makalah batik

9
Nama : Dyan Senja Rachmawati NPM : 1406544614 Fakultas : Fakultas Ilmu Keperawatan Hari dan Jam : Jumat, pukul 16.00 WIB BATIK INDONESIA YANG BERAGAM 1. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang sangat kaya. Kaya dari hasil alam yang berlimpah, maupun dari budaya. Salah satu kekayaan Indonesia dari budayanya adalah batik. Batik sudah dikenal oleh masyarakat, baik di Indonesia maupun dari mancanegara. Sudah banyak masyarakat yang memakai batik dalam berpakaian sehari-hari. Saat ini, batik tidak hanya dipakai pada saat acara resmi saja, saat bekerja pun banyak orang yang sudah mengenakannya. Batik Indonesia memiliki berbagai macam jenis dan motif. Cara pembuatannya pun beragam. Sudah banyak industri rumahan di setiap daerah di Indonesia yang membuat batik, karena sangat menguntungkan. Batik di Indonesia terdiri dari tiga jenis menurut cara pembuatannya, yaitu batik tulis, batik cap dan batik printing. 1

Upload: dyan-senja-rachmawati

Post on 14-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

akademik

TRANSCRIPT

Nama: Dyan Senja RachmawatiNPM: 1406544614Fakultas: Fakultas Ilmu KeperawatanHari dan Jam: Jumat, pukul 16.00 WIB

BATIK INDONESIA YANG BERAGAM

1. PENDAHULUANIndonesia merupakan negara yang sangat kaya. Kaya dari hasil alam yang berlimpah, maupun dari budaya. Salah satu kekayaan Indonesia dari budayanya adalah batik. Batik sudah dikenal oleh masyarakat, baik di Indonesia maupun dari mancanegara. Sudah banyak masyarakat yang memakai batik dalam berpakaian sehari-hari. Saat ini, batik tidak hanya dipakai pada saat acara resmi saja, saat bekerja pun banyak orang yang sudah mengenakannya.Batik Indonesia memiliki berbagai macam jenis dan motif. Cara pembuatannya pun beragam. Sudah banyak industri rumahan di setiap daerah di Indonesia yang membuat batik, karena sangat menguntungkan. Batik di Indonesia terdiri dari tiga jenis menurut cara pembuatannya, yaitu batik tulis, batik cap dan batik printing.2. PEMBAHASANa. Batik TulisBatik tulis merupakan batik yang paling tua di Indonesia. Batik ini dibuat dengan cara yang rumit, yaitu dengan menggunakan malam atau lilin untuk mencegah pewarnaan pada bagian kain yang dibatik. Teknik membatik ini, diperkirakan sudah ada sejak abad ke-4 SM. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam seperti kain batik untuk membentuk pola dari kain pembungkus mumi tersebut. Di Indonesia, batik tulis sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Kemudian seni membatik tersebut banyak dikembangkan pada masa-masa kerajaan berikutnya, seperti Kerajaan Mataram, Gambar 1. Proses pembuatan batik tulisKerajaan Solo dan Yogyakarta. Kesenian batik ini, mulai meluas setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX hingga akhir abad ke-XX. Batik tulis ini memiliki ciri-ciri diantaranya adalah :

Gambar 2. Contoh motif batik tulis

1. Motif satu dengan yang lain tidak simetris sebab dikerjakan dengan manual. Ukurannya pun tidak akan bisa sama persis.2. Warna motif pada kain bagian depan dan belakang sama, sebab proses membatik dilakukan di kedua sisi kain khusus bagi batik tulis yang halus.3. Memiliki aroma khas karena menggunakan pewarna alami, misalnya kulit kayu teger untuk warna kuning, daun tom dan akarnya untuk warna biru, kulit kayu tingi untuk warna hitam, dan kayu jambal untuk warna cokelat.4. Ukuran kain tergolong besar, biasanya sekitar 2 x 1,25 meter.5. Khusus batik-batik kuno, terdapat inisial nama pembatik biasanya terdapat di ujung kain.6. Bentuk gambar/desain pada batik tulis tidak ada pengulangan yang jelas, sehingga gambar nampak bisa lebih luwes dengan ukuran garis motif yang relatif bisa lebih kecil.7. Warna dasar kain biasanya lebih muda dibandingkan dengan warna pada goresan motif (batik tulis putihan/tembokan).8. Setiap potongan gambar (ragam hias) yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama bentuk dan ukurannya. 9. Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan batik tulis relatif lebih lama (2 atau 3 kali lebih lama) dibandingkan dengan pembuatan batik cap. Pengerjaan batik tulis yang halus bisa memakan waktu 3 hingga 6 bulan lamanya.10. Alat kerja berupa canting harganya relatif lebih murah berkisar Rp. 10.000,- hingga Rp. 20.000,-/pcs.11. Harga jual batik tulis relatif lebih mahal dan bisa mencapai jutaan rupiah, dikarenakan dari sisi kualitas biasanya lebih bagus, mewah dan unik.

