makalah atas saldo kas
DESCRIPTION
semoga bermanfaat :)TRANSCRIPT
MAKALAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI II
“AUDIT ATAS SALDO KAS”
DI SUSUN OLEH :
ADE CHANDRA WIDANA (1202120403)
ALGENTI ZURLAILI SOFIA (1202135259)
CHARAKA REFINALDO (1002120454)
FADEL KURNIAWAN (1102136195)
PUTRI LARASSATI (1202135400)
RIZA SAFITRI (1202135229)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS RIAU
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Kas merupakan satu satunya akun yang dimasukkan dalam siklus
kecuali persediaan dan pergudangan. Jadi, masuk akal untuk mempelajari bidang
audit ini paling akhir karena bukti yang diakumulasi untuk saldo kas sangat
tergantung pada hasil pengujian dalam siklus lainnya. Sebagai contoh, jika
pemahaman aditor mengenai pengendalian internal dan dan pengujian
pengendalian serta pengujian substantive atas transaksi dalam siklus akuisisi dan
pembayaran menyebabkannya yakin untuk mengurangi penilaian risiko
pengendalian serendah mungkin, auditor dapat mengurangi pengujian atas rincian
saldo akhir kas. Akan tetapi, jika auditor menyimpulkan bahwa penilaian risiko
pengendalian harus lebih tinggi, pengujian akhir tahun yang ekstensif mungkin
diperlukan.
Kas merupakan hal yang penting bagi auditor terutama karena besarnya
potensi kecurangan, seperti yang diilustrasikan oleh kasus pardoe manufacturing,
tetapi klien juga dapat melakukan kesalahan yang tidak sengaja. Bab ini
menyoroti hubungan antara kas dibank dengan siklus transaksi dan penggambaran
pengujian substantive atas saldo kas.
BAB II
PEMBAHASAN
I. KAS DI BANK DAN SIKLUS TRANSAKSi
Pembahasan singkat mengenai hubungan kas di bank dan siklus transaksi
lainnya memiliki peran ganda :
1. Hal tersebut menunjukkan pentingnya pengujian audit atas berbagai siklus
transaksi dalam audit kas.
2. Hal tersebut membantu kita mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang
memadukan berbagai siklus transaksi.
Dalam audit kas, auditor harus membedakan antara memverifikasi rekonsiliasi
laporan saldo pada laporan bank klien dan saldo dibuku besar umum, serta
memverifikasi apakah kas yang tercatat dibuku besar umum merefleksikan dengan
benar semua transaksi kas yang terjadi selama tahun tersebut. Jadi, jauh lebih
muda memverifikasi rekonsilisasi saldo direkening bank klien dengan buku besar
umum, tetapi bagian yang signifikan dari total audit perusahaan mengakibatkan
verifikasi apakah transaksi kas di catat dengan benar. Sebagai contoh, masing
masing dari salah saji berikut akhirnya menghasilkan pembayaran yang tidak tepat
atau kegagalan untuk menerima kas, tetapi biasanya tidak aka nada yang
ditemukan sebagai bagian dari audit rekonsilisasi bank:
ü Kegagalan menagih pelanggan
ü Penggelapan kas dengan memotong penggelapan kas dari pelanggan sebelum
penerimaan itu dicatat, dengan menghapus akun sebagai piutang tak tertagih.
ü Salinan pembayaran faktur pemasok
ü Pengeluaran yang tidak semestinya merupakan pengeluaran pribadi pejabat
ü Pembayaran bahan baku yang tidak diterima
ü Pembayaran kepada karyawan untuk jam kerja yang melampaui tingkat yang
berlaku.
Jika salah saji tersebut dapat diungkapkan dalam audit, penemuannya harus
terjadi melalui pengujian pengendalian dan pengujian sibstantif atas transaksi.
Dua salah saji yang pertama dapat ditemukan sebagai bagian dari audit siklus
penjualan danpenagihan. Tiga slah saji selanjutnya dalam audit siklus akuisisi
danpembayaran. Dan dua yang terakhir dalam siklus penggajian dan personalia.
