makalah dasar pertimbangan pendidikan anak berbakat.docx

Upload: jamuna-ulfah

Post on 07-Mar-2016

178 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

MAKALAH DASAR PERTIMBANGAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT.docx

TRANSCRIPT

DASAR PERTIMBANGAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT

PENULIS :Jamuna UlfahRissha Novertha

KREATIVITAS dan KEBERBAKATAN ANAK

DOSEN PENGAMPU :Novi Cahya Dewi,S.Pd.I, M.Pd.I

PRODI PGRAFAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBASTAHUN AJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada akhirnya makalah ini dapat disusun dan disajikan dengan waktu yang telah ditetapkan. Terima kasih kepada keluarga, dosen, sahabat yang selalu setia, tak pernah lelah, dan tak pernah bosan-bosannya untuk mengajari, mengingatkan maupun memberi nasehat kepada kami. Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan. Selain daripada itu dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi, struktur penulisan maupun hal-hal lainnya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif yang membangun dari pembaca sekalian untuk perbaikan dikemudian hari. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat berguna dan dapat digunakan sebagai literatur tambahan bagi rekan-rekan mahasiswa lain.

Sambas, 09 April 2015

Penulis,

iDAFTAR ISI

Kata PengantariDaftar IsiiiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang1B. Rumusan Masalah1C. Tujuan Penulisan1BAB II PEMBAHASANA. Pengertian dan Ciri-ciri Anak Berbakat2B. Konsep Anak Berbakat dan Keberbakatan3C. Kebijakan tentang Pelayanan Pendidikan Anak Berbakat5D. Dasar Pertimbangan Anak Berbakat5E. Pendidikan Anak Berbakat7BAB III PENUTUPA. Kesimpulan10B. Saran12Daftar Pustaka13iiBAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangAnak yang memiliki kebutuhan khusus cendrung diasingkan bahkan di buli di kalangan keluarga, masyarakat, dan pergaulannya. Ironis memang, seorang manusia sempurna yang sama seperti manusia normal lainnya, dijauhi dan dimusuhi hanya karena dia terlahir dengan IQ di bawah rata-rata. Bahwasanya, setiap manusia berhak memiliki pendidikan, kehidupan, bahkan kebahagiaan yang layak tanpa memandang siapa dia. Hal ini tercantum dengan jelas dalam Al-Quran dan UUD 1945. Anak berkebutuhan khusus sebenarnya memiliki keunikan dan ciri khas yang sebenarnya tidak dimiliki oleh anak-anak lain seusianya. Setiap anak yang dilahirkan di dunia ini tentu dikarunia berbagai macam kelebihan dan bakat yang dianugrahkan oleh Allah.swt begitu juga mereka. Bahkan jika dari awal pendidikan bagi mereka dapat dirancang dan dipertimbangkan terlebih lagi bisa dikembangkan, maka mereka akan mampu menunjukkan peningkatan yang nyata dalam prestasi, kompetensi dan harga diri yang dapat memberi keuntungan dan kebanggaan bagi orang-orang di sekitarnya.

B. Rumusan Masalah1. Apa pengertian dan bagaimana ciri-ciri anak berbakat?2. Bagaimana konsep anak berbakat dan keberbakatan?3. Bagaimana kebijakan tentang pelayanan pendidikan anak berbakat?4. Apa dasar pertimbangan anak berbakat?5. Bagaimana pendidikan bagi anak berbakat?

