makalah ilmu akhlak

17
Makalah Ilmu Akhlak "SIFAT DUSTA" KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Ilmu Akhlak yang berjudul “SIFAT DUSTA“ . Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak, untuk itu melalui kata pengantar ini penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Dan tidak pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Ilmu Akhlak. Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima dan menjadi amal sholeh dan diterima Allah sebagai sebuah kebaikan. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan semua pembaca pada umumnya . Bogor, November 2013 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................ ...........................................i DAFTAR ISI.............................................................. ................................................. ii BAB I PENDAHULUAN...................................................... ....................................... 1

Upload: isah-japisah-safitri

Post on 23-Nov-2015

76 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Makalah Ilmu Akhlak "SIFAT DUSTA"

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya kami dapatmenyelesaikan tugas kelompok mata kuliahIlmu Akhlakyang berjudul SIFAT DUSTA .Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak, untuk itu melalui kata pengantar ini penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.Dan tidak pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliahIlmu Akhlak.Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima dan menjadi amal sholeh dan diterima Allah sebagai sebuah kebaikan. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan semua pembaca pada umumnya .

Bogor, November 2013

Penulis

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR...................................................................................................iDAFTAR ISI...............................................................................................................iiBAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 3A.Pengertian Bohong/Dusta...................................................................................... 3B.SifatBohongTerbagiDalam 3Kategori............................................................... 31.Mendustakan / berkhianat kepada Allah SWT............................................... 32.Mendustakan atau berkhianat kepada Rasul saw............................................ 43.Mengkhianati amanah (kepercaan) diantara sesama manusia......................... 5C.Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Dusta.......................................................... 6D.Dusta dalam Kenyataan Sehari-hari yang Harus Dihindari.................................. 7E.Terapi Penyembuhan Penyakit Tercela Ini........................................................... 8F.30 Sifat Munafik Yang Wujud Dalam Hati Kita..................................................9BAB III PENUTUP.................................................................................................... 11DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 12

BAB IPENDAHULUAN

Di eraglobalisasisekarang ini, kebohongan dan kepalsuan telah menjalar dan menjadi borok di segala lapisan masyarakat.Sebagian umat Islampun ada yang kecanduan dengan sikap tercela ini.Allahswttelah menjadikan umat Islam bersih dalam kepercayaan, segala perbuatan dan perkataannya. Kejujuran adalah barometer kebahagiaan suatu bangsa. Tiada kunci kebahagiaan dan ketentraman haqiqi melainkan bersikap jujur, baik jujur secara vertikal maupun horizontal.Kejujuran merupakan nikmat Allah Taala yang teragung setelah nikmat Islam, sekaligus penopang utama bagi berlangsungnya kehidupan dan kejayaan Islam. Sedangkan sifat bohong merupakan ujian terbesar jika menimpa seseorang, karena kebohongan merupakan penyakit yang menggerogoti dan menghancurkan kejayaan Islam.Dusta merupakan dosa dan aib besar, Allah Taala berfirman:Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.(Al-Isra: 36)Dari Ibnu Masud Radhiallahu Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:Sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada kebaikan, sedangkan kebaikan menuntun menuju Surga.Sungguh seseorang yang membiasakan jujur niscaya dicatat di sisi Allah sebagai orang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada kemungkaran, sedangkan kemungkaran menjerumuskan ke Neraka. Sungguh orang yang selalu berdusta akan dicatat sebagai pendusta. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)Hakikat dari kejujuran dan keikhlasan adalah menyatakan keimanan dan keislaman, karena sesungguhnya orang yang menampakkan keislamannnya terbagi menjadi dua, yaitu orang mukmin dan orang munafik. Hal yang membedakan antara keduanya adalah kejujuran dan ketulusannya, karena sesungguhnya dasar dari kemunafikanseseorang adalah kebohongan.[1]Jauhilah Dusta, karena dusta merusak hakikat yang sebenarnya atasdirimu dan akan merusakpulakondisimu dan pandangan manusia terhadapmu. Pendusta akan menggambarkan sesuatu yang tiada seperti ada dan ayang ada seperti tiada. Kebenaran dikatakan sebagai kebatilan, kebatilan dikatakan kebenaran. Kebaikandikatakan sebagai keburukan dan keburukan dikatakan kebaikan. Akhirnya hakikat sebenarnya tidak mampu ia kenali sebagai akibat atas kedustaannya.Maka saat seseorang memilih untuk bersikap jujur dalam kehidupannya, itu bersandar kepada perasaan cinta dan taatnya kepada Allah SWT. Jika dia memilih untuk menjauhi sikap dusta, itu bersandar kepada perasaan takutnya kepada Allah SWT. Dan jika dia begitu teguh pada kedua sikap tersebut, itu bersandar kepada harapan hatinya untuk mendapatkan ridha Allah SWT.[2]

