makalah blok 6

10
Struktur dan Mekanisme Penglihatan pada Mata Maria Agustina Dee 102013075 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat Email : [email protected] PENDAHULUAN Latar Belakang Kemampuan bereaksi terhadap cahaya adalah sifat umum materi hidup. Tetumbuhan memanfaatkan energy surya untuk fotosintesis dan menunjukan respon fototropik. Invetrebrata primitive memiliki sel-sel fotoreseptor yang tersebar, untuk mendeteksi aneka intensitas cahaya dan memungkinkannya menempatkan diri dalam posisi paling menguntungkan terhadap cahaya atau gelap. Vertebrata mengembangkan mata-organ yang lebih efisien dengan kornea dan lensa untuk mengumpulkan cahaya dan memfokus bayangan pada fotoreseptor yang berhimpitan diretina, yang mendeteksi cahaya dan menyandikan berbagai parameter dari bayangan untuk diteruskan ke otak. Mata kebanyakan vertebrata terletak disisi kepala, yang memungkinkannya memperoleh pandangan sempurna dari lingkungan sekitarnya. Visi panoramic ini, bersama evolusi otot dan reflex bagi rotasi mata, menyampaikan peringatan terhadap bahaya pemangsa. Mata adalah reseptor sensorik yang berfungsi mirip seperti kamera. Penglihatan adalah proses dimana cahaya direfleksikan dari objek dilingkungan kita yang kemudian akan diterjemahkan menjadi gambar pada otak. Mekanisme saraf rumit yang dikembangkan untuk mengkoordinasi dan menyatukan bayangan yang sedikit berbeda, sehingga mempeoleh visi binocular dan, dalam hal tertentu, visi stereoskopik dengan persepsi kedalaman 1 | Page

Upload: itha-sagiitariius-blue-loverz

Post on 06-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

blok 6

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Blok 6

Struktur dan Mekanisme Penglihatan pada Mata

Maria Agustina Dee

102013075

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat

Email : [email protected]

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemampuan bereaksi terhadap cahaya adalah sifat umum materi hidup. Tetumbuhan memanfaatkan energy surya untuk fotosintesis dan menunjukan respon fototropik. Invetrebrata primitive memiliki sel-sel fotoreseptor yang tersebar, untuk mendeteksi aneka intensitas cahaya dan memungkinkannya menempatkan diri dalam posisi paling menguntungkan terhadap cahaya atau gelap. Vertebrata mengembangkan mata-organ yang lebih efisien dengan kornea dan lensa untuk mengumpulkan cahaya dan memfokus bayangan pada fotoreseptor yang berhimpitan diretina, yang mendeteksi cahaya dan menyandikan berbagai parameter dari bayangan untuk diteruskan ke otak. Mata kebanyakan vertebrata terletak disisi kepala, yang memungkinkannya memperoleh pandangan sempurna dari lingkungan sekitarnya. Visi panoramic ini, bersama evolusi otot dan reflex bagi rotasi mata, menyampaikan peringatan terhadap bahaya pemangsa.

Mata adalah reseptor sensorik yang berfungsi mirip seperti kamera. Penglihatan adalah proses dimana cahaya direfleksikan dari objek dilingkungan kita yang kemudian akan diterjemahkan menjadi gambar pada otak. Mekanisme saraf rumit yang dikembangkan untuk mengkoordinasi dan menyatukan bayangan yang sedikit berbeda, sehingga mempeoleh visi binocular dan, dalam hal tertentu, visi stereoskopik dengan persepsi kedalaman dalam pandangan tiga-dimensi dari lingkungan yang penting untuk menangkap mangsa yang diburu. Memperoleh visi stereoskopik, evolusi otak besar untuk mengolah informasi dan membebaskan tangan dari fungsi lokomotor telah memungkinkan nenek moyang hominoid kita untuk mengembangkan keterampilan manipulative yang membantu majunya manusia.

