kie dm makalah 100%
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
1/34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pelayanan Kefarmasian (Pharmaceutical care) adalah suatu tanggung jawab
profesi dari apoteker dalam mengoptimalkan terapi dengan cara mencegah dan
memecahkan masalah terkait obat (Drug Related problem). Ketidakpatuhan (non
compliance) dan ketidaksepahaman (non corcondance) pasien dalam menjalankan
terapi merupakan salah satu penyebab kegagalan terapi. Hal ini sering disebabkan
karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman pasien tentang obat dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan obat untuk terapinya.leh karena itu!
untuk mencegah penggunaan obat yang salah (drug misuse) dan untuk menciptakan
pengetahuan dan pemahaman pasien dalam penggunaan obat yang akan berdampak
pada kepatuhan pengobatan dan keberhasilan dalam proses penyembuhan maka sangat
diperlukan pelayanan informasi obat untuk pasien dan keluarga melalui konseling
obat.
Konseling obat sebagai salah satu metode edukasi pengobatan secara tatap
muka atau wawancara! merupakan salah satu bentuk pelayanan kefarmasian dalam
usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien dalam penggunaan
obat. "ntuk itu #poteker perlu mengembangkan keterampilan dalam menyampaikan
informasi dan memberi moti$asi agar pasien dapat mematuhi dan memahami
penggunaan obatnya terutama untuk pasien%pasien geriatri! pediatri dan pasien%pasien
yang baru pulang dari rumah sakit serta pasien%pasien yang menggunakan obat dalam
jangka waktu lama terutama dalam penggunaan obat%obat tertentu seperti obat%obat
cardio$asculer! diabetes! &'! asthma! dan obatobat untuk penyakit kronis lainnya.
Konseling obat diharapkan tidak hanya memberikan informasi tentang obat tetapi
sekaligus memberikan pendidikan dan pemahaman tentang pengobatannya danmemastikan bahwa pasien dapat menggunakan obat dengan benar.
Tujuan
a. &ersedianya acuan atau panduan bagi apoteker dalam rangka pelayanan
konseling kepada pasien dan keluarganya.
b. &erselenggaranya pelayanan konseling yang tepat sesuai kebutuhan.
c. eningkatkan kompetensi apoteker dalam pelayanan konseling di
sarana kesehatan
1
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
2/34
Sasaran
#poteker yang bekerja di Rumah *akit! #potek! Puskesmas dan sarana
pelayanan kesehatan lainnya.
1.2 PELAYANAN KONSELIN
Pengert!an K"nsel!ng
Konseling berasal dari kata counsel yang artinya memberikan saran!
melakukan diskusi dan pertukaran pendapat. Konseling adalah suatu kegiatan bertemu
dan berdiskusinya seseorang yang membutuhkan (klien) dan seseorang yang
memberikan (konselor) dukungan dan dorongan sedemikian rupa sehingga klien
memperoleh keyakinan akan kemampuannya dalam pemecahan masalah. Kegiatan
konseling dapat diberikan atas inisiatif langsung dari apoteker mengingat perlunya
pemberian konseling karena pemakaian obat%obat dengan cara penggunaan khusus!
obat%obat yang membutuhkan terapi jangka panjang sehingga perlu memastikan untuk
kepatuhan pasien
meminum obat..
Tujuan K"nsel!ng
a. Tujuan U#u#
• eningkatkan keberhasilan terapi• emaksimalkan efek terapi
• eminimalkan resiko efek samping
• eningkatkan cost effecti$eness
• enghormati pilihan pasien dalam menjalankan terapi
b. Tujuan K$usus %
• eningkatkan hubungan kepercayaan antara apoteker dengan pasien
• enunjukkan perhatian serta kepedulian terhadap pasien
• embantu pasien untuk mengatur dan terbiasa dengan obatnya
• embantu pasien untuk mengatur dan menyesuaikan dengan penyakitnya
• eningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan.
• encegah atau meminimalkan Drug Related Problem
• eningkatkan kemampuan pasien untuk memecahkan terapi
• engerti permasalahan dalam pengambilan keputusan
• embimbing dan mendidik pasien dalam menggunakan obat
&an'aat K"nsel!ng
a. Bag! (as!en
• enjamin keamanan dan efektifitas pengobatan
2
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
3/34
• endapatkan penjelasan tambahan mengenai penyakitnya
• embantu dalam merawat atau perawatan kesehatan sendiri
• embantu pemecahan masalah terapi dalam situasi tertentu
• enurunkan kesalahan penggunaan obat
• eningkatkan kepatuhan dalam menjalankan terapi• enghindari reaksi obat yang tidak diinginkan
• eningkatkan efekti$itas + efisiensi biaya kesehatan
b. Bag! A("teker
• enjaga citra profesi sebagai bagian dari tim pelayanan kesehatan.
• ewujudkan bentuk pelayanan asuhan kefarmasian sebagai tanggung jawab
profesi apoteker.
• enghindarkan apoteker dari tuntutan karena kesalahan penggunaan obat
( edication error )
• *uatu pelayanan tambahan untuk menarik pelanggan sehingga menjadi upaya
dalam memasarkan jasa pelayanan.
Pr!ns!( Dasar K"nsel!ng
Prinsip dasar konseling adalah terjadinya kemitraan atau korelasi antara
pasien dengan apoteker sehingga terjadi perubahan perilaku pasien secara sukarela.
Pendekatan #poteker dalam pelayanan konseling mengalami perubahan model
pendekatan dari pendekatan ,edical odel- menjadi Pendekatan,Helping model-.
Hal%hal yang perlu diperhatikan oleh apoteker
Sasaran K"nsel!ng
a. K"nsel!ng Pas!en )a*at +alan
Pemberian konseling untuk pasien rawat jalan dapat diberikan pada saat
pasien mengambil obat di apotik! puskesmas dan di sarana kesehatan lain. Pemilihan
tempat konseling tergantung dari kebutuhan dan tingkat kerahasian / kerumitan akan
hal%hal yang perlu dikonselingkan ke pasien. Konseling pasien rawat jalan diutamakan
pada pasien yang
3
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
4/34
0. enjalani terapi untuk penyakit kronis! dan pengobatan jangka panjang. (Diabetes!
&'! epilepsi! H12/#1D*! dll )
3. endapatkan obat dengan bentuk sediaan tertentu dan dengan cara pemakaian yang
khusus isal suppositoria! enema! inhaler! injeksi insulin dll.