Serta siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali.
Seluruh jenissalah saji yang berbeda itu umumnya ditemukan sebaagai bagian dari
pengujian rekonsiliasi bank. Hal tersebut termasuk :
ü Kegagalan memasukkan cek yang belum dikliring pleh bank pada daftar cek
yang beredar, walaupun ia telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
ü Kas yang telah diterima oleh klien setelah tanggal neraca tetapi dicatat pada
penerimaan kas pada tahun berjalan.
ü Setoran yang dicatat sebagai penerimaan kas mendekati akhir tahun, disetorkan
kebank pada bulan yang sama, dan dicantumkan dalam rekonsiliasi bank sebagai
setoran dalam perjalanan.
ü Pembayaran wesel bayar yang di debet langsung kesaldo bank oleh bank, tetapi
belum dimasukkan dalam catatan klien.
II. JENIS AKUN KAS
Akun kas umum merupkan kas yang penting bagi sebagian organisasi
karena hamper semua peneriamaan dan pengeluaran kas mengalir melalui akun
ini. Pengeluaran untuk siklus akuisisi dan pembayaran biasanya dibayar dari akun
ini, sementara penerimaan kas dalam siklus penjualan dan penagihan disetorkan di
akun ini.
Dana kas kecil imprest bukan merupakan rekening bank, tetapi hamper
serupa dengan kas dibank dalam hal pencantumannya. Akun kas kecil adalah akun
sederhana seperti memisahkan sejumlah kas dalam kotak terkunci untuk beban
yang tidak terduga. Dana tersebut digunakan untuk akuisisi kas bernilai kecil yang
dapat dibayar secara lebih mudah dan lebih cepat dengan kas kektimbang dengan
cek, atau untuk memudahkan karyawan dalam mencairkan cek pribadi atau cek
penggajian. Akun kas imprest dibentuk atas dasar yang sama seperti akun bank
cabang imprest, tetapi biasanya digunakan untuk pengeluaran dalam jumbah yang
lebih kecil. Beban yang umum meliputi perlengkapan minor kotor, perangko, dan
sumbangan amal. Akun kas kecil biasanya tidak melampaui beberapa ratus dollar
dan sering kali diisi kembai atu atau dua kali setiap bulan.
III. AUDIT AKUN KAS UMUM
Dalam pengujian saldo audit akhir tahun pada aukun kas umum, auditor
harus mengakumulasi bukti yang cukup untuk mengevaluasi apakah saldo kas,
seperti yang tercantum dalam neraca, telah dinyatakan secara wajar dan
diungkapkan secara layak sesuai dengan lima dari delapan tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo yang digunakan atas semua pengujian atas rincian saldo
( eksistensi, kelengkapan, keakuratan, pisah batas, dan detail tie-in). hak atas kas
umum, klasifikasinya pada neraca, dan nilai realisasi kas tidak dapat diharapkan.
Sebagian besar perusahaan mungkin tidak menghadapi risiko bisnis klien
yang sognifikan yang mempengaruhi saldo kas. Akan tetapi, risiko bisnis klien
bisa saja berasal dari kebijakan manajemen kas yang tidak tepat atau penanganan
dana yang dilakukan oleh pihak lain.
Risiko bosnis klien kemungkinan besar berasal dari ekuivalen kas dan jenis
investasi lainnya. Beberapa perusahaan jasa keuangan mengalami kerugian
perdagangan yang besar akibat aktivitas perdagangan yang tersembunyi kan oleh
salah saji investasi saldo kas. Auditor harus memahami risiko yang berasal dari
kebijakan dan strategi investasi klien, serta pengendalian manajemen yang
mengurangi risiko tersbut. Pengendalian internal tehadap saldo kas akhir tahun
dalam akun umum dapat dibagi dalam dua ketegori :
1. Pengendalian terhadap siklus transaksi yang mempengaruhi pencatatan
pengeluaran dan penerimaan kas.
