proposal d3 unggas

Upload: taufiq-alfiansyah-winkiesnamja-hottestcullendiimmortalis

Post on 17-Jul-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Program Study D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Perunggasan di Indonesia, khususnya di Jawa Timur dan Indonesia Timur terus berkembang pesat yang sudah mengalami fase industrialisasi yang memberikan dampak secara ekonomis cukup signifikan. Jawa Timur sebagai daerah terbesar kedua setelah Jabotabek, merupakan sumber utama dan barometer perunggasan di Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi, industri perunggasan juga telah menggunakan sarana-sarana yang memanfaatkan teknologi modern baik di sub bidang pembibitan, pakan ternak, obatobatan, budidaya maupun pengolahan pangan asal ayam. Meskipun di Jawa Timur ini telah ada Fakultas Kedokteran Hewan, yang telah memiliki empat program studi yaitu Program Studi (S1) Kedokteran Hewan, Program Studi (S1) Budidaya Perairan, Program Studi (D3) Kesehatan Ternak Terpadu dan Program Studi (D3) Budidaya Perikanan, dipandang masih perlu untuk mengembangkan program studi yang menghasilkan tenaga ahli madya khusus di bidang perunggasan. Bidang yang lebih spesifik ini diperlukan untuk melengkapi lulusan S-1 (Dokter Hewan) dan tenaga Ahli Madya Kesehatan Ternak Terpadu (Amd KTT) di lapangan, khususnya di bidang kemampuan praktek dan marketing. Padahal tuntutan dari perusahaan pengguna jasa di bidang marketing sangat tinggi. Selain itu tidak mungkin perusahaan menempatkan lulusan S-1 di posisi tengah dari piramida ketenagakerjaan, hal ini terkait dengan struktur pengupahan. Selama ini, di bidang perunggasan posisi tengah dari piramida lebih banyak diisi lulusan SLTA, padahal seharusnya ditempati oleh tenaga Ahli Madya.

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

Beberapa

perusahaan

dan

BUMN

seperti

Pusvetma,

ada

ketentuan bahwa seorang dokter hewan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh para analis yang bergelar ahli madya, sementara di Jawa Timur D3 Minat Perunggasan belum ada. Dengan merebaknya wabah AI (Avian Influenza/flu burung), di mana Jawa Timur juga merupakan endemis penyakit AI, maka untuk meningkatkan pelayanan pencegahan dan penanggulangan AI, diperlukan tenaga paramedis yang berkaitan dengan keilmuan yang dimiliki. Berdasarkan uraian di atas, maka untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga profesional Program dalam D3 bidang perunggasan, perlu diselenggarakan Minat Perunggasan. Program ini

merupakan minat dari Program Studi D3 Kesehatan Ternak Terpadu. Pembentukan program D3 Minat Perunggasan, telah melalui tahapantahapan mekanisme sebagai berikut: 1. inventarisasi masukan dari berbagai pihak seperti : Perguruan Tinggi, Balai Karantina, Dinas Peternakan, Industri Perunggasan/Swasta. 2. Analisis Biaya Operasional, BEP, Target Daya Tampung, fisibilitas dan target penjarinan. 3. Penyusunan kurikulum. Untuk mendukung proses pendidikan Program D3 Minat Perunggasan didukung oleh dosen tetap Fakultas Kedokteran Hewan. Beban tugas dosen mencakup bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat serta manajemen rata-rata sebesar 9,13 SKS per semester. Jika angka ini dibandingkan dengan SKS maksimal beban tugas dosen adalah Hal ini untuk 12 SKS (keputusan DIKTI no. 48/DJ/Kep./1983 maka angka ini belum merupakan tugas maksimum dari seorang dosen. Universitas Perunggasan. 1.2. Gambaran Jumlah Kebutuhan 2. Airlangga memungkinkan bagi mengajar Program dosen FKH D3 Minat

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

Mencerdaskan Bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara, tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah. Semua komponen bangsa harus ikut terlibat mewujudkan cita-cita tersebut. Untuk mencapai kecerdasan tersebut salah satunya diperlukan makanan bergizi, yang berisi protein hewani. Standar konsumsi gizi nasional tahun 2002, kebutuhan protein hewani sebesar 6,5 gram/kapita/hari dengan kecenderungan 7,5 % baru akan tercapai 5 tahun. Sampai tahun 2006, realisasi pemenuhan kebutuhan tersebut baru tercapai 5,2 gram/kapita/hari. Dibandingkan dengan negaranegara di Asia, nilai tersebut menempati urutan kedua dari bawah. Sebagai sumber protein hewani, daging ayam menempati urutan pertama (56%) dari konsumsi daging di Indonesia dan secara berturut-turut diikuti daging sapi (23%), babi (13%), kambing/domba (5%) serta sumber lain (3%). Di masyarakat ada kencendrungan daging putih (ayam) lebih diminati sehingga konsumsi daging ayam semakin lama cenderung semakin meningkat, sedangkan konsumsi daging merah (sapi, kambing dan domba) semakin menurun. Kecenderungan tersebut perlu diantisipasi dengan pendirian D3 Minat Perunggasan untuk membantu kebutuhan pasar kerja dari industri perunggasan, sehingga kebutuhan akan protein hewani segera terpenuhi. Meskipun dilihat dari populasi unggas di Indonesia saat ini cukup tinggi (lihat Tabel 1), namun jumlah tersebut masih kurang dan tidak mencapai target yang diharapkan. Sebagai contoh dari produksi bibit ayam (DOC/ day old chicken) di berbagai propinsi di Indonesia, seperti tertera pada tabel 2, masih belum memenuhi target yang diinginkan. Hal ini merupakan peluang bagi para lulusan Ahli Madya perunggasan untuk membuka usaha di bidang ini. Karena lulusan D3 Minat Perunggasan tidak hanya diharapkan sebagai pekerja tetapi karena juga dibekali dengan prinsip-prinsip kewirausahaan di

3.

