makalah atas saldo kas

27
MAKALAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI II “AUDIT ATAS SALDO KAS” DI SUSUN OLEH : ADE CHANDRA WIDANA (1202120403) ALGENTI ZURLAILI SOFIA (1202135259) CHARAKA REFINALDO (1002120454) FADEL KURNIAWAN (1102136195) PUTRI LARASSATI (1202135400) RIZA SAFITRI (1202135229) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS RIAU

Upload: riza-safitri

Post on 09-Jul-2016

54 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat :)

TRANSCRIPT

Page 1: makalah atas saldo kas

MAKALAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI II

“AUDIT ATAS SALDO KAS”

DI SUSUN OLEH :

ADE CHANDRA WIDANA (1202120403)

ALGENTI ZURLAILI SOFIA (1202135259)

CHARAKA REFINALDO (1002120454)

FADEL KURNIAWAN (1102136195)

PUTRI LARASSATI (1202135400)

RIZA SAFITRI (1202135229)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS RIAU

2016

Page 2: makalah atas saldo kas

BAB I

PENDAHULUAN

Kas merupakan satu satunya akun yang dimasukkan dalam siklus

kecuali persediaan dan pergudangan. Jadi, masuk akal untuk mempelajari bidang

audit ini paling akhir karena bukti yang diakumulasi untuk saldo kas sangat

tergantung pada hasil pengujian dalam siklus lainnya. Sebagai contoh, jika

pemahaman aditor mengenai pengendalian internal dan dan pengujian

pengendalian serta pengujian substantive atas transaksi dalam siklus akuisisi dan

pembayaran menyebabkannya yakin untuk mengurangi penilaian risiko

pengendalian serendah mungkin, auditor dapat mengurangi pengujian atas rincian

saldo akhir kas. Akan tetapi, jika auditor menyimpulkan bahwa penilaian risiko

pengendalian harus lebih tinggi, pengujian akhir tahun yang ekstensif mungkin

diperlukan.

Kas merupakan hal yang penting bagi auditor terutama karena besarnya

potensi kecurangan, seperti yang diilustrasikan oleh kasus pardoe manufacturing,

tetapi klien juga dapat melakukan kesalahan yang tidak sengaja. Bab ini

menyoroti hubungan antara kas dibank dengan siklus transaksi dan penggambaran

pengujian substantive atas saldo kas.

Page 3: makalah atas saldo kas

BAB II

PEMBAHASAN

I. KAS DI BANK DAN SIKLUS TRANSAKSi

Pembahasan singkat mengenai hubungan kas di bank dan siklus transaksi

lainnya memiliki peran ganda :

1. Hal tersebut menunjukkan pentingnya pengujian audit atas berbagai siklus

transaksi dalam audit kas.

2. Hal tersebut membantu kita mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang

memadukan berbagai siklus transaksi.

Dalam audit kas, auditor harus membedakan antara memverifikasi rekonsiliasi

laporan saldo pada laporan bank klien dan saldo dibuku besar umum, serta

memverifikasi apakah kas yang tercatat dibuku besar umum merefleksikan dengan

benar semua transaksi kas yang terjadi selama tahun tersebut. Jadi, jauh lebih

muda memverifikasi rekonsilisasi saldo direkening bank klien dengan buku besar

umum, tetapi bagian yang signifikan dari total audit perusahaan mengakibatkan

verifikasi apakah transaksi kas di catat dengan benar. Sebagai contoh, masing

masing dari salah saji berikut akhirnya menghasilkan pembayaran yang tidak tepat

atau kegagalan untuk menerima kas, tetapi biasanya tidak aka nada yang

ditemukan sebagai bagian dari audit rekonsilisasi bank:

ü Kegagalan menagih pelanggan

Page 4: makalah atas saldo kas

ü Penggelapan kas dengan memotong penggelapan kas dari pelanggan sebelum

penerimaan itu dicatat, dengan menghapus akun sebagai piutang tak tertagih.

ü Salinan pembayaran faktur pemasok

ü Pengeluaran yang tidak semestinya merupakan pengeluaran pribadi pejabat

ü Pembayaran bahan baku yang tidak diterima

ü Pembayaran kepada karyawan untuk jam kerja yang melampaui tingkat yang

berlaku.

