makalah benzena (tugas komputer) revisi

21
DAFTAR ISI Hal 1. BAB 1. Pendahuluan …………………………..... ………….................................. 2 2. BAB II. Tinjauan Pustaka ...................................…………………………..... …... 3 3. BAB III. Pembahasan ..................................…….……….…………………. ..... 4 A.Struktur Benzena…………………………………………………………….…. 6 B.Sifat Benzena……………………………………………………………………. 7 C.Reaksi Benzena…………………………………………………………………. 7 D. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena……………………………………… 8 E. Kegunaan Benzena dan Turunannya…………………………………………… 9 F. Dampak Benzena………………………………………………………………. 10 G. Usaha-Usaha Pencegahan……………………………………………………… 11 4. BAB IV. Penutup ................................... ………………….…………………….... 12 5. Daftar Pustaka ................................... ……………..…………….…………..…...... 13 Makalah Benzena Page | 1

Upload: tim-kurniawan

Post on 03-Feb-2016

423 views

Category:

Documents


40 download

DESCRIPTION

Contoh Makalah Benzena

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Benzena (Tugas Komputer) Revisi

DAFTAR ISI

Hal

1. BAB 1. Pendahuluan ………………………….....………….................................. 22. BAB II. Tinjauan Pustaka ...................................………………………….....…... 33. BAB III. Pembahasan ..................................…….……….………………….…..... 4

A.Struktur Benzena…………………………………………………………….…. 6

B.Sifat Benzena……………………………………………………………………. 7

C.Reaksi Benzena…………………………………………………………………. 7

D. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena……………………………………… 8

E. Kegunaan Benzena dan Turunannya…………………………………………… 9

F. Dampak Benzena………………………………………………………………. 10

G. Usaha-Usaha Pencegahan……………………………………………………… 114. BAB IV. Penutup ...................................………………….……………………....

125. Daftar Pustaka ...................................……………..…………….…………..…......

13

Makalah Benzena Page | 1

Page 2: Makalah Benzena (Tugas Komputer) Revisi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang masalah struktur benzena pertama kali diperkenalkan oleh Kekule pada

tahun 1865. Menurutnya, keenam atom karbon pada benzena tersusun secara melingkar

membentuk segi enam beraturan dengan sudut ikatan masing-masing 120 derajat. Ikatan

antara karbon adalah ikatan rangkap dua dan ikatan tunggal yang berselang seling, seperti

diperlihatkan gambar di atas. Benzena termasuk senyawa aromatik dan memiliki rumus

molekul C6H6. Rumus molekul benzena memperlihatkan sifat ketakjenuhan dengan adanya

ikatan rangkap. Tetapi ketika dilakukan uji bromin benzena tidak memperlihatkan sifat

ketakjenuhan karena benzena tidak melunturkan warna dari air bromin. Mengapa demikian?

Berdasarkan hasil analisis, ikatan rangkap dua karbon-karbon pada benzena tidak terlokalisasi

pada karbon tertentu melainkan dapat berpindah-pindah. Gejala ini disebut resonansi. Adanya

resonansi pada benzena ini menyebabkan ikatan pada benzena menjadi stabil, sehingga ikatan

rangkapnya tidak dapat diadisi oleh air bromin.

Makalah Benzena Page | 2

Page 3: Makalah Benzena (Tugas Komputer) Revisi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

TEORI UMUM

Benzen merupakan senyawa aromatik sederhana dan senyawa yang seringkali

dijumpai. Untuk pertama kalinya benzene diisolasi pada tahun 1825 dan residu minyak yang

tertimbun dalam pipa induk gas. Benzena terdistribusi dengan awalan orto, meta dan para.

Dan tidak dengan nomor-nomor posisi seperti hidrokarbon alifatik dan alisiklik, benzene dan

hidrokarbon aromatik lain bersifat non polar. Maka tidak larut dalam air, tetapi larut dalam

pelarut organic seperti dietil eter karbon tetraklorida atau heksana. Benzen sendiri digunakan

secara meluas sebagai pelarut (Respati, 1995).

Penggolongan senyawa menurut bau (aroma) tidak dipergunakan lagi dan sekarang

disebut senyawa aromatik merupakan segolongan persenyawaan yang lebih luas lagi, yaitu

yang mempunyai sifat mirip dengan benzene (Respati, 1995).

