makalah fito makrolida

Upload: denny-deny

Post on 14-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANI.1 Latar BelakangPoliketida merupakan senyawa yang dalam biosintesisnya melalui jalur asetat- malonat, tanpa proses reduksi pada gugus keton. Banyak dihasilkan mikroorganisme seperti bakteri, kapang, lumut. Senyawa poliketida memiliki kerangka dasar aromatik yang terbentuk dari unit-unit asetil terkondensasi secara linier sebagai asam poli -ketokarboksilat yang dikenal sebagai rantai poliasetil. Kondensasi intramolekuler rantai poliasetil akan membentuk cincin aromatik dengan pola oksigenasi yang berselang seling.Beberapa senyawa yang dihasilkan poliketida ini banyak digunakan sebagai senyawa antibiotik, misanya antibiotik golongan makrolida yang banyak ditemukan pada bakteri. Senyawa makrolida jalur umum biosintesisnya melalui jalur asetat-malonat, yaitu dari asetil CoA, dan Malonil CoA membentuk makrolida. Contohnya adalah eritromisin, azitromisin, klaritromisin, roksitromisin.I.2 Perumusuan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan Makrolida ?2. Biosintesis senyawa Makrolida ?3. Struktur kimia senyawa Makrolida ?

I.3 Tujuan Makalah1. Menjelaskan Pengertian Makrolida 2. Menjelaskan cara biosintesis senyawa Makrolida3. Menjelaskan struktur kimia dari Makrolida

BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian MakrolidaMakrolida merupakan suatu kelompok senyawa yang berhubungan erat, dengan ciri suatu cincin lakton (biasanya terdiri dari 14 atau 16 atom) dimana terkait gula gula deoksi. Antibiotika golongan makrolida yang pertama ditemukan adalah Pikromisin, diisolasi pada tahun 1950.Makrolida merupakan salah satu golongan obat antimikroba yang menghambat sintesis protein mikroba. Untuk kehidupannya, sel mikroba perlu mensintesis berbagai protein. Sintesis protein berlangsung di ribosom, dengan bantuan mRNA dan tRNA. Pada bakteri, ribosom terdiri atas atas dua subunit, yang berdasarkan konstanta sedimentasi dinyatakan sebagai ribosom 30S dan 50S. untuk berfungsi pada sintesis protein, kedua komponen ini akan bersatu pada pangkal rantai mRNA menjadi ribosom 70S. Kerja dari makrolida ini adalah berikatan pada ribosom sub unit 50S dan mencegah pemanjangan rantai peptida.B. Struktur Obat dan PenjelasannyaAntibiotika golongan makrolida mempunyai persamaan yaitu terdapatnya cincin lakton yang besar dalam rumus molekulnya. Sebagai contoh terlihat pada struktur golongan makrolida Eritromisin dibawa ini :

