makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

29
MAKALAH ILMU KEALAMAN DASAR “BUMI DALAM ALAM SEMESTA” Disusun oleh: Rizal Achmad Maulana (11.241.028) Yayuk Nurjanah (11.241.004) Ida Tri Wahyuningsih (11.241.015) Ilham Baitul Maarif (11.241.027) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

Upload: maulanarizalachmad

Post on 01-Dec-2015

1.749 views

Category:

Documents


35 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

MAKALAH

ILMU KEALAMAN DASAR

“BUMI DALAM ALAM SEMESTA”

Disusun oleh:

Rizal Achmad Maulana (11.241.028)

Yayuk Nurjanah (11.241.004)

Ida Tri Wahyuningsih (11.241.015)

Ilham Baitul Maarif (11.241.027)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

IKIP PGRI MADIUN

2012/2013

Page 2: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT,

karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas

makalah Ilmu Kealaman Dasar yang berjudul “Bumi dalam Alam Semesta”

Penulisan makalah ini adalah tugas kelompok yang harus diselesaikan oleh

masing-masing mahasiswa, yang diberikan oleh dosen Ilmu Kealaman Dasar

sebagai bahan presentasi. Tujuannya adalah untuk lebih memahami tentang proses

terbentuknya alam semesta ini.

Dalam menyelesaikan tugas ini tentunya penulis juga menemukan setiap

hambatan dalam penyelesaiannya. Dengan keyakinan dan bantuan semua pihak

akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak - yang tidak dapat disebutkan

namanya satu per satu, karena telah membantu penulis dalam menyelesaikan

makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran

bagi semua pihak. Terimakasih.

Madiun, Maret 2013

Penulis

1

Page 3: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jagad raya atau dalam kehidupan sehari-hari biasa disebut alam semesta

merupakan sebuah tempat segenap benda – benda langit yang meliputi bintang,

planet, satelit dan benda – benda langit lainnya berada. Alam semesta ini proses

terbentuknya masih menyimpan misteri bagi setiap orang termasuk para ilmuwan.

Banyak teori yang diungkapkan oleh para ilmuwan tentang asal muasal

alam semesta. Dari beberapa teori tentang terbentuknya alam semesta ada tiga

teori yang terkenal yaitu teori jagad raya mengembang, teori ledakan besar dan

teori keadaan tetap. Namun dari tiga teori tersebut, teori yang paling terkenal

adalah teori ledakan besar (big bang).

Begitu pula dengan bumi –yang merupakan satu dari milyaran benda

langit – memiliki teori tentang asal muasalnya. Bumi telah terbentuk 4,6 milyar

tahu yang lalu. Akan tetapi, bentuk permukaan bumi selalu mengalami perubahan.

Baik secara perlahan maupun secara cepat.

Bumi dengan segala isi dan bentuknya merupakan salah satu planet

anggota tata surya yang beredar mengelilingi Matahari. Karena bumi merupakan

bagian dari tata surya, sejarah terbentuknya dan perkembangannya berhubungan

dengan sejarah terbentuknya tata surya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan rumusan

masalah untuk makalah ini yaitu :

1. Proses pembentukan alam semesta.

2. Bumi sebagai planet.

3. Penjabaran tentang struktur bumi.

4. Proses pembentukan benua dan samudra.

2

Page 4: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

PEMBAHASAN

A. Pembentukan Alam Semesta Dan Tata Surya

a. Alam Semesta

Alam semesta atau sering disebut juga jagad raya, sekarang ini awalnya

berasal dari gas yang berserakan secara teratur di angkasa kemudian menjadi

kabut (menjadi kumpulan kosmos-kosmos). Dalam pengertian alam semesta

mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikro kosmos yaitu benda-

benda yang berukuran kecil seperti atom, sel, elektron dan benda—benda kecil

lainnya. Adapun makro kosmos yaitu benda-benda yang berukuran besar, seperti

bintang, planet, dan matahari.

Teori terbentuknya alam semesta (jagad raya)

Para ilmuwan banyak yang sepakat bahwa benda-benda di alam semesta

terbuat dari unsur-unsur yang sama. Ada tiga teori yang sangat terkenal mengenai

terbentuknya alam semesta, yaitu teori jagad raya mengembang, teori ledakan

besar dan teori keadaan tetap.

