makalah sumber energi
DESCRIPTION
biologiTRANSCRIPT
MAKALAH IPA
“ SUMBER ENERGI “
ANGGOTA :
Al Amin R. ( 02 )
Dyo Rizki I.A.P. ( 11 )
Wilda Al Aluf R. ( 29 )
Yasinta D. ( 31 )
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena rahmatnya penulis dapat mengerjakan
tugas ini dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa sholawat serta salam penulis
panjatkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan
orang-orang yang masih beristiqoma hingga akhir jaman.
Ucapan terima kasih juga tak lupa kami ucapkan kepada kedua orang tua penulis
yang telah memberikan panulis dukungan moril dan materil yang tak habis –
habisnya. Dan juga kepada guru – guru penulis yang telah mendidik kami tanpa kenal
lelah hingga penulis mampu membuat tugas ini. Terlebih – lebih kepada guru IPA
penulis
“Bu Mashuda dan Bu Rahayu”.
Akhirnya dengan susah payah dan dengan bekerja sama penulis mampu membuat
tugas ini dengan judul “Sumber Energi” . Didalam tugas ini menerangkan tentang
sumber energi yang ada di bumi.
Penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Apabila masih ada
kekurangan momhon dimaklumi karena penulis masih dalam tahap pembelajaran.
Oleh karena itu kritik dan saran kami butuhkan untuk memperbiki kesalahan kami.
Semoga ini bisa berguna bagi kita semua.
Lumajang, 18 Maret 2008
Penulis
i
Penulis mempersembahkan karya tulis ini teruntuk kedu orang tua dan
saudara saudara penulis yang selalu mendoakan penulis dimanapun penulis berada
dan yang selalu melapangkan hati penulis agar tetap berdiri tegak dan melangkah
mengarungi dunia.
Bapak dan ibu guru penulis yang tanpa kehadiran mereka penulis tidak akan
berarti apa-apa dan tidak menyadari bahwa dunia ini sangat luas.
Semua teman-teman di kelas 7A saya ucapkan terimah kasih karena selama
ini selalu membuat kami tersenyum bahagia. Sehingga penulis tidak merasa putus
asa. Dan senyuman itu yang membuat kami bahagia.
ii
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………………... i
Halaman persembahan……………………………………………………… ii
Logo judul………………………………………………………………….. iii
Daftar Isi……………………………………………………………………. iv
Pembahasan
A. Wilayah Indonesia…………………………………………………. 1 - 3
B. Kebutahan Energi di Indonesia…………………………………….. 3 - 7
C. Penyediaan Energi di Indonesia……………………………………. 7 - 8
D. Macam – Macam Energi di Indonesia
a. Sumber Energi Fosil………………………………………… 8 - 9
b. Sumber Energi Panas Bumi
1. Uap Basah…………………………………………. 10
2. Air Panas………………………………………….. 10 - 11
3. Batuan Panas……………………………………… 11 - 12
c. Sumber Energi Nuklir………………………………………. 12 - 13
d. Sumber Energi Geothermal………………………………… 13 - 14
e. Sumber Energi Alternatif Biogas…………………………… 15 - 16
iv
PEMBAHASAN
A. Wilayah Indonesia.
Energi adalah sesuatu yang manusia butuhkan untuk membantu pekerjaan
manusia. Tanpa energi manusia tidak dapat berbuat apa – apa. Misalnya saja kalau
tidak ada energi matahari pakaian tidak bisa kering.
Untuk wilayah Indonesia, energi yang punya prospek bagus adalah energi arus
laut. Hal ini dikarenakan Indonesia mempunyai banyak pulau dan selat sehingga arus
laut akibat interaksi Bumi-Bulan-Matahari mengalami percepatan saat melewati selat-
selat tersebut. Selain itu, Indonesia adalah tempat pertemuan arus laut yang
diakibatkan oleh konstanta pasang surut M2 yang dominan di Samudra Hindia dengan
periode sekitar 12 jam dan konstanta pasang surut K1 yang dominan di Samudra
Pasifik dengan periode lebih kurang 24 jam. M2 adalah konstanta pasang surut akibat
gerak Bulan mengelilingi Bumi, sedangkan K1 adalah konstanta pasang surut yang
diakibatkan oleh kecondongan orbit Bulan saat mengelilingi Bumi. Namun, untuk
wilayah Indonesia potensi daya energi arus laut tersebut belum dapat diprediksi
kapasitasnya.
