makalah amukan alam

27
KERUSAKAN ALAM AKIBAT KESALAHAN MANUSIA Diajukan dalam Memenuhi Tugas Ilmu Sosial Budaya Dasar KELOMPOK : 7 NAMA : 1. BAYU PRANATA (06121411009) 2. DELFI TRI ANDINI (06121411017) 3. RATNA INAYAH (06121411028) 4. SEPTIANA PUTRI (06121411014) DOSEN PENGAMPU : HJ. YULIA DJAHIR, MM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

Upload: phupud-septiana-putri

Post on 21-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

memenuhi tugas ISBD

TRANSCRIPT

KERUSAKAN ALAM AKIBAT KESALAHAN MANUSIA

Diajukan dalam Memenuhi

Tugas Ilmu Sosial Budaya Dasar

KELOMPOK : 7

NAMA : 1. BAYU PRANATA (06121411009)

2. DELFI TRI ANDINI (06121411017)

3. RATNA INAYAH (06121411028)

4. SEPTIANA PUTRI (06121411014)

DOSEN PENGAMPU : HJ. YULIA DJAHIR, MM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami persembahkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang

berjudul “Kerusakan Alam Akibat Kesalahan Manusia ” ini membahas mengenai

pengertian manuasia dan lingkungan, hakikat manusia dan lingkungan, mengetahui

peranan manusia sebagai objek dan subjek lingkungan, mengetahui hubungan antara

manusia, lingkungan, dan lingkungan sosial budaya, mengetahui kerusakan alam

yang di timbulkan oleh manusia, dampak kerusakan ini terhadap kehidupan manusia,

serta upaya manusia dalam pencegahan kerusakan lingkungan.

Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, bukan karena

usaha dari kami sendiri, melainkan banyak masukkan dan bantuan dari berbagai

pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu kami, baik itu dosen dan semua pihak yang telah membantu kami dalam

menyelesaikan makalah ini.

Kami sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu di karenakan

keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu kami sangat

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, 27 Februari 2013

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuhan menciptakan manusia yang terdiri dari triliunan sel, kemudian

dari sel tersebut membentuk jaringan dan jaringan tersebut membentuk organ.

Manusia juga diberi otak untuk selalu berpikir. Selain otak, manusia juga diberi

hati (qolbu) inilah yang membedakan dengan mahluk lainnya dan menyandang

predikat mahluk yang paling sempurna. Setiap mahluk apapun macamnya, hanya

dapat hidup dalam suatu lingkungan dengan kondisi yang baik, atau paling tidak

masih dalam kisaran toleransinya. Selain faktor kondisi, mahluk hidup juga harus

berada dalam lingkungan yang dapat menyediakan segala sumber daya yang

dibutuhkannya.

Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi

uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg

bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg

independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam

menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya

suatu keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti kalau tidak

dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai. Inilah yang dapat dinyatakan

sebagai hakikat manusia yang pada dasarnya manusia itu tidak akan terpisahkan

dengan lingkungannya.

Manusia merupakan individu yang tidak akan lepas dari kehidupan

sosial yang pada akhirnya seorang individu akan membutuhkan lingkungan untuk

menjadi manusia sosial, hubungan individu dengan lingkungannya ternyata

memiliki hubungan timbal balik, lingkungan mempengaruhi individu dan

individu mempengaruhi lingkungan. Hubungan antara manusia, lingkungan alam

dan lingkungan sosial budaya saling kait mengkait karena tinggi rendahnya

kualitas lingkungan bergantung kepada manusia sendiri. Ketidakmampuan

manusia mengatur keseimbangan antara kebutuhan hidupnya dengan kemampuan

lingkungan telah menimbulkan masalah lingkungan yang megancam

kehidupannya. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk membahas

makalah yang berjudul “Kerusakan Alam Akibat Kesalahan Manusia” ini.

