makalah aplikasi kbjkan energi

Upload: anonymous-tmoshig

Post on 07-Jul-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6 – 7 persen saat ini,

    Indonesia menjadi salah satu negara dengan potensi ekonomi yang cukup

    kuat di Asia. Terlebih lagi pada tahun-tahun terakhir ini, di tengah krisis

    global yang melanda dunia, Indonesia masih mampu tumbuh secara

    ekonomi. amun demikian, sebenarnya potensi ekonomi Indonesia masih

     bertumpu pada tingkat konsumsi dalam negeri yang tinggi. !ementara

    tingkat produkti"itas Indonesia masih belum kuat yang ditandai dengan

    masih lemahnya daya saing Indonesia dibandingkan dengan negara-negara

    sekitarnya.

    !alah satu #aktor produksi yang saat ini penting dalam

    menumbuhkan tingkat produkti"itas adalah energi. $ada saat ini, #ungsi

    energi menjadi lebih strategis, tidak hanya sebagai sumber penerimaan

    negara tetapi juga dapat ber#ungsi sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi

    dan bahkan sebagai aspek penting yang menentukan ketahanan nasional

    suatu negara.

    %ondisi keenergian Indonesia saat ini masih memiliki banyak 

     persoalan. &esarnya ketergantungan energi Indonesia terhadap minyak 

     bumi dan rendahnya peman#aatan energi terbarukan bila dibandingkandengan potensi yang dimiliki masih menjadi tantangan tersendiri di sektor 

    energi. !elain itu, keterbatasan in#rastruktur energi juga membatasi akses

    masyarakat terhadap energi dan juga penggunaan energi yang masih belum

    e#isien.

    %ompleksitas permasalahan sektor energi di Indonesia memerlukan

    suatu pengelolaan energi nasional yang komprehensi# melalui %ebijakan

    'nergi asional yang jelas dan terukur. Atas dasar itulah, (ndang (ndang

    1

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    2/26

    )((* o. + tahun 7 tentang 'nergi mengamanatkan penyusunan

    %ebijakan 'nergi asional )%'* sebagai pedoman dalam pengelolaan

    energi nasional. %ebijakan ini dirancang dan dirumuskan oleh Dean

    'nergi asional )D'* dan ditetapkan oleh pemerintah dengan persetujuanD$/-/I.

    $rinsip dasar yang menjadi acuan dalam proses penyusunan %'

    sebagaimana tercantum dalam (( o. + tahun 7 pasal 0 angka 1

    adalah prinsip berkeadilan, berkelanjutan dan beraasan lingkungan guna

    tercapainya kemandirian dan ketahanan energi nasional dengan arah

    kebijakan meujudkan ketahanan energi dalam rangka mendukung

     pembangunan berkelanjutan. (( tersebut juga mengamanatkan penyusunan

    /encana (mum 'nergi asional )/('* dan /encana (mum 'nergi

    Daerah )/('D* untuk mendukung implementasi %'. !ehubungan

    dengan hal tersebut, maka %' yang dihasilkan harus benar-benar 

    didukung dan selaras dengan /(' dan /('D agar mencapai tujuan dan

    sasaran yang diinginkan.

    1.2. Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah 2

    0. Apa yang dimaksud dengan kebijakan energi

    . Apa yang dimaksud dengan kebijakan energi nasional

    +. Apa tujuan dari kebijakan energi nasional

    3. &agaimana $eran $enting %ebijakan 'nergi asional )%'*

    1. &agaimana $erkembangan %ebijakan 'nergi asional )%'*

    6. &agaimana %ebijakan 'nergi asional 0 – 1

    7. &agaimana 4ambatan $enerapan %ebijakan 'nergi asional di

    Indonesia )Tumiran 03*

    5. &agaimana /encana (mum 'nergi asional )/('* dan /encana

    (mum 'nergi Daerah )/('D*

    1.3. Tujuan

    Tujuan utama dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

    ata %uliah AA'' ''/8I yang selanjutnya akan digunakan

    dalam proses belajar mengajar. !elain itu penulisan makalah ini juga

    2

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    3/26

    dimaksudkan untuk memberikan in#ormasi secara komprehensi# kepada

     pembaca mengenai %'&IA%A ''/8I A!I9A:.

