parkinson print

25
KATA PENGANTAR Assalamualaikum,wr.wb Puji syukur kami panjatkan hehadirat allah swt. Karena atas rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas Makala yang berjudul “Penyakit Parkinson ” tetap pada waktunya . Penulisan makala ini merupakan salah satu tugas individu. Yang di berikan kepada kami sebagai materi kuliah yang harus di pahami dan di mengerti Maksudnya. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan - kekurangan baik Pada teknis penulisan maupun materi untuk itu kritik dan saran yang membangun semua pihak sangat Harapkan demi penyempurnaan makala kami. Mudah – mudahan dengan adanya tugas makala ini kreativitas Mahasiswa dapat mengingat . apabila terdapat kekurangan dalam makalah ini. Maka, kami selalu penyusun memohon maaf yang sebesar – besarnya. Wassalamu’alaikum wr.wb

Upload: dedydedy

Post on 22-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Parkinson Print

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum,wr.wb

Puji syukur kami panjatkan hehadirat  allah swt.

Karena atas rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas Makala

yang berjudul  “Penyakit Parkinson ” tetap pada waktunya .  Penulisan makala ini

merupakan salah satu tugas individu.  Yang di berikan kepada kami sebagai materi

kuliah yang harus di pahami dan di mengerti Maksudnya. Dalam penulisan makalah ini

kami merasa masih banyak kekurangan  - kekurangan baik

Pada teknis penulisan maupun materi untuk itu kritik dan saran yang

membangun semua pihak sangat   Harapkan demi penyempurnaan makala kami. 

Mudah – mudahan dengan adanya tugas makala ini kreativitas Mahasiswa dapat

mengingat . apabila terdapat kekurangan dalam makalah  ini.  Maka, kami selalu

penyusun memohon maaf yang sebesar – besarnya.

Wassalamu’alaikum wr.wb

T im Penyusun

Page 2: Parkinson Print

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................... iii

BAB   I      PENDAHULUAN

A.Latar Belakang………………………………………………………….………..1

B.Rumusan Masalah………………………………………………………………1

C.Tujuan………………………………………………………………….………….2

BAB II PEMBAHASAN

A.    Pengertian.................................................................................................3

B.     Insidensi...................................................................................................3

C.     Etiologi.....................................................................................................4

D.    Patofisiologi...............................................................................................6

E.    Manifestasi klinis.......................................................................................8

F.    Pemeriksaan  penunjang.........................................................................10

G.    Penatalaksanaa.......................................................................................13

BAB   III  KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan ...................................................................................................16

B.     Saran ...........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Parkinson Print

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyakit Parkinson (PD) adalah suatu penyakit degeneratif pada sistem

saraf (neurodegenerative) yang bersifat progressive, ditandai dengan

ketidakteraturan pergerakan (movement disorder), tremor pada saat istirahat,

kesulitan pada saat memulai pergerakan, dan kekakuan otot.

Penyakit Parkinson pertama kali diuraikan dalam sebuah monograf oleh

James Parkinson seorang dokter di London, Inggris, pada tahun 1817. Di dalam

tulisannya, James Parkinson mengatakan bahwa penyakit (yang akhirnya dinamakan

sesuai dengan namanya) tersebut memiliki karakteristik yang khas yakni tremor,

kekakuan dan gangguan dalam cara berjalan (gait difficulty).

Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan

wanita seimbang. 5 – 10 % orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala awalnya

muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada usia 65

tahun. Secara keseluruhan, pengaruh usia pada umumnya mencapai 1 % di seluruh

dunia dan 1,6 % di Eropa, meningkat dari 0,6 % pada usia 60 – 64 tahun sampai 3,5

% pada usia 85 – 89 tahun.

Di Amerika Serikat, ada sekitar 500.000 penderita parkinson. Di Indonesia

sendiri, dengan jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada sekitar 200.000-

400.000 penderita. Rata-rata usia penderita di atas 50 tahun dengan rentang usia-

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di beberapa rumah sakit di Sumatera dan

Page 4: Parkinson Print

Jawa- 18 hingga 85 tahun. Statistik menunjukkan, baik di luar negeri maupun di

dalam negeri, lelaki lebih banyak terkena dibanding perempuan (3:2) dengan alasan

yang belum diketahui.