Jika salah saji tersebut dapat diungkapkan dalam audit, penemuannya harus

terjadi melalui pengujian pengendalian dan pengujian sibstantif atas transaksi.

Dua salah saji yang pertama dapat ditemukan sebagai bagian dari audit siklus

penjualan danpenagihan. Tiga slah saji selanjutnya dalam audit siklus akuisisi

danpembayaran. Dan dua yang terakhir dalam siklus penggajian dan personalia.

Serta siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali.

Seluruh jenissalah saji yang berbeda itu umumnya ditemukan sebaagai bagian dari

pengujian rekonsiliasi bank. Hal tersebut termasuk :

ü Kegagalan memasukkan cek yang belum dikliring pleh bank pada daftar cek

yang beredar, walaupun ia telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.

ü Kas yang telah diterima oleh klien setelah tanggal neraca tetapi dicatat pada

penerimaan kas pada tahun berjalan.

Page 5: makalah atas saldo kas

ü Setoran yang dicatat sebagai penerimaan kas mendekati akhir tahun, disetorkan

kebank pada bulan yang sama, dan dicantumkan dalam rekonsiliasi bank sebagai

setoran dalam perjalanan.

ü Pembayaran wesel bayar yang di debet langsung kesaldo bank oleh bank, tetapi

belum dimasukkan dalam catatan klien.

II. JENIS AKUN KAS

Akun kas umum merupkan kas yang penting bagi sebagian organisasi

karena hamper semua peneriamaan dan pengeluaran kas mengalir melalui akun

ini. Pengeluaran untuk siklus akuisisi dan pembayaran biasanya dibayar dari akun

ini, sementara penerimaan kas dalam siklus penjualan dan penagihan disetorkan di

akun ini.

Dana kas kecil imprest bukan merupakan rekening bank, tetapi hamper

serupa dengan kas dibank dalam hal pencantumannya. Akun kas kecil adalah akun

sederhana seperti memisahkan sejumlah kas dalam kotak terkunci untuk beban

yang tidak terduga. Dana tersebut digunakan untuk akuisisi kas bernilai kecil yang

dapat dibayar secara lebih mudah dan lebih cepat dengan kas kektimbang dengan

cek, atau untuk memudahkan karyawan dalam mencairkan cek pribadi atau cek

penggajian. Akun kas imprest dibentuk atas dasar yang sama seperti akun bank

cabang imprest, tetapi biasanya digunakan untuk pengeluaran dalam jumbah yang

lebih kecil. Beban yang umum meliputi perlengkapan minor kotor, perangko, dan

sumbangan amal. Akun kas kecil biasanya tidak melampaui beberapa ratus dollar

dan sering kali diisi kembai atu atau dua kali setiap bulan.

Page 6: makalah atas saldo kas

III. AUDIT AKUN KAS UMUM

Dalam pengujian saldo audit akhir tahun pada aukun kas umum, auditor

harus mengakumulasi bukti yang cukup untuk mengevaluasi apakah saldo kas,

seperti yang tercantum dalam neraca, telah dinyatakan secara wajar dan

diungkapkan secara layak sesuai dengan lima dari delapan tujuan audit yang

berkaitan dengan saldo yang digunakan atas semua pengujian atas rincian saldo

( eksistensi, kelengkapan, keakuratan, pisah batas, dan detail tie-in). hak atas kas

umum, klasifikasinya pada neraca, dan nilai realisasi kas tidak dapat diharapkan.

Sebagian besar perusahaan mungkin tidak menghadapi risiko bisnis klien

yang sognifikan yang mempengaruhi saldo kas. Akan tetapi, risiko bisnis klien

bisa saja berasal dari kebijakan manajemen kas yang tidak tepat atau penanganan

dana yang dilakukan oleh pihak lain.

Risiko bosnis klien kemungkinan besar berasal dari ekuivalen kas dan jenis

investasi lainnya. Beberapa perusahaan jasa keuangan mengalami kerugian

perdagangan yang besar akibat aktivitas perdagangan yang tersembunyi kan oleh

salah saji investasi saldo kas. Auditor harus memahami risiko yang berasal dari

kebijakan dan strategi investasi klien, serta pengendalian manajemen yang

mengurangi risiko tersbut. Pengendalian internal tehadap saldo kas akhir tahun

dalam akun umum dapat dibagi dalam dua ketegori :

1. Pengendalian terhadap siklus transaksi yang mempengaruhi pencatatan

pengeluaran dan penerimaan kas.

