makalah belajar dan pembelajaran - perkembangan moral peserta didik
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran - Perkembangan Moral Peserta Didik
1/17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu komponen penting dalam pelaksaanaan pembelajaran adalah
pemahaman peserta didik. Aspek-aspek yang terkait dengan peserta didik salah satu
di antaranya berkaitan dengan pemahaman perkembangan moral. Dalam teori
perkembangan moral, Kohlberg memberikan penekanan tentang pentingnya tenaga
pendidik terhadap perkembangan moral anak didik sehingga tenaga pendidik mampu
mengeksplorasi, memilih dan menentukan bahan belajar, strategi pembelajaran,
model-model pemberian motivasi serta bentuk-bentuk evaluasi yang tepat untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang efektif.
Namun, dalam faktanya masih sangat sedikit tenaga pendidik yang mampu
memberikan pemahaman mengenai perkembangan moral kepada peserta didik
sehingga menghambat dalam pengeksplorasian, pemilihan dan penentuan bahan
belajar, strategi pembelajaran, model-model pemberian motivasi serta bentuk-bentuk
evaluasi yang tepat untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif.
engkaji permasalahan tersebut, maka pada makalah ini kami akan
membahas perkembangan moral dan implementasinya dalam pembelajaran, dengan
menitikberatkan pembahasan pada beberapa teori terkait dengan perkembangan moral
dan implementasi keterpaduan beberapa teori atau pandangan moral dalam
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
!. Apa itu perkembangan moral"
#. Apa itu teori $erkembangan oral %ean $iaget"&. Apa itu teori $erkembangan oral 'awren(e Kohlberg"). Apa itu teori Sosial *rik +. *rikson"
. agaimana implementasi keterpduan beberapa teori atau pandangan tentang
perkembangan moral dalam pembelajaran"
C. Tujuan
!. ampu menjelaskan pengertian perkembangan moral.
1
-
8/18/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran - Perkembangan Moral Peserta Didik
2/17
#. ampu menjelaskan substansi teori $erkembangan oral %ean $iaget.&. ampu menjelaskan substansi teori $erkembangan oral 'awren(e
Kohlberg.
). ampu menjelaskan substansi teori Sosial *rik +. *rikson.
. ampu menyimpulkan implementasi keterpaduan beberapa teori atau
pandangan tentang perkembangan moral dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkemangan M!ral
$engertian perkembangan se(ara luas menunjuk pada keseluruhan proses
perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan,
sifat dan (iri-(iri yang baru /eni Akbar +awadi0 #11!2.
/i(hards !34!2 dan +elden !3442 berpendapat moral adalah suatu kepekaan
dalam pikiran, perasaan, dan tindakan dibandingkan dengan tindakan-tindakan lain
yang tidak hanya berupa kepekaan terhadap prinsip-prinsip dan aturan-aturan.
5stilah moral juga berasal dari bahasa 'atin yaitu 6mos atau moris7 yang
berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan, nilai-nilai, atau tata (ara kehidupan.
enurut Santro(k !332 perkembangan moral adalah perkembangan yang
berkaitan dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh
2
-
8/18/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran - Perkembangan Moral Peserta Didik
3/17
manusia dalam interaksinya dengan orang lain. $erkembangan moral juga dapat
diartikan sebagai perubahan-perubahan perilaku yang terjadi dalam kehidupan anak
berkenaan dengan tata(ara, kebiasaan, adat, atau standar nilai yang berlaku dalam
kelompok sosial.B. Te!ri Perkemangan M!ral "ean Piaget
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru seringkali dihadapkan dengan berbagai
dinamika yang berkaitan dengan perkembangan peserta didi. $erubahan dan
perkembangan ini haruslah mendapat perhatian dari guru agar dapat menetapkan
strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Dalam teorinya, $iaget mengemukakan bahwa se(ara umum semua anak
berkembang melalui urutan yang sama se(ara bertahap, meskipun jenis dan tingkat
pengalaman mereka berbeda satu sama lain. Semua perubahan yang terjadi padasetiap tahap tersebut merupakan kondisi yang diperlukan untuk mengubah atau
meningkatkan tahap perkembangan moral berikutnya.
enurut $iaget, ada dua tahap perkembangan yang dialami oleh setiap
individu. Taha# #ertama disebut “Heterenomous” atau tahap “Realisme Moral”.