C. Tujuan Penulisan1. Memahami pengertian dan ciri-ciri anak berbakat. 2. Mengerti konsep anak berbakat dan keberbakatan.3. Mengetahui kebijakan tentang pelayanan pendidikan anak berbakat. 4. Memahami dasar pertimbangan anak berbakat.5. Memahami pendidikan bagi anak berbakat.6. 1BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ciri-ciri Anak BerbakatMartinson (1974) mendaftar ciri-ciri anak berbakat sebagai berikut: membaca pada usia lebih muda, membaca lebih cepat dan lebih banyak, memiliki pembendaharaan kata yang luas, mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, mempunyai minit yang luas, juga terhadap masalah dewasa, mempunyai inisiatif, dapat bekerja sendiri, menunjukan keaslian dalam ungkapan verbal, memberi jawaban-jawaban yang baik, dapat memberikan gagasan-gagasan, luwes dalam berfikir, mempunyai pengamatan yang tajam, berfikir kritis, juga terhadap diri sendiri, senag mencoba hal-hal yang baru, dll.Suatu definisi merupakan pernyataan yang diungkapkan secara eksplisit, dan menjadi bagian dari kebijakan dan bahkan juga dari perantauan. Oleh karena itu adalah penting bahwa suatu definisi mengetahui tiga kriteria berbakat, yakni : harus berdasarkan riset tentang karakteristik orang berbakat, memberikan arah dalam seleksi dan/atau pengembangan instrumen dan prosedur identifikasi, memberikan arah dan berkaitan dengan praktek program seperti seleksi mencari dan metode instruksi serta seleksi dan pelatihan guru anak berbakat.Setiap dari ketiga kelompok ciri-ciri itu sama-sama menentukan keberbakatan. Berikut akan dibahas masing-masingclusterciri-ciri tersebut.1. Kemampuan Di Atas Rata-Rata (Intelegensi)a. Intelegensi tidak sinonim dengan keberbakatan (Terman, 1959).b. Mencapai skor tinggi dalam tes akademis belum tentu menentukan potensi kreatif (Wallach, 1976).2. KreatifitasKemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang 2dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.3. Pengikatan Diri Terhadap Tugasa. Peningkatan diri terhadap tugas sebagai bentuk motivasi yang internal yang mendorong seseorang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugasnya, meskipun mengalami macam-macam rintangan atau hambatan, menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, karena ia telah mengikatkan diri terhdap tugas tersebut atas kehendaknya sendiri.b. Subjek yang kreatif dapat bertahan terhadap tekanan sosial karena orientasi yang lebih kuat pada tuntutan tugas.

B. Konsep Anak Berbakat dan Keberbakatan 1. Definsi GiftednessAnak berbakat adalah mereka yang oleh orang-orang profesional diidentifikasikan sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. Anak-anak tersebut memerlukan program pendidikan yang berdiferensiasi dan merealisasikan sumbanagan mereka terhadap masyarakat maupun untuk pengembangan diri sendiri.2. Definisi Terman Dia menggunakan intelegensi sebagai kriteria tunggal untuk mengidentifikasikan anak berbakat yaitu, IQ 140.3. Definisi USOE tentang KeberbakatanAnak berbakat adalah mereka yang memiliki kemampuan baik secara potensial maupun yang telah nyata meliputi : kemampuan intelektual umum, kemampuan akademik khusus, kemampuan berpikir kreatif-produktif, kemampuan memimpin, kemampuan dalam salah satu bidang seni, kemampuan psikomotor (olah raga).

34. Konsepsi Renzulli tentang KeterbakatanMenurutThree-Ring Conceptiondari Renzulli keterbakatan merupakan keterpautan antara kemampuan umum di atas rata-rata, kreativitas di atas rata-rata, dan pengikatan diri terhadap tugas atau motivasi internalKonsep keberbakatan dan konsep kreativitas pada 4P/ Four Ps of Creativity (pribadi, pendorong, proses, produk).Definisi tentang keberbakatan dan kreativitas berdasarkan empat P, menurut para pakar:1. Definisi Pribadi/PersonIntelegensi meliputi terutama kemampuan verbal, pemikiran lancar, pengetahuan, perencanaan, perumusan maslah, penyusunan stategi, represntasi mental, keterampilan pengambilan keputusan, dan keseimbangan serta integrasi intelektual secara umum.a. Tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya (Hulbeck, 1945).b. Three Facet Model of Creativity (Sternberg, 1988): Kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis, yaitu intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi.c. Gaya kognitif dari pribadi yang kreatif menunjukkan kelonggaran dari keterikatan pada konvensi, menciptakan aturan sendiri, melakukan hal denga caranya sendiri, menyukai masalah yang tidak terlalu terstruktur, senang menulis, merancang, lebih tertarik pada pekerjaan yang kreatif, seperti pengarang, saintis, arsitek.2. Definisi Pendorong/PressKategori keempat dari definisi dan pendekatan terhadap kreativitas menekankan faktor press atau dorongan, baik dorongan internal/diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk menciptakan atau bersibuk diri maupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis.

