makalah hormon

14
MAKALAH BIOKIMIA Mekanisme Kerja Hormon Dosen Pengampu: Oleh : Feronia Reni

Upload: ferro-reni

Post on 01-Oct-2015

114 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Biokimia Hormon

TRANSCRIPT

MAKALAH BIOKIMIAMekanisme Kerja Hormon

Dosen Pengampu:

Oleh :Feronia Reni

KATA PENGANTARPuji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Berkat rahmat, petunjuk, dan pertolongan-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Adapun judul dari makalah ini yaitu Hormon. Tugas ini ditulis sebagai tugas akhir mata kuliah biokimia.Harapan penulis semoga makalah ini dapat dijadikan bahan untuk belajar dan menambah ilmu pengetahuan dalam memahami.Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan,penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah selanjutnya.Bandung, 04 Januari 2014

PenulisDAFTAR ISIKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB 1 PENDAHULUAN1. Latar Belakang Masalah2. Rumusan Masalah3. Tujuan PenulisanBAB 11 PEMBAHASAN1. Pengertian Hormon2. Klasifikasi Hormon Berdasarkan Fungsinya3. Klasifiikasi Hormon Berdasarkan Tempat Pembentukannya4. Biosintesa Dan Sekresi Hormon5. Mekanisme Kerja HormonBAB 111 PENUTUP1. Kesimpulan2. SaranDAFTAR PUSTAKABAB 1PENDAHULUAN1.LATAR BELAKANGHormon merupakan suatu kelompok heterogen pesan-pesan kimia yang berperan mengkoordinasi aktifitas berbagai jaringan dalam tubuh. Hormon adalah suatu pesan kimia yang disintesa pada sel-sel khusus dan ditranspor ke sel sasaran yang jauh letaknya melalui darah. Untuk itu kita perlu mengetahui dan mengenal tentang hormon, baik itu pembagian , sekresi, dan peranannya dalam kehidupan, terutama dalam pemngaruhi perasaan.2.RUMUSAN MASALAH1. Apakah yang dimaksud dengan hormon?2. Bagaimanakah klasifikasi hormon berdasarkan fungsinya?3. Bagaimanakah klasifiikasi hormon berdasarkan tempat pembentukannya?4. Bagaimanakah biosintesa dan sekresi hormon?5. Bagaimanakah mekanisme kerja hormone?

3.TUJUAN PENULISANMakalah ini ditulis agar penulis dapat berbagi pengetahuan tentang hormon, terutama pembagiannya berdasarkan fungsi dan tempat pembentuknya, biosintesa dan sekresi serta mekanisme reaksi hormone.

BAB 11PEMBAHASAN1. Pengertian HormonHormonberasal dari bahasa Yunani, yaituhormanyang artinya yang menggerakkan, jadi hormon adalah pembawa pesan kimiawi antarselatau antarkelompok sel. Hormon merupakan suatu kelompok heterogen pesan-pesan kimia yang berperan mengkoordinasi aktifitas berbagai jaringan dalam tubuh. Hormon adalah suatu pesan kimia yang disintesa pada sel-sel khusus dan ditranspor ke sel sasaran yang jauh letaknya melalui darah. Kebanyakan hormon disekresi langsung ke sirkulasi. Akan tetapi, beberapa hormon disekresi oleh jaringan yang secara primer bukan jaringan endokrin. Hormon lainnya disekresi oleh lebih dari satu jaringan. Suatu jaringan merupakan sasaran untuk hormon tertentu hanya bila jaringan tersebut mengandung protein reseptor spesifik yang mengikat hormon dan menimbulkan respon selular. Hormon mengatur aktifitas jaringan sasarannya melalui 2 cara umum: (1) dengan mengatur aktivitas protein yang sudah ada dalam sel pada saat kerja hormonal, dan (2) dengan mengatur sintesis atau degradasi protein.(S.Colby.1999:263)

2. Klasifikasi Hormon Berdasarkan FungsinyaKlasifikasi hormon Berdasarkan Fungsia) Hormon perkembangan: hormon yang memegang peranan di dalam perkembangan, pertumbuhan dan reproduksi.b) Hormon metabolisme: hormon yang mempunyai peranan dalam proses metabolisme.c) Hormon trofik: hormon yang dihasilkan oleh suatu sistem yang merangsang kelenjar endrokin untuk menghasilkan hormon.d) Hormon pengatur metabolisne mineral dan air: hormon yang mengatur homeostatik mineral dan konservasi air tubuh.e) Hormon pengatur sistem kardiovaskuler: hormon yang mengatur aktivitas konduksi dan kontraksi jantung.