1 | P a g e

Page 2: Makalah Blok 6

PEMBAHASAN

1. Struktur MataMata adalah suatu bola yang terisi cairan dengan diameter kira-kira 24 mm. Struktur dasarnya adalah kamera, dengan system pemfokusan, mekanisme untuk mengontrol masuknya cahaya, lapisan sensitif cahaya dan pembungkusan bagian dalam yang gelap untuk membatasi penyebaran cahaya. Mata tersusun atas struktur eksternal, otot ekstraokular, struktur internal, struktur refraktori, dan kamera anterior. Struktur eksternal (orbit, kelopak mata, kelenjar pada kelopak mata, konjungtiva, kelenjar air mata dan duktus) melindungi serta melumasi mata. Sklera,suatu struktur internal member struktur yang kaku. Kornea memungkinkan pergerakan bayangan ke retina, suatu struktur internal yang lain. Traktus uvea (koroid, badan siliaris, dan iris) mencegah reflex sinar internal, mengubah bentuk lensa untuk menentukan focus, dan mengontrol jumlah sinar yang mencapai retina. Struktur refraktori meliputi kornea, aqueous humor, lensa dan vitreous humor. Mata terdiri atas tiga lapisan yaitu : Lapisan dalam yaitu saraf yang sensitif cahaya, retina Lapisan tengah bervaskular dan berpigmen, lapisan koroid Lapisan pembungkus luar yang tebal, sclera

Segmen anterior mata, kornea bersifat transparan yang memungkinkan berkas-berkas cahaya masuk. Bagian lain dinding mata adalah opak dan memiliki permukaan dalam berpigmen gelap yang menyerap berkas cahaya. Segmen posterior mata, sebagian besar dilapisi jaringan saraf fotosensitif, retina yang berkembang sebagai penumbuhan keluar otak. Rongga bola mata berisikan media transparan tersusun dalam badan-badan terpisah yang bersama kornea bekerja sebagai system lensa cembung. Mereka menghasilkan bayangan terbalik dari obyek lingkungan pada lapis retina yang fotosensitif.

Dinding bola mata terdiri atas tiga lapisan yaitu lapis korneo-skleral fibrosa kuat, ditengah, lapis vascular atau uvea, dan lapis paling dalam, retina yang fotosensitif. Lapis fibrosa tebal melindungi struktur intern halus dari mata dan bersama tekanan cairan intra-okular, berfungsi mempertahankan bentuk dan turgor bola mata. Ia dibagi dalam segmen posterior besar yang opak, yaiutu sclera dan segmen anterior yang transparan dan lebih kecil, yaitu kornea. Uvea berhubungan dengan nutrisi retina dan produksi humor aqueus. Ia juga menyediakan mekanisme bagi akomodasi dan pengendalian jumlah cahaya yang masuk mata. Tiga perbedaan regionalnya adalah koroid, korpus siliaris, dan iris. Koroid adalah bagian yang sangat vaskular dari uvea, yang terdapat dibawah retina fotosensitif itu. Meluas kedepan dari tepian anterior retina disebut ora serata, kebatas korneo-sklera adalah korpus siliaris. Ia membentuk sabuk selebar 5-6 mm mengelilingi bagian dalam bola mata dan mengandung otot polos yang membuatnya jadi alat akomodasi, yang bekerja terhadap lensa untuk menampung berkas cahaya dari obyek dekat untuk difokus pada retina. Iris adalah lanjutan tipis dari korpus siliaris yang terjulur di atas permukaan anterior lensa, dengan tepian bebasnya membentuk pupil. Diameter pupil sekitar 12 mm. Lubangnya pupil dapat dikecilkan atau dibesarkan oleh kontraksi atau relaksasi muskulus

2 | P a g e

Page 3: Makalah Blok 6

konstriktor atau dilator pupil. Dengan demikian iris berfungsi sebagai diafragma optic yang dapat disesuaikan yang mengatur jumlah cahaya yang memasuki mata.

Lapis terdalam adalah retina yang mengandung pada bagian sensorisnya, reseptor-reseptor untuk cahaya dan jalinan saraf rumit yang mengubah informasi visual menjadi impuls yang diteruskan melalui nervus optikus ke otak. Tempat saraf keluar dari bola mata, papilla nervi optisi tampak berupa cakram merah muda berdiameter 1,4 mm, kira-kira 3 mm medial terhadap kutub posterior mata. Bagian retina anterior dari ora serata, yang melaipisi permukaan dalam muskulus siliaris (bagian siliaris dari retina) dan yang melapisi permukaan posterior iris (bagian iris dari retina) tidak fotosensitif.