4. endapatkan obat dengan cara penyimpanan yg khusus. isal insulin dll
5. endapatkan obat%obatan dengan aturan pakai yang rumit! misalnya pemakaian
kortikosteroid dengan tapering down.
6. 7olongan pasien yang tingkat kepatuhannya rendah! misalnya geriatrik! pediatri.
8. endapatkan obat dengan indeks terapi sempit ( digo9in! phenytoin! dll )
:. endapatkan terapi obat%obatan dengan kombinasi yang banyak (polifarmasi )
b. K"nsel!ng Pas!en )a*at Ina(
Konseling pada pasien rawat inap! diberikan pada saat pasien akan
melanjutkan terapi dirumah *elain pemberian konseling pada saat akan pulang!
konseling pada pasien rawat inap juga diberikan pada kondisi sebagai berikut
• Pasien dengan tingkat kepatuhan dalam minum obat rendah.
• #danya perubahan terapi yang berupa penambahan terapi! perubahan regimen
terapi! maupun perubahan rute pemberian.
&asala$ ,ala# k"nsel!ng
a. Pen-ebab ket!,ak(atu$an ,ala# (enggunaan "bat
'eberapa penyebab dari ketidak patuhan pasien dalam penggunaan obat dapat
disebabkan karena faktor pasien sendiri maupun faktorfaktor yang lain.
0. ;aktor Penyakit
a. Keparahan atau stadium penyakit! kadang orang yang merasa sudah lebih baik
kondisinya tidak mau meneruskan pengobatan.
b.
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
5/34
4. ;aktor Pasien
a. erasa kurang pemahaman mengenai keseriusan dari penyakit dan hasil yang
didapat jika tidak diobati.
b. enganggap pengobatan yang dilakukan tidak begitu efektif
c. oti$asi ingin sembuh
d. Kepribadian / perilaku! misalnya orang yang terbiasa hidup teratur dan disiplin
akan lebih patuh menjalani terapi.
e. Dukungan lingkungan sekitar / keluarga.
f. *osio%demografi pasien umur! tingkat pendidikan! pekerjaan dll
5. ;aktor Komunikasi
a. Pengetahuan yang kurang tentang obat dan kesehatan
b. Kurang mendapat instruksi yang jelas tentang pengobatannya.
c. Kurang mendapatkan cara atau solusi untuk mengubah gaya hidupnya.
d. Ketidakpuasan dalam berinteraksi dengan tenaga ahli kesehatan.
e. #poteker tidak melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan.
Strateg! untuk #enega$ ket!,ak(atu$an
% #poteker bekerjasama dengan dokter untuk mempermudah jadwal pengobatan
dengan menurunkan jumlah obat! menurunkan inter$al dosis perhari dan
penyesuaian regimen dosis untuk penggunaan terbaik pasien sehari%hari.
% enyediakan alat bantu pengingat dan pengaturan penggunaan obat! misalnya alarm!
chart.
% engingatkan pasien dengan telepon atau surat untuk pembelian (refill) obat
kembali.
% engembangkan pengertian dan sikap mendukung di pihak keluarga pasien dalam
mengingatkan penggunaan obat.
etode pemberian moti$asi dalam menangani ketidakpatuhan
0. >elaskan keuntungan dari penggunaan obat
3. &ingkatkan kewaspadaan pasien dari gejala penyakit yang diperlihatkan dan
membutuhkan pengobatan.
4. >elaskan bahwa pasien harus dapat menge$alusai dirinya sendiri
5. 'antu pasien untuk mengembangkan kepercayaan dirinya
1./ IN0)AST)UKTU) KONSELIN
Su#ber Da-a &anus!a
5
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
6/34
Dalam mewujudkan pelayanan konseling yang baik maka kemampuan
komunikasi harus ditingkatkan. 1ni penting agar terjalin komunikasi yang efektif dan
intensif antara apoteker dengan pasien . *trategi komunikasi yang dapat dipakai oleh
apoteker dalam melaksanakan konseling adalah sebagai berikut
• embantu dengan cara bersahabat
• enunjukkan rasa empati pada pasien
• Kemampuan non$erbal dalam berkomunikasi
#da beberapa kemampuan non$erbal yang sangat membantu keberhasilan
konseling antara apoteker dan pasien! yaitu
0. *enyum dan wajah yang bersahabat! apoteker harus menunjukan perasaan yang
bahagia saat akan melakukan konseling! karena ekspresi wajah apoteker akan
mempengaruhi suasana hati pasien.3. Kontak mata! kontak mata langsung boleh terjadi 6?@ sampai :6@ selama sesi
konseling.
4. 7erakan tubuh! harus dilakukan seefektif mungkin. >ika terlalu berlebihan kadang
akan mempengaruhi mood pasien. *entuhan pada pasien juga kadang dibutuhkan
untuk membuatnya merasa tenang.
5. >arak antara apoteker dan pasien! jarak yang terlalu jauh membuat komunikasi
menjadi tidak efektif! begitu juga dengan jarak yang terlalu dekat. *ehinggga posisi
dan jarak duduk antara apoteker dan pasien diatur agar pasien merasa nyaman.
6. 1ntonasi *uara! selama komunikasi berlangsung intonasi suara apoteker harus
diperhatikan. *uara yang terlalu pelan atau keras membuat komunikasi menjadi
tidak efektif. 'egitu juga dengan penekanan%penekanan kalimat yang dilakukan.
8. Penampilan apoteker yang bersih dan rapih membuat pasien merasa lebih nyaman.
Sarana Penunjang
a. )uang atau te#(at k"nsel!ng
"ntuk melaksanakan kegiatan konseling yang efektif sebaiknya konseling tidak
dilakukan hanya di counter pada saat penyerahan obat! tetapi diruang khusus untuk
konseling. Ruang yang disediakan untuk konseling sebaiknya memenuhi kriteria
sebagai berikut
0. &ertutup dan tidak banyak orang keluar masuk! sehingga pri$acy pasien terjaga dan
pasien lebih leluasa menanyakan segala sesuatu tentang pengobatan.
3. &ersedia meja dan kursi yang cukup untuk konselor maupun klien (pasien)
4. empunyai penerangan yang cukup dan sirkulasi udara yang bagus
5.
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
7/34
6. >ika jumlah pasien banyak dan mempunyai beberapa tenaga #poteker sebagai
konselor! sebaiknya ruang konseling lebih dari satu.
b. Alat Bantu K"nsel!ng
#gar konseling menjadi lebih efektif ada beberapa alat bantu yang dapat digunakan.
