makalah baja ringan

14
MAKALAH “PENGGUNAAN BAJA RINGAN SEBAGAI PENGGANTI KAYU” Disusun Oleh : Rosyad Kalami & Yudi Setiawan Semester III A JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK KOTABARU 2015

Upload: vincent-valentine

Post on 03-Dec-2015

290 views

Category:

Documents


46 download

DESCRIPTION

Baja ringan atau disebut juga Cold Formed Steel (baja canai dingin) adalah komponen struktur baja dari lembaran atau pelat baja dengan proses pengerjaan dingin. Baja menjadi material bangunan yang sedang tren saat ini. Rangka atap baja ringan lebih dominan terkenal dibanding baja ringan untuk struktur lainnya. Hal ini karena gencarnya iklan-iklan yang menawarkan produk rangka atap baja ringan menggantikan rangka atap baja ringan menjadi satu pilihan para kontarktor atau owner dalam membangun rumah. Selain karena faktor keawetan dan tahan rayap dan karat, rangka atap baja ringan mempunyai kelebihan yaitu kekuatan struktur yang lebih bagus, seperti kuat dan lebih kaku

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Baja Ringan

MAKALAH

“PENGGUNAAN BAJA RINGAN SEBAGAI

PENGGANTI KAYU”

Disusun Oleh :

Rosyad Kalami & Yudi Setiawan

Semester III A

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK KOTABARU

2015

Page 2: Makalah Baja Ringan

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan

karunia-Nya kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan penulisan makalah

dengan judul ”PENGGUNAAN BAJA RINGAN SEBAGAI PENGGANTI

KAYU”. Dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa dalam menyusun

laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahan.

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Bapak Rahman Arifin, ST. selaku

dosen pengajar mata kuliah Mekanika Tenik yang membawa kami kunjungan

lapangan. Dan terima kasih kepada PT. NINDYA atas sambutan dan

kesantunannya terhadap kunjungan kami serta memberikan ide terhadap judul

makalah.

Akhir kata, kami menyadari makalah ini masih kurang sempurna, semoga

laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya untuk pembaca pada

umumnya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Kotabaru, 19 Oktober 2015

Page 3: Makalah Baja Ringan

iii

DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................ ....i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I .................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 2

1.4 Lingkup Penulisan .............................................................................................. 2

BAB II ................................................................................................................................. 3

DASAR TEORI .................................................................................................................. 3

BAB III ............................................................................................................................... 4

PEMBAHASAN ................................................................................................................. 4

3.1 Kayu ......................................................................................................................... 4

3.2 Baja Ringan .............................................................................................................. 5

3.3 Perbandingan Kayu dan Baja Ringan ...................................................................... 6

3.4 Alasan Memilih Rangka Baja Ringan Daripada Kayu ............................................ 7

3.5 Kelebihan atau Keuntungan Baja Ringan ................................................................ 9

3.6 Kekurangan Baja Ringan ......................................................................................... 9

BAB IV ............................................................................................................................. 10

PENUTUP ........................................................................................................................ 10

4.1 KESIMPULAN ...................................................................................................... 10

4.2 SARAN .................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11

Page 4: Makalah Baja Ringan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konstruksi rangka umumnya dibuat dari bahan kayu, dan digunakan

pada bangunan yang memiliki sistem struktur atap, seperti bangunan

sekolah, perkantoran, rumah sakit, rumah tinggal, tempat ibadah, ruang

serba guna, pabrik, dan lain-lain; dengan bahan penutup atap dari genteng,

seng, asbes, maupun metal sheet. Kayu kamper, kayu bengkirai, kayu

keruing, kayu meranti, dan kayu kelapa adalah jenis material kayu yang

telah lama dikenal dan umum digunakan, tetapi memiliki kelemahan-

kelemahan antara lain kualitas kayu yang tidak merata, pelapukan yang

disebabkan oleh serangan rayap, memuai ataupun menyusut karena

perubahan cuaca, mudah terbakar dan langkanya material kayu saat ini.