Beberapa orang ternama yang mengidap Penyakit Parkinson diantaranya

adalah Bajin (sasterawan terkenal China), Chen Jingrun (ahli matematik terkenal

China), Muhammad Ali (mantan peninju terkenal A.S.), Michael J FoxThe Michael J

Fox Foundation For Parkinson’s Research (seorang bintang film Hollywood terkenal).

Dari beberapa fakta yang menunjukkan data mengenai Penyakit Parkinson,

hal yang menarik adalah penyakit ini belum diketahui penyebabnya secara pasti dan

hanya mengacu pada prediksi faktor genetika dan lingkungan. Namun, pada

perkembangan terakhir mengenai penyakit ini, ada tendency  bahwa penyakit ini

deisebabkan oleh kerusakan mitokondria, organel penghasil energi di dalam sel,

yang menyebabkan neuron di dalam substantia nigra otak mati atau tidak berfungsi.

Studi dari Children Hospital Boston sekarang menunjukkan bahwa mutasi genetik

menyebabkan bentuk herediter dari Penyakit Parkinson menyebabkan mitokondria

bergerak acak keluar dari sel, meninggalkan sel tanpa ada kemungkinan

menghentikan mereka. Penemuan ini muncul pada 11 November isu tentang

sel.Oleh sebab itu, pembahasan mengenai PD ini sangat menarik juga karena

pengembangan dari penelitian penyakit ini selalu meningkat tiap tahunnya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Parkinson?

2. Berapa insidensi penyakit Parkinson?

3. Bagaimana tanda dan gejala penyakit Parkinson?

Page 5: Parkinson Print

4. Apa etiologi dari penyakit Parkinson?

5. Bagaimana patofisiolgi dari penyakit Parkinson

6. Apa komplikasi dari penyakit Parkinson?

7. Apa pemeriksanaan penunjang yang dipakai untuk penyakit Parkinson?

8. Bagaimana penatalaksanaan medis untuk pasien penderita Parkinson

9. Bagaimana penatalaksanaan keperawatan untuk pasien penyakit Parkinson?

10.Bagaimana asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien yang menderita

penyakit Parkinson

C. TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang penyakit

Parkinson,penyebab,tanda dan gejala yang muncul,pelaksanaan medis dan

pelakasanaan keperawatan.

Page 6: Parkinson Print

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Penyakit Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom Parkinson

(Parkinsonismus) merupakan suatu penyakit/sindrom karena gangguan pada

ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari

substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency).

Penyakit Parkinson adalah suatu penyakit degeneratif pada sistem saraf

(neurodegenerative) yang bersifat progressive, ditandai dengan ketidakteraturan

pergerakan (movement disorder), tremor pada saat istirahat, kesulitan pada saat

memulai pergerakan, dan kekakuan otot.

B. INSIDENSI

Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan

wanita seimbang. 5 – 10 % orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala

awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada

usia 65 tahun. Secara keseluruhan, pengaruh usia pada umumnya mencapai 1 % di

seluruh dunia dan 1,6 % di Eropa, meningkat dari 0,6 % pada usia 60 – 64 tahun

sampai 3,5 % pada usia 85 – 89 tahun.

Di Amerika Serikat, ada sekitar 500.000 penderita parkinson. Di Indonesia

sendiri, dengan jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada sekitar 200.000-

Page 7: Parkinson Print

400.000 penderita. Rata-rata usia penderita di atas 50 tahun dengan rentang usia-

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di beberapa rumah sakit di Sumatera dan

Jawa- 18 hingga 85 tahun. Statistik menunjukkan, baik di luar negeri maupun di

dalam negeri, lelaki lebih banyak terkena dibanding perempuan (3:2) dengan

alasan yang belum diketahui.

C. Gejala Penyakit Parkinson

4 Tanda dan gejala utama Penyakit Parkinson:

1. Tremor pada saat istirahat tingkat keparahan relative stabil misalnya pada

tangan,kaki,jari,rahang/muka.

2. Kekakuan,gerakan putar siku dan pergelangan tangan berkurang,ekspresi wajah

kaku.

3. Melemahnya gerakan,akinesia/bradikinesia seperti langkah pendek-

pendek,lambaian tangan berkurang.

