makalah isi tiroid

Upload: denny-deny

Post on 03-Jun-2018

288 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    1/24

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terdiri dari 2 lobus lateral,

    terdapat di atas permukaan anterior kartilago tiroid trakea (bawah laring).

    Kelenjar ini menghasilkan 2 hormon utama yaitu Iodotironin (T4 = tiroksin

    dan T3 = 3,5,3triiodotironin) dan Kalsitonin (dihasilkan oleh sel parafolikel).

    Iodotironin berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan normal, serta

    mempertahankan homeostatis metabolisme energi yang memperngaruhi

    semua sistem organ. Sedangkan kalsitonin adalah untuk menurunkan kadar

    kalsium dengan menghambat resorbsi tulang dan menghambat pelepasan

    kalsium dari tulang. Produksi dan sekresi hormon tiroid diatur oleh suatu

    mekanisme pengaturan kompleks. Fungsi kelenjar tiroid diatur melalui aksi

    stimulasi oleh hormon TRH (Tiroid Releasing Hormon) dari hipotalamus

    pada kelenjar pituitary anterior dan modulasi pelepasan TSH (Tiroid

    Stimulating Hormon) oleh pengaruh hormon T4 dan T3 bebas yang ada di

    perifer melalui umpan balik negatif.

    kelenjar tiroid mensekresikan Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3).

    Hormon ini mempengaruhi hamper semua jaringan dan organ dengan

    mengendalikan aktivitas laju / tingkat metabolisme menyebabkan

    peningkatan curah jantung, pemakaian oksigen, ambilan glukosa dan asam

    amino, aktivitas mitokondria, efek simpatis, dsb.

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    2/24

    2

    I.2 Tujuan Makalah

    1. Mengetahui pengertian, Anatomi & fisiologi kelenjar Tiroid.2. Mengetahui mekanisme hasil sintesa dan cara sintesa hormon Tiroid.3. Mengetahui gangguan-gangguan yang terjadi pada Kelenjar Tiroid dan

    pemilihan obat dan atau jenis pengobatan.

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    3/24

    3

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    II.1 Pengertian Kelenjar Tiroid

    Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terdiri dari 2 lobus lateral,

    terdapat di atas permukaan anterior kartilago tiroid trakea (bawah laring).

    Kelenjar ini menghasilkan 2 hormon utama yaitu Iodotironin (T4 = tiroksin

    dan T3 = 3,5,3triiodotironin) dan Kalsitonin (dihasilkan oleh sel parafolikel).

    Iodotironin berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan normal, serta

    mempertahankan homeostatis metabolisme energi yang memperngaruhi

    semua sistem organ. Sedangkan kalsitonin adalah untuk menurunkan kadar

    kalsium dengan menghambat resorbsi tulang dan menghambat pelepasan

    kalsium dari tulang. Produksi dan sekresi hormon tiroid diatur oleh suatu

    mekanisme pengaturan kompleks. Fungsi kelenjar tiroid diatur melalui aksi

    stimulasi oleh hormon TRH (Tiroid Releasing Hormon) dari hipotalamus

    pada kelenjar pituitary anterior dan modulasi pelepasan TSH (Tiroid

    Stimulating Hormon) oleh pengaruh hormon T4 dan T3 bebas yang ada di

    perifer melalui umpan balik negatif. (Gilman, 2012).

    Pertumbuhan dan fungsi dari kelenjar tiroid paling sedikit

    dikendalikan empat mekanisme : yaitu sumbu hipotalamus-hipofisis-tiroid

    klasik, di mana hormon pelepas-tirotropin hipotalamus (TRH) merangsang

    sintesis dan pelepasan dari hormon perangsang-tiroid hipofisis anterior

    (TSH), yang kemudian pada gilirannya merangsang sekresi hormon dan

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    4/24

    4

    pertumbuhan oleh kelenjar tiroid; kemudian deiodininase hipofisis dan

    perifer, yang memodifikasi efek dari T4 dan T3; autoregulasi dari sintesis

    hormon oleh kelenjar tiroid sendiri dalam hubungannya dengan suplai

    iodinnya; dan stimulasi atau inhibisi dari fungsi tiroid oleh autoantibodi

    reseptor TSH. Pengelolaan kelainan kelenjar tiroid dilakukan dengan

    melakukan uji kadar hormon TSH dan tiroksin bebas, didasari atas

    patofisiologi yang terjadi, sehingga akan didapatkan pengelolaan

    menyeluruh. Diagnosis dari penyakit tiroid telah banyak disederhanakan

    dengan dikembangkannya assay yang peka untuk TSH dan tiroksin bebas.