Keuntungan penggunaan energi arus laut adalah selain ramah lingkungan, energi
ini juga mempunyai intensitas energi kinetik yang besar dibandingkan dengan energi
terbarukan yang lain. Hal ini disebabkan densitas air laut 830 kali lipat densitas udara
sehingga dengan kapasitas yang sama, turbin arus laut akan jauh lebih kecil
dibandingkan dengan turbin angin. Keuntungan lainnya adalah tidak perlu
perancangan struktur yang kekuatannya berlebihan seperti turbin angin yang
dirancang dengan memperhitungkan adanya angin topan karena kondisi fisik pada
kedalaman tertentu cenderung tenang dan dapat diperkirakan.
Kekurangan dari energi arus laut adalah output-nya mengikuti grafik sinusoidal sesuai
dengan respons pasang surut akibat gerakan interaksi Bumi-Bulan-Matahari. Pada
saat pasang purnama, kecepatan arus akan deras sekali, saat pasang perbani,
1
kecepatan arus akan berkurang kira-kira setengah dari pasang purnama.
Kekurangan lainnya adalah biaya instalasi dan pemeliharaannya yang cukup besar.
Kendati begitu bila turbin arus laut dirancang dengan kondisi pasang perbani, yakni
saat di mana kecepatan arus paling kecil, dan dirancang untuk bekerja secara terus-
menerus tanpa reparasi selama lima tahun, maka kekurangan ini dapat diminimalkan
dan keuntungan ekonomisnya sangat besar. Hal yang terakhir ini merupakan
tantangan teknis tersendiri untuk para insinyur dalam desain sistem turbin, sistem roda
gigi, dan sistem generator yang dapat bekerja secara terus-menerus selama lebih
kurang lima tahun.
Dari penelitian PL Fraenkel (J Power and Energy Vol 216 A, 2002) lokasi yang
ideal untuk instalasi pembangkit listrik tenaga arus mempunyai kecepatan arus dua
arah (bidirectional) minimum 2 meter per detik. Yang ideal adalah 2.5 m/s atau lebih.
Kalau satu arah (sungai/arus geostropik) minimum 1.2-1.5 m/s. Kedalaman tidak
kurang dari 15 meter dan tidak lebih dari 40 atau 50 meter. Relatif dekat dengan
pantai agar energi dapat disalurkan dengan biaya rendah. Cukup luas sehingga dapat
dipasang lebih dari satu turbin dan bukan daerah pelayaran atau penangkapan ikan.
Norwegia memiliki rasio sumber daya energi alam per kapita yang tinggi, dengan
tenaga air (hydropower) menjadi sumber daya terpenting. Keadaan alam negara dan
status hidrologi menghasilkan curah hujan yang terkonsentrasi di bagian Barat,
bergantian melalui air terjun dan sungai. Danau alam dan air pada ketinggian di
daerah pegunungan dengan populasi sedikit atau tidak ditinggali memungkinkan
pembangunan dam dan penampungan air yang dapat menyimpan air mulai dari
musim semi, musim panas dan musim gugur untuk kemudian digunakan pada musim
dingin.
Sumber energi domestik penting lainnya adalah bahan bakar minyak dari daerah
kontinen Norwegia. Diperkirakan bahwa simpanan bahan bakar minyak Norwegia
secara keseluruhan mencapai 13,2 milyar Sm3 oe. Sementara kebanyakan bahan
bakar minyak Norwegia diekspor, Norwegia menggunakan bahan bakar minyak untuk
2
kendaraan, pemanas rumah dan industri serta sebagai bahan mentah untuk industri
petro-kimia.Batu bara didapat dari Sptisbergen di kepulauan Svalbard, namun bukan
merupakan komponen penting pasokan energi.
Disamping hydropower, sumber daya energi Norwegia yang dapat diperbaharui
meliputi tenaga ombak, energi solar, tenaga angin dan biomass. Bersama-sama,
alternatif energi ini dapat memasok hingga 20 TWh per tahun. Norwegia memiliki
potensi untuk mengembangkan energi angin, terutama di daerah pantai, namun
biayanya sangat tinggi. Pompa pemanas listrik dari sinar matahari serta alam sekitar
juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemanas.
