makalah body covering unggas

14
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Ternak unggas merupakan jenis ternak yang paling banyak dikenal dan dipelihara masyarakat kerena menghasilkan produk pangan bergizi sebagai sumber protein hewani yang paling disukai, murah, dan terjangkau oleh masyarakat luas serta produk-produk sampingan, misalnya kotoran, bulu, dan tulang. Jenis ternak unggas antara lain : Ayam (Gallus domesticus), Itik (Anas planthyrynchos), Entog (Cairina moschata), Angsa (Anser anser) dan Kalkun (Melegris galopavo). Unggas umumnya dikonsumsi oleh masyarakat sebagai penghasil daging dan penghasil telur. Apabila manusia hanya dapat mengkonsumsi tanpa dapat menjaga keberlangsungan hidup unggas dengan tidak memaksimalkan potensi dari unggas maka tentu akan terjadi kekurangan penyediaan daging dan telur. Produksi unggas perlu ditingkatkan dengan cara meningkatkan manajemen unggas secara intensif (Prayogi, 2001). Performa produksi pada ternak unggas dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu : Faktor dalam (biologis), faktor luar (eksternal), dan interaksi antara faktor internal dan eksternal (Mulyowati, dkk. 2002). Oleh karena itu sebagai mahasiswa peternakan secara tidak langsung mempunyai

Upload: herupurwanto

Post on 12-Sep-2015

746 views

Category:

Documents


68 download

DESCRIPTION

jangan dijadikan awetan tapi bahan acuan

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Ternak unggas merupakan jenis ternak yang paling banyak dikenal dan dipelihara masyarakat kerena menghasilkan produk pangan bergizi sebagai sumber protein hewani yang paling disukai, murah, dan terjangkau oleh masyarakat luas serta produk-produk sampingan, misalnya kotoran, bulu, dan tulang. Jenis ternak unggas antara lain : Ayam (Gallus domesticus), Itik (Anas planthyrynchos), Entog (Cairina moschata), Angsa (Anser anser) dan Kalkun (Melegris galopavo).Unggas umumnya dikonsumsi oleh masyarakat sebagai penghasil daging dan penghasil telur. Apabila manusia hanya dapat mengkonsumsi tanpa dapat menjaga keberlangsungan hidup unggas dengan tidak memaksimalkan potensi dari unggas maka tentu akan terjadi kekurangan penyediaan daging dan telur. Produksi unggas perlu ditingkatkan dengan cara meningkatkan manajemen unggas secara intensif (Prayogi, 2001). Performa produksi pada ternak unggas dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu : Faktor dalam (biologis), faktor luar (eksternal), dan interaksi antara faktor internal dan eksternal (Mulyowati, dkk. 2002). Oleh karena itu sebagai mahasiswa peternakan secara tidak langsung mempunyai tanggung jawab dalam menjaga dan meningkatkan produksi dari ternak unggas itu dengan cara mempelajari ilmu tentang unggas dan mengamalkannya.Sebelum membahas lebih jauh tentang dunia keunggasan, maka perlu mengetahui pengetahuan dasar tentang unggas tersebut yaitu dengan mempelajari sifat umum dan body covering unggas.

1.2. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat umum unggas dan bagian-bagian eksterior atau body covering unggas yang meliputi kelompok epidermis (outerlayer) dan kelompok dermis (innerlayer).1.3. Rumusan masalahAdapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain : Sifat-sifat umum pada unggas Bagian-bagian body covering pada unggas Menjelaskan bagian-bagian body covering pada unggas

BAB IIPEMBAHASAN

2.1.SIFAT UMUM UNGGASUnggas dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu ratitae dan carinatae. Ratitae adalah bangsa burung pelari yang memiliki sayap rudimenter, dan tulang dada pipih. Contoh octrich dan burung kiwi. sedangkan carinatae adalah burung yang dapat terbang (Riswantiyah. dkk., 1999), sayapnya berkembang dengan baik, dan tulang dada luas. Contoh : bangsa-bangsa burung yang ada sekarang.Proses oksidasi pada unggas berjalan secara cepat dan berfungsi untuk mempertahankan temperatur tubuh relatif tinggi. Terdapat korelasi antara bobot tubuh dengan frekuensi denyut jantung. Makin tinggi bobot badan, maka makin lambat denyut jantungya. Bangsa unggas bersifat homoiotherm yaitu tidak mudah terpengaruh temperatur lingkugan dan mampu mempertahankan temperatur tubuhnya relatif konstan 1050 1090 F (Winter dan Funk,1960). Kondisi tersebut tetap terjaga, karena unggas memiliki bulu, proses oksidasi bejalan cepat, dan fulse rate ( frekuensi denyut jantung) tinggi mencapai 330 kali per menit. Proses oksidasi dan frekuensi denyut jantung yang berjalan menyebabkan proses metabolismenya juga berjalan cepat. Kondisi ini merupakan karateristik unggas dengan sifat pertumbuhan yang cepat. Sebagai contoh ayam broiler hanya dalam waktu 35 hari sudah dapat di panen,burung puyuh dalam waktu 42 hari sudah bertelur. Semua bangsa unggas berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Namun tingkat kecepatan pertumbuhan dan perkembangan alat reproduksi pada setiap bangsa adalah berbeda. Demikian pula frekuensi denyut jantungnya pada setiap bangsa maupun jenis kelamin juga berbeda. Jika dibandingkan ternak budidaya lainnya, karakteristik unggas yang mempunyai sisik pada shank, kecuali dengan reptil yang seluruh bagian tubuhnya di selimuti sisik , namun reptil berdarah dingin ( poikilotherm).Bentuk tubuh unggas kompak, mempunyai kerangka tipis dan ringan, kedua kakinya mampu berjalan cepat dan sayap yang sempurna untuk terbang. Unggas umumnya sangat aktif dan selektif dalam memperoleh makanan. Pada pemeliharaan secara diumbar dengan daya dukung lingkungan yang memadai, unggas mampu tumbuh dan berkembang secara normal.Sistem syaraf pada unggas tumbuh dengan sempurna, terutama indra penglihatan dan pendengarannya. Kulit unggas sangat sensitif terutama bagian tubuh yang ditumbuhi bulu pada saat moulting (rontok bulu). Karena terdapat ujung-ujung syaraf yang berhubungan dengan akar akar bulu dengan kulit.