B. Rumusan Masalah

Manusia hidup membutuhkan lingkungan, baik itu lingkungan sosial

maupun lingkungan alam. Manusia seringkali tidak bisa mengatur keseimbangan

antara kebutuhan hidupnya dan kemampuan lingkungannya, sehingga hal ini

menimbulkan masalah yang mengancam kehidupannya. Dari fakta ini timbul

pertanyaan, apakah hakikat manusia dan lingkungannya?, bagaimana peranan

manusia sebagai subjek dan objek lingkungan?, bagaimana hubungan antara

manusia, lingkungan, dan lingkungan sosial budaya?, bagaimana kerusakan alam

yang di timbulkan oleh manusia, dampak kerusakan ini terhadap kehidupan

manusia, serta upaya manusia dalam pencegahan kerusakan lingkungan

C. Tujuan

Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memberi informasi tentang

tentang hakikat manusia dan lingkungannya, mengetahui peranan manusia sebagai

subjek dan objek lingkungan, mengetahui hubungan antara manusia, lingkungan,

dan lingkungan sosial budaya, serta mengetahui kerusakan alam yang di

timbulkan oleh manusia, dampak kerusakan ini terhadap kehidupan manusia,

serta upaya manusia dalam pencegahan kerusakan lingkungan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Manusia dan Lingkungannya

Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi

uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg

bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg

independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam

menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya

suatu keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti kalau tidak

dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.

Manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa

yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khusus. Dia

berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang

biak, menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan

membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki

rasa kasih sayang dan cinta.

Lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya

manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada

dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad

hidup lainnya. (Darsono, 1995).

Lingkungan adalah segala sesuatu (benda, keadaan, situasi) yang ada di

sekeliling makhluk hidup dan berpengaruh terhadap kehidupan (sifat,

pertumbuhan dan persebaran) makhluk hidup yang bersangkutan. Ciri

lingkungan yang baik adalah yang memberi daya dukung optimum ialah

kepadatan penduduknya rendah, terdapat keseimbangan antara jumlah penduduk

dan bahan makanan.

B. Peranan Manusia Sebagai Subjek dan Objek Lingkungan

Sejak manusia dilahirkan ke dunia sudah membawa insting (akal).

Manusia hidup dan berkembang di lingkunagn masing-masing baik secara

alamiah maupun sosial. Peran lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan

manusia, terutama lingkungan sosial.

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya

dibanding makhluk-makhluk hidup lainnya karena manusia secara kodrati diberi

akal budi yang memungkinkan adanya kebudayaan. Lingkungan dapat dibagi 3

yaitu lingkungan biotik, abiotik dan lingkungan buatan. Sedangkan pada konsep

ekologi lingkungan dibedakan atas lingkungan alam,lingkungan sosial dan

lingkungan budaya.

a. Lingkungan Biotik: terdiri dari organisasi baik yang makro maupun yang

mikro

b. Lingkungan Abiotik: lingkungan yang tidak terdiri dari makhluk hidup ,

melainkan terdiri dari batuan, tanah, udara, air, proses dan kekuatan alam,

mineral dan lain-lain sebagainya.

c. Lingkungan Alam (Natural Environment): segala kondisi alamiah baik yang

terdiri dari alam anorganik (abiotik), maupun yang terdiri dari alam organik

(biotik) yang masih belum sepenuhnya sosial yaitu manusia baik perorangan

maupun kelompok.

d. Lingkungan sosial, yaitu: manusia baik secara individu maupun kelompok

yang ada di luar diri kita

e. Lingkungan Budaya: segala kondisi hasil cipta karya manusia baik yang

berupa benda-materi, maupun yang tidak berupa benda, bangunan, pakaian,

benda hasil karya seni, peraturan, gagasan, sistem nilai, dan sebangsanya,

termasuk lingkungan budaya.

Manusia menjadi objek dan sekaligus subjek dan lingkungan karena

manusia hidup dan berkembang dilingkungan masing-masing, mengolah sumber-

sumber alam dan sosial yang ada dilingkungan tersebut serta memanfaatkannya

sesuai  dengan kebutuhan hidupnya.

Berbeda dengan makhluk hidup lainnya, bukan dalam hal memenuhi

kebutuhan hidupnya melainkan perilaku manusia dalam memanfaatkan

kebutuhan itulah yang berbeda dengan makhluk hidup lainya, misalnya hewan.