    Suatu peningkatan TSH dan tiroksin bebas yang rendah menetapkan

    diagnosis dari hipotiroidisme, dan TSH yang tersupresi dan FT4 yang

    meningkat menetapkan diagnosis dari hipertiroidisme. (Barret E.J, 2003)

    II.2 Anatomi & Fisiologi Kelenjar Tiroid

    Kelenjar tiroid dibungkus mengitari bagian depan dari trachea bagian

    atas, kelenjar ini terdiri dari 2 lobus dihubungkan oleh itsmus. Kelenjar ini

    diperdarahi dari arteri tiroid superior dan inferior. Tiroid terbentuk atas

    masa kosong yang berbentuk folikel. Setiap folikel mempunyai dinding satu

    sel tebal dan mengandung koloid seperti jeli.

    Lapisan sel-sel folikel mempunyai kemampuan yang sangat besar

    dalam mengekstrasi iodin dari dalam darah dan menggabungkannya dengan

    tirosin asam amino, untuk membentuk suatu hormon tri-iodotironin (T3)

    aktif. Sebagian tiroksin yang kurang aktif juga dibentuk. Tiroksin (T4)

    diiubah menjadi tri-iodotironin (T3) di dalama tubuh. Senyawa ini dan

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    5/24

    5

    intermediat tertentu disimpan dalam koloid dari folikel. Penyimpanan ini

    penting, karena iodin mungkin tidak terdapat didalam diet. Dimana dalam

    keadaan ini kelenjar tiroid akan membesar yang disebut Goiter

    Gambar 1. Anatomi & Fisiologi Kelenjar Tiroid

    (Scribd.com Gangguan Tiroid, 2014)

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    6/24

    6

    II.3 Mekanisme Sintesis dan Hormon yang dihasilkan

    Gambar 2. Sintesis Hormon Tiroid (Gillman, 2012)

    Sintesis hormon tiroid:

    1. Pengambilan iodida : iodine yang dikonsumsi dalam makanan mencapaisirkulasi dalam bentuk ion iodida. Tiroid secara aktif dan efisien

    mengangkut ion tersebut melalui suatu protein spesifik terikat membran,

    Simporter Natrium Iodida (NIS). Dengan demikian, konsentrasi iodida

    dalam plasma meningkat. Sistem transport ini distimulasi oleh tirotropin

    (TSH : Thyroid Stimmulating Hormone) dari kelenjar hipofisis.

    2. Oksidasi dan ionisasi : terjadi oksidasi iodida menjadi bentuk aktifnyaoleh tiroid peroksidase. Reaksi tersebut menghasilkan residu-residu

    monoiodotirosil dan diiodotirosil di dalam tiroglobulin.

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    7/24

    7

    3. Pembentukan tiroksi dan triiodotironin dari iodotironin :penggandengan 2 residu dengan reaksi oksidasi dan dikatalisis oleh

    peroksidase;

    Diiodotirosi untuk membentuk tiroksin Monoiodotirosil dan diiodotirosil untuk membentuk triiodotironin.

    4. Sekresi hormon tiroid : setelah disintesis, tiroksin dan triiodotironindisimpan di tiroglobulin. Kemudian terjadi proteolisis sebagai bagian

    dari proses sekresinya.

    5. Pengubahan tiroksin : di jaringan perifer (hati), 41% tiroksin diubahmenjadi triiodotironin sebagai jalur metabolisme pengaktivasi dan

    sumber utama hormon intrasel untuk otak dan hipofisis (Gilman, 2012).

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    8/24

    8

    Gambar 3&4. Sintesis Hormon dan Struktur Kimia T3 & T4

    (Murray RK:Harper's Biochemistry, 22nd ed, Appleton &

    Lange, 1990.)

