makalah blok 22 (sk.3 parkinson) by. naomi.docx

25
 Penyakit Parkinson pada Lansia Naomi Besitimur (102012113) C9 Email: lucy!esitimur"ya#oocom  $akultas %edokteran &ni'ersita s %risten %rida acana  l *r+una &tara No,- %e!on +eruk.akarta Barat /e lp ,920,1 Penda#uluan Penyakit parkinson adalah suatu penyakit degenaratif pada sistem saraf (neurodegeneratif) yang bersifat progr esif, ditand ai deng an ketida k teratura n perg erakan (movement disorder), tremor pad a saat istirahat, kesu lit an pada saat memulai per ger aka n, dan kekakuan otot. Penyakit parkinson pertama kali diuraikan dalam sebuah monograf oleh James Parkinson seoran g dokter di London Inggris tahun 181 di dalam tulisan ny a James Parkinson mengatakan bah!a penyakit (yang akhirnya dinamakan sesuai dengan namanya) tersebut memiliki karakteristik yang khas yakni tremor, kekakuan, dan gangguan dalam "ara ber#alan. Penyakit parkinson bisa menyerang laki$lak dan perempuan. %ata$rata usia mulai terkena adalah &1 tahun, tetapi bisa lebih a!al pada usia ' tahun atau bahkan sebelumnya. Jumlah orang di merika *erika t deng an penyakit parkin son+s diperk irakan antara . sampai satu #uta, dengan sekitar . ke &. terdiagnosa baru setiap tahun. ngka tersebut meningkat setiap tahun seiring dengan populasi umur penduduk merika. Pem!a#asan *namnesis $ Identitas Identitas perlu ditanyakan untuk memastikan bah!a pasien yang dihadapi adalah memang  benar pasien yang dimaksud. Identitas biasanya meliputi nama lengkap pasien, umur atau tanggal lahir, #enis kelamin. nama orang tua atau suami atau istri atau penanggung #a!ab, alamat, pendidikan, peker#aan, suku bangsa dan agama. 1 -ari kasus yang didapat dari hasil anamnesis didapatkan usia pasien adalah & tahun. $ /eluhan utama 1

Upload: girt-lamberth-robert-uniplaita

Post on 08-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Penyakit Parkinson pada LansiaNaomi Besitimur (102012113) C9Email: [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6, Kebon jeruk-Jakarta Barat Telp. 56942061

Pendahuluan Penyakit parkinson adalah suatu penyakit degenaratif pada sistem saraf (neurodegeneratif) yang bersifat progresif, ditandai dengan ketidak teraturan pergerakan (movement disorder), tremor pada saat istirahat, kesulitan pada saat memulai pergerakan, dan kekakuan otot. Penyakit parkinson pertama kali diuraikan dalam sebuah monograf oleh James Parkinson seorang dokter di London Inggris tahun 1817 di dalam tulisannya James Parkinson mengatakan bahwa penyakit (yang akhirnya dinamakan sesuai dengan namanya) tersebut memiliki karakteristik yang khas yakni tremor, kekakuan, dan gangguan dalam cara berjalan.Penyakit parkinson bisa menyerang laki-lak dan perempuan. Rata-rata usia mulai terkena adalah 61 tahun, tetapi bisa lebih awal pada usia 40 tahun atau bahkan sebelumnya. Jumlah orang di Amerika Serikat dengan penyakit parkinsons diperkirakan antara 500.000 sampai satu juta, dengan sekitar 50.000 ke 60.000 terdiagnosa baru setiap tahun. Angka tersebut meningkat setiap tahun seiring dengan populasi umur penduduk Amerika. PembahasanAnamnesis -IdentitasIdentitas perlu ditanyakan untuk memastikan bahwa pasien yang dihadapi adalah memang benar pasien yang dimaksud. Identitas biasanya meliputi nama lengkap pasien, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin. nama orang tua atau suami atau istri atau penanggung jawab, alamat, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa dan agama. 1Dari kasus yang didapat dari hasil anamnesis didapatkan usia pasien adalah 62 tahun.-Keluhan utama Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan pasien yang membawa pasien pergi ke dokter. Dari kasus didapatkan keluhan utama pasien adalah kedua tangannya gemetar sejak 1 tahun lalu. Riwayat penyakit sekarangPada pasien keluhan utama yang dirasakan disertai dengan kedua tangannya gemetar saat pasien tidak menggerakkan tangannya namun menghilang bila pasien melakukan aktivitas dan saat tertidur. Pasien merasa badannya semakin kaku, berjalan semakin lambat dan postur tubuh semakin membungkuk serta bicaranya semakin tidak jelas.-Riwayat penyakit dahuluBertujuan untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan adanya hubungan antara penyakit yang pernah diderita dengan penyakit sekarang.1 -Riwayat keluarga Dapat digunakan untuk memperkuat diagnosis. Karena biasanya penularan suatu penyakit berasal dari keluarga sendiri yang terjangkit atau karena faktor genetik pada penyakit-penyakit yang terpaut gen.1-Riwayat sosialTermasuk tentang pekerjaan pasien. Pada umumnya jenis pekerjaan juga berperan penting dalam penyebab timbulnya penyakit. -Riwayat pribadiBiasanya tentang gaya hidup pasien, ekonomi, sosial dan pendidikan pasien.1 Anamnesis khusus1. Keluhan UtamaGangguan gerakan, kaku otot, tremor menyeluruh, kelemahan otot, dan hilangnya reflek postural.2. Riwayat penyakit sekarangPasien mengeluhkan tremor, perubahan pada sensasi wajah, sikap tubuh, dan gaya berjalan. Adanya rigiditas deserebrasi, berkeringat, kulit berminyak, sulit menelan, konstipasi, dan gangguan kandung kemih.

3. Riwayat penyakit dahuluAdanya riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, anemia, penggunaan obat4. Riwayat penyakit keluargaantikoagulan, aspirin, vasodilatator, antikolinergik dalam waktu lama.Pengkajian dilakukan dengan menanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita hipiertensi dan diabetes mellitus. Hal ini diperlukan untuk melihat adanya komplikasi penyakit lain yang dapat mempercepat progresifnya penyakit.1,3

Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik mempunyai nilai yang sangat penting untuk memperkuat temuan-temuan dalam anamnesis.2 Teknik pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan visual atau pemeriksaan pandang (inspeksi), pemeriksaan raba (palpasi), pemeriksaan ketok (perkusi) dan pemeriksaan movement, auskultasi.2 Keadaan umum : adanya perubahan pada tanda vital, yaitu bradikardi, hipotensi, dan adanya penurunan frekuensi nafas Breathing : hipoventilasi, inaktivitas, aspirasi makanan atau saliva, dan berkurangnya fungsi pembersihan saluran nafas Inspeksi : klien batuk atau mengalami penurunan kemampuan untuk batuk efektif, peningkatan produksi sputum, sesak nafas dan penggunaan otot bantu nafas Palpasi : ditemukan taktil premitus seimbang kanan kiri Perkusi : adanya suara resonan pada seluruh lapangan paru Auskultasi : bunyi nafas tambahan Blood : hipotensi postural Brain : perubahan gaya berjalan, tremor, dan kaku Bladder : penurunan reflex kandung kemih perifer dihubungkan dengan disfungsi kognitif dan persepsi klien secara umum Bowel : pemenuhan nutrisi berkurang karena kelemahan fisik umum, kelelahan otot, dan adanya tremor menyeluruh Bone : kesulitan beraktifitas secara keseluruhan karena kelemahan, kelelahan otot, dan tremor. Adanya gangguan keseimbangan dalam melakukan pergerakan3

a. Tekanan darah diukur dalam keadaan berbaring dan berdiri, hal ini untuk melihat hipotensi ortostatikb. Menilai respon terhadap stres ringan , misalnya berdiri dengan tangan diekstensikan menghitung dari angka seratus bila masih terdapat tremor dan rigiditas artinya belum berespon dengan pengobatanc. Mencatat dan mengikuti kemampuan fungsional, disini penderita disuruh menulis kalimat sederhana dan menggambarkan lingkaran-lingkaran konsentris dengan tangan kanan dan kiri diatas kertas, kertas ini disimpan untuk perbandingan waktu follow up berikutnya.3Pemeriksaan penunjang Laboratorium Pemeriksaan laboratorium hanya bersifat dukungan pada hasil klinis, karena tidak memiliki sensitifitas dan spesifitas yang tinggi untuk penyakit parkinson. Pengukuran kadar neurotransmiter dopamin atau metabolitnya dalam urin, darah, maupun cairan otak akan menurun pada penyakit parkison dibandingkan kontrol. Lebih lanjut, dalam keadaan tidak ada penanda biologis yang spesifik penyakit, maka diagnosis definitif terhadap penyakit parkinson hanya ditegakan dengan otopsi. Dua penelitian patologis terpisah berkesimpulan bahwa hanya 76% dari penderita memenuhi kriteria patologis aktual, sedangkan yang 24% mempunyai penyebab lain untuk parkinsonism tersebut. Neuroimaging Magnetic Resonance Imaging (MRI), bahwa pasien yang dianggap mempunyai atropi multisistem memperlihatkan signal di striatum Positron Emission Tomography (PET), Ini merupakan teknik imaging yang masih relatif baru dan telah memberi kontribusi yang signifikan untuk melihat kedalam sistem dopamine nigrostriatal dan peranannya dalam patofisiologi penyakit Parkinson. Penurunan karakteristik pada pengambilan fluorodopa , khususnya di putamen , dapat diperlihatkan hampir pada semua penderita penyakit Parkinson, bahkan pada tahap dini.Pada saat awitan gejala , penderita penyakit Parkinson telah memperlihatkan penurunan 30% pada pengambilan fluorodopa putamen. Tetapi sayangnya PET tidak dapat membedakan antara penyakit Parkinson dengan parkinsonisme atipikal. PET juga merupakan suatu alat untuk secara obyektif memonitor progresi penyakit , maupun secara obyektif memperlihatkan fungsi implantasi jaringan mesensefalon fetus. Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT), Sekarang telah tersedia ligand untuk imaging sistem pre dan post sinapsis oleh SPECT , suatu kontribusi berharga untuk diagnosis antara sindroma Parkinson plus dan penyakit Parkinson, yang merupakan penyakit presinapsis murni. Penempelan ke striatum oleh derivat kokain [123]beta-CIT, yang juga dikenal sebagai RTI-55, berkurang secara signifikan disebelah kontralateral sisi yang secara klinis terkena maupun tidak terkena pada penderita hemiparkinson. Penempelan juga berkurang secara signifikan dibandingkan dengan nilai yang diharapkan sesuai umur yang berkisar antara 36% pada tahap I Hoehn dan Yahr sampai 71% pada tahap V. Marek dan yang lainnya telah melaporkan rata-rata penurunan tahunan sebesar 11% pada pengambilan [123]beta-CIT striatum pada 34 penderita penyakit Parkinson dini yang dipantau selama 2 tahun. Sekarang telah memungkinkan untuk memvisualisasi dan menghitung degenerasi sel saraf nigrostriatal pada penyakit Parkinson. Dengan demikian, imaging transporter dopamin pre-sinapsis yang menggunakan ligand ini atau ligand baru lainnya mungkin terbukti berguna dalam mendeteksi orang yang beresiko secara dini. Sebenarnya, potensi SPECT sebagai suatu metoda skrining untuk penyakit Parkinson dini atau bahkan presimptomatik tampaknya telah menjadi kenyataan dalam praktek. Potensi teknik tersebut sebagai metoda yang obyektif untuk memonitor efikasi terapi farmokologis baru, sekarang sedang diselidiki.2,3,5 Working diagnosisWorking diagnosis merupakan diagnosis utama tentang penyakit yang diderita pasien setelah melakukan anamnesis dan pemeriksaan terhadap pasein. Berdasarkan pengertian tersebut didapatkan working diagnosis untuk kasus ini yaitu Parkinson.Differential diagnosisMultiple Syndrome AtropyMultiple Syndrome Atropy, dikaitkan dengan degenerasi sel-sel saraf di daerah tertentu dari otak . Degenerasi sel ini menyebabkan masalah dengan gerakan, keseimbangan, dan fungsi otonom lain dari tubuh seperti kontrol kandung kemih atau peraturan tekanan darah. Penyebab MSA tidak diketahui dan tidak ada faktor risiko tertentu telah diidentifikasi, Sekitar 55% kasus terjadi pada laki-laki, dengan usia khas onset di akhir 50-an untuk awal 60-an. MSA sering muncul dengan beberapa gejala yang sama seperti penyakit Parkinson . Namun, pasien MSA umumnya menunjukkan minimal jika respon terhadap obat dopamin digunakan untuk Parkinson.5 Keseluruhan prevalensi dari MSA diperkirakan 4,6 kasus per 100.000 orang. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita, dengan penelitian yang menunjukkan rasio mulai dari antara 1,4: 1 rasio setinggi 1,9: 1MSA ditandai dengan kombinasi berikut ini, yang dapat hadir dalam kombinasi: Karena orang-orang dengan MSA sering menderita " sindrom rigiditas-kaku "(yaitu lambatnya inisiasi gerakan menyerupai penyakit Parkinson ) ditemukan pada 62 % pada presentasi pertama kadang-kadang dikelompokkan dengan penyakit disebut sebagai Parkinson ditambah sindrom disfungsi otonom parkinsonisme ( kekakuan otot + / tremor dan gerakan lambat) ataksia (koordinasi miskin / goyah berjalan) Yang paling umum pertama tanda MSA adalah munculnya sebuah "sindrom rigiditas-kaku" (yaitu lambatnya inisiasi gerakan menyerupai penyakit Parkinson ) ditemukan pada 62% pada presentasi pertama. Tanda-tanda umum lainnya saat onset termasuk masalah dengan keseimbangan (serebelum ataksia) ditemukan pada 22% pada presentasi pertama, diikuti oleh masalah genito-kemih (9%). Untuk pria, tanda pertama bisa ereksi disfungsi (ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi). Baik pria maupun wanita sering mengalami masalah dengan kandung kemih mereka termasuk urgensi, frekuensi, lengkap pengosongan kandung kemih, atau ketidakmampuan untuk buang air kecil (retensi). Sekitar 1 dari 5 pasien MSA akan menderita jatuh pada tahun pertama penyakit.4,5 Gejala penyakit berlangsung Sebagai penyakit berlangsung salah satu dari tiga kelompok gejala mendominasi. Ini adalah: 1. Parkinsonisme (lambat, gerakan kaku, menulis menjadi kecil dan berbentuk laba-laba) 2. Cerebellar disfungsi (kesulitan koordinasi gerakan dan keseimbangan) 3. Otonom sistem saraf disfungsi (gangguan fungsi tubuh otomatis) termasuk: postural atau hipotensi ortostatik , sehingga pusing atau pingsan saat berdiri inkontinensia urin atau retensi urin lemah syahwat sembelit pita suara kelumpuhan mulut kering dan kulit kesulitan mengatur suhu tubuh karena berkeringat kekurangan di semua bagian tubuh mendengkur keras, pernapasan abnormal atau inspirasi stridor saat tidur gangguan tidur lainnya termasuk sleep apnea , REM Behavior Disorder [14] Gejala lain seperti penglihatan ganda dapat terjadi. Tidak semua pasien mengalami semua gejala ini. Beberapa pasien (20% dalam satu penelitian) mengalami gangguan kognitif yang signifikan sebagai akibat dari MSA. MSA biasanya berkembang lebih cepat daripada penyakit Parkinson. Tidak ada remisi dari penyakit. Sisa Umur rata-rata setelah timbulnya gejala pada pasien dengan MSA adalah 7,9 tahun. Hampir 80% dari pasien dinonaktifkan dalam waktu lima tahun sejak timbulnya gejala motorik, dan hanya 20% bertahan hidup melewati 12 tahun. Tingkat perkembangan berbeda dalam setiap kasus dan kecepatan penurunan dapat bervariasi pada setiap pasien.4,5

