makalah diet
DESCRIPTION
MakalahTRANSCRIPT
![Page 1: Makalah Diet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081719/5572131d497959fc0b91a044/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obesitas atau kegemukan merupakan suatu keadaan fisiologis dimana lemak
disimpan secara berlebihan didalam jaringan tubuh. Seseorang dikatakan mengalami
obesitas bila berat badan melebihi 10% dari berat badan ideal. Obesitas adalah
merupakan permasalahan sejak zaman dahulu kala. Keadaan ini merupakan salah
satu kelainan metabolisme yang paling lama tercatat dalam suatu sejarah seperti
terlihat pada sebuah patung tanah liat yang berasal dari zaman lebih kurang 22.000
SM. Patung tersebut menggambarkan seorang wanita setengah baya yang obes.
Obesitas kemudian masih selalu tercatat sepanjang sejarah, sejak zaman Mesir dan
Yunani purba, bahkan sampai sekarangpun tetap menjadi persoalan, terutama dalam
hal pengobatannya.
Obesitas menimbulkan berbagai dampak, baik dari segi psikososial maupun
masalah medis. Orang yang obes mempunyai banyak kesulitan dalam melakukan
aktivitas fisik sehari-hari dan orang yang obes pun mengeluarkan biaya sehari-hari
untuk pakaian dan makanan yang lebih besar dan dapat pula mempunyai masalah
dalam hubungan suami istri dan pada anak kecil sering ditemukan persoalan
identifikasi diri. Dari sudut medis penderita lebih sering untuk sakit. Penderita
obesitaspun mempunyai angka harapan hidup yang lebih rendah dari populasi berat
badan normal. Data New York Metropolitan life Insurance menunjukkan bahwa pada
kelompok umur 40-69 tahun yang obes ditemukan angka kematian 42% lebih besar
daripada rata-rata pada laki-laki dan 36% lebih besar daripada rata-rata pada wanita.
Bagi si penderita obesitas sendiri dapat pula timbul rasa rendah diri, rasa tertekan,
serta keputusasaan dan menimbulkan keinginan yang besar untuk menjadi lebih
ramping, yang terlihat dengan keinginan untuk menjalani berbagai macam program
diet.
1
![Page 2: Makalah Diet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081719/5572131d497959fc0b91a044/html5/thumbnails/2.jpg)
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah yang kami tulis ini adalah :
1. Faktor-faktor apa yang menyebabkan obesitas pada seseorang ?
2. Apa bahaya yang ditimbulkan dari obesitas?
3. Apa solusi dari obesitas?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui penyebab dan faktor-faktor obesitas.
2. Mengetahui bahaya yang ditimbulkan akibat obesitas.
3. Mengetahui solusi agar tidak mengalami obesitas.
D. Manfaat Hasil Penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan bermanfaat bagi para pembaca agar para
pembaca dapat mengetahui tentang penyebab dan faktor-faktor yang menyebabkan
obesitas. Selain itu makalah ini juga menjelaskan tentang bahaya yang ditimbulkan
akibat obesitas pada kesehatan seseorang. Serta memberikan solusi agar obesitas
dapat ditanggulangi.
2
![Page 3: Makalah Diet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081719/5572131d497959fc0b91a044/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A. Obesitas
1. Penyebab Obesitas
Overweight dan obesitas terjadi karena banyak faktor. Faktor utama
adalah ketidakseimbangan asupan energi dengan keluaran energi. Asupan
energi tinggi bila konsumsi makanan berlebihan, sedangkan keluaran energi
jadi rendah bila metabolisme tubuh dan aktivitas fisik rendah. Kemajuan
dibidang ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi telah menciptakan suatu
lingkungan dengan gaya hidup cenderung sedentary atau kurang gerak dan
pola makan dengan makanan enak yang tinggi kalori dan lemak. Kelebihan
asupan energi disimpan dalan jaringan lemak. Ada beberapa aspek yang
mempengaruhi terjadinya kegemukan (obesitas) terhadap seseorang, yaitu :
a. Aspek Gizi
Ditinjau dari segi seseorang yang menderita obesitas mengalami
kelebihan energi, zat gizi yang diperlukan oleh tubuh sudah terpengaruh
seperti karbohidrat, protein dan lemak. Kelebihan energi didalam tubuh diatas
menjadi lemak dan ditimbun pada tempat-tempat tertentu. Jaringan lemak ini
merupakan jaringan yang relatif inaktif.
