makalah asuhan persalinan normal imel persiapan alat-alat untuk persalinan

29
MAKALAH ASUHAN PERSALINAN NORMAL PERSIAPAN ALAT-ALAT UNTUK PERSALINAN Dosen Pembimbing: NUNIK NINGTIYASARI, S.Si.T Disusun Oleh: KELOMPOK I KELAS B Anisa Fitri Dewi Fitriana Diah Wardati Gayatri Mandasari Imelda Septetantina Irfain Sunaini Ita Ayu P Ria Ayu L Ririn Sururiah Risa Harumaningsih Shofi Purharini

Upload: mr-adheep-mahfud

Post on 03-Aug-2015

1.822 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

MAKALAHASUHAN PERSALINAN NORMALPERSIAPAN ALAT-ALAT UNTUK

PERSALINAN

Dosen Pembimbing:

NUNIK NINGTIYASARI, S.Si.T

Disusun Oleh: KELOMPOK I KELAS B

Anisa FitriDewi FitrianaDiah Wardati

Gayatri MandasariImelda Septetantina

Irfain SunainiIta Ayu PRia Ayu L

Ririn SururiahRisa Harumaningsih

Shofi Purharini

PROGRAM STUDI D III KEBIDANANUNIVERSITAS TULUNGAGUNG

Page 2: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

2012KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas

petunjuk dan kekuatan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Asuhan

Persalinan Normal Kala II dengan lancar tanpa kendala yang berarti.

Tugas ini kami susun dengan tujuan memenuhi kebutuhan kami sebagai

mahasiswa untuk menambah pengetahuan kami tentang mata kuliah ini. Dengan

mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang relevan, yang nantinya dapat

bermanfaat bagi semua untuk mengatasi kesulitan belajar dalam mempelajari mata

kuliah ini.

Dalam penyelesaian makalah ini tentunya banyak melibatkan berbagai

pihak. Untuk itu ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang

telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Tentunya dalam penyusunan tugas ini kami belumlah cukup sempurna.

Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk menjadikan isi

makalah ini menjadi lebih baik dan menjadi tolak ukur bagi kami untuk menyusun

makalah yang sesuai dengan harapan kita semua yang bermanfaat untuk sekarang

dan masa depan. Semoga segala ikhtiyar kita diridhoi Allah SWT, Amin.

Tulungagung, September 2012

Penyusun

ii

Page 3: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

DAFTAR ISI

Halaman Cover............................................................................................ i

Kata Pengantar............................................................................................. ii

Daftar Isi...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................... 1

C. Tujuan Penulisan................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Persiapan Alat dan Bahan Untuk Persalinan Normal.......... 2

B. Persiapan Penolong Persalinan............................................ 9

C. Tujuan Penyediaan 8 Unit Oksitosin................................... 10

D. Kebutuhan Untuk Persalinan............................................... 13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................... 17

B. Saran ................................................................................... 17

Daftar Pustaka.............................................................................................. 18

iii

Page 4: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan didefinisiskan sebagai suatu proses pengeluaran hasil

konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke

dunia luar. Partus normal / partus biasa adalah proses bayi lahir melalui vagina

dengan letak belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat /

pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali

episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam. Sedangkan Partus

abnormal adalah proses bayi lahir melalui vagina dengan bantuan tindakan

atau alat seperti versi / ekstraksi, cunam, vakum, dekapitasi, embriotomi dan

sebagainya, atau lahir per abdominam dengan seksio sesaria.

Persalinan kala II mulai ketika servik telah membuka lengkap sehingga

terbentuk lengkap lingkungan jalan lahir dan berakir dengan lahirnya anak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja Persiapan Alat dan Bahan Untuk Persalinan Normal ?

2. Bagaimana Persiapan Penolong Persalinan ?

3. Apa Tujuan Penyediaan 8 Unit Oksitosin ?

4. Apasaja Kebutuhan Untuk Persalinan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan saja Persiapan Alat dan Bahan Untuk Persalinan Normal

2. Menjelaskan Persiapan Penolong Persalinan

3. Menjelaskan Tujuan Penyediaan 8 Unit Oksitosin

4. Menjelaskan Kebutuhan Untuk Persalinan

1

Page 5: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Persiapan Alat dan Bahan Untuk Persalinan Normal