2. Rekonsiliasi bank independen

Page 7: makalah atas saldo kas

Rekonsiliasi bank bulanan terhadap akun bank umum atas dasar tepat waktu

oleh orang yang independen menangani atau mencatat saldo kas akhir. Jika suati

bank menunda penyiapan rekonsiliasi bank dalam periode yang lama, nilai

pengendalian akan berkurang dan mungkin akan mempengaruhi penilaian risiko

pengendalian kas oleh auditor. Rekonsiliasi itu akan memastikan bahwa catatan

akuntansi akan merefleksikan saldo kas yang sama seperti jumlah actual kas

dibank setelah mempertimbangkan item item rekonsiliasi. Lebih penting lagi,

rekonsiliasi ondependent memberikan kesempatan bagi verifikasi internal atas

transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Jika laporan bank diterima dalam

kondisi tertutup oleh orang yangmelakukan teronsiliasi, dan pengendalian fisik

diterapkan dalam rlaporan itu hingga rekonsiliasi selesai, cek yang dibatalkan,

salinan slip deposit, dan dokumenlainnya yang dicantumkan dalam laporan dapat

diperiksa tanpa khawatir kemungkinan adanya perubahan, penghapusan, atau

penambahan. Rekonsiliasi yang cermat oleh personil klien yang kompeten

meliputi tindakan tindakan berikut.

Membandingkan cek yang dibatalkan dengan catatan pengeluaran kas

menyangkut tanggal, payee atau pihak yang dibayar dan jumlahnya.

Memeriksa cek yang dibatalkan menyangkut tanda tangan, endorsement,

dan pembatalan.

Membandingkan setoran di bank dengan penerimaan yang tercatat

menyangkut tanggal, pelanggan, dan jumlah.

Memeriksa urutan nomer cek dan menyelidiki cek yang hilang

Page 8: makalah atas saldo kas

Merekonsiliasi semua item yang menyebabkan penilaian antaara nilai

buku dan saldo bank serta memverifikasi kesesuaian dengan bisnis klien.

Merekonsiliasi total debet dengan laporan bank sesuai dengan total catatan

penerimaan kas.

Merekonsiliasi total kredit pada laporan bank sesuai dengan total catatan

penerimaan kas.

Mereview transfer atas bank pada akhir bulan untuk melihat kesesuaian

dan pencatatan yang tepat.

Menindak lanjuti cek yang beredar dan pemberitahuan penghentian

pembayaran.

Peneriamaan konfirmasi bank walaupun tidak diharuskan oleh standar

auditing, biasanya auditor meminta penerimaan konfirmasi langsung dari setiap

bank atau dari institusi keuangan lainnya dimana klien melakukan bisnis, kecuali

ada sejumlah besar akun yang tidak aktif. Jika bank tidakmerespon permintaan

konfirmasi, auditor harus mengirimkan permintaan kedua atau meminta klien

berkomunikasi dengan bank untuk memintanya melengkapi dan mengembalikan

konfirmasi ke auditor. Untuk memudahkan auditor dan juga banker yang diminta

untuk mengisi konformasi bank AICPA, menyetujui penggunaan formulir

konfirmasi bank standar (standard bank confirmation form).

Penerimaan laporan pisah batas bank laporan pisah batas bank. Adalah laporan

bank periode persial dan cek yang dibatalkan yang terkait, salinan sip deposit, dan

dokumen lain yang tercantum dalam laporan bank, yang dikirimkan langsung oleh

bank ke kantor akuntan public. Tujuan dari laporan pisah batas bank adalah untuk

Page 9: makalah atas saldo kas

memverifikasi item rekonsiliasi pada rekonsisliasi bank akhir tahun klien dengan

bukti yang tidak dapat diakses oleh klien untuk meminta bank mengirimkan

laporan 7 hingga 10 hari setelah tanggal neraca langsung ke auditor.

