makalah ekonomi desa

27
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desa merupakan daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota, yang dihuni sekelompok masyarakat di mana sebagian besar mata pencahariannya lebih pada sektor agraris. Masyarakat desa adalah komunitas yang tinggal di dalam satu daerah yang sama, yang bersatu dan bersama-sama, memiliki ikatan yang kuat dan sangat mempengaruhi satu sama lain. Hal ini dikarenakan pada masyarakat desa tradisi itu masih sangat kuat dan kental. Bahkan terkadang tradisi ini juga sangat mempengaruhi perkembangan desa, karena terlalu tinggi menjunjung kepercayaan nenek moyang mengakibatkan sulitnya untuk melakukan pembaharuan desa. Di sisi lain banyak hal yang mengakibatkan sebuah desa sulit untuk mengalami pembaharuan, antara lain isolasi wilayah, yaitu desa yang wilayahnya berada jauh dari pusat ekonomi daerah, desa yang mengalami ketertinggalan di bidang pembangunan jalan dan sarana-sarana lainnya, sulitnya akses dari luar, bahkan desa yang mengalami kemiskinan dan keminiman tingkat pendidikan. Pada umumnya masyarakat desa diidentikkan dengan masyarakat petani, ini dikarenakan masyarakat pedesaan dominan bermata pencaharian dari hasil pertanian yang merupakan petani-petani miskin yang mata pencahariannya di bawah garis kemiskinan. Hal ini menunjukkan kesenjangan yang sangat jauh dari masyarakat perkotaan. Desa memiliki beberapa permasalahan pembangunan, salah satu yang disoroti dalam makalah ini adalah masalah perekonomian yang terjadi di desa. Permasalahan ekonomi desa

Upload: yuniningtiyas

Post on 10-Feb-2016

538 views

Category:

Documents


59 download

DESCRIPTION

ekonomi desa

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ekonomi Desa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa merupakan daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota, yang dihuni

sekelompok masyarakat di mana sebagian besar mata pencahariannya lebih pada sektor

agraris. Masyarakat desa adalah komunitas yang tinggal di dalam satu daerah yang sama,

yang bersatu dan bersama-sama, memiliki ikatan yang kuat dan sangat mempengaruhi satu

sama lain. Hal ini dikarenakan pada masyarakat desa tradisi itu masih sangat kuat dan kental.

Bahkan terkadang tradisi ini juga sangat mempengaruhi perkembangan desa, karena terlalu

tinggi menjunjung kepercayaan nenek moyang mengakibatkan sulitnya untuk melakukan

pembaharuan desa.

Di sisi lain banyak hal yang mengakibatkan sebuah desa sulit untuk mengalami

pembaharuan, antara lain isolasi wilayah, yaitu desa yang wilayahnya berada jauh dari pusat

ekonomi daerah, desa yang mengalami ketertinggalan di bidang pembangunan jalan dan

sarana-sarana lainnya, sulitnya akses dari luar, bahkan desa yang mengalami kemiskinan dan

keminiman tingkat pendidikan. Pada umumnya masyarakat desa diidentikkan dengan

masyarakat petani, ini dikarenakan masyarakat pedesaan dominan bermata pencaharian dari

hasil pertanian yang merupakan petani-petani miskin yang mata pencahariannya di bawah

garis kemiskinan. Hal ini menunjukkan kesenjangan yang sangat jauh dari masyarakat

perkotaan.

Desa memiliki beberapa permasalahan pembangunan, salah satu yang disoroti dalam

makalah ini adalah masalah perekonomian yang terjadi di desa. Permasalahan ekonomi desa

ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti rendahnya sumber daya manusia, minimnya

ketersediaan lapangan kerja di desa, mata pencaharian yang tidak tetap, dan lain-lain.

Permasalahan ekonomi ini juga berdampak terhadap sektor kehidupan lainnya. Dengan

permasalahan-permasalahan ekonomi di desa, pembangunan desa secara umum dapat

mempengaruhi kemajuan dan kesejahteraan desa.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut.

1) Bagaimana konsep dari desa?

2) Apa saja ciri-ciri desa?

3) Apa saja permasalahan-permasalahan yang ada di desa?

4) Bagaimana permasalahan ekonomi di desa?

Page 2: Makalah Ekonomi Desa

5) Apa penyebab permasalahan ekonomi di desa?

6) Apa dampak permasalahan ekonomi desa?

7) Bagaimana solusi untuk permasalahan ekonomi di desa?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.

1) Untuk mengetahui konsep desa.

2) Untuk mengetahui ciri-ciri desa.

3) Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada di desa.

4) Untuk mengetahui masalah-masalah ekonomi di desa.

5) Untuk mengetahui penyebab permasalahan ekonomi di desa.

6) Untuk mengetahui dampak masalah ekonomi desa bagi sektor kehidupan lain di desa.

7) Untuk mengetahui dan mencari solusi untuk mengatasi masalah ekonomi di desa.

2

Page 3: Makalah Ekonomi Desa

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Konsep Desa

Secara etimologi kata desa berasal dari bahasa Sansekerta, deca yang berarti tanah air,

tanah asal, atau tanah kelahiran. Dari perspektif geografis, desa atau village diartikan sebagai

“a groups of houses or shops i a country area, smaller than a town”. Berdasarkan UU No. 5

Tahun 1979, desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk, sebagai

kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di

bawah Camat dan mempunyai hak otonomi dalam ikatan negara kesatuan RI.