b. Aspek Ekonomi
Obesitas tidak hanya terjadi akibat kelebihan karbohidrat tetapi juga
lemak. Akhir-akhir ini banyak makanan siap saji (fast food). Makanan siap
saji itu relatif mahal dan kebanyakan yang mengkonsumsi adalah masyarakat
golongan ekonomi tinggi.
c. Aspek Sosial dan Budaya
Dalam masyarakat indonesia mempunyai pola makanan yang berbeda
dengan orang barat. Dimana masyarakat kita cenderung lebih banyak
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan lemak.
3
![Page 4: Makalah Diet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081719/5572131d497959fc0b91a044/html5/thumbnails/4.jpg)
Kebiasaan lain masih melekat dari masyarakat indonesia adalah kebiasaan
ngemil, hal itu bukanlah jelek, tetapi akan mempengaruhi berat badannya.
d. Genetis
Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab
genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga
makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas.
Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan
pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang. Apabila orang tuanya
menderita obesitas kemungkinan besar keturunan juga mengalami obesitas.
Selain itu pola makan juga dapat memicu adanya obesitas. Ada dua
pola makan abnormal yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan
makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari). Kedua pola makan
ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan bulimia
nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya
pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah
dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada
sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi
hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada
malam hari.
2. Dampak Obesitas
Pengaruh dari obesitas terhadap tubuh, dapat menjadi beberapa
komplikasi penyakit umum, seperti darah tinggi (hipertensi), kolesterol tinggi
(dislipidemia), kencing manis (diabetes militus). Lemak jahat yang terdapat
pada setiap manusia, akan memiliki kecenderungan untuk mengendap di
pembuluh darah. Hal ini menyebabkan pembuluh darah menjadi menyempit
sehingga penyempitan akan mengakibatkan tekanan darah yang lebih besar
dari normalnya. Apabila hal ini berlangsung secara terus menerus, maka akan
menyebabkan terjadinya hipertensi. Selanjutnya tekanan darah yang tinggi
4
![Page 5: Makalah Diet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081719/5572131d497959fc0b91a044/html5/thumbnails/5.jpg)
dapat merusak pembuluh darah sehingga apabila terjadi pada pembuluh darah
(terutama yang kecil dan rapuh), akan mengakibatkan pecahnya pembuluh
darah. Bila terjadi di otak, akan mengakibatkan stroke dan bila di jantung
akan menyebabkan infark miokard (jantung tidak mendapat suply darah),
begitu pula pada organ lainya. Selain itu bila pengendapan lemak terjadi
(disebut trombus) dan terdapat tekanan kuat dari pembuluh darah, maka dapat
menyebabkan terkikisnya pengendapan tersebut dan terbawa arus (embolus)
sehingga akan menyumbat pembuluh darah yang lebih kecil lagi. Hal ini
menimbulkan adanya jantung koroner.
Hubungan antara obesitas dengan gejala psikopatologis merupakan
suatu lingkaran yang tidak terputus. Seseorang yang mengalami obesitas akan
mudah merasa tersisih atau tersinggung. Hal ini akan lebih parah bila ia
mengalami kegagalan dalam pergaulan. Seseorang yang obese akan
cenderung dijuluki sebagai orang yang susah bergaul dan mudah tersinggung.