Teori jagad raya mengembang.

Edwin Hubble melakukan pengamatan terhadap galaksi-galaksi yang

terletak sangat jauh. Galaksi selalu bergerak menjauhi alam semesta dengan

kecepatan yang tinggi. Antar galaksi jaraknya semakin bertambah setiap saat. Hal

ini berarti bahwa jagad raya tidaklah statis akan tetapi terus mengalami

perkembangan.

Teori Ledakan Besar (big bang)

Teori Big Bang (atau dalam tejemahan bebas: Ledakan Dahsyat atau

Dentuman Besar) dalam kosmologi adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang

menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini

3

Page 5: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas,

yang kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu.

Alam pada saat itu belum merupakan materi tetapi pada suatu ketika

berubah menjadi materi yang sangat kecil dan padat, massanya sangat berat dan

tekanannya besar, karena adanya reaksi inti kemudian terjadi ledakan hebat.

Massa itu kemudian berserak dan mengembang dengan sangat cepat menjauhi

pusat ledakan dan membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang lebih

kecil dan trus bergerak, menjauhi titik pusatnya.

Para ilmuwan juga percaya bawa Big Bang membentuk sistem tata surya.

Ide sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat

dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam skala besar pada pergerakan

galaksi terhadap satu sama lain, dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta

akan kembali atau terus mengembang. Konsekuensi alami dari Teori Big Bang

yaitu pada masa lampau alam semesta punya suhu yang jauh lebih tinggi dan

kerapatan yang jauh lebih tinggi.

Pada tahun 1929 Astronom Amerika Serikat, Edwin Hubble melakukan

observasi dan melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi kita dengan

kecepatan yang tinggi. Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi bertambah

setiap saat. Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita

tidaklah statis seperti yang dipercaya sejak lama, namun bergerak mengembang.

Kemudian ini menimbulkan suatu perkiraan bahwa Alam Semesta bermula dari

pengembangan di masa lampau yang dinamakan Dentuman Besar. Pada saat itu

dimana Alam Semesta memiliki ukuran nyaris nol, dan berada pada kerapatan dan

panas tak terhingga; kemudian meledak dan mengembang dengan laju

pengembangan yang kritis, yang tidak terlalu lambat untuk membuatnya segera

mengerut, atau terlalu cepat sehingga membuatnya menjadi kurang lebih kosong.

Dan sesudah itu, kurang lebih jutaan tahun berikutnya, Alam Semesta akan terus

mengembang tanpa kejadian-kejadian lain apapun.

4

Page 6: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

Teori Keadaan Tetap

Kalau kita kembali ke tahun 1948, tidaklah ditemukan informasi yang

cukup untuk menguji teori letusan hebat itu. Ahli Astronomi Inggris Fred Hoyle

dan beberapa ahli astro-fisika Inggris mengajukan teori yang lain, teori keadaan

tetap yang menerangkan bahwa jagat raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa

–asas kosmologi- tetapi juga tak berubah dalam waktu asas kosmologi yang

sempurna. Jadi, asas kosmologi diperluas sedemikian rupa sehingga menjadi

“sempurna” atau “lengkap” dan tidak bergantung pada peristiwa sejarah tertentu.

Teori keadaan tetap berlawanan sekali dengan teori letusan hebat.

Dalam teori kedua, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong

sewaktu berbagai galaksi saling menjauh. Dalam teori keadaaan tetap, kita harus

menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara

berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi

yang menjauh. Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah hydrogen,

yaitu sumber yang menjadi asal usul bintang dan galaksi.

Penciptaan zat berkesinambungan dari ruang angkasa yang tampaknya

kosong itu diterima secara skeptis oleh para ahli, sebab hal ini rupanya melanggar

salah satu hukum.

b. Tata surya

Tata surya adalah sekelompok benda- benda angkasa yang mengelilingi

matahari karena gaya tarik gravitasi matahari sehingga membentuk satu kesatuan.

Tata Surya terdiri atas matahari sebagai pusat peredaran, sembilan planet, satelit,

asteroid, komet, dan materi-materi antar planet.