Dalam tahap ini seorang anak (enderung menerima begitu saja aturan-aturan yang
diberikan oleh orang-orang berkompeten. Taha# ke$ua disebut “Autonomous
Morality” atau “Independensi Moral”, dalam tahap ini seorang anak akan
memandang perlu untuk memodifikasi aturan-aturan untuk disesuaikan dengan situasi
dan kondisi yang ada.
8ahap-tahap kognitif mempunyai kaitan yang sangat erat dengan empat
karakteristik, yaitu0
!. Setiap anak pada usia yang berbeda akan menempatkan (ara-(ara yang
berbeda se(ara kualitatif, utamanya dalam (ara berpikir atau meme(ahkan
permasalahan yang sama.
#. $erbedaan (ara berpikir antara anak satu dengan yang lain seringkali dapat
dilihat dari (ara mereka menyusun kerangka berpikir yang berbeda. Dalam
hal ini ada serangkaian langkah yang konsisten dalam kerangka
berpikirnya, di mana tiap-tiap anak akan berkembang sesuai dengan
tingkat perkembangan usianya.
&. asing-masing (ara berpikir akan membentuk satu kesatuan yang
terstruktur. 5ni berarti pada tiap tahap yang dilalui seorang anak akan
3
-
8/18/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran - Perkembangan Moral Peserta Didik
4/17
diatur sesuai dengan (ara berpikir tertentu. $iaget mengakui bahwa (ara-
(ara berpikir, atau struktur tersebut pada dasarnya mengendalikan
pemikiran yang berkembang.
). 8iap-tiap urutan dari tahap kognitif pada dasarnya merupakan suatuintegrasi hirarkhis dari apa yang telah dialami sebelumnya.
Selain karakteristik di atas, $ihet menguraikan tentang pentingnya keadilan
distributif distributive justice2 dalam hal keadilan, utamanya menyangkut bagaimana
(ara melaksanakan hukuman dan ganjaran yang seharusnya diberikan kepada tiap-
tiap anggota kelompok. Keadilan distributif ini menurutnya dibedakan antara yang
ekualitas pandangan persamaan perlakuan2 dan ekuitas pandangan pertimbangan
tiap individu2.
Kesimpulan mendasar dari hasil pengamatan $iaget adalah bahwa dapatadanya pola-pola yang konsisten pada perilaku anak yang bergerak dari satu tahapan
ke tahap berikutnya. $ola-pola perubahan ini terkait se(ara langsung dengan tingkat
usia anak.
C. Te!ri Perkemangan M!ral La%ren&e '!hlerg
Kohlberg men(oba merevisi dan memperluas teori perkembangan moral yang
dikemukakan oleh $iaget. Dalam memperluas teori ini Kohlberg tetap menggunakan
pendekatan dasar $iaget yaitu menghadapkan anak-anak dengan serangkaian (erita-
(erita yang memuat dilemma moral. Namun, demikian (erita-(erita yang
dikembangkan Kohlberg agaknya lebih kompleks dan (erita-(erita yang dipergunakan
oleh $iaget.
Kohlberg melihat bahwa para remaja menerapkan stuktur kognitif moral mereka
pada dilemma moral. ereka mentransferkan segala tindakan dan prilaku
berkembang menurut stuktur mental mereka sendiri. Dengan demikian Kohlberg
menemukan bahwa 0
!. $enilaian dan perbuatan moral pada intinya bersifat rasional
#. 8erdapat sejumlah tahap pertimbangan moral yang sesuai dengan $iaget
4
-
8/18/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran - Perkembangan Moral Peserta Didik
5/17
&. $enelitiannya membenarkan gagasan $iaget, bahwa sekitar usia !9 tahun pada
masa remaja merupakan tahap tertinggi dalam proses ter(apainya
pertimbangan moral
$ada awalnya Kohlberg menetapkan enam 92 tahap perkembangan moral yang
dilalui seorang anak untuk dapat sampai ketingkat remaja atau tingkat dewasa.