Selain butuh makan dan minum, manusia butuh tempat tinggal yang layak bila

tidak berarti tidak manusiawi, butuh pendidikan butuh pakaian dan butuh

berfilsafat tentang hakekat dirinya sebagai pribadi dalam hubungannya dengan

manusia lain dan martabatnya alam dan Tuhan sang Pencipta segalanya yang ada

di Jagad Raya yang termuat dalam ajaran agama.  Dari filsafat pula manusia

dapat menciptakan ilmu seni dan budaya.

Kehidupan yang manusiawi tentunya dapat mempengaruhi dan

dipengaruhi oleh perilaku. Perilaku manusia satu dengan yang lain tidak dapat

disamakan. Hal yang cukup mempengaruhi perilaku manusia tersebut karena

faktor lingkungan dimana dia tinggal. Dengan demikian manusia menjadi objek

sekaligus subjek dari lingkungan.

C. Hubungan Antara Manusia, Lingkungan, dan Lingkungan Sosial Budaya

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

keadaan dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya,

yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan makhluk

hidup lainya. (Undang-Undang No.4 tahun 1982).

Langkah-langkah konkret dalam menanggulangi masalah lingkungan

hidup menurut B.N.Marbun:

1. Menciptakan peraturan standar yang mengatur segala seluk-beluk persyaratan

pendirian pabrik atau industri.

2. Adanya perencanaan lokasi industri yang tepat.

3. Memilih proses industri yang minim polusi dilihat dari bahan baku, reaksi

kimia, penggunaan air, asap, penyimpanan bahan baku dan barang jadi, serta

transportasi dan penyuluhan buangan.

4. Pengelolahan sumber air secara berencana disertai pengamatan terhadap

segala aspek yang berhubungan dengan pengolahan air tersebut.

5. Pembuatan sistem pengelolahan air limbah secara kolektif dari seluruh

industri yang berada dilokasi tertentu.

6. Penanaman pohon secara merata dan berencana diseluruh kota.

7. Peraturan dan penataan dan penggunaan tanah dasar rencana induk

pembangunan kota sesuai dengan peruntukannya secara seimbang.

8. Perbaikan lingkungan sosial ekonomi masyarakat hingga mencapai taraf hidup

yang memenuhi pendidikan komunikasi dan kebutuhan sehari-hari.

Dalam buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan

Lingkungan Hidup (1997) dinyatakan bahwa pendidikan Lingkungan hidup

menyandang karakteristik sebagai pendidikan seumur hidup (long life education),

baik melalui jalur formal (sekolah) maupun informasi luar sekolah. Lingkungan

sosial merupakan hubungan interaksi antar manusia dengan manusia lain yang

terjalin harmonis.

Hubungan antara manusia, lingkungan alam dan lingkungan sosial

budaya saling kait mengkait karena tinggi rendahnya kualitas lingkungan

bergantung kepada manusia sendiri. Ketidakmampuan manusia mengatur

keseimbangan antara kebutuhan hidupnya dengan kemampuan lingkungan telah

menimbulkan masalah lingkungan yang megancam kehidupannya.

D. Kerusakan Alam yang di akibatkan oleh Manusia dan Dampaknya

Terhadap Kehidupan

Kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia jauh lebih

besar dibandingkan dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh proses

alam. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan manusia berlangsung

secara terus menerus dan makin lama makin besar pula kerusakan yang

ditimbulkannya. Kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia terjadi

dalam berbagai bentuk seperti pencemaran, pengerukan, penebangan hutan untuk

berbagai keperluan, dan sebagainya.

Limbah-limbah yang dibuang dapat berupa limbah cair maupun padat,

bila telah melebihi ambang batas, akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan,

termasuk pengaruh buruk pada manusia. Salah satu contoh kasus pencemaran

terhadap air yaitu “Kasus Teluk Minamata” di Jepang. Ratusan orang meninggal

karena memakan hasil laut yang ditangkap dari Teluk Minamata yang telah

tercemar unsur merkuri (air raksa). Merkuri tersebut berasal dari limbah-limbah

industri yang dibuang ke perairan Teluk Minamata sehingga kadar merkuri di

teluk tersebut telah jauh di atas ambang batas.

