makalah ergonomic and human factors in design.docx

10
I. PENDAHULUAN Ergonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan kenyamanan dan efektivitas sebuah alat kerja dengan manusia sebagai pemakainya. Menurut ilmu ergonomi, secara teknis seseorang akan bekerja lebih maksimal (efisien dan efektif) apabila bekerja dalam kondisi yang nyaman. Ergonomis berkaitan dengan : 1. kenyamanan kerja yang sesuai dengan standart aturan pada saat bekerja. 2. Mengikuti standar hidup manusia 3. Efisien, mengikuti kerja utama dan merupakan akomodasi utama orientasi kerja. Konsep desain ergonomis adalah, dimana sebuah konsep desain dikatakan sempurna bukan berdasarkan konsep desain maksimal atau minimal, akan tetapi optimal. Ergonomi berkaitan dengan optimalisasi, dimana desain yang paling sesuai adalah desain dengan tingkat kenyamanan yang tepat dan akan memberi pengaruh paling besar terhadap efektifitas kerja atau hidup manusia.

Upload: haidar-abdur-rohman

Post on 31-Dec-2015

280 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

E

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH ERGONOMIC AND HUMAN FACTORS IN design.docx

I. PENDAHULUAN

Ergonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan kenyamanan

dan efektivitas sebuah alat kerja dengan manusia sebagai pemakainya. Menurut ilmu

ergonomi, secara teknis seseorang akan bekerja lebih maksimal (efisien dan efektif)

apabila bekerja dalam kondisi yang nyaman.

Ergonomis berkaitan dengan :

1. kenyamanan kerja yang sesuai dengan standart aturan pada saat bekerja.

2. Mengikuti standar hidup manusia

3. Efisien, mengikuti kerja utama dan merupakan akomodasi utama orientasi

kerja.

Konsep desain ergonomis adalah, dimana sebuah konsep desain dikatakan

sempurna bukan berdasarkan konsep desain maksimal atau minimal, akan tetapi

optimal.

Ergonomi berkaitan dengan optimalisasi, dimana desain yang paling sesuai adalah

desain dengan tingkat kenyamanan yang tepat dan akan memberi pengaruh paling

besar terhadap efektifitas kerja atau hidup manusia.

Prinsip praktis dalam faktor manusia (yang disebut ergonomika) adalah isu yang

berkembang dalam dunia industri saat ini, dengan ditingkatkannya perhatian yang

ditunjukkan pada subyek oleh manajemen produksi, keselamatan profesional, penilik

atau penaksir asuransi dan peraturan nasional. Mempertimbangkan ergonomika di

tempat kerja bisa mencegah para pekerja terkena WMSD (Work-related

Musculoskeletal Disorder). Gangguan ini merujuk pada luka yang berhubungan

Page 2: MAKALAH ERGONOMIC AND HUMAN FACTORS IN design.docx

langsung dengan jaringan lembut di tubuh manusia, biasanya otot, urat, ligamen,

saraf-saraf, dan pembuluh darah.

Page 3: MAKALAH ERGONOMIC AND HUMAN FACTORS IN design.docx

II. ISI

A. Ergonomic in design

Konsep dasar interaksi manusia dan lingkungannya sangat erat berkaitan dengan

ergonomi. Tolok ukur interaksi ini didasarkan kepada kebutuhan manusia untuk

bertahan hidup. Untuk bertahan hidup ini manusia memerlukan alat karena secara

fisik manusia tidaklah seperti binatang yang sudah dilengkapi alat khusus pada

tubuhnya untuk mendukung dia bertahan hidup seperti cakar dan tanduk yang

berfungsi sebagai senjata atau bulu tebal yang berfungsi sebagai alat pelindung tubuh.

Manusia memiliki karakteristik yang unik baik secara fisik ataupun psikologis

yang membuatnya memiliki aturan-aturan khusus untuk memaksimalkan aktifitas

manusia. Sensasi dan persepsi sangat penting terjadi pada manusia karena informasi

di sekeliling manusia masuk melalui indera lalu diolah di otak untuk kemudian

memberikan interpretasi sehingga manusia bisa berinteraksi dengan lingkungannya.

