makalah dm ges

Download Makalah Dm Ges

If you can't read please download the document

Upload: nena-nananiinaluvtluvtsakmodare

Post on 05-Aug-2015

182 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

MAKALAH IPTEKDIABETES MELLITUS GESTASIONALOLEH: ARIF HARI PRASETYO DWI ANA RESTI UTAMI LIA RACHMASARI SAWITRI RAHMA CAHYANINGSIH (P071311100 (P071311100 (P071311100 ) ) )(P07131110071)POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA JURUSAN GIZI 2012PENGERTIAN Diabetes Mellitus adalah suatu gangguan metabolik kronik yang tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol yang dikarakteristikkan dengan hiperglikemik, karena defisiensi atau ketidakadekuatan penggunaan insulin (Engram : 532) Gestational diabetes (diabetes melitus gestasional atau, GDM) adalah suatu kondisi di mana perempuan tanpa sebelumnya didiagnosis diabetes menunjukkan kadar glukosa darah tinggi selama kehamilan. Diabetes Mellitus Gestasional (GDM) menurut World Health Organization (WHO) dengan sedikit modifikasi yang telah dilakukan oleh American Diabetes Association (ADA), adalah intoleransi glukosa pada waktu kehamilan, pada wanita normal atau yang mempunyai gangguan toleransi glukosa setelah terminasi kehamilan. Estimasi kasus diabetes mellitus berdasarkan prevalensi global pada tahun 1995 adalah kira-kira 135 juta orang manakala projeksinya ke tahun 2025 akan menunjukkan angka peningkatan yaitu kira-kira 300 juta.kira-kira 135.000 wanita hamil yang mengalami GDM setiap tahun yaitu kira-kira 3-5%. Pada kehamilan trimester pertama kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap transportasi glukosa dari ibu ke janin. Sebagian besar DMG asimtomatis sehingga diagnosis ditentukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin. Di Indonesia insiden DMG sekitar 1,9-3,6% dan sekitar 40-60% wanita yang pernah mengalami DMG pada pengamatan lanjut pasca persalinan akan mengidap diabetes mellitus atau gangguan toleransi glukosa. Angka lahir mati terutama pada diabetes yang tidak terkendali dapat terjadi 10 kali dari normal. Wijono melaporkan rasio 0,18% diabetes dalam kehamilan di RS Dr. Cipto Mangunkusumo.PENYEBAB Pada saat seorang wanita hamil, ada beberapa hormon yang mengalami peningkatan jumlah. Misalnya, hormon kortisol, estrogen, dan human placental lactogen (HPL). Ternyata, saat hamil, peningkatan jumlah hormon-hormon tersebut mempunyai pengaruh terhadap fungsi insulin dalam mengatur kadar gula darah (glukosa). Kondisi ini menyebabkan kondisi yang kebal terhadap insulin yang disebut sebagai insulin resistance Saat fungsi insulin dalam mengendalikan kadar gula dalam darah terganggu, jumlah gula dalam darah pasti akan naik. Hal inilah yang kemudian menyebabkan seorang wanita hamil menderita diabetes gestasional. Selain hal tersebut, ada beberapa faktor yang memperbesar terjadinya diabetes gestasional pada ibu-ibu hamil. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah kegemukan, obesitas, tekanan darah tinggi, pernah melahirkan bayi yang besar (lebih dari 4 kg), pernah melahirkan bayi yang cacat, pernah mengalami diabetes gestasional sebelumnya, mempunyai keluarga yang menderita diabetes, berasal dari suku bangsa tertentu (Afrika, latin, Asia, dan Amerika), dan hamil saat berusia di atas 30 tahun.FAKTOR RESIKO Menurut data skrining dan diagnosis GDM yang dikeluarkan oleh ADA,2008 Standard of Medical Care, pada wanita ras Hispanik, Afrika, Amerika, Asia Timur dan Asia Selatan mempunyai risiko mendapat GDM berada di kategori sedang. Mereka perlu melakukan tes gula darah pada kehamilan 24 28 