2. Rekonsiliasi bank independen
Rekonsiliasi bank bulanan terhadap akun bank umum atas dasar tepat waktu
oleh orang yang independen menangani atau mencatat saldo kas akhir. Jika suati
bank menunda penyiapan rekonsiliasi bank dalam periode yang lama, nilai
pengendalian akan berkurang dan mungkin akan mempengaruhi penilaian risiko
pengendalian kas oleh auditor. Rekonsiliasi itu akan memastikan bahwa catatan
akuntansi akan merefleksikan saldo kas yang sama seperti jumlah actual kas
dibank setelah mempertimbangkan item item rekonsiliasi. Lebih penting lagi,
rekonsiliasi ondependent memberikan kesempatan bagi verifikasi internal atas
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Jika laporan bank diterima dalam
kondisi tertutup oleh orang yangmelakukan teronsiliasi, dan pengendalian fisik
diterapkan dalam rlaporan itu hingga rekonsiliasi selesai, cek yang dibatalkan,
salinan slip deposit, dan dokumenlainnya yang dicantumkan dalam laporan dapat
diperiksa tanpa khawatir kemungkinan adanya perubahan, penghapusan, atau
penambahan. Rekonsiliasi yang cermat oleh personil klien yang kompeten
meliputi tindakan tindakan berikut.
Membandingkan cek yang dibatalkan dengan catatan pengeluaran kas
menyangkut tanggal, payee atau pihak yang dibayar dan jumlahnya.
Memeriksa cek yang dibatalkan menyangkut tanda tangan, endorsement,
dan pembatalan.
Membandingkan setoran di bank dengan penerimaan yang tercatat
menyangkut tanggal, pelanggan, dan jumlah.
Memeriksa urutan nomer cek dan menyelidiki cek yang hilang
Merekonsiliasi semua item yang menyebabkan penilaian antaara nilai
buku dan saldo bank serta memverifikasi kesesuaian dengan bisnis klien.
Merekonsiliasi total debet dengan laporan bank sesuai dengan total catatan
penerimaan kas.
Merekonsiliasi total kredit pada laporan bank sesuai dengan total catatan
penerimaan kas.
Mereview transfer atas bank pada akhir bulan untuk melihat kesesuaian
dan pencatatan yang tepat.
Menindak lanjuti cek yang beredar dan pemberitahuan penghentian
pembayaran.
Peneriamaan konfirmasi bank walaupun tidak diharuskan oleh standar
auditing, biasanya auditor meminta penerimaan konfirmasi langsung dari setiap
bank atau dari institusi keuangan lainnya dimana klien melakukan bisnis, kecuali
ada sejumlah besar akun yang tidak aktif. Jika bank tidakmerespon permintaan
konfirmasi, auditor harus mengirimkan permintaan kedua atau meminta klien
berkomunikasi dengan bank untuk memintanya melengkapi dan mengembalikan
konfirmasi ke auditor. Untuk memudahkan auditor dan juga banker yang diminta
untuk mengisi konformasi bank AICPA, menyetujui penggunaan formulir
konfirmasi bank standar (standard bank confirmation form).
Penerimaan laporan pisah batas bank laporan pisah batas bank. Adalah laporan
bank periode persial dan cek yang dibatalkan yang terkait, salinan sip deposit, dan
dokumen lain yang tercantum dalam laporan bank, yang dikirimkan langsung oleh
bank ke kantor akuntan public. Tujuan dari laporan pisah batas bank adalah untuk
memverifikasi item rekonsiliasi pada rekonsisliasi bank akhir tahun klien dengan
bukti yang tidak dapat diakses oleh klien untuk meminta bank mengirimkan
laporan 7 hingga 10 hari setelah tanggal neraca langsung ke auditor.
Banyak auditor memverifikasi laporan bank periode selanjutnya jika laporan
pisah batas tidak diterima secara langsung dari bank. Tujuannya adalah untuk
menguji apakah karyawan klien telah menghilangkan, menambah, atau mengubah
dokumen yang menyertai laporan. Jelas ini adalah pengujian untuk salah saji yang
disengaja. Auditor melaksanakan verifikasi berikut dalam bulan setelah tanggal
neraca :
Memfoot daftar semua cek yang dibatalkan, memo debet, setoran dan memo
kredit
Memverifikasi bahwa laporan bank dalam keadaan seimbang ketika total
footing digunakan
Mereview item yang dilibatkan dalam footing untuk memastikan bahwa hal
itu telah dibatalkan oleh bank pada periode yang benar dan tidak
memasukkan penghapusan atau perubahan.