BAB IIPEMBAHASAN

A.Pengertian Bohong/Dusta

Bohongadalah sifat atau keadaan dari sesuatu (perbuatan/perkataan), yang tidak benar, tidak berdasarkan/fakta, tidak menepati janji/kesepakatan atau tidak mengakui atau melanggar hak-hak pihak lain.Sejenis dengan pengertian bohong, terdapat kata dusta/mendustakan (tidak mengakui), hianat/menghianati (tidak amanah/tidak menepati janji/curang), fitnah/memfitnah (menyebar berita bohong/tuduhan palsu) dan sebagainya.Dibandingkan dengan sifat sombong dan sifatdengki dalam pembahasan sebelumnya, sifat bohong atau dusta tampaknya harus lebih banyak mendapat perhatian.

B.SifatBohongTerbagiDalam 3Kategori

Perbuatan yang memilikisifat bohong/dusta/khianat,dapat dibagi dalam 3kategori, berdasarkan kepada firman Allah Taala berikut ini:Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamumengkhianatiAllah dan Rasul(Muhammad) dan (juga) janganlah kamumengkhianati amanat-amanatyang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.Q.S(Al-Anfaal [8] : 27)

1.Mendustakan / berkhianat kepada Allah SWTDusta / khianat yang terkait dengan hak-hak Allah SWT, mengabaikan perintah dan larangan-Nya, tidak mensyukuri/mendustakan nikmat-Nya, sehingga yang melakukan itu termasuk orang-orang yang digolongkan kedalam: kufur, syirik, fasiq, ishyan. Firman Allah swt:a.Dan tak adasuatu ayat pun dariayat-ayat Tuhansampai kepada mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya (mendustakannya)Q.S (An-Anaam [6]: 4)b.Maka barang siapa mengada-adakandustaterhadap Allah sesudah itu, maka merekalahorang-orang yang dzalimQ.S (Ali Imran [3]: 94)c.Katakanlah:"Berjalanlahdi muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu"Q.S(An-Aam : 11)d.Katakanlah:"Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allahtidak beruntung"Q.S(Yunus [10] : 69)e.Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan merekaitulahorang-orang pendustaQ.S(An Nahl[16]:105)f.........dan Adapun jika Dia Termasukgolongan yang mendustakan lagi sesat.Maka Dia mendapat hidangan air yang mendidih..... ....dandibakar di dalam JahannamQ.S(Al-Waqiah[56]: 92-94)