Desa menurut H.A.W. Widjaja adalah sebagai kesatuan masyarakat hukum yang

mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa. Landasan

pemikiran dalam mengenai Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi

asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Menurut Sutarjo Kartohadikusumo, desa

adalah suatu kesatuan hukum di mana bermukim suatu masyarakat yang berkuasa dan

masyarakat tersebut mengadakan pemerintah sendiri. Sedangkan pengertian desa menurut

tinjauan geografi, desa adalah suatu perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur

fisiografis, sosial, ekonomi, politik dan budaya dan memiliki hubungan timbal balik dengan

daerah lain.

Pengertian desa dalam kehidupan sehari-hari atau secara umum sering di istilahkan

dengan kampung, yaitu suatu daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota, yang dihuni

sekelompok masyarakat di mana sebagian besar mata pencahariannya sebagai petani,

sedangkan secara administratif desa adalah yang terdiri dari satu atau lebih atau dusun

digabingkan hingga menjadi suatu daerah yang berdiri sendiri atau berhak mengatur rumah

tangga sendiri (otonomi).

Unsur-unsur dalam desa sebagai berikut.

a) Wilayah (lingkungan geografis)

b) Penduduk, yang meliputi berbagai hal tentang kependudukan seperti jumlah,

persebaran, mata pencaharian, dan lain-lain.

c) Tata kehidupan, meliputi segala hal yang menyangkut seluk beluk kehidupan

masyarakat desa.

3

Page 4: Makalah Ekonomi Desa

2. Ciri-ciri Desa

Menurut Sapari (1993) karakteristik desa adalah sebagai berikut.

a) Aspek morfologi, desa merupakan 765 pemanfaatan lahan atau tanah oleh penduduk

masyarakat yang bersifat agraris, serta bangunan rumah tinggal yang terpencar.

b) Aspek jumlah penduduk, maka desa didiami oleh sejumlah kecil penduduk dengan

kepadatan yang rendah.

c) Aspek ekonomi, desa merupakan wilayah yang penduduknya bermata pencaharian

pokok di bidang pertanian, bercocok tanam atau agrarian atau nelayan.

d) Aspek sosial budaya, desa itu tampak dari hubungan sosial antar penduduknya yang

bersifat khas, yakni hubungan kekeluargaan, bersifat pribadi, tidak banyak pilihan, serta

bergotong royong.

Menurut Subianto desa memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a) Kehidupan tergantung pada alam.

b) Toleransi sosialnnya kuat.

c) Adat-istiadat dan norma agama kuat.

d) Kontrol sosialnya didasarkan pada hokum informal

e) Hubungan kekerabatan didasarkan pada Gemeinssehaft (paguyuban)

f) Pola pikirnya irrasional

g) Struktur perekonomian penduduk bersifat agraris.

Menurut Paul H Landis ciri-ciri desa sebagai berikut (Naimah, 2015).

a) Umumnya mereka curiga terhadap orang luar yang masuk

b) Para orang tua umumya otoriter terhadap anak-anaknya

c) Cara berfikir dan sikapnya konservatif dan statis

d) Mereka amat toleran terhadap nilai-nilai budayanya sendiri, sehingga kurang toleran

terhadap budaya lain

e) Adanya sikap pasrah menerima nasib dan kurang kompetitif

f) Memiliki sikap udik dan isolatif serta kurang komunikatif dengan kelompok sosial di

atasnya

Sedangkan menurut Soerjono Soekanto desa memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a) Kehidupan masyarakat sangat erat dengan alam

b) Kehidupan petani sangat bergantung pada musim

c) Desa merupakan kesatuan sosial dan kesatuan kerja

d) Struktur perekonomian bersifat agraris4

Page 5: Makalah Ekonomi Desa

e) Hubungan antar anggota masyarakat desa berdasar ikatan kekeluargaan

f) Perkembangan sosial relatif lambat

g) Kontrol sosial ditentukan oleh moral dan hukum informal

h) Norma agama dan adat masih kuat

Dari berbagai pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan mengenai cirri-ciri

dari sebuah masyarakat desa sebagai berikut.

a) Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.

b) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan.

c) Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi

alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang

bukan agraris adalah bersifat sambilan.

d) Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih

mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas

wilayahnya.

e) Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.

f) Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.

g) Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat,

dan sebagainya.

3. Permasalahan-permasalahan yang ada di Desa

Pada umumnya masyarakat pedesaan pengalami beberapa permasalahan sebagai

berikut.

a) Masalah insfrastruktur yang kurang mendukung, seperti jalan yang berbatu atau becek

apa bila hujan, dan berdebu apabila musim kemarau. Sarana air bersih masih secara

alami.

b) Masalah Transportasi, karena sarana jalannya kurang mendukung maka transportasi

juga menjadi masalah, hal ini terasa sekali apabila warga desa aa yang menderita sakit

dan harus berobat ke rumah sakit yang  biasanya ada di perkotaan.

c) Masalah Berkurangnya sumber daya alam, karena alam yang telah menyediakan

berbagai kebutuhan masyarakat tidak dipelihara bahkan cederung di biarkan terlantar,

sehingga tidak bisa menyediakan kebutuhan masyarakat desa.

d) Masalah rusaknya lingkungan sekitarnya, sebagai akibat diekploitasi dan tidak di jaga

kelestariannya, maka lambat laun akan berkurang sumber daya alamnya.

