imel skripsi

43
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA WANITA PENGUSAHA DI KOTA KENDARI SKRIPSI OLEH MELIYANI SUSANTI 200 221 015 1

Upload: guest422d3e

Post on 08-Dec-2014

3.155 views

Category:

Technology


3 download

DESCRIPTION

Skripsis Unihalu

TRANSCRIPT

Page 1: Imel Skripsi

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA WANITA PENGUSAHA DI KOTA KENDARI

SKRIPSI

OLEH

MELIYANI SUSANTI

200 221 015

UNIVERSITAS HALUOLEOFAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

PROGRAM STUDI MANAJEMENKENDARI

2006

1

Page 2: Imel Skripsi

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi Oleh : Meliyani Susanti ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Kendari, …...........................2006

Pembimbing I ;

DR. Hj. Syamsiar Bachtiar, SE. M.Pd.

Nip. 131 781 814

Kendari, ............................2006

Pembimbing II

DR. Sudirman Zaid, SE. M. Si

NIP. 132 257 853

2

Page 3: Imel Skripsi

HANYA UNTUK

MAHASIS

Skripsi oleh MELIYANI SUSANTI. ini dipertahankan di depan dewan penguji pada

tanggal 11 Maret 2006, berdasarkan Surat Keputusan Dekan, Nomor :

326/SK/J29.1.12/PP/2006.

Dewan Penguji

1. ………………………………

H. IBNU HAJAR, SE.MS. (Ketua)

NIP. 131 475 185

2. ................................................

NASRUL, SE. M.Si. (Sekretaris / Anggota)

NIP. 132 300 786

3. .............................................

DR. SUDIRMAN ZAID, SE. MSi (Anggota)

NIP. 132 257 853

4. …………………………….

SALMA SALEH, SE. MSi. (Anggota)

NIP. 132 050 670

Mengetahui/Mengesahkan

Ketua Jurusan Manajemen

RAHMAT MADJID, SE. MS

NIP. 131 832 406

3

Page 4: Imel Skripsi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunian-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Wanita Pengusaha di Kota Kendari “.

Penulis skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, karena itu dengan segala bantuan dan arahan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis berterima kasih kepada Ibu DR. Hj. Syamsiar Bachtiar, SE., MPd dan Bapak DR. Sudirman Zaid, SE. M.Si, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Atas semua keberhasilan yang telah diarahkan oleh penulis, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :1. Bapak Prof. Ir. Mahmud Hamundu, M.Sc, selaku Rektor Universitas Haluoleo

Kendari.2. Bapak H. Halim, SE. MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo3. Bapak Rahmat Madjid, SE. MS, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi.4. Bapak DR. Sudirman Said, SE. MS, selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi.5. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf Fakultas Ekonomi yang telah

membantu penulis selama mengikuti perkuliahan.6. Orang tuaku, ayahanda tercinta L. Roimis, M.Pd dan Ibunda Minaria

(Almarhuma) yang telah memberikan doa dan restu serta bantuan moril kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan ini.

7. Teristimewa kepada my Small Familly, kak Mis, Kak Miur, Kak Fini, Misrad and Kak Inal beserta adik-adikku yang tersayang, terima kasih atas doa dam dukungannya.

8. Terima kasih buat yayangku “Zukir” yang tersayang yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku, Tutty, Anggun, Kia, Fito, Hana, Fitri Uthe, Kak Ansar, Imran serta Asrama Isa, terima kasih atas support dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Buat sepupuku yang tersayang, Yanti, Irma, Ira, Munar, Minar, Niar, Ningrat, Miming, Tuti Ery, Putri, makasih banyak atas dukungannya, ok.

Akhir kata, hanya Tuhan Yang Maha Esa yang akan membalas semua kebaikan kepada penulis, dan skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang.

ABSTRAK

MELIYANI SUSANTI, 200 221 015, Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Wanita Pengusaha di Kota Kendari, Skrispsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo Kendari, dibimbing oleh. DR. Hj. Syamsiar Bachtiar, SE.MPd dan DR. Sudirman Zaid, SE.MSi.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran motivasi

kerja dan produktivitas kerja serta untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja

4

Page 5: Imel Skripsi

terhadap produktivitas wanita pengusaha dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana.

Hasil penelitian diperoleh bahwa motivasi merupakan faktor penting dalam meningkatkan produktivitas wanita pengusaha dan menjadi kebutuhan dalam berkarya. Kebutuhan-kebutuhan yang tecakup dalam motivasi antara lain :a. Kebutuhan Psikologisb. Kebutuhan Rasa Aman.c. Kebutuhan Afeksi d. Kebutuhan Penghargaane. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Hasil analisis diperoleh bahwa motivasi kerja dari wanita pengusaha berpengaruh nyata (signifikan) terhadap produktivitas wanita pekerja.

Wanita pengusaha dapat melakukan kegiatan usaha dengan baik dan didukung oleh motivasi kerja dari wanita pengusaha yang menghasilkan keuntungan dan meningkatkan kelancaran usahanya

THE ABSTRACT

MELIYANI SUSANTI, 200 221 015, Motivation Influence Work By Productivity Of Women Enterprenur In Kendari City, Scrispty Management Moment of Econommy Faculty Haluoleo University, quided by. DR. Hj. Syamsiar Bachtiar, SE.MPd and DR. Sudirman Zaid, SE.MSi.This research was maked be aim to knowledge the peacture of work

motivation and productifity and so to knowledge for motivation influence work by productiviy of woman work with using the regresion analysis.

Result of research obtained that motivation represent important factor in improving entrepreneur woman productivity and become requirement in have masterpiece. Requirement which [is] tecakup in motivation for example :

a. Psikologis neddf. Security need.g. Afeksion need h. Appreciation needi. Aktualisasion Need

Result of analysis obtained that motivation work from entrepreneur woman have an effect on reality ( signifikan) to worker woman productivity. Entrepreneur woman can [do/conduct] business activity better and supported by motivation work from entrepreneur woman yielding advantage and improve its effort fluency

5

Page 6: Imel Skripsi

BAB IPENDAHULUAN

1.1.1 Latar BelakangPembangunan manusia Indonesia seutuhkan telah dijadikan momen

penting bagi bangsa Indonesia terutama dalam mengembangkan sumber daya manusia bagi pembangunan, dimana wanita mempunyai hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dengan pria dalam segala bidang kehidupan bangsa dan dalam segenap kegiatan pembangunan. Bertolak dari amanat GBHN ini, maka kedudukan wanita dalam masyarakat dan peranannya dalam pembagunan perlu terus ditingkatkan serta diarahkan, sehingga dapat meningkatkan partisipasinya dan sesuai dengan kodrat, harkat dan martabatnya dapat memberikan sumbangan yang sebesar-besarnya bagi pembangunan bangsa.

Potensi sumberdaya menusia berupa tenaga kerja wanita yang jumlahnya cukup banyak tersebut perlu dibina dan dikembangkan agar dapat memberikan sumbangan yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi dan pembangunan bidang lainnya secara nasional.

Pembangunan yang sedang kita galakkan sekarang ini merupakan upaya yang terencana dan dilaksanakan secara terpadu dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia dengan mengola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh negara secara bijaksana dan berkesinambungan sebagai landasan bagi tahapan pembangunan berikutnya.

Untuk meningkatkan keefektivitas pembinaan dan upaya peningkatan keselarasan tenaga kerja wanita, khususnya pada sektor informal sudah barang tentu sangat dibutuhkan ketersediaan informasi tentang kondisi dan permasalahan yang dihadapi oleh para wanita pekerja disektor informal. Untuk itu kajian mengenai berbagai aspek yang mempengaruhi aktivitas tenaga kerja wanita disektor informal sangat dibutuhkan.

Sejalan dengan dinamika pembangunan dewasa ini pembinaan dan pengembangan tenaga kerja, khususnya tenaga kerja wanita merupakan salah satu aspek penentu keberhasilan program pembangunan. Ditinjau dari sudut ekonomi, peranan tenaga kerja wanita tercermin pada kesediaan mereka untuk memasuki lapangan pekerjaan, baik sektor formal maupun informal.

Dalam pelaksanaan pembangunan, wanita merupakan mitra kerja pria yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan pria serta mempunyai peranan penting dalam keluarga. Dalam rangka peningkatan peranan wanita itu, maka wanita mempunyai peranan ganda yaitu peranan dalam pembangunan dan posisinya sebagai ibu rumah tangga. Upaya peningkatan peranan wanita sebagai mitra sejajar dengan pria dalam pembangunan berarti tanggung jawab wanita secara pribadi yang mandiri dalam lingkungan keluarga pemerintah dan masyarakat.

6

Page 7: Imel Skripsi

Wanita sebagai salah satu sumber daya manusia yang potensial dalam proses pembangunan itu diharapkan mampu mengambil bagian peran serta dan memberikan nilai tambah bagi kemajuan pembangunan. Oleh karena itu peranan wanita baik sebagai ibu rumah tangga maupun penggerak pembangunan tidak bisa diabaikan. Besarnya keterlibatan wanita dalam proses pembangunan dewasa ini sangat dibutuhkan terutama dalam era teknologi dan globalisasi dewasa ini. Keterlibatan wanita sebagai ibu rumah tangga diharapkan akan semakin tercipta pembinaan keluarga yang harmonis, damai dan sejahtera. Demikian pula halnya dengan ibu-ibu rumah tangga yang ada di Kota Kendari, dimana kebanyakan dari mereka ini telah memanfaatkan waktu luangnya untuk melakukan usaha produktif yang dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dan sekaligus membantu meningkatkan pandapatan suami.

Bekerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mecapai tujuan yang diharapkan, tanpa bekerja (melakukan kegiatan) kita tidak akan memperoleh sesuatu yang diharapkan bahkan diimpikan. Keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya sehari-hari diwujudkan dengan bekerja.

Manusia didalam bekerja melakukan suatu kegiatan didorong (dimotivasi) oleh beberapa hal, ada yang karena ingin mendapatkan uang ada yang karena ingin mendapatkan popularitas dan uang. Ada yang karena ingin mendapatkan pujian, ada yang karena ingin memperoleh kekayaan dan pangkat serta masih banyak lagi hal yang melatar belakangi seseorang untuk bekerja.

Pada sisi lain terdapat berbagai masalah yang perlu mendapat perhatian dalam rangka peningkatan produktivitas tenaga kerja terutama wanita, dimana berdasarkan data yang diperoleh menunjukan bahwa kondisi tenaga kerja wanita di Sulawesi Tenggara khususnya di Kota Kendari tidak luput dari masalah ketenaga kerjaan, dimana merupakan Ibu Kota Propinsi dengan berbagai pusat kegiatan baik di sektor informal maupun di sektor formal. Kegiatan yang sedangkan dikembangkan saat ini adalah kegiatan pada sektor informal.

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka penulis melakukan penelitian mengenai pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha di kota kendari.

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan pada judul penulisan ini dan uraian latar belakang yang

telah dikemukakan, maka permasalahan yang akan ditelaah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Bagaimana gambaran motivasi kerja dan gambaran produktivitas kerja.2. Adakah pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadap

produktivitas kerja wanita pengusaha di Kota Kendari ?1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah :

7

Page 8: Imel Skripsi

1. Untuk mengetahui gambaran motivasi kerja dan gambaran produktivitas kerja

2 Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja, terhadap poduktivitas kerja wanita pengusaha di kota Kendari.

1.4. Manfaat PenelitianAdapun manfaat penelitian ini antara lain :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pengambil kebijakan agar dapat membuat dalam rangkah meningkatkan produktivitas wanita pengusaha di Kota Kendari

2. Memberikan masukan yang berguna dalam memperkaya teori-teori perilaku individu, teori produktivitas, dan teori sumber daya manusia serta teori organisasi.

3. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pusat studi gender untuk pengembangan program peningkatan peranan wanita dalam semua aspek kehidupan.

4. Bagi pemerintah pusat diharapkan hasil temuan ini merupakan bahan masukan bagi penyusunan kebijakan pembangunan wanita karir pada umumnya.

1.5. Ruang Lingkup PenelitianRuang lingkup penelitian ini dibatasi pada pengaruh motivasi terhadap

produktivitas hasil kerja wanita pengusaha di kota Kendari.

8

Page 9: Imel Skripsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmita (2001) dengan judul Pengaruh Motivasi kerja karyawan dalam meningkatkan produktivitas kerja di PT. Rante Mario Kota Makassar, menunjukkan bahwa motivasi yang diberikan pada pimpinan sangat bepengaruh terhadap peningkatan kerja karyawan.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Iriyanto (1999) dengan judul Pengaruh motivasi kerja terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai pada PT. PLN (Persero) wilayah VIII cabang Bau-Bau menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai di perusahaan tersebut.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Satriani (2002) dengan judul Fungsi Motivasi Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Kendari. Menunjukkan bahwa disiplin pegawai negeri diinvestasi tersebut mengalami peningkatan karena adanya motivasi yang diberikan oleh atasan kepada bawahannya.

2.2. Pengertian WanitaPentingnya peranan wanita baik dalam pengembangan keluarga

maupun bangsa dan banyaknya atau besarnya kendala yang dihadapi oleh wanita, maka sejak tahun 1993 telah dicanangkan suatu strategi pembangunan nasional yang mengharuskan adanya upaya peningkatan peranan wanita, di dalam TAP MPR (1993: 101 – 102) digariskan bahwa: a. Wanita baik sebagai warga negara maupun sebagai sumberdaya insani

pembangunan di segala bidang. Pembinaan peranan wanita sebagai mitra sejajar pria ditunjukkan untuk meningkatkan aktif dalam kegiatan pembangunan.

b.Kemampuan wanita perlu lebih dikembangkan melalui peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, ketrampilan serta teknologi serta ketahanan mental dan spritual agar dapat lebih memanfaatkan kesempatan aktif disegala bidang kemampuan

c. Peranan wanita dalam pembangunan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan perlu terus ditingkatkan.

d.Untuk memenuhi kebutuhan yang makin menignkat akan tenaga terampil dalam pembangunan, tenaga kerja wanita diperlukan di berbagai lapangan pekerjaan.

Wanita dan perempuan dalam arti yang sempit mempunyai makna sama dalam arti luas, kedua istilah tersebut mempunyai makna yang berbeda.

Istilah wanita menunjukkan kepada kehalusan sifat, karakter, tingkah laku, budi pekerti, keadaan fisik maupun psikologis yang dimiliki oleh setiap individu perempuan yang bebeda dari yang dimiliki oleh kaum/golongan laki-laki.

Mengenai peran ganda yang dijalankan oleh kaum wanita, Munandar (1983 : 47) mengatakan bahwa sebagai seorang wanita mempunyai peran dalam keluarga sebagai pengurus rumah tangga, ini semua dirasakan sebagai

9

Page 10: Imel Skripsi

tugas utama dari seorang wanita yang telah menikah. Namun demikian, dalam kehidupan modern dalam masa pembangunan saat ini, wanita dituntut dan sering bemotivasi untuk memberikan sumbangan lebih dari itu, tidak saja terbatas pada pelayanan suami, perawatan anak dan urusan rumah tangga.

Sesungguhnya peran ganda wanita, terutama bagi orang yang telah menikah lebih ditentukan oleh faktor keinginan diri sendiri untuk bekerja di luar rumah demi mengatasi keadaan ekonomi rumah tangga yang sering kurang menggembirakan sehingga mendorong mereka untuk mencari kegiatan yang dapat menambah penghasilan keluarga.2.2.1.Konsep Karir dan Wanita Pengusaha

Pengertian mengenai wanita pengusaha masih belum paten antara satu ahli dengan ahli lain. Pengertian tersebut sama, yang membedakan hanya kajian dari bidangnya masing-masing.

Seperti dalam kamus bahasa Indonesia karangan Purwadarminta yang menyatakan bahwa karir adalah perkembangan dan kemajuan dalam suatu pekerjaan atau jabatan (1986:328). Selanjutnya Wiratmo dan Triana memberikan batasan tentang karir yang menyatakan bahwa karir adalah pekerjaan yang memberikan komitmen yang besar dalam jangka panjang menuju suatu kedudukan yang semakin tinggi (1992:30).

Dari kedua pendapat diatas, dapatlah disimpulkan bahwa karir biasanya banyak menuntut persiapan mental kerja yang memerlukan persyaratan-persyaratan khusus. Sedangkan menurut Wifman bahwa wanita pengusaha yaitu wanita yang melakukan pekerjaan rumah tangga sekaligus di luar rumah tangga secara penuh (1989:24).

Bertolak dari pendapat tersebut, maka yang dimaksud dengan wanita pengusaha dalam penelitian ini adalah wanita yang bekerja dalam bidang profesinya baik sebagai Pegawai Negeri Sipil maupun sebagai karyawan swasta atau wiraswasta yang dapat memberikan harapan untuk maju tanpa melupakan tugas dan tanggung jawabnya.

2.2.2.Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Wanita Untuk BekerjaPada umumnya parameter yang digunakan untuk melihat sumbangsih

wanita dalam pembangunan biasanya bukanlah dilihat dari beberapa banyak penghasilan wanita setiap harinya atau bulannya disamping pendapatan suami, tetapi bagaimana peran wanita dalam mengurus rumah tangganya. Angka penilaian itu telah mendorong keterlibatan wanita dalam proses produksi dan menjadi ukuran bahwa wanita telah banyak terlibat.

Pudjiwati Sajoyo (1985:87) wanita berusaha memperoleh (bekerja) bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara lain adanya kemauan wanita untuk mandiri di bidang ekonomi yaitu berusaha membiayai kebutuhan hidupnya dan mungkin juga kebutuhan orang lain yang menjadi tanggungannya dengan penghasilan sendiri. Adanya kebutuhan untuk memenuhi pengasilan keluarga disamping suami, istri juga bekerja untuk meningkatkan penghasilan keluarga. Kemungkinan lain adalah makin luasnya kesempatan kerja wanita antara lain tumbuhnya industri kerajinan tangan dan industri lainnya yang dilakukan oleh kaum wanita.

Berdasarkan pada uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang mendorong wanita untuk melakukan pekerjaan produktif adalah

10

Page 11: Imel Skripsi

keinginan untuk hidup mandiri, adanya tanggungan keluarga, dan keinginan untuk memperbesar penghasilan keluarga disamping penghasilan suami. Oleh sebab itu, saat ini wanita dalam berbagai aspek kehidupan tidak dapat diabaikan.