    II.4 Jenis Gangguan Tiroid

    Gangguan tiroid dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :

    a. Perubahan Sekresi Hormon KelenjarHIPERTIROIDISME (Thyrotoxicosis)

    Hipertiroidisme adalah respon jaringan tubuh terhadap pengaruh

    metabolik hormon tiroid akibat hiperfungsi kelenjar yang berlebihan,

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    9/24

    9

    sehingga menyebabkan meningkatnya konsentrasi hormon tiroid (T3

    dan T4) bebas dalam sirkulasi darah.

    Penyebab hipertiroid pada umumnya dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

    1. Berasal dari kelainan tiroid intrinsik (disfungsi kelenjar tiroid)Pada kondisi ini akan didapat kadar T3 dan T4 tinggi, disertai

    penurunan TSH. Peningkatann hormon tiroid akibat disfungsi

    kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRH karena umpan

    balik hormon tiroid terhadap pelepasan keduanya.

    2. Ditimbulkan oleh proses diluar tiroid, misalnya disfungsi kelenjarhipofisis (adanya tumor) atau hipotalamus.

    Hipertiroid akibat disfungsi kelenjar hipofisis. Pada kondisi iniakan didapati kadar T3 dan T4 tinggi, disertai TSH yang

    berlebihan. TRH akan rendah karena umpan balik negatif dari

    hormon tiroid dan TSH.

    Hipertiroid akibat disfungsi hipotalamus akan memperlihatkanhormon tiroid yang tinggi disertai TSH dan TRH yang

    berlebihan.

    Berikut penyakit yang dapat menyebabkan hipertiroid :

    a. Penyakit GravePenyakit Graves adalah sindrom autoimun yang biasanya

    mencakup hipertiroidisme, pembesaran tiroid, dan exophthalmos,

    pretibial myxedema dan thyroid acropachy. Hipertiroidisme karena

    penyakit graves merupakan akibat dari aksi TSAbs, yang ditujukan

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    10/24

    10

    menyerang reseptor tirotrofin pada permukaan sel tiroid. Ketika

    imunoglobulin ini berikatan dengan reseptor, mereka mengaktifkan

    G-protein signaling dan adenilat siklase dengan cara yang sama

    seperti TSH. Autoantibodi yang bereaksi dengan otot dan jaringan

    fibroblast pada kulit bertanggung jawab atas manifestasi

    ekstratiroidal dari penyakit Graves, dan autoantibodi ini dikodekan

    oleh gen germline yang sama yang mengkode autoantibodi lain

    untuk otot lurik dan tiroid peroksidase.

    b. Toxic multinodular goitrec. Solitary toxic adenomaGejala klinis : berat badan menurun, nafsu makan meningkat, keringat

    berlebihan, ukuran kelenjar tiroid membesar, sesak napas, takikardi,

    tremor pada tungkai bagian atas, mata melotot (eksoftalamus), diare,

    rambut rontok, dan atrofi otot

    Mekanisme Patofisiologis : adanya kelainan autoimun atau kelainan

    tiroid noduler yang kemudian menyebabkan hipersekresi hormon tiroid,

    yang ditandai dengan penurunan kadar enzim TSH dalam tubuh dan

    peningkatan T3 dan T4. Dengan demikian, metabolisme tubuh meningkat

    dan hiperaktivitas sistem saraf sentral. Peningkatan metabolisme tubuh

    dapat menyebabkan meningkatnya produksi keringat, tremor,

    peningkatan aktivitas gastrointestinal (diare), dan nafsu makan berlebih.

    Sedangkan peningkatan aktivitas system saraf sentral dapat

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    11/24

    11

    menyebabkan gangguan emosi, pembengkakan otot, takikardi dan

    sesak napas.

    Tabel 1. Gejala dan Tanda Pasien Hipertiroid

    Tabel 2. Perbedaan kondisi Tiroid nilai normal dan gejalanya (Barbara g. Wells,

    Handbook Pharmacotherapy 7thedition)

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    12/24

    12

    HIPOTIROIDISME

    Hipotiroidisme adalah kelainan structural atau fungsional kelenjar

    tiroid atau kegagalan dari kelenjar tiroid untuk mempertahankan kadar

    plasma yang cukup dari hormone, sehingga sintesis dari hormone tiroid

    menjadi berkurang.