Beberapa penjelasan mengenai hipotesis terjadinya tata surya:

Hipotesis Kabut / Teori Kant-Laplace

Hipotesis kabut pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant, Menurut

Kant Tata Surya terbentuk oleh nebula ( gumpalan kabut ). Gumpalan ini terdiri

dari berbagai macam gas, gas –gas yang berukuran kecil tertarik oleh gas yang

berukuran besar, sehingga terbentuk gumpalan gas yang seperti cakram. Pada

cakram menjadi pepat, maka sebagian besar gas yang berada di pusat cakram.

5

Page 7: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

Gumpalan kabut yang bermassa besar yang ada di pusat cakram inilah yang

kemudian menjadi matahari. Sedangkan gas-gas yang ada di daerah pinggir

mengalami penyusutan suhu dan bentuk dan kemudian membentuk planet –planet

yang mengelilingi matahari.

Tokoh lain yang mengemukakan hipotesis ini adalah Pierre Simon de

Laplace. Laplace mengemukakan bahwa tata surya berrmula dari kabut panas

yang berpilin, Kabut ini kemudian mengalami penyusutan dan membentuk bola

gas akibat selalu memancarkan panas. Bola gas bergerak berputar secara cepat

menyebabkan beberapa bagian dari massa gas bergerak menjauh dari bola gas

awal. Bagian dari massa gas ini membentuk bola- bola gas yang lebih kecil dan

kemudian dingin kemudian menjadi planet, sedangkan bola gas awal menjadi

matahari, planet-planet bergerak mengelilingi matahari. Karena hipotesis hampir

sama dengan hipotesis yang dikemukakan oleh Kant, maka hipotesis ini digabung

menjadi Teori Kant-Laplace.

Teori Planetesimal

Chamberlin dan Moulton mengemukakan teorinya mengenai pembentukan

tata surya. Pada awalnya terdapat matahari yang didekati sebuah bintang yang

besar dan kemudian terjadi penarikan / tarik-menarik. Gas yang meledak keluar

dari atmosfer matahari, mengembun dan membeku menjadi benda padat yang

disebut planetesimal. Planetesimal ini kemudian mengalami pertumbuhan yang

terus-menerus dengan cara menarik bagian-bagian yang lebih kecil yang nantinya

menjadi planet.

Teori pasang surut

Teori ini mengemukakan bahwa pada Zaman dahulu terdapat sebuah

bintang yang berukuran besar bergerak melintas dekat matahari, Kemudian terjadi

gaya tarik-menarik dari bintang tersebut, menyebabkan permukaan matahari

terjadi proses pasang surut. Beberapa bagian massa matahari membentuk tonjolan

akibat gaya tarik- menarik. Tonjolan ini kemudian terputus membentuk tetesan-

tetesan gas , semakin lama tetesan gas ini akan membeku dan menjadi planet-

planet.

6

Page 8: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

Teori Lyttleton.

Pada awalnya tata surya merupakan bintang kembar yang salah satunya

sangat labil. Pada saat salah satu dari bintang tersebut meledak, bagian dari

ledakan tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak

meledak ini adalah matahari dan pecahan-pecahannya setelah dingin akan menjadi

planet.

Teori Awan Debu (Protoplanet).

Tata Surya terbentuk dari gumpalan panas dan debu yang sangat banyak.

Salah satu dari gumpalan tersebut mengalami pemampatan dan menarik-menarik

partikel-partikel debu yang kemudian membentuk gumpalan bola. Pada saat inilah

terjadi pilinan karena proses pilinan gumpalan bola menjadi berbentuk pipih

menyerupai cakram. Pada bagian lebih tebal terletak di tengah, proses pilinannya

lebih lambat daripada bagian tepi. Bagian tengah ini kemudian menjadi matahari.

Pada bagian yang tepi proses pilinannya berlangsung cepat sehingga

gumpalan menjadi terpecah membentuk gumpalan-gumpalan yang lebih kecil.

Gumpalan ini membeku kemudian menjadi bahan planet. Bahan planet inilah

yang disebut Protoplanet. Teori protoplanet dikemukakan oleh seorang ahli yaitu

Carl Von Weizsaecker dan disempurnakan oleh Gerard P.Kuiper.