Banyak auditor memverifikasi laporan bank periode selanjutnya jika laporan

pisah batas tidak diterima secara langsung dari bank. Tujuannya adalah untuk

menguji apakah karyawan klien telah menghilangkan, menambah, atau mengubah

dokumen yang menyertai laporan. Jelas ini adalah pengujian untuk salah saji yang

disengaja. Auditor melaksanakan verifikasi berikut dalam bulan setelah tanggal

neraca :

Memfoot daftar semua cek yang dibatalkan, memo debet, setoran dan memo

kredit

Memverifikasi bahwa laporan bank dalam keadaan seimbang ketika total

footing digunakan

Mereview item yang dilibatkan dalam footing untuk memastikan bahwa hal

itu telah dibatalkan oleh bank pada periode yang benar dan tidak

memasukkan penghapusan atau perubahan.

Pengujian rekonsiliasi bank. Rekonsiliasi bank independen yang disiapkan

dengan baik merupakan pengendalian internal yang penting terhadap kas. Auditor

menguji rekonsiliasi bank untuk menentukan apakah personil klien telah membuat

rekonsiliasi bank dengan cermat dan untuk memverifikasi apakah saldo bank yang

tercatat milik klien sama jumlahnya dengan kas actual actual di bank kecuali

setoran dalam perjalanan, cek yang beredar, dan item rekonsiliasi lainnya.

Page 10: makalah atas saldo kas

IV. PROSEDUR YANG BERORIENTASI KECURANGAN

Pertimbangan utama dalam audit saldo kas umum adalah kemungkinan

terjadinya kecurangan. Auditor harus memperluas prosedur dalam audit kas akhir

tahun untuk menentukan kemungkinan adanya kecurangan yang material apabila

pengendalian internal tidak memadai, terutama pemisahan tugas yang tidak tepat

antara penanganan kas dan pencatatan transaksi kas dalam catatan akuntansi serta

tidak adanya rekonsiliasi bank bulanan yang disiapkan secara independen.

Dalam merancang prosedur untuk mengungkapkan kecurangan, auditor harus

mempertimbangkan secara teliti sifat kelemahan pengendalian internal., jenis

kecurangan yang mungkin terjadi akibat kelemahan itu, materialitas kecurangan

yang potensial, dan prosedur audit yang paling efektif dalam pengungkapan

kecurangan.

Kekika secara khusus menguji kecurangan, auditor harus ingat bahwa prosedur

audit selain pengujian atas rincian saldo kas juga dapat bermanfaat. Prosedur yang

dapat mengungkapkan kecurangan dalam bidang penerimaan kas termasuk :

o Konfirmasi piutang usaha

o Pengujian yang dilaksanakan untuk mendeteksi lapping

o Mereview ayat jurnal buku besar umum dalam akun kas untuk pos pos yang

tidak biasa

o Memeriksa persetujuan dan dokumen pendukung piutang tak tertagih dan

retur pejualan serta pengurangan.

Page 11: makalah atas saldo kas

o Membandingkan pesanan pelanggan dengan penjualan dan penerimaan kas

selanjutnya.

Jika auditor yakin bahwa rekonsiliasi bank akhir tahun disalah sajikan dengan

sengaja, maka tepat melaksanakan pengujian lebih lanjut atas rekonsiliasi bank

akhir tahun. Prosedur yang diperluas ini memverifikasi apakah semua transaksi

yang dicantumkan dalam jurnal selama beberapa bulan terakhir tahun

berjalantelah dimasukkan dalam atau dikeluarkan dari rekonsiliasi bank secara

benar., dan memverifikasi apakah semua item dalam rekonsiliasi bank telah

dicantumkan secara benar. Dengan menggunakan pendekatan umum auditor.

Auditor kadang meyiapkan bukti kas ketika klien memiliki kelemahan

pengendalian internal terhadap kas. Auditor melakukan bukti kas apakah hal hal

berikut dilakukan :

Semua penerimaan kas yang telah dicatat disetorkan

Semua setoran dibank dicatat dalam catatan akuntansi

Semua pengeluaran kas yang tercatat telah dibayarkan oleh bank

Semua jumlah yang telah dibayar oleh bank dicatat

Bukti kas (proof of lash) mmasukkan empat tugas rekosiliasi berikut :

1. Merekonsiliasi saldo buku besar pada awal periode bukti kas

2. Merekonsiliasi penerimaan kas yang di setorkan per bank dengan penerimaah

nyang dicatat dalam jurnal penerimaan kas selama periode tertentu.