Mengakses banyak sumber karena sensasi adalah awal interaksi makhluk hidup

dengan lingkungan.

Manusia yang semakin banyak membuat persaingan untuk bertahan hidup

menjadi meningkat. Langkah yang terjadi adalah manusia membuat perbedaan

(desain) untuk menyedikitkan persaingan. Motivasi selalu mendasari manusia untuk

beraksi.

Melalui hal ini maka dikenal kemudian istilah ergonomic. Ergonomi berasal dari

dua kata yaitu ergos yang astinya kerja dan nomos yang artinya aturan. Ergonomi

membahas tentang keterbatasan manusia dalam menghadapi lingkungannya dan

bagaimana ia mengatasi keterbatasan itu. Prinsip-prinsip ergonomi adalah aman,

nyaman, sehat, efisien.

Page 4: MAKALAH ERGONOMIC AND HUMAN FACTORS IN design.docx

Manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan untuk menginterpretasi.

Berdasarkan pengalaman terhadap lingkungannya, setiap manusia pasti memiliki

perbedaan dalam menginterpretasi lingkungannya.

Secara fisiologis, postur manusia adalah determinan utama dalam pembahasan

soal ini. Postur ini berkaitan dengan alat atau artefak yang akan menghasilkan

interpretasi dasar seperti keamanan, kenyamanan, kesehatan, efisiensi dan

sebagainya. Tetapi hasil interpretasi tersebut adalah relative, setiap manusia memiliki

ukurannya sendiri meskipun akhirnya ada yang disebut ukuran dan aturan umum

untuk mengukur toleransi keberagaman interpretasi tersebut.

Secara psikologis, stress adalah determinan utama dalam pembahasan soal ini.

Stress atau tekanan ini akan berkaitan dengan alat dan bagaimana manusia mengatasi

atau setidaknya mereduksi tingkat stressnya. Kaitan masalah ini adalah dengan desain

sebagai pemecahan masalahnya. Stress yang tidak diatasi bisa melemahkan sistem

yang akan berakibat pada terjadinya kesalahan kerja. Desain bertugas menjembatani

relativitas yang pasti terjadi dalam interpretasi manusia dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. Jadi desain bisa disebut sebagai kesimpulan umum untuk menekan

human error.

Manusia adalah makhluk yang bergerak. Lawan terbesar dari manusia ini adalah

gravitasi. Untuk melawannya manusia membutuhkan yang namanya keseimbangan.

Fungsi-fungsi struktur tubuh manusia sepertinya sudah tercipta untuk mengatasi

masalah ini. Namun karena gravitasi sifatnya energy yang menarik ke bawah tak

henti-henti, maka kontraksi struktur-struktur itu terus terjadi dan akhirnya

mengakibatkan kelelahan pada manusia (fatigue). Kelelahan ini yang akhirnya sering

menimbulkan stress dan bisa berujung kepada kesalahan kerja (human error). Jadi

desain di sini berfungsi sebagai alat penyokong biomekanika untuk memperpanjang

usia top performance tubuh (bio mekanika).

Page 5: MAKALAH ERGONOMIC AND HUMAN FACTORS IN design.docx

Bagaimanapun ruang kerja dilengkapi, pilihan untuk variasi harus dibangun.

Untuk mempermudah alernatif antara berdiri dan duduk selama sehari, menggunakan

centred-mouse untuk mempermudah antara menggunakan tangan kiri atau kanan.

Ambil istirahat sesaat paling tidak sekali dalam sejam, regangkan dan lakukan

beberapa olahraga ringan. Jika pekerjaan dilakukan berdiri, karpet harus suportif dan

ergonomik.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam ergonomik pada desain

yang berhubungan dengan tempat kerja:

1. Keyboard

Desin keyboard penting untuk ruang kerja yang didesain dengan baik.

Tipis, tombol besar yang hanya memerlukan sebuah ketukan, tinggi

kontras warna dan material yang tidak memantul atau menyilaukan.