B. Bumi sebagai Planet

Bumi adalah planet ketiga dari 8 planet dalam tata surya. Diperkirakan

usianya mencapai 4,6 milyar tahun jarak antara bumi dengan matahari adalah

149,6 juta kilometer atau 1 AU (ing: ASTRONOMICAL UNIT). Bumi kita tidak

bulat sempurna, melainkan pepat pada kutub – kutubnya dan menggelembung

pada equatornya. Jari- jari dikutub bumi adalah 6.356,8 Km sedangkan pada

equator jari- jari nya 6.378,2 Km. Pepat nya bola bumi ini disebabkan pada saat

baru terbentuk bumi belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggelembung

pada bagian yang tegak lurus sumbu rotasi, yaitu bagian equator.

7

Page 9: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

Bumi berputar mengelilingi matahari karena antara bumi dan Matahari

memiliki gaya tarik – menarik. Gaya inilah yang membuat planet – planet lain

juga berputar mengelilingi matahari, dan membuat satelit berputar mengelilingi

planet. Kita menyebut gaya ini sebagai gaya gravitasi. Orang yang pertama kali

menemukan gaya gravitasi adalah ilmuwan bernama Newton. Jika di sekitar

matahari hanya ada bumi, maka gerak revolusi dan rotasi bumi akan berbentuk

bulat. Namun karena bumi juga mendapatkan gaya gravitasi dari planet lain,

pergerakan bumi menjadi bentuk elips.

Bumi mengelilingi matahari dalam lintasan berbentuk elips (Hukum

Keppler I), pada jarak rata-rata 149,6 juta km (93 juta mil). Karena lintasannya

berbentuk elips ini, maka jarak matahari-bumi selalu berubah. Jarak matahari-

bumi yang terdekat (perihelion) terjadi pada tanggal 4 januari, dengan jarak 91,5

juta mil dan jarak matahari-bumi terjauh (apheloin) terjadi pada tanggal 5 juli

dengan jarak 94,5 juta mil, berarti perubahan matahari-bumi dalam satu tahun

sekitar tiga juta mil. Jarak rata- rata dari pusat matahari ke pusat bumi disebut 1

AU (Astronomical Unit/ Satuan Jarak Astronomi).

Ciri bumi dapat juga ditunjukkan oleh nilai massa jenisnya. Dengan

mengetahui masa jenis bumi kita dapat mempekirakan bahan-bahan penyusun

bumi khususnya bagian dalam bumi. Kita telah mengetahui massa dan jari-jari

bumi. Jika kita anggap bumi berbentuk bola, maka volume bumi dapat kita hitung

dengan rumus volum bola (4/3)R2, dengan R adalah jari-jari bumi. Massa jenis

rata-rata bumi kira-kira 5.500 kg/m3 atau 5,5 massa jenis air (1000 kg/m3).

Bumi adalah planet berlangit biru. Ini adalah perkataan yang diucapkan

oleh Gagarin, astronot pertama yang menaiki pesawat luar angkasa Vostok 1,

setelah berhasil mengelilingi bumi sebanyak 1 kali putaran pada tanggal 12 april

1961. Bumi terlihat berwarna biru karena saat menerima pancaran dari sinar

matahari, sinar akan mendapat pengaruh dari molekul atmosfer sehingga

terpencar. Salah satunya yaitu sinar yang berwarna biru, mendapat pengaruh yang

paling hebat dan kuat sehingga bumi terlihat berwarna biru.

Seperti halnya planet-planet lain, bumi juga selalu bergerak. Gerakan bumi

ada tiga macam yaitu sebagai berikut :

8

Page 10: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

1. Perputaran bumi berputar pada porosnya atau sering disebut rotasi. Waktu

yang diperlukan bumi untuk berotasi satu kali mengitari porosnya adalah 1

hari atau 24 jam (tepatnya adalah 23 jam 56 menit 4,09 detik). Arah rotasi

bumi adalah “arah timur” yaitu dari barat ke timur. Rotasi bumi terhadap

porosnya menyebabkan :

a) Pergantian siang dan malam hari.

b) Gerak semu harian benda langit.

c) Penggembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub

bumi.

d) Perbedaan waktu untuk tempat-tempat yang berbeda derajat

bujurnya. 