Selain itu faktor-faktor yang mendorong wanita untuk bekerja dikemukakan oleh S.C.Utami Munandar (1985) adalah :1. untuk menambah penghasilan keluarga 2. untuk ekonomi tidak tergantung pada suaminya 3. untuk menghindari kebosanan dan untuk mengisi waktu kosong4. karena ketidakpuasan dalam pernikahan5. karena mempunyai minat atau keahlian tertentu yang ingin dimanfaatkan6. Untuk memeperoleh status 7. Untuk pengembangan diri

Dari beberapa alasan diatas yang menyebabkan wanita untuk bekerja, dengan sendirinya keputusan tesebut akan mempunyai dampak terhadap keluarga suaminya, anak-anaknya, maupun terhadap rumah tangganya. Dampak tersebut dapat bersifat menguntungkan atau merugikan.

2.2.3.Wanita Dalam Aktivitas Ekonomi

Secara umum aktivitas dapat diartikan sebagai kegiatan atau aktifan dimana setiap individu atau kelompok baik secara langsung maupun tidak langsung ikut terlibat didalamnya.

Keikutsertaan kaum wanita dalam sutau kegiatan tidak terlepas dari motivasi wanita itu sendiri. Menurut Kardinan Rustam (1990) mengatakan bahwa motivasi wanita untuk aktif dalam berbagai kegiatan adalah merupakan bentuk pengembangan diri, hasrat untuk bebuat sesuatu yang bermanfaat serta mengisi waktu luang.

Mengorganisasi sesama aktivitas wanita tidaka pernah menjadi pemikiran mereka dan disebutkan diluar kemampuan untuk mewujudkannya. Bagi mereka tercapainya tujuan untuk memperoleh nafkah tanpa meninggalkan urusan rumah tangga adalah cukup besar pegorbanannya.

Masalah aktivitas ekonomi wanita antara lain dipengaruhi oleh peningkatan angkatan kerja tidak seimbang dengan peluang kerja baru.

2.3. Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi merupakan unsur penting yang harus dimiliki oleh setiap orang terdapat tiga bagian utama dalam unsur motivasi adalah : fungsi pendorong kemampuan, usaha dan keinginan. Kemampuan adalah kapasitas yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan suatu pekerjaan. Usaha adalah waktu, energi, gerak yang dikeluarkan atau menyelesaikan sutau pekerjaan. Sedangkan keinginan adalah harapan, kemauan, dorongan hati, desakan atau pencapaian sesuatu sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi berfungsi sebagai pendorong, penentuan cara penyelesaian.

Agar lebih jelas rumusan tentang motivasi yang ada kaitannya dengan pencapaian tujuan dalam organisasi, menurut Mockiat dalam Matutina D.C.dkk (1992) mengemukakan bahwa motivasi adalah : (1) perasaan atau keinginan yang sangat mempengaruhi kemauan seseorang, sehingga individu di dorong

11

Page 12: Imel Skripsi

untuk bertindak : (2) pengaruh kekuatan–kekuatan yang menimbulkan kelakuan; (3) proses dalam menentukan gerakan atau tingkah laku individu kepada tujuan –tujuan.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut diatas, maka ditarik kesimpulan bahwa motivasi merupakan dorongan dari dalam (diri sendiri) atau internatition dan merupakan latar belakang yang mendasari perilaku individu, serta merupakan hal yang menyebabkan dan menyalurkan keinginan pegawai terhadap keberadaan pegawai , sehingga karyawan tersebut merasa berguna dan penting.

Indikator motivasi kerja ada 5 (lima) kebutuhan dasar manusia yang merupakan motivasi dalam melakukan pekerjaan adalah :a. Kebutuhan psikologis dapat dilukiskan oleh perasaan lapar dan dahaga.

Pemuasan kebutuhan demikian diperlukan untuk mempertahankan kehidupan. Apabila sudah dipenuhi, maka mereka berfungsi sebagai motivator utama.

b. Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan tingkat kedua terdiri dari kebutuhan akan pakaian, perumahan dan lingkungan yang memiliki pola yang dapat diramalkan seperti kepastian pekerjaan, pensiun dan asuransi.

c. Kebutuhan akan afeksi, didalamnya termasuk kebutuhan untuk tergolong kepada kelompok, tertentu untuk menjadi anggota kelompok yang diperlukan (baik kelompok keluarga maupun kelompok kerja).

d. Kebutuhan akan penghargaan, dicerminkan oleh kebutuhan akan respek akan diri sendiri, prestasi dan pengakuan dari pihak lain.

e. Kebutuhan akan aktualisasi diri sendiri, kebutuhan demikian merupakan kebutuhan terakhir pada hirarki kebutuhan – kebutuhan dan ia merupakan realisasi lengkap pada potensi secara penuh.Melayu S.P Hasibuan (1996).

2.4. Motivasi Kerja Bagi WanitaPada umumnya parameter yang digunkan untuk melihat sumbangsih

wanita dalam pembangunan biasanya bukanlah dilihat dari beberapa banyak penghasilan wanita setiap harinya dalam sebulan disamping pendapatan suami, tetapi juga bagaimana peran wanita dalam mengurus rumah tangganya. Agaknya penilaian itu terlalu mendorong keterlibatan wanita dalam proses produksi dan menjadi ukuran bahwa wanita telah banyak terlibat.

Sajogyo (1985) menyatakan bahwa motivasi wanita bekerja bisa disebabkan berbagai hal,antara lain adanya kemauan wanita untuk mandiri di bidang ekonomi yaitu berusaha membiayai kebutuhan untuk menambah penghasilam sendiri. Adanya kebutuhan untuk menambah penghasailan keluarga di samping suami, isteri bekerja untuk meningkatkan penghasilan keluarga, kemungkinan antara lain tumbuhnya industri rumah tangga yang dilakukan oleh kaum wanita.

Berdasarkan pada uraian ini maka dapat dikatakan bahwa motivasi wanita untuk bekerja dalam melakukan pekerjaan produktif adalah keinginan untuk hidup mandiri, adanya tanggungan keluarga dan keinginan untuk memperbesar penghasilan suami. Oleh sebab itu peran tenaga kerja wanita dalam berbagai aspek kehidupan tidak dapat diabaikan.

12

Page 13: Imel Skripsi

Menurut Soetarti (1991) motivasi wanita untuk bekerja adalah karena alasan ingin membantu suami dan kondisi itu sudah ditemui dalam kehidupan kita sehari-hari dan sikap seperti itu pula masih dianut oleh masyarakat bawah.

Dari beberapa alasan diatas yang memotivasi wanita untuk bekerja, maka dengan sendirinya keputusan tersebut akan mempunyai dampak terhadap keluarganya, terhadap suaminya, anaknya, maupun terhadap rumah tanggannya, dampak tersebut dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan.

Suatu pengkajian tentang wanita dan kerja perlu di hubungkan dengan keadaan masyarakat pada umumnya, karena peranan wanita di lapangan pekerjaan sangat di pengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan masyarakat di samping nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Peranan wanita di bidang pekerjaan berlainan dalam masyarakat agraris dan masyarakat yang menuju kearah inudustrialisasi ataupun dalam masyarakat yang sepenuhnya berindustri, karena tenaga kerja yang di perlukan masing-masing fase itu berbeda-beda. Dan nilai-nilai dalam masyratakat apakah wanita di anggap sewajarnya melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak berkaitan dengan urusan rumah tangga, juga menentukan perannya.

Wanita memang berbeda dengan pria. Dari segi biologis, perbedaan antara wanita dan pria menjadi dasar gaya hidup masing-masing, menurut Sapto dan Noerhajati Soripto (1991) konsep atau pengertian kepriaan dan kewanitaan sangat bervariasi dalam lingkungan sosial budaya. Dalam budaya tradisional kita, seorang pria harus kuat dan berani, sedangkan seorang wanita lemah lembut dan independen. Wanita lebih bersifat sosial, lebih sugestif, lebih renda daripada pria. Wanita lebih di pengaruhi oleh faktor keturunannya, sedangkan pria oleh faktor lingkungan. Pria lebih analistis, lebih muda menangkap stimulus secara visual.

Dengan keadaan tersebut, tidak jarang wanita berkarya memilih tidak terlalu mengejar karir, karena khawatir akan melantarkan rumah tangganya, berpisah dengan keluarganya atau bahkan agar tidak melampaui karir atau jabatan sang suami.

Sukanti Suryochondro (1990) gejala wanita berkarya tidak hanya terdapat di golongan berpenghasilan rendah atau menengah tetapi juga di golongan atas. Sering di katakan bahwa mereka dari golongan berpenghasilan rendah berkarya untuk menambah penghasilan keluarga tetapi mereka dari golongan berpenghasilan lebih tinggi berkarya agar dapat mengembangkan dirinya. Mereka adalah yang berkesempatan memperoleh pendidikan yang lebih banyak. Pendidikan menimbulkan kesadaran bahwa manusia wajib mengembangkan bakatnya.