Orang yang obese akan menilai sebagian dari temannya sebagai orang yang
suka mengejek. Penelitian Pesa, dkk di Jerman (2000) pada 47 remaja
obesitas menunjukkan bahwa masalah psikologis sangat umum dijumpai.
Masalah psikopatologi yang paling umum didapatkan adalah cemas,
ganggguan makan, dan somatoform. Depresi pada obesitas dapat muncul
karena pertentangan batin antara keinginan untuk memperoleh bentuk tubuh
yang ideal dan kenyataan yang ada. Depresi terjadi sebagai akibat gangguan
citra tubuh.
Dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh obesitas juga sangat
berpengaruh. Beban ekonomi yang muncul akibat obesitas merupakan
penjumlahan biaya langsung (direct cost), biaya tidak langsung (indirect
cost), dan biaya akibat hilangnya kesempatan (oppourtunity cost). Penelitian
di Amerika Serikat menunjukkan bahwa ada 39,3 hari kerja yang hilang
pertahunnya akibat penyakit terkait dengan kegemukan. Sebanyak 16% dari
perusahaan di Amerika Serikat menolak untuk mempekerjakan orang dengan
obesitas. Di Indonesia, total pembiayaan langsung untuk penyakit obesitas
5
![Page 6: Makalah Diet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081719/5572131d497959fc0b91a044/html5/thumbnails/6.jpg)
adalah 278 miliar rupiah atau sebesar 2% dari total pengeluaran kesehatan
nasional.
3. Solusi Obesitas
Pengobatan obesitas bertujuan untuk menurunkan berat badan atau
mempertahankan berat badan normal. Umumnya, target penurunan berat
badan yang dianjurkan pada tahap pertama adalah 10 persen dari berat badan
dalam kurun waktu enam bulan. Penurunan berat badan yang dianjurkan 0,5 -
1 Kg setiap minggu. Secara umum pengobatan obesitas dapat dilakukan
melalui:
1. Diet khusus yaitu diet rendah kalori, dimana terdapat pada makanan yang
kaya akan serat dan rendah lemak, dimana makanan yang kaya serat akan
menyebabkan gastric emptlyng tinggi (tahan lama dalam lambung),
mengikat lemak atau kolesterol, transit time (waktu tinggal di usus)
rendah dan mengakibatkan rasa kenyang yang lama. Terapi diet yang
dianjurkan adalah diet rendah kalori. Besarnya energi yang diberikan 500-
1.000 kalori lebih rendah dibandingkan rata-rata asupan energi per hari.
Penurunan asupan energi sebesar 500-1.000 kalori per hari akan
menurunkan berat badan 0,5-1 kg per minggu.
2. Latihan fisik, dimana sangat efektif untuk menurunkan berat badan,
apabila didampingi dengan pembatasan masukan kalori. Latihan fisik
pada penderita obesitas harus dilakukan bersama dengan diet rendah
kalori untuk meningkatkan pembakaran lemak. Latihan fisik sangat
membantu mempertahankan berat badan agar tidak mudah naik kembali.
Yang dianjurkan adalah olahraga dengan intensitas sedang selama
minimal 30 menit dengan frekuensi 3-5 kali per minggu. Sebaiknya juga
memperbanyak aktivitas fisik seperti jalan, membersihkan rumah, serta
mengurangi pola hidup sedentary seperti menonton televisi dan bermain
video games.
3. Perubahan perilaku keluarga merupakan komponen yang paling penting
dalam upaya penanggulanagan obesitas. Keluarga harus memiliki
6
![Page 7: Makalah Diet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081719/5572131d497959fc0b91a044/html5/thumbnails/7.jpg)
keberanian dalam memilih gaya hidup dan menentukan jenis makanan
yang sehat. Salah satu gaya hidup sehat adalah tekad untuk menurunkan
berat badan sampai ke berat badan ideal untuk selanjutnya
mempertahankan agar dapat memberikan kualitas hidup yang optimal
bagi mereka yang kegemukan. Bagi mereka yang berat badannya normal
ialah dengan menjaga agar tidak kegemukan.