2. Armrest

Sebuah sandaran tangan mengurangi tekanan dan mendukung lengan dan

pergelangan tangan selama bekerja di depan komputer, yang mencegah

dan mengurangi RSI (Repetitive Starin Injury). Yang juga mengurangi

tekanan pada leher, tulang belakang, dan bahu.

3. Lighting

Penerangan yang benar lebih mempengaruhi kondisi kerja lebih dari yang

orang pikirkan. Kesehatan secara signifikan dipengaruhi oleh penerangan

di ruang kerja.

4. Monitor arms

Menggunakan lengan monitor dapat diatur dengan mudah jarak yang

benar, tinggi dan sudut dari monitor. Jarak pekerja harus berkisar antara

50-70 cm dari monitor, sebuah pengarahan bahwa sudut mata harus

berpotongan ke bawah ketika melihat pusat layar.

5. Document holder

Dengan meletakkan arsip dokumen diantara keyboard dan monitor

menghindari dari memutar kepala yang tidak diperlukan. Tidak perlu

Page 6: MAKALAH ERGONOMIC AND HUMAN FACTORS IN design.docx

memfokuskan kembali mata setiap saat dan menyebabkan sakit berkurang.

Sudut arsip dokumen untuk mencegah refleksi.

6. CPU holder

Pemegang CPU diletakkan dalam jangkauan yaitu dibawah meja. CPU

diletakan pada lokasi yang lebih dijaga, permukaan meja atau lantai yang

bebas dan ruang kerja mudah untuk dibersihkan.

7. Footrest and lumbar support

Sebuah sandaran kaki mengurangi tekanan kaki yang berlawanan dari

kursi dan sandaran punggung dapat mendukung pembuatan postur yang

baik.

8. Neat and tidy

Merapikan kabel mengorganisasikan kabel yang kusut, dan juga

mengurangi bahaya api. Dengan sambungan kabel, dapat

menyembunyikan kabel di lantai.

9. Workplace mat

Harus ada alternatif antara bekerja dengan posisi duduk dan berdiri. Keset

dalam ruang kerja membantu untuk membuat variasi, kombinati

kelembutan dan timbul memvariasikan postur tubuh tanpa disadari.

B. Human Factors in Design

Faktor manusia adalah sebuah usaha multidisiplin untuk meningkatkan dan

mengumpulkan informasi tentang kemampuan manusia dan batas-batas dan

menggunakan informasi tersebut ke peralatan, sistem-sistem, perangkat lunak,

fasilitas, prosdur, pekerjaan, lingkungan, pelatihan, kepegawaian, dan manajemen

personal untuk menghasilkan keamanan, kenyamanan, dan penamilan manusia

yang efektif.

Faktor Manusia dalam Desain Jalan

Menurut John Dawson, ketua EuroRAP (European Road Assessment Programme) :

Page 7: MAKALAH ERGONOMIC AND HUMAN FACTORS IN design.docx

1. Di negara yang pengguna jalannya menghormati peraturan lalu lintas, meski

tidak sangat sempurna, riset-riset menunjukkan bahwa jalan yang lebih aman

ternyata lebih banyak menyelamatkan nyawa daripada cara mengemudi yang

lebih aman ataupun kendaraan yang lebih aman.

2. Kebutuhan akan mengemudi dan kendaraan yang lebih berkeselamatan telah

sangat dipahami-sedangkan kebutuhan terhadap jalan yang lebih

berkeselamatan belum banyak dimengerti.

3. EuroRAP bertugas melakukan Risk Mapping, Performance Tracking dan Star

Rating menuju terciptanya jalan yang Self Explaining dan Forgiving.

Lebih jauh lagi mengenai Kecelakaan dan Faktor Manusia dalam desain jalan,

konsistensi sebagai kriteria safety dalam desain jalan menurut Lamm,2006;

Eberbach & Mayser, 2004 :

1. Konsistensi desain jalan diindikasikan oleh kecepatan rencana

2. Konsistensi Kecepatan Operasi diindikasikan oleh Kecepatan antar elemen

desain yang beurutan

3. Konsistensi Driving Dynamics berdasarkan hambatan-hambatan samping