43. Definisi Proses/ProcessDefinisi proses yang terkenal adalah definisi Torrance (1988) tentang kreativitas yang pada dasarnya menyerupai langkah-langkah dalam metode ilmiah. Definisi Torrance ini meliputi seluruh proses kreatif dan ilmiah mulai dari menemukan masalah sampai dengan menyampaikan hasil.4. Definisi Produk/Producta. Torrance (1988) definisi Torrance ini meliputi seluruh proses kreatif dan ilmiah mulai dari menemukan masalah sampai dengan menyampaikan hasil.b. Rogers (dalam Vernon, 1982) mengemukakan criteria untuk produk kreatif ialah :1) Produk itu harus nyata (observable).2) Produk itu harus baru.3) Produk itu adalah hasil dari kualitas unik individu dalam. interaksi dengan lingkungannya.

C. Kebijakan tentang Pelayanan Pendidikan Anak BerbakatPendidikan anak berbakat atau juga disebut sebagai anak dengan kemampuan dan kecerdasan luar biasa dinyatakan dalam : UU RI Nomor 2 tahun 1989, Pasal 24, dan GBHN 1993. Dan dinyatakan pula dalam UU RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional Pasal 8 Ayat (2) bahwa Warga negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian khusus. Selain itu dinyatakan juga dalam UU RI 1945 bab IV bahwa peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa perlu mendapat perhatian lebih khusus agar dapat dipicu perkembangan prestasi dan bakatnya.

D. Dasar Pertimbangan Anak Berbakat1. Keberbakatan tumbuh dari proses interaktif antara lingkungan yang merangsang dan kemampuan pembawaan dan prosesnya.2. 53. Pendidikan atau sekolah hendaknya memberikan kesempatan yang sama kepada semua anak dalam mengembangkan potensinya (bakat-bakatnya sepenuhnya). 4. Jika anak berbakat dihambat dalam perkembangannya, maka akan menjadi underachiever, atau mereka akan menjadi bosan, jengkel atau acuh tak acuh. 5. Pengadaan program yang memadai bagi anak berbakat mampu menghasilkan hubungan sosial dan sikap yang lebih baik terhadap diri sendiri dan orang lain.6. Kebanyakan anak dan remaja berbakat menjadi membentuk konsep diri yang negatif terhadap dirinya dan cendrung merasa minat dan gagasan mereka berbeda dari anak lainnya sehingga mereka terisolasi (Yaumil Achir,1990). 7. Jika pendidikan ini dapat dirancang dan dipertimbangkan dari awal terlebih lagi bisa dikembangkan, maka mereka akan mampu menunjukkan peningkatan yang nyata dalam prestasi, kompetensi dan harga diri. 8. Mereka yang berbakat akan memberikan sumbangan yang bermakna kepada masyarakat dalam semua bidang usaha manusia jika diberi kesempatan dan pelayanan pendidikan yang sesuai. 9. Dari sejarah tokoh, memang ada diantara mereka yang tidak menonjol dalam prestasi, namun berhasil dalam hidup.10. Anak berbakat memerlukan program yang sesuai dengan tahap perkembangannya. 11. Tanggung jawab pendidikan untuk memberikan pelayanan pendidikan khusus bagi mereka yang memiliki kemampuan unggul. Jadi tidak benar bahwa anak yang berbakat akan dapat mencapai prestasi tinggi dengan sendirinya dan tidak memerlukan perhatian dan pelayanan pendidikan khusus (Utami Minandar, 1983).