Alpha synuclein imunohistokimia menunjukkan banyak inklusi glial. Diagnosis pasti hanya dapat dilakukan patologis dan ditemukan berlimpah glial inklusi sitoplasma dalam sistem saraf pusat.4 Supranuclear palsy progresif (PSP)

Supranuclear palsy progresif (PSP) adalah gangguan otak langka yang menyebabkan masalah serius dan progresif dengan kontrol dari kiprah dan keseimbangan, bersama dengan gerakan mata dan berpikir masalah yang kompleks. Salah satu tanda-tanda klasik dari penyakit ini adalah ketidakmampuan untuk tujuan mata benar, yang terjadi karena lesi di daerah otak yang mengkoordinasikan gerakan mata. Beberapa individu yang terkena sering menunjukkan perubahan suasana hati dan perilaku, termasuk depresi dan sikap apatis serta demensia ringan progresif.3,4 Gangguan menunjukkan bahwa penyakit ini dimulai perlahan dan terus memburuk (progresif), dan menyebabkan kelemahan (cerebral) oleh bagian-bagian tertentu yang merusak otak atas struktur seukuran kacang yang disebut inti yang mengendalikan gerakan mata (supranuklear). Sekitar 20.000 orang Amerika-atau satu dari setiap 100.000 orang di atas usia 60 memiliki PSP, sehingga jauh lebih umum daripada penyakit Parkinson, yang mempengaruhi lebih dari 500.000 orang Amerika. Individu yang terkena biasanya setengah baya atau tua, dan laki-laki lebih sering terkena daripada wanita. PSP seringkali sulit untuk mendiagnosis karena gejala dapat sangat banyak seperti gangguan gerakan yang lebih umum lainnya, dan karena beberapa gejala khas yang paling mungkin mengembangkan terlambat atau tidak sama sekali.4,5 Gejala klinisYang paling sering gejala pertama PSP adalah kehilangan keseimbangan saat berjalan. Individu mungkin memiliki jatuh dijelaskan atau kekakuan dan kejanggalan dalam kiprah. Kadang-kadang jatuh dijelaskan oleh orang mengalami mereka sebagai serangan pusing. Gejala awal umum lainnya adalah perubahan kepribadian seperti kehilangan minat dalam kegiatan yang menyenangkan biasa atau meningkat lekas marah, dan pelupa. Individu mungkin tiba-tiba tertawa atau menangis tanpa alasan yang jelas, mereka mungkin apatis, atau mereka mungkin memiliki luapan kemarahan sesekali, juga tanpa alasan yang jelas. Harus ditekankan bahwa pola tanda dan gejala bisa sangat berbeda dari orang ke orang.4,5 Sebagai penyakit berlangsung, kebanyakan orang akan mulai mengembangkan kabur visi dan masalah pengendalian gerakan mata. Bahkan, masalah mata biasanya menawarkan petunjuk definitif pertama yang PSP adalah diagnosa yang tepat. Individu yang terkena PSP mengalami kesulitan pergeseran pandangan mereka ke bawah, dan juga dapat memiliki kesulitan mengendalikan kelopak mata mereka. Hal ini dapat menyebabkan penutupan paksa mata, lama atau berkedip jarang, atau kesulitan dalam membuka mata. Masalah lain visual yang umum adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan kontak mata selama percakapan. Hal ini dapat memberikan kesan keliru bahwa orang tersebut bermusuhan atau tidak tertarik. bicara biasanya menjadi tidak jelas dan menelan makanan padat atau cairan bisa sulit. Dalam kasus yang jarang terjadi, gejala akan lebih mirip dengan penyakit Parkinson, dan beberapa orang bahkan mungkin memiliki tremor. Versi ini sering disebut sebagai "Parkinsonian PSP" atau PSP-P.5 Salah satu kemungkinan adalah bahwa agen virus seperti konvensional menginfeksi tubuh dan waktu bertahun-tahun atau puluhan tahun untuk mulai menghasilkan efek yang terlihat. Kemungkinan lain adalah bahwa mutasi genetik secara acak, dari jenis yang terjadi pada kita semua sepanjang waktu, kebetulan terjadi pada sel-sel tertentu atau gen tertentu, hanya kombinasi yang tepat untuk melukai sel-sel ini. Kemungkinan ketiga adalah bahwa ada paparan beberapa bahan kimia yang tidak diketahui dalam makanan, udara, atau air yang perlahan merusak daerah rawan tertentu dari otak. Teori ini berasal dari petunjuk yang ditemukan di pulau Pasifik Guam, di mana penyakit neurologis umum terjadi hanya ada dan pada pulau-pulau tetangga beberapa saham beberapa karakteristik dari PSP, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan amyotrophic lateral sclerosis (penyakit Lou Gehrig ). Penyebabnya diduga menjadi faktor makanan atau zat beracun yang ditemukan hanya di daerah itu.5 Penyebab lain yang mungkin dari PSP adalah kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas, molekul reaktif yang diproduksi terus menerus oleh semua sel selama metabolisme normal. Meskipun tubuh telah built-in mekanisme untuk membersihkan radikal bebas dari sistem, para ilmuwan menduga bahwa, dalam keadaan tertentu, radikal bebas dapat bereaksi dengan dan kerusakan molekul lainnya. Banyak penelitian diarahkan untuk memahami peran kerusakan radikal bebas dalam penyakit manusia. Baik PSP dan Parkinson penyebab penyakit kekakuan, kesulitan gerakan, dan kejanggalan. Namun, orang dengan PSP biasanya berdiri lurus atau kadang-kadang bahkan memiringkan kepala mereka ke belakang (dan cenderung jatuh ke belakang), sedangkan mereka yang menderita penyakit Parkinson biasanya membungkuk ke depan. Masalah dengan bicara dan menelan jauh lebih umum dan parah di PSP dari penyakit Parkinson, dan cenderung muncul lebih awal dalam perjalanan penyakit. Gerakan mata yang abnormal pada PSP tapi dekat dengan normal pada penyakit Parkinson. Kedua penyakit berbagi fitur lain: onset pada usia pertengahan, bradikinesia (gerakan lambat), dan kekakuan otot. Tremor, sangat umum pada orang dengan penyakit Parkinson, jarang di PSP. Meskipun individu dengan penyakit Parkinson nyata manfaat dari obat levodopa, orang dengan PSP merespon buruk dan hanya secara sementara terhadap obat ini.4,5 Parkinson Sekunder Penyakit Parkinson Sekunder, yang diakibatkan oleh faktor luar. Penggunaan obat-obatan hipertensi, antiaritmia, obat jantung, anti muntah,. Penggunaan obat-obatan ini secara berlanjut dan mengendap di tubuh dalam jangka waktu yang lama akan menjadi racun bagi tubuh. Selain itu, keracunan akibat zat-zat polutan seperti karbonmonoksida, sianida disulfida, pestisida, dan berbisida dapat menimbulkan penyakit Parkinson.5 Parkinson PrimerDefinisiPenyakit parkinson (paralisis agitans) atau sindrom parkinson (parkinsonismus) merupakan suatu penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamin dari substansia nigra ke globus palidus/neostriatum (striatal dopamin deficiency).Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif progresif yang berkaitan erat dengan usia. Penyakit ini mempunyai karakteristik terjadinya degenerasi dari neuron dopaminergik pas substansia nigra pars kompakta, ditambah dengan adanya inklusi intraplasma yang terdiri dari protein yang disebut dengan Lewy Bodies. Neurodegeneratif pada parkinson juga terjadi pasa daerah otak lain termasuk lokus ceruleus, raphe nuklei, nukleus basalis Meynert, hipothalamus, korteks cerebri, motor nukelus dari saraf kranial, sistem saraf otonom.Penyakit Parkinson pertama kali diuraikan dalam sebuah monograf olehJames Parkinsonseorang dokter diLondon, Inggris, pada tahun 1817. Di dalam tulisannya,James Parkinson mengatakan bahwa penyakit (yang akhirnya dinamakan sesuai dengan namanya) tersebut memiliki karakteristik yang khas yaknitremor, kekakuan, dan gangguan dalam cara berjalan.5Parkinsonadalah salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan pada organ otak, terutama pada bagian sistem syaraf pusat otak manusia yang mengalami kemunduran. Hampir di seluruh bagian daerah di dunia, penyakit Parkinson menyerang banyak orang, bahkan para penderita Parkinson pria dan wanita hampir berimbang. Penyakit Parkinson biasanya dimulai antara usia 50 dan 65, menyerang sekitar 1 % dari seluruh populasi. Penyakit Parkinson lebih sering dialami oleh pria dibandingkan wanita.Pada awalnya orang yang menderita Parkinson tidak menyadari akan serangannya itu. Mereka mengetahuinya pada saat Parkinson telah meradang dan berkembang. Parkinson dapat menjadi suatu penyakit yang sangat menakutkan. Dikarenakan penderita Parkinson tidak dapat mengatur hidupnya sendiri dan sangat bergantung terhadap orang yang di sekitarnya.Penyakit Parkinson sulit dicegah dan disembuhkan karena penyebabnya sendiri sulit diketahui pasti. Yang jelas, ketika individu kehilangan lebih dari 80 suplai dopamine, yaitu zat penting dalam proses pengiriman sinyal antara sel-sel saraf otak untuk mengatur gerakan, maka individu akan mengalami beberapa gejala Parkinson.4,6Pada tahap awal dan dalam jangka waktu yang lama, penderita tidak menyadari bahwasanya ia menderita Parkinson. Keluhan yang biasa disampaikan pada awalnya berupa nyeri pada punggung, leher, bahu, atau pinggang. Seiring berjalannya waktu, postur tubuh yang membungkuk, anggota gerak menjadi tidak elastis dan fleksibel, langkah menjadi kecil-kecil bahkan diseret-seret. Suara mengecil dan monoton. Adanya sedikit kekakuan dan keterlambatan eksekusi gerakanatau pengurangan gerakan tangan saat berjalan biasanya terabaikan, sampai pada suatu saat itu disadari oleh klinisi ataupun keluarga pasien.Pada banyak penderita, pada mulanya Parkinson muncul sebagai tremor (gemetar) tangan ketika sedang beristirahat, tremor akan berkurang jika tangan digerakkan secara sengaja dan menghilang selama tidur. Stres emosional atau kelelahan bisa memperberat tremor.Orang dengan Parkinson lanjut juga mengalami gangguan motorik halus. Di antaranya kesulitan memotong makanan, mengancingkan baju, membuka lembaran buku, tulisan menjadi lebih kecil ukurannya dari biasanya. Untuk pekerjaan sepele seperti mengetuk pintu pun, adalah hal yang sulit bagi penderita Parkinson.6Diagnosis penyakit ini didasarkan dari gejala klinis yang dinilai oleh dokter dan atau didukung dengan pencitraan otak (CT Scan atau MRI kepala). Pengobatan dasar penyakit ini adalah dengan kombinasi obat levodopa-karbidopa.Penyakit Parkinson bersifat progresif, artinya gejala dan tanda tersebut akan bertambah buruk. Walaupun dalam jangka waktu yang lama dan bertahap. Penyakit Parkinson yang mulai sebelum umur 20 tahun disebut sebagai Juvenile Parkinsonism.6Parkinson dapat di klasifikasikan menjadi enam kategori berdasarkan proses terjadinya yaitu: Parkinson primer(idiopatik), dimana penyebabnya tidak diketahui Parkinson postencephalitis, penyebab Parkinson karena encephalitis Parkinson latrogenik, Parkinson karena obat obatan seperti obat psikotropik dan antipsikotik Parkinson juvenile, Parkinson yang terjadi usia di bawah 40 tahun Parkinson sekunder di sebabkan karena kerusakan substansia nigra akibat trauma iskhemik Pseudoperkinson (Parkinson semu), merupakan gabungan dari beberapa penyebab Parkinson seperti pada hipotiroidEtiologiEtiologi penyakit parkinson belum diketahui (idiopatik), akan tetapi ada beberapa faktor resiko (multifaktorial) yang telah diidentifikasikan yaitu:a. Usia, meningkat pada usia lanjut dan jarang timbul pada usia dibawah 30 tahunb. Rasial, orang kulit putih lebih sering daripada orang Asia da Afrikac. Genetik, diduga ada peranan faktor genetik. Telah terbukti dengan mutasi yang khas tiga gen terpisah (alpha-Synuclein, Parkin, UCHL1) dan empat lokus tambahan (Park3,4,6,7) yang berhubungan dengan penyakit parkinson keturunan. Kebanyakan kasus idiopatik penyakit parkinson diperkirakan akibat faktor-faktor genetik dan lingkungan. d. Lingkungan, toksin (MPTP, CO, Mn, Mg, CS2, Metanol, Sianid), pengguanaan herbisida dan pestisida, infeksie. Cedera kranio serebral : peranan cedera kranio serebral masih belum jelasf. Stres emosional: diduga juga merupakan faktor resikoEpidemiologiPenyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan wanita seimbang. 