Perlengkapan #poteker dalam melaksanakan konseling
0. Panduan konseling! berisi daftar (check list) untuk mengingatkan #poteker point%
point konseling yang penting.
3. Kartu Pasien! berisi identitas pasien dan catatan kunjungan pasien
4.
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
8/34
Pers!a(an Dala# &elakukan K"nsel!ng
"ntuk menerapkan suatu konseling yang baik maka #poteker harus memiliki
persiapan. #poteker sebaiknya melihat dahulu data rekam medik pasien. 1ni penting
agar apoteker dapat mengetahui kemungkinan masalah yang terjadi seperti interaksi
obat maupun kemungkinanan alergi pada obat%obatan tertentu.
*elain itu apoteker juga harus mempersiapkan diri dengan informasi!informasi terbaru
yang berhubungan dengan pengobatan yang diterima oleh pasien.
Pertan-aan Dala# K"nsel!ng
Pemilihan kalimat tanya merupakan faktor yang penting dalam mewujudkan
keberhasilan komunikasi. Pertanyaan yang digunakan sebaiknya adalah open%ended
Cuestions. Dengan pertanyaan model ini memungkinkan apoteker memperoleh
beberapa informasi yang dibutuhkan dari satu pertanyaan saja. Pertanyaan dengan
jawaban -ya- atau -tidak! sebaiknya dihindari. 'egitu juga dengan pertanyaan yang
berasal dari pendapat #poteker. pen%ended Cuestions akan menghasilkan respon
yang memuaskan sebab pertanyaan ini akan memberikan informasi yang maksimal.
Kata tanya sebaiknya dimulai dengan -bagaimana- atau -mengapa-.
Ta$a(an K"nsel!ng
#poteker harus memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum memulai sesi
konseling. *elain itu apoteker harus mengetahui identitas pasien (terutama nama)
sehingga pasien merasa lebih dihargai. Hubungan yang baik antara apoteker dan
pasien dapat menghasilkan pembicaraan yang menyenangkan dan tidak kaku. >ika
pasien terlihat keberatan dengan lamanya waktu pembicaraan! maka apoteker dapat
bertanya apakah konseling boleh dilakukan melalui telepon atau dapat bertanya
alternatif waktu/hari lain untuk melakukan konseling yang efektif.
D!skus! untuk #engu#(ulkan !n'"r#as! ,an !,ent!'!kas! #asala$
Pada sesi ini #poteker dapat mengetahui berbagai informasi dari pasien
tentang masalah potensial yang mungkin terjadi selama pengobatan. Pasien bisa
merupakan pasien baru ataupun pasien yang meneruskan pengobatan
a. Diskusi dengan pasien baru
8
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
9/34
>ika pasien masih baru maka #poteker harus mengumpulkan informasi dasar
tentang pasien dan tentang sejarah pengobatan yang pernah diterima oleh pasien
tersebut.
b. Diskusi dengan pasien yang meneruskan pengobatan
Pasien yang sudah pernah mendapatkan konseling sebelumnya! sehingga #poteker
hanya bertugas untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan kondisi maupun
pengobatan baru yang diterima oleh pasien baik yang diresepkan maupun yang
tidak diresepkan.
c. endiskusikan Resep yang baru diterima
• #poteker harus bertanya apakah pasien pernah menerima pengobatan
sebelumnya. #poteker harus bertanya pengobatan tersebut diterima pasien
dari mana! apakah dari #poteker juga! atau dari psikiater dan lain sebagainya.
>ika pasien pernah menerima pengobatan sebelumnya maka dapat di tanyakan
tentang isi topik konseling yang pernah diterima oleh pasien tersebut.
• #poteker sebaiknya bertanya terlebih dahulu tentang penjelasan apa yang
telah diterima oleh pasien . 1ni penting untuk mempersingkat waktu konseling
dan untuk menghindari pasien mendapatkan informasi yang sama yang bisa
membuatnya merasa bosan atau bahkan informasi yang berlawanan yang
membuat pasien bingung. Diskusi ini juga harus dilakukan dengan katakata
yang mudah diterima oleh pasien sesuai dengatingkat sosial % ekonomi pasien.
• Regimen pengobatan! pasien harus diberitahu tentang guna obat dan berapa
lama pengobatan ini akan diterimanya. Pada tahap ini #poteker juga harus
melihat kecocokan dosis yang diterima oleh pasien sehingga pengobatan
menjadi lebih optimal.
d. endiskusikan pengulangan resep dan pengobatan
Kegunaan pengobatan! #poteker diharapkan memberikan penjelasan tentang guna
pengobatan yang diterima oleh pasien serta bertanya tentang kesulitan%kesulitan apa
yang dihadapi oleh pasien selama menerima pengobatan. =fektifitas pengobatan!
#poteker harus mengetahui efektifitas dari pengobatan yang diterima oleh pasien.
#poteker harus bertanya pada pasien apakah pengobatan yang diterima telah
membantu keadaan pasien menjadi lebih baik. =fek samping pengobatan! #poteker
harus mengetahui dengan pasti efek samping pengobatan dan kemungkinan terjadinya
efek samping kepada pasien tersebut. Pasien sebaiknya diberitahukan kemungkinan
tanda%tanda efek samping sehingga pasien dapat melakukan tindakan pre$entif
terhadap keadaan tersebut.
9
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
10/34
a. D!skus! untuk #enega$ atau #e#ea$kan #asala$ ,an
#e#(elajar!n-a.
*etiap alternatif cara pemecahan masalah harus didiskusikan dengan pasien. #poteker
juga harus mencatat terapi dan rencana untuk monitoring terapi yang diterima oleh
pasien. 'aik pasien yang menerima resep yang sama maupun pasien yang menerima
resep baru! keduanya harus diajak terlibat untuk mempelajari keadaan yang
memungkinkan tercipta masalah. *ehingga masalah terhadap pengobatan dapat
diminimalisasi.
b. &e#ast!kan (as!en tela$ #e#a$a#! !n'"r#as! -ang ,!(er"le$.
#poteker harus memastikan apakah informasi yang diberikan selama konseling dapat
dipahami dengan baik oleh pasien dengan cara meminta kembali pasien untuk
mengulang informasi yang sudah diterima. Dengan cara ini pula dapat diidentifikasi
adanya penerimaan informasi yang salah sehingga dapat dilakukan tindakan
pembetulan.