Rumah-rumah dibangun untuk memaksimalkan penggunakan panas alam dari
matahari. Pemanas solar juga digunakan di beberapa area seperti panel solar untuk
penerangan, radio dan televisi di rumah-rumah liburan. Biomass, seperti potongan
kayu dan bahan biologis lainnya dari agrikultur dan industri juga digunakan, namun
belum maksimal. Energi ombak telah menjadi bahan penelitian secara luas, namun
hingga saat ini baru digunakan dalam skala kecil.
B. Kebutuhan Energi di Indonesia.
Semakin lama energi yang dibutuhkan untuk negara Indonesia semakin meningkat.
Dan pemerintah semakin kesulitan untuk memenuhinya. Buktinya akhir – akhir ini
sering kita dengar tentang pemadaman bergilir yang dilakukan oleh sejumlah daerah
karena keterlambatan datangnya batubara.
Sudah dikemukakan bahwa keberhasilan pembangunan terlebih lagi dalam rangka
menggerakkan perindustrian di Indonesia, maka kebutuhan energi akan terus
meningkat dengan pesat. Masalah kebutuhan energi dan usaha untuk mencukupinya
merupakan masalah serius yang harus dipikirkan, agar energi primer khususnya
energi fosil yang ada tidak terkuras habis hanya "sekedar dibakar "untuk
menghasilkan tenaga listrik. Padahal sumber daya alam energi fosil merupakan
sumber kekayaan yang sangat berharga bila digunakan sebagai bahan dasar industri
petrokimia. Dalam bidang industri petrokimia ini Indonesia sudah cukup
berpengalaman mulai dari mendesain, membangunnya sampai dengan
3
mengoperasikannya, sehingga pemanfaatan bahan bakar fosil melalui industri
petrokimia jelas akan mendatangkan devisa yang sangat besar.. Atas dasar pemikiran
ini maka sebaiknya sumber daya alam energi fosil difokuskan untuk industri
petrokimia, sedangkan kebutuhan energi dipikirkan dari sumber energi primer lainnya
misalnya energi panas bumi.
Tabel 1 Cadangan energi primer dunia.
cadangan Minyak Bumi Indonesia 1,1 % Timur Tengah 70 %
Cadangan Gas Bumi Indonesia 1-2 % Rusia 25 %
Cadangan Batubara Indonesia 3,1 % Amaerika Utara 25 %
Sedangkan cadangan energi panas bumi di Indonesia relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan cadangan energi primer lainnya, hanya saja belum dimanfaatkan
secara optimal. Selain dari pada itu panas bumi adalah termasuk juga energi yang
terbarukan, yaitu energi non fosil yang bila dikelola dengan baik maka
sumberdayanya relatif tidak akan habis, jadi amat sangat menguntungkan.
Oleh karena mengantisipasi segera akan habisnya sumber- sumber daya energi
fosil dan nuklir itu, negara-negara maju giat melakukan litbang (penelitian dan
pengembangan) untuk menemukan dan memanfaatkan sumber-sumber daya energi
alternatif.
Pasir, seperti diceritakan Dr Wahyu Supartono, merupakan salah satu sumber
energi alternatif. Biomassa yang dikedepankan Prof Wasrin Syafii juga merupakan
sumber energi alternatif, dan bahkan lebih baik sebab sumber daya energi ini
terbarukan.
Selama bertahun-tahun sejak masa Orde Baru sampai Orde Reformasi, pasir laut
kita ditambang secara besar-besaran dengan kapal-kapal keruk. Penambangnya ada
yang mengantongi izin resmi, ada juga secara liar mencuri pasir laut itu.
4
Pasir itu dijual ke Singapura dan dipakai negara jiran itu untuk mereklamasi pantainya
sehingga negara pulau itu bertambah areanya. Jadi, pasir laut itu hanya dinilai sebagai
tanah uruk (land-fill), dan karena dibeli secara borongan dengan partai besar,
harganya sangat murah. Entah sudah berapa ratus ribu ton pasir laut kita diobral ke
Singapura. Laut di sana menjadi keruh sehingga ikannya menyingkir dan tak lagi
dapat ditangkap oleh nelayan tradisional di Kepulauan Riau.
Dr Wahyu Supartono menerangkan bahwa pasir itu dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi. Konstituen utamanya, yakni silisium, juga dapat diolah menjadi
silikon, salah satu bahan semikonduktor yang dipakai untuk memproduksi peranti-
peranti elektronik (electronic devices).
