makalah balancd scorecard

22
1 BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Balance Scorecard 1. Definisi Balance Scorecard Veithzal Rivai dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2009:599) mendefinisikan balanced scorecard sebagai seperangkat ukuran yang memberikan pandangan yang menyeluruh mengenai bisnis kepada para manajer secara cepat dalam lingkungan yang kompleks untuk sukses dalam persaingan. Mathias Tandiontong dalam jurnalnya Pengaruh Efektifitas Penerapan Metode Balanced Scorecard dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan (2011) mengartikan balanced scorecard sebagai suatu bahasa untuk mengkomunikasikan misi dan strategi yang menginformasikan pada seluruh pekerja tentang apa yang terjadi penentu sukses dimasa yang akan datang. Supriyono dalam bukunya Sistem Pengendalian Manajemen (2000:143) menyatakan bahwa: Balanced Scorecard adalah salah satu alat pengukuran kinerja yang menekankan pada keseimbangan antara ukuran-ukuran strategis yang berlainan satu sama lain dalam usaha untuk mencapai keselarasan tujuan sehingga mendorong karyawan bertindak demi kepentingan terbaik perusahaan.Sedangkan Mulyadi dalam bukunya Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan (2001:1-2) mendefinisikan Balanced Scorecard ke dalam dua istilah kata, kartu skor (scorecard) dan berimbang (balance). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang, sedangkan berimbang dimaksudkan

Upload: meidya

Post on 03-Jul-2015

2.577 views

Category:

Economy & Finance


16 download

DESCRIPTION

balanced scorecard merupakan suatu metode yang digunakan manajemen dalam perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan dengan 4 perspektif keseimbangan, yaitu erspektif pelanggan, perspektif keuangan, perspektif bisnis internal dan pembelajaran serta pertumbuhan

TRANSCRIPT

Page 1: makalah balancd scorecard

1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Balance Scorecard

1. Definisi Balance Scorecard

Veithzal Rivai dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia

(2009:599) mendefinisikan balanced scorecard sebagai seperangkat ukuran yang

memberikan pandangan yang menyeluruh mengenai bisnis kepada para manajer

secara cepat dalam lingkungan yang kompleks untuk sukses dalam persaingan.

Mathias Tandiontong dalam jurnalnya Pengaruh Efektifitas Penerapan

Metode Balanced Scorecard dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan (2011)

mengartikan balanced scorecard sebagai suatu bahasa untuk mengkomunikasikan

misi dan strategi yang menginformasikan pada seluruh pekerja tentang apa yang

terjadi penentu sukses dimasa yang akan datang.

Supriyono dalam bukunya Sistem Pengendalian Manajemen (2000:143)

menyatakan bahwa:

“Balanced Scorecard adalah salah satu alat pengukuran kinerja yang menekankan pada keseimbangan antara ukuran-ukuran strategis yang berlainan satu sama lain dalam usaha untuk mencapai keselarasan tujuan

sehingga mendorong karyawan bertindak demi kepentingan terbaik perusahaan.”

Sedangkan Mulyadi dalam bukunya Balanced Scorecard: Alat Manajemen

Kontemporer untuk Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan (2001:1-2)

mendefinisikan Balanced Scorecard ke dalam dua istilah kata, kartu skor

(scorecard) dan berimbang (balance). Kartu skor adalah kartu yang digunakan

untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang, sedangkan berimbang dimaksudkan

Page 2: makalah balancd scorecard

2

untuk menunjukan bahwa kinerja personel diukur secara seimbang dari aspek

keuangan dan non-keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern.

Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak

diwujudkan oleh seseorang di masa depan. Melalui kartu skor, skor yang hendak

diwujudkan di masa depan dibandingkan hasilnya dengan hasil kinerja

sesungguhnya. Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi

terhadap kinerja personel yang bersangkutan. (Veithzal Rivai, 2009:621)

Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen strategis yang

menterjemahkan visi dan strategi suatu organisasi kedalam tujuan dan ukuran

operasional. (Hansen Mowen, 2003)

Balance Scorecard adalah sistem manajemen strategis yang mendefinisikan

sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balance scorecard

menerjemahkan misi dan strategi organisasi dalam tujuan operasional dan ukuran

kinerja dalam empat perspektif, (Veithzal Rivai, 2009:612) yaitu:

1. Perspektif keuangan. Menjelaskan konsekuensi ekonomi tindakan yang

diambil dalam tiga perspektif lain. Sasaran perpektif keuangan masing-

masing perusahaan berbeda, namun tetap berkaitan dengan laba. Ukuran

dalam perspektif ini Seperti terlihat pada Gambar. 1

2. Perspektif Pelanggan. Mendefinisikan segmen pasar dan pelanggan

dimana unit bisnis akan bersaing. Terdapat dua kelompok ukuran yaitu

generik dan faktor pendorong kinerja. Berikut kelompok generik pada

Gambar. 2

3. Perspektif bisnis internal. Menjelaskan proses internal yang diperlukan

untuk memberikan nilai pada pelanggan dan pemilik. (Gambar. 3)