6E. Pendidikan Anak Berbakat1. Rencana Program PendidikanRencana tersebut merumuskan:a. Tujuan-tujuan umum untuk kurun waktu 1982/83 sampai dengan 1989/1990 yang mencakup bidang: identifikasi anak berbakat, program pendidikan anak berbakat, kurikulunm anak berbakat, tenaga pendidik anak berbakat, evaluasi program anak berbakatRencana tindak lanjut untuk 1982/1983 yang meliputi kelima bidang tersebut. Sebelum program anak berbakat dilaksanakan, dilakukan penelusuran anak berbakat di sekolah-sekolah yang telah dipilih untuk pelaksanaan program anak berbakat, dan guru-guru yang akan membimbing anak berbakat telah ditatar sebagai persiapan untuk tugas mereka.2. KurikulumKurikulum didiferensiasi untuk siswa berbakat menurut Clark (1983):a. Materi dipercepat atau lebih maju.b. Pemahaman yang lebih majemuk dari generalisasi, asas, teori dan struktur dari bidang materi.c. Bekerja dengan konsep dan proses pemikiran yang abstrak.d. Mencipta informasi atau produk baru.e. Kemandirian dalam berfikir dan belajar.f. Memindahkan pembelajaran pada bidang-bidang lain yang lebih menantang.3. PelaksanaannyaProgram pendidikan bagi siswa berbakat dapat diselenggarakan melalui berbagai cara yang umumnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu: mempercepat waktu belajar (akselerasi), meluaskan pengalaman dan pengetahuan dengan memperkenalkan bahan-bahan yang tidak diberikan dalam kurikulum biasa (pemerkayaan horizontal), memberikan kesempatan untuk mendalami mata pelajaran yang 7diminati (pemerkayaan vertikal), mengembangkan ketrampilan penelitian dan pemecahan masalah secara kreatif agar menjadi produsen pengetahuan dan bukan konsumen pengetahuan semata-mata. Berikut ini beberapa kemungkinan penyelenggaraan program pendidikan anak berbakat: uang sumber (resource room), kelas khusus untuk sebagian waktu, kelas khusus penuh di dalam sekolah, sekolah di waktu libur panjang, meloncat kelas, program di luar sekolah, program mentor, masuk perguruan tinggi lebih awal. Falsafah mengajar yang medorong kreativitas anak secara keseluruhan, adalah sebagai berikut :a. Belajar adalah sangat penting dan sangat menyenangkan.b. Anak patut dihargai dan disayangi sebagai pribadi yang unik.c. Anak hendaknya menjadi pelajar yang aktif. Mereka perlu didorong untuk membawa pengalaman, gagasan, minat,dan bahan mereka ke kelas. Mereka dimungkinkan untuk membicarakan bersama dengan guru mengenai tujuan bekerja/belajar setiap hari, dan perlu diberi otonomi dalam menentukan bagaimana mencapainya.d. Anak perlu merasa aman nyaman dan dirangsang di dalam kelas. Hendaknya tidk ada tekanan dan ketegangan.e. Anak harus punya rasa memiliki dan kebanggaan di dalam kelas. Mereka perlu dilibatkan dalam merencang kegiatan belajar dan boleh membawa bahan-bahan dari rumah.f. Guru merupakan narasumber, bukan polisi atau dewa. Anak harus menghormati guru, tetapi merasa aman dan nyaman dengan guru.g. Anak perlu merasa bebas untuk mendiskusikan masalah secara terbuka baik dengan guru maupun dengan teman sebaya. Ruang kelas adalah milik mereka juga dan mereka berbagi tanggung jawab dalam mengaturnya.h. Pengalaman belajar hendaknya dekat dengan pengalaman dari dunia nyata.i. 84. Peranan Kreativitas dalam Program Pendidikan Anak BerbakatBeberapa peranannya yaitu : a. Meningkatkan kreativitas merupakan bagian integral dari kebanyakan program untuk anak berbakat. Dimana kreativitas biasanya disebut dengan prioritas.b. Perhatian perlu diberikan bagaimana kreativitas itu dapat dikaitkan dengan semua kegiatan di dalam kelas dan setiap saat (De Bono).5. Dasar Pertimbangan yang Berkaitan dengan Pengembangan Kreativitas Anaka. Kurangnya pelayanan pendidikan khusus bagi anak berbakatb. Dituntutnya pengembangan kreativitas sebagai salah satu faktor utama. c. Adanya kesenjangan antara kebutuhan akan kreativitas dan perwujudannya dalam masyarakat.d. Sekolah lebih berorientasi pada pengembangan intelegensi daripada kreativitas.e. Pendidik dan orang tua masih kurang memahami arti kreativitas.6. Konsep KreativitasMaslow membedakan :a. Kreativitas Talenta Khusus: Memiliki bakat atau talenta kreatif yang luar biasa dalam bidang seni, sastra, musik, teater, dan lainnya. Orang ini bisa saja menunjukkan penyesuaian serta aktualisasi diri yang baik, tapi mungkin juga tidak.b. Kreativitas Aktualisasi Diri: Sehat mental, hidup sepenuhnya, dan produktif, menghadapi semua aspek kehidupannya secara fleksibel dan kreatif. Tapi belum tentu memiliki talenta kreatif yang menonjol.7. Orang-orang yang ikut ambil andil dalam pendidikan anak berbakat yaitu: keluarga/orang tua, guru, mentor, psikolog, konselor, masyarakat. 9BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan1. Anak berbakat adalah mereka yang oleh orang-orang profesional diidentifikasikan sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. Anak-anak tersebut memerlukan program pendidikan yang berdiferensiasi dan merealisasikan sumbanagan mereka terhadap masyarakat maupun untuk pengembangan diri sendiri. Martinson (1974) mendaftar ciri-ciri anak berbakat sebagai berikut: membaca pada usia lebih muda, membaca lebih cepat dan lebih banyak, memiliki pembendaharaan kata yang luas, mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, mempunyai minit yang luas, juga terhadap masalah dewasa, mempunyai inisiatif, dapat bekerja sendiri, menunjukan keaslian dalam ungkapan verbal, memberi jawaban-jawaban yang baik, dapat memberikan gagasan-gagasan, luwes dalam berfikir, mempunyai pengamatan yang tajam, berfikir kritis, juga terhadap diri sendiri, senag mencoba hal-hal yang baru, dll.2. Konsep keberbakatan dan konsep kreativitas pada 4P/ Four Ps of Creativity (pribadi, pendorong, proses, produk).3. Dinyatakan dalam UU RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional Pasal 8 Ayat (2) bahwa Warga negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian khusus. Selain itu dinyatakan juga dalam UU RI 1945 bab IV bahwa peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa perlu mendapat perhatian lebih khusus agar dapat dipicu perkembangan prestasi dan bakatnya.