    Penyebab : Penyakit hipotiroid dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu

    primer, sekunder dan kelainan kongenital.

    Primer sebagai akibat proses patologis yang merusak kelenjar tiroid.Kerusakan ini terjadi karena adanya kerusakan autoimun kelenjar

    tiroid yang ditandai dengan kadar antibodi dalam sirkulasi yang

    tinggi. Kadar yang tinggi ini ditujukan untuk melawan tiroid

    peroksidase dan terkadang melawan tiroglobulin. Selain itu antibodi

    yang ditujukan untuk memblok reseptor TSH mungkin muncul

    sehingga memperparah hipotiroidisme. Pada hipotiroid ini

    didapatkan kadar TSH meningkat dan T4 menurun. Produksi

    hormon tiroid yang tidak adekuat, maka kelenjar tiroid akan

    berkompensasi untuk meningkatkan sekresinya sebagai respon

    terhadap rangsangan hormon TSH. Penurunan sekresi hormon

    kelenjar tiroid ini akan menurunkaan laju metabolisme basal yang

    akan mempengaruhi semua sistem tubuh.

    Sekunder diakibatkan karena defisiensi sekresi TSH hipofisisutama hipotiroidisme. Hal ini dapat disebabkan akibat adanya

    penyinaran (radiasi senyawa radioaktif, misalnya lithium) atau

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    13/24

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    14/24

    14

    Hipotiroid sekunder : TSH berkurang karena nekrosis atau tumorhipofisa, akibatnya hipofisa gagal memproduksi TSH. Pada

    pemeriksaan klinis uji fungsi tiroid, ditemukan kadar T4 rendah dan

    TSH rendah. Penurunan metabolisme energi inilah yang kemudian

    mengakibatkan penderita hipotiroidisme mengalami gejala

    klinisseperti mempunyai gerakan lambat, cepat lelah, konstipasi, dan

    lain sebagainya.

    b. Perubahan Ukuran atau Bentuk KelenjarGOITER ATAU GONDOK

    Goiter (struma non toksik) adalah pembesaran difus kelenjar tiroid,

    yang disebabkan oleh stimulasi TSH yang berkepanjangan. Pembesaran

    ini berdampak lokal, yaitu berpengaruh pada trakea dan esophagus.

    Penyebab: goiter merupakan salah satu mekanisme kompensasi tubuh

    terhadap kekurangan yodium. Pembesaran kelenjar tiroid terjadi karena

    kelainan glandula tiroid berupa gangguan fungsi atau perubahan

    susunan kelenjar dan morfologinya.

    Gejala Klinis: pembengkakan dibagian depan leher, perasaan sesak di

    daerah tenggorokan, kesulitan bernapas, batuk, mengi, kesulitan

    menelan, suara serak, asimetris leher, takikardia, diare, mual, muntah

    Mekanisme Patofisiologis

    Pada goiter akibat gangguan sintesis hormon tiroid terjadi penurunan

    progresif T4 serum dan peningkatan progresif TSH serum. Seiring

    dengan peningkatan TSH, pergantian iodine oleh kelenjar menjadi lebih

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    15/24

    15

    cepat dan rasio sekresi T3 relatif terhadap T4 meningkat, akibatnya T3

    serum mungkin normal atau meningkat.

    Gambar 5. Contoh Hiperfungsi tiroid (Gondok, goiter)

    II.5 Pengobatan dan Pemilihan Obat

    a. Sasaran : Hormon Tiroid Pada hipertiroidisme : menekan produksi hormone tiroid atau

    merusak jaringan kelenjar (dengan yodium radioaktif atau

    pengangkatan kelenjar).