MOSFET (metal-oxyde semiconductor field-effect transistor) sudah lama dikenal
sebagai peranti yang dapat difungsikan sebagai gerbang elektronik. Puluhan bahkan
ratusan ribu peranti semacam itu dapat dirangkun ke dalam satu cebis tunggal.
Istilah teknisnya VLSI (very large scale integration) atau perangkunan berskala amat
besar. Walaupun sudah tertinggal sangat jauh, putra-putri bangsa kita juga melakukan
penelitian di bidang ini.
Dr Tatty Menko di ITB, misalnya, sedang menggarap "cetakan" untuk merangkai
peranti-peranti semikonduktor itu menjadi cebis renik (microchip) dengan
perangkunan berskala besar (LSI/large scale integration).
Prof Mohamad Barmawi, juga dari ITB, meneliti kemungkinan penggunaan silikon
nitrida yang dibuat dengan teknik pendadahan (doping) khusus untuk membuat diode
pancar cahaya (LED/light-emitting diode) dengan efisiensi konversi ke cahaya yang
tinggi, dan dengan spektrum yang mendekati cahaya alam di siang hari.
Potensi yang terkandung dalam pasir laut ini sama sekali tidak diperhitungkan
sehingga juga tidak dikertaaji (not monetized). Singapura memang memakai pasir laut
yang diimpor dari Indonesia sebagai tanah uruk. Tetapi pada ketepatan waktunya
kelak, kalau perlu negara pulau kecil yang ipteknya berkembang dengan pesat itu
dapat saja menambang pasir lagi dari pantainya, lalu mengekstraksi silikonnya.
5
Simulasi numerik
Simulasi numerik potensi daya listrik di beberapa daerah di Indonesia telah
dilakukan oleh Laboratorium Hidrodinamika Indonesia BPP Teknologi. Simulasi
potensi daya listrik di selat Bali dan Lombok dengan menggunakan program MEC-
Model buatan Research Committee of Marine Environment, The Society of Naval
Architects of Japan. Dengan asumsi efisiensi turbin sebesar 0,593 dan menggunakan
kecepatan arus rata-rata selama satu periode pasang surut (residual current) untuk
tidal constant M2, potensi daya listrik di beberapa tempat di selat Bali pada
kedalaman 12 meter, kondisi pasang perbani, dapat mencapai 300 kW bila
menggunakan daun turbin dengan diameter 10 meter. Untuk selat Badung dan selat
Lombok bagian selatan potensi energinya berkisar 80-90 kW.
Hasil numerik tersebut dapat digunakan sebagai dasar pemilihan lokasi untuk
instalasi turbin arus. Hasil ini masih bersifat global dan kasar. Untuk mengetahui
karakteristik kecepatan arus secara lebih detail di tempat-tempat terpilih, perlu
diadakan survei lapangan atau simulasi numerik detail dengan menggunakan program
khusus Full-3D yang juga disediakan oleh MEC-Model program.
Ada dua jenis rotor (daun turbin) untuk konversi energi kinetik, yang pertama
adalah jenis rotor yang mirip dengan kincir angin. Tipe ini sering disebut juga dengan
turbin dengan poros horizontal. Yang kedua adalah cross-flow rotor atau rotor
Darrieus. Ini adalah tipe turbin dengan poros vertikal karena porosnya tegak lurus
dengan arah arus. Menurut PL Fraenkel, rotor Darrieus mempunyai beberapa
kekurangan, rotor tidak dapat langsung berputar, kalau sudah berputar sulit dihentikan
bila ada keadaan darurat, dan butuh ongkos tambah untuk konstruksinya. Untuk
mempertinggi efisiensi, kedua tipe rotor ini biasanya ditambahi dengan nozzle, duct,
atau venturi untuk mempercepat aliran arus yang masuk ke piringan daun rotor.
Dewasa ini penelitian tentang teknologi konversi arus laut menjadi energi listrik
sedang berlangsung sangat gencar. Inggris sudah memasang prototipe skala penuh
dengan kapasitas 300 MW di Foreland Point, North Devon, pada Mei 2003. Norwegia
juga telah melakukan instalasi di Kvalsundet Hammerfest dengan kapasitas 700 MW.
6
Jepang, dengan menggunakan program MEC-Model, melakukan studi kelayakan
pemasangan turbin di Selat Kanmon antara Pulau Honshu dan Kyushu. Indonesia
sebagai negara kepulauan terbesar di dunia seharusnya mulai meneliti secara intensif
potensi energi arus laut ini dan memanfaatkannya untuk menghadapi bencana krisis
energi karena masalah kenaikan harga dan langkanya BBM.