2.Mendustakan atau berkhianat kepada Rasul saw.Mendustakan/khianat kepada Rasul adalah tidak percaya terhadap misi yang dibawa Rasul, berhianat termasuk memalsukan hadits, pembuat bidah serta memuja/mengagung-agungkan/mengkultuskan Nabimelebihi manusia biasa (sehingga dianggap sebagai anak Tuhan) dan sebagainya. Firman Allah Taala:a.Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu,membenarkankitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad). Maka tatkala Rasul itu (Muhammad) datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata:Ini adalah sihir yang nyata.(As-Shaf[61]: 6)b.Katakanlah:Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya"Q.S (Al-Kahfi [18] : 110)c.Didalam Sirah Nabawiyah disebutkan dua orang sahabat yang ketika sedang perang, tanpa sengaja membuka rahasia Nabi (umat muslimin) kepada kaum kafir Quraish, sepertiAbu Lubabah bin Abdul Munzir sertaHathib bin Abi Baltaah(peristiwa fathu Makkah) (lihat juga Tafsir Ibnu Katsier terkait dengan Ayat 27 Surat Al-Anfaal)d.Terdapat pula orang yang mengaku Nabi bahkan pernah hendak membunuh Nabi SAW. (Musailamah al Kadzdzab) dan 2 tokoh pembuat hadits palsuAbu Ismah ibn Abi MaryandanAbdul Karim ibn Abil Auja(T.M. Hasbi Ash Shiddieqy: Sejarah Hadits) dan banyak lagi para pembuat bidah dalam beribadah

3.Mengkhianati amanah (kepercaan) diantara sesama manusiaDusta / khianat /fitnahyang terkait dengan hak-hak sesama manusia, seperti harta, kehormatan, kepercaayaan dan sebagainya.Perbuatan seperti sumpah palsu, pemalsuan, penipuan, merusak rasa keadilan/lingkungan/tatanan kehidupan, merugikan orang lain/masyarakat dan lainnya, sudah biasa terjadi bahkan semuanya bisa terjadi dan bersatu dalam diri seseorang yang disebutkoruptor.RasulullahSAWtelah menyampaikan risalahnya berupa peringatan serta petunjuk seperti yang terdapat di dalam Al-Quran serta As-Sunnah diantaranya:a.Dan barang siapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata Q.S (An-Nisa : 112)b.Jangan adakecurangandalam menggunakan alat timbang dan takaran. Q.S (Al-Israa[17]: 35)dan Q.S(Al-Muthaffin[83]: 1-5)c.Perintah agar berlaku adil kepada orang yang memutuskan suatu perkara.Q.S (An-Nisa[4]: 135)d.Petunjuk agar tidak terjadi curang/tipu dan dusta dalam bermuamalah. Q.S (Al-Baqarah [2] : 282)e.Kejujurandalam perkataan dan perbuatan akan mendatangkan kebaikan,kebohongan akan mendatangkan keburukan.f.Abu Khalid, Hakin bin Hizam r.a berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda, Dua orang yang melakukan jual beli bebas memilih sebelum keduanya berpisah.Jika keduanyajujurdan berteruas terang dalam jual beli, maka keduanya akan mendapatkan berkah. Namun, jika keduanya tidak berterua terang danberdusta, maka jual beli yang mereka lakukan tidak aakan berkah(H.R. Bukhari dan Muslim H. 6/59 R.S)g.Ibnu Masud r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,Kejujuran mengantarkan pada kebaikan dan kebaikan mengantarkan ke surga. Seseorang yang senantiasa berkata jujur akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur, sedangkan kebohongan mengantarkan pada kedurhakaan dan kedurhakaan mengantarkan pada neraka. Seseorang yangsenantiasa berkata bohong akan dicatat di sisi Allah sebagai pembohongh.Sesungguhnya Allah menyukai dusta yang bertujuan untuk memperbaiki dan mendamaikan (merukunkan), dan Allah membenci kebenaran (kejujuran) yang mengakibatkan kerusakan (HR. Ibnu Babawih)

C.Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya DustaAdapun faktor-fktor pendorong terjadinya dusta, yaitu:[3]1.Tipisnya rasa takut kepada Allah Taala.2.Usaha memutarbalikkan fakta dengan berbagai motifnya baik untuk melariskan barang dagangan, melipatgandakan keuntungan atau yang lain.3.Mencari perhatian, seperti ikut dalam seminardan diskusi dengan membawakantrik-trikdan kisah-kisah bohong menarik supaya para peserta terpesona.4.Tiadanya rasa tanggung jawab dan berusaha lari dari kenyataan hidup.5.Kebiasaan berdusta sejak kecil, baik karena pengaruh kebiasaan orang tua atau lingkungan tempat tinggalnya.6.Merasa bangga dengan kebohongannya, karena ia menganggap kebohongan itu suatu kecerdikan, kecepatan daya nalar dan perbuatan baik.