    Pada hipotiroidisme : menghilangkan gejala dan menurunkan nilaiTSH pada level yang tepat.

    b. TujuanMenormalkan kembali fungsi tiroid dengan monitoring kadar T3, T4,

    TSH.

    c. Terapi Farmakologi :1. Obat dengan indikasi sebagai hiperiroidisme yaitu:

    Karbimazole propiltiourasil atau metimazol

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    16/24

    16

    Kalium Iodida2. Obat dengan indikasi sebagai hipoiroidisme yaitu:

    Garam tiroksin Levotiroksin

    3. Penghambat adrenergic Penghambat adrenergik digunakan secara luas untuk

    memperbaiki symptom tirotoksik seperti palpitasi,

    ansietas,tremor, dan panas yang tidak bisa ditoleransi.

    Propanolol dan nadolol secara sebagian menghambat

    perubahan T4 dan T3 tetapi kontribusi terapi secara

    keseluruhan kecil.

    Penghambat adrenergik biasanya digunakan sebagai terapitambahan dengan obat-obatan anti tiroid, RAI (Radioaktif

    Iodine/iodida). Penghambat adalah terapi utama untuk

    tiroiditis dan iodin penginduksi hipertiroidisme.

    4. Iodine RadioaktifNatrium iodida 131 (131I) adalah larutan oral yang terkonsentrasi di

    tiroid dan mengganggu sintesis hormon dengan penggabungan

    hormon tiroid dan tiroglobulin. Jika iodida diberikan, sebaiknya

    diberikan 3-7 hari setelah RAI (Radioaktif Iodine/iodida) untuk

    mencegah pengambilan RAI pada kelenjar tiroid.

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    17/24

    17

    d. Pilihan ObatPada pengobatan hipertiroid digunakan radioaktif iodine sebagai

    first line terapi tetapi pembedahan adalah jalan alternatif yang juga

    dapat digunakan. Obat yang sering digunakan adalah carbimazole dan

    propylthiouracil, yang dapat menghambat sintesis hormon tiroid

    1. KarbimazoleKarbimazole adalah obat pilihan untuk hipertiroidisme,

    meskipun ada beberapa saran yang menyatakan untuk

    menggunakan propyltiourasil. Dosis yang digunakan adalah 15

    hingga 40 mg sehari, diberikan selama 4 8 minggu hingga

    keadaan euthyroid tercapai. Dosis kemudian diturunkan hingga

    level maintenance dari 5 15 mg. Treatment biasanya dilakukan

    selama 12 hingga 18 minggu.

    Pengobatan hipertiroid biasanya menggunakan kombinasi

    carbimazole dan levotiroksin. Pemberian karbimazole digunakan

    untuk menghambat fungsi tiroid secara sempurna dan

    levotiroksin untuk menggantikan hormone tiroid. Pemberian obat

    ini umumnya diberikan hingga 18 bulan, dengan karbimazole 40

    60 mg dan 50 150 mg levotiroksin sehari

    2. Tioamida (Tiomida metimazol dan Propiltiourasil)Keduanya merupakan obat utama untuk pengobatan

    tirotoksikosis yaitu hipertiroidisme. Metimazol lebih poten

    dibandingkan propiltiourasil. Gugus tiokarbamida esensial pada

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    18/24

    18

    struktur kimia senyawa tersebut merupakan gugus yang memilki

    aktivitas antitiroid.

    Farmakokinetik :

    Propiltiourasil diabsorpsi dengan cepat, memiliki

    bioavaibilitas sebesar 50-80%, sebagian besar diekskresi oleh

    ginjal dengan produk berupa glukoronida yang tidak aktif, serta

    waktu paruhnya 1,5 jam. Cara pemberian dengan dosis tunggal

    sebesar 100 mg setiap 6-8 jam selama 7 hari.

    Metimazol diabsorpsi sempurna dengan kecepatan yang

    bervariasi, mudah terakumulasi oleh kelenjar tiroid, diekskresi

    lebih lambat disbandingkan propiltiourasil, serta waktu paruhnya

    6 jam. Cara pemberian dengan dosis tunggal sebesar 30 mg.