Media dioptrik transparan mencakup hormone dan isi rongga yang dibungkus tunika-tunika mata. Karena terdapat perbedaan besar antara indeks refraksi kornea dengan udara diluar, maka kornea adalah elemen refraksi utama dari mata. Dari media transparan yang ada didalam, yang paling anterior adalah humor aqueous. Ia terdapat didalam bilik anterior , sebuah ruang kecil, didepan dibatasi oleh kornea dan dibelakang oleh iris dan bagian tengah permukaan anterior lensa. Bilik posterior, juga terisi humor aqueous adalah ruang sempit yang dibatasi di anterior oleh iris dan korpus siliaris dan diposterior dibatasi oleh lensa dan ligamentum suspensorium.

Media transparan berikut adalah lensa kristalina. Ini adalah badan bikonveks, bergantung pada permukaan dalam korpus siliaris oleh sebuah ligament melingkar yaitu zonula siliaris. Ia terletak tepat dibelakang pupil, diantara humor aqueous dan korpus vitreus di posterior. Lensa adalah unsur refraktif mata yang kedua pentingnya setelah kornea dan adalah organ dioptrik untuk akomodasi. Bagian terbesar rongga mata, yang terdapat diantara permukaan posterior lensa dan korpus siliaris di depan retina di belakang, adalah rongga vitreum yang diisi oleh suatu zat transparan kental, korpus vitreus. Zat ini memungkinkan cahaya dengan leluasa lewat dari lensa menuju fotoreseptor. Dalam keadaan hidup, retina itu transparan. Hanya lapis terluarnya, epitel pigmen yang keruh dan merupakan sawar pertama terhadap berkas cahaya. Permukaan dalam retina yang dilihat dengan oftalmoskop disebut fundus.

Alat-alat pada bagian dalam mata : Kornea, bagian bola mata yang bening. Oleh karena itu, kornea dapat ditembus

cahaya. Kornea berfungsi menerima rangsang berupa cahaya dan meneruskan ke bagian mata yang lebih dalam.

Lensa mata, adalah sebuah benda bening yang berbentuk cembung. Lensa mata berfungsi meneruskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda jatuh tepat di retina. Lensa mata mempunyai kemampuan menjadi cembung atau pipih yang disebut daya akomodasi.

Iris, berfungsi mengatur banyak sedikit cahaya yang masuk ke mata. Iris ada yang berwarna coklat, hitam dan abu-abu. Oleh karena itu, iris menentukan warna mata seseorang.

3 | P a g e

Page 4: Makalah Blok 6

Pupil, adalah lubang bulat yang terdapat di tengah-tengah iris. Pupil berfungsi mengatur cahaya yang masuk ke dalam mata.

Retina, selaput jala yang merupakan lapisan terdalam dari dinding bola mata. Retina berfungsi membentuk bayangan yang selanjutnya disalurkan oleh saraf ke otak. Retina mengandung sel-sel saraf penglihat. Bagian retina yang sangat peka terhadap cahaya disebut bintik kuning. Sementara itu, bagian yang tidak peka terhadap cahaya disebut bintik buta.

Otot-otot mata, terdiri atas tiga pasang. Otot tersebut yaitu otot penggerak ke atas dank e bawah, otot penggerak ke kiri dank e kanan serta otot pemutar bola mata. Otot-otot mata ini berguna untuk menambatkan bola mata pada dinding dalam rongga mata. Selain itu, otot-otot mata juga berguna untuk mengatur gerakan bola mata.

Saraf mata yang merupakan saraf peglihat atau saraf optic. Saraf ini berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang diterima sel-sel reseptor (penerima rangsang) di retina ke pusat penglihatan di otak.

2. Mekanisme PenglihatanMata terdiri atas tiga lapisan yakni : Lapisan dalam yaitu saraf yang sensitif cahaya, retina Lapisan tengah bervaskular dan berpigmen, lapisan koroid Lapisan pembungkus luar yang tebal, sclera

Mekanisme penglihatan :Cahaya memasuki mata melalui jendela transparan di dalam sclera yaitu kornea. Kemudian melewati pupil yang adalah lubang didalam tabir otot yang disebut iris. Iris ini berpigmen. Iris dapat berkontraksi dan berdilatasi terhadap berbagai jumlah cahaya yang masuk ke mata. Cahaya difokuskan oleh lensa yang elastic, tepat dibelakang iris. Ligament menahhan lensa ke korpus siliaris, bagian anterior dari lapisan koroid. Sinar