C. Penyediaan Energi di Indonesia
Mengingat akan banyaknya kebutuhan energi yang diperlukan untuk
menggerakkan pembangunan khususnya dalam bidang industri seperti telah
ditampilkan pada Grafik l di atas, maka persoalan berikutnya adalah bagaimana
mengenai penyediaan energi untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut. Mengenai
penyediaan energi tersebut usaha diversifikasi telah dilakukan agar kebutuhan energi
tidak semata-mata tergantung pada minyak bumi saja.
Bila dikaji dari data yang telah diolah , tampak bahwa usaha diversifikasi energi
primer telah berhasil menurunkan pangsa pemakaian minyak bumi dalam usaha
memenuhi kebutuhan energi dari 63,7 % pada akhir Pelita V menjadi 52,3 % pada
akhir Pelita Vl. Sedangkan pangsa pemakaian batubara mengalami kenaikan dari 8,2
% pada akhir Pelita V menjadi 17,5 % pada tahun 1998/99 ini.
Selain dari pada itu, bila dikaji lebih cermat ternyata pemakaian energi panas bumi
yang selama ini sering terabaikan, ternyata sudah mulai diperhatikan sebagai usaha
mencukupi kebutuhan energi di Indonesia. Hal ini tampak dari kenyataan bahwa pada
tahun 1994/95 (akhir Pelita V) pangsa energi panas bumi hampir tak berarti hanya
sekitar 0,6 % saja dari seluruh pemenuhan kelzutuhan energi, akan tetapi pada tahun
1998/99 pangsa energi panas bumi telah naik hampir 3 kali lipat menjadi 1,7 %.
Keadaan ini sudah barang tentu sangat memberikan harapan bagi pengembangan
energi panas bumi pada masa mendatang.
Oleh karena itu kita harus pandai – pandai untuk menghemat energi. Bukan hanya
energi listrik beberapa pekan yang lalu kita dengar adanya pemadaman listrik
disejumlah daerah, tetapi juga energi yang lain seperti minyak goring. Di berita saat
7
ini sedang marak dibicarakan tentang kenaikan minyak goreng ataupun kelangkaan
minyak goreng di beberapa daerah. Padahal kita tahu Indonesia termasuk salah satu
anggota OPEC. OPEC adalah organisasi bagi negara – negara pertambangan minyak.
Dan saat ini terancam dikeluarkan dari OPEC.
D. Macam – macam Sumber Energi.
A. Sumber Energi Fosil.
Bahan bakar kendaraan bermotor, gas untuk memasak, serta pembangkit listrik
yang menerangi rumah kita, semuanya menggunakan minyak bumi, batu bara dan gas
yang semuanya menghasilkan polusi dan persediaanya tak lama lagi akan habis. Pada
bahasan selanjutnya kita akan sedikit mengulas tentang bagaimana pengolahan dan
penggunaan sumber energi fosil serta kelebihan dan kekuranganya.
Minyak bumi diproses dengan cara diekstrak dari sumur yang dibuat dengan
mengebor kulit bumi. Di kilang minyak, minyak bumi dipisahkan menjadi berbagai
jenis bahan bakar seperti bensin dan minyak tanah. Minyak bumi lebih dikenal dari
produk olahannya seperti minyak tanah, bensin dan solar yang disebut juga bahan
bakar minyak (BBM). Minyak tanah banyak digunakan untuk memasak, sedangkan
bensin dan solar digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor. Selain untuk
kebutuhan rumah tangga dan transportasi, BBM khususnya solar juga digunakan
sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Secara umum kelebihan dari minyak bumi
adalah mudah digunakan dan disimpan dan harga relatif murah dibanding bahan bakar
non fosil, sedangkan kekurangannya adalah memiliki cadangan yang terbatas,
diperkirakan cadangan Indonesia akan habis dalam waktu 18 tahun, sisa pembakaran
BBM berupa gas-gas pencemar yang berbahaya bagi kesehatan dan penggunaan BBM
8
menghasilkan karbon dioksida yang mempunyai peran besar terhadap pemanasan
global
Batu bara merupakan bahan bakar fosil yang diperoleh dari penambangan bawah
tanah atau open-pit. Karena bentuknya padat, batu bara harus diangkut dari tempat
penambangan menuju lokasi pembangkit listrik atau pabrik semen dengan truk atau
tongkang. Batu bara terutama digunakan dalam pembangkit listrik, dimana batu bara
dibakar dan panas yang dihasilkan digunakan untuk membuat uap yang
menggerakkan turbin. Selain itu, batu bara digunakan sebagai bahan bakar industri
semen dan logam. Saat ini, batu bara kualitas rendah dimanfaatkan sebagai bahan
baku briket batu bara yang dapat digunakan untuk memasak.Indonesia memiliki
cadangan batu bara yang cukup besar, diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan
hingga 100 tahun lagi, harga batu bara lebih murah dibanding produk minyak bumi
dan gas alam. Kekurangannya Pembakaran batu bara menghasilkan zat-zat yang
berbahaya bagi kesehatan, juga zat-zat yang dapat menimbulkan hujan asam, batu
bara menghasilkan karbon dioksida lebih besar dibanding bahan bakar fosil lainnya,
meskipun cadangan besar, batu bara akan habis dan tidak terbarukan.