D.Dusta dalam Kenyataan Sehari-hari yang Harus Dihindari

1.Ungkapan seseorang: Telah saya katakan kepadamu seribu kali, masa belum paham juga. Ungkapan di atas tidak menunjukkan jumlah bilangannya, tetapi untuk menguatkan maksud. Jika ia hanya mengatakannya sekali, maka ia telah berdusta. Tetapi jika ia mengatakannya berkali-kali walaupun belum sampai hitungan seribu kali, maka ia tidak berdosa.2.Contoh lain, seseorang berkata kepada temannya: Silakan dimakan, lalu dijawab: Terimakasih, saya sudah kenyang atau saya tidak bernafsu. Hal-hal semacam itu dilarang (haram) jika tidak mengandung tujuan yang benar. Ahli wirai (orang-orang yang senantiasa memelihara dirinya dari unsur haram) sangat membenci basa-basisemacam ini.3.Berdusta dalam memberitakan mimpi, padahal dosanya besar sekali. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:Sesungguhnya di antara kebohongan terbesar adalah seseorang yang mengaku (bernasab) kepada selain bapaknya, atau bercerita tentang mimpi yang tak pernah ia lihat, serta meriwayatkan atas Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sesuatu yang tidak pernah beliau katakan.(HR. Al-Bukhari)4.Mengelabuhi anak kecil dengan memanggilnya untuk diberi sesuatu, padahal ia tidak memiliki apa-apa. Misalnya, seseorang berkata: Nak kemari, bantu bapak ya, nanti bapak kasih duit, tetapi kemudian ia tidak memberinya apa-apa.5.Menceritakan segala hal yang ia dengar.Cukuplah seseorang disebut pendusta, jika ia menceritakan segala hal yang ia dengar(HR. Muslim).Padahal sangat mungkin terjadi kekeliruan dalam pemberitaannya, karena ia tidak mengecek terlebih dahulu, tapi biasanya ia berdalih: Ini berdasarkan yang saya dengar. Bagaimana jika berita itu tentang tuduhan zina?Apa ia tetap menyebarluaskannya tanpa bukti yang nyata? Adakah di antara kita rela didakwa zina semacam ini?6.Berkata atau bercerita bohong yang lucu, agar massa pendengarnya tertawa.Neraka Wail (kehancuran) bagi orang yang berbicara kemudian berdusta supaya pendengarnya tertawa. Wail baginya, sungguh Wail sangat pantas baginya.(HR. Bazzar)