. &enutu( ,!skus!
*ebelum menutup diskusi sangat penting untuk #poteker bertanya kepada pasien
apakah ada hal%hal yang masih ingin ditanyakan maupun yang tidak dimengerti oleh
pasien. engulang pernyataan dan mempertegasnya merupakan hal yang sangat
penting sebelum penutupkan sesi diskusi! pesan yang diterima lebih dari satu kali dan
diberi penekanan
biasanya akan diingat oleh pasien.
,. 0"ll"*u( ,!skus!
;ase ini agak sulit dilakukan sebab terkadang pasien mendapatkan #poteker yang
berbeda pada sesi konseling selanjutnya. leh sebab itu dokumentasi kegiatan
konseling perlu dilakukan agar perkembangan pasien dapat terus dipantau.
As(ek k"nsel!ng -ang $arus ,!sa#(a!kan ke(a,a (as!en
0. Deskripsi dan kekuatan obat
• #poteker harus memberikan informasi kepada pasien mengenai
• 'entuk sedian dan cara pemakaiannya
• Eama dan Fat aktif yang terkandung didalamnya
• Kekuatan obat (mg/g)
3. >adwal dan cara penggunaan
Penekanan dilakukan untuk obat dengan instruksi khusus seperti -minum obat
sebelum makan-! -jangan diminum bersama susu- dan lain sebagainya. Kepatuhan
pasien tergantung pada pemahaman dan perilaku sosial ekomoninya.
10
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
11/34
4. ekanisme kerja obat
#poteker harus mengetahui indikasi obat! penyakit/gejala yang sedang diobati
sehingga #poteker dapat memilih mekanisme mana yang harus dijelaskan! ini
disebabkan karena banyak obat yang multi%indikasi. Penjelasan harus sederhana dan
ringkas agar mudah dipahami oleh pasien
5. Dampak gaya hidup
'anyak regimen obat yang memaksa pasien untuk mengubah gaya hidup. #poteker
harus dapat menanamkan kepercayaan pada pasien mengenai manfaat perubahan gaya
hidup untuk meningkatkan kepatuhan pasien.
6. Penyimpanan
Pasien harus diberitahukan tentang cara penyimpanan obat terutama obat%obat yang
harus disimpan pada temperatur kamar! adanya cahaya dan lain sebagainya. &empat
penyimpanan sebaiknya jauh dari jangkauan anak%anak.
8. =fek potensial yang tidak diinginkan
#poteker sebaiknya menjelaskan mekanisme atau alas an terjadinya toksisitas secara
sederhana. Penekanan penjelasan dilakukan terutama untuk obat yang menyebabkan
perubahan warna urin! yang menyebabkan kekeringan pada mukosa mulut! dan lain
sebagainya. Pasien juga diberitahukan tentang tanda dan gejala keracunan.
1.3 DOKU&ENTASI
Dalam pelayanan konseling obat kegiatan pendokumentasian sangat
diperlukan. &ujuan pendokumentasian pelayanan konseling obat adalah
a. endapatkan data / profil pasien
b. engetahui riwayat penyakit pasien
c. emantau kepatuhan pasien dalam berobat
d. enge$aluasi pemahaman pasien tentang pengobatan
e. enyediakan data jika terjadi tuntutan pada kesalahan penggunaan obat
f. enyediakan data untuk e$aluasi kegiatan kefarmasian.
g. enyediakan data untuk e$aluasi terapi
Pendokumentasian dapat berupa kartu konseling yang berisi data pasien dan
kegiatan konseling yang dilakukan dan buku besar pencatatan kegiatan untuk
mencatat $olume kegiatan. Dalam pendokumentasian perlu dicantumkan
petugas yang melaksanakan konseling.
1.4 E5ALUASI
11
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
12/34
=$aluasi kegiatan pelayanan kefarmasian ditujukan untuk mengukur
kemampuan dalam pelayanan dan mencari upaya untuk meningkatkan mutu
pelayanan. =$aluasi dalam konseling obat terdiri dari dua kegiatan! yaitu
E6aluas! keg!atan Pela-anan
'ertujuan untuk melihat kapasitas pelayanan dan meningkatkan kinerja petugas yang
memberikan konseling (konselor). =$aluasi kegiatan ini dapat dilakukan dengan
menganalisis data yang ada dari kegiatan konseling yang sudah dilakukan maupun
dengan melakukan wawancara kepada pasien. Dalam melakukan wawancara dapat
dibuat kuesioner sebagai alat pengumpul data.
Hal%hal yang didapatkan dalam e$aluasi adalah
a. Kapasitas kegiatan ( jumlah pasien! jumlah kasus! dll )
b. acam kegiatan konseling ( rujukan dokter! pasien aktif bertanya! kelompok pasien
tertentu! dll )
c. "ntuk pengobatan penyakit kronis! perlu dihitung jumlah pasien yang rutin berobat
dan jumlah pasien drop out pengobatan
d. Proses perubahan perilaku pasien sebagai hasil dari konseling
e. Pendapat pasien tentang kegiatan konseling (dlm bentuk kuisioner)
f. Pendapat pasien tentang petugas konseling ( konselor ) / kuisioner
g. Aaktu tunggu / lamanya pelayanan konseling
h. 1nfrastruktur dalam kegiatan konseling (kebijakan! protap! *D dll)
E6aluas! Ke(atu$an Pas!en Dala# Peng"batan
Kegiatan ini lebih bersifat pengamatan pada masing%masing pasien. Dengan
mempunyai dokumen yang berisi riwayat pengobatan pasien! apoteker yang
memberikan konseling dapat melakukan pengamatan apakah pasien patuh dalam
menjalani pengobatan. #poteker dapat mengambil tindakan untuk memperbaiki
kepatuhan pasien dalam melaksanakan pengobatan. Kegiatan ini *angat bermanfaat
pada pengobatan penyakit kronis. 'eberapa pengamatan yang dapat dilakukan adalah
a. enghitung waktu pengulangan pemberian / perolehan obat (refill)
b. enghitung jumlah obat yang tersisa pada saat pengulangan pemberian / perolehan
obat ( refill )
c. ewawancara pemahaman pasien tentang cara penggunaan obat (dosis! cara minum
obat! waktu minum obat! dll )
d. enanyakan kepada pasien apakah gejala penyakit yang timbul berkurang atau
hilang! atau ada perbaikan dari kondisi sebelumnya. Hasil e$aluasi pada masing%
masing pasien dapat digunakan sebagai data keberhasilan kegiatan konseling obat!