    BAB II

    PEMBAHAAN

    2.1. Pengert!an "e#!jakan Energ! Nas!$nal %"EN&

    3

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    4/26

    %ebijakan 'nergi adalah kebijakan dalam menggunakan energi

    see#isien dan seoptimal mungkin yang didalamnya terdapat usaha

     penghematan energi. ;ontohnya ialah anjuran pemerintah untuk 

    menggunakan kendaraan yang menggunakan energi listrik

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    5/26

    untuk mencapai tiga indikator di atas )+A = A"ailability, accessibility dan

    acceptability*.

    !ementara berdasarkan dra#t terakhir %', tujuan dari %' sangat luas

    mencakup > tujuan sebagai berikut 2

    a. $erubahan paradigma dalam pengelolaan energi= b. %emandirian pengelolaan energi=

    c. enjamin ketersediaan energi di dalam negeri=

    d. 9ptimalisasi pengelolaan sumber daya energi=

    e. '##isiensi peman#aatan energi=

    #. eningkatkan akses energi=

    g. engembangkan kemampuan dan kemandirian teknologi dan

    industri energi=

    h. $enciptaan lapangan kerja=

    i. enjaga kelestarian #ungsi lingkungan hidup.

    2.3. Peran Pent!ng "e#!jakan Energ! Nas!$nal %"EN&

    !elama beberapa tahun terakhir, pertumbuhan energi Indonesia

    mencapai angka 7 – 5 persen per tahun. $ertumbuhan ini lebih tinggi dari

     pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang berkisar antara 1 – 6 persen.

    eskipun demikian, masih tingginya elastisitas energi Indonesia yang

     berada pada kisaran 0,6, mencerminkan belum e#isiennya penggunaan

    energi di Indonesia. !ebagai perbandingan, Thailand dan !ingapura

    memiliki elastisitas energi sebesar 0,3 dan 0,0. !ementara negara-negara

    maju seperti epang dan Amerika memiliki elastisitas energi yang berkisar 

    antara ,0 dan ,.

     amun pertumbuhan energi yang tinggi ini tidak pula ditunjang

    dengan kebijakan penyediaan energi yang baik. Data menunjukkan, pada

    tahun 00, minyak masih menjadi energi dengan pangsa terbesar yang

    mencapai 3>,1 persen dari jumlah total energi sebesar 0,076 miliar !etara

    &arel inyak )!&*1 persen.

    5

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    6/26

    8ambar 0. %ondisi &auran 'nergi Indonesia Tahun 00

    !umber 2 )$usdatin, %'!D, 0*

    %ondisi ini perlu mendapat perhatian serius mengingat dari tahun ke

    tahun kondisi cadangan energi #osil semakin menipis. &erdasarkan data

    neraca energi tahun 00 )Tabel 0*, diperkirakan potensi minyak bumi

    Indonesia akan habis sekitar + tahun dari sekarang, sementara gas bumi

    dan batubara diperkirakan akan habis masing-masing pada 11 dan 5+ tahun

    dari sekarang. %ondisi tersebut mengisyaratkan keharusan untuk 

    mengoptimalkan peman#aatan energi baru dan terbarukan. Dengan kondisi

    geologis dan letak geogra#isnya, Indonesia memiliki potensi sumber daya

    energi terbarukan yang sangat besar.

    Tabel 0. eraca 'nergi @osil Indonesi

    6

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    7/26

    * Dengan asumsi tidak ada penemuan baru

    * Termasuk blok ;epu

    !umber 2 %'!D, 0

    Tabel . eraca 'nergi Terbarukan Indonesia

    Tingginya pertumbuhan dan elastisitas energi ternyata belum

    diiringi dengan tingginya konsumsi energi per kapita Indonesia.

    &erdasarkan data tahun 00, konsumsi energi per kapita Indonesia hanya

    mencapai ,51 Ton 9il '?ui"alent )T9'* di baah rata- rata konsumsi

    dunia sebesar 0,7 T9' dan beberapa negara A!'A )!ingapura +,7 T9',

    alaysia ,1 T9', dan Thailand 0,1 T9'* )8ambar *.

    7

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    8/26

    8ambar . $erbandingan %onsumsi 'nergi $er %apita dan 'lastisitas 'nergi

    Indonesia, alaysia, Thailand dan !ingapura )%'!D, 00*

    /endahnya konsumsi energi per kapita ini disebabkan masih

    rendahnya akses masyarakat terhadap energi. 4al ini dapat dilihat dari rasio

    elektri#ikasi tahun 00 sebesar 7,>1 persen, yang artinya masih ada 7,1

     persen rumah tangga di Indonesia masih belum mendapatkan layanan

    listrik. $enyebab utama rendahnya rasio elektri#ikasi ini adalah kurangnya

     pembangunan in#rastruktur energi terutama di daerah terpencil dan pulau-

     pulau terluar yang pembangunannya akan memakan biaya yang tidak 

    sedikit.