4. Farmakoterapi yaitu penanggulangan dengan obat-obatan. Hal ini
dilakukan jika lingkar pinggang meningkat dan timbul berbagai macam
penyakit. Penggunaan farmakoterapi tidak boleh dilakukan jika berat
badan masih ideal. Sementara itu, operasi dilakukan dengan mengecilkan
lambung yang biasanya merupakan alternatif terakhir jika tidak ada jalan
keluar lagi.
5. Mengenali metabolisme tubuh juga merupakan hal yang sangat perlu
dilakukan dalam upaya mengatasi kegemukan. Metabolisme tubuh setiap
orang tidaklah sama. Ada orang yang metabolisme tubuhnya tinggi,
namun ada pula yang rendah. Seseorang dengan metabolisme tubuh yang
tinggi boleh merasa lega karena tetap akan terhindar dari kegemukan
walaupun ia mengkonsumsi makanan melebihi porsi. Sebaliknya, mereka
dengan metabolisme tubuh yang rendah harus lebih berhati-hati dalam
memilih makanan, karena tubuhnya hanya membutuhkan sedikit energi
untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari.
B. Diet
1. Definisi Diet
Dalam konteks bahasa, istilah diet memiliki arti sebagai jumlah
makanan yang dikonsumsi oleh seseorang.Di Indonesia, penggunaan istilah
diet lebih menunjukkan pada usaha menurunkan berat badan atau mengatur
asupan nutrisi. Dalam pembahasan ini, diet yang dimaksud adalah usaha
menurunkan berat badan atau pengaturan asupan nutrisi.
Terdapat 3 klasifikasi dari diet:
1. Menurunkan Berat Badan
2. Meningkatkan Berat Badan
7
![Page 8: Makalah Diet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081719/5572131d497959fc0b91a044/html5/thumbnails/8.jpg)
3. Pantang Terhadap Makanan Tertentu
2. Faktor yang Mempengaruhi Masa Tubuh
Masa tubuh seseorang dalam istilah umum disebut sebagai berat badan.
Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi berat badan seseorang, yakni faktor
internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi berat badan merupakan faktor
dari dalam tubuh seseorang itu sendiri. Beberapa faktor internal yang
mempengaruhi berat badan di antaranya:
b. Faktor Genetik
Faktor genetik Dipengaruhi oleh gen INSIG2 dan FTO. Gen FTO
terdapat pada kromosom ke-16 manusia. Gen INSIG2 bertanggung jawab
dalam menginhibisi sintesis asam lemak dan kolesterol. Kedua gen ini
membuat seseorang mudah menumpuk lemak sehingga bisa menimbulkan
obesitas (masa tubuh lebih besar).
c. Regulasi Termis
Regulasi termis merupakan pengaturan suhu tubuh untuk
menghasilkan energi. Semakin tinggi pemakaian energi, orang akan semakin
butuh nutrisi lebih banyak.
d. Metabolisme Tubuh
Seseorang dapat meningkatkan pembakaran lemak dengan
meningkatkan massa otot di dalam tubuh. Saat massa otot meningkat,
metabolisme makanan juga akan meningkat.
3. Faktor Seseorang Melakukan Diet
Ada beberapa alasan seseorang melakukan diet, berikut ini adalah faktor-
faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan diet:
a. Kadar Lemak Tinggi
Apabila kadar lemak seseorang tinggi, maka diperlukan suatu
program diet untuk menurunkan berat tubuh supaya tidak terjadi obesitas.