2.5. Produktivitas

2.5.1.Pengertian ProduktivitasPerkataan produktivitas bukan merupakan hal yang baru karena sejak

tahun 1996 sudah menjadi kajian yang menarik untuk didiskusikan oleh para ahli dan pakar kemudian melahirkan berbagai teori tentang produktivitas, untuk lebih jelasnya, maka berikut ini akan dikemukakan beberapa konsep produktivitas.

13

Page 14: Imel Skripsi

Menurut Mucdharsyah Sinungan (1995) mengatakan bahwa secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang atau jasa) dengan masukannya yang sebenarnya. Misalnya pada produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif suatu perbandingan antara hasil keluaran dan hasil masukan atau output : input, masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dengan kesatuan fisik, bentuk dan nilai.

Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang dan jasa. Produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber yang memproduksi barang-barang.

Selanjutnya L. Greenberg mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran dalam waktu tertentu dibagi totalitas masukan selam peride tersebut.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Cosmos Batubara (1998), menyatakan bahwa produktivitas mengandung konsep relatif atau perbandingan, yaitu perbandingan antara keluaran (output) dan masukan ( input). Produksi dan produktivitas mempunyai pengertian yang berbeda.

2.5.2.Indikator Produktivitas Dalam pengukuran produktivitas pada umumnya didasarkan atas

pengukuran/analisis faktor-faktor keluaran (output) sesuai dengan tujuan produktivitas itu sendiri.

Pengukuran produktivitas dengan menggunakan model engenering, dipersyaratkan bahwa faktor yang harus diukur produktivitasnya harus mempunyai standar yang dijadikan sebagai tolak ukur tujuan pengukuran itu sendiri.

Menurut Muchadarsyah Sinungan (1987) secara matemtis dalam rangka peningkatan produktivitas dapat ditempuh dengan beberapa cara sebagai berikut : 1. Dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit, diperoleh jumlah

produksi yang sama2. Dengan menggunakan sumber daya yang sedikit diperoleh hasil produksi

yang banyak3. Dengan menggunakan sumberdaya yang sama, diperoleh hasil produksi

yang lebih banyak 4. Dengan menggunakan sumber daya yang lebih banyak diperoleh hasil

produksi yang jauh lebih banyak. Dewan Produktivitas Nasional yang dikutip oleh Ravianto (1989 : 280)

memberikan rumusasn produktivitas sebagai berikut :1. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang memiliki

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

2. Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan.

3. Produksi dan Produktivitas merupakan dua pengertian yang berbeda. Peningkatan produksi menunjukkan pertambahan hasil yang dicapai, sedangkan peningkatan pertambahan hasil dan perbaikan cara pencapaian

14

Page 15: Imel Skripsi

peroduksi tersebut. Peningkatan produksi tidak selalu disebabkan oleh peningkatan produktivitas tetap ataupun turun.

4. Peningkatan produktivitas dapat dilihat dari tiga bentuk :- Jumlah produksi meningkat dengan menggunakan sumber daya yang

kurang- Jumlah produksi yang sama atau meningkat dicapai dengan

menggunakan sumber daya yang kurang- Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan

sumber daya yang relatif kecil.5. Sumber daya manusia memegang peranan yang utama dalam peningkatan

produktivitas, karena alat produksi dan teknologi pada hakekatnya merupakan hasil karya manusia

6. Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu.

7. Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor lainnya seperti :- Pendidikan- Keterampilan- Disiplin- Sikap dan etos kerja- Motivasi - Dan lain-lain

Dewasa ini di dunia, berkembang pengertian produktivitas yang lebih manusiawi yang pada umumnya telah meninggalkan pengertian-pengertian tradisional yang semata-mata ditujukan untuk meningkatkan produksi atau ekonomi saja. Pengertian produktivitas yang lebih manusiawi tersebut dikemukakan oleh beberapa sumber sebagai berikut :

Sabuorin : memberikan rumusan produktivitas total secara tradisional sebagai ratio dari apa yang dihasilkan (Output) terhadap seluruh apa yang digunakan memperoleh hasil tersebut.

Paul, mengemukakan bahwa definisi produktivitas secara sederhana sebagai hubungan antara kualitas yang dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu, secara umum ratio antara kepuasan, kebutuhan dan pengorbanan yang dilakukan.

Warnis, Wiley dan Sons ; menyatakan bahwa produktivitas mencakup dua konsep dasar yaitu daya guna (efisiensi) dan hasil guna (efektivitas). Daya guna menggambarkan tingkat sumber daya manusia, dana dan alam yang diperlukan untuk mengusahakan hasil tertentu, sedangkan hasil guna menggambarkan akibat dan kualitas dari hasil yang diusahakan.

Mali, Wiley dan Sons ; menyatakan bahwa untuk menentukan produktivitas, orang harus mempersoalkan dua hal yaitu : apakah hasil guna atau efektivitas dan sumber-sumber yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut (pertanyaan ini menyangkut daya guna atau efisien). Hasil guna dihubungkan dengan hasil, sedangkan daya guna dihubungkan dengan pemanfaatan sumber-sumber (Syarif, 1991).

15

Page 16: Imel Skripsi

2.5.3.Hubungan Motivasi Dengan Produktifitas Motivasi Menurut Duncan dalam, Mathias (1985) adalah suatu usaha

sadar untuk mempengaruhi prilaku individu seseorang agar mengarahkan ketercepatan tujuan, pada hakikatnya motif merupakan terminology umum yang memberikan makna daya dorong, keinginan, kebutuhan dan kemauan. Sehingga sesungguhnya motif dan kebutuhan tersebut merupakan penyebab yang mendasari prilaku seseorang. Prilaku yang timbul pada diri seseorang atau bawahan dalam kerangka motivasi sebagai konsep manajemen, di dorong adanya kebutuhan, seseorang untuk berprilaku, dan sikap prilaku seseorang selalu berorientasi pada tujuan, terpenuhinya kebutuhan yang di inginkan atau berbuat sesuatu.

Micthell dan Larson (1987) mengatakan bahwa unjuk kerja yang baik dapat di pengaruhi oleh kecekapan dan motivasi. Mereka menjelaskan bahwa kecakapan tanpa motivasi, atau motivasi tanpa kecakapan, keduanya tidak dapat menghasilkan output yang tinggi. Pendekatan kontinegasi (Contingency apprach) yang merupakan gabungan dari berbagai pendekatan lain pada hakikatnya unjuk kerja akan tergantung kepada adanya perpaduan yang tepat antara individu dan pekerjaannya. Jadi untuk mencapai produktivitas yang maksimal, organisasi harus menjamin di pilihnya orang yang tepat dengan pekerjaannya yang tepat, disertai dengan kondisi yang memungkinkan mereka bekerja secara optimal.

Produktivitas dari sudut potensi pribadi seseorang dengan mengatakan bahwa orang yang produktif adalah orang yang dapat memberikan sumbangan yang nyata dan berarti bagi lingkungan yang sekitarnya. Imajinatif dan inovatif dalam mendekati persoalan hidupnya serta mempunyai kepandaian (kreatif) dalam mencapai tujuan hidupnya. Micthell dan Larson (1987) orang yang mampu mengaktualisasikan dirinya akan mempengauhi produktivitas kerja yang di hasilkannya.

2.5.4.Pengukuran Produktivitas

Menurut Sayarif ( 1991) produktivitas merupakan perbadingan antara keluaran (output) dengan sumber-sumber yang digunakan (input) yang diformulasikan sebagai berikut :

Ukuran output dapat dinyatakan dalam bentuk : Jumlah satuan fisik produksi/jasa Nilai Rupiah produksi/jasa Nilai tambah Jumlah pekerjaan Jumlah laba kotor

Sedangkan untuk pengukuran input dapat dinyatakan dalam bentuk antara lain : Jumlah waktu Jumlah tenaga kerja Jumlah jam kerja (man hour )

16

Page 17: Imel Skripsi

Jumlah biaya tenaga kerja Jumlah jam mesin Jumlah biaya penyusutan dan perawatan mesin Jumlah material Jumlah luas tanah

Pengukuran produktivitas bertujuan untuk membandingkan hasil-hasil : Pertambahan produksi dari waktu ke waktu Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu Pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu Jumlah hasil sendiri dengan orang lain Komponen prestasi utama sendiri dengan komponen prestasi orang.

2.5.5.Peningkatan ProduktivitasBentuk-bentuk peningkatan produktivitas menurut Kusriyanto (1993)

dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok :1. Pengurangan sedikit sumber daya untuk memperoleh jumlah produksi yang

sama2. Pengurangan sumber daya sekedarnya untuk memperoleh jumlah produksi

yang lebih besar3. Penggunaan jumlah sumber daya yang sama untuk memperoleh jumlah

produksi yang lebih besar4. Penggunaan jumlah sumber daya yang lebih besar untuk memperoleh

jumlah produksi yang lebih besar lagi.Sedangkan metode-metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan

produktivitas menurut Handoko ( 1991) adalah sebagai berikut :1. Perbaikan – perbaikan produksi dan proses2. Perbaikan – perbaikan pekerjaan3. Metode – metode motivasi karyawan4. Perubahan organisasi.

2.6. Kerangka PikirSalah satu faktor wanita pengusaha bekerja adalah untuk meningkatkan

kemampuan atau bentuk pengembangan diri. Kemampuan atau bentuk pengembangan diri yang ada dalam diri wanita pengusaha didorong oleh adanya satu motivasi sehingga mereka terdorong untuk bekerja.