5 10 % orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada usia 65 tahun. Secara keseluruhan, pengaruh usia pada umumnya mencapai 1 % di seluruh dunia dan 1,6 % di Eropa, meningkat dari 0,6 % pada usia 60 64 tahun sampai 3,5 % pada usia 85 89 tahun.Di Amerika Serikat, ada sekitar 500.000 penderita parkinson. Di Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada sekitar 200.000-400.000 penderita. Rata-rata usia penderita di atas 50 tahun dengan rentang usia-sesuai dengan penelitian yang dilakukan di beberapa rumah sakit di Sumatera dan Jawa- 18 hingga 85 tahun. Statistik menunjukkan, baik di luar negeri maupun di dalam negeri, lelaki lebih banyak terkena dibanding perempuan (3:2) dengan alasan yang belum diketahui.5,6 PatofisiologiLesi utama tampak menyebabkan hilangnya neuron pigmen, terutama neuron di dalam subtansi nigra pada otak (subtansia nigra merupakan kumpulan nucleus otak tengah yang memproyeksikan serabut-serabut korpus striatum). Salah satu neurontransmiter mayor di daerah otak ini dan bagian-bagian lain pada sistem saraf pusat adalah dopamine, yang mempunyai fungsi penting dalam menghambat gerakan pada pusat kontrol gerakan. Secara normal dopamine memiliki konsentrasi yang tinggi di bagian-bagian otak tertentu, namun pada penyakit Parkinson konsentrasi dopamine menipis dalam substansi nigra dan korpus striatum. Penipisan kadar dopamine dalam basal ganglia yang berhubungan dengan adanya bradikinesia, kekakuan dan tremor.Aliran darah serebri regional menurun pada pasien dengan penyakit Parkinson dan ada kejadian demensia yang tinggi. Data patologis dan biokimia menunjukkan bahwa demensia dengan penyakit Parkinson mengalami penyakit penyerta Alzheimer. Pada kebanyakan pasien penyebab penyakit tersebut tidak diketahui.3,5Gejala klinis1. TremorTremor Istirahat (Rest Tremor) yang khas ini merupakan gejala yang paling jelas, sering terdapat pada awal penyakit dan mudah diidentifikasi oleh penderita maupun keluarganya sendiri. Rest tremor ini bersifat kasar (kurang lebih 4 siklus/detik), dan gerakannya seperti memulung pil (pill-rolling) atau seperti menghitung uang logam. Tremor dapat dimulai dari satu ekstremitas saja pada awal gejala dan dapat menyebar sehingga mengenai seluruh anggota tubuh (lengan, rahang, lidah, kelopak mata, tungkai) bahkan juga suara. Tremor ini berupa gerakan getar yang biasanya muncul pada gerak tangan, lengan, atau tungkai saat rileks. Misalnya saat memegang koran atau gagang telepon.Tremor dapat menghilang jika otot berelaksasi total ataupun dengan melakukan gerakan. Faktor fisik dan emosi dapat mencetuskan timbulnya tremor ini. Ada jenis tremor yang lainnya dengan frekuensi 7-8 siklus/menit. Tidak seperti yang 4 siklus/menit, tremor ini dapat tetap ada pada gerakan penderita dan tidak berhubungan dengan posisi diam dari anggota gerak (bukan rest tremor) dan lebih mudah hilang pada posisi otot yang relaksasi. Pasien bisa menampakkan gejala kedua tremor ini atau hanya salah satunya.Pada awalnya tremor terjadi pada satu tangan, akhirnya akan mengenai tangan lainnya, lengan dan tungkai. Tremor juga akan mengenai rahang, lidah, kening, dan kelopak mata. Biasanya penderita mengeluh tangannya bergetar saat beristirahat, namun tidak saat melakukan aktivitas. Tremor yang terjadi pada kepala menyebabkan kepala menggeleng, mulut membuka menutup, dan lidah terjulur tertarik tarik.Tremor juga akan muncul atau bertambah berat pada keadaan stres. Saat konsentrasi pun bisa muncul gejala tremor, namun pada saat tidur lelap gejala ini tidak muncul. Pada kondisi lanjut, tremor juga akan muncul meski sedang beraktivitas.52. RigiditasRigiditas: kekakuan; peningkatan tonus otot. Dikombinasikan dengan rest tremor, kekakuan ini menghasilkan fenomena cog-wheel atau roda gigi saat ekstremitas digerakkan secara pasif. Hal ini juga sangat jelas dapat dirasakan dengan cara mempalpasi otot pasien bahkan pada keadaan rileks dan rasa ingin jatuh.Rigiditas, yang didefinisikan sebagai tahanan terhadap gerakan pasif sehingga apabila persendian penderita digerakkan orang lain, akan terasa seperti roda gigi. Penderita mengeluh otot kaku, nyeri sendi, dan lelah. Keadaan ini terkadang menyerupai gejala rematik. Postur tubuh dapat menjadi membungkuk ke depan. Pada keadaan yang lanjut gerakan sendi bisa menjadi terbatas.Rigiditas disebabkan oleh peningkatan tonus pada otot antagonis dan otot protagonis dan terdapat pada kegagalan inhibisi aktivitas motoneuron otot protagonis dan otot antagonis sewaktu gerakan. Meningkatnya aktivitas alfa motoneuron pada otot protagonis dan otot antagonis menghasilkan rigiditas yang terdapat pada seluruh luas gerakan dari ekstremitas yangterlibat.53. Akinesia/BradykinesiaBradykinesia/Akinesia: pengurangan atau tidak adanya gerakan sama sekali. Gerakan cepat, berulang-ulang menghasilkan sebuah gerakan disritmik dan pengurangan kekuatan gerakan.Bradikinesia, berupa menurunnya gerakan motorik tubuh secara keseluruhan. Misalnya, sulit bangkit dari kursi, memulai berjalan atau berbalik ke tempat tidur. Wajah tampak murung dan sedih, kedipan mata berkurang atau tatapan mata kosong seperti orang melamun. Suara juga dapat berubah menjadi halus dan pelan, sehingga sulit didengar. Gaya berjalan menjadi kaku seperti robot, langkah menjadi kecil-kecil dan pendek, langkah diseret, lengan tidak atau kurang melenggang. Dalam hal makan, penderita juga mengalami kelambanan, baik mengunyah atau menelan, dan bahkan dapat mengeluarkan air liur.Bradikinesia menyebabkan berkurangnya ekspresi muka serta mimik dan gerakan spontan berkurang sehingga wajah mirip topeng, kedipan mata berkurang, menelan ludah berkurang sehingga ludah keluar dari mulut. Gerakan penderita menjadi lamban sehingga gerak asosiatif menjadi berkurang misalnya: sulit bangun dari kursi, sulit mulai berjalan, lamban mengenakan pakaian atau mengancingkan baju, lambat mengambil suatu obyek, bila berbicara gerak bibir dan lidah menjadi lamban. Terjadi perubahan pada tulisan tangan. Saat menulis, tulisan penderita Parkinson biasanya lama-lama akan semakin mengecil sampai tidak terbaca. Dan jika terjadi di usia produktif, maka akan mengganggu pekerjaannya.Bradikinesia merupakan hasil akhir dari gangguan integrasi dari impuls optik sensorik, labirin, propioseptik dan impuls sensorik lainnya di ganglia basalis. Hal ini mengakibatkan perubahan pada aktivitas refleks yang mempengaruhi alfa dan gamma motoneuron.5,64. Hilangnya refleks posturalPostural instability (ketidakstabilan postural): tidak adanya refleks postural sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan.Instabilitas Postural yang ditandai dengan memburuknya keseimbangan tubuh sehingga penderita mudah jatuh. Ketika sedang berjalan penderita dapat mengalami kesulitan berhenti sehingga saat akan berhenti dapat kehilangan keseimbangan.Meskipun sebagian peneliti memasukkan sebagai gejala utama, namun pada awal stadium penyakit Parkinson gejala ini belum ada. Hanya 37% penderita penyakit Parkinson yang sudah berlangsung selama 5 tahun mengalami gejala ini. Keadaan ini disebabkan kegagalan integrasi dari saraf propioseptif dan labirin dan sebagian kecil impuls dari mata, pada level talamus dan ganglia basalis yang akan mengganggu kewaspadaan posisi tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penderita mudah jatuh.Gejala Parkinson berbeda pada setiap dari mereka yang mengalaminya. Gejala umumnya dimulai pada satu sisi bagian tubuh dan biasanya memburuk pada sisi tersebut bahkan setelah gejala mulai terjadi pada kedua sisi tubuh.3,6PenatalaksanaanNon-Farmakologis Perawatan Pembedahan Deep brain stimulasi Transplantasi Penanganan penyakit parkinson yang tidak kalah pentingnya ini sering terlupakan mungkin dianggap terlalu sederhana atau terlalu canggih1. Perawatan Sebagai salah satu penyakit parkinson kronis yang diderita oleh manula, maka perawatan tidak bisa hanya diserahkan kepada profesi paramedis, melainkan kepada semua orang yang ada di sekitarnya.a. Pendidikan Dalam arti memberi penjelasan kepada penderita , keluarga dan care giver tentang penyakit yang diderita.Hendaknya keterangan diberikan secara rinci namun supportif dalam arti tidak makin membuat penderita cemas atau takut. Ditimbulkan simpati dan empati dari anggota keluarganya sehingga dukungan fisik dan psikik mereka menjadi maksimal.b. Rehabilitasi Tujuan rehabilitasi medik adalah untuk meningkatkan kualitas hidup penderita dan menghambat bertambah beratnya gejala penyakit serta mengatasi masalah-masalah. Tujuan rehabilitasi medik adalah untuk meningkatkan kualitas hidup penderita dan menghambat bertambah beratnya gejala penyakit serta mengatasi masalah-masalah sebagai berikut: abnormalitas gerakan, kecenderungan postur tubuh yang salah, gejala otonom, gangguan perawatan diri, perubahan psikologik Untuk mencapai tujuan diatas dapat dilakukan tindakan sebagai berikut:1. Terapi fisik : ROM (range of motion): peregangan, koreksi postur tubuh, latihan koordinasi, latihan jalan (gait training), latihan kandung kemih dan rektum, latihan kebugaran kardiopulmonar, edukasi dan program latihan di rumah2. Terapi okupasi : memberikan program yang ditujukan terutama dalam hal pelaksanaan aktivitas kehidupan sehari-hari3. Terapi wicara : membantu penderita parkinson dengan memberikan program latihan pernapasan diafragma, evaluasi menelan, latihan disatria, latihan bernapas dalam sebelum bicara. Latihan ini dapat membantu memperbaiki volume berbicara, irama dan artikulasi4. Psikoterapi : membuat program dengan melakukan intervensi psikoterapi setelah melakukan asesmen mengenai fungsi kognitif, kepribadian, status mental, keluarga, dan perilaku5. Terapi sosial medik: berperan dalam melakukan dampak psikososial lingkungan dan finansial untuk maksud tersebut perlu dilakukan kunjungan rumah/lingkungan tempat bekerja6. Orthotik Prostetik : dapat membantu penderita parkinson yang mengalami ketidakstablan postural dengan alat bantu jalan seperti tongkat atau walker.6,7

