makalah ikom antarbudaya

Upload: dianfatmakartika

Post on 03-Mar-2016

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah ini menjelaskan tentang komunikasi antarbudaya

TRANSCRIPT

MAKALAHKOMUNIKASI ANTARBUDAYA

Disusun Oleh :Dian Fatma Kartika (44114320001)

MATA KULIAH : PENGANTAR ILMU KOMUNIKASIDosen : Siti Komariah, S.IPFakultas Ilmu Komunikasi2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdullilah tepat pada waktunya yang berjudul KOMUNIKASI ANTAR-BUDAYAMakalah ini berisikan tentang informasi dari beberapa sumber tentang apa saja yang ada didalam komunikasi antar-budaya . Harapan kami makalah ini dapat memberikan informasi, menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga ALLAH SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Bekasi 04 Juni, 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1DAFTAR ISI 2BAB I PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG 3B. BATASAN MASALAH 4C. TUJUAN 4D. TEHNIK PENGUMPULAN DATA 4BAB II PEMBAHASANA. DEFINISI KOMUNIKASI ANTAR-BUDAYA 5B. HAMBATAN KOMUNIKASI ANTAR-BUDAYA 6C. FUNGSI KOMUNIKASI ANTAR-BUDAYA 7D. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI ANTAR-BUDAYA 9E. RUANG LINGKUP KOMUNIKASI ANTARBUDAYA 10F. MASALAH KOMUNIKASI ANTARBUDAYA 11G. STRATEGI PENINGKATAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA 11BAB III PENUTUPA. KESIMPULAN 12B. SARAN 12DAFTAR PUSTAKA 13

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGPada kehidupan keseharian masyarakat indonesia yang majemuk, pertemuan antar budaya merupakan suatu yang tidak dapat dielakan. Dalam interaksi yang dilakukan masyarakat, pertemuan dengan budaya lain adalah sebuah keanekaragaman dan rutinitas yang tidak bisa dihindari, sehingga komunikasi antar budaya harus terjadi. Proses interaksi dalam komunikasi antar budaya sebagian besar dipengaruhi oleh perbedaan kultur, orang-orang dari kultur yang berbeda akan berinteraksi scara berbeda pula, akan tetapi perbedaan kultur ini diharapkan tidak dijadikan sebagai penghambat proses interaksi dalam budaya yang berbeda. Interaksi dan komunikasi harus berjalan satu sama lain dalam anggota masyarakat yang berbeda budaya terlepas dari mereka sudah saling mengenal atau belum. Kenyataan yang menunjukan bahwa kita tidak hanya berhubungan dengan orang yang berasal dari satu etnik lainya.Dalam konteks keberagaman kebudayaan kerap kali menemui masalah atau hambatan-hambatan yang tidak diharapkan sebelumnya, misalnya dalam penggunaan bahasa, lambang-lambang, nilai-nilai atau norma masyarakat dan lain sebagainya. Hambatan-habatan yang terjadi mungkin disebabkan karna adanya sikap yang tidak saling pengertian antara individu satu dengan lainya yang berbeda budaya. Padahal syarat untuk terjadinya interaksi dalam masyarakat yang berbeda budaya tentu saja harus ada saling pengertian atau pertukaran informasi atau makna antara satu dengan yang lainya. Diakui atau tidak perbedaan latar belakang budaya bisa membuat kita sangat kaku dalam proses berinteraksi dan berkomunikasi.Untuk mmewujudkan komunikasi yang baik dan efektif dengan latar belakang budaya yang berbeda, tidak sesulit yang kita bayangkan dan semudah anggapan banyak orang. Dalam berkomunikasi dan berinteraksi dalam budaya yang berbeda, banyak hal yang harus diperhatikan dan banyak juga kemungkinan terjadinya kesalah pahaman didalamnya. Perbedaan-perbedaan tersebut melahirkan prasangka sosial, prasangka ekonomi, prasangka politik antaretnik. Sikap itu muncul pada stereo antaretnik (menjelekan suku lain), jarak sosial (memilih-milih bergaul dengan suku lain), sikap diskriminasi (menyingkirkan suku lain) yang bila tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan disintegrasi sosial antaretnik termasuk disintegrasi antaretnik dalam lembaga pendidikan atau sekolah.