4. Ketidak seimbangan tubuh,sering jatuh.

Tanda non-motorik :

a) Inkontinensia

b) Dimensia

c) Dysphagia

d) Gangguan tidur

e) Konstipasi

f) Berkeringat

Page 8: Parkinson Print

D. ETIOLOGI

1. Usia, karena Penyakit Parkinson umumnya dijumpai pada usia lanjut dan jarang

timbul pada usia di bawah 30 tahun.

2. Ras, di mana orang kulit putih lebih sering mendapat penyakit Parkinson

daripada orang Asia dan Afrika.

3. Genetik, factor genetik amat penting dengan penemuan pelbagai kecacatan

pada gen tertentu yang terdapat pada penderita Penyakit Parkinson, khususnya

penderita Parkinson pada usia muda.

4. Toksin (seperti 1-methyl-4-phenyl-1,2,3,6-trihidroxypyridine (MPTP), CO, Mn,

Mg, CS2, methanol, etanol dan sianida), penggunaan herbisida dan pestisida,

serta jangkitan.

5. Cedera kranio serebral, meski peranannya masih belum jelas, dan

6. Tekanan emosional, yang juga dipercayai menjadi faktor risiko.

E. PATOFISIOLOGI

Secara umum dapat dikatakan bahwa penyakit Parkinson terjadi karena

penurunan kadar dopamin akibat kematian neuron di pars kompakta substansia

nigra sebesar 40 – 50% yang disertai adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (Lewy

bodies). Lesi primer pada penyakit Parkinson adalah degenerasi sel saraf yang

mengandung neuromelanin di dalam batang otak, khususnya di substansia nigra

pars kompakta, yang menjadi terlihat pucat dengan mata telanjang. Dalam kondisi

normal (fisiologik), pelepasan dopamin dari ujung saraf nigrostriatum akan

merangsang reseptor D1 (eksitatorik) dan reseptor D2 (inhibitorik) yang berada di

dendrit output neuron striatum. Output striatum disalurkan ke globus palidus

Page 9: Parkinson Print

segmen interna atau substansia nigra pars retikularis lewat 2 jalur yaitu jalur direk

reseptor D1 dan jalur indirek berkaitan dengan reseptor D2 . Maka bila masukan

direk dan indirek seimbang, maka tidak ada kelainan gerakan. (Robert Silitonga,

2007)

Pada penderita penyakit parkinson, terjadi degenerasi kerusakan substansia

nigra pars kompakta dan saraf dopaminergik nigrostriatum sehingga tidak ada

rangsangan terhadap reseptor D1 maupun D2. Gejala Penyakit Parkinson belum

muncul sampai lebih dari 50% sel saraf dopaminergik rusak dan dopamin

berkurang 80%. Reseptor D1 yang eksitatorik tidak terangsang sehingga jalur direk

dengan neurotransmiter GABA (inhibitorik) tidak teraktifasi. Reseptor D2 yang

inhibitorik tidak terangsang, sehingga jalur indirek dari putamen ke globus palidus

segmen eksterna yang GABAergik tidak ada yang menghambat sehingga fungsi

inhibitorik terhadap globus palidus segmen eksterna berlebihan. Fungsi inhibisi dari

saraf GABAergik dari globus palidus segmen ekstena ke nucleus subtalamikus

melemah dan kegiatan neuron nukleus subtalamikus meningkat akibat inhibisi.

(Robert Silitonga, 2007)

Saraf eferen dari globus palidus segmen interna ke talamus adalah

GABAnergik sehingga kegiatan talamus akan tertekan dan selanjutnya rangsangan

dari talamus ke korteks lewat saraf glutamatergik akan menurun dan output korteks

motorik ke neuron motorik medulla spinalis melemah terjadi hipokinesia. (Robert

Silitonga, 2007) .

F. KOMPLIKASI

Komplikasi terbanyak dan tersering dari penyakit Parkinson yaitu :

Page 10: Parkinson Print

1. Demensia

2. Aspirasi

3. trauma karena jatuh

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Neuropatolog

Diagnosa definitif tidak dapat ditegakkan tanpa adanya konfirmasi

neuropatologi. Secara umum didapatkan atropi yang bilateral, simetris, sering

kali berat otaknya berkisar 1000 gr (850-1250gr).