12
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
13/34
oleh karena itu pada kartu konseling harus memuat data%data yang dapat dipakai
untuk mengukur efekti$itas kegiatan konseling.
BAB II
TIN+AUAN PUSTAKA
2.1 De'!n!s! D!abetes &el!tus
Diabetes melitus (D) merupakan hiperglikemia (glukosa%darah
terlampau meningkat) dan diikuti gangguan metabolisme glukosa! lemak dan
protein di dalam tubuh (&jay and Rahardja! 3??:). Diabetes biasanya ditandai
dengan meningkatnya kadar glukosa darah acak! puasa dan postprandial .
Diabetes dibedakan menjadi 5 yaitu D tipe%0! D tipe%3! D gestasional
dan D tipe lain (Price and Ailson! 3??6).
13
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
14/34
2.2 Klas!'!kas! D!abetes &!l!tus
Klasifikasi diabetes melitus mengalami perkembangan dan perubahan
dari waktu ke waktu. Dahulu diabetes diklasifikasikan berdasarkan waktu
munculnya (time of onset). Diabetes yang muncul sejak masa kanak%kanak
disebut ,ju$enile diabetes-! sedangkan yang baru muncul setelah seseorang
berumur di atas 56 tahun disebut sebagai ,adult diabetes-. Eamun klasifikasi
ini sudah tidak layak dipertahankan lagi! sebab banyak sekali kasus%kasus
diabetes yang muncul pada usia 3?%4G tahun! yang menimbulkan kebingungan
untuk mengklasifikasikannya.
Pada tahun 0G8B! #D# (#merican Diabetes #ssociation) mengajukan
rekomendasi mengenai standarisasi uji toleransi glukosa dan mengajukan
istilah%istilah Pre-diabetes, Suspected Diabetes, Chemical atau Latent Diabetes
dan Overt Diabetes untuk pengklasifikasiannya. 'ritish Diabetes #ssociation
('D#) mengajukan istilah yang berbeda! yaitu Potential Diabetes, Latent
Diabetes, Asymptomatic atau Sub-clinical Diabetes! dan Clinical Diabetes.
AH pun telah beberapa kali mengajukan klasifikasi diabetes melitus. Pada
tahun 0G86 AH mengajukan beberapa istilah dalam pengklasifikasian
diabetes! antara lain Childhood Diabetics, Young Diabetics, Adult Diabetics
dan Elderly Diabetics. Pada tahun 0GB? AH mengemukakan klasifikasi baru
diabetes melitus memperkuat rekomendasi Eational Diabetes Data 7roup pada
tahun 0G:G yang mengajukan 3 tipe utama diabetes melitus! yaitu nsulin-
Dependent Diabetes !ellitus" #DD!$ disebut juga Diabetes elitus &ipe 0
dan %on-nsulin-Dependent Diabetes !ellitus" #%DD!$ yang disebut juga
Diabetes elitus &ipe 3. Pada tahun 0GB6 AH mengajukan re$isi klasifikasidan tidak lagi menggunakan terminologi D &ipe 0 dan 3! namun tetap
mempertahankan istilah nsulin-Dependent Diabetes !ellitus" #DD!$ dan
%on-nsulin-Dependent Diabetes !ellitus" #%DD!$! walaupun ternyata
dalam publikasi%publikasi AH selanjutnya istilah D &ipe 0 dan 3 tetap
muncul. Disamping dua tipe utama diabetes melitus tersebut! pada klasifikasi
tahun 0GB? dan 0GB6 ini AH juga menyebutkan 4 kelompok diabetes lain
yaitu Diabetes &ipe
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
15/34
'olerance #&'$ dan Diabetes elitus 7estasional atau 7estational Diabetes
elitus (7D). Pada re$isi klasifikasi tahun 0GB6 AH juga
mengintroduksikan satu tipe diabetes yang disebut Diabetes elitus terkait
alnutrisi atau !alnutrition-related Diabetes !ellitus #!(D!) Klasifkasi ini
akhirnya juga dianggap kurang tepat dan membingungkan sebab banyak kasus
E1DD (Eon%1nsulin%Dependent Diabetes ellitus) yang ternyata juga
memerlukan terapi insulin. *aat ini terdapat kecenderungan untuk melakukan
pengklasifikasian lebih berdasarkan etiologi penyakitnya. Klasifikasi Diabetes
elitus berdasarkan etiologinya dapat dilihat pada tabel 0.
&abel 0. Klasifikasi Diabetes ellitus
15
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
16/34
&abel 3. Perbedaan Diabetes mellitus tipe 0 dan diabetes mellitus tipe 3
16
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
17/34
2./ ejala Kl!n!s
Diabetes seringkali muncul tanpa gejala. Eamun demikian ada beberapa gejala
yang harus diwaspadai sebagai isyarat kemungkinan diabetes. 7ejala tipikal
yang sering dirasakan penderita diabetes antara lain poliuria (sering buang air
kecil)! polidipsia (sering haus)! dan polifagia (banyak makan/mudah lapar).
*elain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur! koordinasi gerak
anggota tubuh terganggu! kesemutan pada tangan atau kaki! timbul gatal%gatal
yang seringkali sangat mengganggu (pruritus)! dan berat badan menurun tanpa
sebab yang jelas.
• Pada D &ipe 1 gejala klasik yang umum dikeluhkan adalah poliuria!
polidipsia! polifagia! penurunan berat badan! cepat merasa lelah
(fatigue)!iritabilitas! dan pruritus (gatal%gatal pada kulit).
• Pada D &ipe 3 gejala yang dikeluhkan umumnya hampir tidak ada.
D &ipe 3 seringkali muncul tanpa diketahui! dan penanganan baru
dimulai beberapa tahun kemudian ketika penyakit sudah berkembang
dan komplikasi sudah terjadi. Penderita D &ipe 3 umumnya lebih
mudah terkena infeksi! sukar sembuh dari luka! daya penglihatan makin
buruk! dan umumnya menderita hipertensi! hiperlipidemia! obesitas!
dan juga komplikasi pada pembuluh darah dan syaraf.
17
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
18/34
2. Penatalaksanaan D!abetes &!ll!tus
Penatalaksanaan diabetes mempunyai tujuan akhir untuk menurunkan
morbiditas dan mortalitas D! yang secara spesifik ditujukan untuk mencapai
dua target utama! yaitu
0. enjaga agar kadar glukosa plasma berada dalam kisaran normal
3. encegah atau meminimalkan kemungkinan terjadinya komplikasi diabetes.