B. BATASAN MASALAHAdapun batasan masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu :A. Apa Itu Komunikasi AntarbudayaB. Apa Saja Masalah Dalam Komunikasi AntarbudayaC. Mengapa Pentingnya Komunikasi AntarbudayaD. Apa Saja Prinsip-Prinsip Dalam Komunikasi AntarbudayaE. Ruang Lingkup Komunkasi AntarbudayaF. Bagaimana Cara Berkomunikasi Antarbudaya Dengan Baik

C. TUJUAN PENULISANAdapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :A. mengkaji berbagai definisi dari komunikasi AntarbudayaB. mengkaji hakikat komunikasi AntarbudayaC. mengkaji fungsi komunikasi AntarbudayaD. mengkaji prinsip-prinsip yang ada dalam komunikasi AntarbudayaE. mengkaji ruang lingkup komunikasi Antarbudaya

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATAPenyusun suatu karya tulis, sekecil apapun bentuknya membutuhkan data sebagai sumber untuk memaparkan tema dalam karya tulis tersebut. Dalam kajian ini data yang dibutuhkan diperoleh dengan cara memepelajari sumber-sumber pustaka, seperti buku , literatur-literatur, sumber-sumber hukum dan bahan-bahan lain yang berhuungan dengan tema kajian. Selain itu untuk menambah data, penulis juga mengakses dari internet.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Definisi Komunikasi AntarbudayaKomunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi diantar orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (berbeda ras, etnik, sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini). Menurut Stewart L. Tubbs, komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berda budaya (baik dalam arti ras, etnik, maupun perbedaan sosioekonomi). Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.

Sumber gambar : emergingtech.tbr.eduKomunikasi yang melibatkan unsur kebudayaan yang berbeda

Hamid Mowlana menyebutkan komunikasi antarbudaya sebagai human flow across national boundaries. Misalnya, dalam keterlibatan suatu konferensi international dengan bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain. Sementara Fred E. Jandt mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi tatap uka diantara orang-orang yang berbeda budayanya.Guo-Ming Chen dan William J. Sartoso mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya adalah proses negoisasi atau pertukaran sistem simbolis yang membingbing prilaku manusia dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok (jalaludin rakhmat, 1985). Selanjutnya, komunikasi antarbudaya dilkukan dengan cara berikuta. Negoisasi untuk melibatkan manusia dalam pertemuan antar budaya yang membahas satu tema (penyampaian tema melalui simbol) yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak mempunyai makna, tetapi dapat berarti dalam satu konteks dan makna-makna itu dinegosiasikan dan diperjuangkan.b. Pertukaran sistem simbol yang bergantung pada persetujuan antarsubjek yang terlibat dalam omunikasi, sebuah keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses pemberian makna yang sama.c. Sebagai pembimbing prilaku budaya yang tidak terprogram, namun bermanfaat karna mempunyai pengaruh terhadap prilaku.d. Menunjukka fungsi sebuah kelompok sehingga dapat membedakan dan mengidentifikasikanya dengan berbagai cara.

B. Hakikat Komunikasi Antarbudaya1. EnkulturasiEnklturasi mengacu pada proses yang didalamnya kultur (budaya) ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga keagamaan dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama dibidang kultur (Jalaludin Rakmat, 2000)

Sumber gambar : www.viator.comGambar berikut : Tarian adalah salah satu bentuk Enkulturasi Budaya2. AkulturasiAkulturasi mengacu pada proses yang didalamya kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak satu pemaparan langsung dengan kultur lain (Jalaludin Rakhmat, 2000). Misalnya, apabila sekelompok imigran berdiam di Amerika Serikat (kultur tuan rumah), kultur mereka akan dipengaruhi oleh kultur tuan rumah ini. Secara berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berprilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah.

C. Fungsi Komunikasi Antarbudaya1. Fungsi PribadiFungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu. Fungsi pribadi mencangkup hal-hal berikut:

Menyatakan identitas sosialDalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberap prilaku komunikasi individu yang digunakan untuk menyatakan identitas sosial. Prilaku itu dinyatakan melalui tindakan berbahasa, baik scara verbal maupun nonverbal. Dari prilaku berbahasa dapat diketahui identitas diri ataupun sosial, misalnya dapat diketahui asal-usul suku bangsa, agama, ataupun tingkat pendidikan seseorang.

Menyatakan integrasi sosialInti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan antaroribadi, antarkelompok, tetapi tetap mengakui perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur. Perlu dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna yang sama atas pesan yang dibagi antara komunikator dan komunikan. Dalam kasus komunikasi antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antara komunikator dan komunikan, integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi. Prinsip utama dalam proses pertukaran pesan komunikasi anatarbudaya adalah : saya saya memperlakukan anda sebagaimana kebudayaan anda memperlakukan anda, bukan sebagaimana yang sya kehendaki. Dengan demikian, komunikator dan komunikan dapat meningkatkan integrasi sosial atas relasi mereka. Menambah pengetahuanSering komunikasi antarpribadi ataupun antarbudaya menambah pengetahuan bersama, saling mempelajari kebudayaan masing-masing.