Lemak merupakan zat gizi yang akan disimpan di dalam kulit sebagai
8
![Page 9: Makalah Diet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081719/5572131d497959fc0b91a044/html5/thumbnails/9.jpg)
cadangan energi, jika lemak tertimbun banyak, bisa terjadi peningkatan masa
tubuh, proses metabolisme pun akan cenderung lebih berat dilakukan oleh
tubuh.
b. Hasrat Diri
Diet kadang memiliki tujuan dari pribadi untuk meningkatkan atau
menurunkan masa tubuh supaya sesuai dengan rentang normal IMT (Indeks
Massa Tubuh). Hasrat diri untuk melakukan diet ini biasanya dilakukan oleh
model atau artis untuk menjaga bentuk tubuhnya.
c. Tekanan Darah
Jika tekanan darah terlalu tinggi (hipertensi), harus ada pantangan-
pantangan untuk makanan tertentu supaya tekanan kembali menjadi normal.
d. Pola Makan
Diet juga dipengaruhi oleh pola makan, jika seseorang memiliki pola
makan tidak teratur, seseorang tersebut akan berusaha kembali mengatur pola
makannya dengan cara melakukan diet.
4. Diet yang Sehat
World Health Organization (WHO) menganjurkan tiap individu supaya
memiliki berat badan & energi yang sehat dan seimbang.Cara menurunkan
berat badan adalah dengan melakukan aktivitas (olahraga) dan menjaga asupan
nutrisi.Supaya diet dapat dikategorikan sebagai diet yang sehat, maka perlu
diperhatikan tipe diet sesuai dengan kebutuhan.Hal tersebut dapat dilakukan
dengan cara mengetahui gejala penyakit dan diet yang sesuai dengan
penyakitnya.
Ada pun hal-hal yang harus ditunjang agar diet itu tetap sehat adalah
sebagai berikut:
a. Menetapkan Target
Dalam melakukan diet, Harus ada tetapan target waktu dan berat
badan yang diinginkan saat melakukan diet sehingga asupan nutrisi dapat
terjaga.
9
![Page 10: Makalah Diet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081719/5572131d497959fc0b91a044/html5/thumbnails/10.jpg)
b. Sesuai Gejala
Diet akibat gangguan penyakit harus disesuaikan dengan gejala
penyakit tersebut. Jangan sampai terjadi kesalahan jenis diet.
c. Olahraga Seimbang
Meski pun melakukan diet, seseorang harus mengimbanginya dengan
olahraga supaya otot dapat tetap bekerja dengan optimal.
10
![Page 11: Makalah Diet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081719/5572131d497959fc0b91a044/html5/thumbnails/11.jpg)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelebihan lemak dalam tubuh, sehingga
berat badan seseorang jauh di atas normal dan dapat membahayakan kesehatan.
Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan energi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi obesitas adalah faktor gizi, ekonomi, genetis,
sosial budaya, dan pola makan. Obesitas juga menimbulkan berbagai penyakit, gejala
psikopatologis dan dampak ekonomi. Obesitas dapat ditanggulangi dengan cara
melakukan diet rendah kalori, olahraga, farmakoterapi, perubahan gaya hidup dan
pengenalan metabolisme tubuh.
B. Saran- saran
Dalam melakukan diet, hendaknya ditetapkan target waktu dan hasil;
penyesuaian gejala serta diseimbangkan dengan aktivitas olahraga sehingga diet akan
tetap sehat. Penyesuaian gejala utamanya dilakukan saat terjadi gangguan (seperti
gangguan saluran cerna) dan diharuskan melakukan diet, sehingga nantinya diet akan
lebih maksimal memberikan hasil.
11
![Page 12: Makalah Diet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081719/5572131d497959fc0b91a044/html5/thumbnails/12.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR:
Budiyanto.MAK. 2002. Gizi Dan Kesehatan.UMM Press: Malang.
Budiyanto. MAK. 2002. Dasar – dasar Ilmu Gizi. UMM Press: Malang.
SITUS:
http://obesitas.web.id/definisi%28med%29.html
http://zaifbio.wordpress.com/2009/02/03/diet-therapy-pada-obesitas/
http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
http://sweetspearls.com/health/solusi-pengobatan-obesitas-jika-dilihat-dari-
penyebabnya/
http://www.strokebethesda.com
12