    !elain isu-isu di atas, di masa mendatang, kondisi energi Indonesia

    tentunya akan dipengaruhi juga oleh isu lingkungan global seperti

    komitmen $residen /I di dunia internasional untuk menurunkan emisi

    sebesar 6 persen melalui upaya sendiri dan 30 persen dengan bantuan

     pihak luar di tahun . Tentunya isu lingkungan ini akan mempengaruhi

    kebijakan energi yang akan diambil.

    %' akan menjadi kebijakan strategis dalam mencapai ketahanan

    energi nasional yang turut menentukan keberhasilan pembangunan

    Indonesia di masa mendatang. !ebagai ilustrasi mengenai peran strategis

    sektor energi, gambar berikut ini memperlihatkan adanya korelasi antara

     pertumbuhan sektor energi dengan pertumbuhan perekonomian dan

    kesejahteraan masyarakat dalam suatu negara.

    8

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    9/26

    8ambar +. %orelasi Antara %onsumsi :istrik Dengan $erekonomian )8D$* Di

    &eberapa egara Tahun 0

    9

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    10/26

    8ambar 3. %orelasi Antara %onsumsi :istrik Dengan %esejahteraan )$eringkat

    I$* Di &eberapa egara Tahun 5

    2.'. Perkem#angan "e#!jakan Energ! Nas!$nal %"EN&

    !ampai dengan tahun tujuh puluhan, sumber daya energi dianggap

    masih sangat melimpah. $ersoalan utama pada masa itu adalah usaha

     pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak bumi melalui kontrak 

     bagi hasil. Dengan meningkatnya produksi minyak maka penerimaan

    negara yang masih bertumpu pada ekspor komoditas ini diharapkan

    semakin besar.8agasan penyusunan kebijakan energi di Indonesia itu sendiri

     pertama kali muncul pada tahun 0>76. Tujuan dari kebijakan tersebut

    adalah untuk memaksimalkan peman#aatan sumber daya energi. $emerintah

    kemudian membentuk &adan %oordinasi 'nergi asional )&A%9/'*

    yang setingkat dengan departemen dan bertanggung jaab

    mem#ormulasikan

    kebijakan energi serta mengkoordinasikan implementasi kebijakan ini.

    &A%9/' untuk pertama kalinya mengeluarkan %ebijaksanaan (mum

    &idang 'nergi )%(&'* pada tahun 0>50. %ebijakan ini terus menerus

    diperbarui sesuai dengan perkembangan strategis lingkungan yang

    mempengaruhi pembangunan energi di Indonesia.

    %(&' 0>50 yang selanjutnya dire"isi pada tahun 0>57, dan 0>>0

    mem#okuskan pada intensi#ikasi, di"ersi#ikasi dan konser"asi energi. (paya

    intensi#ikasi dilakukan melalui peningkatan kegiatan sur"ei dan eksplorasi

    sumber daya energi untuk mengetahui potensinya secara ekonomis.

    Di"ersi#ikasi merupakan upaya untuk penganekaragaman penggunaan

    energi non-minyak bumi melalui pengurangan penggunaan minyak dan

    menetapkan batubara sebagai bahan bakar utama pembangkit listrik dan

    industri semen.

    10

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    11/26

    %onser"asi dilakukan melalui penggunaan peralatan pembangkit maupun

     peralatan pengguna energi yang lebih e#isien.

    $ada aal tahun sembilan puluhan, ekspor komoditas energi mulai

     berkurang peranannya dan digantikan dengan komoditas industri berbasis

    manu#aktur. 'kspor lebih diarahkan pada komoditas yang mempunyai nilai

    tambah yang tinggi dari pada ekspor sumber daya alam yang nilai

    tambahnya rendah. !eiring dengan proses industrialisasi ini banyak terjadi

    kerusakan lingkungan. Aspek lingkungan mulai mendapat perhatian dan

    kebijakan energi mulai diarahkan untuk menggunakan energi terbarukan

    yang lebih ramah lingkungan.