5

Page 6: Makalah Ekonomi Desa

e) Masalah komunikasi, Di pedesaan pada umumnya sarana komunikasi juga minim,

akibatnya warga desa akan kurang bisa berkembang karena sulit untuk dapat mengakses

Informasi dari luar pedesaan.

f) Masalah Tanah, juga biasanya bisa menjadi permasalahan, karena mereka rata-rata

enggan untuk mengurus tanahnya secara resmi, seperti mengurus sertifikat kepemilikan

yang legal.

g) Masalah kesehatan di pedesaan terasa masih rendah, apabila ada sarana tempat berobat,

biasanya hanya Pusksemas pembantu, dengan tenaga yang sangat terbatas. Peran non

medis lebih menonjol, karena dianggap lebih murah, dan percaya bahwa penyakit

disebabkan oleh alam sekitar.

h) Masalah pendidikan sepertinya lebih menonjol di pedesaan, karena disamping sarana

pendidikan yang ada hanya sampai tingkat SD atau SMP, maka orang-orang yang

berpendidikan tinggi biasanya enggan untuk tinggal di Desa, mereka lebih senang

mencari pekerjaan di Kota.

i) Masalah Sosial, sebagaian besar masyarakat Desa bisa dikatakan belum sejahtera,

karena berbagai keterbatasan tersebut diatas, apabila masyarakat Desa di beri akses

seperti masyarakat kota, mereka juga bisa lebih sejahtera.

4. Permasalahan Ekonomi di Desa

Masalah ekonomi adalah masalah umum yang dialami oleh masyarakat desa. Aktivitas

perekonomian yang rata-rata di sektor pertanian ini belum tentu keberhasilan panen membuat

kehidupan perekonomian juga tidak begitu pasti. Selain itu Fenomena meningkatnya arus

urbanisasi, sedikit banyak akan berdampak negatif terhadap ekonomi di desa jika tidak

ditemukan langkah kebijakan yang bersifat solutif ke akar permasalahannya. Berikut masalah-

masalah yang berkaitan dengan perekonomian di desa.

a. Masalah terbatasnya lapangan pekerjaan di desa

Indonesia sebagai negara agraris sampai saat ini dapat dilihat dari besarnya jumlah

penduduk yang masih mengandalkan penghasilannya serta menggantungkan harapan

hidupnya pada sektor pertanian. Dominasi sektor pertanian sebagai matapencaharian

penduduk dapat terlihat nyata di daerah pedesaan. Sampai saat ini lapangan kerja yang

tersedia di daerah pedesaan masih didominasi oleh sektor usaha bidang pertanian. Kegiatan

usaha ekonomi produktif di daerah pedesaan masih sangat terbatas ragam dan jumlahnya,

yang cenderung terpaku pada bidang pertanian (agribisnis). Aktivitas usaha dan

matapencaharian utama masyarakat di daerah pedesaan adalah usaha pengelolaan/

pemanfaatan sumber daya alam yang secara langsung atau tidak langsung ada kaitannya 6

Page 7: Makalah Ekonomi Desa

dengan pertanian. Bukan berarti bahwa lapangan kerja di luar sektor pertanian tidak ada, akan

tetapi masih sangat terbatas. Peluang usaha di sektor non-pertanian belum mendapat sentuhan

yang memadai dan belum berkembang dengan baik. Kondisi ini mendorong sebagian

penduduk di daerah pedesaan untuk mencari usaha lain di luar desanya, sehingga mendorong

mereka untuk berhijrah/migrasi dari daerah pedesaan menuju daerah lain terutama daerah

perkotaan. Daerah perkotaan dianggap memiliki lebih banyak pilihan dan peluang untuk

bekerja dan berusaha.

Mata pencaharian yang tidak tetap di desa merupakan salah satu penghambat

kemajuan ekonomi masyarakat. Hal ini menimbulkan kondisi ekonomi keluarga yang tidak

stabil, sehingga berdampak pada kestabilan ekonomi masyarakat secara umum. Sebagian

besar warga yang menjadi petani juga belum memiliki lahan sendiri untuk bertani, hal ini

menyebabkan pendapatan mereka tiap bulan tidak menentu. Permasalahan ini merupakan

salah satu tantangan untuk pengembangan desa baik dari dalam (pengembangan internal)

maupun dari luar (pengembangan eksternal).

b. Kemiskinan

Sebagian besar masalah ekonomi di desa adalah masalah kemiskinan. Dari segi

ekonomi, rumah tangga miskin dicirikan oleh jenis mata pencaharian pada sektor informal di

pedesaan maupun di perkotaan, sering berpindah-pindah mata pencaharian dari produktivitas

yang rendah sehingga menyebabkan pendapatan yang rendah. Karakteristik lain dari rumah

tangga miskin adalah kecenderungan untuk menyediakan sebagian besar dari anggaran rumah

untuk memenuhi kebutuhan pangan. Alokasi pendapatan yang cenderung hanya untuk

memenuhi kebutuhan pangan merupakan cerminan adanya kemiskinan rumah tangga.