Pengujian rekonsiliasi bank. Rekonsiliasi bank independen yang disiapkan
dengan baik merupakan pengendalian internal yang penting terhadap kas. Auditor
menguji rekonsiliasi bank untuk menentukan apakah personil klien telah membuat
rekonsiliasi bank dengan cermat dan untuk memverifikasi apakah saldo bank yang
tercatat milik klien sama jumlahnya dengan kas actual actual di bank kecuali
setoran dalam perjalanan, cek yang beredar, dan item rekonsiliasi lainnya.
IV. PROSEDUR YANG BERORIENTASI KECURANGAN
Pertimbangan utama dalam audit saldo kas umum adalah kemungkinan
terjadinya kecurangan. Auditor harus memperluas prosedur dalam audit kas akhir
tahun untuk menentukan kemungkinan adanya kecurangan yang material apabila
pengendalian internal tidak memadai, terutama pemisahan tugas yang tidak tepat
antara penanganan kas dan pencatatan transaksi kas dalam catatan akuntansi serta
tidak adanya rekonsiliasi bank bulanan yang disiapkan secara independen.
Dalam merancang prosedur untuk mengungkapkan kecurangan, auditor harus
mempertimbangkan secara teliti sifat kelemahan pengendalian internal., jenis
kecurangan yang mungkin terjadi akibat kelemahan itu, materialitas kecurangan
yang potensial, dan prosedur audit yang paling efektif dalam pengungkapan
kecurangan.
Kekika secara khusus menguji kecurangan, auditor harus ingat bahwa prosedur
audit selain pengujian atas rincian saldo kas juga dapat bermanfaat. Prosedur yang
dapat mengungkapkan kecurangan dalam bidang penerimaan kas termasuk :
o Konfirmasi piutang usaha
o Pengujian yang dilaksanakan untuk mendeteksi lapping
o Mereview ayat jurnal buku besar umum dalam akun kas untuk pos pos yang
tidak biasa
o Memeriksa persetujuan dan dokumen pendukung piutang tak tertagih dan
retur pejualan serta pengurangan.
o Membandingkan pesanan pelanggan dengan penjualan dan penerimaan kas
selanjutnya.
Jika auditor yakin bahwa rekonsiliasi bank akhir tahun disalah sajikan dengan
sengaja, maka tepat melaksanakan pengujian lebih lanjut atas rekonsiliasi bank
akhir tahun. Prosedur yang diperluas ini memverifikasi apakah semua transaksi
yang dicantumkan dalam jurnal selama beberapa bulan terakhir tahun
berjalantelah dimasukkan dalam atau dikeluarkan dari rekonsiliasi bank secara
benar., dan memverifikasi apakah semua item dalam rekonsiliasi bank telah
dicantumkan secara benar. Dengan menggunakan pendekatan umum auditor.
Auditor kadang meyiapkan bukti kas ketika klien memiliki kelemahan
pengendalian internal terhadap kas. Auditor melakukan bukti kas apakah hal hal
berikut dilakukan :
Semua penerimaan kas yang telah dicatat disetorkan
Semua setoran dibank dicatat dalam catatan akuntansi
Semua pengeluaran kas yang tercatat telah dibayarkan oleh bank
Semua jumlah yang telah dibayar oleh bank dicatat
Bukti kas (proof of lash) mmasukkan empat tugas rekosiliasi berikut :
1. Merekonsiliasi saldo buku besar pada awal periode bukti kas
2. Merekonsiliasi penerimaan kas yang di setorkan per bank dengan penerimaah
nyang dicatat dalam jurnal penerimaan kas selama periode tertentu.
