalah suatu proses belajar yang berpusat pada siswa sebagai subyek belajar. Siswa diajak untuk aktif dalam proses belajar dengan harapan dapat memperkuat fondasi pengetahuan para siswa untuk setiap materi pelajaran yang mereka pelajari. Untuk menjalankan paradigma pembelajaran student center ini digunakanlah model-model pembelajaran yang dipakai dalam proses belajar mengajar. Salah satunya adalah model pembelajaran inquiry. Model pembelajaran ini dirancang sedemikian rupa agar para siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri tanpa pemberitahuan secara langsung dari guru.Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Ia menambahkan bahwa pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu.Pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.Dalam makalah ini akan dibahas model pembelajaran inquiry dan molecular approach.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pendekatan Pembelajaran Inquirya. PengertianModel pembelajaran Inquiry (inkuiri), merupakan salah satu model pembelajaran terkenal. Inquiry berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan.b. TujuanModel pembelajaran Inquiry (inkuiri) bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan intelektual yang terkait dengan proses berpikir reflektif.c. Teori yang mendasari model pembelajaran ini:1. Secara alami manusia mempunyai kecenderungan untuk selalu mencari tahu akan segala sesuatu yang menarik perhatiannya;2. Mereka akan menyadari keingintahuan akan segala sesuatu tersebut dan akan belajar untuk menganalisis strategi berpikirnya tersebut;3. Strategi baru dapat diajarkan secara langsung dan ditambahkan/digabungkan dengan strategi lama yang telah dimiliki siswa;4. Penelitian kooperatif (cooperative inquiry) dapat memperkaya kemampuan berpikir dan membantu siswa belajar tentang suatu ilmu yang senantiasa bersifat tentatif dan belajar menghargai penjelasan atau solusi altematif.d. Bentuk-bentuk Pendekatan Inquiry adalah:1. Inquiry Terbimbing (guided inquiry approach)Model pembelajaran Inquiry (inkuiri) terbimbing yaitu posisi guru membimbing siswa dengan melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi. Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya.2. Inquiry Bebas (free inquiry approach).Pada umumnya model pembelajaran Inquiry (inkuiri) ini digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman belajar dengan pendekatan inquiry. Karena dalam model pembelajaran Inquiry (inkuiri) bebas, menempatkan siswa seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi kebebasan menentukan permasalahan untuk diselidiki, menemukan dan menyelesaikan masalah secara mandiri, merancang prosedur atau langkah-langkah yang diperlukan.3. Inquiry Bebas yang Dimodifikasi ( modified free inquiry approach)Model pembelajaran Inquiry (inkuiri) ini merupakan kolaborasi atau modifikasi dari dua model pembelajaran Inquiry (inkuiri) sebelumnya, yaitu: model pembelajaran Inquiry (inkuiri) dan model pembelajaran Inquiry (inkuiri). Meskipun begitu permasalahan yang akan dijadikan topik untuk diselidiki tetap diberikan atau mempedomani acuan kurikulum yang telah ada. e. Prosedur PembelajaranModel ini sangat penting untuk mengembangkan nilai dan sikap yang sangat dibutuhkan agar siswa mampu berpikir ilmiah, seperti1. keterampilan melakukan pengamatan, pengumpulan dan pengorganisasian data termasuk merumuskan dan menguji hipotesis serta menjelaskan fenomena,2. kemandirian belajar,3. keterampilan mengekspresikansecara verbal,4. kemampuan berpikir logis, dan5. kesadaran bahwa ilmu bersifat dinamis dan tentatif.f. Karakteristik atau ciri-ciri Model Pendekatan InquiryMenurut Muslich (2008), ada beberapa hal yang menjadi karakteristik atau ciri-ciri utama pembelajaran inquiry adalah sebagai berikut:1. Pembelajaran inquiry menekankan pada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pembelajaran inquiry menempatkan siswa sebagai subjek belajar.2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri sesuatu yang dipertanyakan sehingga dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).3. Membuka intelegensi siswa dan mengembangkan daya kreativitas siswa. 4. Memberikan kebebasan pada siswa untuk berinisiatif dan bertindak.5. Mendorong siswa untuk berfikir intensif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.6. Proses interaksi belajar mengajar mengarahkan pada perubahan dari teacher centered kepada student centered.