E.Terapi Penyembuhan Penyakit Tercela IniJikakitaingin mengerti keburukan sifat dusta dari dirikitasendiri, maka perhatikan kebohongan orang lain, niscayakitamembencinya, merendahkan dan mengecamnya. Setiap muslim wajib memperbaharui taubat dirinya dari segala dosa dan kesalahan. Demikian pula ia wajib mencari dan memelihara berbagai macam sebab yang bisa membantunya dalam meninggalkan dan menjauhi sifat yang tidak terpuji ini.Di antara sebab-sebab tersebut adalah:1.Pengetahuan sang pelaku tentang keharaman dusta, siksanya yang berat dan selalu mengingat dalam setiap hendak berbicara.2.Membiasakan diri dalam memikul tanggung jawab dalam segala hal yang benar dan berbicara jujur, apapun resikonya.3.Memelihara kata-katanya dan senantiasa mengoreksinya.4.Mengubah tempat-tempatberdustamenjadi tempat-tempat ibadah, dzikir dan mempelajari ilmu.5.Hendaknya para pembual tahu, mereka telah menyandang salah satu sifat orang-orang munafik karena dustanya.6.Hendaknya mereka juga memahami, dusta merupakan jalan menuju kemungkaran yang nantinya bermuara di Neraka, sedangkan jujur menuntun pelakunya ke Surga.7.Hendaknya ia mendidik anak-anaknya secara Islami dan benar, mambiasakanmereka selalu jujur di setiap ucapan dan tindakannya serta senantiasa jujur di hadapan mereka.8.Hendaknya ia mengerti, kepercayaan relasinya akan berkurang karena kebohongan-kebohongannya, bahkan bisa luntur sama sekali.9.Hendaknya ia memahami, kebohongannya itu sangat membahayakan orang lain.F.30 Sifat Munafik Yang Wujud Dalam Hati Kita:Sifat Yang Ke-1 : DustaSifat Yang Ke-2 : KhianatSifat Yang Ke-3 : Fujur dalam PertikaianSifat Yang Ke-4 : Mungkir dan Ingkar JanjiSifat Yang Ke-5 : Malas BeribadahSifat Yang Ke-6 : RiyaSifat Yang Ke-7 : Sedikit BerdzikirSifat Yang Ke-8 : Mempercepat ShalatSifat Yang Ke-9 : Mencela Orang-Orang yang Taat dan SholehSifat Yang Ke-10 : Memperolok-olokkan Al Quran, As Sunnah, dan Rasulullah sawSifat Yang Ke-11 : Bersumpah PalsuSifat Yang Ke-12 : Tidak Mahu BerinfaqSifat Yang Ke-13 : Tidak Memiliki Kepedulian terhadap Nasib Kaum MusliminSifat Yang Ke-14 : Suka Menyebakan Kabar DustaSifat Yang Ke-15 : Mengingkari TakdirSifat Yang Ke-16 : Mencaci maki Kehormatan Orang-Orang SholehSifat Yang Ke-17 : Sering Meninggalkan Shalat BerjamaahSifat Yang Ke-18 : Membuat Kerosakan di Muka Bumi dengan Dalih Mengadakan PerbaikanSifat Yang Ke-19 : Tidak Ada Kesesuaian antara Zahir dengan BatinSifat Yang Ke-20 : Takut Terhadap Kejadian Apa punSifat Yang Ke-21 : Berudzur dengan Dalih DustaSifat Yang Ke-22 : Menyuruh Kemungkaran dan Mencegah KemakrufanSifat Yang Ke-23 : BakhilSifat Yang Ke-24 : Lupa Kepada Allah swtSifat Yang Ke-25 : Mendustakan janji Allah dan Rasul-NyaSifat Yang Ke-26 : Lebih Memperhatikan Zahir, Mengabaikan BatinSifat Yang Ke-27 : Sombong dalam BerbicaraSifat Yang Ke-28 : Tidak Memahami Islam (Ad Din)Sifat Yang Ke-29 : Bersembunyi dari Manusia dan Menantang Allah dengan DosaSifat Yang Ke-30 : Senang dengan Musibah yang Menimpa Orang-Orang Beriman dan Dengki TerhadapKebahagiaanMereka