c. Diet Pada penderita parkinson sebenarnya tidaklah diperlukan suatu diet yang khusus , akan tetapi diet penderita ini yang diberikan dengan tujuan agar tidak terjadi kekurangan gizi , penurunan berat badan , dan pengurangan jumlah massa otot , serta tidak terjadinya konstipasi . Penderita dianjurkan untuk memakan makanan yang berimbang antara komposisi serat dan air untuk mencegah terjadinya konstipasi , serta cukup kalsium untuk mempertahankan struktur tulang agar tetap baik Pada penderita parkinson ini. Apabila didapatkan penurunan motilitas usus dapat dipertimbangkan pemberian laksan setiap beberapa hari sekali. Hindari makanan beralkohol dan berkalori tinggi.6,72. Pembedahan Tindakan pembedahan untuk penyakit parkinson dilakukan bila penderita tidak lagi memberikan respon terhadap pengobatan / intractable , yaitu masih adanya gejala dua dari gejala utama penyakit parkinson ( tremor , rigiditas , bradi/akinesia, gait/postural instability ) , Fluktuasi motorik , fenomena on-off , diskinesia karena obat, juga memberi respons baik terhadap pembedahan.Ada dua jenis pembedahan yang bisa dilakukan: a. Pallidotomi, yang hasilnya cukup baik untuk menekan gejala: akinesia/bradikinesia, gangguan jalan/postural, gangguan bicara.b. Thalamotomi, yang efektif untuk gejala: tremor, rigiditas, diskinesia karena obat.7