    $ada tahun 0>>5, &A%9/' menyusun %(&' baru menggantikan

    %(&' 0>>0. %(&' ini bertujuan untuk menciptakan iklim yang

    mendukung terlaksananya strategi pembangunan bidang energi dan

    memberikan kepastian kepada pelaku ekonomi dalam kaitannya dengan

     pengadaan, penyediaan dan penggunaan energi. Dalam %(&' ini mulai

    diindikasikan adanya keterbatasan sumber daya energi, terutama minyak 

     bumi. inyak bumi diarahkan secara bertahap untuk digunakan di dalamnegeri sebagai bahan bakar dan bahan baku industri yang dapat

    meningkatkan nilai tambah yang tinggi. %ebijakan energi yang perlu

    ditempuh mencakup lima kebijakan utama dan sembilan kebijakan

     pendukung )&A%9/' 0>>5*.

    %ebijakan utama tersebut adalah2

    a. Di"ersi#ikasi, yaitu penganekaragaman peman#aatan energi, baik yang

    terbarukan maupun yang tidak terbarukan. (ntuk energi #osil tidak menutupkemungkinan untuk melakukan impor sejauh menguntungkan secara

    ekonomis dan tidak merusak lingkungan.

     b. Intensi#ikasi, yaitu pencarian sumber energi melalui kegiatan sur"ei dan

    eksplorasi agar dapat meningkatkan cadangan baru terutama energi #osil.

    $encarian sumber daya energi diarahkan di daerah yang belum pernah

    disur"ei dan untuk daerah yang terindikasi dilakukan upaya untuk 

     peningkatan status cadangan menjadi lebih pasti.

    11

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    12/26

    c. %onser"asi, yang dilakukan mulai dari sisi hulu sampai ke hilir.

    d. $enetapan harga rata-rata energi yang secara bertahap diarahkan mengikuti

    mekanisme pasar.

    e. emperhatikan aspek lingkungan dalam pembangunan di sektor energi

    termasu didalamnya memberikan prioritas dalam peman#aatan energi

     bersih.

    !edangkan kebijakan pendukung meliputi2 meningkatkan in"estasi,

    memberikan insenti# dan disinsenti#, standardisasi dan serti#ikasi,

     pengembangan in#rastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengelolaan sistem in#omasi, penelitian dan pengembangan, serta

     pengembangan kelembagaan dan pengaturan.

    $ada akhir tahun +, D'!D mengeluarkan %ebijakan 'nergi

     asional )%'* baru dan %ebijakan $engembangan 'nergi Terbarukan dan

    %onser"asi 'nergi )'nergi 4ijau*. %ebijakan ini merupakan pembaruan dari

    %(&' tahun 0>>5 yang penyusunannya dilakukan bersama-sama dengan

    stakeholders di bidang energi. !elain itu, kebijakan ini juga menjadi acuan

    utama dalam penyusunan /ancangan (ndang-(ndang tentang energi yang saat

    itu sedang dipersiapkan. %ebijakan yang ditempuh masih serupa dengan %(&'

    sebelumnya yaitu intensi#ikasi, di"ersi#ikasi, dan konser"asi dengan menambah

    instrumen legislasi dan kelembagaan.

    !ecara umum, sasaran dari kebijakan energi, yaitu mengurangi

    ketergantungan pada minyak bumi sebagai sumber energi melalui di"ersi#ikasi

    dan intensi#ikasi sumber daya energi, sudah cukup berhasil. amun sasaran

    e#isiensi penggunaan melalui konser"asi dapat dikatakan gagal. 4al ini

    disebabkan adanya kontradiksi antara kebijakan konser"asi dengan kebijakan

     pemberian subsidi bahan bakar minyak )&&*.

    12

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    13/26

    eskipun proses pembuatan kebijakan energi dari aktu ke aktu

    mengalami perbaikan tetapi masih banyak terjadi kontradiksi materi kebijakan.

    !trategi pengembangan energi baik jangka pendek maupun jangka panjang juga

     belum tersusun dengan jelas. %ebijakan-kebijakan yang ada masih terkesansebagai kebijakan parsial yang tidak ada aliran strategis terhadap program

     jangka panjangnya.

    Dalam perkembangannya, kebijakan-kebijakan tersebut belum dapat

    menjaab permasalahan secara menyeluruh, sehingga untuk 

    mengimplementasikan %' disusunlah &lueprint $engelolaan 'nergi asional

    1-1 yang mencakup aspek-aspek peningkatan produksi, di"ersi#ikasi,

     permintaan, maupun kebijakan harga, yang realistis dan bersi#at lintas sektor 

    sehingga berbagai sumber energi yang ada diharapkan dapat dikelola secara

    optimal. &lueprint tersebut telah ditetapkan menjadi kebijakan pemerintah

    melalui $eraturan $residen omor 1 tahun 6 tentang %ebijakan 'nergi

     asional )%'* sebagai pedoman dalam pengelolaan energi nasional.