1. Persiapan perlindungan diri :

a. Celemek plastik

b. Sepatu boot

c. Masker

d. Kacamata

e. Penutup kepala

f. Mencuci tangan 7 langkah

2

Page 6: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

2. Peralatan steril atau DTT parus set (Dalam wadah steril yang

berpenutup):     

a. 2 klem Kelly/ klem kocher    

b. Gunting tali pusat    

c. Benang tali pusat / klem plastik    

d. Kateter nelaton    

e. Gunting episiotomi  

  

f. Klem 1⁄2  kocher     

3

Page 7: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

g. 2 pasang sarung tangan     

h. Kasa atau kain kecil 5 bh    

i. Gulungan kapas basah (1 kom kapas kapas DTT, 1 kom alat DTT)    

j. Tabung suntik 2,5 atau 3 ml    

k.  Penghisap lendir De Lee    

l. 4 kain bersih (bisa disiapkan oleh keluarga ) 

4

Page 8: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

3. Heacting set    

a. Tabung suntik 10 ml    

b. 1 Pinset anatomi dan 1 pinset sirurgi    

c. Pegangan jarum / nald pooder    

d. 2-3 jarum jahit tajam/ nald (kulit dan otot) 

   

e. Benang chromic ukuran 2.0 atau 3.0    

5

Page 9: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

f. 1 pasang sarung tangan DTT atau steril  

   

4. Peralatan tidak steril    

a. Termometer     

b. Stetoskop     

c. Tensimeter     

d. Pita pengukur / meteran    

6

Page 10: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

e. Pinnards, fetoskop atau dopler    

f. Bengkok  

  

g. Piring plasenta    

h. Timbangan bayi    

i. Pengukur panjang bayi    

j. Gunting ferband    

7

Page 11: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

k. Sarung tangan rumah tangga    

l. Wadah untuk larutan klorin 0,5 %    

m. Wadah untuk air DTT    

n. Tempat sampah (sampah tajam, kering dan basah)     

o. Obat-obatan dan bahan habis pakai :

         - Oksitosin (simpan di lemari pendingin dengan suhu 2-8 ℃)    

         - Lidokain 1%      

         - Cairan infus R/L, Nacl, Dext 5%    

         - Selang infus      

         - Kanula IV no 16-18G    

         - Metal ergometrin maleat    

         - mgso4 40% (25 gr)    

         - Amoxicillin / ampisilin tab 500 gr atau IV 2 gr    

         - Vitamin K dan salep mata tetrasilklin 1 % 

5. Peralatan resusitasi    

a. Balon resusitasi dan sungkup nomor 0 dan 1    

b. Lampu sorot    

c. Tempat resusitasi     

6. Formulir yang disiapkan     

a. Formulir informed consent    

b. Formulir partograf    

c. Formulir persalinan / nifas dan KB    

d. Formulir rujukan     

e. Formulir surat kelahiran    

f. Formulir permintaan darah     

g. Formulir kematian     

8

Page 12: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

7. Bahan-bahan yang bisa disiapkan oleh keluarga    

a. Makanan dan minuman untuk ibu    

b. Beberapa sarung bersih (3-5)    

c. Beberapa kain bersih (3-5)    

d. Beberapa celana dalam bersih     

e. Pembalut wanita, handuk, sabun    

f. Pakaian ibu dan bayi    

g. Washlap 2 bh    

h. Kantong plastik untuk plasenta      

B. Persiapan Penolong Persalinan

1. Sarung tangan

      Sarung tangan steril harus selalu dipakai selama melakukan periksa

dalam, membantu kelahiran bayi, episiotomi, penjahitan laserasi dan

asuhan segera bagi bayi baru lahir.Sarung tangan harus segera diganti

apabila terkontaminasi, robek atau bocor.

2. Perlengkapan pelindung diri

      Pelindung diri merupakan penghalang atau barier antara penolong

dengan bahan-bahan yang berpotensi untuk menularkan penyakit. Oleh

sebab itu, penolong persalinan harus memakai celemek yang bersih dan

penutup kepala atau ikat rambut pada saat menolong persalinan.Juga

gunakan masker penutup mulut dan pelindung mata. Kenakan semua

perlengkapan pelindung pribadi selama membantu kelahiran bayi dan

plasenta serta saat melakukan penjahitan laserasi atau luka episiotomi.