BAB IIIPENUTUP

KesimpulanBohongadalah sifat atau keadaan dari sesuatu (perbuatan/perkataan), yang tidak benar, tidak berdasarkan/fakta, tidak menepati janji/kesepakatan atau tidak mengakui atau melanggar hak-hak pihak lain.Perbuatan yang memilikisifat dusta,dapat dibagi dalam 3 kategori, berdasarkan kepada firman Allah Taala yaitu: mendustakan/berkhianat kepada Allah SWT, mendustakan atau berkhianat kepada Rasul SAW, mengkhianati amanah (kepercayaan) diantara sesama manusia.Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Dusta:1.Tipisnya rasa takut kepada Allah Taala.2.Usaha memutarbalikkan fakta dengan berbagai motifnya baik untuk melariskan barang dagangan, melipatgandakan keuntungan atau yang lain.3.Mencari perhatian, seperti ikut dalam seminardan diskusi dengan membawakantrik-trikdan kisah-kisah bohong menarik supaya para peserta terpesona.4.Tiadanya rasa tanggung jawab dan berusaha lari dari kenyataan hidup.5.Kebiasaan berdusta sejak kecil, baik karena pengaruh kebiasaan orang tua atau lingkungan tempat tinggalnya.6.Merasa bangga dengan kebohongannya, karena ia menganggap kebohongan itu suatu kecerdikan, kecepatan daya nalar dan perbuatan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Ibnu Taimiyah.Amal al-qulub au Maqamat wa al-Ahwal.2007.Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi

Kitab Al Kadzib, Karya Saikh Abdul Malik Qashim (bit tasharruf wa ziyadah AM. Afkar/alsofwah)

ZAHIRUDDIN.25SEPTEMBER2010.CIRI-CIRI ATAU SIFAT ORANG MUNAFIKONLINE. (HTTP:REZEKIHALAL.COM/CIRI-CIRI-ATAU-SIFAT-ORANG-MUNAFIK/) DIAKSES08-NOPEMBER-2013Zaky Ahma Fahreza.MENGINSTAL JUJUR Agar Jujur Kebiasaan dan Supaya Dusta Jadi Pantangan.2011. Klaten Jateng: INAS MEDIA

[1]Ibnu Taimiyah,Amal al-qulub au Maqamat wa al-Ahwal,2007,Jakarta, halaman 21[2]Zaky Ahma Fahreza,MENGINSTAL JUJUR Agar Jujur Kebiasaan dan Supaya Dusta Jadi Pantangan,2011, Klaten Jateng, halaman 109[3]Kitab Al Kadzib, Karya Saikh Abdul Malik Qashim (bit tasharruf wa ziyadah AM. Afkar/alsofwah)Diposkan olehikka wulandaridi16.44Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke PinterestTidak ada komentar:Poskan Komentar