Sekurang-kurangnya ada dua pendekatan untuk memberikan pengertian tentang

kemiskinan. Pertama adalah pendekatan absolut yang menekankan pada pemenuhan

kebutuhan fisik minimum, tolok ukur yang dipakai adalah kebutuhan minimal yang harus

dipenuhi oleh seseorang atau keluarga agar dapat melangsungkan hidupnya pada taraf yang

layak. Pendekatan kedua adalah pendekatan relatif dimana kemiskinan ditentukan

berdasarkan taraf hidupnya relatif dalam masyarakat (Suparlan, 1984). Secara konsepsional,

kemiskinan dirumuskan sebagai suatu kondisi hidup yang serba kekurangan dalam

pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Secara operasional kriteria kemiskinan itu ditetapkan

dengan tolok ukur garis kemiskinan. Penduduk miskin adalah golongan masyarakat yang

berada di bawah garis kemiskinan, sedangkan target pembangunan biasanya dirumuskan

sebagai upaya mengentaskan golongan masyarakat miskin agar mereka bisa berada di atas

garis kemiskinan tersebut.7

Page 8: Makalah Ekonomi Desa

c. Instabilitas ekonomi

Jika di daerah perkotaan geliat perekonomian begitu fenomenal dan pantastis.

Sebaliknya, hal yang berbeda terjadi di daerah pedesaan, dimana geliat perekonomian berjalan

lamban dan hampir tidak menggairahkan. Roda perekonomian di daerah pedesaan didominasi

oleh aktivitas produksi. Aktivitas produksi yang relatif kurang beragam dan cenderung

monoton pada sektor pertanian (dalam arti luas : perkebunan, perikanan, petanian tanaman

pangan dan hortikultura, peternakan, kehutanan, dan produk turunannya). Kalaupun ada

aktivitas di luar sektor pertanian jumlah dan ragamnya masih relatif sangat terbatas.

Aktivitas perekonomian yang ditekuni masyarakat di daerah pedesaan tersebut sangat

rentan terhadap terjadinya instabilitas harga. Pada waktu dan musim tertentu produk (terutama

produk pertanian) yang berasal dari daerah pedesaan dapat mencapai harga yang begitu tinggi

dan pantastik.

Meskipun penduduk di daerah pedesaan mayoritas bermatapencaharian sebagai petani,

namun tidak semua petani di daerah pedesaan memiliki lahan pertanian yang memadai.

Banyak diantara mereka memiliki lahan pertanian kurang dari 0,5 hektar, yang disebut dengan

istilah petani gurem. Lebih ironis lagi, sebagian dari penduduk di daerah pedesaan yang

malah tidak memiliki lahan pertanian garapan sendiri. Mereka berstatus sebagai petani

penyewa, penggarap atau sebagai buruh tani. Petani penyewa adalah para petani yang tidak

memiliki lahan pertanian garapan milik sendiri melainkan menyewa lahan pertanian milik

orang lain. Petani penggarap adalah para petani yang tidak memiliki lahan pertanian garapan

milik sendiri melainkan menggarap lahan pertanian milik orang lain dengan sistem bagi hasil

atau lainnya. Buruh tani adalah petani yang tidak memiliki lahan pertanian garapan milik

sendiri melainkan bekerja sebagai buruh yang menggarap lahan pertanian milik orang lain

dengan memperoleh upah atas pekerjaannya.

5. Penyebab Permasalahan Ekonomi Desa

Pemberdayaan ekonomi kerakyatan di perdesaan menghadapi berbagai masalah yang

tidak sederhana. Dari sekitar 65.554 desa di Indonesia, lebih kurang 51 ribu desa merupakan

desa perdesaan, dan sekitar 20.633 desa diantaranya tergolong miskin. Kemiskinan yang

diderita masyarakat desa, khususnya petani dan nelayan tradisional, antara lain akibat

pengurasan asset perdesaan selama ini. Berbagai pemberdayaan perekonomian rakyat di

perdesaan kurang berhasil, dan kemiskinan itu sudah diterimanya sebagai warisan yang turun

temurun.

Beberapa faktor penyebab permasalahan ekonomi adalah adanya kondisi yang

dilematis. Muncul perilaku ketergantungan dan ketidakberdayaan masyarakat dalam upaya 8

Page 9: Makalah Ekonomi Desa

peningkatan kesejahteraannya sendiri. Kreativitas dan prakarsa masyarakat, rendah. Itulah

persoalan yang rata-rata terjadi di perdesaan. Banyak faktor yang saling berkait. Selama ini

pembangunan fisik tanpa pengikutsertaan partisipasi masyarakat. Pola demikian paling

mungkin menjadi penyebab rendahnya kreativitas dan prakarsa masyarakat, bahkan

"membudayanya" perilaku ketergantungan itu tadi. Apalagi pembangunan fisik yang

dilakukan tanpa dibarengi pengembangan sumber daya manusia.

Pembangunan dan perkembangan perdesaan jauh tertinggal dibandingkan dengan

perkotaan. Sentra-sentra kegiatan ekonomi utama perdesaan yang berbasis pada agrobisnis

dan pemanfaatan sumber daya alam belum berkembang secara optimal. Sektor ekonomi

lainnya, seperti industri kecil dan kerajinan rakyat masih sangat terbatas. Sarana dan

prasarana perdesaan, terutama jaringan jalan, air bersih den sanitasi sangat tidak memadai.