Keenam tahap tersebut masing-masing berada pada tiga level, yaitu0
!. Pre-Conventional Level 8ahap pertama dan kedua2
$ada level ini anak-anak memberikan repons terhadap aturan-aturan
kebiasaaan, baik dan buruk, benar atau salah, tetapi interpretasi ini mereka
terjemahkan menurut tarap pemikiran mereka sendiri atau konsekuensi
kesenangan dan keidaksenangan mereka terhadap adanya tindakan tertentu
hukuman, reward, ganjaran kebaikan2 atau dalam batas kekuasaan fisik dari
orang-orang yang menetapkan aturan atau level tersebut. Kohlberg membagi
level ini kedalam dua tahap, yaitu 0
8ahap !0 8he $unishment and :bedie(e :rientation :rientasi pada
+ukuman dan Kepatuhan2
Keputusan untuk menghindari hukuman dan kepatuhan terhdap
kekuasaan, bukan bentuk moral dari rasa hormat terhadap nilai-nilai kebaikan
dalam tindakan tersebut.
8ahap # 0 8he 5nstrumental /elativisit :rientation$ada tahap ini pandangan terhadap perbuatan yang benar adlaah
perbuatan yang se(ara instrumental memuaskan kebutuhan dirinya dan
kadang-kadang kebutuhan orang lain.#. Conventional Level 8ahap ketiga dan empat2
$ada level ini telah tumbuh kesadaran dan penghargaan terhadap individu lain
keluarga, kelompok atau Negara dan hal-hal tersebut dianggap memiliki nilai
bagi dirinya. 8ahap ini lebih memberikan penekanan kepada usaha aktif untuk
mengidentifikasi diri dengan pribadi-pribadi atau kelompok yang ada
disekitarnya. terdapat dua tahap perkembangan yang termasuk dalam level
ini, yaitu 0
5
-
8/18/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran - Perkembangan Moral Peserta Didik
6/17
8ahap & 0 8he 5nterpersonal ;on(odan(e of
:rientation :rientasi 6Anak anis72
$ada tahap ini prilaku yang baik diartikan sebagai prilaku yang
menyenangkan atau yang dapat membantu orang lain dan yang disetujui olehmereka.
8ahap ) 0 8he 'aw and :rder :rientation :rientasi pada perintah dan
hukum2
$ada tindakan ini seseorang lebih banyak berorientasi pada otoritas,
aturan-aturan yang pasti dan pemeliharan tata aturan so(ial.&. Post-Conventional, autonomous atau principled level 8ahap kelima dan
keenam2$ada level ini sudah ada usaha kongkrit dalam diri seseorang anak unutk
menentukan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang dianggap memiliki
validitas yang diwujudkan tanpa harus mengkaitkannya dengan otoritas
kelompok atau pribadi yang mendudkung prinsip tersebut. Dua tahapan yang
termasuk dalam level ini 08ahap 0 8he So(ial ;ontra(t 'egalisti( :rientation :rientasi
Kontrak Sosial 'egalistik2
Dalam tahap ini perbuatan yang benar didefinisikan sebagai kebenaran
individual se(ara umum dalam ukuran-ukuran yang standar yang telah diuji
se(ara kritis dan disepakati oleh seluruh masyarakat.8ahap 9 0 8he ?niversal *thi(al $rin(iple :rientation
Se(ara moral diapndang benar tidak harus dibatasi oleh hukum atau
aturan so(ial, akan tetapi lebih dibatasi oleh kata hati dan kesadaran menurut
prinsip-prinsip etik. $rinsip-prinsip tersebut merupakan prinsip universal
mengenai keadilan, timbale balik dan persamaaan hak asasi manusia serta
mengenai rasa hormat terhadap martabat individual manusia.
D. Pan$angan Psik!l!gi S!sial Erik H.Eriks!n
enurut *rikson ada delapan tahap perkembangan, yaitu 0
1. Trust vs Mistrust
8ahap pertama ini berkaitan dengan persoalan apa yang patut
diper(aya trust 2 dan apa yang tidak patut diper(aya mistrust 2.
6
-
8/18/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran - Perkembangan Moral Peserta Didik
7/17
Dalam tahap pertama ini fa(tor keper(ayaan atau tidak keper(ayaan
yang tumbuh dalam sikap so(ial setiap orang merupakan fa(tor kritis. Apabila
seseorang masuk kesituasi baru, maka yang bersangkutan harus mampu
menentukan seberapa jauh ia dapat menaruh keper(ayaan dan seberapa jauh ia
harus menaruh ke(urigaan. *rikson membatasi mistrust sebagai kesiapan
terhadap kemungkinan bahaya, an(aman, atau suatu antisipasi terhadap
keadaan yang tidak menyenangkan.