Motivasi adalah dorongan yang timbul dari diri seseorang untuk bertindak berbuat atau melakukan sesuatu dalam pemenuhan kebutuhannya. Jika motivasi seseorang untuk mencapai suatu tujuan semakin tinggi maka semakin tinggi pula usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Motivasi meliputi berbagai aspek yaitu terpenuhinya kebutuhan fisiologis, keamanan kerja, sosial, penghargaan, aktualisasi diri. Jadi untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja dapat dilihat pada skema berikut :

Skema 1

17

Page 18: Imel Skripsi

Kerangka Pikir

2.7. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris, maka hipotesis penelitian adalah : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha di Kota Kendari.

18

Wanita Pengusaha

Motivasi KerjaIndikatornya : Kebutuhan Psikologis Kebutuhan Rasa aman Kebutuhan Afeksi Kebutuhan Penghargaan Kebutuhan aktualisasi diri

sendiri

Produktivitas hasil kerja Indikatornya Output yang dihasilkan

(penghasilan/pendapatan)

Alat Analisis Deskriptif Regresi Linier Sederhana

Berpengaruh/tidak berpengaruh

Page 19: Imel Skripsi

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1Lokasi PenelitianLokasi penelitian ini dipusatkan di Kota Kendari, objek penelitian adalah

wanita pengusaha di Kota Kendari3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1.PopulasiPopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita pengusaha

yang berjumlah 200 orang di Kota Kendari3.2.2.Sampel

Sampel dalam penelitian penarikan sampel diambil keseluruhan populasi sebesar 50 orang dari jumlah populasi. Sampel ditentukan dengan menggunakan purposive sampling.

3.3. Instrumen PenelitianInstrumen angket berupa daftar isian untuk mengumpulkan data

produktivitas hasil kerja. Instrumen berupa angket skala likert untuk mengumpulkan data motivasi kerja.

3.3. Teknik Pengumpulan Data1. Observasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan pencarian data dengan

data kongkrit melalui pengamatan secara langsung di lapangan 2. Angket yaitu, pengumpulan data dengan cara mengedarkan daftar

pertanyaan kepada wanita pengusaha yang telah dipilih sebagai responden3. Interview yaitu wawancara langsung kepada responden.

3.4. Analisis Dataa. Untuk menjawab permasalahan yang ada, maka peralatan analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana Y = a + bx + e ( Sumber : Supranto J. 1984 ; 244)disesuaikan dengan penelitian ini, menjadi :y = Produktivitas hasil kerja (diukur dari total skor penelitian etos kerja)x = Motivasi (diukur dari total skor penelitian etos kerja)a = Bilangan konstanb = Koefisien regresi e = Simpangan baku

3.5. Definisi OperasionalPada bagian ini akan dijelaskan pengertian batasan operasional

mengenai variabel-veriabel yang diukur untuk digunakan dalam penelitian. variabel-variabel tersebut adalah :

1. Motivasi kerja adalah tinggi rendahnya keinginan atau dorongan wanita pengusaha untuk melakukan pekerjaan dalam memenuhi kebutuhannya. Indikator motivasi kerja adalah terpenuhinya kebutuhan psikologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan afeksi, kebutuhan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri., diukur dengan skala likert untuk kategori tinggi diberik skor 5 dan terendah diberi skor 1.

2. Motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin di capai oleh wanita pengusaha dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya.

3. Produktivitas wanita pengusaha adalah output yang dihasilkan oleh wanita pengusaha dalam kegiatan usahanya dengan motivasi kerja yang dimiliki. Variabel ini diukur dengan skala likert 1 – 5.

19

Page 20: Imel Skripsi

4. Pengukuran produktivitas kerja adalah pengukuran hasil kerja yang diperoleh dari output yang dihasilkan berdasarkan motivasi kerja wanita pengusaha, diukur dengan skala likert 1 – 5.

20

Page 21: Imel Skripsi

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian4.1.1. Letak Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Kendari yang secara administratif dikelilingi dan berbatasan dengan Kecamatan-Kecamatan dari Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Selatan serta laut Banda, dengan batas sebagai berikut :a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia, Kabupaten Konaweb. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo dan Kecamatan

Konda, Kabupaten Konawe dan Konawe Selatanc. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ranomeeto dan Kecamatan

Sampara, Kabupaten Konawe dan Konawe Selatand. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Kendari dan Laut Banda.

Batasan wilayah ini merupakan lingkungan pemerintahan Kota Kendari dalam meningkatkan sumber daya yang ada di dalamnya seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya lainnya yang sinergi dalam menunjang perekonomian masyarakat di Kota Kendari.

Letak wilayah Kota Kendari akan memberikan dukungan kepada wanita pengusaha dalam melakukan aktivitasnya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dalam kegiatannya di Kota Kendari, sehingga akan mengarahkan penelitian ini mengemukakan pengaruh dari motivasi terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha.4.1.2.Geografis dan Luas Wilayah

Kondisi luas wilayah Kota Kendari sampai pada tahun 2004, Administrasi Kota Kendari terbagi dalam 6 Kecamatan, dengan 51 Kelurahan. Wilayah Kota Kendari terletak di jasirah Tenggara Pulau Sulawesi dengan posisi geografis berada pada bagian selatan khatulistiwa pada posisi 3º00’ - 4º25’ Lintang Selatan dan 121º73’ - 123º15’ Bujur Timur. Luas daratan Kota Kendari 295,28 km² atau 0,70 % dari luas keseluruhan daratan Provinsi Sulawesi Tenggara Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa luas wilayah Kota Kendari disajikan pada tabel 1.Tabel.. 1. Luas wilayah Kota Kendari menurut Kecamatan, Tahun 2004

No. Kecamatan L u a skm² %

1.2.3.4.5.6.

M a n d o n g aP o a s i aK e n d a r i B a r u g aA b e l iKendari Barat

119,6864,5116,758,95

67,2518,75

40,4521,805,663,02

22,736,34

J u m l a h 295,89 100Sumber Data : Kantor BPS Kota Kendari, (Data Diolah, 2005)

Tabel di atas, tampak bahwa luas wilayah Kota Kendari 295,89 km2. yang terdiri dari Kecamatan Mandonga dengan luas 119,69 km2 sebagai wilayah yang terluas sedangkan wilayah kecamatan Baruga hanya seluas 8,95 km2 atau 3,02 persen dari luas Kota Kendari. Selain itu luas wilayah Kecamatan Poasia 64,51 km2 atau 21,80 persen. Luas Kecamatan Kendari 16,75 km2 atau 5,66 persen, luas Kecamatan Abeli 67,25 km2 atau 22,73 persen sedangkan luas Kecamatan Kendari Barat 18,75 km2, atau 6,34 persen.

21

Page 22: Imel Skripsi

4.1.3.Topografi dan IklimKota Kendari berada pada ketinggian 2 – 5 meter diatas permukaan

laut, dengan kemiringan lahan sebagian besar 0 sampai 2 %. Sebagian besar wilayah Kota Kendari merupakan dataran rendah namun pada sisi Utara dan Barat terdapat perbukitan dengan kemiringan lebih dari 30 %.

Iklim di Kota Kendari dipengaruhi oleh curah hujan yang rata-rata 1.745,5 sampai 2.995,5 mm pertahun dengan rata-rata 123,4 hari hujan dalam setahun. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Mei dan paling sedikit terjadi pada bulan Agustus. Suhu harian rata-rata berdasarkan laporan stasiun pangkalan Wolter Monginsidi, Kendari berkisar antara 23º C sampai 32 º C, dengan suhu rata-rata 27,5 º C. Tekanan udara rata-rata 1.009,8 milibar dan kecepatan angin mencapai 8 m/detik, dengan tingkat kelembapan udara rata-rata 84 %.4.1.4.Demografi

Demografi Kota Kendari menggambarkan kondisi penduduk yang sampai pada tahun 2004, penduduk Kota Kendari sebanyak 221.723 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk antara tahun 2001 dan 2004 sebesar 5,98 % / tahun. Persebaran penduduk Kota Kendari saat ini terpusat di Kecamatan Mandonga dan Kecamatan Baruga, sehingga menimbulkan dampak perkembangan aktivitas ekonomi baru pada kedua kawasan tersebut. Kondisi demografi dapat disajikan pada tabel berikut : Tabel 2 : Penduduk Kota Kendari berdasarkan Kecamatan Tahun 2004

No. KecamatanTahun

2001 2002 2003 2004

1.2.3.4.5.6.

MandongaP o a s i aK e n d a r iB a r u g aA b e l iKendari Barat

97.81343.94458.717---

45.92648.62758.65951.117--

48.61349.63158.94152.032--

53.42731.98622.64056.29218.00039.378

Jumlah 200.474

204.239

209.217

221.723

Sumber Data : Kantor BPS Kota Kendari, (Data Diolah Tahun 2005)Tabel di atas, tampak bahwa penduduk Kota Kendari pada tahun 2001

berjumlah 200.474 jiwa yang berada pada Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari dan Kecamatan Poasia. Pada tahun 2002 jumlah penduduk Kota Kendari sebanyak 204.239 jiwa yang berada pada Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari dan Kecamatan Poasia serta Kecamatan Baruga, tahun 2003 jumlah penduduk sebanyak 209.217 jiwa yang berada pada Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari dan Kecamatan Poasia serta Kecamatan Baruga, sedangkan pada tahun 2004 jumlah penduduk Kota Kendari sebanyak 221.723 jiwa yang tersebar di Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari, Kecamatan Poasia, Kecamatan Baruga, Kecamatan Kendari Barat dan Kecamatan Abeli.