Pada tahun 1825 ahli kimia Inggris Michael Faraday mengisolasi suatu cairan

berminyak dari saluran. Senyawa ini ternyata mempunyai rumus molekul C6H6 dan diberi

nama Benzen. 40 tahun kemudian ahli kimia Jerman, Frederich August Kekule menemukan

struktur ini. Hampir 75 tahun kemudian baru dibentuk struktur benzene yang modern

(Fesenden, 2000).

Nitrobenzen memusnahkan sel-sel darah merah.  Dan dengan hemoglobin

membentuk suatu kompleks yang tidak dapat mengikat oksigen. Akibat ini “cyanosis” dan

pernapasan terhenti. Nitrobenzen mempengaruhi hati mengakibatkan “atrophy”  karena

nitrobenzene beracun maka jangan menghirup dan jangan sampai terkena kulit (Fessenden,

2000).

Nitrobenzen merupakan salah satu turunan dari benzene yang diperoleh dari reaksi

nitrasi dengan penambahan katalisator asam sulfat pekat. Adapun reaksi nitrobenzene yaitu

(Besari, 1982) :

1. Reduksi, hasil tergantung dari syaratnya.

Reduksi sempurna dengan larutan asam misalnya Sn atau Fe dengan HCl.

C6H5NO2              C6H5NO2                   C6H5 NHOH                  C6H5NH2

(Nitrobenzen)             (N-Fenil-hidroksi amina)            (Anilina)

Makalah Benzena Page | 3

Page 4: Makalah Benzena (Tugas Komputer) Revisi

Penggunaan nitrobenzene terutama untuk membuat aniline keaktifan fisiologis dari

nitrobenzene :

Penggunaan nitrobenzene selain untuk membuat aniline, juga digunakan untuk

bahan peledak dan sebagai zat antara pada sintesis karena gugus nitro mengaktifkan

halogen pada tempat orto atau para dan memperkuat sifat asam atau gugus OH pada

tempat orto atau para.

Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu arah saja, kebanyakan adalah

reaksi dapat balik (reversible), pada suatu awal reaksi dapat balik, reaksi berjalan ke

pembentukan reaktan dari produk juga mulai berjalan. Jika percepatan reaksi maju dan

reaksi balik adalah sama, dan konsentrasi dan produk tidak berubah dengan bertambahnya

waktu maka dikatakan bahwa kesetimbangan kimia telah tercapai (Respati, 1995).

Istilah senyawa aromatic sebelumnya dipakai untuk menggambarkan senyawa

dengan aroma tertentu. Dalam kimia organic istilah tersebut sekarang mempunyai arti

tersendiri yaitu aromatic dipakai untuk menunjukkan macam ikatan untuk senyawa

tertentu. Umumnya walaupun ada kekecualian senyawa aromatik adalah senyawa siklik

digambarkan dengan rumus yang mengandung ikatan tunggal dan ikatan rangkap. Istilah

aromatik adalah kebalikan dari istilah alifatik yang menunjukkan senyawa bukan aromatik

seperti alkana. Zat-zat antara (Nitrobenzen dan N-fenilhidroksil amina) tidak dapat

dipisahkan karena amat cepat direduksi. Maka reduksi dalam suasana asam lambung

terjadi aniline (Fesenden, 2000).

2. Reduksi dalam larutan netral.

Misalnya Zn + NH4Cl dalam air. Di sini terjadi N-fenil hidroksilamina sendiri tidak

penting tetapi atas pengaruh HCl mengalami pergeseran intramolekuler sehingga terjadi p-

amino-fenol. Penggunaannya :

a.    Sebagai pencuci pada pemoteran dengan nama “Rhodinal”

b.    Sebagai antioksidan

c.    Sebagai zat antara pada sintesis.

3. Reduksi dalam larutan basa,

Hasilnya tergantung dari pereduksi yang dipakai, kalau dipergunakan Zn + NaOH dalam

air terdapat hidrazobenzena.

Siklus asam nitrat adalah serangkaian reaksi kimia dalam sel, yaitu pada mitokondria,

yang langsung secara berurutan dan berulang, bertujuan untuk mengubah asam piruvat

menjadi CO2, H2O dan sejumlah energi. Proses ini adalah proses oksidasi dengan

menggunakan oksigen atau aerob. Siklus asam sitrat ini disebut juga siklus krebs,

Makalah Benzena Page | 4

Page 5: Makalah Benzena (Tugas Komputer) Revisi

menggunakan nama Hans Krebs seorang ahli kimia yang banyak jasanya atau sumbangannya

dalam penelitian (Besari, 1982).