Page 12: makalah atas saldo kas

3. Merekonsiliasi kliring cek yang dibatalkan oleh bank dengan yang dicatat

oleh jurnal pengeluaran kas selama periode tertentu.

4. Merekonsiliasi saldo pada laporan bank dengan saldo buku besar umum pada

akhir bukti kas

Para penggelap uang biasanya menutupi pencurian kas dengan praktik yang

dikenal sebagai kiting : mentransfer uang dari satu bank ke bank lainnya dengan

mencatat transaksi tersebut dengan tidak benar. Mendekati tanggal neraca, sebuah

cek ditarik dari satu rekening bank dan dengan segera disimpan direkening kedua

untuk di kredit sebelum akhir periode akuntansi. Dalam melakukan transfer

tersebut penggelap uang memastikan bahwa cek disimpan pada saat saat terakhir

sehingga tidak dikliring oleh bank pertama hingga akhir periode. Jika transfer

antarbank tidak di catat hingga setelah tanggal neraca, jumlah yang ditransfer

dicatat sebagai aktiva di kedua bank. Walaupun terkadang cara lain untuk

melakukan kecurangan, masing masing melibatkan peningkatan saldo rekening

bank untuk menutupi kekurangan karena menggunakan transfer antar bank.

Untuk menguji kiting dan kesalahan tidak senganja dalam mencatat

transfer antarbank , auditor dapat mendata semua transfer antarbank yang

dilakukan bebera hari sebelum dan sesudah tanggal neraca serta menelusiri

masing masing kecatatan akuntansi agar pencatatannya benar.

Ketepatan informasi di skedul transfer antar bank harus di verifikasi.

Auditor harus membandingkan informasi pengeluaran dan penerimaan

pada skedul dengan catatan pengeluaran dan penerimaan kas untuk

Page 13: makalah atas saldo kas

memastikan bahwa informasi tersebut akurat. Begitu pula tanggal dan

skedul transfer yang diterima dan dikeluarkan harus disesuaikan dengan

laporan bank. Terakhir, catatan penerimaan dan pengeluaran kas harus

diperiksa untuk memastikan bahwa semua transfer beberapa hari sebelum

dan sesudah tangal neraca saldo telah dimasukkan dalam skedul.

Transfer antar bank harus dicatat dengan baik dalam laporan bank yang

menerima dan bank yang mengeluarkan.

Tanggal pencatatan pengeluaran dan penerimaan dari setiap transfer harus

berada dalam tahun fiscal yang sama.

Pengeluaran dalam skedul transfer antarbank harus dimasukkan dalam

atau dikeluarkan dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar, sebagai

cek yang beredar.

Penerimaan dalam skedul transfer antarbank harus dimasukkan dalam atau

dikeluarkan dari rekonsiliasi bank akhir tahun denganbenar.

V. AUDIT AKUN BANK PENGGAJIAN IMPREST

Pengujian atas rekonsiliasi bank harusnya memerlukan waktu beberapa

menit jika terdapat akun bank penggajian imprest dan rekonsiliasi independen

terhadap rekening bank, seperti yang telah dijelaskan untuk akun umum. Untuk

sebagian besar audit, mayoritas masalah masalah tersebut selesai egera setelah cek

diterbitkan. Dalammenguji saldo rekening bank penggajian, auditor harus

memperoleh rekonsiliasi bank, konfirmasi bank, dan laporan pisah batas bank,.

Prosedur rekonsiliasi dilaksanakan dengan cara yang sama seperti yang telah

dijelaskan untuk kas umum kecuali bahwa pengujian cek yang beredar pada

Page 14: makalah atas saldo kas

umumnya terbatas pada pengujian kewajaran. Biasanya, prosedur lebih lanjut

diperlukan jika pengendalian tidak memadai atau jika rekening bank tidak

terekonsiliasi dengan saldo kas imprest buku besar umum.

VI. AUDIT KAS KECIL IMPREST

Kas kecil atau (petty cash) adalah akun yang unik. Meskipun jumlahnya

sering kali tidak material, banyak auditor memverifikasi kas kecil terutama karena

potensi penggelapan dan ekspektasi klien bahwa auditor akan memeriksa akun

tersebut walaupun jumlahnya tidak material.