3. Persiapan tempat persalinan, peralatan dan bahan

Penolong persalinan harus menilai ruangan dimana proses

persalinan  akan berlangsung. Ruangan harus memiliki

pencahayaan/penerangan yang cukup. Ibu dapat menjalani persalinan di

tempat tidur yang bersih.

Ruangan harus hangat dan terhalang dari tiupan angin secara

langsung.Pastikan bahwa semua perlengkapan untuk menolong persalinan,

9

Page 13: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

menjahit laserasi atau luka episiotomi dan resusitasi bayi baru lahir.Semua

perlengkapan dan bahan harus dalam keadaan steril.

4. Penyiapan tempat dan linkungan untuk kelahiran bayi

Persiapan untuk mencegah terjadinya kehilangan panas tubuh yang

berlebihan pada bayi baru lahir harus dimulai sebelum kelahiran bayi itu

sendiri. Siapakan lingkungan yang sesuai bagi proses kelahiran bayi itu

atau memastikan bahwa ruangan tersebut bersih, hangat, pencahayaan

cukup, dan bebas dari tiupan angin.

C. Tujuan Penyediaan 8 Unit Oksitosin

Tetesan oksitosin pada persalinan adalah pemberian oksitosin secara

tetes melalui infus dengan tujuan menimbulkan atau memperkuat his.

Indikasi pemberian oksitosin :

1. Mengakhiri kehamilan.

2. Memperkuat kontraksi rahim selama persalinan.

Kontraindikasi pemberian oksitosin : induksi persalinan.

Cara pemberian oksitosin :

1. Oksitosin tidak diberikan secara oral karena dirusak di dalam

lambung oleh tripsin.

2. Oksitosin diberikan secara bucal, nasal spray, intramuskuler, dan

intravena.

10

Page 14: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

3. Pemberian oksitosin secara intravena (drips/tetesan) banyak

digunakan karena uterus dirangsang sedikit demi sedikit secara kontinyu

dan bila perlu infus dapat dihentikan segera.

4. Pemberian tetesan oksitosin harus dibawah pengawasan yang cermat

dengan pengamatan pada his dan denyut jantung janin.

Cara pemberian oksitosin dengan janin hidup :

1. 5 IU oksitosin dalam 500 ml dekstrose 5%. Ini berarti 2 tetesan

mengandung 1 miu.

2. Dosis awal 1-2 miu (2-4 tetes) per menit.

3. Dosis dinaikkan 2 miu (4 tetes) per menit setiap 30 menit.

4. Dosis maksimal 20-40 miu (40-80 tetes) per menit.

Untuk meningkatkan keberhasilannya bisa dilakukan amniotomi, striping

of the membrane atau menggunakan balon kateter.

Cara pemberian oksitosin dengan janin mati :

Teknik I :

1. Menggunakan 500 cc ringer laktat (1 botol).

2. Mula-mula dipakai 10 IU oksitosin dalam 500 cc ringer laktat.

3. Kecepatan tetesan 20 tetes per menit.

4. Bila tidak timbul kontraksi yang adekuat, dosis dinaikkan 10 IU tiap30

menit tanpa mengubah kecepatan tetesan sampai timbul kontraksi yang

adekuat dan ini dipertahankan.

5. Dosis tertinggi yang dipakai 140 IU.

6. Bila dengan jumlah cairan tersebut (500 cc ringer laktat) tidak

berhasil maka induksi dianggap gagal.

Teknik II :

Botol I:

1. Mulai dosis 10 IU oksitosin dalam 500 cc ringer laktat.

2. Kecepatan 20 tetes per menit.

3. Bila tidak timbul kontraksi adekuat maka dosis dinaikkan 10 IU

setiap habis 100 CC tanpa mengubah kecepatan tetesan sampai timbul

kontraksi yang adekuat dan ini dipertahankan.

11

Page 15: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

4. Dosis tertinggi yang dipakai dalam botol I 50 IU oksitosin. Bila

belum timbul kontraksi adekuat, langsung dilanjutkan dengan botol II.

Botol II :

1. Mulai dengan dosis 50 IU oksitosin dalam 500 cc ringer laktat.

2. Bila belum timbul kontraksi adekuat maka dosis dinaikkan 20 IU

setiap habis 100 cc tanpa mengubah kecepatan tetesan sampai timbul

kontraksi yang adekuat dan ini dipertahankan.

3. Dosis tertinggi yang dipakai dalam botol II adalah 130 IU oksitosin.

Bila setelah ke-2 botol tersebut kontraksi belum adekuat, induksi

dianggap gagal.