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (infrastruktur)

mendefinisikan kemampuan yang diperlukan oleh organisasi untuk

memperoleh pertumbuhan jangka panjang dan perbaikan.(Hansen, Mowen,

2006:509)

Page 3: makalah balancd scorecard

3

Perspektif finansial

return of invrstment

cash budget

emplolyee atau value

added

return of capital

PROFITABILITAS PELANGGAN

pangsa pasar

retensi pelanggan

kepuasaan pelanggan

akuisisi pelanggan

Gambar. 1 Perspektif Pelanggan, (Anonim, 2009)

Gambar. 2 Perspektif Pelanggan (Kaplan & Norton, Anonim : 2009)

Page 4: makalah balancd scorecard

4

Jadi, dari beberapa pengertian yang dikemukakan diatas, penulis

berkesimpulan bahwa Balance Scorecard merupakan suatu metode pengukuran

kinerja modern dalam manajemen perusahaan yang menggunakan kartu skor dengan

penyeimbangan ukuran berdasarkan keuangan dan non keuangan, seperti ukuran pada

pelanggan dan pangsa pasar dan kemampuan internal dalam menumbuhkan usahanya

yang bersifat jangka panjang. Balance Scorecard menjadi sebuah sistem manajemen

strategis untuk menterjemahkan misi dan strategi perusahaan untuk mengetahui,

mengontrol dan mengevaluasi kinerja perusahaannya sekarang dan untuk masa

depan.

kebutuhan pelanggan diidentifikasi

kenali pasar

ciptakan produk / jasa

bangun produk/jasa

luncurkan produk/jasa

layani pelanggan

kebutuhan pelanggan terpuaskan

Proses Inovasi

Proses

Operasi

Gambar. 3 Perspektif Bisnis Internal (Anonim, 2009)

Page 5: makalah balancd scorecard

5

2. Tujuan Balance Scorecard

Taufik Amir (2011:210) menyebutkan bahwa balanced scorecard

memberikan kerangka yang komprehensif untuk menterjemahkan visi dan misi

perusahaan sehingga dapat menggambarkan aspek-aspek pengukur kinerja organisasi

secara menyeluruh. Tujuan dari pengukuran kinerja dalam dengan metode balance

scorecard bukan hanya penggabungan dari ukuran-ukuran keuangan dan non

keuangan yang ada, melainkan merupakan hasil dari suatu proses atas bawah

berdasarkan misi dan strategi sebuah divisi. Misi dan strategi tersebut harus dapat

diterjemahkan dalam tujuan dan pengukuran yang lebih nyata. Kata balance disini

bertujuan untuk menekankan adanya peneyeimbangan antara beberapa faktor dalam

pengukuran yang dilakukan, yaitu (Krismiaji, 2002:374-375) :

1. Keseimbangan antara pengukuran ekstern untuk pemegang saham dan

pelanggan dan pengukuran intern dari proses bisnis intern, inovasi dan

proses pembelajaran dan pertumbuhan.

2. Keseimbangan antara pengukuran hasil dari usaha masa lalu dan

pengukuran yang mendorong kinerja masa mendatang.

3. Keseimbangan anatara unsur obyektivitas, yaitu pengukuran berupa hasil

kuantitatif yang diperoleh secara mudah, dan unsur subyektivitas, yaitu

pengukuran pemicu kinerja yang membutuhkan pertimbangan.

Jadi, dari uraian konsep diatas, dapat penulis simpulkan bahwa Balanced

Scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja manajemen perusahaan yang

melibatkan beberapa ukuran strategis yang berlainan baik bersifat keuangan maupun

non-keuangan yang bertujuan untuk menyeimbangkan pengukuran secara koheren

yang diharapkan mampu mengevaluasi kinerja perusahaan dan meningkatkan

kemampuan untuk pencapaian tujuan. Balanced scorecard menjadi salah satu pilihan

perusahaan untuk mengukur kinerja dan mengetahui tingkat kemampuan organisasi

atau perusahaan yang akurat dan efektif dibandingkan dengan sistem pengukuran

Page 6: makalah balancd scorecard

6

tradisional yang hanya menggunakan ukuran finansial, sehingga mempermudah pihak

manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat.

B. Sejarah Balance Scorecard

Dari Jurnal Fatmasari Sukesti (2010) disebutkan bahwa Balanced Scorecard

merupakan hasil eksperimen yang dilakukan oleh divisi riset Kantor Akuntan Publik

KPMG di U.S.A dan Nolan Norton Institute tahun 1990 sampai 1995. Kemudian

pemanfaatan balanced scorecard di berbagai perusahaan di U.S.A menjadi sangat

pesat dan luas.