Banyaknya kelebihan yang dimiliki oleh baja ringan memberikan alternatif

yang efektif dan efisien dalam hal kegunaannya sebagai rangka atap. Saat

ini baja ringan menjadi material bangunan yang sedang tren, rangka atap

baja ringan lebih dominan terkenal dibanding material baja ringan untuk

struktur lainnya. Penggunaan baja ringan sebagai rangka atap menarik untuk

dikaji. Banyaknya kelebihan baja ringan dibandingkan material lain yang

biasa digunakan untuk struktur rangka atap hendaknya menjadikan baja

ringan sebagai pilihan utama masyarakat dalam hal pembuatan rangka atap

untuk bangunan-bangunan gedung mereka. Munculnya tren baru

penggunaan baja ringan sebagai material pembuatan rangka atap mendorong

nalar kami untuk mengkaji lebih dalam fenomena ini dalam suatu tulisan

yang berjudul “PENGGUNAAN BAJA RINGAN SEBAGAI

KONSTRUKSI PENGGANTI KAYU”.

Page 5: Makalah Baja Ringan

2

1.2 Rumusan Masalah

Berpijak pada latar belakang tersebut, penulis dapat merumuskan

masalah yang menjadi pedoman bagi penulis dalam penyusunan makalah

ini:

1. Apa itu kayu dan baja ringan?

2. Bagaimana perbandingan kayu dengan baja ringan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mendeskripsikan kayu dan baja ringan.

2. Mendeskripsikan alasan menggunakan baja ringan.

1.4 Lingkup Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ini, kami membatasi lingkup pembahasan

hanya pada tinjauan deskriptif kayu dan baja ringan.

Page 6: Makalah Baja Ringan

3

BAB II

DASAR TEORI

Di zaman yang serba praktis, dinamis, dan cepat ini rumah bukan sekadar

tempat tumpukan perabot hias dan ornamen berkelas. Sesuai dengan fungsinya,

rumah yang ideal harus memberikan kenyamanan, keamanan, sekaligus

higienitas. Esensi inilah yang melahirkan tren minimalis. (kompas.com)

Sejak dulu, penggunaan kayu sebagai kerangka bangunan memang sangat

lazim digunakan, apalagi di Indonesia sendiri terdapat berbagai jenis kayu dengan

kualitas dan harga yang berbeda-beda. Namun, untuk sekarang ini sudah ada

alternatif pengganti kayu yang biasa digunakan sebagai kerangka konstruksi, yaitu

baja ringan adalah salah satunya. Bangunan yang berkelanjutan adalah bangunan

yang memakai metode dan bahan bangunan yang sangat memprioritaskan kualitas

lingkungan, vitalitas ekonomi dan keuntungan sosial melalui perencanaan

pembangunan, operasional bangunan, perawatan dan dekonstruksi lingkungan

binaan tersebut. Bangunan yang berkelanjutan menekankan pada lingkungan,

ekonomi dan pengaruh sosial pada proyek pembangunan sebagai suatu integrasi

yang utuh dan bukan memandang salah satu faktor sebagai individu yang

berlainan.

Page 7: Makalah Baja Ringan

4

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kayu

Kayu adalah bagian keras Tanaman yang digolongkan kepada Pohon

dan Semak belukar. Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari

memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela,

rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi.

Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan- hiasan rumah tangga dan

sebagainya. Secara kimia, kayu tersusun atas beberapa bagian utama yaitu

selulosa dan lignin. (wikipedia.com). Pengertian kayu secara umum adalah

suatu bahan konstruksi yang pertama dalam sejarah umat manusia. Dalam

pemakaianya kayu tersebut harus memenuhi syarat: mampu menahan

bermacam- macam beban yang bekerja dengan aman dalam jangka waktu

yang direncanakan; mempunyai ketahanan dan keawetan yang memadai

melebihi umur pakainya; serta mempunyai ukiran penampang dan panjang

yang sesuai dengan pemakainya dalam konstruksi.