    &erdasarkan $erpres o 1 Tahun 6 tersebut, tujuan kebijakan energi

    nasional adalah untuk mengarahkan upaya-upaya dalam meujudkan

    keamanan pasokan energi dalam negeri. !ementara sasaran kebijakan energi

    nasional adalah2

    a. Tercapainya elastisitas energi lebih kecil dari satu pada tahun 1.

     b. Terujudnya bauran energi primer dengan peranan masing-masing jenis

    energi pada tahun 1 adalah2• inyak bumi menjadi kurang dari persen.

    • 8as &umi menjadi lebih dari + persen.

    • &atubara menjadi lebih dari ++ persen.

    • &ahan bakar nabati menjadi lebih dari 1 persen.

    • $anasbumi menjadi lebih dari 1 persen.

    • &iomassa, nuklir, mikrohidro, tenaga surya, dan tenaga angin

    menjadi1 persen.

    • &atubara yang dicairkan menjadi lebih dari persen.

    13

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    14/26

    !asaran kebijakan energi nasional seperti disebutkan dalam $erpres

     o. 1 Tahun 6 merupakan suatu tantangan yang cukup berat untuk 

    diujudkan. engingat bauran energi primer pada saat ini masih

    menunjukkan ketergantungan yang sangat tinggi terhadap minyak  bumi.(ntuk itu, pemerintah telah menerbitkan (ndang-undang o.+ tahun

    7 tentang 'nergi yang diharapkan akan dapat menjaab persoalan

     bidang energi. $ada era setelah (( 'nergi ini, kebijakan energi nasional

    akan bergeser tidak hanya bertujuan untuk mengamankan pasokan energi

    seperti di $erpres 6 tetapi juga mencakup kebijakan peman#aatan energi.

    8ambar 1. %onsep %ebijakan 'nergi asional dalam $embangunan asional

    )%'!D, 0*

    14

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    15/26

    2.(. "e#!jakan Energ! Nas!$nal 2)1) * 2)()

    2.(.1. "EN se#aga! "e#!jakan Pu#l!k 

    !ebagai kebijakan publik, dilihat dari aspek subyek dan obyeknya,

    %' 0 – 1 memiliki tiga aspek yaitu pemerintah, masyarakat dan

    umum. Dalam dimensi subyek, kebijakan publik adalah kebijakan dari

     pemerintah, maka salah satu ciri kebijakan adalah hat go"ernment do or 

    not to do. %ebijakan dari pemerintahlah yang dapat dianggap kebijakan

    yang resmi dan dengan demikian mempunyai keenangan yang dapat

    memaksa

    masyarakat untuk mematuhinya. !edangkan dalam dimensi obyek,

     pengertian publik disini adalah masyarakat. Atas dasar itulah, pendekatan

     perumusan %' dilakukan secara teknokrati# oleh pemerintah dengan

    melibatkan lintas kementerian dan elemen masyarakat yang tercermin

    dalam keanggotaan Dean 'nergi asional )D'*. !elanjutnya, rancangan

    %' yang dihasilkan oleh D' akan diajukan ke D$/ untuk dimintakan

     persetujuan sebagai proses politik dari suatu kebijakan.!elain itu, %' sebagai kebijakan publik harus dapat mengarahkan

     peman#aatan yang strategis terhadap sumber daya energi yang ada untuk 

    memecahkan masalah-masalah publik secara umum sehingga %' yang

    dihasilkan tidak hanya melihat permasalahan energi tetapi juga

    memperhatikan permasalahan di sektor lainnya yang meman#aatkan energi

    seperti transportasi, industri dan lainnya.

    'aston )0>6>* menyatakan baha kebijakan publik merupakan

     pengalokasian nilai - nilai kekuasaan untuk seluruh masyarakat yang

    keberadaannya mengikat. Dalam hal ini, hanya pemerintah yang dapat

    melakukan suatu tindakan kepada masyarakat dan tindakan tersebut

    merupakan bentuk dari sesuatu yang dipilih oleh pemerintah dan

    merupakan bentuk dari pengalokasian nilai-nilai kepada masyarakat. 9leh

    karena itu, %' tidak hanya bersi#at normati# tetapi juga mengandung

    unsur tindakan baik berupa BpaksaanC maupun Binsenti#C yang dilakukan

    15

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    16/26

     pemerintah kepada masyarakat yang menjadi obyek kebijakan. Tanpa

    adanya tindakan tersebut, kebijakan yang dihasilkan umumnya tidak 

    terlaksana secara e#ekti#.