Masuknya suatu gugusan ke dalam lingkungan benzene tergantung pada gugus yang

telah ada terlebih dahulu. Pada umumnya, gugus yang masuk pada posisi meta adalah nitro,

asam sulfon, karbon/karbonil, sedangkan yang masuk pada posisi ortho/para adalah gugus

kloro, bromo, alkil, dan amino/hidroksi. Bila benzene direaksikan dengan asam nitrat pekat,

dengan asam sulfat pekat sebagai katalisator akan terbentuk nitrobenzen (Fesenden, 2000).

Turunan dari alanine antara lain (George, 1998) :

1. Asetanilida

Merupakan hablur tidak berwarna dan berkilau, sukar larut dalam air tetapi larut dalam

alcohol, dibuat dengan mereaksikan alanine dengan asam asetan anhidrat.

2. Phenacetin

Merupakan hablur tidak berwarna, tidak berbau, mengkilap, sukar larut dalam air, larut

dalam alcohol digunakan sebagai analgetik, antipiretik. Penggunannya lebih asam

disbanding dengan asetanilida.

3. Fenil Isopronil Amin

Benzen mengandung enam anggota cincin datar dari karbon atom sp2 yang hybrid. Tiap

karbon terikat pada sebuah atom hydrogen dan tiap karbon mempunyai sebuah orbital 2p

yang tegak lurus pada mesin (Fessenden, 2000).

Kecepatan subtitusi dari gugusan nitro sekunder adalah lebih lambat yang pertama dan

gugusan nitro yang kedua ini masuk dalam tahap yang pertama (Samhoedi, 1976).

Makalah Benzena Page | 5

Page 6: Makalah Benzena (Tugas Komputer) Revisi

BAB III

PEMBAHASAN

A. Struktur Benzena

1. Struktur Kekule Benzena

Struktur benzena pertama kali diperkenalkan oleh Kekule pada tahun 1865.

Menurutnya, keenam atom karbon pada benzena tersusun secara melingkar

membentuk segi enam beraturan dengan sudut ikatan masing-masing 120 derajat.

Ikatan antara karbon adalah ikatan rangkap dua dan ikatan tunggal yang berselang

seling, seperti diperlihatkan gambar di atas. Benzena termasuk senyawa aromatik dan

memiliki rumus molekul C6H6. Rumus molekul benzena memperlihatkan sifat

ketakjenuhan dengan adanya ikatan rangkap. Tetapi ketika dilakukan uji bromin

benzena tidak memperlihatkan sifat ketakjenuhan karena benzena tidak melunturkan

warna dari air bromin. Mengapa demikian? Berdasarkan hasil analisis, ikatan rangkap

dua karbon-karbon pada benzena tidak terlokalisasi pada karbon tertentu melainkan

dapat berpindah-pindah. Gejala ini disebut resonansi. Adanya resonansi pada benzena

ini menyebabkan ikatan pada benzena menjadi stabil, sehingga ikatan rangkapnya

tidak dapat diadisi oleh air bromin.

2. Struktur Resonansi Benzena

Resonansi terjadi karena adanya delokalisasi elektron dari ikatan rangkap ke ikatan

tunggal. Delokalisasi elektron yang terjadi pada benzena pada struktur resonansi

adalah sebagai berikut: Hal yang harus diperhatikan adalah, bahwa lambang resonasi

bukan struktur nyata dari suatu senyawa, tetapi merupakan struktur khayalan.

Sedangkan struktur nyatanya merupakan gabungan dari semua struktur resonansinya.

Hal ini pun berlaku dalam struktur resonansi benzena, sehingga benzena lebih sering

digambarkan sebagai berikut: Teori resonansi dapat menerangkan mengapa benzena

sukar diadisi. Sebab, ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam benzena terdelokalisasi

dan membentuk semacam cincin yang kokoh terhadap serangan kimia, sehingga tidak

mudah diganggu. Oleh karena itulah reaksi yang umum pada benzena adalah reaksi

substitusi terhadap atom H tanpa mengganggu cincin karbonnya.