Kayu mempuyai kekuatan yang tinggi dan berat yang rendah,

mempunyai daya penahan tinggi terhadap pengaruh kimia dan listrik, dapat

mudah dikerjakan, relatif murah, dapat diganti dengan mudah, dan bisa

dalam waktu singkat. Abdurachman dan Nurwaati Hadjib dalam

Makalahnya Pemanfaatan Kayu Hutan Rakyat Untuk Komponen Bangunan.

(2006) menuliskan tentang bahan konstruksi dari kayu. Bahan konstruksi

adalah bahan yang dipergunakan untuk mendukung beban dalm arti

memerlukan perhitungan yang cukup cermat, dan untuk kayu mencakup

bahan-bahan untuk kuda-kuda, jembatan ,tiang pancang dan sebagainya.

Wirjomartono (1977) menunjukan bahwa penggunaan kuda-kuda kayu

dapat menghemat biaya sekitar 40-50% dibandingkan dengan

Page 8: Makalah Baja Ringan

5

menggunakan baja IWF. Diperkirakan sekitar 80% konsumsi kayu

diperuntukan pada bangunan rumah/gedung. Sedangkan yang 20% untuk

perancang jembatan, dermaga dan lain-lain. Penggunaan kayu untuk

pembangunan jembatan dan tiang pancang tidak lebih dari 5%. Jika kita

akan bicaraa tentang kayu sebagai bahan struktur bangunan, maka yang

harus diperhatikan antara lain adalah kekuatan dan keawetan kayu, karena

tujuan umum para pemilik bangunan maupun perencana adalah

membangun/mempunyai gedung yang aman dan kuat konstruksinya biaya

konstuksinya murah, umur bangunan cukup lama serta pemeliharaanya

ringan. (Wildensyah 2010:24)

3.2 Baja Ringan

Baja ringan atau disebut juga Cold Formed Steel (baja canai dingin)

adalah komponen struktur baja dari lembaran atau pelat baja dengan proses

pengerjaan dingin. Baja menjadi material bangunan yang sedang tren saat

ini. Rangka atap baja ringan lebih dominan terkenal dibanding baja ringan

untuk struktur lainnya. Hal ini karena gencarnya iklan-iklan yang

menawarkan produk rangka atap baja ringan menggantikan rangka atap baja

ringan menjadi satu pilihan para kontarktor atau owner dalam membangun

rumah. Selain karena faktor keawetan dan tahan rayap dan karat, rangka

atap baja ringan mempunyai kelebihan yaitu kekuatan struktur yang lebih

bagus, seperti kuat dan lebih kaku. (Wildensyah 2010:28).

Baja adalah logam campuran yang tediri dari besi (Fe) dan karbon (C).

Jadi baja berbeda dengan besi (Fe), alumunium (Al), seng (Zn), tembagga

(Cu), dan titanium (Ti)yang merumakan logam murni. Dalam senyawa antaa

besi dan karbon (unsur nonlogam) terrsebut besi menjadi unsur yang lebih

dominan dibanding karbon. Kandungan kabon berkisar antara 0,2 – 2,1%

dari berat baja, tergantung tingkatannya. Secara sederhana, fungsi karbon

adalah meningkatkan kwalitas baja, yaitu daya tariknya (tensile strength)

dan tingkat kekerasannya (hardness). Selain karbon, sering juga

Page 9: Makalah Baja Ringan

6

ditambahkan unsur chrom (Cr), nikel (Ni), vanadium (V), molybdaen (Mo)

untuk mendapatkan sifat lain sesuai aplikasi dilapangan seperti antikorosi,

tahan panas, dan tahan temperatur tinggi. Besi ditemukan digunakan

pertama kali pada sekitar 1500 SM Tahun 1100 SM, Bangsa hittites yang

merahasiakan pembuatan tersebut selama 400 tahun dikuasai oleh bangsa

asia barat, pada tahun tersebut proses peleburan besi mulai diketahui secara

luas. Tahun 1000 SM, Bangsa Yunani, Mesir, Jews, Roma, Carhaginians

dan Asiria juga mempelajari peleburan dan menggunakan besi dalam

kehidupannya. Penggunaan logam sebagai bahan struktural diawali dengan

besi tuang untuk bentang lengkungan (arch) sepanjang 100 ft (30 m) yang

dibangun di Inggris pada tahun 1777-1779. Dalam kurun waktu 1780- 1820.