&arget penatalaksanaan Diabetes illitus
Pada dasarnya ada dua pendekatan dalam penatalaksanaan diabetes!
yang pertama pendekatan tanpa obat dan yang kedua adalah pendekatan
dengan obat. Dalam penatalaksanaan D! langkah pertama yang harus
18
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
19/34
dilakukan adalah penatalaksanaan tanpa obat berupa pengaturan diet dan olah
raga. #pabila dengan langkah pertama ini tujuan penatalaksanaan belum
tercapai! dapat dikombinasikan dengan langkah farmakologis berupa terapi
insulin atau terapi obat hipoglikemik oral! atau kombinasi keduanya.
'ersamaan dengan itu! apa pun langkah penatalaksanaan yang diambil! satu
faktor yang tak boleh ditinggalkan adalah penyuluhan atau konseling pada
penderita diabetes oleh para praktisi kesehatan! baik dokter! apoteker! ahli giFi
maupun tenaga medis lainnya.
2..1 Tera(! tan(a "bat
a. Pengaturan D!et
Diet yang baik merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan diabetes.
Diet yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam
hal karbohidrat! protein dan lemak! sesuai dengan kecukupan giFi baik sebagai
berikut
Karbohidrat 8?%:?@
Protein 0?%06@
umlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan! status giFi! umur! stres
akut dan kegiatan fisik! yang pada dasarnya ditujukan untuk mencapai dan
mempertahankan berat badan ideal.
*elain jumlah kalori! pilihan jenis bahan makanan juga sebaiknya
diperhatikan. asukan kolesterol tetap diperlukan! namun jangan melebihi 4??
mg per hari. *umber lemak diupayakan yang berasal dari bahan nabati! yang
mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh dibandingkan asam lemak jenuh. *ebagai sumber protein sebaiknya diperoleh dari ikan! ayam (terutama
daging dada)! tahu dan tempe! karena tidak banyak mengandung lemak.
asukan serat sangat penting bagi penderita diabetes! diusahakan paling tidak
36 g per hari. Disamping akan menolong menghambat penyerapan lemak!
makanan berserat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh juga dapat membantu
mengatasi rasa lapar yang kerap dirasakan penderita D tanpa risiko masukan
19
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
20/34
kalori yang berlebih. Disamping itu makanan sumber serat seperti sayur dan
buah%buahan segar umumnya kaya akan $itamin dan mineral.
b. Ola$ )aga
'erolah raga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar gula
darah tetap normal. *aat ini ada dokter olah raga yang dapat dimintakan
nasihatnya untuk mengatur jenis dan porsi olah raga yang sesuai untuk
penderita diabetes. Prinsipnya! tidak perlu olah raga berat! olah raga ringan asal
dilakukan secara teratur akan sangat bagus pengaruhnya bagi kesehatan.
lahraga yang disarankan adalah yang bersifat C(PE (Continuous,
(hytmical, nterval, Progressive, Endurance 'raining ). *edapat mungkin
mencapai Fona sasaran :6%B6@ denyut nadi maksimal (33?%umur)! disesuaikan
dengan kemampuan dan kondisi penderita. 'eberapa contoh olah raga yang
disarankan! antara lain jalan atau lari pagi! bersepeda! berenang! dan lain
sebagainya. lahraga aerobik ini paling tidak dilakukan selama total 4?%5?
menit per hari didahului dengan pemanasan 6%0? menit dan diakhiri
pendinginan antara 6%0? menit. lah raga akan memperbanyak jumlah dan
meningkatkan akti$itas reseptor insulin dalam tubuh dan juga meningkatkan
penggunaan glukosa.
2..2 Tera(! Obat
#pabila penatalaksanaan terapi tanpa obat (pengaturan diet dan olah raga)
belum berhasil mengendalikan kadar glukosa darah penderita! maka perlu
dilakukan langkah berikutnya berupa penatalaksanaan terapi obat! baik dalam bentuk terapi obat hipoglikemik oral! terapi insulin! atau kombinasi keduanya.
Insul!n
enurut Departemen ;armakologi dan &erapeutik ;akultas Kedokteran
"ni$ersitas 1ndonesia (3??:)! insulin merupakan terapi utama yang diberikan
untuk pasien D tipe%0 dan beberapa jenis D tipe%3. Pemberian insulin dapat
dilakukan dengan cara intra$ena! intramuskular! dan subkutan (*K). Dosis dan
20
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
21/34
konsentrasi insulin dinyatakan dengan unit ("). Hampir semua preparat
komersial insulin dipasrkan dalam bentuk larutan atau suspensi dengan kadar
0?? "/ml! atau sekitar 4!8 mg/ml.
&erapi insulin merupakan suatu keharusan bagi penderita D &ipe 0.
Pada D &ipe 1! sel%sel I
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
22/34
menyemprotkan larutan insulin ke dalam kulit. *ediaan insulin untuk
disuntikkan atau ditransfusikan langsung ke dalam $ena juga tersedia untuk
penggunaan di klinik. Penelitian untuk menemukan bentuk baru sediaan insulin
yang lebih mudah diaplikasikan saat ini sedang giat dilakukan. Diharapkan
suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal (Ditjen
'ina Kefarmasian dan #lat Kesehatan Depkes R1! 3??6).
.
Ant!,!abet!k Oral
&erdapat 6 golongan antidiabetik oral (#D)! kelima golongan ini dapat
diberikan pada D tipe%3 yang tidak dapat dikontrol dengan diet dan latihan
fisik. Kelima golongan antidiabetik oral ini antara lain (&jay and Rahardja!
3??:)
0. *ulfonilurea
ekanisme kerja dari obat golongan sulfonilurea ini yaitu menstimulasi
sel%sel beta dari pulau
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
23/34
asam laktat dan angiopati luas! terutama pada lansia. ontoh obat%obat dari
golongan biguanida yaitu metformin! fenformin! dan buformin.
5. 7lukosidase%1nhibitors (Penghambat =nFim α%7likosidase)
ekanisme kerja dari obat golongan penghambat enFim α%glikosidase
yaitu menghambat enFim α%glikosidase di mukosa duodenum! sehingga
menghambat reaksi penguraian dari polisakarida menjadi monosakarida. =fek
samping dari obat%obat golongan ini yaitu diare! malabsorbsi! flatulen! dan
lain%lain. ontoh obat%obat dari golongan penghambat enFim α%glikosidase
yaitu akarbosa dan miglitol.