Melepaskan diri atau jalan keluarKadang-kadang berkomunikasi dengan orang lain dapat melepaskan diri atau mencari jalan keluar atas masalah yang sedang dihadapi. Pilihan komunikasi seperti ini dinamakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan hubungan yang simetris.Hbungan komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak yang mempunyai prilaku berbeda. Prilaku seseorang berfungsi sebagai stimulus prilaku komplemnter yang lain. Dalam hubungan komplementer, perbedaan diantara dua pihak dimaksimumkan. Sebaliknya, hubungan yang simetris dilakukan oleh dua orng yang saling bercermin pada prilaku yang lainya (Jalaludin Rakhmat, 2000).

2. Fungsi sosial PengawasanFungsi sosial yang pertama adalah pengawasan, praktik komunikasi anatarbudaya diantara komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan berfugsi saling mengawasi.Dalam setiap proses komunikasi antarbudaya, funsi ini bermanfaat untuk menginformasikan perkembangan tentang lingkungan. Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarluaskan perkembangan pristiwa yang terjadi disekitar meskipun pristiwa itu terjadi dalam konteks kebudayaan yang berbeda.

MenjembataniDalam prose komunikasi antarbudaya, fungsi komunikasi yang dilakukan antara dua orang yang berbeda budaya merupakan jembatan atas perbedaan. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang dipertukarkan, saling menjelaskan perbedaan atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh berbagai konteks komunikasi, termasuk komunikasi massa.

Sosialisasi nilaiFungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengerjakan dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.

MenghiburFungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya menonton tarian hula-hula dan Hawaian ditaman kota yang terletak didepan Honolulu Zaw, Honolulu, Hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antar budaya.

D. Prinsip-Prinsip Komunikasi Antarbudaya1. Bahasa sebagai cerminan budayaBahasa mencerminkan budaya. Semakin besar perbedaan budaya, semakin tinggi perbedaan dalam komunikasinya, baik dalam bahasa maupun dalam isyarat-isyarat nonverbal. Semakin besar perbedaan antarbudaya (semakin besar perbedaan komunikasinya), semakin sulit komunikasi dilakukan. Kesulitan ini dapat mengakibatkan misalnya, lebih banyak kesalahn komunikasi, lebih banyak kesalahan kalimat, lebih banyak kemungkinan salah paham (Joseph A. Devito, 1976).

2. Mengurangi ketidakpastianSemakin besar perbedaan kebudayaanya, semakin besar ketidakpastian dan ambiguitas dalam komuniasi. Banyak dari komunikasi mengurangi ketidakpastian sehingga dapat lebih baik menguraikan, memprediksi, dan menjelaskan prilaku orang lain. Karena ketidakpastian dan ambiguitas yang lebih besar ini, diperlukan lebih banyak waktu dan upaya untuk mengurangi ketidakpastian berkomunikasi scara lebih bermakna.

3. Kesadaran diri dan erbedaan antarbudayaSemakin besar perbedaan antarbudaya semakin besar kesadaran diri (mindfulness) para partisipan slama komunikasi. Hal ini mempunyai konsekuensi positif dan negatif. Positifnya kesadaran diri membuat lebih waspada. Hal ini mencegak untukmengatakan hal-hal yang mungkin terasa tidak peka atau tidak patut. Negatifnya, terlalu berhati-hati tidak spontan, dan kurang percaya diri.4. Interaksi awal dan perbedaan antarbudayaPerbedaan antarbudaya penting dalam interaksi awal dan scara berangsur-angsur semakin berkurang tingkat kepentinganya ketika huungan menjadi lebih akrab. Walaupun sering menghadapi kemungkinan salah persepsi dan salah menilai orang lain, kemungkinan ini besar dalam situasi komunikasi antarbudaya.

5. Memaksimalkan hasil interaksiDalam komunikasi antarbudaya - seperti dalam semua komunikasi - berusaha memaksimalkan hasil interaksi. Tiga konsekuensi yang dibahas oleh Sunnafrank (1989)mengisyaratkan implikasi yang penting bagi komunikasi antarbudaya. Sebagai contoh, orang akan berinteraksi dengan orang lain jika akan memberikan hal positif. Karena komunikasi antarbudaya sulit, kita mungkin menghindarinya. Dengan demikian, misalnya kita memilih berbicara dengan orang yang memiliki banyak kemiripan daripada berbicara dengan orang yang sangat berbeda.Kedua, apabila mendapat hasil yang positif, kita terus melibatkan diri dan meningkatkan komunikasi. Apabila memperoleh hasil negatif, kita mulai menarik diri dan mengurangi komunikasi.Ketiga, membuat prediksi tentang prilaku yang akan menghasilkan hal posif. Dalam komunikasi, kita mencoba memprediksi hasil dari, misalnya, pilih topik posisi yang diambil, prilaku nonverbal yang ditujukan, dan sebagainya. Kita pu akan melakukan hal-hal yang akan memberikan hasil positif dan berusaha tidak melakukan hal-hal yang negatif (Joseph A. Devito, 1976).