2. Auntonomy vs Doubt
Dalam tahap kedua ini *rikson mengidealisasikan tumbuhnya sifat-
sifat porisitif autonomy2 dan sifat-sifat negative doubt 2 se(ara bersama-
sama. Dalam hubungan ini *rikson melihat bahwa pertumbuhan autonomy
pada dasarnya memerlukan pengembangan rasa keper(ayaan diri.
3. nitiative vs !uilt
Dalam pandangan *rikson konflik yang paling menonjol di tahap
ketiga ini adlaah berkembangnya suatu initiative terhadap suatu sasaran atau
tujuan, dan kemungkinan tumbuhnya guilt dalam upayanya untuk men(apai
sasaran tau tujuan yang lain.Seorang anak yang tidak memperoleh tanggapan ketika dia bertanya, maka
dapat dipastikan si anak akan berusaha menegmbangkan inisiatifnya. Namun
demikian kalau usahanya tersebut diberi kesempatan dengan disertai
(emoohan bisa jadi anak merasa bersalah "#uilt$ aka berkembang dalam
dirinya.
%. ndustry vs n&eriority
8ahap 5ndustry vs 5nferiority ini meliputi dua kutub ektrim, yaitu sense of
industry dan sense of inferiority. $ada tahap ini anak mulai tertarik dengan apas aja
yang dapat memberinya kesibukan dengan seluk beluknya yang (ukup rumit, seperti
misalnya model-model pesawat terbang untuk anak laki-laki dan aneka jenis resep
makanan untuk anak perempuan.
'. dentity vs (ole Con&usion
7
-
8/18/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran - Perkembangan Moral Peserta Didik
8/17
*rikson memperluas konsep yang dikemukakan oleh @reud dimana proses
identitas diriakan tumbuh dalam diri anak pada saat mekera sudah memasuki tahap
phali( disekitar usia )-9 tahun2 dimana pada saat itu anak-anakakan memperoleh
kepuasan atau kekuasaan dengan jalan mengimajinasikan hubungan yang erat antara
diinya dan orang tua atau orang lain yang mempunyai kelamin sejenis. *rikson
memperluas konsep yang dikemukakan oleh @reud dengan mengajukan satu pendapat
bahwa anak-anak diusia remaja harus mengembangkan identitas tersebut.
$ermasalahan yang dihadapi anak-anak remajabukanlah sekedar bgaimana
mengendalikan atau mewujudkan dorongan-dorongan seksualnya, akan tetapi juga
bagaimana usahamereka menempatkan dirinya dalam berbagai peran yang ada. $ada
dasarnya lebih merupakan upaya memperjelas identitas seseorang dan tidak sekedar menyangkut persoalan seksual semata-mata.
). ntimacy vs solation
enurut *rikson konflik yang paling menonjol di tahap ke enam adalah
intimacy di satu pihak dan isolation di pihak lain. 5amelihat intimacy sebagai suatu
seseorang untuk berlaku baik dan bergaul se(ara harmonis dengan orang lain, dan
isolation sebagai kebalikannya, dimana seseorang tidak lagi mampu berlaku baik dan
bergaul dengan orang lain. Dalam periode ini menurutnya tali persahabatan mulai
dikembangkan dengan kuat, bahkan pengikatan hubungan dalam tali perkawinan
mulai memperoleh tempat.
*. !enerativity vs +el&-absorption
Setelah memasuki gerbang perkawinan, kemudian membangun satu keluarga
baru dan memulai suatu karir maka konflik berikut yang akan dihadapi seseorang
adalah berkisar pada masalah pertumbuhan atau kemandegan. Dalam hubungan ini*rikson memperkenalkan istilah #enerati&ity yang bertentangan dengan sel&-
absorption. ang pertama menyangkut perluasan wawasan seseorang mengenai
kesejahteraan orang lain atau masyarakatnya, sementarayang kedua berkaitan dengan
wawasan seseorang mengenai kebutuhan dirinya sendiri.
8
-
8/18/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran - Perkembangan Moral Peserta Didik
9/17
. nte#rity vs Despair
Dimensi psikososial yang men(erminkan ter(apainya kematangan moral
ditunjukan dengan mu(ulnya konflik antara integrity di satu pihak dengan despair di
pihak lain. Seseorang dikatakan telah memiliki integritas apabila ia telah mampu
menyikapi kehidupannya sebagai suatu kenyataan yang sangat berguna dan
berfaedah. Sebaliknya ada pula yang menganggap kehidupannya sebagai sesuatu hal
yang sia-sia dan tanpa harapan (despair).