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

perunggasan memungkinkan para lulusan membuka usaha mandiri ataupun menjadi mitra bagi perusahaan terkait.

4.

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

Tabel 1. Populasi Unggas di Indonesia No. 1 2 3 4 5 6 Jenis Ayam Broiler breeder Layer breeder Broiler Layer Male Layer Grand Parent JUMLAH TOTAL Jumlah (dalam ekor) 10.330.000 1.000.000 1.150.000.000 87.000.000 52.000.000 436.000 1.300.766.000

Menurut data populasi unggas di Indonesia seperti yang dapat dilihat pada tabel 1, kebutuhan tenaga kerja (Ahli Madya) masih cukup besar peluangnya. Sebagai contoh, tiap 10.000 ekor ayam dibutuhkan 1 orang tenaga ahli madya dibidang unggas, sehingga masih dibutuhkan 130.000 orang ahli madya dibidang perunggasan. Kelulusan Ahli madya dibidang ini akan memenuhi lapangan kerja sehingga tidak menjadi beban pemerintah untuk menambah angka pengangguran. Tabel 2. Produksi DOC di berbagai Propinsi di Indonesia pada tahun 2006 No Provinsi Broiler Targe Realisa Layer Targe Realisa . Brede t si Breed t si er kap/th er kap/th 1 Sumut 8 1.200 850 5 300 230 2 Riau 3 900 650 3 Sumsel 2 750 550 4 Lampun 2 750 600 g 5 Banten 4 1.900 1.300 3 150 120 6 Jabar 21 14.00 9.300 13 250 250 0 7 Jateng 3 1.500 950 1 20 10 8 DIY 1 650 500 1 20 10 9 Jatim 9 5.100 3.900 5 400 400 10 Bali 2 320 250 2 80 50 11 Kalbar 4 800 600 12 Kalsel 3 600 500 2 60 50 13 Kaltim 3 600 500 14 Sulsel 2 400 300 2 40 25 5.

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

240 200 1 29.71 20.950 35 0 1.3. Input Mahasiswa dan Output Lulusan

15

Sulut JUMLAH

4 71

40 1.360

25 1.170

D3 Minat Perunggasan merupakan minat studi dari Program Studi Kesehatan Ternak terpadu yang telah berdiri sejak tahun 1995 (berdasarkan SK DIKTI No. 496/DIKTI/Kep/1995) dan direncanakan pada tahun ajaran 2007/2008 D3 Minat Perunggasan minimal dapat menerima mahasiswa sebanyak adalah 20 lulusan mahasiswa. SMA Sebagai di sasaran daerah calon sentra terutama

perunggasan di Jawa Timur. Para stake horder yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Unair bersedia membantu menyebarkan informasi melalui jaringan yang dimilikinya guna menjaring calon mahasiswa. Lulusan madya yang D3 Minat Perunggasan akan setelah menyelesaikan dan perkuliahan berhak menyandang gelar Ahli Madya (Amd). Ahli dihasilkan mempunyai kemampuan ketrampilan dalam menghadapi berbagai permasalahan perunggasan seperti, pembibitan, pakan ternak, budidaya, rumah potong unggas, obat-obatan, vaksin dan produk olahan (Pasca panen). Lapangan pekerjaan yang dapat dimasuki oleh para lulusan antara lain: breeding farm, commercial farm, karantina hewan, Dinas Peternakan, Rumah potong, perusahaan (pakan ternak, obat-obatan, vaksin, makanan olahan) dan wirausaha.

1.4. Visi, Misi dan Tujuan Pendirian D3 Minat Perunggasan Sebagai bidang minat dari Program Studi D3 Kesehatan Ternak Terpadu Fakultas Kedokteran Hewan, visi, misi dan tujuan pendidikan Program D3 Minat Perunggasan tidak lepas dari visi, misi dan tujuan dari penyelenggaran pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan, yaitu: 6.

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

Visi Menjadi fakultas terkemuka ditingkat nasional maupun internasional, pelopor pengembangan dalam bidang pendidikan dan penelitian ilmu veteriner dan peternakan, yang mandiri berdasarkan moral agama, etika, kelestarian lingkungan hidup dan kesejahteraan hewan dengan tetap berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Misi a. menyelenggarakan pada teknologi pendidikan pembelajaran akademik, modern, vokasional yang dan profesi dalam bidang veteriner serta peternakan yang berbasis mampu memotivasi mahasiswa untuk memiliki kepercayaan diri dan kemampuan profesional serta keinginan yang kuat untuk mengembangkan ilmunya. b. Menyelenggarakan penelitian dasar, terapan dan penelitian kebijakan yang inovatif dan berkualitas tinggi dalam bidang veteriner serta peternakan untuk menunjang pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. c. Mendarmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu veteriner serta peternakan kepada masyarakat. d. Mengupayakan terciptanya hubungan kemitraan yang saling menguntungkan mendukung dengan instansi terkait dalam fakultas rangka yang terwujudnya kemandirian

berorientasi pada mutu serta kemampuan bersaing di tingkat nasional dan internasional. Tujuan a. Menghasilkan lulusan berkualitas tinggi yang mampu mengintegrasikan, menerapkan dan mengembangkan ilmu

7.