kut makalah tentang ilmu hadits , yaitu tentang hadits maudlu sebagaimana makalah-makalahkeislamanyang diposting dalam blog ini, yang tujuanya untuk sharing ilmiah idep-idep berbagai ilmu biar manfaat kata abah..biara kagak planktonis..hahah..malah ngawur! ayo simak aja ni ni makalah tentang hadistnya.ni juga dari koleksi kuliahan, n lpa sumber tulisanya, kalau berkenan mhon masukan..what is Hadis Maudlu`??nih dari penjelasannya giniPengertiannya adalah :Hadis yang dibuat dan dinisbatkan/disandarkan kepada Nabi Muhammad saw. secara dusta.Kapan mulai ada?Menurut al-siba`i, bahwa hadis maudlu` pertama kali dibuat oleh kalangan Syi`ah (khususnya gol. Rafidlah)untuk mengkultuskan Ali RA dan keluarganya.Menurut Ahmad Amin, Ada kemungkinanhadis ,maudlu` sudah ada sejak masa Nabi sendiri.Sebab-sebab yang menimbulkannya- Politik- Musuh-musuh Islam(Gol. Zindiq)- Perbedaan kepentingan, serta fanatik terhadap Qabilah, Negara, dan Imam.- Para Ahli/tukang cerita.- Cinta kebaikan, tetapi bodoh dalam agama.- Perbedaanmadzhab dan ilmu kalam.- Mendekatkan diri kepada penguasa dll.Sebab politik, terjadi terutama oleh pada Syi`ah, terutama kaum Rafidlah, seperti contoh: Sebab musuh-musuh Islam, terutama orang Zindiq, seperti: Sebab fanatik kesukuan., seperti orang Persi mengatakan: Demikian juga orang Arab membalasnya dengan: Sebab fanatik kepada imam, misalnya: Sebab dari tukang cerita, misalnya: Sebab perbedaan madzhab dan ilmu kalam, seperti: Sebab cinta kebaikan, tetapi bodoh dalam agama, seperti: Sebab ingin dekat denngan penguasa, seperti: yang diriwayatkan oleh Ghayats bin Ibrahim kepada khalifah al-Mahdi: Tanda-tanda hadis Maudlu`Secara garis besar ada dua, yakni- di dalam sanad- di dalam matanTanda di dalam sanad meliputi:-Pengakuan perawi tentang kebohongannya-Adanya indikasi yang jelas, seperti pengakuan seorang perawi yang menerima riwayat dari orang tertentu, yang ternyatadia tidak pernah ketemu.-hadis hanya diriwayatkan oleh seorang yang terkenal sebagai pembohong-Keadaan perawi ketika meriwayatkanTanda hadis Maudlu` di dalam matan, meliputi:Rusaknya matan, dan tidak layak keluar dari lisan NabiRusaknya maknaBertentangan dengan Alquran, sunnah mutawatirah dan ijma`.Menceritakan tentang shahabat yang menyembunyikan kenyataanMenyalahi hakekat sejarah yang terjadi pada masa NabiSesuai dengan madzhab perawiMemuat tentang amalan sedikit dengan pahala yang terlalu besarKerusakan maknakrn bertentangan dengan akal sehat: Karena bertentangan dengan kaidah umum dalam hukum dan akhlak:: Karena mengajak kepada syahwat dan kerusakan: Karena bertentangan dengan perasaan danyang kasat mata: Karena bertentangan dengan kaidah kedokteran: Karena bertentangan dengan akal ttg kemahasucian Allah: Karena bertentangan dengansejarah dan sunnatullah: Karena bertentangan dengan al-Quran: Bertengan dengan ayat Karena bertentangan dengan hadis mutawatir: ini bertentangan dengan hadis Bertentangan dengan kaidah umum al-Quran dan hadis: Karena bertentangan denganhakekat sejarah pada masa Nabi: Karena sesuai dengan madzhab perawi: : : : Karena mengandung makna yang kalau benar pastidiriwayatkan banyak orang: : . : Karenamenjelaskan amalan ringan dengan janji pahala yang terlalu besar: Usaha para ulama dalam menanggulangi hadis maudlu`Mengisnadkan hadisMeneliti hadis dan dengan mengembalikan kepadasahabat, tabi`in, dan imam-imam hadis.Mengkritisi para perawiMembuat kaidah-kaidahumumuntuk membedakan hadis dan pembagiannyaUsaha kita sekarang dalam menanggulangi hadis maudlu`Disamping melaksanakan apayng di lakukan ulama, yakni:Mengisnadkan hadisMeneliti hadis dan dengan mengembalikan kepadasahabat, tabi`in, dan imam-imam hadis.Mengkritisi para perawiMembuat kaidah-kaidahumumuntuk membedakan hadis dan pembagiannyaUsaha kita sekarang dalam menanggulangi hadis maudlu`Kita juga harus melakukan hal-hal sbb.:-Harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat-Menggiatkan penelitian hadis dan sosialisasi hasilnya-Berupaya untuk memberikan teguran kepada orang yang menggunakan hadis palsu-Mengupayakan regulasi pemberian sanksi kepada penyebar hadis palsu..jadi kesimpulanya bahwa hadits maudlu merupakan hadits palsu,,alias tidak valid. padahal dizaman sekarang banyak sekali hadits maudlu yang di pake untuk menghukumi / dijadikan landasan hukum. kan bahaya..ya gak??

Read more:http://www.perkuliahan.com/makalah-tentang-hadits-maudlu-hadis-dusta/#ixzz30hn2xOjr