Ketidakmampuan menguasai salah satu konflik tersebut diatas, sudah (ukup
mengakibatkan kegagalan dalam mengatasi pemasalahan yang dihadapi seseorang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa integritas yang benar-benar matang
tergantung kepada perkembangan dasar-dasar trust , autonomy, initiative, dan
keterampilan-keterampilan adaptasi lainnya. 8ahap-tahap tersebut menunjukan
adanya dampak yang semakin besar, dimana tiap-tiap tahap memperkaya tahap-tahap
berikutnya.8ransformasi moral yang bersifat konstan ini disebut epignestis.+al yang
perlu diperhatikan bahwa perkembangan tiap-tiap tahap harus didukung oleh pranata-
pranata budaya yang kuat, utamanya oleh orang tua dan berikutnya oleh berbagai
unsur lingkungan dan masyarakat.
E. Mema$ukan Pan$angan '!hlerg( Piaget $an Eriks!n
Dari uraian diatas berkenaan dengan teori perkembangan moral yang
dijadikan bahasan utama menurut %ean $iaget, 'awren(e Kohlberg maupun kajian
pembanding berdasarkan teori psikososial *rik +. *rikson dapat dilihat beberapa
kesamaan pandangan maupun perbedaan, utamanya berkaitan dengan tahap-tahap
perkembangan moral anak. Kesamaan pandangan yang paling nampak adalah
pengakuan terhadap adanya tahap-tahap perkembangan moral anak dari tahap yang paling sederhana dan sangat realistik dalam memandang sesuatu sampai pada struktur
yang yang lebih komplek dan semakin abstrak, walaupun jumlah dan sebutan untuk
masing-masing tahap berbeda menurut hasil penelitian dan kajian mereka masing-
masing.
9
-
8/18/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran - Perkembangan Moral Peserta Didik
10/17
Kesimpulan %ean $iaget yang mengatakan bahwa semua anak akan
berkembang melalui urutan-urutan yang sama tanpa harus bergantung pada tingkat
pengalaman, kondisi keluarga bahkan kebudayaan (enderung merupakan kesimpulan
yang kurang proposional. +asil-hasil penelitian lain dan fakta empiri( menunjukkan
bahwa terutama fungsi keluarga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
proses perkembangan dan moral anak.$andangan $iaget mengemukakan bahwa
dalam tahap realism moral atau Heterenomous, anak menerima saja sepenuhnya
aturan-aturan yang diberikan oleh orang-orang yang berkompeten, mungkin kurang
menyentuh psikologis anak.
Keadilan distributif yang diungkapkan $iaget merupakan pandangan yang
positif karena dia mempunyai pandangan tentang pentingnya keadilan ekualitas dan
ekuitas, yakni pada satu sisi dia melihat bahwa setiap orang harus diperlakukan se(ara
sama, dan di sisi lain juga memandang bahwa menetapkan hukuman dan ganjaran
juga perlu memperhitungkan pertimbangan-pertimbangan dari masing-masing
individu. $ada teori perkembangan Kolhberg, perkembangan moral anak lebih
didominasi oleh perhatiannya pada faktor-faktor di dalam individu sendiri dan kurang
melihat pentingnya faktor-faktor lingkungan dan sosial, serta sama sekali meniadakan
faktor-faktor positif bawaan yang ada pada anak.
oral berkaitan dengan disiplin dan kemajuan kualitas perasaan, emosi, dan
ke(enderungan manusia, sementara aturan pelaksanaannya merupakan aturan praktis
tingkah laku yang tunduk pada sejumlah pertimbangan dan konvensi lainnya
meskipun kadang-kadang sesuai dengan kriteria moral.
eberapa hasil kajian Kolhberg yang mengungkapkan bahwa penilaian dan
perbuatan moral pada prinsipnya bersifat rasional, dan keputusan moral bukanlah soal
perasaan atau nilai nilai memberikan kesan bahwa perhatiannya lebih banyakterarah
pada perkembangan kognitif.Demikian juga banyaknya kritikan pola pertimbangan
moral pas(a-konvensional yang kurang dibuktikan oleh data-data empiris penelitian
lintas budaya, sehingga menimbulkan banyak pertanyaan tentang pengaruh
10
-
8/18/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran - Perkembangan Moral Peserta Didik
11/17
sosialbudaya yang tidak diungkapkan oleh kolhberg. Kajian yang dilakukan baik oleh
Kolhberg maupun $iaget yang nampak lebih banyak terfokus pada perhatian
perkembangan moral kognitif dilihat sebagai sisi yang lemah, akan tetapi selanjutnya
kajian *rikson yang memberika perhatian (ukup proposional terhadap besarnya
peranan lingkungan sosial serta nilai-nilai budaya sehingga dapat melengkapi
kekurangan itu walaupun masih belum komprehensif.