2. Pemeriksaan neuropsikologik

Penyakit alzheimer selalu menimbulkan gejala demensia. Fungsi pemeriksaan

neuropsikologik ini untuk menentukan ada atau tidak adanya gangguan fungsi

kognitif umum danmengetahui secara rinci pola defisit yang terjadi. Test

psikologis ini juga bertujuan untuk menilai fungsi yang ditampilkan oleh

beberapa bagian otak yang berbeda-beda seperti gangguan memori, kehilangan

ekspresi, kalkulasi, perhatian dan pengertian berbahasa.

3. CT Scan dan MRI

Merupakan metode non invasif yang beresolusi tinggi untuk melihat kwantifikasi

perubahan volume jaringan otak pada penderita alzheimer antemortem.

Pemeriksaan ini berperan dalam menyingkirkan kemungkinan adanya penyebab

demensia lainnya selain alzheimer seperti multiinfark dan tumor serebri. Atropi

kortikal menyeluruh danpembesaran ventrikel keduanya merupakan gambaran

marker dominan yang sangat spesifik pada penyakit ini. Tetapi gambaran ini

Page 11: Parkinson Print

juga didapatkan pada demensia lainnya seperti multiinfark, parkinson,

binswanger sehingga kita sukar untuk membedakan dengan penyakit alzheimer.

4. EEG

Berguna untuk mengidentifikasi aktifitas bangkitan yang suklinis. Sedang pada

penyakit alzheimer didapatkan perubahan gelombang lambat pada  lobus

frontalis yang non spesifik.

5. PET (Positron Emission Tomography)

Pada penderita alzheimer, hasil PET ditemukan penurunan aliran darah,

metabolisma O2, dan glukosa didaerah serebral. Up take I.123 sangat menurun

pada regional parietal, hasil ini sangat berkorelasi dengan kelainan fungsi

kognisi danselalu dan sesuai dengan hasil observasi penelitian neuropatologi.

6. SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography)

Aktivitas I. 123 terendah pada refio parieral penderita alzheimer. Kelainan ini

berkolerasi dengan tingkat kerusakan fungsional dan defisit kogitif. Kedua

pemeriksaan ini (SPECT dan PET) tidak digunakan secara rutin

H. PENATALAKSANAAN MEDIS

Penatalaksanaan medis dapat dilakukan dengan medikamentosa seperti:

1. Antikolinergik untuk mengurangi transmisi kolinergik yang berlebihan ketika

kekurangan dopamin.

2. Levodopa, merupakan prekursor dopamine, dikombinasi dengan karbidopa,

inhibitor dekarboksilat, untuk membantu pengurangan L-dopa di dalam darah

dan memperbaiki otak.

Page 12: Parkinson Print

3. Bromokiptin, agonis dopamine yang mengaktifkan respons dopamine di dalam

otak.

4. Amantidin yang dapat meningkatkan pecahan dopamine di dalam otak.

5. Menggunakan monoamine oksidase inhibitor seperti deprenil untuk menunda

serangan ketidakmampuan dan kebutuhan terapi levodopa.

I. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

Pengkajian

1. Kaji saraf kranial, fungsi serebral (koordinasi) dan fungsi motorik.

2. Observasi gaya berjalan dan saat melakukan aktivitas.

3. Kaji riwayat gejala dan efeknya terhadap fungsi tubuh.

4. Kaji kejelasan dan kecepatan bicara.

5. Kaji tanda depresi

J. ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosis dan Intervensi Keperawatan

1. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan bradikinesia, regiditas otot

dan tremor ditandai dengan :

DS: klien mengatakan sulit melakukan kegiatan.

DO: tremor saat beraktivitas.

Intervensi:

Tujuan : meningkatkan mobilitas.

Bantu klien melakukan olah raga setiap hari seperti berjalan, bersepeda,

berenang, atau berkebun.

Page 13: Parkinson Print

Anjurkan klien untuk merentangkan dan olah raga postural sesuai petunjuk

terapis.

Mandikan klien dengan air hangat dan lakukan pengurutan untuk membantu

relaksasi otot.

Instruksikan klien untuk istirahat secara teratur agar menghindari kelemahan

dan frustasi.

Ajarkan untuk melakukan olah raga postural dan teknik berjalan untuk

mengurangi kekakuan saat berjalan dan kemungkinan belajar terus.

Instruksikan klien berjalan dengan posisi kaki terbuka.