3. Merekonsiliasi kliring cek yang dibatalkan oleh bank dengan yang dicatat
oleh jurnal pengeluaran kas selama periode tertentu.
4. Merekonsiliasi saldo pada laporan bank dengan saldo buku besar umum pada
akhir bukti kas
Para penggelap uang biasanya menutupi pencurian kas dengan praktik yang
dikenal sebagai kiting : mentransfer uang dari satu bank ke bank lainnya dengan
mencatat transaksi tersebut dengan tidak benar. Mendekati tanggal neraca, sebuah
cek ditarik dari satu rekening bank dan dengan segera disimpan direkening kedua
untuk di kredit sebelum akhir periode akuntansi. Dalam melakukan transfer
tersebut penggelap uang memastikan bahwa cek disimpan pada saat saat terakhir
sehingga tidak dikliring oleh bank pertama hingga akhir periode. Jika transfer
antarbank tidak di catat hingga setelah tanggal neraca, jumlah yang ditransfer
dicatat sebagai aktiva di kedua bank. Walaupun terkadang cara lain untuk
melakukan kecurangan, masing masing melibatkan peningkatan saldo rekening
bank untuk menutupi kekurangan karena menggunakan transfer antar bank.
Untuk menguji kiting dan kesalahan tidak senganja dalam mencatat
transfer antarbank , auditor dapat mendata semua transfer antarbank yang
dilakukan bebera hari sebelum dan sesudah tanggal neraca serta menelusiri
masing masing kecatatan akuntansi agar pencatatannya benar.
Ketepatan informasi di skedul transfer antar bank harus di verifikasi.
Auditor harus membandingkan informasi pengeluaran dan penerimaan
pada skedul dengan catatan pengeluaran dan penerimaan kas untuk
memastikan bahwa informasi tersebut akurat. Begitu pula tanggal dan
skedul transfer yang diterima dan dikeluarkan harus disesuaikan dengan
laporan bank. Terakhir, catatan penerimaan dan pengeluaran kas harus
diperiksa untuk memastikan bahwa semua transfer beberapa hari sebelum
dan sesudah tangal neraca saldo telah dimasukkan dalam skedul.
Transfer antar bank harus dicatat dengan baik dalam laporan bank yang
menerima dan bank yang mengeluarkan.
Tanggal pencatatan pengeluaran dan penerimaan dari setiap transfer harus
berada dalam tahun fiscal yang sama.
Pengeluaran dalam skedul transfer antarbank harus dimasukkan dalam
atau dikeluarkan dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar, sebagai
cek yang beredar.
Penerimaan dalam skedul transfer antarbank harus dimasukkan dalam atau
dikeluarkan dari rekonsiliasi bank akhir tahun denganbenar.
V. AUDIT AKUN BANK PENGGAJIAN IMPREST
Pengujian atas rekonsiliasi bank harusnya memerlukan waktu beberapa
menit jika terdapat akun bank penggajian imprest dan rekonsiliasi independen
terhadap rekening bank, seperti yang telah dijelaskan untuk akun umum. Untuk
sebagian besar audit, mayoritas masalah masalah tersebut selesai egera setelah cek
diterbitkan. Dalammenguji saldo rekening bank penggajian, auditor harus
memperoleh rekonsiliasi bank, konfirmasi bank, dan laporan pisah batas bank,.
Prosedur rekonsiliasi dilaksanakan dengan cara yang sama seperti yang telah
dijelaskan untuk kas umum kecuali bahwa pengujian cek yang beredar pada
umumnya terbatas pada pengujian kewajaran. Biasanya, prosedur lebih lanjut
diperlukan jika pengendalian tidak memadai atau jika rekening bank tidak
terekonsiliasi dengan saldo kas imprest buku besar umum.
VI. AUDIT KAS KECIL IMPREST
Kas kecil atau (petty cash) adalah akun yang unik. Meskipun jumlahnya
sering kali tidak material, banyak auditor memverifikasi kas kecil terutama karena
potensi penggelapan dan ekspektasi klien bahwa auditor akan memeriksa akun
tersebut walaupun jumlahnya tidak material.
