komunikasi antarbudaya ppt (modul 7).ppt

Upload: api-292550323

Post on 07-Jan-2016

57 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Komunikasi Antarpribadi, Komunikas Massa dan Proses Persuasi pada KABModul 7

  • Komunikasi Antarpribadi Salah satu ciri manusia adalah sifat sosialnya.4Selama hidupnya manusia akan selalu terkait dengan lingkungan sekelilingnya, i.e. Manusia, hewan, tumbuhan, alam sekitar, dan lain sebagainya.*Proses saling mempengaruhi dalam kegiatan antarindividu inilah yang disebut: Komunikasi.

  • 3 Konsep Dasar Komunikasi Antarpribadi*Inclusion (ingin diterima dalam kelompoknya)Control (sikap kita untuk saling menghargai & menghormati hak orang lain)Affection (Rasa ingin disayangi dan dikasihi)* Gamble (2005)

  • 3 Tingkatan Analisis dalam Komunikasi Antarpribadi:*

    1. Tingkat kultural2. Tingkat sosiologis3. Tingkat psikologis

    *Gerard & R. Miller (Sandjaja, 1994)Penjelasan lanjut (p. 7.4-7.6)

  • Model-model proses Komunikasi Antarpribadi:*1. Initiating2. Experimenting3. Intensifying4. Integrating5. Bonding6. Differentiating7. Circumscribing8. Stagnating9. Avoiding10. TerminationGamble (2005). P. 7.6-7.7

  • Model Proses Komunikasi (oleh Casagrande)A) Variabel Tetap: pengiriman, latar belakang, pesan/rangsangan/stimulus, saluran/media/channel, penerima, umpan balik, entrop dan situasi/suasana.

    B) Variabel Tidak Tetap: Pengalaman, pandangan bias/melenceng, dan harapan berlebihan sesuai dengan pribadi orang.(p. 7.7 -7.16)= untuk diskusi!!!

  • KOMUNIKASI KELOMPOK

    Dua hal yang harus diketahui dalam komunikasi kelompok:

    1. hambatan tugas (task obstacle)2. hambatan interpersonal (interpersonal obstacle)

    P. 7.17!!

  • KOMUNIKASI MASSAArti: penyebaran pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang heterogen dan dapat bula abstrak karena terdiri dari sejumlah orang yang tak tampak oleh si penyampai pesan.

    * Tidak ada tatap muka* Bersifat satu arah (one way traffic)

    #Bedakan dengan KAP & Komunikasi kelompok yang bersifat dialogis (dua arah / two way traffic)!!

  • Ciri-Ciri Komunikasi MassaDapat dilihat dari sifat unsur komunikasi massa, sbb:1. Sifat Komunikan (jumlah besar, heterogen, anonim)2. Sifat Media Massa ( serempak, cepat)3. Sifat Pesan (umum, untuk khalayak ramai, transient atau sekejap, sejenak, dan seketika hilang dan diganti pesan lain)4. Sifat Komunikator (institutionalized atau terlembagakan)5. Sifat Efek ( sifat yang muncul atau timul pada komunikan. Hal ini tergantung pada tujuan komunikasi yang dilakukan oleh komunikator (media massa tsb).

  • Teori-Teori Dasar Komunikasi Massa1. Formula Lasswell: untuk memahami komunikasi massa, kita harus menjawa pertanyaan berikut:- siapa (who)- berkata apa (says what)- melalui saluran apa (in which channel)- kepada siapa (to whom);- dengan efek apa (with what effect)

  • PENDEKATAN TRANSMISIONAL Claude Shannon

    Claude Shannon adalah yang memperkenalkan Pendekatan Transmisional ini.

    Komunikasi digambarkan sebagai suatu proses yang linier dan searah, yaitu pesan diibaratkan mengalir dari sumber dengan melalui beberapa komponen menuju ke tujuan (komunikan). Lihat bagan (p.7.22)

  • 3. Melvin De Flue

    Dia mengembangkan model Shannon. Dalam prose komunikasi makna diubah menjadi pesan, yang lalu diubah lagi oleh transmiter menjadi informasi. Informasi ini lalu disapaikan melalui saluran (media massa). Informasi diterima sebagai pesan, lalu diubah menjadi makna. Jika terjadi kesamaan atau hubugan antara kedua makna, maka hasilnya adalah KOMUNIKASI.