Buat klien mengangkat tangan dengan kesadaran, mengangkat kaki saat

berjalan, menggunakan sepatu untuk berjalan, dan berjalan dengan langkah

memanjang.

Beritahu klien berjalan mengikuti irama musik untuk membantu memperbaiki

sensorik.

Evaluasi : klien mengikuti sesi terapi fisik, melakukan latihan wajah 10 menit 2

kali sehari.

2. Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan

dengan kesulitan: menggerakkan makanan, mengunyah, dan menelan, ditandai

dengan DS: klien mengatakan sulit makan, berat badan berkurang DO: kurus,

berat badan kurang dari 20% berat badan ideal, konjungtiva pucat, dan

membran mukosa pucat.

Intervensi:

Tujuan : mengoptimalkan status nutrisi.

Page 14: Parkinson Print

Ajarkan klien untuk berpikir saat menelan-menutup bibir dan gigi bersama-

sama, mengangkat lidah dengan makanan di atasnya, kemudian

menggerakkan lidah ke belakang dan menelan sambil mengangkat kepala

ke belakang.

Instruksikan klien untuk mengunyah dan menelan, menggunakan kedua

dinding mulut.

Beritahu klien untuk mengontrol akumulasi saliva secara sadar dengan

memegang kepala dan menelan secara periodik.

Berikan rasa aman pada klien, makan dengan stabil dan menggunakan

peralatan.

Anjurkan makan dalam porsi kecil dan tambahkan makanan selingan

(snack).

Monitor berat badan.

Evaluasi : klien dapat makan 3 kali dalam porsi kecil dan dua kali snack, tidak

ada penurunan berat badan.

3. Gangguan komunikasi verbal yang berhubungan dengan penurunan

kemampuan bicara dan kekakuan otot wajah ditandai dengan : DS:

klien/keluarga mengatakan adanya kesulitan dalam berbicara DO: kata-kata sulit

dipahami, pelo, wajah kaku.

Intervensi:

Tujuan: memaksimalkan kemampuan berkomunikasi.

Jaga komplikasi pengobatan

Rujuk ke terapi wicara.

Page 15: Parkinson Print

Ajarkan klien latihan wajah dan menggunakan metoda bernafas untuk

memperbaiki kata-kata, volume, dan intonasi.

Nafas dalam sebelum berbicara untuk meningkatkan volume suara dan

jumlah kata dalam kalimat setiap bernafas.

Latih berbicara dalam kalimat pendek, membaca keras di depan kaca atau

ke dalam perekam suara (tape recorder) untuk memonitor kemajuan.

Evaluasi : tidak adanya kesulitan dalam berbicara, kata-kata dapat dipahami.

Page 16: Parkinson Print

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus)

merupakan suatu penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat

penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus

palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency Belakang Masalah.

Tanda dan gejala yang timbul biasanya adalah tremor,kekakuan,

melemahnya gerakan,akinesia/bradikinesia,ketidakseimbangan.Penyeba penyakit

ini adalah usia,ras,genetic,toksin,cedera kranio serebral.Penatalaksanaan medis

yaitu Antikolinergik ,Levodopa,Bromokiptin,Amantidi.

B. SARAN

Orang yang menderita Parkinson ini harus segera dilakukan pengobatan baik

dengan terapi obat kimia atau herbal.Selain itu juga harus memperhatikan etiologi

seperti ras genetik,toksin usia serta gejala yang muncul seperti

tremor,ketidakseimbangan daya tahan tubuh.Oleh karena itu dijaga keadaan tubuh

kita dalam memenuhi gizi yang cukup.

Page 17: Parkinson Print

DAFTAR PUSTAKA

(Inggris)"Protein kinases CK1 and CK2 as new targets for neurodegenerative diseases".

Instituto de Quimica Medica-CSIC; Perez DI, Gil C, Martinez A..

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20577972. Diakses pada 7 Juli 2010.

Dittmar T, Z ̈änker KS. 2009. Stem Cell Biology in Health and Disease. Dordrecht:

Springer verlag.

Anonym, file:///D:/penyakit-parkinson-parkinsons-disease.html diaskes tanggal 18

november 2013

Arenas, et al. 2008.Penyakit Parkinson.jakarta diaskes tanggal 17 november 2013

Anonym, file:///G:/obat%20parkinson.html diaskes tanggal 18 november 2013