Awal 1992, Robert Kaplan dan David Norton mempublikasikan dalam

Harvard Business Review metode pengukuran mereka: ‘The Balanced Scorecard –

Measures That Drive Performance’. BSC adalah alat yang menyediakan pada para

manajer pengukuran komprehensif bagaimana organisasi mencapai kemajuan lewat

sasaran-sasaran strategisnya. Metode ini menjelaskan bagaimana aset intangible

dimobilisasi dan dikombinasikan dengan aset tangible untuk menciptakan proposisi

nilai pelanggan yang berbeda dan hasil finansial yang lebih unggul. (M. Taufik Amir,

2011:210)

Balanced scorecard pertama kali diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan dan

David P. Norton sebagai alat ukur kinerja perusahaan untuk lingkungan bisnis

modern. Pada awalnya Balanced scorecard diciptakan untuk mengatasi masalah

kelemahan pengukuran kinerja manajemen yang terlalu berfokus kepada

keuangannya. Metode ini digunakan untuk mengukur strategi bisnis yang akan

diterapkan dimana apabila manajer atau eksekutif berhasil memenuhi target yang

ditetapkan, maka reward akan diberikan. Kaplan dan Norton (1996) menjelaskan

bahwa Balanced scorecard tetap mempertahankan ukuran finansial tradisional dari

segi keuangan. Namun Balanced scorecard melengkapi seperangakat ukuran tersebut

dengan ukuran pendorong kinerja masa depan. Tujuan dari ukuran itu diterjemahkan

Page 7: makalah balancd scorecard

7

dari visi dan strategi perusahaan yang ditinjau dari empat perspektif yaitu keuangan,

pelanggan, proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. (Veithzal Rivai,

2009:598)

Norton dan Kaplan dalam buku Mulyadi (2001) merekomendasikan integrasi

secara sistematis BSC ke dalam sistem manajemen perusahaan yang telah ada. Untuk

itu mereka menyarankan fase-fase penataan (set-up) dan implementasi strategi. Agar

BSC secara efektif menjadi alat mentransformasikan strategi ke dalam aksi

pelaksanaan, Norton dan Kaplan menekankan pentingnya pelatihan dan komunikasi

secara teratur (seperti dengan leaflet, majalah, internet, dan sebagainya), disertai

pengukuran sasaran-sasaran yang terdefinisi secara jelas diseluruh perusahaan.

Jadi, penulis menyimpulkan bahwa sistem balanced scoecard mulai

diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan (seorang profesor di Harvard Buseniss School

)dan David. P. Norton (Konsultan manajemen) tahun 1992 sebagai suatu inovasi alat

ukur kontemporer yang mampu mengukur kinerja perusahaan dari beberapa aspek

yang meliputi unsur keuangan dan non-keuangan, yang menterjemahkan visi dan misi

perusahaan ke dalam manajemen strategik menuju pencapaian tujuan organisasi.

C. Perkembangan Terkini Implementasi Balance Scorecard

Implementasi merupakan rangkaian aktifitas dan pekerjaan yang dibutuhkan

untuk mewujudkan perencanaan balanced scorecard yang telah disusun manajemen

sebagai alat ukur kinerja. (M. Taufik Amir, 2011:192)

Sejak satu dekade terakhir, banyak organisasi atau perusahaan secara umum

mengetahui keunggulan penerapan balance scorecard sebagai alat pengukuran

kinerja perusahaan yang lebih akurat dibandingkan dengan alat ukur lainnya.

Diantaranya penerapan balance scorecard tidak hanya dapat diimplementasikan pada

perusahaan bisnis, tetapi juga pada perusahaan atau organisasi nirlaba atau organisasi

publik. Organisasi publik bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat

Page 8: makalah balancd scorecard

8

bukan untuk mendapatkan keuntungan. Organisasi ini dapat mengukur efektivitas dan

efisiensinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat menggunakan

pengukuran kinerja sistem balance scorecard. (Imelda, 2004)

Implementasi balanced scorecard pada keduanya pada dasarnya sama, yaitu

mengukur kinerja organisasi dengan menggabungkan dua sisi yaitu sisi finansial dan

non finansial, namun ada beberapa penyesuaian yang dilakukan oleh masing-masing

organisasi tergantung kebutuhan organisasi. Hal ini dibuktikan oleh penelitian

Fatmawati Sukesti (2010), seorang Dosen Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Semarang yang meneliti tentang penggunaan balanced scorecard

untuk mengukur kinerja pada Universitas tersebut. Hasilnya metode balanced

scorecard ini memberikan perubahan yang semakin baik terhadap kinerja Uneversitas

Muhammadiyah Semarang dari keempat perspektif balanced scorecard dibandingkan

tahun sebelumnya.