  • PENDEKAAN PSIKOLOGI-SOSIALDicetuskan oleh Mc. Leoad dan Chaffee, John W.Riley, dan Mathilda White Riley

    Komunikasi adalah hubungan yang dinamis. Komunikasi antarkelompok di dalam masyarakat berlangsung secara interaktif dan dua arah. Hubungan antarelemen dalam komunikasi (elite, isue, audiens, dan public) digambarkan dalam bagan p. 7.23

  • Komunikasi Antarbudaya dalam Perubahan SosialBeberapa definisi:Modifikasi dala pola kehidupan masyarakat. (Samuel Koening)Perubahan dalam proses sosial atau dalam struktur masyarakatnya. (Roncek & Warren)Semua perubahan dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap, dan pola pikir antar-kelompok-kelompok dalam masyarakat . (Selo Soemardjan & Seolaiman Soemardi)Perubahan fundamental dalam struktur sosial, sistem sosial, dan organisasi sosial. (Soedjono Dirdjosisworo)Perubahan fungsi kebudayaan dan perilaku masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain. (Abdulsyani)

  • Walaupun banyak definisi, namun benang merah yang perlu diingat hanyalah bahwa:* Semua perubahan sosial yang terjadi itu bisa merupakan suatu kemajuan (progress) atau malah menjadi suatu kemunduran (regress).

  • *2 Faktor Penyebab perubahan sosial

    1. Timbunan kebudayaan penemuan baru2. Pertambahan/Berkurangnya penduduk

    Faktor pertama (1) berarti suatu kebudayaan semakin lama akan semakin beragam dan bertambah secara akumulatif, karena adanya penemuan-penemuan baru.

  • Munculnya kebudayaan baru (baik dalam masyarakat modern & masyarakat tradisional) benturan-benturan kebudayaan di masayarakat - perubahan sosial terganggunya social unit equilibrium (keseimbangan antarsatuan sosial )

    * Contoh-contoh perubahan sosial dalam hal ini, antar lain:- gejala depersonalisasi- pertentangan dan perbedaan pendapat tentang norma-norma susila yang duluya dianggap mutlak- jenjang generasi (generation gap)

  • Faktor kedua (2) berarti terjadinya pertambahan atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu masyarakat akibat beberapa kejadian, misalnya adanya urbanisasi, transmigrasi, dls. - benturan budaya masyarakat lokal & pendatang

    * Besar kecilnya benturan tergantung pada sejauh mana tiap masyarakat mau dan mampu berkolaborasi atau menerima budaya baru.

  • A) Perubahan evolusiB) Perubahanan revolusiC) Perubahan yang direncanakanD) Perubahan yang tidak direncanakan

  • Perubahan sosial yang terjadi dalam proses yang lambat dan dalam waktu yang lama TANPA ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan (Abdulsyani, 1994: 167)Contoh: Saat di suatu masyarakt timbul perilaku sosial yang baru, maka masyarakat tidak langsung menerima begitu saja, kemungkinan akan dilakukan lewat 3 tahap> Ada tahap mencoba mempercayai (tahap kepercayaan), lalu ada tahap melihat itu sebagai realitas sosial (tahap indera manusia). Bila dianggap bermanfaat, maka akan dianggap sebagai kebenaran. Bila tidak, maka akan ditolak (tahap kebenaran). * Masyarakat yang homogensecara lambat laun akan menerima sikap dan norma sosial baru yang datang lewat pergaulan dengan masyarakat luar, walupun ini butuh waktu lama. menjadi masyarakat heterogen.

  • Perubahan sosial yang berlangsung cepat. Perubahan ini nampak dalam berubahnya unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga kemasyarakatannya. (Abdulsyani, 1994: 168)* Biasanya diawali dengan ketegangan atau konflik yang tak dapat dihindari yang selanjutnya menjelma tindakan revolusi.

  • Perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang mengadakan perubahan dalam masyarakat. (Abdulsyani, 1994: 170)

    * Biasanya direncanakan di bawah kendali atau pengawasan dari agent of change , yang bisa berupa seseorang atau sekelompok orang yang menghendaki adanya suatu perubahan.* Biasanya , perubahan ini sebenarnya dikehendaki oleh masyarakat, namun mereka tak mampu merealisasikannya, sehingga agent of change-lah yang bertindak. Apabila sesuai dengan keinginan masyarakat, maka masyarakat akan menerima perubahan itu dengan baik.