Dibangun lagi sejumlah jembatan dari besi tuang, kebanyakan berbentuk

lengkungan dengan balok-balok utama dari potongan-potongan besi tuang

indivudual yang membentuk batang-batang atau kerangka (truss)

konstruksi. Besi tuang juga digunakan sebagai rantai penghubung pada

jembatan-jembatan suspensi sampai sekitar tahun 1840. (wordpress.com)

3.3 Perbandingan Kayu dan Baja Ringan

Secara sederhana dalam konteks lingkungan, dampak dan proses

reduksinya bisa dibandingkan sebagai berikut:

Kayu Baja Ringan

Tidak mengalami perubahan dan

dapat dikembalikan kepada alam

(tereduksi cepat)Terdegradasi secara

biologis(Recyclable)

Mengalami perubahan dan proses

reduksinya lama Terdegradasi secara

fisik(Non-recyclable)

Tidak mencemari lingkungan Limbah B3 berpotensi Mencemari

lingkungan.

Page 10: Makalah Baja Ringan

7

Tersedia di lokasi, ketersediaannya

memadai jika regulasi pembalakan

dilaksanakan dengan baik

Harus mendatangkan dari luar, proses

produksinya melalui beberapa tahap.

Dari tabel ini bisa dilihat bagaimana kayu dan baja ringan memiliki

beberapa kondisi yang sangat bertolak belakang dalam kriteria bahan

bangunan ramah lingkungan. Kayu misalnya, berdasarkan kriteria bahan

yang mudah tereduksi sehingga masa kembali terurai di alam, Kayu

memiliki waktu yang sangat cepat tereduksi di bandingkan baja ringan.

Dengan demikian kayu lebih ramah lingkungan di bandingkan dengan baja

ringan.

Kelemahan kayu ketika proses pasca konstruksi adalah tidak awet, ada

kecenderungan waktu pasca konstruksi lebih cepat rusak dibandingkan

dengan baja ringan. Tetapi ketersediaan kayu bisa menjadi alternatif untuk

mengganti sementara baja ringan, ketersediaannya terbatas karena masuk

kategori sumber daya alam tidak terbaharui. Sekilas tampak bahwa

penggunaan kayu itu tidak ramah lingkungan karena berpotensi merusak

hutan, tetapi jika dikaji lebih dalam proses penambangan baja dari bijih besi

membutuhkan proses yang panjang dan energi yang banyak. Selain itu

ketersediaan bahan dari bijih besi terbatas. Sementara kayu, dapat

diperbaharui dengan melakukan reboisasi dalam jangka waktu tertentu.

3.4 Alasan Memilih Rangka Baja Ringan Daripada Kayu

1. Rangka baja ringan tidak akan dimakan rayap.

Seperti kita ketahui, kualitas kayu yang banyak digunakan maupun

yang ada di pasaran saat ini adalah kayu dengan kualitas 3 kebawah atau

kurang baik. Tidak banyak lagi, bahkan sudah sangat jarang yang

menyediakan atau menggunakan kayu kualitas bagus seperti kayu jati untuk

Page 11: Makalah Baja Ringan

8

membangun sebuah bangunan. Oleh karena itu, pemilihan rangka baja

ringan merupakan hal mutlak jika rangka anda ingin memiliki usia yang

lebih awet

2. Baja ringan akan mempercepat durasi atau waktu pengerjaan suatu

bangunan.

Baja ringan yang sudah siap pasang tentunya akan banyak menghemat

waktu pengerjaan berbagai proyek bangunan yang anda kerjakan. Bahkan

sebuah rumah dengan type 36 bisa diselesaikan dalam waktu kurang lebih 1

minggu dengan menggunakan rangka baja ringan.