Zingales (2002) dalam jurnal Andie Tri Purwanto (2003) Beberapa langkah

awal mengimplementasikan balanced scorecard yaitu :

1. Memperjelas visi dan strategis perusahaan

Visi oleh Veithzal Rivai (2009) yaitu gambaran kondisi yang akan

diwujudkan oleh perusahaan di masa mendatang. Sedangkan strategi secara

sederhana dapat diartikan sebagai cara-cara yang dapat digunakan perusahaan

untuk menjalankan misinya, meraih visinya atau tujuan-tujuannya. (M. Taufik

Amir, 2011:128)

2. Mengembangkan sasaran strategi

3. Meluncurkan inisiatif strategi lintas bisnis

4. Membimbing setiap divisi mengembangkan setiap strateginya masing-masing,

konsisten dengan yang dimiliki perusahaan.

Balanced scorecard digunakan untuk menyeimbangkan usaha dan

perhatian manajemen kepada kinerja keuangan dan non keuangan, serta kinerja

Page 9: makalah balancd scorecard

9

jangka pendek dan kinerja jangka panjang. Balanced scorecard ditujukan untuk

memperbaiki sistem pengukuran kinerja manajemen. (Mulyadi, 2001)

Balanced scorecard merupakan alat ukur terhadap kinerja manajemen

dengan ukuran aspek keuangan dan non keuangan. Berdasarkan pendekatan

balanced scorecard, kinerja keuangan yang dihasilkan oleh manajemen

merupakan akibat diwujudkannya kinerja dalam pemuasan kebutuhan konsumen,

pelaksanaan proses bisnis internal yang produktif dan efektivitas biaya dan

pembangunan personel yang produktif dan berkomitmen. (Mathius Tandiontong,

2011)

Jadi, dapat penulis simpulkan bahwa implementasi balanced scorecard

dapat diterapkan tidak hanya pada perusahaan bisnis (profit oriented) tetapi juga

organisasi nirlaba atau publik, artinya sama-sama memberikan suatu hasil

pengukuran kinerja yang komprehensif dan koheren bagi masing-masing

perusahaan, dan mampu meningkatkan efektifitas kinerja sehingga menjadikan

perusahaan dapat bertahan dalam persaingan global.

D. Keunggulan Balance Scorecard

Veithzal Rivai (2013:627) dalam bukunya Manajemen Sumber Daya

Manusia untuk Perusahaan mengatakan bahwa keunggulan penerapan balanced

scorecard dalam sebuah perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Mensinergikan strategi dengan indikator kunci di semua lini organisasi

Dengan balanced scorecard, memungkinkan pengukuran kinerja pada

semua lini bisnis bahkan sampai pada individu/person dari lini bisnis

tersebut dapat mengerti dan bertanggungjawab serta bagaimana

hubungannya terhadap kesuksesan organisasi secara keseluruhan.

Page 10: makalah balancd scorecard

10

2. Mengukur serta mengatur kinerja bisnis lebih efektif

Balanced scorecard memberikan kemudahan bagi manajemen untuk

memonitor hingga ke semua lini bisnis supaya dapat berjalan sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan dan mengidentifikasi ancaman

masalah yang muncul atau peluang bisnis yang baru.

3. Memudahkan feedback dan komunikasi strategis

Balanced scorecard dapat memudahkan komunikasi serta sharing

informasi antar lini bisnis sehingga permasalahan yang muncul dapat

sedini mungkin diidentifikasi serta dapat juga mengidentifikasi peluang

bisnis di masa depan.

Menurut Mulyadi (2001:18:24), keunggulan metode balanced scorecard

memiliki keunggulan :

1. Komprehensif. Balanced scorecard memperluas perspektif yang dicakup

dalam prencanaan strategis, dari yang sebelumnya hanya terbatas pada

perspektif keuangan, meluas ketiga perspektif yang lain.. perluasan ini

menghasilkan manfaat yaitu : menjanjikan kinerja keuangan yang berlipat

ganda dan berjangka panjang serta membuat perusahaan mampu untuk

memasuki lingkungan bisnis yang kompleks.

2. Kohern. Balanced scorecard mewajibkan personel untuk membangun

hubungan sebab akibat diantara berbagai sasaran strategis yang dihasilkan

dalam perencanaan strategis. Setiap sasaran strategis yang ditetapkan

dalam perspektif non keuangan harus memiliki hubungan kausal dengan

sasaran keuangan. Sehingga secara tidak langsung dapat memotivasi

personel untuk bertanggung jawab dalam mencari inisiatif strategi yang

bermanfaat untuk menghasilkan kinerja keuangan.

3. Seimbang. Keseimbangan sasaran strategis yang dihasilkan oleh sistem

perencanaan strategis penting untuk menghasilkan kinerja keuangan dalam

jangka panjang. Semua perspektif dalam balanced scorecard harus

diperlakukan secara seimbang.