22

Page 23: Imel Skripsi

Kepadatan penduduk berkaitan dengan jumlah wanita pengusaha yang akan diteliti lebih lanjut untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini. Selain itu wanita pengusaha yang diteliti, tersebar di 6 Kecamatan yang ada di Kota Kendari. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa jumlah wanita pengusaha di Kota Kendari mencapai 200 jiwa dan menjalankan usaha dalam berbagai bidang. Adapun penyebaran wanita pengusaha di Kota Kendari menurut Kecamatan dapat disajikan pada tabel berikut :

Tabel 3. Jumlah Wanita Pengusaha menurut Kecamatan, Tahun 2004 No. Kecamatan Wanita Pengusaha

Jumlah %1.2.3.4.5.6.

M a n d o n g aP o a s i aK e n d a r i B a r u g aA b e l iKendari Barat

521843242637

26,009,00

21,5012,0013,0018,50

J u m l a h 200 100Sumber Data : Kantor BPS Kota Kendari, (Data diolah, 2005)

Tabel di atas, tampak bahwa wanita pengusaha yang berada di Kota Kendari sebagian besar berada di Kecamatan Mandongo sebanyak 52 jiwa atau 26,00 persen, di Kecamatan Poasia 9,00 persen, di Kecamatan Kendari 21,50 persen, di Kecamatan Baruga 12,00 persen, di Kecamatan Abeli 13,00 persen, dengan di Kecamatan Kendari banyak sebanyak 18,50 persen dari jumlah wanita pengusaha di Kota Kendari.

4.2. Karakteristik RespondenPenelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja

terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha di Kota Kendari menggunakan responden sebanyak 50 orang dengan karakteristik yang dapat dijelaskan sebagai berikut :4.2.1. Tingkat Usia

Tingkat usia responden yang dikaji dalam penelitian ini mempunyai kaitan terhadap produktivitas wanita pengusaha. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa wanita pengusaha di Kota Kendari mempunyai tingkat usia yang disajikan pada tabel berikut :Tabel 4. Karakteristik Wanita Pengusaha menurut Tingkat Usia, Tahun 2004

No. Tingkat Usia Wanita PengusahaJumlah %

1.2.3.4.5.

25 – 3031 – 3435 – 4041 – 4445 – 50

69

18134

12,0018,0036,0026,008,00

J u m l a h 50 100,00Sumber: Data diolah, Tahun 2005

Tabel di atas, tampak bahwa tingkat usia wanita pengusaha di Kota Kendari berkisar antara 25 – 50 tahun, dari hasil penelitian diperoleh bahwa

23

Page 24: Imel Skripsi

wanita pengusaha yang diteliti yang berusia antara 25 – 30 tahun, sebanyak 6 orang atau 12,00 persen, wanita pengusaha yang berusia antara 31 – 34 tahun sebanyak 9 orang atau 18,00 persen, wanita pengusaha yang berusia antara 35 – 40 tahun sebanyak18 orang atau 36,00 persen, wanita pengusaha yang berusia antara 41 – 44 tahun sebanyak 13 orang atau 26,00 persen, dan wanita pengusaha yang berusia antara 45 – 50 tahun sebanyak 4 orang atau 8,00 persen.

4.2.2. Tingkat Pendidikan Pendidikan yang dimiliki oleh setiap responden yang diteliti cukup

bervariasi antara terutama pendidikan formal dari jenjang SMP hingga Sarjana. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa responden yang diteliti mempunyai jenjang pendidikan formal yang disajikan pada tabel berikut :Tabel 5 Karakteristik Wanita Pengusaha menurut Tingkat Pendidikan, tahun

2004

No. Tingkat Pendidikan Wanita PengusahaJumlah %

1.2.3.4.

SMPSMA

DiplomaSarjana

8147

23

16,0028,0014,0046,00

J u m l a h 50 100,00Sumber: Data diolah, Tahun 2005

Tabel di atas tampak bahwa tingkat pendidikan responden dalam melakukan kegiatan usaha di Kota Kendari diperoleh responden yang berpendidikan SMP sebanyak 6 orang atau 12,00 persen, responden yang berpendidikan SMA sebanyak 14 orang atau 28,00 persen, responden yang berpendidikan Diploma sebanyak 7 orang atau 14,00 persen, sedangkan responden yang berpendidikan sarjana dalam melakukan kegiatan sebagai wanita pengusaha sebanyak 23 orang atau 46,00 persen.

Responden dengan tingkat pendidikan SMP mempunyai kegiatan usaha yang bervariasi mulai dari usaha jahitan, makanan jadi maupun jenis usaha perdagangan barang dan jasa untuk menghidupi keluarganya. Begitu pula responden dengan tingkat pendidikan formal SMA, Disploma dan Sarjana, mereka pada umumnya melakukan usaha sesuai dengan kemampuannya.4.2.3.Jumlah Tanggungan

Kegiatan usaha yang dilakukan oleh setiap wanita pengusaha juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Kebutuhan keluarga tersebut hanya dapat terpenuhi dengan baik, kegiatan usaha juga dapat berlangsung dengan baik. Hasil penelitian diperoleh bahwa jumlah tanggungan responden dapat disajikan pada tabel berikut :Tabel 5 Karakteristik Wanita Pengusaha menurut Jumlah Tanggungan, tahun

2004

No. Jumlah Tanggungan Wanita PengusahaJumlah %

1.2.

≤ 2 3 - 4

1519

30,0038,00

24

Page 25: Imel Skripsi

3.4.

5 - 67 ≥

97

18,0014,00

J u m l a h 50 100,00Sumber: Data diolah, Tahun 2005

Tabel di atas, tampak bahwa jumlah tanggungan keluarga dari setiap responden wanita pengusaha dalam penelitian ini antara 2 hingga 7 orang. Terdapat 15 responden 30,00 persen yang mempunyai tanggungan kurang dari 2 orang, 19 responden atau 38,00 persen mempunyai tanggungan antara 3 – 4 orang, 9 responden atau 18,00 persen mempunyai tanggungan antara 5 – 6 orang dan 7 responden atau 14, 00 persen mempunyai tanggungan lebih dari 7 orang.

Jumlah tanggungan yang dikemukakan dalan penelitian ini berhubungan dengan kinerja usaha wanita pengusaha untuk membantu dan memenuhi kebutuhan rumah tanggganya melalui kegiatan usaha yang dilaksanakan. Jumlah tanggungan yang bervariasi bagi setiap keluarga responden merupakan tanggung jawab masing-masing responden dan mereka terus berupaya untuk menjaga kelangsungan usahanya.

Para tertanggung juga ada yang terlibat secara langsung dalam usaha-usaha yang dilakukan oleh wanita pengusaha. Banyaknya tertanggung yang digunakan sebagai tenaga kerja oleh wanita pengusaha tergantung pada kebijakan pengusaha tersebut. 4.2.4.Pengalaman Usaha

Kegiatan usaha yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu, mengarah pada lamanya berusaha dan menimbulkan pengalaman usaha bagi setiap pelaku usaha. Para pelaku usaha seperti wanita pengusaha ini mempunyai pengalaman yang berbeda-beda dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa pengalaman usaha yang dimiliki oleh wanita pengusaha dalam melakukan kegiatan usaha dapat disajikan pada tabel berikut :Tabel 6 Karakteristik Wanita Pengusaha menurut Pengalaman usaha, tahun

2004

No. Pengalaman Usaha Wanita PengusahaJumlah %

1.2.3.4.

≤ 5 6 - 10

11 - 1516 ≥

5112014

10,0022,0040,0028,00

J u m l a h 50 100,00Sumber: Data diolah, Tahun 2005

Tabel di atas, tampak bahwa pengalaman responden bervariasi dalam melakukan kegiatan usaha, adanya yang kurang dari 5 tahun dan ada yang lebih dari 15 tahun.

Pengalaman ini mendukung kelancaran usaha yang dilakukan oleh responden untuk memperoleh keuntungan. Hasil penelitian diperoleh bahwa 5 responden atau 10 persen mempunyai pengalaman hingga 5 tahun, 11 responden atau 22,00 persen mempunyai pengalaman antara 6 – 10 tahun, 20 responden atau 40,00 persen mempunyai pengalaman berusaha antara 11 – 15 tahun selain itu terdapat responden yang mempunyai pengalaman lebih dari 16 tahun sebanyak 14 responden atau 28,00 persen.

25

Page 26: Imel Skripsi

Keterkaitan penelitian ini dengan karakteristik responden pada tingkat usia responden dalam melakukan kegiatan usaha, pendidikan responden, tanggungan keluarga dan pengalaman usaha yang mata rantai yang saling berhubungan untuk meningkatkan produktivitas kerja.