104. Pertama, keberbakatan tumbuh dari proses interaktif antara lingkungan yang merangsang dan kemampuan pembawaan dan prosesnya. Kedua, pendidikan atau sekolah hendaknya memberikan kesempatan yang sama kepada semua anak dalam mengembangkan potensinya (bakat-bakatnya sepenuhnya). Ketiga, jika anak berbakat dihambat dalam perkembangannya, maka akan menjadi underachiever, atau mereka akan menjadi bosan, jengkel atau acuh tak acuh. Keempat, pengadaan program yang memadai bagi anak berbakat mampu menghasilkan hubungan sosial dan sikap yang lebih baik terhadap diri sendiri dan orang lain. Kelima, kebanyakan anak dan remaja berbakat menjadi membentuk konsep diri yang negatif terhadap dirinya dan cendrung merasa minat dan gagasan mereka berbeda dari anak lainnya sehingga mereka terisolasi (Yaumil Achir,1990). Keenam, jika pendidikan ini dapat dirancang dan dipertimbangkan dari awal terlebih lagi bisa dikembangkan, maka mereka akan mampu menunjukkan peningkatan yang nyata dalam prestasi, kompetensi dan harga diri. Ketujuh, mereka yang berbakat akan memberikan sumbangan yang bermakna kepada masyarakat dalam semua bidang usaha manusia jika diberi kesempatan dan pelayanan pendidikan yang sesuai. Kedelapan, ari sejarah tokoh, memang ada diantara mereka yang tidak menonjol dalam prestasi, namun berhasil dalam hidup. Kesembilan, anak berbakat memerlukan program yang sesuai dengan tahap perkembangannya. Kesepuluh, tanggung jawab pendidikan untuk memberikan pelayanan pendidikan khusus bagi mereka yang memiliki kemampuan unggul. 5. Program pendidikan bagi siswa berbakat dapat diselenggarakan melalui berbagai cara yang umumnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu: mempercepat waktu belajar (akselerasi), meluaskan pengalaman dan pengetahuan dengan memperkenalkan bahan-bahan yang tidak diberikan dalam kurikulum biasa (pemerkayaan horizontal), memberikan kesempatan untuk mendalami mata pelajaran yang diminati (pemerkayaan vertikal), mengembangkan ketrampilan penelitian dan 11pemecahan masalah secara kreatif agar menjadi produsen pengetahuan dan bukan konsumen pengetahuan semata-mata.