Page 11: makalah balancd scorecard

11

4. Terukur. balanced scorecard mengukur sasaran-sasaran strategis yang

sulit untuk diukur, seperti sasaran non-keuangan.

Jadi, sistem balanced scorecard merupakan suatu sistem yang

memang menjadi solusi bagi perusahaan yang ingin mengukur kinerja

perusahaannya dengan hasil yang akurat dan komprehensif, karena

keunggulan dan kelebihan dari sistem ini jauh lebih lengkap dibandingkan

dengan sistem tradisional yang hanya mengukur tingkat kemampuan finansial

saja.

E. Faktor yang Memacu Perusahaan Mengimplementasikan Balance Scorecard

Mengimplementasikan suatu perencanaan yang telah disusun merupakan

suatu pekerjaan yang tidak mudah, bahkan mungkin lebih sulit dibandingkan dengan

merumuskan perencanaan balanced scorecard. Ada beberapa hal yang dapat memicu

perusahaan dalam mengimplementasikan balanced scorecard diantaranya adanya

keterbatasan tentang ukuran yang spesifik dalam sistem manajemen tradisional, yaitu

(Veithzal Rivai, 2009:608) :

1. Cost

Zaman sekarang konsumen sangat kritis, perkembangan teknologi

semakin cept, dan tingkat persaingan yang sangat ketat sehingga biaya

tidak lagi menjadi satu-satunya atribut persaingan. Ada atribut-atribut

kompetitif lainnya yang jauh lebih penting dari biaya, seperti kualitas,

delivery, pelayanan pelanggan dan lain sebagainya.

2. Productivity

Secara konvensional, produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara total

output dengan total input. (Burgess, 1990)

Page 12: makalah balancd scorecard

12

3. Profitability

Mengukur kinerja perusahaan yang menyeluruh dengan cara

menggunakan profitabilitas tidak bermanfaat lagi karena sifatnya yang

berjangka pendek.

Selain itu, menurut paham penulis ada beberapa faktor lain yang memicu

implementasi balanced scorecard. faktor persaingan global menuntut perusahaan

mampu menunjukkan keunggulannya kepada pangsa pasar dan konsumen atas

produk yang ia hasilkan. Perusahaan harus mampu mempertahankan kinerja,

meningkatkan kemampuan dan dapat merumuskan strategi yang tepat untuk

menyesuaikan perencanaan strategi dengan perubahan-perubahan lingkungan bisnis

yang selalu dinamis. Untuk itu, perusahaan harus memiliki sebuah alat pengukuran

yang tepat untuk mengukur kinerja dari waktu ke waktu Maka balanced scorecard

menjadi suatu alternatif manajemen perusahaan untuk diterapkan.

F. Perubahan Lingkungan Bisnis Menuntut Perubahan Tipe Perencanaan yang

Digunakan oleh Organisasi

Lingkungan operasi baru perusahaan abad informasi dibangun dengan

seperangkat asumsi operasi yang baru (Kaplan & Norton dalam jurnal Friska

Sipayung) meliputi Lintas Fungsi, Hubungan pelanggan dan pemasok, Segmentasi

Pelanggan, Skala Global, Inovasi. Semua karakteristik tersebut menjadi isu

perubahan yang membutuhkan perencanaan ulang agar perusahaan dapat

mempertahankan keberadaannya (dalam pasar) secara berkelanjutan.

Pergerakan lingkungan bisnis yang didukung oleh perkembangan ilmu

pengetahuan dan tekonologi serba modern, menyebabkan manajemen perusahaan

kesulitan menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi, karena sangat sulit untuk

diperkirakan. Organisasi harus mampu berinovasi untuk dapat terus bertahan dan

maju dalam lingkungan tersebut. Konsep BSC sebagai inovasi baru dalam

Page 13: makalah balancd scorecard

13

pengukuran kinerja mampu merubah membantu perusahaan untuk mengukur,

mengevaluasi dan meningkatkan kinerja perusahaa dimana pada akhirnya membantu

perusahaan dalam bertahan di lingkungan bisnis yang sarat akan persaingan. (M.

Taufik Amir, 2011)

Selain itu, dampak lingkungan masyarakat khususnya pelanggan sendiri

menurut penulis memiliki pengaruh terhadap strategi perencanaan perusahaan.

Perubahan selera dan kebutuhan konsumen terhadap produk barang dan jasa menjadi

sebuah tantangan bagi manajemen untuk mampu menyesuaikan strategi perencanaan

agar berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan.