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

veteriner serta peternakan agar mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. b. Menghasilkan penelitian inovatif yang mampu memecahkan permasalahan yang terjadi di masyarakat serta mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang veteriner dan peternakan. c. Menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat yang dapat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengidentifikasi, merumuskan dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan bidang veteriner dan peternakan secara mandiri dan berkelanjutan. d. Mewujudkan kemandirian Fakultas Kedokteran Hewan yang adaptif, proaktif terhadap dan tuntutan di perkembangan veteriner ilmu dan pengetahuan peternakan. teknologi bidang

8.

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

BAB II KUALIFIKASI LULUSAN DAN KURIKULUM2.1. Kualifikasi Lulusan Program D3 Minat Perunggasan didirikan bertujuan mendidik para lulusan SLTA menjadi tenaga ahli madya yang cakap dan trampil menguasai permasalahan yang sering ditemui di dunia perunggasan. Program ini akan menjadi program unggulan baik di tingkat daerah, nasional, regional maupun Internasional. Kompetensi yang diharapkan dari lulusan D3 Minat Perunggasan yaitu sebagai tenaga ahli madya yang cakap dan trampil membantu tugas dokter hewan dalam menangani penyakitpenyakit unggas misalnya melakukan vaksinasi dengan benar dan memahami manajemen perunggasan dengan baik. Diharapkan lulusan D3 Minat Perunggasan siap terjun ke dunia kerja dalam bidang perunggasan, industri perunggasan dan karantina hewan atau mampu mengembangkan usaha agribinis baik secara mandiri maupun menjadi anggota kemitraan dengan perusahaan terkait. 2.2. Kurikulum Program Pendidikan D3 Minat Perunggasan dilaksanakan dengan Sistem Kredit Semerter. Materi perkuliahan dan praktika/praktek lapangan yang diberikan mempunyai perbandingan 40% : 60%. Satu periode pendidikan berlangsung selama 6 semester (3 tahun) dengan Beban Studi 110 SKS yang dijabarkan dalam mata kuliah yang diwajibkan seperti tertera pada daftar kurikulum (Tabel 3) dan uraian mata kuliah (Silabus). Kurikulum telah disusun bersama antara fihak Fakultas Kedokteran Hewan dan stake holder. Rujukan program dalam penyusunan kurikulum berbasis kompetensi ini mengacu kepada Keputusan Menteri : 232/U/2000 dan 9.

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

Keputusan Menteri : 045/U/2002. dan disesuaikan dengan permintaan stakeholder. Pada dasarnya setiap mahasiswa hanya diwajibkan dan diperbolehkan mengambil mata kuliah pada semester yang sedang berjalan. Untuk memperoleh gelar Ahli Madya, mahasiswa diwajibkan membuat tugas akhir. Penulisan tugas akhir baru diperkenankan apabila mahasiswa telah melakukan kerja praktek lapangan.

Tabel 3. Daftar Kurikulum D3 Minat Perunggasan KODE UNO 101 UNO 103 UNO 105 UNO 107 KHK 109 KHK 113 KHK 115 KHU 111 KHU 113 KHU 114 KHU 121 KHU 122 KHU 123 KHU 124 KHU 126 KHU 127 MATA KULIAH SEMESTER I Pancasila Agama Kewarganegaraan Bahasa Inggris Biologi Umum Histologi Dasar statistik Anatomi Unggas Jumlah SEMESTER II Pengantar Ilmu Ternak Unggas Pengantar Pakan Ternak Unggas Bakteriologi dan Mikologi Dasar Virologi dan Imunologi Dasar Parasitologi Dasar Dasar-dasar Farmakologi Pengenalan Sapronak Unggas Perundang-undangan Peternakan Jumlah 2 2 2 2 1 1 1 1 12 1 1 2 2 1 2 1 1 11 0 0 0 0 2 1 0 2 5 1 2 2 2 2 0 0 0 9 2 2 2 2 3 2 1 3 17 2 2 4 4 3 2 1 1 20 ANGKA KREDIT T P Total

10 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

KHU 125 KHU 211 KHU 212 KHU 214 KHU 215 KHU 216 KHU 221 KHU 222 KHU 223 KHU 224 KHU 226 KHU 227 KHU 311 KHU 312 KHU 313 KHU 314 KHU 315 KHU 316

KHU 321 KHU 322

SEMESTER III Patologi Unggas Pengenalan dan teknik laboratorik Penyakit Parasiter pada unggas Pengenalan dan teknik laboratorik Penyakit Bakterial dan jamur pada unggas Managemen Peternakan ayam Managemen Peternakan aneka unggas Nutrisi Unggas Jumlah SEMESTER IV Kesmavet Sosiologi Pedesaan dan Penyuluhan Peternakan Ekonomi Peternakan Sanitasi Lingkungan Teknologi Hasil Ternak Unggas Kewirausahaan Jumlah SEMESTER V Teknologi Vaksinasi Teknik Pemasaran Industri Perunggasan Teknologi Industri Pakan Unggas Teknologi Pembibitan Unggas Teknologi Peternakan Unggas Komersial Teknologi Rumah Potong Ayam Jumlah SEMESTER VI Etika bisnis Tugas Akhir Jumlah TOTAL SKS

2 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 2 1 7 1 1 1 1 1 1 6 1 0 1 44

3 2 2 2 2 2 13 2 2 2 2 2 2 12 4 3 3 3 4 2 19 2 6 8 66

5 3 3 3 3 3 20 3 3 3 3 4 3 19 5 4 4 4 5 3 25 3 6 9 110 11 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