4.3. Gambaran Motivasi Kerja dan Produktivitas Kerja Dalam penelitian ini akan diteliti lebih lanjut tentang pengaruh motvasi

terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha yang ada di Kota Kendari. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Namun sebelumnya perlu dijelaskan variabel motivasi dan produktivitas. 4.3.1.Motivasi ( X )

Motivasi yang dikajikan dalam penelitian ini selain semangat atau dorongan, terdapat sejumlah kebutuhan yang mendasari karya dari seorang wanita pengusaha untuk meningkatkan kinerja usahanya.

Dalam penelitian ini variabel motivasi mempunyai indikator yang terdiri dari :1. Kebutuhan Psikologis

Kebutuhan psikologis menyangkut perilaku, sikap dan sifat dari setiap wanita pengusaha di Kota Kendari dalam menjalankan aktivitasnya. Psikologi wanita pengusaha menjadi bagian penting dalam menjalankan kegiatan usaha, karena setiap jenis usaha yang dijalankan membutuhkan mental dan perilaku yang pada dasarnya mempengaruhi kegiatan usaha dari setiap wanita pengusaha.

Kebutuhan psikologi dalam penelitian ini, penulis jelaskan secara deskriptif untuk memberikan gambaran sikap dan perilaku dari wanita pengusaha, dimana mereka selalu saling menghormati dan bersikap terbuka untuk melakukan kerja sama dalam bidang usaha karena mereka membutuhkan adanya kerja sama dengan orang lain, sehingga kebutuhan psikologis ini perlu diteliti. Perlu dijelaskan juga bahwa setiap orang mempunyai sikap perilaku yang berbeda-beda, oleh karena itu untuk memudahkan penulis dalam penelitian ini, gambaran tentang motivasi dari aspek psikologis diperoleh dari tanggapan responden yang diukur dengan skala likert berdasarkan kebutuhan psikologis wanita pengusaha. Adapun kebutuhan psikologis dari setiap wanita pengusahaa bervariasi sesuai dengan keberadaan mereka. Tanggapan terhadap kebutuhan psikologis, penulis sajikan pada tabel berikut :

Tabel 7. Tanggapan Responden Terhadap Kebutuan PsikologisNo. Indikator Wanita Pengusaha

Jumlah Skor Hasil1.2.3.4.5.

Tidak membutuhkanKurang membutuhkanRagu-raguMembutuhkanSangat Membutuhkan

79

12148

12345

718365640

J u m l a h 50 157Sumber Data : Data primer diolah,

Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa wanita pengusaha membutuhkan sikap dan perilaku dalam berusaha, kebutuhan ini berhubungan dengan kepribadian wanita pengusaha terutama karakternya dalam menjalankan aktivitas sebagai seorang pengusaha. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa 7 orang tidak membutuhan kebutuhan psikologis, 9 orang

26

Page 27: Imel Skripsi

kurang membutuhkan, 12 orang ragu-ragu, 14 orang membutuhan, dan 8 orang sangat membutuhkan kebutuhan psikologis dalam berusaha..2. Kebutuhan Rasa Aman.

Wanita sebagai kaum yang lemah membutuhkan rasa aman dalam menjalankan aktivitas. Rasa aman yang dibutuhkan tersebut mencakup kondisi lingkungan, keluarga dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh seorang wanita pengusaha.

Gambaran tentang rasa aman yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat keamanan yang dirasakan oleh wanita pengusaha dalam melakukan kegiatan usahanya di Kota Kendari. Tanggapan terhadap kebutuhan rasa aman, penulis sajikan pada tabel berikut :

Tabel 8. Tanggapan Responden Terhadap Kebutuan Rasa AmanNo. Indikator Wanita Pengusaha

Jumlah Skor Hasil1.2.3.4.5.

Tidak membutuhkanKurang membutuhkanRagu-raguMembutuhkanSangat Membutuhkan

06

121517

12345

012366085

J u m l a h 50 193Sumber Data : Data primer diolah,

Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa wanita pengusaha membutuhkan kondisi rasa aman dalam berusaha. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada orang yang tidak membutuhan rasa aman, 6 orang kurang membutuhkan, 12 orang ragu-ragu, 15 orang membutuhan, dan 17 orang sangat membutuhkan rasa aman.

3. Kebutuhan Afeksi Kebutuhan afeksi merupakan bentuk kasih sayang dan wanita

pengusaha mengutamakan kasih sayang untuk berdikari dan tegar menghadapi berbagai bentuk usaha dan tantangan oleh seorang wanita pengusaha.

Bagi seorang wanita, kasih sayang adalah faktor utama yang menjadi kekuatan batinnya. Kasih sayang lahir dari perasaan setiap orang termasuk wanita pengusaha, oleh karena itu gambaran tentang kasing sayang dalam penelitian ini penulis peroleh dari tanggapan responden yang disajikan tabel berikut :

Tabel 9. Tanggapan Responden Terhadap Kebutuan AfeksiNo. Indikator Wanita Pengusaha

Jumlah Skor Hasil1.2.3.4.5.

Tidak membutuhkanKurang membutuhkanRagu-raguMembutuhkanSangat Membutuhkan

008

2022

12345

00

2480

110J u m l a h 50 214

Sumber Data : Data primer diolah, Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa wanita

pengusaha membutuhkan rasa kasih sayang untuk meningkat semangat kerja, kebutuhan ini berhubungan dengan kepribadian wanita pengusaha

27

Page 28: Imel Skripsi

terutama karakternya. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa, 8 orang ragu-ragu, 20 orang membutuhan, dan 22 orang sangat membutuhkan rasa kasih sayang (afeksi)

4. Kebutuhan PenghargaanWanita pengusaha membutuhkan penghargaan sebagai tanda bagi

mereka atas keberhasilannya dalam dunia usaha. Penghargaan bukan saja sebagai tanda, namun bagi seorang wanita pengusaha di Kota Kendari, penghargaan merupakan motivasi untuk terus melakukan yang terbaik dalam dunia usaha berdasarkan profesi masing-masing. Tanggapan terhadap kebutuhan penghargaan, penulis sajikan pada tabel berikut :

Tabel 10. Tanggapan Responden Terhadap Kebutuan PenghargaanNo. Indikator Wanita Pengusaha

Jumlah Skor Hasil1.2.3.4.5.

Tidak membutuhkanKurang membutuhkanRagu-raguMembutuhkanSangat Membutuhkan

46

101218

12345

412304890

J u m l a h 50Sumber Data : Data primer diolah,

Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa wanita pengusaha membutuhkan penghargaan dalam berusaha. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa 4 orang yang tidak membutuhan penghargaan, 6 orang kurang membutuhkan, 10 orang ragu-ragu, 12 orang membutuhan, dan 18 orang sangat membutuhkan penghargaan.

5. Kebutuhan Aktualisasi DiriKebutuhan ini mengarah pada pembentukan diri dalam penampilan dan

kemandirian untuk menyatakan dan menampakan diri dan dunia usaha sehingga mereka akan terpandang dan terkenal dalam lingkungan keluarga dan masyarakat di Kota Kendari.

Tanggapan terhadap kebutuhan aktualisasi diri, penulis sajikan pada tabel berikut :

Tabel 11. Tanggapan Responden Terhadap Kebutuan Aktualisasi DiriNo. Indikator Wanita Pengusaha

Jumlah Skor Hasil1.2.3.4.5.

Tidak membutuhkanKurang membutuhkanRagu-raguMembutuhkanSangat Membutuhkan

09

111614

12345

018336470

J u m l a h 50 193Sumber Data : Data primer diolah,

Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa wanita pengusaha membutuhkan kondisi rasa aman dalam berusaha. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada orang yang tidak membutuhan

28

Page 29: Imel Skripsi

aktualisasi diri, 9 orang kurang membutuhkan, 11 orang ragu-ragu, 16 orang membutuhan, dan 14 orang sangat membutuhkan aktualisasi diri dalam berusaha.

4.3.2.Produktivitas (Y)Produktivitas dalam penelitian ini adalah nilai yang dipengaruhi oleh

motivasi.. Produktivitas yang ditujukan adalah output dalam kinerja wanita pengusaha dalam melaksanakan kegiatan usahanya untuk memperoleh pendapatan dalam kelangsungan usaha Hasil pengukuran produktivitas disajikan pada tabel berikut :Tabel 12. Pengukuran produktivitas

No. Indikator Wanita PengusahaJumlah Skor Hasil

1.2.3.4.5.

Tidak produktifKurang produktifCukup produktifProduktif Sangat produktif

00

131621

12345

00

3964

105J u m l a h 50 208

Sumber Data : Data primer diolah,

Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa produktivitas wanita pengusaha yang diukur dalam penelitian ini menunjukkan bahwa, 13 orang cukup produktif, 16 orang produktif, dan 21 orang sangat produktif.

4.4. Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka digunakan data yang dilampirkan dengan analisis regresi linear sederhana. Adapun data tersebut, penulis sajikan pada tabel berikut :Tabel 13 Data Regresi

Notasi Angka

nXYX2

Y2

XY(X)2

(Y)2

504.057205

343.009883

16.97916.459.249

42.025Sumber: Lampiran 1, data diolah Tahun 2005

Berdasarkan data pada tabel 7, maka dapat di dilakukan pembuktian hipotesis dengan menggunakan persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut :

Y = a + bx + e

Maka dilakukan olah analisis berdasarkan data-data hasil observasi yang

dikumpulkan, yaitu :

Y = a + bX.