Beberapa faktor yang menyebabkanmenyebabkan masalah ekonomi desa adalah

sebagai berikut.

a) Produktivitas Rendah. Dalam segi produktivitasharus diakui bahwa penguasaan teknologi

dan SDM belum memadai, sehingga produktivitas petani masih rendah, tidak mampu

menghasilkan produk olahan dan komoditas primer pertanian yang bernilai tambah lebih

tinggi.

b) Seluruh pasar baik lokal, regional maupun eksport umumnya telah dikuasai pedagang

dengan distribusi income yang semakin tidak adil bagi produsen di perdesaan.

c) bantuan-bantuan pemerintah seperti JPS sangat kecil yang benar-benar sampai kepada

masyarakat yang menjadi target.

d) tingkat pendidikan masyarakat desa yang relatif rendah sehingga tidak mampu menerima

modernisasi dalam upaya meningkatkan teknologi untuk mengefisiensikana kegiatan

ekonomi mereka.

e) Letak Geografis

Di Indonesia mempunyai tingkat kesuburan tanah yang berbeda disetiap wilayah.

Tingkat kesuburan tanah juga sangat berpengaruh dalam pembangunan desa, desa yang

mempunyai keadaan tanah yang subur cenderung akan mempengaruhi hasil tani yang akan

dihasilkan. Semakin baik dan banyak hasil tani yang dihasilkan oleh desa tersebut maka akan

sangat mempengaruhi dari pendapatan masayarakat itu sendiri. Semakin besar pendapatan

masyarakat maka pertumbuhan ekonomi didesa tersebut akan semakin baik. Letak wilayah

desa juga sangat mempengaruhi dari pembangunan desa itu sendiri. Desa yang yang letak

wilayahnya lebih strategis yang dalam hal ini dekat dengan peradaban kota akan berbeda

dengan desa yang letaknya sulit dijangkau. Desa yang letaknya sulit dijangkau akan

cenderung akan mengalami pembangunan ekonomi yang lambat. Hal ini disebabkan karena 9

Page 10: Makalah Ekonomi Desa

sulitnya akses pemerintah dan dunia luar untuk menjangkaunya. Jadi letak desa yang strategis

juga sangat berpengaruh dalam pembangunan desa itu sendiri.

f) Menjarah

Nilai tambah terbesar agribisnis yang umumnya belum dikuasai oleh para petani

berada pada subsistem hulu (up-stream) dan subsistem hilir (down-stream).

Sebenarnya banyak bidang usaha ekonomi kerakyatan yang bersifat massal yang dapat

dilaksanakan oleh masyarakat desa sendiri, tetapi kenyataan masyarakat perdesaan hanya

menjadi penonton di luar arena. Mengapa demikian? karena bidang-bidang itu pun ditangani

oleh para pengusaha besar. Padahal seharusnya pengusaha besar itu dapat berperan dalam

pembinaan dan pemasarannya saja.

Suatu fakta, bahwa berbagai upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang

dikembangkan oleh Pemerintah, banyak yang kurang berhasil. Contohnya saja kredit yang

diberikan kepada petani, macam KUT banyak yang macet pengembaliannya. Anehnya,

setelah ditelusuri ternyata malah bukan petaninya yang menerima, banyak oknum pengurus

yang memanfaatkan dana jatah usaha tani ini.

Begitu pula dengan KUD-KUD yang hampir ada di setiap desa atau kecamatan.

Ketika petani akan menjual hasil produksinya, macam-macam alasannya, petani yang lagi

butuh dana tadi terpaksa harus rela melego hasil jerih payahnya itu ke tengkulak. Tak jauh

beda dengan nasib nelayan, umumnya nelayan ini paling gampangnasibnya dimainkan oleh

tengkulak atau bandar bandar ikan. Karena mereka ini umumnya memang hanya bermodalkan

tenaga saja. kapal penangkap ikan harus sewa, termasuk modal untuk bahan bakarnya.

Sesampai di darat, nelayan ini hanya bisa pasrah menjual hasil tangkapannya ini di tangan

para bandar yang kadang dengan sesukanya memainkan harga pasar di tempat-tempat

pelelangan. Maka disini tidak heran jika para nelayan itu tidak lebih dari sapi perahan saja.

Kehidupan keluarganya tetap saja melarat, gubuk reyot tempat berlindung anak-istri tak

mampu diperbaikinya, apa mau dikata mereka ini sudah menganggap kemelaratan ini seakan

sudah menjadi warisan yang turun-temurun bagi mereka. Kuatnya posisi pedagang perantara

yang didukung oleh birokrat perdesaan yang juga turut menikmati sebagian keuntungana dari

mekanisme pasar yang tidak berpihak pada petani.