3. Klasifiikasi Hormone Berdasarkan Tempat Pembentukannyaa) Kelenjar hipofiseSuatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari suatu organ endokrin. Dapat dikatakan sebagai kelenjar pemimpin sebab hormon-hormon yang dihasilkanya dapat mempengaruhi pekerjaaan kelenjar lainya. Kelenjar hipofise terdiri dari dua lobus. Lobus anterior (Adenohipofise). Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain.1) Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh2) Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin.3) Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal.4) Hormon gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang merangsang perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam testis.5) Luteiizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam ovarium dan testoteron dalam testis. Interstisial Cell Stimulating Hormone (ICSH).Lobus posterior disebut juga Neurohipofise. Mengeluarkan dua jenis hormon;1) Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin.2) Hormon oksitosin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise terletak didasar tengkorak, didalam fosa hipofise tulang spenoid.

b) Kelenjar tiroidKelenjar tiroid terdiri atas dua buah lobus yang terletak disebelah kanan trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yangt melintasi trakea disebelah depan dan terdapat didalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding laring.Atas pengaruh hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofise lobus anerior, kelenjar tiroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin.Adapun fungsi dari hormon tiroksin ; mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.

c) Kelenjar paratiroidKelenjar paratiroid terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat didalam leher, kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan para hormon atau hormon para tiroksin.Masing masing melekat pada bagian belekang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor didalam tubuh.

d) Kelenjar timusKelenjar timus terletak didalam mediastinum di belakang os sternum atau teletak didalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea dan hanya dijumpai pada anak-anak dibawah 18 tahun. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri dari dua lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram aau lebih sedikit. Ukuran kelenjar timus bertambah pada masa remaja dar 30-40 gram kemudian berkerut lagi.Adapun hormon yang dikeluarkan kelenjar timus berfungsi sebagai berikut; 1) Mengaktifkan pertumbuhan badan2) Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin

e) Kelenjar suprarenalKelenjar suprarenal jumlahnya ada dua, terdapat pada bagian atas ginjal kiri dan kanan. Ukuranya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu1) Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut korteks2) Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor epinefrin)Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengndalian sistem persarafan simpatis. Sekresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti marah,takut serta dalam keadaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu menaikan tekanan darah guna melawan shok. Nor adrenalin menaikan tekanan darah dengan merangsang serabut otot didalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin membantu metabolisme karbohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.Beberapa hormon terpenting yang disekresikan olehkorteks adrenal adalah; Hidrokortison, aldosteron, dan kortikosteron. Semuanya bertalian erat dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal dan fungsi otot. Pada insufiesiensi (penyakit aldison) penyakit nampak kurus dan nampak sakit paling lemah, terutama karena tidak adanya hormon ini, sednangkan ginjal gagal menyimpan natrium dalam darah terlampau banyak, penyakit ini diobati dengan kortison

f) Kelenjar pankreatikaKelenjar ini terdapat pada bagian belakang lambung di depan vertebrata lumbalis I dan II terdiri dari sel-sel alpha dan beta. Sel alpha menghasilkan hormon glukagon sedangkan sel- sel beta menghasilkan hormon insulin. Hormon yang diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut dicernakan oleh enzim-enzim pencernaan protein. Fungsi hormon insulin adalah untuk mengedalikan glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemakPulau langerhansPulau pulau lngerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas dan terbanyak pada bagian kedua pankreas. Dalam tubuh terdapat 1-2 juta pulau-pulau langerhans, sel dalam pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi dan pewarnanya separuh dari sel ini mensekresi insulin yang lainya menghasilkan polipeptida dari mpankreas diturunkan pada bagian eksokrin pankreas. Fungsi kepulauan langerhans;sebagai unt sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat sekresi insulin, glukagon dan polipeptida pankreas, serta menghambat sekresi glikogen.

g) Kelenjar kelaminKelenjar testika terdapat pada pria yaitu, pada skrotum menghasilkan hormon testoteron. Adapun fungsi hormon testoteron. Mementukan sifat kejantanan, misalnnya ada jenggot, kumis, jakun dan lain-lain. Menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.Kelenjar ovarika terdapat pada wanita yaitu, pada ovarium disamping kiri dan kanan uterus. Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron, hormon ini dapat mempegaruhi pekerjaan uterus serta memberika sifat kewanitaan, misalnya pinggul yang membesar, bahu sempit dan lain-lain.