3. Stimulasi otak dalamMekanisme yang mendasari efektifitas stimulasi otak dalam untuk penyakit ini sampai sekarang belum jelas, namun perbaikan gejala penyakit parkinson bisa mencapai 80%. Frekuensi rangsangan yang diberikan pada umumnya lebih besar dari 130Hz dengan lebar antara 60-90ms. Stimulasi ini dengan alat stimulator yang ditanam di inti Gpi dan STN4. TransplantasiPercobaan transplantasi pada penderita penyakit parkinson dimulai 1982 oleh Lindvall dan kawannya , menggunakan jaringan medula adrenalis yang menghasilkan dopamin. Jaringan transplan ( graft ) lain yang pernah digunakan antara lain dari jaringan embrio ventral mesensefalon yang menggunakan jaringan premordial steam atau progenitor cells , non neural cells ( biasanya fibroblast atau astrosytes ) , testis-derived sertoli cells dan carotid body epithelial glomus cells. Untuk mencegah reaksi penolakan jaringan diberikan obat immunosupressant cyclosporin A yang menghambat proliferasi T cells sehingga masa hidup graft jadi lebih panjang.Transplantasi yang berhasil baik dapat mengurangi gejala penyakit parkinson selama 4 tahun kemudian efeknya menurun 4 6 tahun sesudah transplantasi. Sampai saat ini, diseluruh dunia ada 300 penderita penyakit parkinson memperoleh pengobatan transplantasi dari jaringan embrio ventral mesensefalon.5,7Farmakologis1. Bekerja pada sistem dopaminergika. L-dopaCara kerja obat kelompok ini dapat dijelaskan lewat alur metabolisme dari dopamin sebagai berikut. Tyrosin yang berasal dari makanan akan diubah secara beruntun menjadi l-dopa dan dopamin oleh enzimya masing-masing . Kedua jenis enzim ini terdapat diberbagai jaringan tubuh , disamping dijaringan saraf . Dopamin yang terbentuk di luar jaringan saraf otak , tidak dapat melewati sawar darah otak . Untuk mencegah jangan sampai dopamin tersintesa diluar otak maka l-dopa diberikan bersama dopa-decarboxylase inhibitor dalam bentuk carbidopa dengan perbandingan carbidopa : l-dopa = 1 : 10 ( Sinemet ) atau benzerazide : l- dopa = 1 : 4 ( Madopar).Efek terapi preparat l-dopa baru muncul sesudah 2 minggu pengobatan oleh karena itu perubahan dosis seyogyanya setelah 2 minggu . Mulailah dosis rendah dan secara berangsur ditingkatkan . Drug holiday sebaliknya jangan lebih lama dari 2 minggu , karena gejala akan muncul lagi sesudah 2 minggu obat dihentikan.b. MAO dan COMT inhibitor Pada umumnya penyakit parkinson memberi respon yang cepat dan bagus dengan l-dopa dibandingkan dengan yang lain ,namun ada laporan bahwa l-dopa dan dopamin menghasilkan metabolit yang mengganggu atau menekan proses pembentukan energi dari mitokondria dengan akibat terjadinya oxidative stress yang menuntun timbulnya degenerasi sel neuron.