Selain itu penyebab permasalahan ekonomi desa yang berhubungan dengan

pembangunan desa adalah aksesibilitas ke desa. Aksesibilitas desa yang sulit menjadikan

ekonomi pedesaan jadi tertekan dan sulit bertumbuh, sehingga menciptakan kemiskinan di

pedesaan. Hasil produksi masyarakat desa seperti hasil pertanian, peternakan, perikanan, dan

10

Page 11: Makalah Ekonomi Desa

hasil hutan ikut sulit dipasarkan dan harganya rendah, sebaliknya harga kebutuhan masyarakat

yang tidak dapat diproduksi oleh masyarakat desa harganya cukup mahal, dan tidak

terjangkau oleh daya beli masyarakat. Aksesibilitas transportasi yang sulit tersebut, maka

program pembangunan yang lain sulit masuk, karen biaya yang tinggi, memerlukan waktu

yang lama dalam perjalanan.

6. Dampak Permasalahan Ekonomi

Dampak dari permasalahan ekonomi di desa adalah terjadinya urbanisasi masyarakat

desa ke kota dengan keterampilan orang desa yang sebagian agraris dan tidak dibutuhkan

oleh pasaran tenaga kerja kota yang industri dan jasa-jasa, sehingga mereka berusaha di sektor

informal dan buruh kasra, tidak memiliki rumah, sehingga menjadi tunawisma dan kembali

terjeebak pada kemiskinan, kemelaratan dan kesengsaraan. Dampak ini berkaitan dengan

masalah di kota, dari hal tersebut akan menimbulkan adanya pemindahan kemiskinan dari

desa ke kota dengan masalah jauh lebih kompleks.

Menurut kami dampak dari permasalahan ekonomi yang terjadi di desa sebagai

berikut.

a) Terjadinya urbanisasi karena minimnya lowongan kerja dan sarana prasarana kurang

mendukung perekonomian di desa

b) Desa kurang dapat mengembangkan potesi sda karena kualitas sdm masih rendah

c) Perhatian masyarakat terhadap pendidikan dab kesehatan masih rebdah karena

kemampuan ekonomi masyrakat sebagian masih rendah

d) Bertambahnya Pengangguran

Secara umum pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja.

Pengangguran merupakan rantai masalah yang dapat menimbulkan beberapa

permasalahan pada suatu negara. Pengangguran disebabkan jumlah angkatan kerja

yang tidak seimbang dengan jumlah lapangan kerja/kesempatan kerja. Akibatnya,

banyak angkatan kerja yang tidak dapat terserap dalam lapangan pekerjaan sehingga

menimbulkan pengangguran.

7. Solusi Masalah Ekonomi Desa

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi di desa adalah dengan

cara-cara sebagai berikut.

a) Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dengan memperbaiki

sarana pendidikan, mengadakan penyuluhan pendidikan terhadap masyarakat agar tercipta

11

Page 12: Makalah Ekonomi Desa

generasi penerus yang memiliki pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kualitas

sumber daya manusia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

b) Ketersediaan parasarana dan sarana transportasi yang memadai akan mendukung arus

orang dan barang yang keluar dan masuk ke daerah pedesaan. Untuk mendorong

peningkatan dinamika masyarakat daerah pedesaan akan arus transportasi orang dan

barang keluar dan masuk dari dan ke daerah pedesaan, diperlukan prasarana dan sarana

transportasi yang memadai.karena Salah satu prasarana dan sarana pokok dan penting

untuk membuka isolasi daerah pedesaan dengan daerah lainnya adalah prasarana

transportasi (seperti jalan raya, jembatan, prasarana transportasi laut, danau, sungai dan

udara), dan sarana transportasi (seperti mobil, sepeda motor, kapal laut, perahu mesin,

pesawat udara dan sebagainya).

c) Peran pemerintah (pusat dan daerah) dalam pembangunan desa ditempatkan pada posisi

yang tepat. Pemerintah diharapkan berperan dalam memberi motivasi, stimulus, fasilitasi,

pembinaan, pengawasan dan hal-hal yang bersifat bantuan terhadap pembanguan desa

dalam aspek fisik.

d) Keterlibatan masyarakat sangat diperlukan dalam pembangunan desa, termasuk

pembangunan ekonomi. Karena proses pembangunan desa bukan hanya sebatas

membangun prasarana dan sarana yang diperlukan, tetapi proses pembangunan desa

memerlukan waktu yang panjang, banyak pengorbanan, dan bertalian dengan banyak pihak

dalam masyarakat termasuk masyarakat di daerah pedesaan. Proses pembangunan desa

dimulai dari tahap pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan. Seyogyanya

pada semua tahapan pembangunan desa ini terjadi keterlibatan partisipasi aktif masyarakat

daerah pedesaan.

Solusi lain yang dapat dilakukan dalam mengatasi permasalahan ekonomi desa adalah

sebagai berikut.

a) Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Merupakan pembinaan manusia atau kelompok masyarakat desa sehingga terwujud

SDM yang berkualitas melalui peningkatan kesadaran dan percaya diri, peningkatan

pendapatan, peningkatan kesejahteraan, peningkatan sosial, politik, dan budaya agar mampu

dan dapat menjangkau akses sumber daya alam, permodalan, teknologi, dan pasar sehingga

mampu memenuhi kebutuhan dasar sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, hukum,

lingkungan, dan sosial politik. Wujud pengembangan SDM harus didukung dengan

tersedianya lahan pertanian, kehutanan, dan bentuk kekayaan alam lain yang dapat diolah