). Im#lementasi 'eter#a$uan $alam Pemelajaran
*. Pemahaman Peserta Di$ik
$emahaman peserta didik merupakan faktor yang sangat penting dalam
pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran. %ika guru memahami peserta didik dengan
baik, maka ia dapat memilih dan menentukan sumber-sumber belajar yang tepat,
pendekatan-pendekatan yang sesuai, mampu mengatasi masalah-masalah
pembelajaran sehari-hari dengan baik, sehingga potensi anak dapat didorong untuk
men(apai perkembangan yang optimal melalui penyelenggaraan proses pembelajaran.
$emahaman potensi peserta didik merupakan kerangka dasar bagi pemahaman
peserta didik se(ara keseluruhan.Kekeliruan pandangan terhadap eksistensi mereka
seringkali menimbulkan dampak yang serius bagi anak.;ontohnya anak yang tinggal
kelas sering dianggap sebagai anak bodoh.5ni tentu anggapan yang tidak tepat dan
sangat merugikan anak, sebab kenyataannya banyak anak-anak yang mampu
men(apai keberhasilan yang baik, sementara sebelumnya mereka pernah mengalami
tinggal kelas.Dalam psikologi pendidikan dikatakan, anak-anak yang nunggak alias
tinggal kelas umumnya tergolong sebagai anak yang underachiever atau tidak
terpenuhi kebutuhannya Suryana, #1140!2.;ony Semiawan, lebih jauh menjelaskan
bahwa anak yang underachiever dalam kesehariannya kurang mendapat kurangmendapat pengarahan sesuai dengan kebutuhannya.;ontonya anak senang sekali
memba(atetapi dirumahnya kurang disediakan sarana ba(aan yang sesuai dengan
usianya, atau anak gemar bermain alat musik, namun orang tua tidak
memperbolehkannya ikut les musi( karena takut mengganggu pelajaran sekolahnya.
11
-
8/18/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran - Perkembangan Moral Peserta Didik
12/17
;ony Semiawan mengibaratkan otak atau potensi seorang anak (erdas-
berbakat bagaikan sebuah kendi besar.%ika kendi itu tidak diisi penuh, si anak dapat
membuat masalah. Anak yang berintelegensi jauh lebih tinggi dari rata-rata teman
sekelasnya, akan merasa hampir setiap pelajaran membosankan karena daya
tangkapnya juga lebih (epat dibandingkan dengan teman-temannya Suryana,
#1140!2. Seperti yang dikatakan oleh aumil Agus A(hir, dalam sebuah seminar
dengan Intisari, banyak anak rendah prestasi belajarnya justru karena ia takut gagal.
Disini motif menghindari kegagalan lebih besar daripada motif untuk berprestasi
sehingga si anak enggan men(oba mendapat nilai (emerlang. Sikap gurung yang
kejam dan galak, kurang berkomunikasi dengan murid, metode penga(aran yang tepat
dan terlalu (epat, materi pelajaran tidak ada kaitannya sama sekali dengan latar belakang kehidupan anak, ditambah lagi dengan permusuhan dengan teman, semua
itu dapat menghambat prestasi anak.
$emahaman peserta didik men(akup memahami peserta didik dengan
memanfaatkan prinsip-prinsip prkembangan kognitifB memahami peserta didik
dengangan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal-
ajar awal peserta didik.erkenaan dengan prinsip-prinsip perkembangan kognitif,
guru perlu memahami periode perkembangan kogniitif anak. $akar psikologi Swis,%ean $iaget mengemukakan empat periode perkembangan kognitif anak yaitu 0
periode sensomotorik, periode operasi awal, periode operasi kongkrit dan period
operasi formal Kartadinata dan Dasntes !339C!3340912.
a. $eriode sensomotorik
enurut $iaget, sampai usia kurang lebih delapan belas bulan perkembangan
skema bayi lebih terpusat kepada sensomotorik. ayi mengembangakan dan
mengoordinasikan sejumlah besar ragam keterampilan perilaku, namun
perkembangan skema verbal dan kognitif masih sangat miskin dan tidak
terkondisikan.$embentukan konsep pada periode ini terbatas pada objek permanen,
yaitu objek yang tampak dalam batas pengamatan anak.