G. Konsep Manajemen Strategik

Whellen dan Hunger dalam buku M. Taufik Amir (2011:7)

mendefinisikan manajemen strategik sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan

manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Keputusan itu meliputi perumusan strategi, implementasi strategi, serta evaluasi

dan kontrol. Manajemen strategik yaitu pola pengelolaan srategi organisasi jangka

pendek dan panjang. (Andie Tri Perwanto, 2003)

Pendekatan manajemen strategik dari waktu ke waktu mengalami

perkembangan beberapa fase. Pada fase pertama, dimulai tahun 1950-an, saat para

pelaku bisnis kala itu merasa membutuhkan pendekatan yang sistematis kemana

harus mengarahkan bisnis di masa datang. Kemudian, kurun waktu tahun 1970-an

berkembang perencanaan kapabilitas dimana perusahaan harus

mentransformasikan kapabilitas yang dimilikinya dan disesuaikan dengan kondisi

lingkungan untuk mendukung strategi baru. Pada era 1970-an muncul issued

management yaitu sebuah antisipasi pelaku bisnis dalam menghadapi perubahan

perubahan dalam lingkungan yang sulit diperkirakan. Sedangkan tahap yang

keempat, terdapat resistensi perubahan dalam organisasi untuk menjalankan

Page 14: makalah balancd scorecard

14

strategi, maka mulailah pengelolaan perubahan-perubahan. Inilah yang disebut

tahap pendekatan yang strategis. (M. Taufik Amir, 2011)

Perusahaan yang menjalankan manajemen strategik bertujuan untuk

mencapai keberhasilan dari waktu ke waktu ditengah berbagai perubahan yang

terjadi. Dengan manajemen strategik, organisasi bisa memiliki gambaran

menyeluruh atas organisasinya. (Veithzal Rivai, 2009 : 598)

H. Perbedaan Manajemen Strategi dalam Pandangan Tradisional dan

Kontemporer

Menurut Mulyadi dalam jurnal Endang Kiswara, Balanced Scorecard

memiliki keunggulan yang menjadikan sistem manajemen strategik saat ini berbeda

secara signifikan dengan sistem manajemen strategik dalam manajemen tradisional.

Manajemen strategik tradisional hanya berfokus ke sasaran-sasaran yang bersifat

keuangan, sedangkan sistem manajemen strategik kontemporer mencakup perspektif

yang luas yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan

pertumbuhan.

Selain itu berbagai sasaran strategik yang dirumuskan dalam sistem

manajemen strategik tradisional tidak koheren satu dengan lainnya, sedangkan

berbagai sasaran strategik dalam sistem manajemen strategik kontemporer

dirumuskan secara koheren. Di samping itu, Balanced Scorecard menjadikan sistem

manajemen strategik kontemporer memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh

sistem manajemen strategik tradisional, yaitu dalam karakteristik keterukuran dan

keseimbangan.

Adanya sistem pengukuran kinerja baru seperti balanced scorecard

merupakan inovasi baru yang mampu melengkapi alat ukur kinerja perusahaan.

Sebelumnya telah ada sistem tradisional dimana alat ukur hanya didasarkan pada

ukuran keuangan saja, terfokus kepada data keuangan seperti biaya-biaya,

produktivitas, sales for employee dan lain sebagainya. Maka muncullah metode

balanced scorecard sebagai suatu pengukuran yang lebih akuran dan efektif dalam

Page 15: makalah balancd scorecard

15

pengukuran kinerja manajemen perusahaan. Adapun perbedaan diantara kedua sistem

ini seperti terlihat dalam tabel :

Manajemen Tradisional Manajemen Balanced Scorecard

1. Pengendalian melalui anggaran

2. Berfokus pada fungsi-fungsi dalam

orgnisasi

3. Mengabaikan pengukuran kinerja

atau pengukuran kinerja dilakukan

secara terpisah

4. Informasi fungsional tunggal

1. Umpan balik dan pembelajaran

2. Berfokus pada tim fungsional

silang

3. Pengukuran kinerja terintegrasi

yang berdasarkan hubungansebab

akibat

4. Infomasi fungsional silang dan

disebarluaskan ke seluruh fungsi

dalam organisasi

Tabel. 1 Perbedaan Sistem Tradisional dengan Balanced Scorecard

Jadi dari data diatas sangat jelas bahwa sistem balanced scorecard menjadi

suatu alternatif bagi perusahaan untuk melaksanakan pengukuran kinerja, dimana

kelebihan-kelebihan yang dimiliki sistem ini jauh lebih lengkap dan akurat

dibandingkan sistem tradisional. Hal ini sudah dibuktikan dengan hasil penelitian

Cahyo Halim Isttiqlal pada perbankan Syariah (2009), Fatmawati Sukesti di

Universitas Muhammadiyah Semarang, Andie Tri Purwanto dalam penelitiannya

pada Lingkungan hidup (SDA). Semua hasil penelitian mereka menyatakan

keefektifan dan eksistensi penggunaan balanced scorecard sebagai alat ukur yang

komprehensif dan sesuai dengan lingkungan bisnis saat sekarang.