    $erumusan %' sebagai kebijakan publik haruslah

    mempertimbangkan #aktor-#aktor strategis, di antaranya 2

    a. @aktor politik 

    @aktor ini perlu dipertimbangkan karena dalam perumusan

    kebijakan diperlukan dukungan dari stakeholder baik dari pemerintah

    maupun dari lembaga non-pemerintah seperti D$/. &esar dan jenis

    dukungan ini tentunya akan mempengaruhi isi kebijakan

     b. @aktor ekonomi dan #inansial

    @aktor ekonomi dan #inansial selalu menjadi #aktor penting dari

    kebijakan. Dukungan #aktor ekonomi dan #inansial akan sangat

    mempengaruhi keberhasilan dari kebijakan alaupun bukan sebagai

     penentu. 4al yang perlu dipertimbangkan adalah pembiayaan dari kebijakan

    tersebut dan dampak dari kebijakan tersebut terhadap kondisi ekonomi

    negara. Indikator yang perlu diperhatikan antara lain adalah tingkat in#lasi

    dan hutang luar negeri, daya beli dan pendapatan perkapita penduduk,serta potensi daerah dan komoditas unggulan.

    c. @aktor kelembagaan dan administrati# 

    $elaksanaan kebijakan akan sangat ditentukan oleh kesiapan

    kelembagaan yang didukung dengan proses administrasi yang jelas.

    d. @aktor teknologi

    $ertimbangan #aktor ini akan menjadi hal yang pertama kali

    dilakukan untuk mentukan kebijakan yang akan diambil. %ebijakan publik 

    terutama dalam hal keteknikan akan selalu melihat kesiapan teknologi yang

    mendukung.

    e. @aktor sosial dan budaya

    @aktor ini seringkali menjadi #aktor yang dilupakan dalam

     pertimbangan kebijakan publik seperti energi. 4al ini umumnya karena

    kurangnya keterlibatan masyarakat umum secara akti#. $adahal dalam

     praktiknya, #aktor sosial dan budaya kadang kala menjadi #aktor penentu

    e#ekti#nya kebijakan.

    16

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    17/26

    #. @aktor keamanan dan pertahanan

    $erlu dipertimbangkan apakah kebijakan yang akan dikeluarkan ini

    tidak akan mengganggu stabilitas keamanan negara.

    !etiap kebijakan publik, sebagaimana juga %', akan memiliki tigaaspek yaitu input, proses dan output. !ebagai input dalam hal ini adalah

     permasalahan energi yang timbul karena #aktor lingkungan dan keadaan

    yang melatarbelakangi suatu peristia yang menyebabkan timbulnya

    masalah kebijakanE tersebut, yang berupa tuntutan masyarakat atau

    tantangan dan peluang, dan diharapkan dapat diatasi melalui suatu

    kebijakan publik. !ementara itu, proses perumusan %' telah berjalan

    dengan mengikuti tata kerja D' yang ditetapkan melalui $ermen '!D.

    (ntuk output, %' masih menunggu persetujuan D$/. $enyusunan %'

    harus juga memperhatikan siklus kebijakan yaitu dapat dirumuskan, dapat

    diimplementasikan, dapat dimonitoring dan dapat die"aluasi.

    2.(.2. Perkem#angan Pen+usunan "EN 2)1) * 2)()

    $enyusunan %' dilakukan atas dasar amanat (( o. + tahun 7

    tentang 'nergi yang keluar pada tahun 7 sebagai kebijakan pengelolaan

    energi yang berdasarkan prinsip berkeadilan, berkelanjutan, dan

     beraasan lingkungan guna terciptanya kemandirian dan ketahanan

    energi nasional. !ecara substansi, %' meliputi 2

    a. %etersediaan energi untuk kebutuhan nasional

     b. $rioritas pengembangan energi

    c. $eman#aatan sumberdaya energi nasional

    d. ;adangan penyangga energi nasional

    %' yang saat ini disusun akan didasarkan pada tahun dasar 5

    dengan tahun target 1. !ecara ruang lingkup dan #okus kebijakan, %'

    yang diamanatkan (( o. + tahun 7 ini sangat berbeda dengan

    kebijakan energi yang sudah dikeluarkan sebelumnya seperti yang dapat

    dilihat pada gambar berikut2

    17

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    18/26

      8ambar 6. $erbandingan @okus %ebijakan 'nergi asional )0>50 – sekarang*

    %' yang telah disusun nantinya akan ditetapkan oleh pemerintah

    dengan persetujuan D$/ )$asal 00 Ayat , (( o. + tahun 7*. Dalam

     proses penyusunan %', $residen membentuk D' yang bertugas 2

    a. erancang dan merumuskan %' untuk ditetapkan oleh pemerintah

    dengan persetujuan D$/.