12
-
8/18/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran - Perkembangan Moral Peserta Didik
13/17
b. $eriode operasi awal
Kurang lebih dari usia delapan belas bulan hingga kira-kira tujuh tahun, anak
menginternalisasi skema sensomotorik ke dalam bentuk skema kognitif imajinasi
dan pikiran2. Seorang anak yang dihadapkan pada teka-teki, gambar atau menyususn
balok, anak memulai kegiatannya dengan mengingat kembali pengalaman
sebelumnya dalam situasi yang sama. Ke(akapan yang berkembang pada periode ini
masih bersifat egosentrik. Artinya apa yang ia lakukan merupakan (ara yang paling
benar dan seolah-olah tidak ada alternatif lain. Di samping itu anak masih sangat
mudah dibingungkan oleh keragaman objek. Kemampuan anak membedakan objek
akan sangat tergantung pada (iri-(iri fisik permanen yang teramati.
(. $eriode operasi kongkrit
Sejak usia kurang lebih tujuh tahun sampai !# tahun, perkembangan skema
pada periode ini lebih berupa skema kogitif, terutama yang berkaitan dengan
keterampilan berfikir dan peme(ahan masalah, tidak hanya memungkinkan anak
meme(ahkan masalsh khusus, tetapi juga belajar untuk mempelajari keterampilan dan
ke(akapan berfikir logis yang membantu merek memaknai pengalaman.
d. $eriode operasi formal
$eriode ini berlangsung pada usia !# tahun ke atas. ;iri utama dari periode ini
adalah perkembangan ke(akapan bepikir simbiolik dan pemahaman isi se(ara
bermakna tanpa bergantung pada keberadaan objek fisik. Anak yang berada pada
periode operasi formal mampuberpikir logis dan sistematis, abstrak dan bahkan
mampu memahami hal-hal yang se(ara teoritik mungkin terjadi akan tetapi belum
pernah terjadi dalam kenyataan.
$emahaman peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian
juga merupakan komponen penting dalam upaya mewujudkan efektivitas proses
pendidikan dan pembelajaran. Asrori #11&092 mengemukakan bahwa perkembangan
berbagai karakteristik individu tampak dalam aspek-aspek yang ada pada setiap diri
13
-
8/18/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran - Perkembangan Moral Peserta Didik
14/17
individu yang meliputi perbedaan karakteristik individualB a2 aspek fisik, b2 aspek
intelek, (2 aspek emosi, d2 aspek sosial, e2 aspek bahasa, f2 aspek bakat, g2 aspek
nilai, moral dan sikap.
+. Mengaktualisasi P!tensi Sis%a
?paya-upaya pengembangan peserta didik agar mampu mengaktualisasikan
potensi-potensi yang dimilikinya merupakan tanggung jawab seluruh
guru.Sesungguhnya pertumbuhan dan perkembangan murid merupakan tujuan yang
ingin di(apai oleh semua sekolah dan guru, dan itu berarti sangat keliru jika guru
hanya bertanggung jawab menyampaikan materi pelajaran pada bidang studinya saja
=ordon, !3340 2. =uru memegang peranan penting terutama dalam upya
membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang
diinginkan. Dari dimensi tersebut, peranan guru sulit digantikan oleh yang lain
=affar dalam Supriadi0 !330 Ev2. ?ntuk itu dalam proses pembelajaran di kelas
guru tidak (ukup hanya berbekal pengetahuanberkenaan dengan bidang studi yang
diajarkan, tetapi perlu diperhatikan aspek-aspek pendidikan lainnya untuk
mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang diharapkan. ungkin benar apa
yang dikatakan Ara 8ai, anak usia !# tahun asal Slandia aru tentang guru yang baik.
6=uru yang baik itu suka bekerja keras yang disertai kasih sayang. 8anpa didasari
kasih sayang kepada kami anak-anak, semua yang dilakukan oleh guru itu sia-sia
belaka,7 dikutip dalam buku terbitan ?N*S;:, Fhat make a good tea(her"Supriadi,
!330 !#2.Kelas menjadi sentral dari upaya-upaya pengembangan potensi-potensi
peserta didik se(ara komprehensip. Karena itu proses pembelajran di kelas harus
bena-benar diran(ang sebaik mungkin untuk memungkinkan berkembangnya potensi-
potensi siswa se(ara optimal.