6. &hiaFolidindion
ekanisme kerja dari obat golongan thiaFolidindion yaitu mengurangi
resistensi insulin dan meningkatkan sensiti$itas jaringan perifer untuk insulin.
=fek samping dari obat%obat golongan ini yaitu peningkatan berat badan!
edema! menambah $olume plasma dan memperburuk gagal jantung kongesif.
ontoh obat%obat dari golongan thiaFolidindion yaitu rosiglitaFon dan
pioglitaFon.
23
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
24/34
BAB III
DESK)IPSI OBAT DIABETES &ELITUS
/.1 Insul!n
•
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
25/34
progesterone! deri$ate fenotiaFin! somatropin!
simpatomimetik! hormone tiroid. I blocker! klonidin!
garam litium! atau alcohol dapat memperkuat atau
memperlemah efek penurunan gula darah. Pentamidin
dapat menyebabkan hipoglikemia! kadang diikuti
dengan hiperglikemia.
=fek *amping bat Hipoglikemia! gangguan $isual temporer! lipoatrofi
atau liponipertrofi! reaksi pada tempat injeksi jarang
terjadi! reaksi alergi berat! edema.
• #ctrapid H/ #ctrapid Penfill/ #ctrapid Eo$olet (Eo$o Eordisk)
Komposisi
ada resiko terhadap janin! tetapi tidak ada studi kontrol
pada wanita hamil).
ekanisme Kerja 1nsulin rapid acting! menghambat produksi glukosa di
hati sehingga menyebabkan penurunan kadar glukosa
dalam darah dan transport (mengangkut) glukosa dari
darah ke dalam sel.
1nteraksi bat bat hipoglikemik oral! #1! alcohol! penyekat I
non seletif! #= inhibitor! salisilat! steroid anabolik!
dan sulfonamide dapat menurunkan kebutuhan akan
insulin. Kontrasepsi oral! tiaFid! glukokortikoid!
hormone tiroid! simpatomimetik I! dan danaFol dapat
meningkatkan kebutuhan akan insulin. kreotid atau
25
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
26/34
lanreotid dapat meningkatkan dan menurunkan
kebutuhan tubuh akan insulin.
=fek *amping bat Hipoglikemia.
Pen-!#(anan Insul!n
• 1nsulin harus disimpan di lemari es pada temperatur 3%Bo . 1nsulin $ial
=li
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
27/34
Peringatan Pemberian secara intra$ena dapat menyebabkn
hipoglikemia. Keamanan terhadap ibu hamil dalam
kategori (bersifat teratogenik atau embriosidal atau
yang lainnya).
ekanisme Kerja enstimulasi (merangsang) sel%sel beta dari pulau
angan disimpan di kamar
mandi! jangan dibekukan. >auhkan dari jangkauan anak%
anak dan hewan peliharaan.
/./ "l"ngan B!guan!,
• 'enofomin ('enofarm)
Komposisi etformin Hl
1ndikasi Diabetes tipe 3 yang tidak dapat ditanggulangi dengan
diet! D tipe 0 bersama dengan terapi insulin.
'entuk *ediaan &ablet 6?? mg! Kaptab B6? mg.
Dosis Dosis aks 3!6 g/hari. &ab 6?? mg 4 9 sehari! Kaptab
B6? mg 3 9 sehari.
ara Penggunaan Diminum sewaktu makan (bersamaan saat makan)
Peringatan Keamanan terhadap ibu hamil dalam kategori ' (tidak
ada resiko terhadap janin! tetapi tidak ada studi kontrol
pada wanita hamil).
ekanisme Kerja agen antihiperglikemia (menurunkan kadar glukosa
darah) tetapi tidak meningkatkan sekresi insulin.
1nteraksi bat
27
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
28/34
Obat ,engan Obat % Dapat menyebabkan
hipoglikemia dengan sulfonylurea atau insulin.
engganggu absorbs $it. '03. Dosis antikoagulan harus
disesuaikan. Eifedipine dan furosemide meningkatkan
kadar metformin dalam serum! rele$ansi klinis tidak
diketahui. *imetidin mengurangi tubular sekresi
metformin dan dapat meningkatkan konsentrasi serum
puncak menurun sebesar 8?@.
Obat ,engan #akanan % akanan menurunkan dan
sedikit menghambat absorbs metformin tablet
kon$ensionalO makanan dapat meningkatkan dan
memperpanjang waktu puncak konsentrasi plasma dari
tablet lepas lambatO dan kadar lemak dari makanan tidak
begitu mempengaruhi farmakokinetik metformin.
=fek *amping bat 7angguan Pencernaan (mual! muntah! diare! perut tidak
nyaman! dll).
Penyimpanan bat &ablet kon$ensional Aadah kedap dan tahan cahaya
pada suhu 3?%36 N dan jauhkan dari jangkauan anak%
anak.
&ablet lepas lambat kedap dan tahan cahaya pada suhu
3?%36 N dan jauhkan dari jangkauan anak% anak
/. "l"ngan &egl!t!n!,
• *tarli9 (Eo$artis 1ndonesia)
Komposisi Eateglinide
1ndikasi D tipe 3 (non%insulin) sebagai terapi tunggal atau
kombinasi dengan metformin.
'entuk *ediaan &ablet salut selaput 03? mg
Dosis 03? mg ! 4 9 sehari
ara Penggunaan 'erikan segera sebelum makan atau dalam waktu
setengah jam sebelum makan.
28
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
29/34
Peringatan Keamanan terhadap ibu hamil dalam kategori
(bersifat teratogenik atau embriosidal atau yang lainnya).
ekanisme Kerja enstimulasi (merangsang) sel%sel beta dari pulau
angan disimpan di kamar
mandi! jangan dibekukan. >auhkan dari jangkauan anak%
anak dan hewan peliharaan.
/.3 "l"ngan 7 gluk"s!,ase !n$!b!t"r
• 7lucobay ('ayer *chering Pharma)
Komposisi #carbose
1ndikasi &erapi Kombinasi dengan diet untuk D
'entuk *ediaan &ablet 6? mg! 0?? mg
Dosis &ergantung respon indi$idu! biasanya 6? mg dapat
ditingkatkan s/d 0??%3?? mg 4 9 sehari. Dosis dapat
ditingkatkan dengan inter$al 5%B minggu atau lebih.
ara Penggunaan diminum sewaktu makan (bersamaan saat makan)
Peringatan Keamanan terhadap ibu hamil dalam kategori ' (tidak
ada resiko terhadap janin! tetapi tidak ada studi kontrol
pada wanita hamil).