Untuk meningkatkan keberhasilan maka dianjurkan :

a. Pemasangan laminaria sebelumnya (dilatasi serviks).

b. Melakukan amniotomi (bila memungkinkan).

Bila gagal, penderita diistirahatkan dan induksi diulangi lagi keesokan

harinya.

Tetesan oksitosin dosis rendah : persiapan maupun cara pemberian sama

dengan tetesan oksitosin dosis tinggi (teknik I), hanya disini dimulai

dengan dosis oksitosin 5 IU dan bila tidak timbul kontraksi yang

adekuat, dosis dinaikkan 5 IU setiap 30 menit, maksimal 70 IU.

Bila ditemukan water intoxication dengan gejala-gejala seperti

kebingungan, stuporous, kejang dan koma maka tindakan-tindakannya :

o Tetesan segera dihentikan.

o Mengusahakan diuresis secepat dan sebanyaak mungkin.

Sebelum melakukan pemberian tetesan oksitosin terutama pada janin mati

perlu dilakukan pemeriksaan proses pembekuan darah.

D. Kebutuhan Untuk Persalinan

Kebutuhan dasar bagi ibu bersalin:

1. Dukungan Fisik Dan Psikologis

12

Page 16: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

Setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan maka akan

muncul perasaan takut, khawatir, ataupun cemas terutama pada ibu

primipara.

Perasaan takut dapat meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang

dan ibu menjadi cepat lelah yang pada akhirnya akan menghambat proses

persalinan.

Bidan adalah orang yang diharapkan ibu sebagai pendamping

persalinan yang dapat diandalkan serta mampu memeberikan dukungan,

bimbingan dan pertolongan persalinan.

Asuhan yang sifatnya mendukung selama persalinan merupakan

suatu standar pelayanan kebidanan. Asuhan yang mendukung berarti

bersifat aktif dan ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Jika

seorang bidan sedang sibuk, maka ia harus memastikan bahwa ada seorang

pendukung yang hadir dan memantu wanita yang sedang dalam persalinan.

Dukungan dapat diberikan oleh orang-orang terdekat pasien

(suami, keluarga, teman, perawat, bidan maupun dokter). Pendamping

persalinan hendaknya orang yang sudah terlibat sejak dalam kelas-kelas

antenatal. Mereka dapat membuat laporan tentang kemajuan ibu dan

secara terus menerus memonitor kemajuan persalinan.

Bidan harus mampu memberikan perasaan kehadiran:

Selama bersama pasien, bidan harus konsentrasi penuh untuk

mendengarkan dan melakukan observasi.

Membuat kontak fisik : mencuci muka pasien, menggosok punggung

dan memegang tangan pasien dll.

Menempatkan pasien dalam keadaan yakin (bidan bersikap tenang dan

bisa menenangkan pasien).

Ada lima kebutuhan dasar bagi wanita dalam persalinan menurut Lesser &

Keane ialah:

Asuhan fisik dan psikologis

Kehadiran seorang pendamping secara terus menerus

13

Page 17: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

Pengurangan rasa sakit

Penerimaaan atas sikap dan perilakunya

Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan yang aman.

Hasil penelitian (RCT) telah memperlihatkan efektifnya dukungan

fisik, emosional dan psikologie selama persalinan dan kelahiran. Dalam

Cochrane Database, suatu kajian ulang sistematik dari 14 percobaan-

percobaan yang melibatkan 5000 wanita memperlihatkan bahwa kehadiran

seorang pendamping secara terus menerus selama persalinan dan kelahiran

akan menghasilkan:

Kelahiran dengan tindakan (forceps, vacuum maupun seksio sesaria)

menjadi berkurang

APGAR Score <7 lebih sedikit

Lamanya persalinan menjadi semakin pendek

Kepuasan ibu yang semakin besar dalam pengalaman melahirkan

mereka.

Metode mengurangi rasa sakit yang diberikan secara terus menerus dalam

bentuk dukungan mempunyai keuntungan-keuntungan:

Sederhana

Efektif

Biayanya murah

Resikonya rendah

Membantu kemajuan persalinan

Hasil kelahiran bertambah baik

Bersifat sayang ibu.