    Kedua obat tersebut memiliki kemampuan melintasi sawar

    plasenta, terakumalasi di kelenjar tiroid janin dan dalam

    konsentrasi kecil diekskresikan ke dalam air susu sehingga dapat

    menimbulkan resiko hipotiroidisme janin maka diklasifikasikan

    sebagai kategori D kehamilan. Namun, propiltiourasil memilki

    ikatan protein yang lebih kuat dibanding metimazol sehingga tidak

    mudah melintasi plasenta. Selain itu, ekskresi kedua obat tersebut

    sebagian besar melalui ginjal sehingga dosisnya harus dikurangi

    pada penderita gangguan ginjal.

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    19/24

    19

    Farmakodinamik :

    Mekanisme utamanya adalah mencegah sintesis hormon

    dengan menghambat reaksi yang dikatalisis-peroksidase tiroid dan

    dengan menghambat organifikasi iodin, obat ini menghambat

    penggabungan iodotirosin, menghambat diodinasi T dan T

    diperifer (untuk propiltiourasil dan metimazol pada tingkatan

    rendah), tetapi tidak menghambat ambilan iodida oleh kelenjar

    tiroid.

    Toksisitas

    Efek samping yang timbul yaitu mual dan distress saluran cerna

    (awal), ruam makulopapular dengan rasa gatal dan terkadang

    disertai demam. Efek samping yang jarang muncul yaitu ruam

    urtikaria, vaskulitis, poliserositis, hepatitis (pada penggunaan

    propiltiourasil) dan ikterus kolestatik (penggunaan metimazol).

    3. Inhibitor AnionAnion monovalen seperti Perklorat (ClO4-), Perteknat (TcO4-),

    dan Tiosianat (SCN-) dapat mengambat ambilan iodida oleh

    kelenjar tiroid melalui inhibisi kompetitif mekanisme transport

    iodida. Efektivitas dari anion sulit diperkirakan karena efek

    tersebut dapat diatasi oleh iodide dalam dosis besar.

    4. IodidaUmumnya iodida menghambat organifikasi dan pelepasan

    hormon serta mengurangi ukuran dan vaskularitas kelenjar tiroid

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    20/24

    20

    yang hiperplastik. Pada dosis farmakologis (> 6 mg/hari) iodida

    memiliki kemampuan menghambat pelepasan hormon melalui

    penghambatan proteolisis tiroglobulin. Iodida dapat menginduksi

    hipertiroidisme atau hipotiroidisme pada individu yang rentan.

    Penggunaan Klinis Iodida :

    Terapi iodida harus dihindari apabila menggunakan iodida

    yang dapat meningkatkan simpanan iodine dalam kelenjar sehingga

    mencegah keefektivan terapi; tidak boleh diberikan tersendiri

    karena kelenjar akan lepas dari efek penghambatan iodida;

    apabila terapi dihentikan dapat menimbulkan eksaserbasi

    tirotoksikosis serta pemakaian iodida dalam jangka panjang pada

    wanita hamil harus dihindari karena dapat melewati sawar

    plasenta sehingga menyebabkan goiter pada bayi.

    Toksisitas :

    Efek samping terapi iodida yaitu akneiformis, pembengkakan

    kelenjar saliva, ulserasi membran mukosa, konjungtivitis, rinorea,

    demam akibat obat, rasa logam pada lidah, kelainan perdarahan,

    reaksi anafilaktoid, dan sebagian besar kasus efek samping itu

    jarang terjadi serta dapat pulih kembali.

    5. Media Kontras TeriodinasiDiatrizoat (peroral) dan ioheksol (peroral/intravena),

    bermanfaat dalam pengobatan hipertiroidisme. Obat ini

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    21/24

    21

    menghambat konversi T4 menjadi T3 dihati, ginjal, kelenjar hipofisis,

    otak.

    6. Iodine RadioaktifIodine adalah satu-satunya isotop yang digunakan untuk

    pengobatan tirotoksikosis. Bila diberikan peroral dalam bentuk

    larutan sebagai natrium iodine, obat ini akan cepat di absorpsi,

    dikonsentrasikan oleh kelenjar tiroid dan dimasukkan ke dalam

    kompartemen folikel. Efek terapeutiknya bergantung pada emisi

    sinar beta dengan waktu paruh efektif selama 5 hari dengan kisaran

    penetrasi sebesar 400-2000 m. Setelah beberapa minggu

    pemberian terjadi penghancuran parenkim tiroid yang dibuktikan

    dengan pembengkakan dan nekrosis epitel, pecahnya folikel,

    edema, infiltrasi leukosit. Tidak boleh untuk wanita hamil/ibu

    menyusui karena melewati plasenta dan menghancurkan kelenjar

    tiroid janin serta diekskresikan kedalam air susu ibu.