Kasus-kasus pencemaran perairan telah sering terjadi karena

pembuangan limbah industri ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Kebocoran-

kebocoran pada kapal-kapal tanker dan pipa-pipa minyak yang menyebabkan

tumpahan minyak ke dalam perairan, menyebabkan kehidupan di tempat itu

terganggu, banyak ikan-ikan yang mati, tumbuh-tumbuhan yang terkena genangan

minyak pun akan musnah pula.

Pengerukan yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan seperti

pertambangan batu bara, timah, bijih besi, dan lain-lain telah menimbulkan

lubang-lubang dan cekungan yang besar di permukaan tanah sehingga lahan

tersebut tidak dapat digunakan lagi sebelum direklamasi.

Penebangan-penebangan hutan untuk keperluan industri, lahan

pertanian, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya telah menimbulkan kerusakan

lingkungan kehidupan yang luar biasa. Kerusakan lingkungan kehidupan yang

terjadi menyebabkan timbulnya lahan kritis, ancaman terhadap kehidupan flora,

fauna dan kekeringan.

Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar

dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia adalah makhluk ciptaan

Allah yang sempurna dari mahluk hidup lainnya. Namun sayang, seringkali apa

yang dilakukan oleh manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan

kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia baik

dalam teknolgi, industri, dan lain sebagainya. Tetapi, hal itu membawa dampak

buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup, misalnya seperti pencemaran

lingkungan limbah pabrik, polusi udara, banjir, serta penebangan hutan.

Berikut adalah bencana-bencana alam yang besar yang di akibatkan oleh

kesalahan manusia dan dampaknya bagi kehidupan.

1) Pada tanggal 26 April 1986, Pembangkit Listrik Nuklir Chernobyl meledak dan

melepaskan material radioaktif ke udara sehingga mencemari wilayah hingga

jutaan mil persegi. 49.000 warga yang tinggal dekat reaktor, Pripyat, terpaksa

mengungsi seluruhnya. Dua dekade kemudian, kota ini menjadi kota hantu dan

ditelan oleh hutan pepohonan di sekitarnya.

2) Proyek irigasi Uni Soviet yang berasal dari Laut Aral telah menguras air laut

dalam jumlah sangat besar. Kini, beberapa bagian laut itu kering dan terbelah

menjadi dua laut yang lebih kecil. Perahu nelayan banyak yang kandas,

sebagian menjadi gurun tandus yang luas dan terkontaminasi.

3) Pada bulan November 1995 sekawanan angsa bermigrasi dan mendarat di

Berkeley Pit, sebuah lokasi penambangan tembaga yang danaunya diisi lebih

dari 40 milyar galon air asam dan logam berat. Setelah badai beberapa hari serta

kabut, burung-burung itu gagal melanjutkan perjalanan dan 342 ekor ditemukan

mati.

4) Pintu Neraka/Hell’s Gate, Ahal Province, Turkmenistan. Dikenal sebagai

“Darvaza” yang artinya “Pintu” dalam Bahasa Turkmen. Di gurun

Turkmenistan adalah sebuah lubang selebar kurang lebih 100 meter dan di

dalamnya terus-menerus membara selama 38 tahun. Pada 1971, sebuah rig

pengeboran minyak Uni Soviet melakukan pengeboran. Ternyata di bawahnya

ada cadangan gas alam. Hal ini menyebabkan tanah runtuh beserta rig

pengeboran yang dibangun di atasnya. Asap beracun kemudian mulai

menyembur dari dalam lubang. Daripada berpotensi menimbulkan bencana

yang lebih mematikan, pemerintah Soviet lalu membakar lubangnya.

5) Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Indonesia. Banjir Lumpur Panas Sidoarjo atau lebih

dikenal sebagai bencana Lumpur Lapindo, adalah peristiwa menyemburnya

lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc di Dusun Balongnongo

Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur,

sejak tanggal 29 Mei 2006. Semburan lumpur panas selama beberapa bulan ini

menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian

di tiga kecamatan di sekitarnya, serta memengaruhi aktivitas perekonomian di

Jawa Timur.

6) Chernobyl, Ukraina. “Bencana Chernobyl”, kecelakaan reaktor nuklir

Chernobyl, atau hanya “Chernobyl”, adalah kecelakaan reaktor nuklir terburuk

dalam sejarah. Pada tanggal 26 April 1986 pukul 01:23:40 pagi (UTC+3),

reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang

terletak di Uni Soviet di dekat Pripyat di Ukraina meledak. Akibatnya, partikel

radioaktif dalam jumlah besar tersebar ke atmosfer di seluruh kawasan Uni

Soviet bagian barat dan Eropa. Bencana nuklir ini dianggap sebagai kecelakaan

nuklir terburuk sepanjang sejarah, dan merupakan satu dari dua kecelakaan

yang digolongkan dalam level 7 pada Skala Kejadian Nuklir Internasional

(kecelakaan yang lainnya adalah Bencana Fukushima Daiichi). Jumlah pekerja

yang dilibatkan untuk menanggulangi bencana ini sekitar 500.000 orang, dan

menghabiskan dana sebesar 18 miliar rubel dan mempengaruhi ekonomi Uni

Soviet. Ribuan penduduk terpaksa diungsikan dari kota ini.

E. Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan Hidup

Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup

antara lain yaitu sebagai berikut.

1. Bidang Kehutanan

Kerusakan hutan yang semakin parah dan meluas, perlu diantisipasi dengan

berbagai upaya. Beberapa usaha yang perlu dilakukan antara lain :

a. Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan

seimbang sehingga hutan tetap lestari.

b. Memperketat pengawasan terhadap penebangan-penebangan liar, dan

memberikan hukuman yang berat kepada mereka yang terlibat dalam

kegiatan tersebut.

c.  Penebangan pohon harus dilakukan secara bijaksana. Pohon yang

ditebang hendaknya yang besar dan tua agar pohon-pohon yang kecil

dapat tumbuh subur kembali.

d. Melakukan reboisasi (penanaman hutan kembali) pada kawasan-kawasan

yang hutannya telah gundul, dan merehabilitasi kembali hutan-hutan yang

telah rusak.

e. Memperluas hutan lindung, taman nasional, dan sejenisnya sehingga

fungsi hutan sebagai pengatur air, pencegah erosi, pengawetan tanah,

tempat perlindungan flora dan fauna dapat tetap terpelihara dan lestari.

2.      Bidang Pertanian

a. Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi

pertanian menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya.

b.  Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat

teras-teras (sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.

c.  Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk

pemberantasan hama tanaman dengan cara memperbanyak predator

(binatang pemakan) hama tanaman karena pemakaian pestisida dapat

mencemarkan air dan tanah.

d. Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehingga dengan

demikian penggunaan pestisida dapat dihindarkan.

3.      Bidang Industri

a. Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun

perairan harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang

tersebut telah bebas dari bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap

industri diwajibkan membuat pengolahan limbah industri.

b.  Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri

yang berasal dari pembakaran yang menghasilkan CO (Karbon

monooksida) dan CO2 (karbon dioksida), diwajibkan melakukan

penghijauan di lingkungan sekitarnya. Penghijauan yaitu menanami lahan

atau halaman-halaman dengan tumbuhan hijau.

c. Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi

yang lebih ramah lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA,

energi panas bumi, sinar matahari, dan sebagainya.

d. Melakukan daur ulang (recycling) terhadap barang-barang bekas yang

tidak terpakai seperti kertas, plastik, aluminium, best, dan sebagainya.

Dengan demikian selain memanfaatkan limbah barang bekas, keperluan

bahan baku yang biasanya diambil dari alam dapat dikurangi.

e. Menciptakan teknologi yang hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan.

f. Menetapkan kawasan-kawasan industri yang jauh dari permukiman

penduduk.