Preparat penghambat enzim MAO ( monoamine oxydase ) dan COMT ( Catechol-O-methyl transferase ) ditambahkan bersama preparat l-dopa untuk melindungi dopamin terhadap degradasi oleh enzim tersebut sehingga metabolit berkurang ( pembentukan radikal bebas dari dopamin berkurang ) sehingga neuron terlindung dari proses oxidative stress.4,7 c. Agonis dopaminPreparat lain yang juga dapat menghemat pemakaian l-dopa adalah golongan dopamin agonis. Golongan ini bekerja langsung pada reseptor dopamin, jadi mengambil alih tugas dopamin dan memiliki durasi kerja lebih lama dibandingkan dopamin.

Sampai saat ini ada 2 kelompok dopamin agonis , yaitu derivat ergot dan non ergot. Keuntungan terapi dengan agonis dopamin dibandingkan l-dopa antara lain: 1. Durasi kerja obat lebih lama2. Respon fluktuatif dan diskinesia lebih kecil3. Dapat dipiih agonis dopamin yang lebih spesifik terhadap reseptor dopamin tertentu disesuaikan kondisi penderita penyakit parkinson.

2. Bekerja pada sistem kolinergikObat golongan antikolinergik memberi manfaat untuk penyakit parkinson , oleh karena dapat mengoreksi kegiatan berlebihan dari sistem kolinergik terhadap sistem dopaminergik yang mendasari penyakit parkinson . Ada dua preparat antikolinergik yang banyak digunakan untuk penyakit parkinson , yaitu thrihexyphenidyl (artane) dan benztropin (congentin). Preparat lainnya yang juga termasuk golongan ini adalah biperidon (akineton) , orphenadrine (disipal) dan procyclidine (kamadrin).Golongan anti kolinergik terutama untuk menghilangkan gejala tremor dan efek samping yang paling ditakuti adalah kemunduran memori.6

3. Bekerja pada sistem glutamatergikDiantara obat obat glutamatergik yang bermanfaat untuk penyakit parkinson adalah dari golongan antagonisnya , yaitu amantadine , memantine, remacemide dan L 235959. Antagonis glutamatergik diduga menekan kegiatan berlebihan jalur dari inti subtalamikus sampai globus palidus internus sehingga jalur indirek seimbang kegiatannya dengan jalur direk , dengan demikian out put ganglia basalis ke arah talamus dan korteks normal kembali . Disamping itu, diduga antagonis glutamatergik dapat meningkatkan pelepasan dopamin, menghambat reuptake dan menstimulasi reseptor dopamin. Obat ini lebih efektif untuk akinesia dan rigiditas daripada antikolinergik.

4. Bekerja sebagai pelindung neuronBerbagai macam obat dapat melindungi neuron terhadap ancaman degenerasi akibat nekrosis atau apoptosis. Termasuk dalam kelompok ini adalah :

Neurotropik faktor , yaitu dapat bertindak sebagai pelindung neuron terhadap kerusakan dan meningkatkan pertumbuhan dan fungsi neuron . Termasuk dalam kelompok ini adalah BDNF (brain derived neurotrophic factor) , NT 4/5 (Neurotrophin 4/5) , GDNT (glia cell line-derived neurotrophic factorm artemin) , dan sebagainya . Semua belum dipasarkan. Anti-exitoxin , yang melindungi neuron dari kerusakan akibat paparan bahan neurotoksis ( MPTP , Glutamate ) . Termasuk disini antagonis reseptor NMDA , MK 801 , CPP ,remacemide dan obat antikonvulsan riluzole. Anti oksidan , yang melindungi neuron terhadap proses oxidative stress akibat serangan radikal bebas. Deprenyl ( selegiline ) , 7-nitroindazole , nitroarginine methyl-ester , methylthiocitrulline , 101033E dan 104067F , termasuk didalamnya . Bahan ini bekerja menghambat kerja enzim yang memproduksi radikal bebas.Dalam penelitian ditunjukkan vitamin E ( -tocopherol ) tidak menunjukkan efek anti oksidan. Bioenergetic suplements , yang bekerja memperbaiki proses metabolisme energi di mitokondria . Coenzym Q10 ( Co Q10 ) , nikotinamide termasuk dalam golongan ini dan menunjukkan efektifitasnya sebagai neuroprotektant pada hewan model dari penyakit parkinson. Immunosuppressant , yang menghambat respon imun sehingga salah satu jalur menuju oxidative stress dihilangkan . Termasuk dalam golongan ini adalah immunophillins , CsA ( cyclosporine A ) dan FK 506 ( tacrolimu) . Akan tetapi berbagai penelitian masih menunjukkan kesimpulan yang kontroversial. 5. Bahan lain yang masih belum jelas cara kerjanya diduga bermanfaat untuk penyakit parkinson , yaitu hormon estrogen dan nikotin. Pada dasawarsa terakhir , banyak peneliti menaruh perhatian dan harapan terhadap nikotin berkaitan dengan potensinya sebagai neuroprotektan . Pada umumnya bahan yang berinteraksi dengan R nikotinik memiliki potensi sebagai neuroprotektif terhadap neurotoksis , misalnya glutamat lewat R NMDA , asam kainat , deksametason dan MPTP . Bahan nikotinik juga mencegah degenerasi akibat lesi dan iskemia . Dari berbagai penelitian , nikotin dapat memperbaiki kelainan degeneratif dari gangli basalis , termasuk penyakit parkinson.5,6