2.3. Silabus Mata Kuliah D3 Minat Perunggasan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Pancasila (UNO101) Mempelajari Pancasila dari sudut sejarah, yuridis dan filosofis, hubungan dengn UUD 1945, GBHN dan keputusankeputusan MPR/MPRS Agama (UNO 103) Memberikan pengetahuan tentang agama (Islam, Katholik, Kristen, Hindu dan Budha), keimanan, hukum-hukum agama, kehidupan masyarakat beragama, dan tata cara menjalankan agama dengan baik dan benar. Kewarganegaraan (UNO 105) Menjelaskan hak dan kewajiban warga negara dalam bernegara, wawasan Nusantara, Ketahanan nasional, politik strategi nasional khususnya dalam bidang pertahanan keamanan nasional untuk mempertebal semangat dan kesadaran dalam rangka menjaga dan menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Bahasa Inggris (UNO 107) Mempelajari tentang tata cara berbahasa Inggris sebagai bahasa internasional sesuai tata bahasa, pengucapan dan kosa kata yang berlaku pada percakapan berbahasa Inggris yang benar, sehingga dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan bahasa Inggris baik untuk membaca literatur yang digunakan dalam pembelajaran maupun percakapan. Anatomi Unggas (KHU 111) Mempelajari bentuk, susunan, letak dan fungsi alat-alat tubuh dan cara kerja alat tubuh pada berbagai unggas terutama unggas komersial. Fisiologi Unggas (KHU 112) Mempelajari fungsi sel, organ, sistem tubuh unggas serta kelainan fungsional yang mendasari berbagai penyakit. Pengantar Ilmu Ternak Unggas (KHU 113) Mempelajari tentang pengenalan sejarah domestikasi ternak unggas, ilmu bangsa-bangsa unggas, eksterior, ilmu tingkah laku ternak unggas, pengaruh iklim terhadap unggas dan produksinya. 2/0 sks

2/0 sks

2/0 sks

2/0 sks

1/2 sks

2/1 sks

1/1 sks

12 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

Pengantar Pakan Ternak ( KHU 114) Mempelajari dasar-dasar pembuatan ransum, berbagai macam bahan ransum yang digunakan untuk konsumsi unggas. Bakteriologi dan Mikologi Dasar (KHU 121) Membahas pengetahuan dasar mengenai bakteri dan jamur. Pembahasan meliputi morfologi, sifat terhadap pewarnaan, klasifikasi, tata nama, pertumbuhan, perkembangbiakan serta sifat resistensi. Virologi dan Imunologi Dasar (KHU 122) Membahas pengetahuan dasar mengenai virus dan sistem pertahanan tubuh induk semang. Pembahasan virus meliputi jenis-jenis dan sifat virus yang biasa menyebabkan penyakit pada unggas. Parasitologi Dasar (KHU 123) Membahas pengetahuan dasar mengenai parasit yang meliputi cacing, protozoa dan ektoparasit.. Pembahasan meliputi morfologi dan siklus hidup, induk semang dan vektor. Dasar-dasar Farmakologi (KHU 124) Mempelajari pengetahuan dasar tentang macam, sifat, golongan, aplikasi dan kegunaan obat. Patologi Unggas (KHU 125) Mempelajari pengetahuan dasar tentang keadaan patologis akibat suatu penyakit, perubahan-perubahan patologis suatu organ/jaringan serta tata cara pengiriman spesimen dan pembuatan preparat mikroskopis. Pengenalan Sapronak Unggas (KHU 126) Membahas mengenai macam-macam produk yang dihasilkan oleh suatu industri perunggasan yang beredar di pasar. Perundang-undangan Peternakan (KHU 127) Mempelajari peraturan dan perundang-undangan kehewanan yang meliputi peredaran obat hewan, pengamatan produk bahan asal hewan, penolakan dan pencegahan serta pembatasan penyakit hewan. Pengenalan dan Teknik Laboratorik Penyakit Parasiter pada unggas (KHU 211) Memperkenalkan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh

1/2 sks

2/1 sks

2/2 sks

1/2 sks

2/0 sks

2/3 sks

2/0 sks

1/0 sks

1/2 sks 13 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

parasit yang sering menyerang unggas serta pengetahuan teori dan praktek teknik-teknik yang digunakan untuk mendukung diagnosa penyakit parasiter. Pengenalan dan Teknik Laboratorik Penyakit Bakteri dan Jamur pada unggas (KHU 212) Memperkenalkan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur yang sering menyerang unggas serta pengetahuan teori dan praktek teknik-teknik yang digunakan untuk mendukung diagnosa penyakit bakterial dan mikal. Pengenalan dan Teknik Laboratorik Penyakit Viral pada unggas (KHU 213) Memperkenalkan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus yang sering menyerang unggas serta pengetahuan teori dan praktek teknik-teknik yang digunakan untuk mendukung diagnosa penyakit viral. Managemen Peternakan Ayam (KHU 214) Mempelajari cara-cara pengelolaan usaha peternakan ayam baik layer maupun broiler serta sistem perkandangan dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan biaya serendah-randahnya. Managemen Peternakan Aneka Unggas (KHU 215) Mempelajari cara-cara pengelolaan usaha peternakan sistem perkandangan aneka unggas seperti ayam buras, burung puyuh, itik dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan biaya serendah-randahnya. Nutrisi Unggas (KHU 216) Mempelajari kebutuhan gizi setiap jenis unggas, bahan pakan yang biasa digunakan serta bahan pokok yang harus disediakan, cara-cara pemberian pakan, cara menyusun ransum untik tiap-tiap jenis unggas serta pengaruh pakan terhadap pertumbuhan dan produksi telur serta penyakitpenyakit kekurangan gizi. Kesmavet (KHU 221) Mempelajari konsep dasar kesehatan masyarakat veteriner yang meliputi pengawasan dan pengujian daging dan telur beserta hasil olahannyaagar memenuhi persyaratan sehat dan aman dikonsumsi manusia serta perlindungan bagi unggas dari penyebaran penyakit. Sosiologi Pedesaan dan Penyuluhan Peternakan (KHU 222) 1/2 sks