2.2 BODY COVERING

Body covering merupakan bagian tubuh atau bagian luar penutup tubuhyang memiliki fungsi untuk menutup tubuh dan melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan yang merugikan. Body covering dikelompokkan menjadi dua yaitu epidermis dan dermis.

2.2.1. KELOMPOK EPIDERMIS / OUTERLAYEREpidermis merupakan bagian tubuh hewan paling luar yang bila dipotong tidak akan berdarah atau merasakan sakit.1. Bulu (feather)Bulu adalah suatu struktur epidermis yang membentuk penutup luar. Berdasarkan strukturnya, Bentuk bulu unggas ada 3 macam yaitu :

a. Tipe Plumae (cover feather)Bulu plumae merupakan bulu penutup bagian luar yang membentuk vigor unggas. Bulu plumae terdiri dari Calamus (tangkai bulu melekat pada folikel), Rachis (Shaft), dan vexillum (bendera dikanan kiri rachis). Bulu tipe plumae bendera bulu tumbuh sempurna, bendera bulu mengandung flexilum.b. Tipe Plumulae Seperti plumae tapi lebih halus Bendera bulu tumbuh tidak sempurna Bulu plumae terdapat pada ayam dewasa yang letaknya di bagian bawah bulu plumae.c. Tipe Filoplume Bulu halus yang terletak diseluruh permukaan tubuh Bendera bulu tumbuh tidak sempurna lagi Bulu filoplumae merupakan bulu halus yang terdapat di antara bulu plumae dan plumulae (Ruswantiyah, dkk. 1999).Bulu tidak tumbuh di semua permukaan kulit, yaitu pada muka dan shank. Pada unggas yang baru menetas, tubuhnya tertutup oleh buku kapas yang disebut dengan down feather. Selanjutnya bulu akan berganti menjadi bulu yang keras yang disebut dengan Pterilae, yaitu bulu pada bagian kepala, leher, dada, punggung, ekor, bahu, sayap, perut, paha, dan kaki (Yayan. 2012).* Calamus - poros berongga dari bulu yang menempel ke kulit burung* Malai - poros tengah dari bulu yang baling-baling yang terpasang* Vane - bagian pipih dari bulu yang melekat di kedua sisi dari malai (bulu masing-masing memiliki dua baling-baling)* Barbs - banyak cabang dari malai yang membentuk baling-baling* Duri - duri kecil dari ekstensi yang diselenggarakan bersama oleh barbicels* Barbicels - kait kecil yang berpaut untuk memegang barbulesFungsi bulu adalah melindungi tubuh dari kerusakan fisik, mengatur dan menjaga stabilitas tubuh, sarana untuk terbang dan merupakan daya tarik bagi hewan jenis serta untuk menduga kemampuan bertelur.Rontok bulu atau moulting, Rontok bulu adalah hal yang normal pada hewan termasuk bangsa unggas. Proses alami dalam usahanya meremajakan ovum (calon telur). Rontok bulu yang umum terjadi meliputi bulu ekor dan sayap. Proses moulting menunjukkan akan kemampuan seekor ayam petelur. Ayam petelur yang saat moutingnya awal dan proses moultingnya lama, menunjukkan ayam tersebut produksinya jelek, sedangkan yang saat moultingnya lambat dan proses moultingnya berlangsung cepat, ayam tersebut mempunyai produksi telur tinggi. Pada ayam yang sedang moulting proses bertelur akan terhenti, karena terjadi ketidakseimbangan fungsi biologis. Moulting dimulai dari kepala, leher, perut kemudian ke punggung. Bila moulting sudah sampai ke sayap, produksi akan berhenti.Untuk mempercepat proses moulting dapat dilakukan force moulting (rontok bulu paksaan) dengan cara : pemuasan, menempatkan ayam dalam kandang yang gelap, membatasi kandungan nutrien dalam pakan dan memberi biji lamtoro dalam pakannya. Force moulting telah dapat dicobakan dengan berbagai metode antara lain : washington Force Moulting Program, Conventional Moulting Program, dan Induced Moulting yang kesemuanya ditujukan untuk memperbaiki produksi telur. 2. Paruh (beak)Paruh pada unggas berfungsi untuk merobek, mematuk dan mengambil makanan.a. Cutting / pemotong Ayamb. Sieving / menyosor Itikc. Probing Bangau