Gas Alam. Secara komersial, gas alam diproduksi dari sumur minyak atau sumur
gas. Untuk pemanfaatannya, gas alam dialirkan melalui pipa dari sumur menuju
lokasi pemanfaatannya. Selain itu gas alam dapat dicairkan dan dikirim ke tempat
tujuan dengan kapal yang memuat tangki gas alam cair. Gas alam terutama digunakan
sebagai bahan bakar turbin gas untuk pembangkit listrik. Selain itu, gas alam
dimanfaatkan sebagai bahan baku industri petrokimia, misalnya pabrik pupuk. Untuk
keperluan rumah tangga, gas alam dipakai untuk memasak. Gas alam merupakan
bahan bakar fosil yang paling bersih dibanding minyak dan batu bara karena
menghasilkan lebih sedikit emisi karbon dioksida dan sulfur. Kekurangannya
merupakan energi tidak terbarukan sehingga akan habis dan memerlukan investasi
yang cukup besar untuk pengembangan jaringan pipa atau biaya yang cukup mahal
jika dijadikan gas alam cair.
9
B. Energi Panas Bumi.
a. Uap Basah.
Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang
keluar dari perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung
untuk menggerakkan turbin generator listrik. Namun uap kering yang
demikian ini jarang ditemukan termasuk di Indonesia dan pada umumnya uap
yang keluar berupa uap basah yang mengandung sejumlah air yang harus
dipisahkan terlebih dulu sebelum digunakan untuk menggerakkan turbin.
Gambar 1. Pembangkitan tenaga listrik dari energi panas bumi "uap basah".
Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas
bertekanan tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi
kira-kira 20 % uap dan 80 % air. Atas dasar ini maka untuk dapat
memanfaatkan jenis uap basah ini diperlukan separator untuk memisahkan
antara uap dan air. Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin
untuk menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali
ke dalam bumi untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah. Skema
pembangkitan tenaga listrik atas dasar pemanfaatan energi panas bumi "uap
basah" dapat dilihat pada Gambar 1.
b. Air Panas.
Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas
yang disebut "brine" dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya
10
kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat digunakan langsung sebab
dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit tenaga
listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini, digunakan
sistem biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem
primemya dan sistem sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger)
yang akan menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin.
Energi panas bumi "uap panas" bersifat korosif, sehingga biaya awal
pemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan energi panas bumi jenis
lainnya. Skema pembangkitan tenaga listrik panas bumi "air panas" sistem
biner dapat dilihat pada Gambar 2.
Skema pembangkitan tenaga listrik energi panas bumi "air panas".
c. Batuan Panas.
Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang ada dalam perut
bumi akibat berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas
bumi ini harus diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan
panas dan dibiarkan menjadi uap panas, kemudian diusahakan untuk dapat
diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan turbin. Sumber
batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga
untuk memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang memerlukan
11
biaya cukup tinggi. Skema pembangkitan tenaga listrik energi panas bumi
"batuan panas".
C. Sumber Energi Nuklir.
Selain mengandung silikon, konon pasir laut yang dijual murah ke Singapura itu
juga mengandung torium. Dr Anggraito Pramudito APU, dari PPNY-BATAN
mengatakan hal itu kepada saya.