1/2 sks

1/2 sks

1/2 sks

1/2 sks

2/1 sks

2/2 sks 14 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

Mempelajari tingkah laku sosial masyarakat pedesaan khususnya petani peternak dalam menghadapi teknologi modern di bidang peternakan unggas, dasar-dasar penyuluhan, metode-metode penyampaian informasi, evaluasi penyuluhan. Ekonomi Peternakan (KHU 223) Membahas tentang aspek ekonomi, perencanaan analisis usaha peternakan ayam dan aneka unggas 1/2 sks dan 1/2 sks

Sanitasi Lingkungan (KHU 224) Memberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam usaha pencegahan penyakit dengan cara menghindari atau mengendalikan faktor-faktor lingkungan yang terkait dalam mata rantai penularan penyakit. Dasar-dasar Statistik (Pendataan) (KHU 225) Mempelajari baik secara teori maupun praktek mengenai recording, pengambilan dan pengolahan data. Teknologi Hasil Ternak Unggas (KHU 226) Mempelajari secara teori dan praktek mengenai teknologi pengolahan bahan pangan asal ayam (daging dan telur) serta pengamanannya Kewirausahaan (KHU 227) Mempelajari prinsip-prinsip perunggasan. kewirausahaan dibidang

1/1 sks

1/2 sks

1/2 sks

Teknologi Vaksinasi (KHU 311) Mahasiswa diterjunkan pada kerja praktek lapangan dan mengenalkan pada berbagai cara untuk melakukan pencegahan penyakit melalui program vaksinasi dan pengamanan vaksin serta penggunaan obat-obatan untuk unggas.

1/4 sks

15 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

Teknik Pemasaran Industri perunggasan (KHU 312) Mahasiswa diterjunkan pada kerja praktek lapangan di perusahaan pengelola Industri Perunggasan dan mengenalkan sistem pemasaran hasil industri perunggasan Teknologi Industri Pakan Unggas (KHU 313) Mahasiswa diterjunkan pada kerja praktek lapangan di perusahaan Pakan Unggas dan mengenalkan cara-cara menyusun ransum, pengemasan dan pengamanannya Teknologi Pembibitan Unggas (KHU 314) Mahasiswa diterjunkan pada kerja praktek lapangan di breeding farm dan mengenalkan cara-cara pembibitan baik untuk ayam pedaging maupun petelur. Teknologi Peternakan Unggas Komersial (KHU 315) Mahasiswa diterjunkan pada kerja praktek lapangan di peternak-peternak mitra dari perusahaan. Teknologi Rumah Potong Ayam (KHU 316) Mahasiswa diterjunkan pada kerja praktek lapangan di Rumah Potong Ayam untuk mempelajari managemen dari RPA, serta kegiatan yang dilakukan di RPA. Etika Bisnis (KHU 321) Membahas kode etik bisnis di bidang perunggasan, tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan serta mitra bisnis, perundang-undangan yang mengatur bisnis perunggasan di Indonesia Tugas Akhir (KHU 322) Mewajibkan mahasiswa untuk menuliskan tugas akhir yang merupakan laporan dari kerja praktek lapangan.

1/3 sks

1/3 sks

1/2 sks

1/4 sks

1/2 sks

1/2 sks

0/6 sks

16 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

BAB III SUMBER DAYA3.1. Dosen Pendidikan Program D3 Minat Perunggasan dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Untuk melaksanakan pendidikan Program D3 Minat Perunggasan didukung oleh seluruh dosen yang ada di Fakultas Kedokteran Hewan. Jumlah Seluruh Dosen Fakultas Kedokteran Hewan sebanyak 132 orang dengan tingkat pendidikan: S1 (Dokter hewan) 5,22%, S2 (Magister) 61,94% dan S3 (Doktor) 30,59%, 2 orang diantaranya telah mencapai jabatan tertinggi dalam pendidikan yaitu Guru besar (Profesor) (lampiran 1). Selain dosen di lingkungan Fakultas Kedokteran Hewan, pendidikan ini juga akan diasuh oleh dosen tamu dari berbagai instansi yang selama ini menjadi mitra Fakultas Kedokteran Hewan seperti: para alumni yang sudah bekerja di berbagai perusahaan perunggasan, Balai Karantina Surabaya, Pusvetma, Dinas Peternakan, Fakultas Ekonomi Unair serta para stake holder. 3.2. Sarana dan Prasarana Proses pembelajaran Program D3 Minat Perunggasan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya yang menempati gedung di Kampus C dengan area seluas 14.221 m2, terdiri dari luas bangunan 7.363,17 m2 dan luas halaman 6.858,34 m2. Fasilitas fisik yang dimanfaatkan adalah 3 ruang kuliah, 4 laboratorium, 1 ruang baca, 1 ruang administrasi akademik dan 1 ruang komputer (student center). Daya tampung ruang kuliah berkisar antara 80-100 mahasiswa. Berdasarkan data yang ada ruang tersebut digunakan selama 5 hari per minggu dengan penggunaaan ruang kuliah adalah 2-3 shift per hari. Fasilitas lain 17 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

yang dimiliki berkaitan dengan pelaksanaan program pengajaran antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. Ruang Kuliah ber AC dengan media ajar berupa, OHP, Ruang Laboratorium dilengkapi dengan peralatan White Board, LCD dan wireless praktikum yang memadahi. Ruang perpustakaan dilengkapi koleksi buku acuan dan Ruang Kegiatan Mahasiswa Ruang Komputer yang dilengkapi dengan perangkat mesin fotokopi

komputer yang mampu menampung 26 Mahasiswa. Komputer dilengkapi dengan akses internet. 6. Ruang seminar besar dengan kapasitas 100 orang dan yang ruang seminar kecil dengan kapasitas 25 orang dilengkapi dengan audio visual. 7. 8. Mushola Kantin