minggu. Ditambah lagi, risiko mendapat GDM pada ibu hamil yang umurnya kurang dari 21 tahun adalah 1%, lebih dari 25 tahun adalah 14%, umur ibu diantara 21 30 tahun adalah kurang dari 2% dan ada ibu yang umurnya lebih dari 30 tahun adalah 8 14% mengikut statistik yang didapatkan dari buku Diabetology of Pregnancy,oleh M.Porta, F.M. Matschinsky Vol 17 dengan tahun publikasi 2005. Dengan ini, bisa dirangkupkan wanita di Negara Asia atau di Negara Indonesia sendiri mempunyai risiko untuk mendapat GDM dan pada lingkupan usia lebih dari 25 tahun mempunyai risiko tinggi mendapat GDM. Ada Beberapa Faktor Resiko Terjadinya DMG : Beberapa kali keguguran Riwayat melahirkan bayi cacat Pernah melahirkan bayi > 4000 gram Riwayat Preeklampsia Umur ibu hamil > 30 tahun Riwayat DM dalam keluarga Riwayat DMG pada kehamilan sebelumnya Infeksi saluran kemih berulang ulang selama kehamilanJENIS Pada DM dengan kehamilan, ada 2 kemungkinan yang dialami oleh si Ibu: 1. Ibu tersebut memang telah menderita DM sejak sebelum hamil. 2. Si ibu mengalami/menderita DM saat hamil. Klasifikasi DM dengan Kehamilan menurut Pyke: Klas I : Gestasional diabetes, yaitu diabetes yang timbul pada waktu hamil dan menghilang setelah melahirkan. Klas II : Pregestasional diabetes, yaitu diabetes mulai sejak sebelum hamildan berlanjut setelah hamil. Klas III : Pregestasional diabetes yang disertai dengan komplikasi penyakit pembuluh darah seperti retinopati, nefropati, penyakit pembuluh darah panggul dan pembuluh darah perifer. 90% dari wanita hamil yang menderita Diabetes termasuk ke dalam kategori DM Gestasional (Tipe II) dan DM yang tergantung pada insulin (Insulin Dependent Diabetes Mellitus = IDDM, tipe I)GEJALA Melalui hasil tes laboratorium, kadar gula darahnya berlebihan Cepat merasa haus terus-menerus Sering buang air kecil, terutama pada malam hari Mudah lelah Sering mual Mengalami infeksi pada kandung kemih, vagina, maupun kulit Penglihatan agak kabur Setelah melahirkan biasanya bayi yang dilahirkan berukuran besar (giant baby)DIAGNOSA Skrining Fourth International Workshop-Conference on Gestational Diabetes: Merekomendasikan skrining untuk mendeteksi Diabetes Gestasional : Risiko Rendah :Tes glukosa darah tidak dibutuhkan apabila : Angka kejadian diabetes gestational pada daerah tersebut rendah Tidak didapatkan riwayat diabetes pada kerabat dekat Usia < 25 tahun Berat badan normal sebelum hamil Tidak memiliki riwayat metabolism glukosa terganggu Tidak ada riwayat obstetric terganggu sebelumnya Risiko Sedang : Dilakukan tes gula darah pada kehamilan 24 28 minggu terutama pada wanita dengan ras Hispanik, Afrika, Amerika, Asia Timur, dan Asia Selatan Risiko Tinggi : Wanita dengan obesitas, riwayat keluarga dengan diabetes, mengalami glukosuria (air seni mengandung glukosa) O Dilakukan tes gula darah secepatnya. Bila diabetes gestasional tidak terdiagnosis maka pemeriksaan gula darah diulang pada minggu 24 28 kehamilan atau kapanpun ketika pasien mendapat gejala yang menandakan keadaan hiperglikemia (kadar gula di dalam darah berlebihan) Dari Metzger dan Coustan (1998) : Skrining selektif seharusnya digunakan pada diabetes gestasional seperti skrining diabetes pada umumnya. Teknik skrining dianjurkan bagi semua wanita hamil menurut American Diabetes Association (2005) dengan menggunakan : Pasien diberikan 50 g beban glukosa oral, dan kadar gula darahnyadiperiksa 1 jam kemudian. Bila kadar glukosa plasma > 140 mg/dl maka perlu dilanjutkan dengan tes toleransi glukosa 3 jam. Tes ini cukup efektif untuk mengidentifikasikan wanita dengan diabetes gestational.Tes toleransi glukosa oral adalah tes dimana pasien diberikan 100 g beban glukosa oral, kemudian diperiksa kadar gula darahnya dengan hasil pada pasien normal : Pemeriksaan Puasa Jam 1 Jam 2 Jam 3 < 180 < 155 126 >140Tabel 2. Tes Beban Glukosa Oral (WHO)PATOFISIOLOGI Pada DMG, akan terjadi suatu keadaan di mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya, komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah (kadar gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi). Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana sirkulasi janin juga ikut terjadi komposisi sumber energi abnormal. (menyebabkan kemungkinan terjadi berbagai komplikasi). Selain itu terjadi juga hiperinsulinemia sehingga janin juga mengalami gangguan metabolik (hipoglikemia, hipomagnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, dan sebagainya.TERAPI Kehamilan harus diawasi secara teliti sejak dini untuk mencegah komplikasi pada ibu dan janin. Tujuan utama pengobatan DM dengan hamil: 1. Mencegah timbulnya ketosis dan hipoglikemia. 2. Mencegah hiperglikemik dan glukosuria seminimal mungkin. 3. Mencapai usia kehamilan seoptimal mungkin. Biasanya kebanyakan penderita diabetes atau DM gestasional yang ringan dapat di atasi dengan pengaturan jumlah dan jenis makanan, pemberian anti diabetik secaraoral, dan mengawasi kehamilan secara teratur. Karena 15-20% dari pasien akan menderita kekurangan daya pengaturan glukosa dalam masa kehamilan, maka kelompok ini harus cepat-cepat diidentifikasi dan diberikan terapi insulin. Bila kadar plasma glukosa sewaktupuasa 105 mg/ml atau kadar glukosa setelah dua jam postprandial 120 mg/ml pada dua pemeriksaan atau lebih, dalam tempo 2 (dua) Minggu, maka dianjurkan agar penderita diberikan terapi insulin. Obat DM oral kontradiksi. Penentuan dosis insulin bergantung pada: BB ibu, aktivitas, KGD, komplikasi yang ada. Prinsip: dimulai dengan dosis kecil reguler insulin 3 kali sehari, dosis dinaikkan bertahap sesuai respons penderita. Obat DM: o Meningkatkan jumlah insulin Sulfonilurea (glipizide GITS, glibenclamide, dsb.) Meglitinide (repaglinide, nateglinide) Insulin injeksio Meningkatkan sensitivitas insulin Biguanid/metformin Thiazolidinedione (pioglitazone, rosiglitazone) o Mempengaruhi penyerapan makanan Acarbose risiko hipoglikemia berikan glukosa oralo Hati-hati(minuman manis atau permen) Terapi nutrisi adalah terapi utama di dalam penatalaksanaan diabetes. Tujuan utama terapi diet adalah menyediakan nutrisi yang cukup bagi ibu dan janin, mengontrol kadar glukosa darah, dan mencegah terjadinya ketosis (kadar keton meningkat dalam darah). Penderita diabetes menurut Lokakarya LIPI/NAS (1968) dengan berat badan rata-rata cukup diberi diet 1200 1800 kalori sehari selama kehamilan. Pada wanita diabetes gestasional dengan berat badan normal dibutuhkan 30kkal/kg/hari. Pada wanita dengan obesitas (Indeks Massa Tubuh > 30 kg/m2) dibutuhkan 25 kkal/kg/hari Pola makan 3 kali makan besar diselingi 3 kali makanan kecil dianjurkan dalam sehari. Pembatasan jumlah karbohidrat 40% dari jumlah makanan dalam sehari dapat menurunkan kadar glukosa darah postprandial (2 jam setelah makan).SUMBERhttp://www.anneahira.com/penyebab-diabetes-militus.htm http://www.mitrakeluarga.com/depok/diabetes-melitus-gestasional-diabetesdalam-kehamilan/ http://www.news-medical.net/health/Gestational-Diabetes-What-is-GestationalDiabetes-(Indonesian).aspx http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32649/4/Chapter%20I.pdf http://adulgopar.files.wordpress.com/2009/12/diabetes-dalam-kehamilan.pdf