    7. Obat-Obat Penyekat AdrenoseptorPenyekat beta yang tidak memiliki aktivitas simpatomimetik

    intrinsik (misalnya: metoprolol, propanolol, atenolol) merupakan

    agen terapeutik tambahan yang efektif pada penanganan

    tirotoksikosis karena sebagian besar gejala penyakit tersebut

    menyerupai gejala yang timbul akibat stimulasi simpatis.

    Propanololadalah penyekat beta yang paling sering diteliti dan

    digunakan dalam terapi tirotoksikosis. Penyekat beta menimbulkan

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    22/24

    22

    perbaikan klinis gejala hipertiroid tetapi tidak mengubah kadar

    hormon tiroid.

    8. LevotiroksinPengobatan pada hipotiroid digunakan levotiroksin yang berguna

    untuk meningkatkan kadar T4. Dosis dimulai dari 50 hingga 100

    mg sehari dan ditingkatkan setiap 3 4 minggu sampai

    metabolisme berjalan normal, dosis yang diperlukan antara 100

    sampai 200 mg sehari. Pemberian levotiroksin dengan dosis

    rendah diberikan pada pasien yang tua dan pada pasien dengan

    penyakit hepar, karena levotiroksin dapat meningkatkan kecepatan

    metabolisme, yang mana dapat memperburuk keadaan angina, atau

    dapat menimbulkan kematian seketika atau infark miokard pada

    sebagian orang (Garber, 2012).

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    23/24

    23

    BAB III

    PENUTUP

    III.1 Kesimpulan

    Dari hasil pembahasan yang telah dijelaskan diatas, maka dapat

    disimpulkan bahwa :

    1. Kelenjar tiroid merupakan kelenjar terdapat di atas permukaananterior kartilago tiroid trakea (bawah laring). Kelenjar ini

    menghasilkan 2 hormon utama yaitu Iodotironin (T4 = tiroksin dan

    T3 = 3,5,3triiodotironin) dan Kalsitonin (dihasilkan oleh sel

    parafolikel).

    2. Mekanisme pembentukan hasil sintesis hormone tiroid adalah daripengambilan Iodida, Oksidasi dan Ionisasi, pembentukan tiroksi,

    sekresi hormone tiroid dan pengubahan tiroksin.

    3. Jenis-jenis gangguan pada kelenjar Tiroid adalah Hepertiroidisme,Hipotiroidisme dan gondok atau Goiter.

    4. Pemilihan Obat yang digunakan pada gangguan kelenjar tiroidadalah dengan Karbimazole, tiamida, Iodida, dan Iodine radioaktif.

    III.2 Saran

    -

  • 8/12/2019 Makalah Isi Tiroid

    24/24

    DAFTAR PUSTAKA

    Goodman dan Gilman, 2003, Dasar Farmakologi Terapi, Volume 4, EGC,

    Jakarta, pp. 1534-1556.

    Katzung, B.G., 2011, Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi 10, EGC, Jakarta, pp.

    644-647.

    Mc Phee, S., William, Ganong, 2007, Patofisiologi Penyakit : Pengantar Menuju

    Kedokteran Klinis, Edisi 5, EGC, Jakarta, pp. 617.

    Sukandar, E. Y., 2009, Iso Farmakoterapi, PT. Ikrar Mandiri Abadi, Jakarta, pp.

    37-39.

    Barrett, E.J. The thyroid gland. In Boron WF, Boulpaep EL. Medical

    physiology.A cellular and molecular approach. Ist Edition. Saunders.

    Philadelphia. 2003 : 1035- 1048.

    Barbara G. Wells Et.al. Pharmacotherapy Handbook 7thEdition.

    Garber, J., 2012, Clinical Practice Guidelines for Hypothyroidism in Adults: Co

    sponsored by the American.