  • Perubahan-perubahan yang berlangsung di luar kehendak dan pengawasan masyarakat.*Biasanya menimbulkan pertentangan karena dianggap merugikan masyarakat.*Masyarakat punya pengalaman buruk dengan akibat perubahan yang (mungkin) pernah terjadi sebelumnya; atau*Masyarakat masih berpegang teguh pada kepercayaan pada kesucian dan tradisi sosial yang mendarah daging dalam masyarakat tersebut.

  • Komunikasi dan AkulturasiDalam manusia berkomunikasi dengan yang lain, terdapat 3 proses yang dialami oleh manusia dalam memperoleh aturan komunikasi: 1. Internalisasi2. Enkulturasi3. Ekulturasi

  • InternalisasiSaat individu (tiap manusia) memperoleh aturan komunikasi melalui proses sosialisasi atau pendidikan sejak awal dalam hidup mereka. Aturan & pola ini ditanmkan ke dalam otak /sistem syaraf mereka yang selanjutnya menjadi bagian kepribadian dan perilakunya.

  • EnkulturasiSetiap individu (manusia) yang sebelumnya telah terinternalisasi dengan perilaku sosio-budayanya sendiri, mau tak mau akan berhadapan dengan budaya luar/asing. Di sinilah BERLANGSUNG proses enkulturasi. adanya kontak antara kelompok manusia satu dengan lainnya, TETAPI tiap kelompok TIDAK saling melebur karena masing-masing bisa mengembangkan budayanya sendiri-sendiri dengan caranya sendiri-sendiri.

  • AkulturasiBerkembang dan berlanjutnya proses enkulturasi. Dalam hal ini, individu yang berhubungan dengan budaya lain lama-lama memasuki budaya lain dan membangung sesuatu yang baru. Dalam arti lain: seseorang mulai mengambil atau menerima satu atau beberapa unsur budaya lain dan membaurkannya dengan budayanya sendiri.

  • Contoh terjadinya akulturasiSeseorang yang sejak kecil diajari berkomunikasi dengan tata cara tertentu, bisa jadi saat dia memasuki budaya lain, dia tak lagi mengindahkan/memakai cara yang dia pelajari dulu. Sebaliknya, dia berusaha mempelajari dan menggunakan cara berkomunikasi dari kebudayaan baru itu sebagai miliknya. * Yang paling penting: dalam tahap akulturasi ini HARUS ada saling pengertian sehingga tercipta KAB (Komunikasi Antarbudaya)

  • Pertemuan dua budaya perubahan sosial adaptasi terhadap perubahan.Manusia tidak bisa beradaptasi dengan baik, bila mereka tidak bisa berkomunikasi. Untuk itulah, komunikasi yang baik adaptasi yang dinamis. Untuk itulah, dalam KAB, peran dan fungsi budaya perlu diperhitungkan. Mengapa demikian? Karena SEKALI LAGI budaya mempengaruhi orang dalam berkomunikasi.

  • 1) Budaya bertanggung jawab atas seluruh perbendaharaan perilaku komunikatif dan maknya yang dimiliki setiap orang.*ingat: perbedaan perilaku sulitnya komunikasi maka diperlukan: KAB yang diharapkan bisa mengurangi atau hampir menghilangkan kesulitan-kesulitan itu.

  • 2) Perlunya sikap saling mengerti menghargai antar satu budaya dengan budaya lain dalam KAB.Ingat: Sikap saling mengerti (yang bisa disebut pula dengan proses AKULTURASI) ini tak boleh dilupakan. Namun, dalam akulturasi pun harus DIINGAT bahwa manusia sebaiknya tidak melakukan PERSEPSI atas dasar persepsi budayanya sendiri, sebaliknya dia harus paham bagaimana budaya lain pun juga sedang melakukan persepsi terhadapnya.

  • 3). Bayangkan jika semua orang, semua individu melakukan persepsi berdasarkan budayanya sendiri-sendiri, maka dalam masa globalisasi ini akan terjadi bentrokan budaya yang bisa berujung pada CHAOS atau kekacauan.

    * Untuk itulah: KAB sangat diperlukan manusia untuk berADAPTASI, ber-AKULTURASI dengan budaya lain. Dengan cara bagaimana? Adaptasi & akulturasi yang didasarkan pada sikap saling mencoba mengerti dan memahami!