Makalah Benzena Page | 6

Page 7: Makalah Benzena (Tugas Komputer) Revisi

B. Sifat Benzena

Sifat Fisik :

Zat cair tidak berwarna Memiliki bau yang khas Mudah menguap Tidak larut dalam

pelarut polar seperti air air, tetapi larut dalam pelarut yang kurang polar atau nonpolar,

seperti eter dan tetraklorometana Titik Leleh : 5,5 derajat Celsius Titik didih : 80,1derajat

Celsius Densitas : 0,88 Sifat Kimia: Bersifat kasinogenik (racun) Merupakan senyawa

nonpolar Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga

Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi. (untuk mengetahui beberapa

reaksi subtitusi pada benzena

C. Reaksi-reaksi Pada Benzena

Benzena merupakan senyawa yang kaya akan elektron, sehingga jenis pereaksi yang akan

menyerang cincin benzena adalah pereaksi yang suka elektron. Pereaksi seperti ini disebut

elektrofil. Contohnya adalah golongan halogen dan H2SO4

1. Halogenasi

Halogenasi merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh golongan halogen

seperti F, Cl, Br, I. Pada reaksi ini atom H digantikan oleh atom dari golongan halogen

dengan bantuan katalis besi (III) halida. Jika halogennya Cl2, maka katalis yang

digunakan adalah FeCl3.

2. Nitrasi

Nitrasi merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh gugus nitro. Reaksi ini

terjadi dengan mereaksikan benzena dengan asam nitrat (HNO3) pekat dengan

bantuan H2SO4 sebagai katalis. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: Untuk

lebih memahami reaksi nitrasi pada benzena perhatikan animasi dari mekanisme

reaksi nitrasi di bawah ini:

3. Sulfonasi

Sulfonasi merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh gugus sulfonat.

Reaksi ini terjadi apabila benzena dipanaskan dengan asam sulfat pekat sebagai

pereaksi.

4. Alkilasi–Friedel Craft Alkilbenzena dapat terbentuk jika benzena direaksikan dengan

alkil halida dengan katalis alumunium klorida (AlCl3)

Makalah Benzena Page | 7

Page 8: Makalah Benzena (Tugas Komputer) Revisi

D. Tata nama senyawa turunan benzena

1. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan satu substituen yang terikat pada cincin

Benzena.

Perhatikan beberapa contoh berikut: Etil benzena bromobenzena nitrobenzene Dari

ketiga contoh di atas, dapat terlihat bahwa gugu alkil seperti etil, golongan halogen

seperti bromo, dan gugus nitro dituliskan sebagai awalan pada benzena. Benzena yang

kehilangan satu atom H disebut fenil (C6H5-) dengan struktur sebagai berikut:

Sehingga klorobenzena dapat juga disebut fenilklorida dan bromobenzena dapai

disebut fenilbromina klorobenzena = fenilklorida Sedangkan toluena yang kehilangan

satu atom Hnya disebut benzil dengan struktur sebagai berikut: Benzil Sehingga,

senyawa turunan benzena yang tersusun dari toluena yang kehilangan satu atom H

diberi nama dengan awalan benzil, seperti contoh dibawah ini: Benzilamina

2. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan dua substituen yang terikat pada cincin

Benzena.

Jika terdapat dua jenis substituen, maka posisi substituen dapat dinyatakan dengan

awalan o (orto), m (meta), p (para) atau dengan menggunakan angka. Urutan prioritas

penomoran untuk beberapa substituen yang umum: Arah tanda panah menunjukkan

substituen yang semakin prioritas, maka penomorannya dengan nomor yang semakin

kecil

3. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan lebih dari dua substituen yang terikat

pada cincin benzene.

Sedangkan jika terdapat tiga substituen atau lebih pada cincin benzena, maka sistem o,

m, p tidak dapat diterapkan lagi dan hanya dapat dinyatakan dengan angka. Perhatikan

contoh berikut: 1,2,4-trinitro benzena 2,4,6-trinitotoluena Urutan prioritas penomoran

sama denganprioritas penomoran pada tata nama benzena yang tersubtitusi oleh dua

substituen. Catatan Penting! Jika sebuah cincin benzena terikat pada suatu rantai

alkana yang bergugus fungsi atau rantai alkana yang terdiri dari 7 atom karbon atau

lebih, maka cincin benzena dianggap sebagai substituen bukan lagi sebagai induk.

Perhatikan contoh berikut: 2-fenil-1-etanol

4. Senyawa Turunan Benzena yang mengalami reaksi substitusi elektrofilik

menyebabkan benzena memiliki banyak senyawa turunan. Semua senyawa karbon

yang mengandung cincin benzena digolongkan sebagai turunan benzena. Berikut ini

Makalah Benzena Page | 8

Page 9: Makalah Benzena (Tugas Komputer) Revisi

beberapa turunan benzena yang umum : Toluena, Fenol p-xilena, Benzaldehida

Stirena, Asam Benzoat, Anilina Benzil, Alkohol. Selain senyawa-senyawa di atas,

masih banyak lagi senyawa turunan benzena yang terdapat di sekitar kita baik itu

dengan satu substituen yang terikat pada cincin benzena, ataupun dua substituen atau

lebih.

5. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena Dalam sistem penamaan IUPAC.

Cincin benzena dianggap sebagai induk, sama seperti rantai terpanjang dalam alkana.

Gugus-gugus fungsi lain yang terikat pada benzena dianggap sebagai cabang.

E. Kegunaan Benzena Dan Turunannya

Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku

pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa turunan

benzena. Masing-masing dari senyawa turunan benzena tersebut memiliki kegunaan yang

beragam bagi kehidupan manusia. Berikut ini beberapa senyawa turunan Benzena dan

kegunaannya :

1. Toluena

Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat TNT

(trinitotoluena), senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit).

2. Stirena

Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik polistirena melalui

proses polimerisasi. Polistirena banyak digunakan untuk membuat insolator listrik,

boneka, sol sepatu serta piring dan cangkir. Struktur Polistirena

3. Anilina

Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Anilina dapat

diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida. Garam

diazonium selanjutnya diubah menjadi berbagai macam zat warna. Salah satu

contohnya adalah Red No.2 yang memiliki struktur sebagai berikut: Red No.2 dulunya

digunakan seabagai pewarna minuman, tetapi ternyata bersifat sebagai mutagen. Oleh

karena itu, sekarang Red No.2 digunakan sebagai pewarna wol dan sutera.

4. Benzaldehida

Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta bahan baku pembuatan parfum

karena memiliki bau yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi dengan

asetaldehida (etanal), untuk menghasilkan sinamaldehida (minyak kayu manis).

Makalah Benzena Page | 9

Page 10: Makalah Benzena (Tugas Komputer) Revisi

5. Fenol

Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang berfungsi

sebagai zat disenfektan.

6. Asam Benzoat dan Turunannya Terdapat beberapa turunan dari asam benzoat yang

tanpa kita sadari sering kita gunakan, diantaranya adalah :

Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal yang

biasa digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun panas

(antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga digunakan sebagai obat sakit kepala,

sakit gigi, demam dan sakit jantung. Penggunaan dalam jangka panjang dapat

menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada lambung sehingga menimbulkan sakit

maag, gangguan ginjal, alergi, dan asma.

Natrium benzoat yang biasa gunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng.

Metil salisilat adalah komponen utama obat gosok atau minyak angin.

Asam tereftalat merupakan bahan serat sintetik polyester.

Parasetamol (asetaminofen) memiliki fungsi yang sama dengan aspirin tetapi lebih

aman bagi lambung. Hampir semua obat yang beredar dipasaran menggunakan zat

aktif parasetamol. Penggunaan parasetamol yang berlebihan dapat menimbulkan

gangguan ginjal dan hati.

F. Dampak Benzena

Telah disebutkan bahwa benzena memiliki sifat racun atau kasinogenik, yaitu zat yang

dapat membentuk kanker dalam tubuh manusia jika kadarnya dalam tubuh manusia

berlebih.

Beberapa penelitian menunjukan bahwa benzena merupakan salah satu penyebab

leukemia, penyakit kanker darah yang telah banyak menyebabkan kematian.

Dampak kesehatan akibat paparan Benzena berupa depresi pada sistim saraf pusat hingga

kematian. Paparan Benzena antara 50–150 ppm dapat menyebabkan sakit kepala,

kelesuan, dan perasaan mengantuk. Konsentrasi Benzena yang lebih tinggi dapat

menyebabkan efek yang lebih parah, termasuk vertigo dan kehilangan kesadaran. Paparan

sebesar 20.000 ppm selama 5 – 10 menit bersifat fatal dan paparan sebesar 7.500 ppm

dapat menyebabkan keracunan jika terhirup selama 0,5 – 1 jam. Dampak yang ringan

dapat berupa euforia, sakit kepala, muntah, gaya berjalan terhuyung-huyung, dan pingsan.

Makalah Benzena Page | 10

Page 11: Makalah Benzena (Tugas Komputer) Revisi

G. Usaha-Usaha Pencegahan

Usaha-usaha pencegahan secara preventif perlu dilakukan dalam setiap industri yang

memproduksi maupun menggunakan baik bahan baku maupun bahan penolong yang

bersifat racun agar tidak kerugian ataupun keracunan yang setiap waktu dapat terjadi di

lingkungan pekerja yang menangani bahan kimia beracun. Pencegahan secara preventif

tersebut adalah sebagai-berikut :

1. Management program pengendalian sumber bahaya, yang berupa perencanaan,

organisasi, kontrol, peralatan, dan sebagainya.