Pengendalian internal yang paling penting untuk kas kecil adalah

penggunaan dana imprest mejadi tanggung jawab dari seorang individu. Selain

itu, dana kas kecil juga tidak boleh digabungkan dengan penerimaan lain., dan

dana tersebut harusnya dipisahkan semua aktivitas lainnya. Harus ada pembatasan

dalam setiap pengeluaran dari kas kecil, sebagaimana total jumlah dana. Jenis

pengeluaran yang dapat dilakukan dari transaksi kas kecil jega harus di

definisikan dengan baik oleh kebijakan perusahaan.

Jika dilakukan pengeluaran dari kas kecil, pengendalian internal

memadai memerlukan persetujuan pejabat berwenang menggunakan formulir kas

kecil yang telah diberi nomor terlebih dahulu. Total kas actual dan cek di dalam

dana, ditambah total formulir kas kecil yang belum di cairkan yang dugunakan

untuk pengeluaran, harus sama dengan total jumlah kas kecil yang dinyatakan

dalam buku besar umum. Perhitungan mendadak secara periodic dan rekonsilasi

Page 15: makalah atas saldo kas

dana kas kecil akan dilakukan oleh seorang auditor internal atau pejabat yang

berwenang lainnya.

Jika saldo kas kecil menurun, cek yang dibayarkan kepada penjaga kas

kecil harus dituliskan pada akun kas umum untuk pengisian kembali kas kecil.

Cek tersebut harusnya memiliki jumlah yang sama dengan jumlah yang tertera

pada voucher yang telah diberi nomor, dan diserahkansebagai bukti dari

pengeluaran actual. Voucher tersebut harus diverifikasi oleh petugas utang usaha

dan dibubuhi cap untuk mencegah penggunaan ulang.

Penekanan dalam memverifikasi kas kecil terletak pada penggajian pengendalian

terhadap transaksi kas kecil bukan pada saldo akhir akun. Meskipun jumlah dana

kas kecil itu sedikit, bias saja ada sejumlah besar transaksi yang tidak benar

jikadana itu sering diisi kembali.

Dalam menguji kas kecil, auditor menentukan prosedur klien dalam

menangani dana denga membahas pengendalian internal dengan pemegang kas

kecildanmemeriksa dokumentasi untuk beberapa transaksi.ketika risiko

pengendalian dinilai terlalu rendah dan sedikit penggantian muncul selama tahun

tersebut, biasanya auditor tidak menguji lebih lanjut, dengan alas an tidak

material. Ketika auditor menguji kas kecil, dua prosedur yang paling umum

adalah menghitung saldo kas kecil dan melaksanakan pengujian mendetail

terhadap salah satu dari kedua transaksi penggantian. Prosedur utama seharusnya

memasukkan :

Footing voucher kas kecil yang mendukung jumlah penggantian

Page 16: makalah atas saldo kas

Memeriksa urutan umum kas kecil

Memeriksa voucher kas kecil dalam hal otorisasi dan pembatalan

Memeriksa dokumen yang dilampirkan, yang seringkali memasukkan pita

register kas, faktur, bukti pembayaran dan sebagainya.

Page 17: makalah atas saldo kas

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Materi kali ini menjelaskan bahwa transaksi di sebagian besar siklus

mempengaruhi akun kas. Karena hubungan antar transaksi di beberapasiklus

dengan saldo kas akhir, auditor biasanya menunda audit terhadap saldo kas

sehinggan hasil dari pengujian pengendalian dan pengujian sibstantif untuk semua

siklus telah selesai dan telahdi analisis. Pengujian saldo kas biasanya memasukkan

pengujian rekonsiliasi bank dari akun kas utama,seperti akun kas umum, akun

penggajian imprest, dandana kas kecil. Jika kemungkinan kecurangan pada kas

dinilai tinggi oleh auditor, mereka mungkin melaksanakanpengujian tambahan

seperti prosedur rekonsiliasi bank yang diperluas, bukti kas, atau pengujian

transfer antarbank.

Page 18: makalah atas saldo kas

DAFTAR PUSTAKA

Randol J. ELDER. 2011. Audit Dan Jasa Assurance Jilid 2 , Jakarta :

ERLANGGA