29

Page 30: Imel Skripsi

X . Y

XY -

n

b =

(X)2

X2 –

n

(4.057 x 205)

16.979 -

50

b =

16.459.249

343.009 –

50

345

b = = 0,0250

13.824

a = Ŷ – bX

Ŷ = Y / n = 205 / 50 = 4,1

X = X / n = 4.057 = 81,14

a = 4,1 – 0.0250 (81,14)

a = 2,07326

Dengan demikian diperoleh persamaan prediksi sebagai berikut :

Y = 2,07326 + 0,0250 X + e

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa nilai a (konstanta) sebesar 2,07326 yang berarti jika tidak ada motivasi dalam kegiatan wanita pengusaha, maka produktivitas wanita pengusaha adalah sebesar 2,07326 persen

Untuk mengetahui besarnya simpangan baku (standar deviasi) dalam

penelitian ini digunakan analisis sebagai berikut :

(Y – Y)2 (205 – 4,10)2

30

Page 31: Imel Skripsi

SY/X = =

n – 2 50 - 2

(205 – 4,1)2

SY/X =

48

SY/X = 28,99742 atau 29

Hasil analisis tersebut di atas menunjukkan bahwa besarnya standar deviasi dalam penelitian ini adalah 29 persen yang menunjukkan batas kesalahan atau nilai epsilon untuk variabel e dalam persamaan regresi linear sederhana atau disebut sebagai standar error.

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan

perhitungan sebagai berikut :

r

t =

1 - r2

n - 2

Sebelum dilakukan uji t, atau uji parsial, dilakukan lebih dahulu uji korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan antara varibel motivasi kerja dengan produktivitas kerja wanita pengusaha sebagai berikut :

X . Y

n.XY –

n

r =

(X)2 (Y)2

X2 – nY2 –

n n

(4.057 * 205)

16.979 –

50

r =

31

Page 32: Imel Skripsi

16.459.249 42.025

343.009 - 883 -

50 50

16.979 – 16.634

r =

343.009 – 329.185 883 - 840

345

r = = 0,45049

587,54 . 42,5

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi diperoleh bahwa hubungan motivasi dengan produktivitas wanita pengusaha erat dimana nilai r = 0,45049 atau 45,05 persen. Atau dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang positif diantara motivasi dengan produktivitas kerja wanita pengusaha.

Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan usaha yang dilakukan oleh wanita pengusaha di Kota Kendari membutuhkan motivasi sehingga mereka dapat menjalankan kegiatan usahanya dengan baik, hal ini menyebabkan motivasi penting untuk meningkatkan kinerja wanita pengusaha di Kota Kendari.

Selain itu dilakukan analisis uji t dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

0,45049

t =

1 – (0,45049)2

50 - 2

0,45049

t =

32

Page 33: Imel Skripsi

1 – 0,202941

48

0,45049

t =

0,797059

48

0,45049

t = = 3,496

0,128862

Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa pada taraf kepercayaan 95 % dengan = 0,05 nilai ttabel = 1,943 lebih kecil dari thitung = 3,496, artinya motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas wanita pengusaha di Kota Kendari yang didukung oleh variabel kebutuhan psikologis, rasa aman, afeksi, penghargaan dan aktualisasi diri.

4.5. PembahasanKegiatan usaha yang dilakukan kaum wanita pengusahan di Kota

Kendari sebagian besar mengarah pada pengembangan karier dan membutuhkan motivasi untuk dapat menghasilkan produktivitas kerja. Hasil penelitian diperoleh bahwa responden yang diteliti mempunyai motivasi dalam melakukan pekerjaan sehingga kegiatan usaha dapat dilakukan dengan baik

Motivasi wanita pengusaha dalam melakukan kegiatan usahanya didukung oleh kebutuhan-kebutuhan yang mencakup :a. Kebutuhan Psikologis (sikap dan perilaku)b. Kebutuhan Rasa Aman. (keamanan diri)c. Kebutuhan Afeksi (kasih sayang)d. Kebutuhan Penghargaan (harga diri)e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (kepercayaan)

Hasil analisis regresi sederhana diperoleh bahwa tingkat motivasi wanita pengusaha berpengaruhi secara signifikan terhadap produktivitas kerja. Hal ini menunjukkan bahwa wanita pengusaha yang ada di Kota Kendari mempunyai motivasi dalam bekerja sehingga pekerjaan mereka dapat dilaksanakan dengan baik.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi mempunyai pengaruhi yang signifikan terhadap produktivitas wanita pekerja di Kota Kendari, sekaligus memberikan bukti bahwa hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat dibuktikan

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

33

Page 34: Imel Skripsi

5.1. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut :2. Hasil penelitian diperoleh bahwa motivasi merupakan faktor penting dalam

meningkatkan produktivitas wanita pengusaha dan menjadi kebutuhan dalam berkarya. Kebutuhan-kebutuhan yang tecakup dalam motivasi antara lain :a. Kebutuhan Psikologisb. Kebutuhan Rasa Aman.c. Kebutuhan Afeksi d. Kebutuhan Penghargaane. Kebutuhan Aktualisasi Diri

3. Hasil analisis diperoleh bahwa motivasi kerja dari wanita pengusaha berpengaruh nyata (signifikan) terhadap produktivitas wanita pekerja.

4. Wanita pengusaha dapat melakukan kegiatan usaha dengan baik dan didukung oleh motivasi kerja dari wanita pengusaha yang menghasilkan keuntungan dan meningkatkan kelancaran usahanya

5.2. SaranBerdasarkan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat

disarankan sebagai berikut :1. Untuk meningkatkan motivasi wanita pengusaha, maka setiap wanita

pengusaha dapat memenuhi kebutuhkan psikologi dan kebutuhan rasa aman, afeksi, penghargaan dan aktualisasi diri yang berhubungan dengan pekerjaannya pada masa mendatang

2. Untuk meningkatkan produktivitas kerja, wanita pengusaha harus menyediakan fasilitas usaha dan sumberdaya yang dapat mendukung kelancaran usaha.

3. Untuk meningkatkan sumber daya wanita pengusaha, maka pemerintah diharapkan dapat memberikan peluang bagi berkembangnya kegiatan usaha yang dilakukan oleh kaum wanita di Kota Kendari

DAFTAR PUSTAKA

Cosmas Batubara, 1988. Masalah Ketenaga Kerjaan di Indonesia, Departemen Tenaga Kerja RI. Jakarta.

Emas Batu Bara, 1998. Masalah Ketenaga Kerjaan di Indonesia. Departemen Tenaga Kerja RI. Jakarta.

Gerungan, W. A, 1988. Psikologi Sosial- Jakarta : Eresco.Hasibuan, 1996. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas, Bumi

Aksara Jakarta.Munandar Utami, 1985. Marginalisasi Pekerjaan Wanita di Pedesaan Pusat Penelitian,

Kependudukan, UGM Jakarta.Matutina D.C. dkk. 1992. Manajemen Personalia, Rineka Cipta Jakarta.Matias. Arrof, 1985. Motivasi dan Produktivitas : Suatu Pembahasan dengan Kasus

Indonesia Seni Produktivitas II LSIUP Jakarta.Mucharsa Sinungan, 1985. Produktivitas Apa dan Bagaimana, Bumi Aksara. Jakarta Muchdharyah Sinungun, 1985. Produktivitas, Apa dan Bagaimana, Bumi Aksara,

Jakarta. Muchtar, 1980. Wanita dan Pembangunan, PT. Rajawali Press Jakarta.Munandar, 1983. Emansipasi Wanita, Masalah Pembangunan, Tirta Kencana, Malang.

34

Page 35: Imel Skripsi

Mitchell and Larso, 1987, People in Organizational an Indonesia to Organizational Behavior. MC.Grow-Hill Inc.Singapure.

Maslow. A.H, 1995, A Theory of Motivation, Harper and Row. New York.Noerhajati Soeripto, 1990, Menggerakan, dan Sektor Informal di Kota, Terjemahan

Gozi Usman dan Adre Bayo Ala, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.Panji Anorga, Panji dan Suyati,. S. 1995. Prilaku Keorganisasian Jakarta : Pustaka JayaPudjiwati Sajogyo, 1985. Pengaruh Teknologi Pada Perkembangan Masyarakat,

Lemabaga Penelitian Sosiologis ITB, Bogor.Ravianto, J, 1986. Orientasi Produktivitas dan Ekonomi Jepang. Apa yang dilakukan

di Indonesia Penerbit Universitas Indonesia (UI - Press), Jakarta.Soedarti, 1991. Motivasi Wanita Bekerja. UGM, Yogyakarta. Sarwoto Susilo, 1996. membangun Motivasi Kerja, Media Asri, Jakarta Sajogya, Purdjiwati, 1985. Pengaruh Teknologi Pada Perkembangan Sosialisasi

Pedesaan, IPB Bogor. Syarif, R, 1991. Produktivitas (Seri Manejemn dan Produktivitas), Penerbit Angkasa,

Bandung. S.C. Utari Munandar, 1985. Marginalisasi Pekerja Wanita di Pedesaan, Pusat

Penelitian Kependudukan UGM Yogyakarta.

35