2. Penggunaan alat pelindung diri (masker, kaca mata, pakaiannya khusus, krim kulit,

sepatu, dsb)

3. Ventilasi yang baik.

4. Maintenance, yaitu pemeliharaan yang baik dalam proses produksi, kontrol, dan

sebagainya.

5. Membuat label dan tanda peringatan terhadap sumber bahaya.

6. Penyempurnaan produksi: Mengeliminasi sumber bahaya dalam proses produksi, dan

mendesain produksi berdasarkan keselamatan dan kesehatan kerja.

7. Pengendalian/peniadaan debu, dengan memasang dust collector di setiap tahap

produksi yang menghasilkan debu.

8. Isolasi, yaitu proses kerja yang berbahaya disendirikan.

9. Operasional praktis: Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja, serta analisis

keselamatan dan kesehatan kerja.

10. Kontrol administrasi, berupa administrasi kerja yang sehat, pengurangan jam

pemaparan.

11. Pendidikan, yaitu pendidikan kesehatan, job training masalah penanganan bahan kimia

beracun.

12. Monitoring lingkungan kerja, yaitu melakukan surplus dan analisis.

13. Pemeriksaan kesehatan awal, periodik, khusus, dan screening, serta monitoring

biologis (darah, tinja, urine, dan sebagainya).

14. House keeping, yaitu kerumahtanggaan yang baik, kebersihan, kerapian, pengontrolan.

15. Sanitasi, yakni dalam hal hygiene perorangan, kamar mandi, pakaian, fasilitas

kesehatan, desinfektan, dan sebagainya.

16. Eliminasi, pemindahan sumber bahaya.

17. Enclosing, menangani sumber bahaya

Makalah Benzena Page | 11

Page 12: Makalah Benzena (Tugas Komputer) Revisi

BAB IV

KESIMPULAN

Benzena termasuk senyawa aromatik dan memiliki rumus molekul C6H6. Rumus molekul

benzena memperlihatkan sifat ketakjenuhan dengan adanya ikatan rangkap. Tetapi ketika

dilakukan uji bromin benzena tidak memperlihatkan sifat ketakjenuhan karena benzena tidak

melunturkan warna dari air bromin. Mengapa demikian? Berdasarkan hasil analisis, ikatan

rangkap dua karbon-karbon pada benzena tidak terlokalisasi pada karbon tertentu melainkan

dapat berpindah-pindah. Gejala ini disebut resonansi. Adanya resonansi pada benzena ini

menyebabkan ikatan pada benzena menjadi stabil, sehingga ikatan rangkapnya tidak dapat

diadisi oleh air bromin.

Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku pembuatan

senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa turunan benzene.

Telah disebutkan bahwa benzena memiliki sifat racun atau kasinogenik, yaitu zat yang dapat

membentuk kanker dalam tubuh manusia jika kadarnya dalam tubuh manusia berlebih.

Dampak kesehatan akibat paparan Benzena berupa depresi pada sistim saraf pusat hingga

kematian .

Usaha pencegahan terhadap paparan benzene salah satunya adalah dengan program

pengendalian sumber bahaya berupa perencanaan, organisasi dan kontrol peralatan,

penggunaan APD yang baik, ventilasi yang baik, pengurangan jam pemaparan,sanitasi yang

baik dan lain-lain.

Makalah Benzena Page | 12

Page 13: Makalah Benzena (Tugas Komputer) Revisi

DAFTAR PUSTAKA

1. Atkinson & Atkinson. 1998. Pengantar Psikologi, edisi kesebelas. Batam : Interaksara.

2. Crain, William. 1992. Theories of Development : Concept and Applications, third edition.

New Jersey :Prentice-Hall, Inc.

3. Hurlock, Elizabeth. B. 1980. Developmental Psychology A life-Span Approach, fifth

edition.

4. New Delhi :Tata McGraw-Hill Publishing Company Ltd.

5. Hall, Lindzey & Campbell. 1998. Theories of Personality, forthh edition. New York : John

Wiley Sons, Inc

Makalah Benzena Page | 13

Page 14: Makalah Benzena (Tugas Komputer) Revisi

Tugas computer kelompok membuat contoh makalah.

Kelompok IV

1. Timotius Kurniawan

2. Tri Purwanti

3. Windi Juli Hapsari

4. Novia Widaningrum

5. Nursiami

Makalah Benzena Page | 14