Pengendalian internal yang paling penting untuk kas kecil adalah
penggunaan dana imprest mejadi tanggung jawab dari seorang individu. Selain
itu, dana kas kecil juga tidak boleh digabungkan dengan penerimaan lain., dan
dana tersebut harusnya dipisahkan semua aktivitas lainnya. Harus ada pembatasan
dalam setiap pengeluaran dari kas kecil, sebagaimana total jumlah dana. Jenis
pengeluaran yang dapat dilakukan dari transaksi kas kecil jega harus di
definisikan dengan baik oleh kebijakan perusahaan.
Jika dilakukan pengeluaran dari kas kecil, pengendalian internal
memadai memerlukan persetujuan pejabat berwenang menggunakan formulir kas
kecil yang telah diberi nomor terlebih dahulu. Total kas actual dan cek di dalam
dana, ditambah total formulir kas kecil yang belum di cairkan yang dugunakan
untuk pengeluaran, harus sama dengan total jumlah kas kecil yang dinyatakan
dalam buku besar umum. Perhitungan mendadak secara periodic dan rekonsilasi
dana kas kecil akan dilakukan oleh seorang auditor internal atau pejabat yang
berwenang lainnya.
Jika saldo kas kecil menurun, cek yang dibayarkan kepada penjaga kas
kecil harus dituliskan pada akun kas umum untuk pengisian kembali kas kecil.
Cek tersebut harusnya memiliki jumlah yang sama dengan jumlah yang tertera
pada voucher yang telah diberi nomor, dan diserahkansebagai bukti dari
pengeluaran actual. Voucher tersebut harus diverifikasi oleh petugas utang usaha
dan dibubuhi cap untuk mencegah penggunaan ulang.
Penekanan dalam memverifikasi kas kecil terletak pada penggajian pengendalian
terhadap transaksi kas kecil bukan pada saldo akhir akun. Meskipun jumlah dana
kas kecil itu sedikit, bias saja ada sejumlah besar transaksi yang tidak benar
jikadana itu sering diisi kembali.
Dalam menguji kas kecil, auditor menentukan prosedur klien dalam
menangani dana denga membahas pengendalian internal dengan pemegang kas
kecildanmemeriksa dokumentasi untuk beberapa transaksi.ketika risiko
pengendalian dinilai terlalu rendah dan sedikit penggantian muncul selama tahun
tersebut, biasanya auditor tidak menguji lebih lanjut, dengan alas an tidak
material. Ketika auditor menguji kas kecil, dua prosedur yang paling umum
adalah menghitung saldo kas kecil dan melaksanakan pengujian mendetail
terhadap salah satu dari kedua transaksi penggantian. Prosedur utama seharusnya
memasukkan :
Footing voucher kas kecil yang mendukung jumlah penggantian
Memeriksa urutan umum kas kecil
Memeriksa voucher kas kecil dalam hal otorisasi dan pembatalan
Memeriksa dokumen yang dilampirkan, yang seringkali memasukkan pita
register kas, faktur, bukti pembayaran dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Materi kali ini menjelaskan bahwa transaksi di sebagian besar siklus
mempengaruhi akun kas. Karena hubungan antar transaksi di beberapasiklus
dengan saldo kas akhir, auditor biasanya menunda audit terhadap saldo kas
sehinggan hasil dari pengujian pengendalian dan pengujian sibstantif untuk semua
siklus telah selesai dan telahdi analisis. Pengujian saldo kas biasanya memasukkan
pengujian rekonsiliasi bank dari akun kas utama,seperti akun kas umum, akun
penggajian imprest, dandana kas kecil. Jika kemungkinan kecurangan pada kas
dinilai tinggi oleh auditor, mereka mungkin melaksanakanpengujian tambahan
seperti prosedur rekonsiliasi bank yang diperluas, bukti kas, atau pengujian
transfer antarbank.
DAFTAR PUSTAKA
Randol J. ELDER. 2011. Audit Dan Jasa Assurance Jilid 2 , Jakarta :
ERLANGGA