Sarana penunjang pendidikan antara lain : Taman Ternak Pendidikan (TTP) yang berlokasi di Desa Tanjung, Kecamatan Kedamaian, Kabupaten Gresik. Salah satu fasilitas yang dimiliki TTP adalah perkandangan ayam petelur dan ayam pedaging sehingga memungkinkan mahasiswa melaksanakan praktek beternak ayam mulai perencanaan, pengelolaan sampai pasca panen. Fakultas Kedokteran Hewan memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) Poultry Disease Center yang merupakan tempat rujukan berbagai instansi apabila ada permasalahan penyakit unggas, sehingga memungkinkan mahasiswa belajar tahapan-tahapan mengatasi masalah penyakit dan mendapatkan informasi dari jurnal berkala yang merupakan terbitan PDC maupun seminar-seminar yang dilaksanakan PDC berkaitan dengan perunggasan. Fakultas Kedokteran Hewan juga bekerja sama 18 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

dengan para stake holder yang menyediakan tempat untuk praktek lapangan. Di tingkat Universitas, para dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas terlibat aktif di Posko Avian Influensa (AI) yang diperuntukkan untuk melayani masyarakat antara lain: menampung laporan kasus AI, meneruskan laporan masyarakat ke Instansi terkait, vaksinasi. 3.3. Tenaga Akademik dan Penunjang Akademik Profil tenaga akademik ditinjau dari umur, berusia antara 40 60 tahun. Sebagian besar tenaga akademik tersebut mempunyai Gol III 46,56 % dan Gol IV 34,35%. Diantara tenaga akademik tersebut yang memiliki jenjang pendidikan S1 (Dokter hewan) 5,22%, S2 (Magister) 61,94% dan S3 (Doktor) 30,59%, 2 orang diantaranya telah mencapai jabatan tertinggi dalam pendidikan yaitu Guru besar (Profesor). Staf penunjang tetap dibidang akademik berjumlah 3 orang. Sedangkan yang bertugas membantu di laboratorium sebanyak 8 orang. Beberapa staf penunjang dari Fakultas Kedokteran Hewan yang ada dibidang kemahasiswaan dan keuangan juga membantu mengelola administrasi kemahasiswaan dan keuangan Program Studi D3 Minat Perunggasan, karena pengelolaan program studi D3 Minat Perunggasan tidak berdiri sendiri secara keseluruhan. Sejauh kebutuhan proses akademik. ini kondisi staf penunjang akademik yang ada masih dapat menangani sosialisasi informasi tentang AI dan pelaksanaan

19 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

BAB IV SUMBER DANA DAN KEBUTUHAN

4.1. Sumber Dana Perkiraan pemasukan uang berdasarkan perkiraan jumlah mahasiswa yang diterima dan pemasukan yang diterima dari mahasiswa baru Program D3 Minat Perunggasan sampai tahun 2011 seperti tertera pada Tabel 4. Pada tahun pertama menerima minimal 20 mahasiswa dan secara bertahap akan dinaikkan daya tampung tersebut sampai 100 mahasiswa. Sumber dana untuk pengelolaan Program Pendidikan D3 berasal dari SPP dan Biaya Praktikum masing-masing sebesar Rp. 700.000,00 dan Rp. 1.000.000,00 per semester setiap mahasiswa serta Sumbangan Pengembangan Mutu Pendidikan dan Pembangunan (SP3) sebesar Rp. 1.500.000,-. SP3 hanya diberlakukan sekali selama kuliah. Perkiraan penerimaan dari SPP dan Praktikum selama 5 tahun ajaran dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Perkiraan Pemasukan Uang dari Mahasiswa yang diterima Pada tahun 2007 sampai Tahun 2011 Jumlah Mahasis wa Lama Baru 2007/20 20 08 2008/20 20 40 09 2009/20 60 60 10 2010/20 100 80 11 2011/20 140 100 12 Tahun Ajaran Sumber Dana (dalam Rp) SPP Praktikum SP3 28.000.0 40.000.0 30.000.0 00 00 00 84.000.0 120.000. 60.000.00 00 000 0 168.000.0 240.000. 90.000.00 00 000 0 252.000.0 360.000. 120.000.0 00 000 00 336.000.0 480.000. 150.000.0 00 000 00 Jumlah 98.000.00 0 264.000.0 00 498.000.0 00 732.000.0 00 966.000.0 00 20 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

Jumlah

868.000.0 1.240.000. 00 000

450.000.0 2.558.000. 00 000

4.2. Kebutuhan Dana Operasional dalam Satu Tahun Ajaran Dana operasional meliputi dana investasi untuk terlaksananya program brosur dan spanduk serta dana rutin tiap tahunan untuk perkuliahan, bahan praktikum, ujian, ATK dan pengelolaan program. Keperluan dana operasional tahunan diperkirakan dengan cara menghitung kebutuhan untuk 20 mahasiswa (lihat Tabel 5) Tabel 5. Rencana Anggaran Dana Operasional dalam Satu Tahun Ajaran N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Uraian Pengeluaran Honor Dosen (20 sks) Honor Pengelola (1 orang) Tenaga Pendukung Praktikum (10 Orang) Perhitungan 20 x 50.000x 12 1 x 600.000x 12 10 x 15.000 x Jumlah (dalam Rp) 12.000.0 00 7.200.00 0 1.800.0 00 12.000.0 00 24.000.0 00 3.840.0 00 11.520.0 00 1.200.0 00 3.000.0 00 1.000.0 21 .