I. Balance Scorecard Sebagai Inti Sistem Manajemen Strategik

Di dalam manajemen strategik, ada dua tahapan penting yaitu tahapan

perencanaan dan implementasi. Posisi balanced scorecard awalnya berada pada tahap

implementasi. Fungsi balanced scorecard di sini hanya sebagai alat ukur kinerja

secara komprehensif kepada para eksekutif dan memberikan feedback tentang kinerja

Page 16: makalah balancd scorecard

16

manajemen. Dampak dari keberhasilan penerapan balanced scorecard memicu para

eksekutif untuk menggunakan balanced scorecard pada tahapan perencanaan

strategik. Mulai saat itu, balanced scorecard tidak lagi digunakan sebagai alat ukur

kinerja namun berkembang menjadi sistem manajemen strategik. (Johannes, 2009)

Dalam kaitannya dengan perencanaan, balanced scorecard memungkinkan

perusahaan untuk dapat mengintegrasikan antara perencanaan strategik dengan

penyusunan anggaran tahunan. Dalam menetapkan target jangka pendek untuk

pengukuran strategik, manajer sekaligus harus juga meramalkan target untuk jangka

panjang.. dengan demikian anggaran tahunan yang dibuat oleh perusahaan akan

mencerminkan rencana perusahaan yang sesuai dengan strategi bersaing perusahaan.

(Krismiadji, 2002:375)

M. Taufik Amir (2011:210) BSC merupakan suatu inovasi pengukuran

kontemporer yang memberikan pengukuran secara menyeluruh terhadap kinerja

strategik perusahaan sehingga sistem ini menjadi inti dalam manajemen strategik

yang tujuannya mengarah kepada pengambilan keputusan strategik oleh manajer dan

pihak intern perusahaan

Friska Sipayung dalam jurnalnya (2009) menyatakan bahwa Perusahaan yang

inovatif menggunakan balanced scorecard sebagai sebuah sistem manajemen

strategis untuk mengelola strategi jangka panjang. Perusahaan menggunakan fokus

pengukuran ini untuk menghasilkan proses manajemen penting ( Kaplan & Norton,

Anonim, 2009) :

1. Memperjelas dan menterjemahkan visi dan strategi

Proses Scorecard dimulai dengan tim manajemen puncak yang bersama-

sama bekerja menerjemahkan strategi unit bisnis kedalam berbagai tujuan

strategis yang spesifik (empat perspektif ukuran scorecard)

2. Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis

Page 17: makalah balancd scorecard

17

Tujuan dari ukuran strategis balanced scorecard dikomunikasikan ke

seluruh organisasi melalui surat edaran, papan buletin, video dan bahkan

secara elektronis melalui jaringan kommputer. Hal ini untuk

menginformasikan kepada pekerja mengenai berbagai tujuan penting yang

harus dicapai agar strategi perusahaan berhasil.

3. Merencanakan menetapkan sasaran dan menyelaraskan berbagai inisiatif

strategis

Pada eksekutif senior harus menentukan sasaran bagi berbagai ukuran

scorecard yang harus mencerminkan adanya perubahan dalam kinerja unit

bisnis. Sasaran-sasaran ini dapat berasal dari berbagai sumber. Sasaran

untuk pelanggan seharusnya berasal dari upaya untuk memenuhi atau

melampaui ekspektasi pelanggan.

4. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.

Balanced scorecard memungkinkan manajer memantau dan

menyesuaikan pelaksanaan strategis, dan jika perlu membuat perubahan-

perubahan mendasar terhadap strategi itu sendiri, hal ini mendorong

timbulnya proses penetapan visi dan strategi baru dimana tujuan dalam

berbagai perspektif ditinjau ulang, diperbaharui dan diganti agar sesuai

dengan pandangan terkini mengenai hasil strategis dan pendorong kinerja

yang dibutuhkan untuk periode mendatang. (Kaplan & Norton dalam

jurnal Friska)

Page 18: makalah balancd scorecard

18

Gambar. 4 balanced Scorecard sebagai Kerangka Kerja Tindakan Strategis (Kaplan dan Norton

dalam jurnal Friska Sipayung, 2009)

Peranan balanced scorecard menjadi inti atau utama dalam sistem manajemen

strategik dikarenakan adanya kontribusi BSC dalam perumusan dan perencanaan

strategik. Ini merupakan suatu alat mutakhir dalam menterjemahkan strategi

perusahaan ke dalam aktivitas operrasional perusahaan. Dengan menerapkan BSC

perusahaan tidak saja berfikir jangka pendek namun juga disibukkan dalam

pencapaian tujuan jangka menengah maupun jangka panjang. BSC merupakan

pengenjatawahan hal–hal strategik kepada seluruh tingkatan organisasi. BSC dipakai

bukan hanya untuk komunikasi strategi, tetapi juga untuk manajemen strategi.