g. Keunggulan dan kelemahan model pembelajaran inquiry1. Keunggulan Model pembelajaran inquiry merupakan model pembelajaran yang banyak di anjurkan dan digunakan di sekolah khususnya sekolah dasar. Menurut sanjaya (2006) ada beberapa keunggulan dari model pembelajaran ini diantaranya adalah: Model pembelajaran inquiry merupakan model pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang sehingga pembelajaran melalui model ini dianggap lebih bermakna. Model pembelajaran inquiry dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. Model pembelajaran inquiry merupakan model pembelajaran yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi moderen yang mengagap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata, artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.2. Kelemahan Disamping memiliki keunggulan, model pembelajaran inquiry juga memiliki kelemahan. Sebagaimana dikemukakan oleh sanjaya (2006) kelemahannya antara lain: Jika model pembelajaran inquiry digunakan sebagai model pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. Model ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena itu terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. Kadang-kadang dalam mengimplementasikanya memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka model pembelajaran inquiry akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.h. Teknik model pembelajaran inquiryAdapun teknik model pembelajaran inquiry dapat dikemukakan atau dapat dilihat sebagai berikut:1. Dapat membantu dan mengembangkan konsep pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.2. Membantu dan menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.3. Membantu siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap objektif, jujur dan terbuka.4. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.5. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.6. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.7. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.i. Langkah-langkah model pembelajaran inquiryPada dasarnya model pembelajaran inquiry di lakukan atau ditekankan kepada proses mencari dan menemukan, dimana materi pelajaran tidak diberikan secara langsung kepada siswa. Menurut Sanjaya (2006:202) langkah-langkah model pembelajaran inquiry ini dapat diuraikan sebagai berikut:1. Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsive. Langkah ini guru mengondisikan siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap ini adalah: menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.2. Merumuskan masalahMerumuskan masalah adalah langkah membawa siswa kepada persoalan yang mengadung teka teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka teki itu.3. Merumuskan hipotesisHipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. 4. Mengumpulkan dataMengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.5. Menguji hipotesisMenguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.6. Merumuskan kesimpulanMerumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.Dengan melihat langkah-langkah di atas, maka model pembelajaran inquiry akan efektif manakala:1. Guru mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan. Dengan demikian dalam pembelajaran inquiry penguasan, materi pelajaran bukan sebagai tujuan utama pembelajaran, akan tetapi yang lebih dipentingkan adalah proses belajar.2. Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.3. Jika proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.4. Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemauan dan kemampuan berpikir. pembelajaran inquiry akan kurang berhasil diterapakan kepada siswa yang kurang memiliki kemampuan untuk berpikir.5. Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh guru.6. Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.j. Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inquary:1. Berorientasi pada Pengembangan IntelektualTujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, metode pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.2. Prinsip InteraksiProses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan.3. Prinsip BertanyaPeran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.4. Prinsip Belajar untuk BerpikirBelajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.5. Prinsip KeterbukaanPembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.

B. Pendekatan Pembelajaran Molekulera. PengertianPendekatan molekuler adalah pendekatan yang digunakan untuk mengkaji konsep-konsep biologi yang bersifat molekuler seperti biokimia, biologi sel dan molekuler, evolusi, dan lain-lain.b. TujuanPendekatan molekuler bertujuan untuk mengeksplorasi konsep dasar biologi melalui perspektif molekul pada makhluk hidup. Pada pendekatan molekular, penyelidikan sudah dikembangkan untuk mencerminkan dan memperkuat BSCS dimana pendekatan ini menyajikan biologi sebagai ilmu eksperimental. Pendekatan Molekular juga dapat dirancang untuk mendorong siswa untuk mengembangkan dan menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.c. Tahap-tahap Pembelajaran dengan Pendekatan Molekular1. Perencanaan2. Melakukan investigasi3. Mengamati4. Merekam5. Menafsirkan Data6. Menarik kesimpulan7. Membuat konsep barud. Peranan guru dalam pendekatan pembelajaran Molekular1. Pertimbangan Khusus untuk Investigasi2. Mengembangkan Keterampilan Laboratorium3. Mengajar Isu Kontroversial4. Penilaian5. Jadwal Mengajar disarankan6. Pedoman untuk Laboratorium Keselamatan7. Daftar Guru Bahane. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Molekuler1. Kelebihan Dapat memecahkan masalah biologi secara molekuler Dapat menciptakan rekayasa genetik Memacu siswa untuk mempelajari dari hal kecil menjadi sesuatu yang kompleks2. Kekurangan Menimbulkan persepsi yang sulit dimengerti oleh siswa karena keterbatasan materi yang dikuasai oleh guru Mendorong siswa untuk berpikir kontektual atau hanya berdasarkan teori yang ada bukan pada fakta-fakta yang terjadi disekitar

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanStrategipembelajaran inquirymenyatakanbahwa guru sebagai sumber belajar bukanlah yang satu-satunya, masih banyak lagi sumber belajar yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Guru hanyalah sebagai fasilitator, pembimbing yang selalu mengarahkan siswa dalam pembelajaran.Siswa didesain sebagai penemu atau mencari pengetahuan itu, tugas seorang guru dalam mengelolasiswa agar mendapatkan pengetahuan dan menjadi bermakna. Karena dengan bermakna pengetahuan akan masuk kedalampengetahuan mereka, sehingga akan selalu terkenang oleh siswa. Siswa yang melakukan semuanya guru hanya menyiapkan, karena murid yang melakukan maka pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna untuksiswa

B. SaranSaran untuk para guru jika menggunakan strategi pembelajaran inquiryharus mengikuti prosedur yang ada dan harus disesuaikan dengan waktu yang dimiliki, karena strategi pembelajaran inquiryini sangat membutuhkan waktu yang panjang.Karena makalah ini belum sempurna maka penulis mengharapkan saran yang membangun agar dapat bermanfaat bagi semua dan demi perbaikan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Dikjen PMPTK. 2009. Strategi Pembelajaran dan Pemilihan. http://www.teknologipendidikan.net/wp-content/uploads/2009/10/14-KODE-03-B5-Strategi-Pembelajaran-dan-Pemilihannya.pdf. Diakses tanggal 1 Maret 2015.Herdian. 2010. Metode Pembelajaran Discovery.http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/metode-pembelajaran-discovery-penemuan/. Diakses tanggal 1 Maret 2015.Kunandar. 2007. Guru Professional Implementasi Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo.Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya.Muslich Masnur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.Sanjaya Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Perdana Media Group.Wawan, Junaidi. Model Pembelajaran Inquiry Training. http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/06/model-pembelajaran-inquiry-training.html. Diakses tanggal 1 Maret 2015.Wina, Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.