Waktu itu kami sedang mengikuti suatu konferensi internasional. Anggraito
menyesalkan pengobralan pasir laut itu, sambil memberi saya makalah yang telah
ditulisnya, tentang penguat energi (energy amplifier). Barangkali karena penguat
energi itu merupakan bagian dari teknologi nuklir untuk membangkitkan energi
elektrik, maka ia lalu menyinggung kandungan torium dalam pasir laut Riau.
Torium (Th-232) ialah bahan-bakar subur (fertile) karena dapat membiakkan bahan-
bakar terbelahkan (fissile). Torium ialah unsur nomor 90 dalam Tabel Periodik. Di
dalam inti atomnya terdapat 90 proton.
Dalam uranium alam, kadar uranium 233 (U-233) teramat sangat rendah, tetapi U-233
yang terbelahkan ini dapat diperoleh dari Th-232. Dengan menangkap neutron, Th-
232 menjadi terteral (excited) dan memancarkan sebagian energinya berupa sinar
gamma.
Oleh karena setelah tangkapan menyinar (radiative capture) ini Th-233 yang terbentuk
dari Th-232 plus neutron itu belum mantap juga, maka ia meluruh (decays) dua kali
berturut-turut dengan melepaskan zarah beta (elektron).
Karena di dalam inti atom tidak ada elektron, maka zarah beta itu pastilah tercipta
ketika neutron di dalam inti berubah menjadi proton. Karena emisi zarah beta itu dua
kali, maka inti torium itu memperoleh tambahan dua proton.
Nomor atom (jumlah proton di dalam inti)-nya bertambah dua, menjadi 90 + 2 = 92.
Unsur nomor 92 ialah uranium. Jadi telah diperoleh U-233, dan U-233 sama baiknya
dengan U-235 atau Pu-239 (plutonium), baik sebagai bahan bakar yang dipakai dalam
PLTN untuk mebangkitkan energi elektrik maupun untuk membuat senjata nuklir!
Jadi, Singapura berpotensi untuk memperoleh keuntungan lebih besar lagi dari impor
12
pasir lautnya dari Indonesia. India telah maju dalam perencanaan pemanfaatan torium
sebagai bahan bakar subur.
D. Sumber Energi Geothermal.
Upaya memanfaatkan sumber-sumber energi terbaharui tak
terhindarkan akan mendorong lahirnya masalah lingkungan, seperti
dalam kasus pembangunan waduk-waduk hidroelektris skala besar.
Sebagian besar organisasi-organisasi lingkungan hidup tidak
mendukung langkah ini mengingat dampak sosial dan lingkungan
yang buruk pengelolaan energi tersebut. Meskipun demikian,
karena para ahli cukup optimis mengenai potensi sumber daya
energi geothermal Indonesia, kita patut memperhatikan prasyarat-
prasyarat apa yang terlebih dahulu harus dipenuhi agar
penerapannya tetap ramah lingkungan.
Tergantung pada kondisi geologis masing-masing tempat, air yang
berasal dari cadangan bawah tanah yang dipanaskan tenaga
geothermal memiliki kandungan zat-zat metal berbahaya dan
mengeluarkan gas-gas beracun seperti methan, hidrogen sulfide
dan amonia. Pada satu sisi uap panas itu memang melahirkan
energi. Namun, di sisi lainnya ia juga mengeluarkan zat kimia
berbahaya ke udara. Panas yang terkandung dalam limbah air
secara ekologis juga memiliki kapasitas merusak jika dialirkan
pada air di permukaan tanah. Untuk mencegah kontaminasi air di
permukaan tanah, limbah air tersebut harus terlebih dahulu
dimasukkan kembali ke dalam tempat penyimpanan awal mereka,
sekalian mempertahankan tekanan cadangan panas yang ada.
Potensi kontaminasi air permukaan tanah harus dicegah dengan
mengembangkan lubang pemboran yang tahan rembesan seperti
digunakan dalam industri minyak. Selain itu, endapan dan kerak
yang akan terus bertumpuk di pembangkit listrik yang mengandung
metal dan sulfur harus diproses terlebih dahulu sebelum digunakan
atau dibuang.