3. Kuku (nail)Tipe kuku pada unggas berbeda-beda, diantaranya :a. Tipe padling (berfungsi untuk mencakar-cakar tanah, berukuran kecil tetapi kuat)b. Tipe swiming (tumbuh tidak terlalu baik, antara jari-jari terdapat selaput yang berfungsi untuk beradaptasi dengan air)c. Tipe bertengger (berukuran panjang dan kuat, berfungsi untuk bertengger atau hinggap didahan)d. Tipe mencengkram (kuku tumbuh dengan kuat, melengkung, dan tajam, berfungsi untuk mencabik-cabik mangsanya)4. Sisik (scale)Sisik pada unggas berfungsi untuk melindungi bagian kaki pada unggas, Selain itu para pesuka ayam aduan, sisik dapat dijadikan penilaian untuk mengetahui model pukulan ayam tersebut dalam bertanding (Arko. 2013).

2.2.2. KELOMPOK DERMIS / INNERLAYERDermis / innerlayer merupakan bagian tubuh hewan yang bila dipotong akan merasakan sakit bahkan berdarah. Yang termasuk kelompok dermis adalah :1. Jengger (comb)2. Gelambir (pial)3. Cuping telinga (ear lobe)Jengger, Gelambir, dan Cuping Telinga

Pada beberapa bagian tubuh terdapat bagian kulit yang tanpa bulu, antara lain jengger, gelambir, cuping, paruh, kuku. Jengger dan gelambir bersifat sensitif terhadap hormon sex sehingga dapat dijadikan indikator karakteristik secundary sex, sebagai accesory sexual epidermal. Organ ini merupakan kulit yang menjulur ke bagian luar. Pada ayam, umumnya dermis kaya akan pembuluh darah sehingga organ ini berwarna merah. Hormon sex jantan mengakibatkan jengger dan pial yang membesar dan tebal serta berwarna merah. Jengger terdapat pada bagian atas kepala. Jengger ayam jantan lebih besar daripada ayam betina. Beberapa bentuk jengger yaitu single comb, pea comb , strawberry comb, cushion comb, walnut, buttercup comb, V-shaped comb, rose comb. Selain jengger, juga terdapat sepasang pial pada bagian kedua sisi rahang bawah di bagian basal paruh. Cuping telinga bersifat berdaging tebal yang terletak di bagian bawah telinga. Warnanya bervariasi sesuai dengan masing-masing bangsa ayam.Ukuran serta tekstur jengger dan pial dalam beberapa memiliki peranan dalam seleksi bibit untuk menentukan produktivitas seekor ayam betina. Hal tersebut dikarenakan kondisi organ ini dapat dijadikan indikasi produktifitas seekor ayam betina. Ayam betina yang sedang bertelur menunjukkan jengger yang merah dan menebal serta lunak dan hangat, sedangkan ayam betina yang produksi menunjukkan jengger yang tipis, kering, dan Jengger yang tumbuh dan berkembang dengan menunjukkan kinerja produksi dan reproduksi yang baik dibandingkan ayam yang memiliki jengger kecil.

MORFOLOGI AYAM JANTAN DAN BETINA

BAB IIIKESIMPULAN

Unggas termasuk hewan yang bersifat homoioterm artinya hewan yang mempunyai temperatur tubuh yang relatif konstan, walaupun temperatur lingkungan selalu berubah. Cara berkembang biak unggas dengan cara bertelur (ovipar). Unggas dibedakan menjadi dua golongan yaitu ratitae dan carinatae. Ratitae adalah burung pelari yang memiliki sayap rudimenter tapi tidak bisa terbang, sedangkan carinatae adalah burung yang bisa terbang karena sayap berkembang dengan baik. Frekuensi pernafasan dan denyut jantung cepat sehingga proses metabolismenya juga cepat. Metabolisme yang cepat maka pertumbuhan juga cepat.Body covering Body covering merupakan bagian tubuh atau bagian luar penutup tubuh yang memiliki fungsi untuk menutupi tubuh dan melindunginya dari pengaruh luar (lingkungan) yang merugikan. Body covering dikelompokkan menjadi dua yaitu epidermis dan dermis.yang termasuk bagian epidermis adalah bulu, paruh, kuku, dan sisik. Sedangkan bagian demis adalah jengger, gelambir, dan cuping telinga. Setiap bagiannya memiliki fungsi masing-masing.