B. SaranCintai dan sayangilah anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus sama seperti anak-anak lainnya, karena apapun kondisi mereka baik kekurangan maupun kelebihannya, itu semua anugerah dari Allah.swt. Jangan pernah menyerah dan jangan pernah bosan untuk memberikan mereka pendidikan yang layak yang didalamnya mengandung pengetahuan yang mereka butuhkan/perlukan untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Mereka juga makhluk hidup, makhluk sosial, mereka manusia, mereka di ikat dan dilindungi oleh UUD 1945 juga sama seperti manusia normal lainnya. Mereka sama seperti kita. Kita sebagai generasi muda, sudah sepatutnya menyantuni, membimbing, menyayangi bahkan bila perlu mengayomi anak-anak tersebut untuk bisa hidup normal dan merasakan kasih sayang, canda tawa, dan kebahagiaan seperti anak-anak normal pada umumnya. Kesabaran dan kasih sayang yang tinggi merupakan kunci utama dalam mendidik anak-anak ini. Tanpa dua hal tersebut maka keberhasilan hanya akan berakhir dengan hasil yang zero/nihil. Didik mereka dengan perhatian dan kasih sayang, jangan didik mereka dengan rasa amarah dan benci karena itu hanya akan membuat mereka bersedih dan semakin terbelakang. Percayalah, bahwa mereka punya kelebihan dan keunikan masing-masing yang bisa kita gali dan kita asah untuk membantu mereka hidup berprestasi dalam dunia yang semakin lama semakin kejam ini.

12DAFTAR PUSTAKA

Fanny, Yulli Miata. 2013. Dalam Resume Buku Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Hafis. 2013. Dalam Resume Bab I Buku Dasar Pertimbangan, Kebijakan, dan Konsep Keberbakatan dan Kreativitas.https://ifanwordblog.wordpress.com/2011/08/04/pendidikan-anak-berbakat/

http://11065ahs.blogspot.com/2013/09/dasar-pertimbangan-kebijakan-dan-konsep.html

Tarsidi, Didi. Makalah Anak-Anak Berbakat dalam Pendidikan. Yuliyanto. 2006. Tesis Manajemen Penyelenggaraan Program Akselerasi dalam Layanan Anak Berbakat di Sekolah Dasar. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

13