4 | P a g e

Page 5: Makalah Blok 6

difokskan sebagai bayangan terbalik pada retina dibelakang mata. Retina hamper transparan dan bagian anterior mata mempunyai penampilan hitam coklat gelap karena lapisan koroid yang berpigmen dan bervaskular. Serabut-serabut saraf dari retina menjalar melalui sekelompok lubang-lubang di dalam sclera, pada diskus optikus membentuk saraf optikus ke otak. Ruang antara lensa dan kornea, bilik anterior mata terisis dengan cairan aqueous humor. Aqueous humor disekresi oleh korpus sliaris dibawah tekanan. Tekanan ini adalah salah satu factor yang mempertahankan bentuk bulat dari bola mata. Rongga utama mata antara lensa dan retina bilik posterior terisi dengan vitreus humor seperti jeli. Aqueus humor mengalir kedalam kanal schlemm dan dari sini masuk ke dalam vena-vena sklera. Obstruksi terhadap drainase ini adalah salah satu penyebab glaucoma, tekanan tinggi secara abnormal dalam bola mata. Kanal schlemm mengelilingi pertemuan kornea dan sclera. Kanal ini terletak jauh di dalam sclera pada tepi bilk anterior mata.

3. Gangguan pada MataGangguan pada mata antara lain sebagai berikut : Miopi (Rabun jauh), penderita miopi (mata minus) tidak dapat melihat benda-benda

yang jaraknya jauh. Penderita miopi dapat ditolong menggunakan kacamata berlensa cekung.

Hipermetropi (rabun dekat), penderita hipermetropi (mata plus) tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya dekat. Penderita hipermetropi dapat ditolong menggunakan kacamata berlensa cembung.

Presbiopi biasanya gangguan terjadi pada orang yang sudah berusia lanjut. Penderita presbiopi tidak dapat melihat benda dalam jarak dekat maupun jauh. Penderita presbiopi dapat ditolong menggunakan kacamata berlensa ganda.

5 | P a g e

Page 6: Makalah Blok 6

Buta warna, yaitu penglihatan yang tidak dapat membedakan warna-warna tertentu, misalnya warna merah dengan hijau kelihatan sama-sama kelabu.

Juling, yaitu kelainan mata karena kerja otot mata kiri dan kerja otot mata kanan tidak serasi. Kelainan ini merupakan bawaan sejak lahir.

Katarak, yaitu pengapuran pada permukaan lensa mata sehingga lensa mata menjadi keruh. Akibatnya, pada penderita katarak cahaya tidak masuk ke mata.

Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama, akibatnya baying-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk menolong orang yang cacat seperti ini dibuat lensa silindris yaitu yang mempunyai beberapa fokus.

4. Rabun Jauh (Miopi)Mata yang mengalami rabun jauh tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya jauh. Hal ini disebabkan lensa mata tidak dapat memipih untuk memperkecil jarak fokusnya. Bayangan yang dibentuk oleh lensa mata yang mengalami cacat mata rabun jauh akan jatuh berada di depan retina. Untuk membantu penderita rabun jauh digunakan kacamata yang mempunyai lensa cekung. Lensa cekung ini akan membantu lensa mata sehingga bayangan yang tadinya jatuh di depan retina akan jatuh tepat di retina. Cacat mata rabun jauh ini sering disebut juga miopi.

6 | P a g e

Page 7: Makalah Blok 6

KESIMPULAN

Mata yang mengalami rabun jauh tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya jauh. Hal ini disebabkan lensa mata tidak dapat memipih untuk memperkecil jarak fokusnya. Bayangan yang dibentuk oleh lensa mata yang mengalami cacat mata rabun jauh akan jatuh berada di depan retina. Untuk membantu penderita rabun jauh digunakan kacamata yang mempunyai lensa cekung. Lensa cekung ini akan membantu lensa mata sehingga bayangan yang tadinya jatuh di depan retina akan jatuh tepat di retina. Cacat mata rabun jauh ini sering disebut juga miopi.

7 | P a g e

Page 8: Makalah Blok 6

Daftar Pustaka

1.

8 | P a g e