Sebagian besar potensi energi geothermal Indonesia bagaimanapun
terletak di wilayah-wilayah yang sensitif dari segi lingkungan dan
budaya, termasuk di antaranya wilayah hutan lindung di
pegunungan. Oleh karena itu luas lahan yang dibutuhkan dalam
pembangunan pembangkit tenaga listrik, akses jalan, dan jalur
transmisi energi harus diperhatikan dengan baik dan ditekan
resikonya. Kegiatan pembangkit tenaga listrik tidak boleh
mengganggu pengguna air di hilir. Tema ini telah menjadi
perhatian besar di Bali. Walhi Bali telah menyuarakan keprihatinan
mereka terhadap pelaksanaan proyek tersebut, yang sejak awal
telah menjadi keprihatinan masyarakat yang tinggal di sekitar pusat
pembangkit listrik geothermal di Bali. [5] Kawasan yang diusulkan
14
E. Sumber Energi Alternatif Biogas.
Apabila energi utama sudah menipis kita harus menyiasati dengan cara salah
satunya dengan menggunakan tegnologi yang salah satunya tegnologi biogas.
Energi terbarukan lain yang dapat dihasilkan dengan teknologi tepat guna yang relatif
lebih sederhana dan sesuai untuk daerah pedesaan adalah energi biogas dengan
memproses limbah bio atau bio massa di dalam alat kedap udara yang disebut
digester. Biomassa berupa limbah dapat berupa kotoran ternak bahkan tinja manusia,
sisa-sisa panenan seperti jerami, sekam dan daun-daunan sortiran sayur dan
sebagainya. Namun, sebagian besar terdiri atas kotoran ternak.
Gas methan terbentuk karena proses fermentasi secara anaerobik (tanpa udara)
oleh bakteri methan atau disebut juga bakteri anaerobik dan bakteri biogas yang
mengurangi sampah-sampah yang banyak mengandung bahan organik (biomassa)
sehingga terbentuk gas methan (CH4) yang apabila dibakar dapat menghasilkan
energi panas. Sebetulnya di tempat-tempat tertentu proses ini terjadi secara alamiah
sebagaimana peristiwa ledakan gas yang terbentuk di bawah tumpukan sampah di
Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Leuwigajah, Kabupaten Bandung, Jawa
Barat, (Kompas, 17 Maret 2005). Gas methan sama dengan gas elpiji (liquidified
petroleum gas/LPG), perbedaannya adalah gas methan mempunyai satu atom C,
sedangkan elpiji lebih banyak.
Kebudayaan Mesir, China, dan Roma kuno diketahui telah memanfaatkan gas alam
ini yang dibakar untuk menghasilkan panas. Namun, orang pertama yang mengaitkan
gas bakar ini dengan proses pembusukan bahan sayuran adalah Alessandro Volta
(1776), sedangkan Willam Henry pada tahun 1806 mengidentifikasikan gas yang
dapat terbakar tersebut sebagai methan. Becham (1868), murid Louis Pasteur dan
Tappeiner (1882), memperlihatkan asal mikrobiologis dari pembentukan methan.
Pada akhir abad ke-19 ada beberapa riset dalam bidang ini dilakukan. Jerman dan
Perancis melakukan riset pada masa antara dua Perang Dunia dan beberapa unit
pembangkit biogas dengan memanfaatkan limbah pertanian. Selama Perang Dunia II
banyak petani di Inggris dan benua Eropa yang membuat digester kecil untuk
15
menghasilkan biogas yang digunakan untuk menggerakkan traktor.
Karena harga BBM semakin murah dan mudah memperolehnya pada tahun 1950-
an pemakaian biogas di Eropa ditinggalkan. Namun, di negara-negara berkembang
kebutuhan akan sumber energi yang murah dan selalu tersedia selalu ada. Kegiatan
produksi biogas di India telah dilakukan semenjak abad ke-19. Alat pencerna
21umpur21ic pertama dibangun pada tahun 1900. (FAO, The Development and Use
of Biogas Technology in Rural Asia, 1981).
Negara berkembang lainnya, seperti China, Filipina, Korea, Taiwan, dan Papua
Niugini, telah melakukan berbagai riset dan pengembangan alat pembangkit gas bio
dengan prinsip yang sama, yaitu menciptakan alat yang kedap udara dengan bagian-
bagian pokok terdiri atas pencerna (digester), lubang pemasukan bahan baku dan
pengeluaran 21umpur sisa hasil pencernaan (slurry) dan pipa penyaluran gas bio yang
terbentuk.
Dengan teknologi tertentu, gas methan dapat dipergunakan untuk menggerakkan
turbin yang menghasilkan energi listrik, menjalankan kulkas, mesin tetas, traktor, dan
mobil. Secara sederhana, gas methan dapat digunakan untuk keperluan memasak dan
penerangan menggunakan kompor gas sebagaimana halnya elpiji.
16