b. Batik Cap

Gambar 4. Alat cap untuk membuat batik capGambar 3. Proses pembuatan batik capBatik cap dikenal setelah perang dunia pertama selesai, yaitu sekitar pada tahun 1920. Pembuatan batik cap di Ponorogo baru dikenal setelah perang dunia pertama yang dibawa oleh seorang Cina bernama Kwee Seng dari Banyumas. Pada awal abad ke-20, daerah Ponorogo terkenal akan batiknya yang dalam pewarnaan nila yang tidak luntur dan itulah sebabnya pengusaha-pengusaha batik dari Banyumas dan Solo banyak memberikan pekerjaan kepada pengusaha-pengusaha batik di Ponorogo. Pembuatan batik cap atau stempel ini sama seperti batik tulis yaitu masih menggunakan malam tau lilin. Perbedaannya, menggunakan alat dari tembaga atau logam yang telah diukir sedemikian rupa sehinggan membentuk motif dari batik tersebut lalu ditekan pada kain yang akan dibatik. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari batik cap, antara lain:1. Pengerjaanya seperti setempel dengan menggunakan alat cap (alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk sesuai dengan motif yang digunakan)2. Bentuk gambar/desain pada batik cap selalu ada pengulangan yang jelas, sehingga gambar nampak berulang dengan bentuk yang sama, dengan ukuran garis motif relatif lebih besar dibandingkan dengan batik tulis.3. Gambar/motif batik cap biasanya tidak tembus pada kedua sisi kain.4. Waktu yang dibutuhkan untuk sehelai kain batik cap berkisar 1 hingga 3 minggu.5. Untuk membuat batik cap yang beragam motif, maka diperlukan banyak cap. Sementara harga cap batik relatif lebih mahal dari canting. Untuk harga cap batik pada kondisi sekarang dengan ukuran 20 cm X 20 cm berkisar Rp. 350.000,- hingga Rp. 700.000,-/motif. Sehingga dari sisi modal awal batik cap relatif lebih mahal.6. Jangka waktu pemakaian cap batik dalam kondisi yang baik bisa mencapai 5 tahun hingga 10 tahun, dengan catatan tidak rusak. Pengulangan cap batik tembaga untuk pemakainnya hampir tidak terbatas.7. Harga jual batik cap relatif lebih murah dibandingkan dengan batik tulis, dikarenakan biasanya jumlahnya banyak dan memiliki kesamaan satu dan lainnya.8. Batik cap masih termasuk jajaran batik tradisional, dikarenakan menggunakan malam (lilin).9. Warna dasar kain biasanya lebih tua dibandingkan dengan warna pada goresan motifnya. Hal ini disebabkan batik cap tidak melakukan penutupan pada bagian dasar motif yang lebih rumit seperti halnya yang biasa dilakukan pada proses batik tulis.

c. Batik Printing

Gambar 5. Proses pembuatan batik printingBatik printing merupakan salah satu batik yang sudah tergolong modern, karena batik tersebut dibuat dengan cara dicetak diatas alat sablon . Batik jenis ini tidak diketahui secara pasti kapan mulai dikenal oleh masyarakat. Kini, batik printing banyak diproduksi di Indonesia karena mudah dan cepat dalam pembuatannya. Namun, para seniman dan pengrajin batik lebih suka menyebutnya dengan kain bermotif batik karena dianggap merusak tatanan dalam seni batik yang dalam prosesnya menggunakan malam atau lilin.

Gambar 6. Mesin untuk membuat batik printingBelakangan muncul perkembangan baru pada batik print, dengan adanya metode print malam. Metode ini dapat dikatakan perpaduan antara sablon dan batik. pada print malam, materi yang dicetak pada kain adalah malam (lilin) dan bukan pasta seperti batik print konvensional. Setelah malam menempel, kemudian kain tersebut melalui proses pencelupan seperti pembuatan batik pada umumnya.3. KESIMPULANBatik merupakan salah satu hasil karya dari kebudayaan Indonesia yang dibuat dengan cara menggoreskan malam atau lilin diatas kain agar bagian tersebut tidak terkena warna. Batik itu sendiri memiliki ciri khas dari daerahnya masing-masing seperti motif atau coraknya. Cara pembuatan batik itu sendiri terdiri dari tiga jenis, yaitu batik tulis, batik cap, dan batik printing yang masih tergolong baru. Perbedaannya adalah alat yang digunakan untuk membatik. Batik tulis menggunakan canting dan malam untuk membatik, sedangkan batik cap menggunakan alat dari logam seperti tembaga yang sudah dicetak agar membentuk motif batik yang diinginkan serta masih menggunakan malam. Batik printing memiliki perbedaan yaitu dengan cara mencetak dengan menggunakan alat sablon, alat pewarnanya pun tidak menggunakan malam, tetapi menggunakan pewarna sintetis.4. DAFTAR PUSTAKAAhira, A. (2014). Sejarah dan Pengertian Batik Tulis. Anneahira.com. Diakses pada tanggal 12 Desember 2014 pukul 08.17, diperoleh dari http://www.anneahira.com/pengertian-batik-tulis.htmBatik Pekalongan Rumah Amel,. (2013). Perbedaan Batik Tulis, Batik Cap dan Batik Printing. Diakses pada tanggal 11 Desember 2014 pukul 21.40, diperoleh dari http://rumahbatikamel.com/Info/perbedaan-batik-tulis-batik-cap-dan-batik-printing.htmlBatik, A. (2014). Perbedaan Batik Tulis dan Batik Cap. Rumahbatik.com. Diakses pada tanggal 11 Desember 2014 pukul 21.25, diperoleh dari http://www.rumahbatik.com/index.php?option=com_content&view=article&catid=43%3Aartikel-batik&id=104%3Aperbedaan-batik-tulis-dan-batik-cap&Itemid=1Jabarprov.go.id,. (2013). Sejarah Batik Indonesia - Website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Diakses pada tanggal 11 Desember 2014 pukul 20.15, diperoleh dari http://jabarprov.go.id/index.php/pages/id/300 Tokobatikpekalongan.com,. (2014). Batik Pekalongan - Batik Printing. Diakses pada tanggal 12 Desember 2014 pukul 07.53, diperoleh dari http://www.tokobatikpekalongan.com/info/batik-printing.html

6