12

Page 13: Makalah Ekonomi Desa

dengan tujuan untuk mencari dan mendapatkan potensi desa yang masih disembunyikan oleh

alam. Atau bisa juga mengembangkan potensi desa yangsudah menjadi warisan.

b) Pengembangan kemampuan dalam permodalan

Kegiatan pemberdayaan dalam bidang permodalan diharapkan masyarakat mampu

menghilangkan ketergantungan dan tumbuh kewaspadaan dalam mendapatkan dan

pengelolaan modal yang salah, serta berusaha dalam sistem pasar untuk mendapat dan

mengelola modal. Penguatan modal usaha dapat diberikan dalam bentuk hibah atau pinjaman

dari berbagai sumber, misalnya : Dinas Koperasi dan UMKM yang setiap tahun memberikan

danahibah dalam bentuk kegiatan “penumbuhan dan pengembangankewirausahaan bagi

pemudan dan Sarjana”, pemberian pinjaman ringanseperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan

pengembangan dari bantuanpermodalan tersebut bisa diperluas kembali dan lebih merata.

Dana ini diharapkan mampu dikelola kelompok masyarakat untuk digunakan secarabersama

dengan tujuan memperkuat ekonomi desa.

c) Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Rakyat

Pengembangan kelembagaan ekonomi rakyat tumbuh dari, oleh, dan/untuk

kepentingan rakyat berdasarkan asa kekeluargaan yang dapat dilakukan melalui pembinaan

kepada masyarakat desa di bidang ekonomi secara berkelompok. Kegiatan ini diharapkan

masyarakat saling mengenal, percaya, dan mempunyai kepentingan yang sama melalui

pembentukan kelompok, maka akan tumbuh kerjasama yang baik dan serasi sehingga mampu

meningkatkan kewaspadaan dan kemandirian. Bentuk ekonomi kerakyatan bisa berupa

kelompok usaha sejenis, misalnya: kelompok petani lele, kelompok petani ikan

patin, ikan gurame. Seharusnya pembentukan kelompok seperti itu juga bisa diterapkan

padausaha-usaha desa yang lain, seperti kerajinan, penjahit. Sehingga dengan pembentukan

kelompok masyarakat akan cenderung lebih tertarik untuk kerjasama mencapai tujuan yang

lebih besar. Bisa melalui membentuk “koperasi” yang menimbulkan kesadaran untuk bisa

mensejahterahkan anggotanya. Disamping itu pembinaan diarahkan agar kelompok

masyarakat yang terbentuk mampu mengelola usaha bersama melalui kursus, pelatihan teknis,

manajemen, kewirausahaan, yang dapat diselengggarakan oleh pemerintah melalui dinas

terkait ataupun pihak swasta yang bersifat sukarela, sehingga mampu mengembangkan

usahanya melalui kegiatan temu usaha, pameran dalam rangka memasarkan hasilusahanya.

 

Pemberdayaan kelompok masyarakat mengarah pada hal-hal yang mengacu pada faktor-

faktor sebagai berikut.13

Page 14: Makalah Ekonomi Desa

a) Pemihakan dan pemberdayaan masyarakat dalam arti bahwa pemberdayaan diutamakan

untuk meningkatkan kemampuan, daya saing, dan partisipasi masyarakat kelas bawah.

b) Pemantapan ekonomi dan pendelegasian wewenang dalam pengelolaan

pembangunan yang mengembangkan peran serta masyarakat, dalam arti semakin

memberikan kesempatan yang lebih besar terhadap masyarakat pedesaan yang selama ini

terpinggirkan dan tidak pernah terlibat dalam pengambilan keputusan atas pembangunan

suatu daerah.

Pemberdayaan kelompok masyarakat berperan untuk membentuk karakter mayarakat

sehingga mampu meperkuat basis ekonomi dari sebuah desa. Dengan adanya pemberdayaan

kelompok di masyarakat, masyarakat diharapkan sebagai berikut.

a) Mampu menyediakan dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, meliputi primer dan

skunder.

b) Menyediakan prasarana dan sarana produksi secara lokal yang memungkinkanmasyarakat

dapat memperoleh dengan harga terjangkau dan kualitas bagus.

c) Meningkatkan peran kelompok masyarakat sebagai wadah untukmempermudah

pencapaian tujuan individu-individu.

d) Menciptakan hubungan kegiatan ekonomi produktif di daerah yang memilikiciri-ciri

berbasis sumber daya lokal (resource based), memiliki pasar yang jelas,dan

mengembangkan usaha dengan pemanfaatan teknologi.

e) Mampu menciptakan hubungan kemunikasi dan dasar hubungan ekonomi antar desa.

Secara umum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa adalah dengan

adanya pengembangan desa. Tujuan pengembangan perdesaan adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat perdesaan secara bertahap. Polanya pun tinggal menerapkan. Yaitu

melalui cara sebagai berikut.

a) Pembentukan lembaga koperasi oleh masyarakat, agar masyarakat mampu melaksanakan

prosesing, pemasaran dan melindungi dirinya dari ulah para spekulan.

b) Pengembangan produk pertanian unggulan yang berkualitas dan berdaya saing.

c) Peningkatan kesempatan berusaha dan bekerja guna peningkatan pendapatan.

d) Pengembangan lembaga-lembaga Pemerintah untuk memfasilitasi kebutuhan modal,

kegiatan usaha dan pengembangan SDM di perdesaan.