29
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
30/34
ekanisme Kerja enghambat kerja enFim%enFim pencernaan yang
mencerna karbohidrat! sehingga memperlambat absorpsi
glukosa ke dalam darah.
1nteraksi bat eningkatkan efek antikoagulan dari warfarin. Dapat
menurunkan efek digoksin.
=fek *amping bat 7angguan pencernaan seperti kembung! diare! dan nyeri
saluran pencernaan.
Penyimpanan bat *impan pada suhu ≤ 36 ℃ dan pada tempat yang
kering.
/.4 "l"ngan T$!a8"l!,!n,!"n
• #$andia (7la9o*mithKline 1ndonesia)
Komposisi RosiglitaFone aleate
1ndikasi "ntuk terapi tunggal (monoterapi) D tipe 3! sebagai
tambahan terhadap diet dan olahraga. Digunakan dalam
kombinasi dengan metformin atau sulfonilurea.
'entuk *ediaan &ablet *alut *elaput 5 mg
Dosis onoterapi atau terapi kombinasi 5 mg 0 9 sehari atau
3 mg 3 9 sehari. Dosis dapat ditingkatkan s/d B mg 0
sehari
ara Penggunaan 'isa diminum sebelum atau sesudah makan
Peringatan Keamanan terhadap ibu hamil dalam kategori
(bersifat teratogenik atau embriosidal atau yang lainnya).
ekanisme Kerja engurangi resistensi insulin dan meningkatkan
sensiti$itas jaringan perifer terhadap insulin
(meningkatkan ambilan glukosa di otot dan jaringan
lemak).
1nteraksi bat E*#1D dapat meningkatkan resiko edema karena
rosiglitaFon dan E*#1D sama%sama menyebabkan
resistensi cairan! sehingga kombinasi keduanya dapat
menyebabkan edema.
30
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
31/34
=fek *amping bat Kardio$askuler! anemia ringan s/d sedang! edema
hiperkolesterolemia.
Penyimpanan bat Disimpan pada suhu ruangan! jauhkan dari cahaya
langsung dan tempat lembab. >angan disimpan di kamar
mandi! jangan dibekukan. >auhkan dari jangkauan anak%
anak dan hewan peliharaan.
Hal$al -ang (erlu ,!(er$at!kan ,ala# (enggunaan "bat Ant!,!abetes
"ral
0. Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkan
secara bertahap.
3. Harus diketahui betul bagaimana cara kerja! lama kerja dan efek samping
obat%obat tersebut.
4. 'ila diberikan bersama obat lain! pikirkan kemungkinan adanya interaksi
obat.
5. Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral! usahakanlah
menggunakan obat oral golongan lain! bila gagal lagi! baru pertimbangkan
untuk beralih pada insulin.
6. Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia! oleh sebab
itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjang tidak
diberikan pada penderita lanjut usia.
8. "sahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita.
/.9 K"nsel!ng
• #jarkan pasien cara penggunaan insulin dengan baik dan benar! agar
tujuan terapi tercapai
• #njurkan pasien untuk mengatur pola makan (diet) karbohidrat! protein
dan lemak.
• #njurkan pasien agar melakukan olahraga ringan setiap pagi
• 'eritahu pasien agar patuh minum obat! agar tujuan terapi tercapai
'eritahu tentang cara minum obat antidiabetes oral inum dengan
menelan tablet secara utuh dengan segelas air! jangan mengunyah obat.
31
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
32/34
inum obat sesuai waktu yang di tentukan. >ika pasien melewatkan
dosis segera minum setelah ingat (kecuali sudah mendekati waktu
untuk dosis berikut! maka jangan minum dosis ganda untuk menebus
dosis yang terlewat).
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
33/34
#njurkan pasien untuk melaporkan gejala%gejala tersebut ke carepro$ider
kesehatan ual! muntah! diare! mulas! sakit tenggorokan! ruam!
perdarahan yang tidak biasa atau memar! atau keluhan fisik lainnya.
enyarankan pasien untuk tidak mengambil obat! termasuk otc! atau
alkohol tanpa berkonsultasi tenaga kesehatan.
BAB I5
PENUTUP
#poteker memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan
penatalaksanaan diabetes. emberikan pelayanan kefarmasian melalui
berbagai kegiatan yang mendukung terapi diabetes yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien! antara lain dengan melakukan monitoring
dan menge$aluasi keberhasilan terapi! memberikan rekomendasi terapi!
memberikan pendidikan dan konseling dan bekerja sama erat dengan pasien
dalam penatalaksanaan diabetes sehari%hari! merupakan salah satu tugas profesi
kefarmasian. "ntuk dapat berperan secara profesional dalam pelayanan
kefarmasian dan penatalaksanaan diabetes mellitus tentu saja diperlukan
dukungan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai. leh sebab itu
sangat penting bagi seorang apoteker yang akan memberikan pelayanan
kefarmasian #pharmaceutical care$ untuk membekali diri sebaik%baiknya
dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
33
-
8/16/2019 KIE DM Makalah 100%
34/34
DA0TA) PUSTAKA
Departemen ;armakologi dan &erapeutik ;akultas Kedokteran "ni$ersitas1ndonesia. 3??:! armaologi dan 'erapi, edisi ke%6! 'alai Penerbit
;K"1! >akarta! 1ndonesia.
Direktorat >endral 'ina Kefarmasian dan #lat Kesehatan! 3??6!
Pharmaceutical Care untu Penyait Diabetes !ellitus! Depkes R1!
>akarta! 1ndonesia.
Direktorat >endral 'ina Kefarmasian dan #lat Kesehatan! 3??:! Pedoman
+onseling Pelasanaan Pelayanan +e.armasian di Sarana +esehatan!
Depkes R1! >akarta! 1ndonesia.
1* 1ndonesia! 3?0?! !!S Petun*u +onsultasi edisi /0, P&. 'huana 1lmu
Populer (Kelompok 7ramedia)! >akarta! 1ndonesia.
Price! *.#.! + Ailson! akarta! 1ndonesia.
&jay! &.H.! + Rahardja! K. 3??:! Obat-obat Penting +hasiat, Penggunaan, dan
E.e Sampingnya, edisi ke%8 , #le9 edia Komputindo! >akarta!
1ndonesia.