Jadi dapat penulis simpulkan bahwa sistem balanced scorecard merupakan

salah satu alat pengukuran yang menjadi inti dari manajemen strategik karena

kemampuan dan keunggulan yang dimilikinya mampu memberikan keberhasilan

dalam menjalankan strategi perusahaan secara jangka panjang. Sistem balanced

BALANCED SCORECARD

Memperjelas dan Menterjemahkan Visi dan Strategi

merencanakan dan Menetapkan

Sasaran

Umpan balik Pembelajaran

Strategis

Mengkomunikasikan dan

menghubungkan

Page 19: makalah balancd scorecard

19

scorecard dalam tahap perencanaan dan implementasi mampu memberikan

kontribusi yang besar terhadap pencapaian visi dan strategi perusahaan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Balanced scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja manajemen

strategik yang diperkenalkan mulai tahun 1990 dengan konsep mengukur kinerja

perusahaan secara finansial dan non-finansial. Balanced scorecard merupakan suatu

metode yang mengukur kinerja melalui empat perspektif, diantaranya perspektif

keuangan, perspektif pelanggan, perspektif internal dan perspektif pertumbuhan,

sehingga lebih mampu menginformasikan data yang lebih akurat dan relevan.

Penerapan BSC dalam perusahaan dapat diimplementasikan secara terintegrasi untuk

Page 20: makalah balancd scorecard

20

mencapai tujuan perusahaan dengan cepat dan untuk mempertahankan eksistensi

produk dalam persaingan usaha.

Munculnya metode balance scorecard dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan

sistem tradisional dalam memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan dalam

mengukur kinerja usahanya. Sistem tradisional yang hanya mengukur kinerja

perusahaan melalui perspektif keuangan saja, tidak dapat memberikan informasi

manajemen yang akurat. Karena pada dasarnya, kinerja perusahaan tidak hanya

dinilai dari indikator keberhasilan keuangan saja, melainkan terdapat beberapa

indikator non-keuangan seperti kondisi pelanggan yang ikut mempengaruhi

keberhasilan perusahaan dan kinerja yang memuaskan.

Keunggulan balance scorecard diantaranya menghasilkan pengukuran yang

mensinergikan strategi perusahaan ke semua lini bisnis bahkan sampai pada

individu/pekerja. Selain itu, sistem ini juga unggul dalam mengukur dan mengatur

kinerja bisnis lebih efektif. Saat sekarang ini sudah banyak perusahaan yang memilih

alat ukur ini sebagai alternatif untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja bisnisnya

secara menyeluruh baik yang profit oriented maupun nirlaba dan terbukti berhasil

meningkatkan profitabilitas serta mempertahankan eksistensi dalam persaingan usaha

gobal.

B. Saran

Dari pembahasan yang telah diuraikan pada makalah ini, penulis menyarankan

kepada mahasiswa dan pembaca umumya untuk dapat memahami implementasi

Balanced scorecard ini dalam sebuah organisasi. Karena bagaimanapun setiap

metode pengukuran termasuk Balanced scorecard memiliki keunggulan dan juga

kelemahan. Pembaca disarankan untuk mampu menganalisis setiap topik bahasan

dalam materi ini agar memperoleh pemahaman yang baik dan jelas.

Page 21: makalah balancd scorecard

21

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Fatmawati Sukesti. Analisis Penggunaan Balanced scorecard sebagai Alternatif

untuk Mengukur Kinerja pada Universitas Muhammadiyah Semarang (2010, ISBN : 978.979.704.883.9)

Friska Sipayung. Jurnal Manajemen Bisnis (Balanced Scorecard). Vol. 2 No. 1 Januari 2009

Imelda. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 6 No 2 :Implementasi Balanced Scorecard pada Organisasi Publik (November, 2004)

Johannes. Jurnal Balanced Scorecard Konsep dan Aplikasi dalam Strategi Perusahaan. (Juli : 2009)

Krismiadji. 2002. Dasar Dasar Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : (AMP YPKN)

Page 22: makalah balancd scorecard

22

M. Taufiq Amir. 2011. Mnajemen Strategi Konsep dan Aplikasi. (Jakarta : PT.

Rajagrafindo Persada)

Mathius Tandiontong. Jurnal Riset Akuntansi Vo. III No. 2 : Pengaruh Efektifitas

Penerapan Metode Balancedcorecard dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Oktober 2011)

Mowen, Hansen. 2003. Managenent Accounting. (Jakarta : Salemba Empat)

2001. Manajemen Biaya Edisi Bahasa Indonesia Buku Dua Edisi pertama (Jakarta : Salemba Empat)

Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard. ( Yogyakarta : UMG: Salemba Empat)

Supriyono. 2001. Akuntansi Biaya Buku 1 Edisi kedua (Yogyakarta : BPFE)

Ummi Pratiwi. Jurnal Akuntansi dan Manajemen Balanced Scorecard dan

Manajemen Strategik. Oktober 2010, Volume 11 Nomor. 2.

Veithzal Rivai. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta : PT.

Rajagrafindo Persada)