,. Pemilihan Bahan Pemelajaran
Dalam pemilhan bahan ajar ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan.
$rinsip prinsip dalam pemilhan materi pembelajaranmeliputi prinsip relevansi,
konsistensi, dan ke(ukupan.
14
-
8/18/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran - Perkembangan Moral Peserta Didik
15/17
$rinsip relevansi artinya,materi pembelajaran harus ada kaitan dengan
pen(apaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. isalnya, jika kompetensi
yang diharapkan, dikuasai siswa berupa menghapal fakta, maka materi pembelajaran
yang diajarkan harus berupa fakta.$rinsip konsistensi artinya keajegan.%ika kompetesi
dasar yang harus dikuasai siswa empat ma(am, maka bahan ajar yang harus diajarkan
juga harus meliputi empat ma(am. isalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai
siswa adalah pengoprasian bilangan yang melipti penambahan,
pengurangan,perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus
meliputi teknik tersebut. $rinsip ke(ukupan artinya materi yang dianjarkan
khendaknya (ukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar
yang diajarkan.ateri tidak boleh terlau sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. %ikaterlalu sedikit akan kurang membantu men(apai standar kompetesi dan kompetesi
dasar.sebaliknya,jika terlau banyak akan membuang waktu diluar kemampuan anak.
Dalam proses belajar- mengajar, diharapkan tidak hanya berlangsung interaksi
instruksional, tetapi juga interaksi pedagogis yang mengutamakan sentuhan-sentuhan
emosional sehingga anak merasa senang belajar. ;ontohnya pada usia -!1 tahun
berada pada stadium operasional kongkret. %ika anak di hadapkan pada suatu masalah
verbal, pada bahan yang kongkrit, ia akan sulit menuntaskan persoalaannya se(ara
baik. ahan kongkrit ini bisa berupa alat peraga. ereka akan lebih mudah belajar
menjumlahkan angka dengan mengunakan alat bantu sederhana lidi atau batang korek
api. emberikan sebuah pengertian bahwa sifat-sifat tertentu pada suatu objek akan
tetap sama kendati ada transportasi pada objek tersebut, bisa di perakan dengan
segengam tanah liat yang di ubah-ubah bentuknya menjadi segi tiga, segi empat, atau
bulat bentuknya tapi beratnya tetap sama.
15
-
8/18/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran - Perkembangan Moral Peserta Didik
16/17
BAB III
PENUTUP
A. 'esim#ulan
!. $engembangan moral sangatlah diperlukan.
#. $engembangan moral terjadi se(ara berurutan dalam tahapan yang sama
meski adanya perbedaan dalam jenis dan tingkat pengalaman.
&. Serangkaian langkah yang konsisten dalam kerangka berpikir anak
menandakan bahwa setiap anak akan berkembang.
). $erkembangan pada anak memberikan gambaran tentang karakteristik
individual yang berbeda sehingga tiap individu sebagai kesatuan jasmani
dan rohani mewujudkan dirinya se(ara utuh dalam keunikannya.
B. Saran
!. =uru harus dapat memahami keunikan-keunikan peserta didik agar mampu
mendorong terjadinya perkembangan peserta didik se(ara optimal, khususnya
melalui proses pembelajaran.
#. =uru dapat memilih pendekatan-pendekatan dan model-model pembelajaran
yang sesuai, teknik-teknik pemotivasian yang tepat serta pendekatan dan
teknik evaluasi sesuai jika telah memahami perkembangan moral anak.
16
-
8/18/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran - Perkembangan Moral Peserta Didik
17/17
DA)TAR PUSTA'A
Aunurrahman. #1!!2. elajar dan !embelajaran. andung0 Alfabeta.
Kohlberg, 'awren(e. !332. "ahap#tahap !erkembangan Moral $enerjemahB %ohn
de Santo dan Agus ;remers2. ogyakarta0 Kanisius.
http0CCdo(s.google.(omCdo(umentCdC!wglafjS/e@kwfn3l$mSG@g3;:'9hh8a;:uH
!olFIS
http0CCer(itanurkumala.blogspot.(omC#1!)C1!Cperkembangan-moral-menurut-
kohlberg-dan.html
17