4. Biosintesa Dan Sekresi HormonHormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu. Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai fungsi Endokrin.Ini bisa dilihat dari sekresi hormon Insulin oleh pulau Langerhans Pankreas yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya sel-sel hepar.Sekarang diakui hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka dilepaskan tanpa melalui sirkulasi dalam plasma di sebut sebagaifungsi Parakrin,digambarkan oleh kerja Steroid seks dalam ovarium, Angiotensin II dalam ginjal, Insulin pada sel pulau Langerhans.Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana dia disintesa disebut sebagaifungsi Autokrin.Secara khusus kerja autokrin pada sel kanker yang mensintesis berbagai produk onkogen yang bertindak dalam sel yang sama untuk merangsang pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan kanker secara keseluruhan.Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan olehhipotalamus(bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melaluikelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif membelah diri (pucukbatang/cabang atau ujungakar) atau dalam tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam prosespemasakan). Transfer hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilemdanfloem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormon.

5. Mekanisme Kerja Hormona) Mekanisme Kerja InsulinDimulai dengan berikatnya insulin dengan reseptor glikoprotein yang spesifik pada permukaan sel sasaran. Reseptor ini terdiri dari 2 subunit yaitu: subunit yang besar dengan BM 130.000 yang meluas ekstraseluler terlibat pada pengikatan molekul insulin subunit yang lebih kecil dengan BM 90.000yang dominan di dalam sitoplasma mengandung suatu kinase yang akan teraktivasi pada pengikatan insulin dengan akibat fosforilasi terhadap subunit itu sendiri (autofosforilasi) Reseptor insulin yang sudah terfosforilasi melakukan reaksi fosforilasi terhadap substrat reseptor insulin ( IRS -1).IRS-1 yang terfosforilasi akan terikat dengan domain SH2 pada sejumlah protein yang terlibat langsung dalam pengantara berbagai efek insulin yang berbeda. Pada dua jaringan sasaran insulin yang utama yaitu otot lurik dan jaringan adiposa, serangkaian proses fosforilasi yang berawal dari daerah kinase teraktivasi tersebut akan merangsang protein-protein intraseluler, termasuk Glukosa Transpoter 4 untuk berpindah ke permukaan sel. Jika proses ini berlangsung pada saat pemberian makan, maka akan mempermudah transport zat-zat gizi ke dalam jaringan-jaringan sasaran insulin tersebut.

b) Mekanisme KerjaThyroidHormon 3,5,3-l-triiodotironin ( T3) dan 3,5,3,5-l- tetraiodotironin (T4)berikatan dengan reseptor spesifiknya dengan afinitas yang tinggi di nukleus sel sasaran. Di sitoplasma hormon ini berikatan pada tempat dengan afinitas yang rendah dengan reseptor spesifiknya. Kompleks hormon reseptor berikatan pada suatu regio spesifik DNA, menginduksi atau merepresi sintesis protein dengan meningkatkan atau menurunkan transkripsi gen.Dari transkripsi gengen ini timbul perubahan dari tingkat transkripsi m RNA mereka. Perubahan tingkat mRNA ini mengubah tingkatan dari produk protein dari gen ini.Protein ini kemudian memperantarai respon hormon Thyroid. Hormon Thyroid dikenal sebagai modulator tumbuh kembang penting pada usia balita

BAB 111PENUTUP1. KesimpulanHormon merupakan suatu kelompok heterogen pesan-pesan kimia yang berperan mengkoordinasi aktifitas berbagai jaringan dalam tubuh. Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Klasifikasi hormon berdasarkan fungsi diantaranya: Hormon perkembangan, Hormon metabolisme, Hormon trofik, Hormon pengatur metabolisne mineral dan air, Hormon pengatur sistem kardiovaskuler: hormon bekerja dengan reseptor glikoprotein yang spesifik pada permukaan sel sasaran. Produksi hormon dilakukan olehhipotalamus(bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melaluikelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal.

2. SaranHormon merupakan pesan kimia yang sangat penting dalam tubuh, oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mengetahui lebih dalam tentang hormon. Makalah ini dapat dijadikan bahan untuk belajar dan menambah ilmu pengetahuan dalam memahami hormon.