2. Kebutuhan Makanan Dan Cairan

3. Kebutuhan eliminasi

4. Posisioning dan aktifitas

Persalinan dan kelahiran merupakan suatu peristiwa yang normal,

tanpa disadari dan mau tidak mau harus berlangsung. Untuk membantu ibu

14

Page 18: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

agar tetap tenang dan rileks sedapat mungkin bidan tidak boleh

memaksakan pemilihan posisi yang diinginkan oleh ibu dalam

persalinannya. Sebaliknya, peranan bidan adalah untuk mendukung ibu

dalam pemilihan posisi apapun yang dipilihnya, menyarankan alternatif-

alternatif hanya apabila tindakan ibu tidak efektif atau membahayakan

bagi dirinya sendiri atau bagi bayinya. Bila ada anggota keluarga yang

hadir untuk melayani sebagai pendamping ibu, maka bidan bisa

menawarkan dukungan pada orang yang mendukung ibu tersebut.

Bidan memebritahu ibu bahwa ia tidak perlu terlentang terus

menerus dalam masa persalinanya. Jika ibu sudah semakin putus asa dan

merasa tidak nyaman, bidan bisa mengambil tindakan-tindakan yang

positif untuk merubah kebiasaan atau merubah setting tempat yang sudah

ditentukan (seperti misalnya menyarankan agar ibu berdiri atau berjalan-

jalan). Bidan harus memberikan suasana yang nyaman dan tidak

menunjukkan ekspresi yang terburu-buru, sambil memberikan kepastian

yang menyenangkan serta pujian lainnya.

Saat bidan memberikan dukungan fisik dan emosional dalam

persalinan, atau membantu keluarga untuk memberikan dukungan

persalinan., bidan tersebut harus melakukan semuanya itu dengan cara

yang bersifat sayang ibu meliputi:

Aman, sesuai evidence based, dan memberi sumbangan pada

keselamatan jiwa ibu.

Memungkinkan ibu merasa nyaman, aman, secara emosional serta

merasa didukung dan didengarkan.

Menghormati praktek-praktek budaya, keyakinan agama, dan

ibu/keluarganya sebagai pengambil keputusan.

Menggunakan cara pengobatan yang sederhana sebelum memakai

teknologi canggih.

Memastikan bahwa informasi yang diberikan adekuat serta dapat

dipahami ibu.

5. Pengurangan Rasa Nyeri

15

Page 19: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

Penny Simpkin menjelaskan cara-cara untuk mengurangi rasa sakit ini

ialah:

Mengurangi sakit di sumbernya

Memberikan rangsangan alternatif yang kuat

Mengurangi reaksi mental yang negatif, emosional, dan reaksi fisik ibu

terhadap rasa sakit.

Pendekatan-pendekatan untuk mengurangi rasa sakit, menurut Varney’s

Midwifery:

Adanya sesorang yang dapat mendukung dalam persalinan

Pengaturan posisi

Relaksasi dan latihan pernafasan

Istirahat dan privasi

Penjelasan mengenai proses/kemajuan/prosedur yang akan dilakukan

Asuhan diri

Sentuhan dan masase

Counterpressure untuk mengurangi tegangan pada ligament sacroiliaka

Pijatan ganda pada pinggul

Penekanan pada lutut

Kompres hangat dan kompres dingin

Berendam

Pengeluaran suara

Visualisasi dan pemusatan perhatian

Musik.

16

Page 20: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Persalinan didefinisiskan sebagai suatu proses pengeluaran hasil

konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke

dunia luar. Partus normal / partus biasa adalah proses bayi lahir melalui vagina

dengan letak belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat /

pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali

episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.

Persalinan akan berjalan lancar bila ada kerjasama antara pasien

dengan bidan penolong, serta alat-alat persalinan yang perlu dipersiapkan baik

oleh bidan maupun bagi pasien.

B. Saran

Agar persalinan ibu berjalan lancar dan tidak lagi perlu khawatir terhadap apa

dan bagaimana persiapan selama persalinan berjalan, tidak ada salahnya jika

jauh-jauh hari ibu sudah mempersiapkan kebutuhan persalinan.

17

Page 21: Makalah Asuhan Persalinan Normal Imel Persiapan Alat-Alat Untuk Persalinan

DAFTAR PUSTAKA

1. Mochtar Rustam, 2002, Sinopsis Obstetri Jilid I, Jakarta, EGC.

2. WHO, 1996. Perawatan dalam Kelahiran Normal

3. APN Revisi 2007

18