12 Bahan Habis ATK (kertas, tinta, 2 x 6.000.000 fotokopi soal, CD, dll) tiap semester Bahan Habis Praktikum (6 4 x 500.000x 12 kegiatan) Honor PKL (2 kelompok x 6 2 x 6 x 250.000 kegiatan) Transport PKL 6 x 6 x 320.000 (6 kelompok x 6 kegiatan) Tenaga Administrasi (4 orang) 4 x 25.000 x 12 Honor Ujian Tugas Akhir 20 x 150.000 1 x 20 x 50.000

10 Panitia Ad Hoc (penjaminan mutu)

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

(2 kegiatan, 20 Dosen) 11 Konsumsi Rapat (12 Kegiatan x 50 orang) 12 Cetak Brosur dan spanduk promosi Jumlah Total

12 x 50 x 6.000 1 x 2.000.000

00 3.600.0 00 2.000.0 00 83.160.0 00

22 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

Berdasarkan rincian anggaran tahunan yang disusun, maka total pengeluaran untuk tahun pertama sebesar Rp. 83.160.000,00. Nilai tersebut sudah tercukupi dengan penerimaan dari mahasiswa baru yang diperkirakan akan mencapai Rp. 98.000.000,00. Dari perkiraan Dana yang masuk, Program Studi akan menerima 80% dari total penerimaan yaitu sejumlah Rp. 78.400.000,00. Sisa dari anggaran dapat dipergunakan untuk pengembangan peralatan laboratorium dan biaya memperluas jaringan kemitraan dengan stake holder.

23 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

BAB V PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI

5.1. Rencana Pengembangan Program Studi Rencana pengembangan program studi diperlukan untuk memberi arah baik perkembangan dari segi kuantitas maupun kualitas lulusan. Pengembangan secara akademik dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya lulusan dilakukan dengan cara selalu meninjau ulang kurikulum. Setidaknya 5 tahun sekali kurikulum akan dievaluasi dan disesuaikan dengan masukan stake holder, sehingga lulusan dari D3 Minat Perunggasan akan memenuhi kriteria yang diinginkan oleh para stake holder dan mampu bersaing di pasar. Dengan demikian tidak ada lulusan yang menganggur. Agar Program Studi dapat tetap eksis menjalankan program pendidikannya tentu tidak lepas dari jumlah calon mahasiswa. Setiap tahun diharapkan jumlah penerimaan akan ditingkatkan. Langkah ini ditempuh dengan cara menyebarkan informasi melalui brosur dan road show ke SLTA ke berbagai daerah di Jawa Timur dan Timur Indonesia yang merupakan sentra perunggasan. Apabila pada titik tertentu jumlah lulusan sudah melebihi pasar dan minat masyarakat terhadap program menurun sehingga break even point tidak terpenuhi maka akan dilakukan peninjauan ulang. Pengembangan dibidang pendidikan 1. 2. Peningkatan kompetensi lulusan sesuai dengankebutuhan masyarakat dan pembangunan. Melakukan redesain kurikulum setiap 5 tahun sebagai upaya mengembangkan KBK secara periodik sesuai dengan tuntutan aspek relevansi serta menyusun kurikulum baru. 24 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

3.

Meningkatkan mutu pendidikan Program Studi D3

Minat Perunggasan melalui penerapan dan pengembangan sistem penjaminan mutu akademik internal. Peningkatan Kualitas Staf Pengajar 1. Memberikan kesempatan tugas belajar bagi dosen untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. 2. Mengikut sertakan dosen pada program training/pelatihan atau course yang terkait dengan staf keilmuan akademik berbagai sebagai muda instansi upaya melalui untuk peningkatan mutu staf akademik. 3. Melakukan pembinaan kerjasama pendampingan berdasarkan keilmuan. 4. Melaksanakan denga melaksanakan kegiatan penelitian bersama. 5. Memotivasi dosen untuk meningkatkan kinerjanya melalui pemberian reward pada dosen yang mampu menunjukkan peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Peningkatan Kualitas Staf Pendukung 1. Memberikan kesempatan staf pendudkung mengikuti pendidikan dan pelatihan reguler untuk meningkatkan mutu serta kemampuan manajerial staf pendukung agar dapat membantu kelancaran akademik dan administratif program studi. 2. Memotivasi staf pendukung untuk meningkatkan kinerjanya melalui pemberian reward pada staf pendukung yang mampu menunjukkan peningkatan kinerjanya secara berkelanjutan.

25 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

5.2. Dukungan Kerjasama Untuk pengembangan pendidikan baik di Fakultas maupun di Praktek di lapangan dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan instansi /lembaga yang terkait. Sampai tahun 2007 ini Fakultas Kedokteran Hewan telah menjalin kerjasama di antaranya dengan: 1. Semua Fakultas Kedokteran Hewan di Indonesia (IPB, UGM, Unisyah dan Udayana 2. Dinas Peternakan dan Perikanan Tk I Jatim 3. Dinas Peternakan Tk. II Surabaya dan Lamongan 4. Rumah Potong Hewan 5. Pusat Veterinaria Farma (Pusvetma) 6. Dinas Perkebunan, Peternakan Pemerintah Sidoarjo 7. Dinas Pemantapan Pangan , Pemerintah Kota Surabaya 8. Balai Karantina Hewan Tanjung Perak Surabaya 9. Dirjen Peternakan,Departemen Pertanian 10. 11. 13. 14. 15. PT Charoen Pokhpand Indonesia PT Wonokoyo Jaya Corp Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Para Alumni FKH Universitas Putra Malaysia (UPM)

12. PT Japfa Comfeed Indonesia

Kerjasama ini terus ditingkatkan dan diperluas terutama dengan berbagai perusahaan perunggasan beserta para mitranya. Kerjasama juga dilakukan dengan organisasi terkait seperti Forum Kominikasi Budidaya Broiler (FKBB) Jawa Timur.