E. Ruang Lingkup Komunikasi AntarbudayaKomunikasi antarbudaya merupakan salah satu bidang dari ilmu komunikasi. Oleh karna itu, komunikasi antarbudaya mempunyaiobjek formal, yaitu mempelajari omunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh seseorang komunikator sebagai produsen pesan dari suatu kebudayaan yang lain. Komunikasi antarbudaya berkaitan dengan hubungan timbal-balik antara sifat-sifat yang terkandung dalam komunikasi, kebudayaan pada giliranya menghasilkan sifat-sifat komunikasi antarbudaya. Pada dasarnya ruang lingkup komunikasi antarbudaya tidak jauh berbeda dengan komunikasi secara umum. Namun, yang menjadi penekananya yaitu pada perbedaan budayadiantara para peserta komunikasinya. Berdasarkan analisis sederhana, merumuskan ruang lingkup komunikasi antarbudaya dapat ditelusuri dengan cara mengintegrasikan berbagai konsep tualisasi tentang dimensi kebudayaan dakam monteks komunikasi antarbudaya.Adapun dimensi yang perlu diperhatikan :1. Tingkat masyarakat kelompok budaya dari para pelaku komunikasi;2. Konteks sosial tempat terjadinya komunikasi antarbudaya;3. Saluran komunikasi yang dilalui oleh pesan-pesan komunikasi antarbudaya, baik yang bersifat verbal maupun nonverbal.

F. Strategi Peningkatan Komunikasi Antarbudaya1. Mengenali diri sendiri2. Menggunakan kode atau bahasa yang sama3. Menunda penilaian dan memberi cukup waktu pada orang lain untuk mencapai tujuannya.4. Memperhitungkan lingkungan fisikdan manusia.5. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi6. Mendorong feedback (umpan balik).7. Mengembangkan empati8. Mencari persamaan-persamaan diantara kebudayaan-kebudayaan yang berbeda.

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULANKomunikasi antarbudaya terjadi karena alasan yang bermacam-macam. Komunikasi mencangkup pihak-pihak yang berperan sebagai pengirim dan penerima scara berganti-ganti, maka masalah atau kesulitan dapat terjadi dari semua pihak. Oleh sebab itu diperlukanya suatu cara atau strategi unuk menyamakan perbedaan dan persepsi dalam komunikasi antarbudaya tersebut, untuk itu adanya saling menghormati dalam berkomunikasi antar budaya.

B. SARANSebenarnya setiap komunikasi kita dengan orang lain mengandung potensi komunikasi antarbudaya, karena kita selalu berbeda budaya dengan orang tersebut, seberapa kecilpun perbedaan itu. Maka komunikasi antarudaya seyogyanya merupakan kepedulian siapa saja yang ingin berkomunikasi secara efektif dengan orang lain.Pentingnya kita mengetahui komunikasi budaya juga membantu kita memahami kontak antarbudaya sebagai suatu cra memperoleh pandangan kedalam budaya sendiri, membantu menyadarkan bahwa sistem-sistem nilai yang berbeda dapat dipelajari secara sistematis, dibandingkan, dan dipahami.Demikianlah penulis maklah berjudul komunukasi antarbudaya penulis mohon maaf atas kekurangan dari isi makalah ini dan mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini dapat menjadi media belajardidalam kelas. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Liliweri, Alo. 1994. Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Bandung: CitraAditya BaktiLiliweri, Alo. 2003. Dasar-dasar Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.Sihabudin, Ahmad. 2011. Komunikasi Antarbudaya: Satu Perspektif Multidimensi. Jakarta: Bumi AksaraMulyana, deddy dan Jalaludin Rakhmat. 1990. Komunikasi Antarbudaya: panduan Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda Budaya, Bandung: PT. Remaja RosdakaryaAW, Suranto. 2010. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta; Graha IlmuDrs. A. Mulyana, teori Komunikasi-modul 14,2008. Kuliah.dagdigdug.com Komunikasi Antarbudya Oleh : Dra. Hj. Dewi Widowati, M.Si.http://www.academia.edu/6863996/Komunikasi_Antar_Budaya. Universitas Mercu BuanaPage 14