3. Struktur rangka baja ringan yang tentunya lebih ringan daripada jika

menggunakan kayu sebagai rangka bangunan.

4. Rangka baja ringan hemat biaya.

Baja ringan tidak mudah lapuk. Bayangkan berapa banyak uang yang

bisa dihemat dengan fitur baja ringan ini terutama dalam segi biaya

perawatan bangunan anda kedepanya. Selain itu, menurut beberapa hasil

survei yang ada, rumah type 42 yang dibangun dengan struktur atap baja

ringan dan dinding bata, bisa dihemat biaya pembuatanya hingga di kisaran

angka 31 jutaan saja

5. Rangka baja ringan memiliki struktur atau material yang bisa disesuaikan

dengan keadaan geografis sebuah daerah.

Misalkan bangunan berada di pinggir laut atau pantai, maka rangka baja

ringan yang digunakan akan dilapisi dengan bahan tertentu yang akan

menyesuaikan dengan kontur wilayah pantai (tidak mudah berkarat

tentunya).

6. Untuk menjaga lingkungan.

Page 12: Makalah Baja Ringan

9

Seperti yang kita tahu bahwa hutan di Indonesia tidak sehijau dahulu kala

akibat pembalakan liar. Oleh karena itu dengan kita menggunakan baja

ringan itu sama saja ikut menjaga lingkungan kita yang sudah terlanjur

rusak tidak menjadi lebih parah lagi.

3.5 Kelebihan atau Keuntungan Baja Ringan

1. Baja ringan tahan terhadap karat, rayap dan perubahan cuaca dan

kelembaban.

2. Bila dibandingkan dengan rangka kayu atau baja konvensional, pemasangan

rangka baja ringan relatif lebih cepat.

3. Baja ringan bersifat tidak merambatkan atau membesarkan api (non-

combustible). Karena dalam baja ringan terdapat sistem proteksi khusus

yang disebut fire resistance yakni rakitan sistem struktur untuk membatasi

penyebaran api pada suatu daerah atau kemampuan untuk secara menerus

berperan menahan struktur ketika terpapar api.

4. Baja ringan juga tidak memiliki nilai muai susut sebagaimana material kayu.

5. Baja ringan lebih efisien dan ekonomis karena biaya pemeliharaan lebih

kecil dan memiliki daya tahan lebih lama karena tidak terkena rayap dan

tidak lapuk sehingga masa waktu manfaatnya menjadi lebih lama.

3.6 Kekurangan Baja Ringan

1. Sistem struktur rangka baja ringan tersusun rapat, padat dan terlihat ramai,

terhubung & terkait satu dengan lainnya, sehingga kurang menarik jika

diekspose.

2. Membutuhkan perhitungan yang benar-benar matang, karena sistem

strukturnya yang seperti rangka ruang tersebut maka bila ada salah satu

bagian struktur yang salah hitung, salah pasang, akan membuat perlemahan

sehingga dapat menyebabkan kegagalan total.

Page 13: Makalah Baja Ringan

10

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Penggunaan baja ringan sekarang ini banyak digunakan sebagai pengganti

kayu kerangka bangunan karena alasan lebih awet, efesien dan ekonomis dari

pada kayu tetapi struktur pengerjaanya lebih rumit karena menggunakan

perhitungan.

4.2 SARAN

Penggunaan kayu itu tidak ramah lingkungan karena berpotensi merusak

hutan. Untuk menjaga kayu kita harus memperbaharui dengan reboisasi.

Sedangkan penggunaan baja mempunyai sifat yang ramah lingkungan, karena

menggunakan material yang bisa mengurangi pembalakan liar (illegal logging),

namun dalam prosesnya terlalu panjang dan ketersediaan bahan dari bijih besi

terbatas.

Page 14: Makalah Baja Ringan

11

DAFTAR PUSTAKA

jasaproperty21.wordpress.com/.../kelebihan-dan-kekurangan-rangka

http://blog.propertykita.com/arsitektur/pengertian-baja-ringan-dan-beberapa-

alasan-memilih-baja-ringan/

Kompas.com

Wikipedia.com