( Eritromisin)Secara umum, antibiotika golongan makrolida memiliki ciri-ciri struktur kimia seperti berikut : 1. Cincin lakton sangat besar, biasanya mengandung 12 17 atom 2. Gugus keton 3. Satu atau dua gula amin seperti glikosida yang berhubungan dengan cincin lakton4. Gula netral yang berhubungan dengan gula amino atau pada cincin lakton5. Gugus dimetilamino pada residu gula, yang menyebabkan sifat basis dari senyawa dan kemungkinan untuk dibuat dalam bentuk garamnya.Struktur umum dari ertromycin ditunjukkan diatas cincin makrolida dan gula-gula desosamin dan kladinose. Obat ini sulit larut dalam air (0,1%) namun dapat langsung larut pada zat-zat pelarut organik. Larutan ini cukup satabil pada suhu 4oC, namun dapat kehilangan aktivitas dengan cepat pada suhu 20oC dan pada suhu asam. Ertromycin biasanya tersedia dalam bentuk berbagai ester dan garam.C. Mekanisme KerjaGolongan makrolida menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya dengan jalan berikatan secara reversibel dengan Ribosom subunit 50S,. Sintesis protein terhambat karena reaksi-reaksi translokasi aminoasil dan hambatan pembentuk awal sehingga pemanjangan rantai peptide tidak berjalan. Macrolide bisa bersifat sebagai bakteriostatik atau bakterisida, tergantung antara lain pada kadar obat serta jenis bakteri yang dicurigai. Efek bakterisida terjadi pada kadar antibiotika yang lebih tinggi, kepadatan bakteri yang relatif rendah, an pertumbuhan bakteri yang cepat. Aktivitas antibakterinya tergantung pada pH, meningkat pada keadaan netral atau sedikit alkali. Meskipun mekanisme yang tepat dari tindakan makrolid tidak jelas, telah dihipotesiskan bahwa aksi mereka makrolid menunjukkan dengan menghambat sintesis protein pada bakteri dengan cara berikut: 1. Mencegah Transfer peptidil tRNA dari situs A ke situs P. 2. Mencegah pembentukan peptida tRNA 3. Memblokir peptidil transferase. 4. Mencegah perakitan ribosomAntibiotik makrolida terikat di lokasi P-dari subunit 50S ribosom. Hal ini menyebabkan selama proses transkripsi, lokasi P ditempati oleh makrolida. Ketika t-RNA terpasang dengan rantai peptida dan mencoba untuk pindah ke lokasi P, t-RNA tersebut tidak dapat menuju ke lokasi P karena adanya makrolida, sehingga akhirnya dibuang dan tidak dipakai. Hal ini dapat mencegah transfer peptidil tRNA dari situs A ke situs-P dan memblok sintesis protein dengan menghambat translokasi dari rantai peptida yang baru terbentuk. Makrolida juga memnyebabkan pemisahan sebelum waktunya dari t-RNA peptidal di situs A. Mekanisme kerja makrolida, selain terikat di lokasi P dari RNA ribosom 50S, juga memblokir aksi dari enzim peptidil transferase. Enzim ini bertanggung jawab untuk pembentukan ikatan peptida antara asam amino yang terletak di lokasi Adan P dalam ribosom dengan cara menambahkan peptidil melekat pada tRNA ke asam amino berikutnya. Dengan memblokir enzim ini, makrolida mampu menghambat biosintesis protein dan dengan demikian membunuh bakteri.D. Efek Samping Efek Samping dari makrolida: a) Efek-efek gastrointestinal : Anoreksia, mual, muntah dan diare sesekali menyertai pemberian oral. Intoleransi ini disebabkan oleh stimulitas langsung pada motilitas usus. b) Toksisitas hati : dapat menimbulkan hepatitis kolestasis akut (demam, ikterus, kerusakan fungsi hati), kemungkinan sebagai reaksi hepersensitivitas.c) Interaksi-interaksi obat : menghambat enzim-enzim sitokrom P450 dan meningkatkan konsentarsi serum sejumlah obat, termasuk teofilin, antikoagulan oral, siklosporin, dan metilprednisolon. Meningkatkan konsentrasi serum digoxin oral dengan jalan meningkatkan bioavailabilitas.

BAB IIIPENUTUPIII.1 KesimpulanDari hasil pembahasan yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :1. Makrolida merupakan senyawa turunan poliketida yang dalam penggunaannya banyak digunakan sebagai obat antibiotik, yang struktur dasarnya berupa cincin lakton yang biasanya mengikat senyawa glikosida.2. Biosintesis senyawa makrolida dari poliketida (melalui jalur asetat-malonat) disintesis dari dari asetil CoA, dan Malonil CoA membentuk makrolida. Misalnya adalah Eritromisin biosintesisnya dibentuk oleh prekusor pokok propionil-KoA dan metil malonil-KoA yang berkondensasi membentuk bagian aglikon.3. Struktur kimia senyawa Makrolida adalah memiliki cincin lakton yang besar sekitar 12-17 atom C, memiliki gugus keton, memiliki saru atau dua cincin gula amin seperti glikosida yang berhubungan dengan cincin laktonnya. Juga gula netral yang berhubungan dengan gula amino pada cincin lakton.

Makalah diskusiFitokimia lanjutanSenyawa turunan poliketida (Makrolida)

Oleh :Kelompok 2A

DennyARDIANSYAHMIRNAWATIARMAHSERLY MARIPPINOVLYN SALINASNURIS RANDASUDARYATMMONOVIANTY LONDONG

Sekolah tinggi ilmu farmasiMakassar2014