26 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

BAB VI KESIMPULAN

6.1. Gambaran Umum Untuk mendukung perkembangan perunggasan di Indonesia, khususnya di Jawa Timur dan Indonesia Timur perlu segera dilaksanakan Program Pendidikan D3 Minat Perunggasan. Program D3 Minat Perunggasan merupakan minat dari Program Studi Kesehatan Ternak Terpadu Fakultas kedokteran Hewan. Lulusan dari D3 Minat Perunggasan dipersiapkan menjadi tenaga yang cakap dan terampil dengan gelar Ahli Madya yang nantinya akan menempati posisi tengah dari piramida ketenagkerjaan di bidang perunggasan. Program Pendidikan D3 Minat Perunggasan dilaksanakan dengan Sistem Kredit Semerter. Materi perkuliahan dan praktika/praktek lapangan yang diberikan mempunyai perbandingan 40% : 60%. Satu periode pendidikan berlangsung selama 6 semester (3 tahun) dengan Beban Studi 110 SKS. Kurikulum yang diterapkan memungkinkan lulusan D3 Minat Perunggasan tidak hanya akan menjadi pekerja yang cakap dan trampil tetapi juga dibekali dengan berbagai materi yang memungkinkan para lulusan membuka usaha mandiri ataupun menjadi mitra bagi perusahaan. Penyelenggaran pendidikan Program D3 Minat Perunggasan, didukung oleh para Dosen FKH yang mempunyai kualitas keilmuan yang cukup handal, juga para dosen tamu yang didatangkan dari instansi terkait. Fasilitas yang dimiliki FKH Unair dapat memperlancar proses belajar mengajar mahasiswa. Sumber dana yang diperoleh dari mahasiswa dapat dikelola oleh fihak FKH sehingga mencukupi untuk kebutuhan operasional selama pendidikan mahasiswa.

27 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

Untuk kelangsungan Program D3 Minat Perunggasan,

akan

selalu diupayakan pengembangan baik secara kuantitas maupun kualitas lulusan melalui pengembangan kurikulum dan kerjasama dengan pihak instansi terkait. Tantangan yang paling penting adalah persaingan global yang menyangkut persaingan ditingkat nasional maupun internasional. Untuk mengantisipasi hal ini dengan melakukan pelatihan magang di berbagai perusahaan, memperkuat jaringan alumni, peningkatan lulusan yang siap kerja, membuat program informasi kerja berdasarkan peluang kebutuhan lulusan Ahli Madya (D3) dibidang perunggasan pada semua sektor baik di pemerintahan, swasta maupun jalur yang tersedia di luar negeri. 6.2. SWOT Program Studi Kekuatan (Strength) 1. Kebutuhan Ahli Madya di bidang Perunggasan yang makin meningkat, seiring dengan perkembangan teknologi dan industri perunggasan serta memenuhi kebutuhan akan tenaga profesional dalam bidang perunggasan. 2. Adanya dukungan dari Pimpinan Fakultas Kedokteran Hewan untuk menggunakan fasilitas fisik berupa ruang kuliah dan laboratorium di lingkungan Fakultas Kedokteran Hewan untuk kegiatan pembelajaran. 3. Seluruh mata kuliah sudah mempunyai GBPP, SAP dan Kontrak Perkuliahan (100%) serta lebih dari 60% sudah mempunyai bahan ajar. 4. 5. Staf akademik tetap yang berpendidikan S3 sebanyak Potensi SDM pakar penyakit zoonosis dan penyakit hewan 25%, S2 sebanyak 56,25% dan S1 sebanyak 18,75%. strategis, serta anggota Komnas Flu Burung Indonesia.

28 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

6.

Tersedia

peralatan

dan

penguasaan

IPTEKS

dalam

pengendalian penyakit hewan zoonosis yang strategis. Kelemahan (Weakness) 1. Masih rendahnya minat mahasiswa yang mendaftar KTT Minat karena Hewan Unair maupun yang menentukan pilihan pertama Perunggasan Fakultas Kedokteran 2.

minimnya informasi yang diterima oleh calon mahasiswa. Laboratorium belum ada yang tersertifikasi.

Kesempatan (Opportunity) 1. menjadi 2. 3. Perubahan status Universitas Airlangga dari PTN BHMN, memberikan peluang mengembangkan diri Lapangan Adanya pekerjaan potensi yang membutuhkan pengguna lulusan terhadap

secara otonom. cukup luas. kebutuhan program studi baru. Tantangan (Treath) 1. lulusan dalam pasar kerja global. 2. 3. teknologi 4. informasi yang semakin cepat perunggasan dan meningkat secara cepat. Perkembangan dapat teknologi pola membantu Masyarakat pengguna menuntut mutu lulusan dengan kualifikasi yang tinggi. Perkembangan ilmu serta peternakan unggas yang Tingginya kompetisi

pendidikan konvensional dengan e-learning dan e-journal.

29 .

Program Studi D3 KTT Minat Perunggasan, 2007

5. asing ke Indonesia.

Realisasi

AFTA

yang

memungkinkan masuknya tenaga kerja dan perguruan tinggi

30 .