     b. enetapkan /encana (mum 'nergi asional )/('*.

    c. enetapkan langkah-langkah penanggulangan kondisi krisis dan

    darurat energi

    d. engaasi pelaksanaan kebijakan bidang energi yang bersi#at lintas

    sektor.

    &erdasarkan $erpres o. 6 tahun 5, D' terdiri dari $impinan

    dan Anggota sebagai berikut2

    Tabel +. !usunan %eanggotaan Dean 'nergi asional

    18

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    19/26

    2.(.3. Pr!ns!, P$k$k -an usunan Ranangan "EN

    $enyusunan rancangan %' ditujukan untuk mecapai sasaran di bidang

     penyediaan energi primer, peman#aatan energi primer perkapita, penyediaan

    kapasitas pembangkit dan peman#aatan listrik perkapita. (ntuk penyediaan

    energi primer, ditargetkan akan mencapai 3 T9' pada tahun 1 dan

    0 T9' pada tahun 1. !edangkan untuk peman#aatan energi primer 

     perkapita ditargetkan pada tahun 1 akan mencapai 0.3 T9' dan +. T9'

     pada tahun 1. Di bidang penyediaan kapasitas pembangkit, ditargetkan

    001 8F pada tahun 1 dan 3+ pada tahun 1. !elain itu, untuk 

     peman#aatan listrik perkapita ditargetkan mencapai .1 %Fh pada tahun

    1 dan pada tahun 1 mencapai 7 F seperti pada Tabel 3.

    Tabel 3. !asaran 'nergi 1-1 )Dra#t %' – D'*

    19

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    20/26

    $rinsip lain yang akan dijadikan acuan untuk penyusunan %'

    adalah sasaran bauran energi nasional sampai dengan tahun 1.

    Ditargetkan pada tahun 1, bauran energi nasional akan didominasi oleh

    'nergi &aru Terbarukan )'&T* sebesar 3 persen yang meliputi energi air, panas bumi, biomasa sampah, &ahan &akar abati )&&*, energi surya,

    energi laut, energi angin dan energi nuklir. !edangkan untuk minyak bumi,

    gas bumi dan batubara akan berada di kisaran persen.

    8ambar 7. !asaran &auran 'nergi Dalam Dra#t %ebijakan 'nergi asional Dalam

    $ersentase )D', 0*

    2./. Ham#atan Penera,an "e#!jakan Energ! Nas!$nal -! In-$nes!a

    %Tum!ran 2)1'&

    0. asih bergantung sumber pendapatan negara pada hasil sumber daya

    energi

    . Tumpah tindi peraturan serta ketidakpastian hukum dan periGinan

    terutama di sektor energi

    +. asih kurangnya koordinasi yang terpadu antara sektor energi dengan

    sektor lain seperti sektor industri, sektor perdagangan dan sektor 

    teknologi

    20

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    21/26

    3. %etidakjelasan keenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah

    dalam hal pengelolaan energi mengakibatkan sering terlambatnya

     penerapan kebijakan energi

    1. :emahnya koordinasi lintas sektor yang berdampak pada keterlambatan

    dan biaya

    6. %etergantungan yang tinggi terhadap bahan bakar minyak terutama

    disektor transportasi

    7. asih tingginya subsidi terhadap harga energi #osil sehingga kebijakan

     pengembangan baru dan terbarukan menjadi terhambat karena kalah bersaing dengan harga energi #osil