KomplikasiAdapun komplikasi yang harus dicermati ialah:- Dekubitus (luka lecet di bokong, tumit, punggung akibat lama tertekan).- Malnutrisi karena penderita menolak makan karena kesusahan mencerna makanan.- Luka karena terjatuh karena badan tidak bisa berjalan dengan benar.- Radang paru akibat kesedot makanan/minuman.- Gangguan BAB (buang air besar) dan BAK (buang air kecil).- Gangguan fungsi seksual.- Depresi.- Demensia.6Pencegahan Menghindari trauma otak dengan menghindari benturan yang keras karena pada dasarnya penyakit Parkinson disebabkan karena rusaknya neuron, unit terkecil otak manusia yang berfungsi menyampaikan pesan dari otak ke syaraf yang kemudian akan diteruskan ke anggota tubuh lain dan sebaliknya.- Meningkatkan latihan fisik dan aktivitas mentalLatihan fisik dan aktivitas mental adalah metode yang efektif dalam pencegahan dan pengobatan Parkinson dan juga dapat menunda penuaan jaringan otak. Dalam kehidupan sehari-hari beberapa latihan fisik dapat membantu menjaga kesehatan serta latihan membantu untuk mencegah penyakit. Perlu diketahui bahwa berolahraga, harus memilih bervariasi, misalnya: berjalan di atas jalan berkerikil sambil membungkuk untuk menunda hypokinesia.- Menjauh dari zat beracunHindari bahan kimia yang beracun, seperti insektisida, herbisida, pestisida, dan sebagainya. Menghindari atau mengurangi zat beracun terhadap sistem saraf manusia, zat beracun seperti karbon monoksida, karbon dioksida, mangan, merkuri, dll. Knalpot mobil mengandung banyak karbon monoksida, karbon disulfida, gas beracun sianida, dan gas beracun lainnya, gas-gas ini dapat menyebabkan kematian sel.- Menghindari kelelahan mental.- Membatasi asupan vitamin B6Karena vitamin B6 meninggalkan efek Shidopa, oleh karena itu setiap hari selama melakukan pengobatan harus membatasi asupan vitamin B6.- Menghindari melakukan kegiatan di luar ruangan jika cuaca panas. Pada hari-hari yang panas penderita Parkinson sangatlah sensitif, sehingga selama hari-hari panas pasien sebaiknya tinggal di dalam rumah, cobalah untuk melakukan kegiatan di luar ruangan pada pagi atau sore hari.- Mengenakan sesuatu yang sederhanaDalam berpakaian agar dapat memudahkan dalam memilih pakaian dianjurkan memilih ritsleting yang berada di depan dan tidak perlu yang tertutup. Cobalah untuk memakai sepatu dengan tidak mengikat tali sepatu, jangan memakai sepatu karet karena grip sepatu yang terlalu kuat.- Memiliki cara makan yang benarKarena penderita penyakit Parkinson mengalami kekakuan otot, maka anggota keluarga pasien jangan memaksa pasien untuk makan dan minum dengan cepat. Minum minuman dingin dapat memilih dengan menggunakan sedotan plastik yang fleksibel, minum minuman panas dengan pegangan lebar, dan gelas yang ringan.- Pencegahan infeksiPenderita penyakit Parkinson mudah terkena penyakit bronkitis atau pneumonia, oleh karena itu, batuk atau demam harus ditangani dengan secepatnya, agar infeksi serius terjadi kemudian.4,7PrognosisObat-obatan yang ada sekarang hanya menekan gejala-gejala parkinson, sedangkan perjalanan penyakit itu belum bisa dihentikan sampai saat ini. Sekali terkena parkinson, maka penyakit ini akan menemani sepanjang hidupnya. Tanpa perawatan, gangguan yang terjadi mengalami progress hingga terjadi total disabilitas, sering disertai dengan ketidakmampuan fungsi otak general, dan dapat menyebabkan kematian. Dengan perawatan, gangguan pada setiap pasien berbeda-berbeda. Kebanyakan pasien berespon terhadap medikasi. Perluasan gejala berkurang, dan lamanya gejala terkontrol sangat bervariasi. Efek samping pengobatan terkadang dapat sangat parah. Parkinson disease sendiri tidak dianggap sebagai penyakit yang fatal, tetapi berkembang sejalan dengan waktu. Rata-rata harapan hidup pada pasien PD pada umumnya lebih rendah dibandingkan yang tidak menderita PD. Pada tahap akhir, PD dapat menyebabkan komplikasi seperti tersedak, pneumoni, dan memburuk yang dapat menyebabkan kematian. Progresifitas gejala pada PD dapat berlangsung 20 tahun atau lebih. Namun demikian pada beberapa orang dapat lebih singkat. Tidak ada cara yang tepat untuk memprediksikan lamanya penyakit ini pada masing-masing individu. Dengan treatment yang tepat, kebanyakn pasien PD dapat hidup produktif beberapa tahun setelah diagnosis.5,6,7 KesimpulanPenyakit Parkinson merupakan penyakit kronis yang membutuhkan penanganan secara holistik meliputi berbagai bidang. Pada saat ini tidak ada terapi untuk menyembuhkan penyakit ini, tetapi pengobatan dan operasi dapat mengatasi gejala yang timbul . Obat-obatan yang ada sekarang hanya menekan gejala-gejala parkinson, sedangkan perjalanan penyakit itu belum bisa dihentikan sampai saat ini. Sekali terkena parkinson, maka penyakit ini akan menemani sepanjang hidupnya.6 Tanpa perawatan, gangguan yang terjadi mengalami progress hingga terjadi total disabilitas, sering disertai dengan ketidakmampuan fungsi otak general, dan dapat menyebabkan kematian. Dengan perawatan, gangguan pada setiap pasien berbeda-berbeda. Kebanyakan pasien berespon terhadap medikasi. Perluasan gejala berkurang, dan lamanya gejala terkontrol sangat bervariasi. Efek samping pengobatan terkadang dapat sangat parah.5,7Daftar pustaka1. Abdurahman N, Daldiyono H, Markum, dkk. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Balai penerbit FKUI ;2003. Hal 7-19.2. Merkum, H. M. S. Penuntun anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta; FKUI;2000.h.23-29.3. Arthur C. Guyton, dkk. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi9. Jakarta : EGC;2006.hal 100-15.4. Sylvia A. Price, dkk. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi 6. Volume 2. Jakarta : EGC; 2006. hal 58-97.5. Isselbacher, Kurt J.Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta:EGC;2006.hal 103-66.6. Agoes, Azwar, dkk. Penyakit di Usia Tua. Penyakit Parkinson. Jakarta: EGC; 2010 Hal 147-152.7. Ganong, William F., and Mcphee, Stephen J. Patofisiologi Penyakit Edisi 5. Penyakit Parkinson. Jakarta: EGC; Hal 188-189.

24