Kini pendekatan pengembangan perdesaan dilaksanakan secara holistik melalui core

business yakni penyediaan prasarana dan sarana dasar perdesaan dengan memperhatikan 14

Page 15: Makalah Ekonomi Desa

kelestarian lingkungan, sehingga dicapai pembangunan yang berkelanjutan. Pengembangan

perdesaan melalui bina manusia, bina lingkungan, dan bina usaha (Tribina). Sedangkan bina

usaha meliputi usaha-usaha pengembangan agribisnis, industri kecil/pengolahan, kerajinan

rakyat, pariwisata (agro-eko-kultur). Semua itu termasuk distribusi dan pemasarannya serta

pemanfaatan sumber daya alam, diimbangi dengan tumbuhnya agropolitan. Konsep dan

pendekatan baru tersebut menurut Ir. Moch Yusuf gayo yang telah melakukan kajian tentang

penyebab kemiskinan di perdesaan tersebut adalah merupakan solusi jitu bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat perdesaan. Jadi tantangan ke depan tak lain adalah mewujudkan

semua itu.

15

Page 16: Makalah Ekonomi Desa

BAB III

KESIMPULAN

Pengertian desa dalam kehidupan sehari-hari atau secara umum sering di istilahkan

dengan kampung, yaitu suatu daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota, yang dihuni

sekelompok masyarakat di mana sebagian besar mata pencahariannya sebagai petani,

sedangkan secara administratif desa adalah yang terdiri dari satu atau lebih atau dusun

digabingkan hingga menjadi suatu daerah yang berdiri sendiri atau berhak mengatur rumah

tangga sendiri (otonomi). Pada umumnya, desa memiliki ciri-ciri masyarakatnya yang

homogen, memegang erat kekeluargaan, mata pencahariannya lebih ke sektor agraris atau

kehidupannya masih bergantung pada alam.

Permasalahan-permasalahan yang umum terjadi di desa adalah masalah sarana-

prasarana (infrastruktur), rendahnya pendidikan, masalah pembangunan dan ekonomi, dan

sebagainya. Masalah ekonomi adalah masalah umum yang dialami oleh masyarakat desa.

Permasalahan ekonomi desa tersebut antara lain Masalah terbatasnya lapangan pekerjaan di

desa, kemiskinan, instabilitas ekonomi desa. Penyebab utamanya adalah rendahnya

produktivitas dan rendahnya sumber daya manusia yang ada di desa.

Dampak dari permasalahan ekonomi di desa adalah terjadinya urbanisasi masyarakat

desa ke kota dengan keterampilan orang desa yang sebagian agraris dan tidak dibutuhkan

oleh pasaran tenaga kerja kota yang industri dan jasa-jasa, sehingga mereka berusaha di sektor

informal dan buruh kasra, tidak memiliki rumah, sehingga menjadi tunawisma dan kembali

terjeebak pada kemiskinan, kemelaratan dan kesengsaraan. Beberapa solusi untuk mengatasi

permasalahan ekonomi desa adalah Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM),

Pengembangan kemampuan dalam permodalan, Pengembangan Kelembagaan Ekonomi

Rakyat.

16

Page 17: Makalah Ekonomi Desa

DAFTAR PUSTAKA

Rohimah, Afifatur. 2014. Memperkuat Basis Ekonomi Desa Melalui Pemberdayaan

Kelompok Masyarakat. (online)

(

http://www.academia.edu/9309288/Memperkuat_Basis_Ekonomi_Desa_Melalui_Pem

berdayaan_Kelompok_Masyarakat) diakses tanggal 25 September 2015

Haryanto, Hary. 2012. Kemiskinan dan Permasalahan di Pedesaan. (online)

(https://haryharyanto.wordpress.com/2012/10/28/kemiskinan-dan-permasalahan-di-

pedesaan/) diakses tanggal 27 September 2015

Djoko, Dadang. 2014. Permasalahan yang dihadapi dalam Pembangunan Desa. (online)

(http://dadangdjoko.blogspot.co.id/2014/05/permasalahan-yang-dihadapi-dalam.html)

diakses tanggal 27 September 2015

Anonim. 2011. Potensi dan Masalah. (online)

(https://lhsdesalebakjabung.wordpress.com/potensi-dan-masalah/) diakses tanggal 27

September 2015

Latif, Iskhak. ().upaya peningkatan perekonomian masyarakat melalui Usaha Alternatif di

Desa Randualas, Kabupaten Madiun. (online) (

http://eprints.uinsby.ac.id/181/1/Randualas.pdf) diakses tanggal 27 September 2015

Daniel, Dasril. 2008. Pembangunan Pedesaan. (online)

(http://dasvenches.blogspot.co.id/2008/09/pembangunan-pedesaan.html) diakses

tanggal 28 September 2015

Naimah,2015 ,cirri-ciri masyarakat desa,(online),(http://naimaht.blogspot.co.id/2015/01/ciri-

ciri-masyarakat-desa.html),diakses 25 deptember 2015

Subianto,2015, cirri pedesaan,(online),(https://subiantogeografi.wordpress.com/pengertian-

desa-dan-kota),diakses 24 september 2015

17