4.      Bidang Perairan

a. Melarang pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan

benda-benda lainnya ke sungai maupun laut karena sungai dan laut bukan

tempat pembuangan sampah.

b. Perlu dibuat aturan-aturan yang ketat untuk penggalian pasir di laut

sehingga tidak merusak lingkungan perairan laut sekitarnya.

c. Pengambilan karang di laut yang menjadi tempat berkembang biak ikan-

ikan harus dilarang.

d. Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di sungai/laut seperti

larangan penggunaan bom ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang

dapat menjaring ikan sampai sekecil-kecilnya, dan sebagainya.

5.      Flora dan Fauna

Untuk menjaga kepunahan flora dan fauna langka, beberapa langkah yang

perlu dilakukan antara lain :

a. Menghukum yang seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang bagi

mereka yang mengambil flora dan memburu fauna yang dilindungi.

b.  Menetapkan kawasan perlindungan bagi flora dan fauna langka seperti

Taman Nasional, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, dan lain-lain.

6.      Perundang-undangan

Melaksanakan dengan konsekuen UU No. 23 Tahun 1997 tentang

Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan memberikan sanksi hukuman yang berat

bagi pelanggar-pelanggar lingkungan hidup sesuai dengan tuntutan undang-

undang.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hubungan antara manusia, lingkungan alam dan lingkungan sosial

budaya saling kait mengkait karena tinggi rendahnya kualitas lingkungan

bergantung kepada manusia sendiri. Ketidakmampuan manusia mengatur

keseimbangan antara kebutuhan hidupnya dengan kemampuan lingkungan telah

menimbulkan masalah lingkungan yang megancam kehidupannya.

Kerusakan lingkungan hidup banyak diakibatkan oleh manusia.

Diantaranya kebakaran hutan, penebangan liar yang mengakibatkan hutan gundul.

Majunya teknologi seperti mobil, pabrik, dan sepeda motor membuat udara

tercemar dan lapisan ozon berlubang karena asap kendaraan. Lapisan ozon yang

berlubang membuat sinar matahari langsung ke bumi yang menyebabkan suhu di

bumi naik. Karena suhu di bumi naik es di kutub utara mulai mencair. Hal tersebut

membuat permukaan air laut meningkat. Oleh karena itu, manusia harus segera

menanggulangi kerusakan ini sebelum kerusakan semakin meluas. Selain

menanggulangi manusia harus sadar dan mengintrospeksi diri mereka agar tidak

mengulangi kesalahan yang sama seperti merusak lingkungan.

B. SARAN

Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan kelestarian lingkungan

hidup. Karena pada saat ini pemerintah masih berpangku tangan atas apa yang

terjadi dengan lingkungan. Pemerintah harus tegas dalam menentukan tindakan

untuk menanggulangi kerusakan lebih lanjut seperti kerusakan  hutan, kebakaran,

asap pabrik yang membuat lapisan ozon berlubang dan banyak kerusakan lain

yang disebabkan oleh manusia dengan cara reboisasi, penyuluhan tentang

pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Abyan, 2012.Bencana Alam Yang Diakibatkan Oleh Kesalahan

Manusia/Human Error. Online.

(http://abyangarnaw.wordpress.com/2012/09/13/tugas-plh-bencana-alam-yang-

diakibatkan-oleh-kesalahan-manusiahuman-error/ diakses tanggal 11 Maret 2013)

Djahir, Yulia dkk. 2010. Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

(MPK) Ilmu Sosial Budaya Dasar. Palembang : Unit Pengembangan Teknis-MPK

Universitas Sriwijaya.

Mazkiyah,Salma. 2012. Kerusakan Lingkungan yang disebabkan oleh Manusia.

Online. (http://salmazki.blogspot.com/2012/09/kerusakan-lingkungan-yang-

disebabkan.html diakses tanggal 11 Maret 2013 )

Shanti, Dini. 2012. Makalah Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Populasi Manusia.

Online (http://kumpulan-makalah-dan-artikel.blogspot.com/2012/09/makalah-

kerusakan-lingkungan-hidup.html diakses tanggal 11 Maret 2013)