    5. !ektor energi memerlukan biaya in"estasi yang cukup besar, sehingga

    diperlukan dukungan #inansial terutama dari sektor perbankan nasional

    dalam mendukung kebijakan di sektor energi

    >. :emahnya penguasaan teknologi dan lemahnya industri pendukung

    0. %urang berpihaknya teknologi dan lemahnya industri pendukung

    2.0. Renana Umum Energ! Nas!$nal %RUEN& -an Renana Umum Energ!

    Daerah %RUED&

    2.0.1. "$nse, RUEN -an RUED -alam Perenanaan Nas!$nal

    !ecara konsep, perencanaan adalah proses yang kontinyu, terdiri

    dari keputusan atau pilihan dari berbagai cara untuk menggunakan sumber 

    daya yang ada, dengan sasaran untuk mencapai tujuan tertentu di masa

    mendatang. Dengan merencanakan berarti memilih berbagai alternati# 

    tujuan agar tercapai kondisi yang lebih baik atau memilih cara

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    22/26

    a. !ebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya2 !DA, !D, odal akibat

    keberadaannya yang terbatas. !ebagai konsekuensi, pengumpulan dan

    analisis data dan in#ormasi mengenai ketersediaan sumber daya yang ada

    menjadi sangat penting. b. !ebagai alat untuk mencapai tujuan

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    23/26

    BAB III

    PENUTUP

    3.1. "es!m,ulan

    %ebijakan 'nergi adalah kebijakan dalam menggunakan

    energi see#isien dan seoptimal mungkin yang didalamnya terdapat usaha

     penghematan energi. %ebijakan 'nergi asional adalah kebijakan

     pengelolaan energi yang berdasarkan prinsip berkeadilan, berkelanjutan,

    dan beraasan lingkungan guna terciptanya kemandirian dan ketahanan

    energi nasional. )$asal 0 Angka 1 (( omor + Tahun 7 Tentang

    'nergi*.

    $aradigma lama yang hanya menjadikan energi sebagai sumber 

     pendapatan telah berubah menjadi sebagai katalisator perekonomian

    nasional. Dengan peran strategis tersebut, sektor energi akan sangat

    menentukan keberhasilan pembangunan nasional ke depan. $ermasalahan

    energi tidak semata-mata menjadi permasalahan sektor energi dengan

     penanggung jaab %'!D, akan tetapi menjadi isu nasional yang menjadi

    tanggung jaab bersama. Atas dasar hal tersebut, %' perlu disusun

    dengan melibatkan semua sektor terkait, tidak hanya oleh %'!D. !elain

    unsur pemerintahan, keterlibatan unsur masyarakat dalam keanggotaan

    D' yang bertugas menyelesaikan %' diharapkan dapat menghasilkan

    %' yang tidak hanya komprehensi# dan representati# tetapi juga dapa

    diimplementakan pada tataran operasional di daerah.

    23

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    24/26

    eskipun demikian, mekanisme pelibatan banyak unsur dari

     berbagai sektor dan keahlian dalam D' sedikit banyak memiliki pengaruh

    terhadap kinerja penyusunan %'. Dengan dinamika musyaarah dan

    diskusi para anggota D' dalam rapat dan sidang, proses teknokratik dalam penyusunan %' seharusnya dapat dilakukan dengan matang.

     amun dalam prosesnya, penyusunan %' juga dilakukan melalui proses

     politik di D$/. $anjangnya proses teknokratik dan politik ini menjadi

     penyebab berlarut-larutnya penyelesaian %' yang pada akhirnya

     berakibat pada pergeseran perencanaan.

    $enyusunan %' didahului oleh proses pemodelan energi yang

    tertuang pada naskah akademik. $roses pemodelan energi juga akan

    dilakukan pada saat penyusunan /(' dan /('D. $roses ini dilakukan

    dengan pertimbangan asumsi dan kriteria tertentu dengan bantuan

    metode

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    25/26

    DATAR PUTA"A

     HHHHHHHHH. 0. askah Akademik %ebijakan 'nergi asional 0 - 1.

    Dean 'nergi asional. akarta

     HHHHHHHHHH.0. %endala $erencanaan !ektor 'nergi Di Daerah Dalam

    $erspekti# 

    $emerintah %abupaten &one &olango. &ahan $resentasi. $emkab

    &one &olango

     HHHHHHHHHH.0. /ancangan %ebijakan 'nergi asional. &ahan $resentasi.

    Dean

    'nergi asional. akarta.

    Dunn, Filliam. 0. $engantar Analisis %ebijakan $ublik )Terjemahan*. 8ajah

    ada (ni"ersity $ress. ogyakarta

    8arnia, Ia. 0. 'nergy !ecurity Dan Tantangan $erencanaan 'nergi asa

    Datang. &ahan $resentasi. $usat $engkajian 'nergi (ni"ersitas Indonesia.

    akarta

    http2

  • 8/18/2019 Makalah Aplikasi Kbjkan Energi

    26/26

    26