2. Bumi juga melakukan Revolusi yaitu gerak bumi mengitari matahari. Arah

revolusi sama dengan arah rotasi, yaitu berlawan dengan arah jarum

jam.Arah revolusi bumi ini diciptakan sebagai “arah timur”, yaitu gerak

dari timur ke barat. Satu kali revolusi bumi (disebut periode revolusi bumi)

memerlukan waktu 362,25 hari (tepatnya 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik).

Revolusi bumi mengitari matahari menyebabkan :

a) Pergantian musim.

b) Perubahan lamanya siang dan malam.

c) Gerak semu tahunan matahari.

d) Terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan.

3. Bumi bersama-sama anggota tata surya lainnya berputar mengelilingi

pusat galaksi Bimasakti.

Sampai saat ini Bumi merupakan satu-satunya planet yang terdapat

kehidupan dan merupakan tempat tinggal bagi manusia. Sebagai tempat

tinggalnya, manusia berusaha untuk mengetahui seluk beluk tentang Bumi.

Bumi dengan segala isi dan bentuknya merupakan salah satu planet

anggota tata surya yang beredar mengelilingi matahari. Karena bumi merupakan

bagian dari tata surya, maka sejarah bentuk dan perkembanganya berhubungan

dengan sejarah terbentuknya tata surya.

9

Page 11: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

C. Struktur Bumi

Pada awal pembentukannya, bumi berupa benda angkasa yang pijar dan

sangat panas. Setelah berjuta – juta tahun, bumi yang pijar dan sangat panas

tersebut perlahan – lahan mengalami pendinginan. Bagian kulit bumi menjadi

beku, walaupun bagian dalam masih tetap panas.

Besarnya ukuran bumi menyebabkan manusia kesulitan untuk mengetahui

struktur lapisan bumi. Akan tetapi, para ahli geologi memperoleh gambaran

tentang susunan bagian dalam bumi melalui pengamatan seismologi (hantaran

pada gelombang gempa bumi). Hal itu karena arah, kecepatan dan bentuk

gelombang gempa ditentukan oleh komposisi dan kerapatan bagian dalam bumi.

Secara struktur lapisan bumi dibagi menjadi 3 lapisan utama, yaitu kerak

bumi (crush), selimut (mantle) dan inti (core). Struktur lapisan bumi seperti itu

mirip dengan telur, yaitu cangkannya ibarat kerak, putih telur ibarat selimut dan

kuning telur sebagai inti.

Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi

lapisan-lapisan sebagai berikut:

1. Kerak Bumi

Merupakan lapisan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal

lapisan kerak bumi tidak sama di semua tempat. Secara umum tebal kerak bumi di

bawah benua adalah 20-50 km, sedangkan di bawah samudra tebalnya 10-20 km.

Kerak bumi merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batuan-batuan basa dan

masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahkluk hidup. Suhu

bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100º C. Lapisan kerak bumi dan bawahnya

(mantel bumi) hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.

2. Selimut atau Selubung (mantle)

Merupakan lapisan yang letaknya di bawah lapisan kerak bumi. Tebal

selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu

bagian bawah selimut mencapai 3.000º C, tetapi tekanannya belum mempengaruhi

kepadatan batuan.

10

Page 12: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

Pada lapisan ini bersifat semi cair, banyak mengandung mineral dan

ferromagnesian (campuran besi dan magnesium). Mantel dapat dibagi menjadi 2

bagian:

a) Upper Mantle (mantel bagian atas), memiliki ketebalan 400 km, bersifat

plastis (padat tapi kenyal) atau semiplastis, mempunyai zona transisi

dengan ketebalan 670 km.

b) Lower Mantle (mantel bagian bawah), terdiri dari bahan yang kaya unsur

nikel dan besi, berada pada kedalaman antara 1000 – 2900 km.

3. Inti Bumi

Merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi. Lapisan ini dibedakan

menjadi 2 yaitu lapisan inti luar dan inti dalam. Inti luar tebalnya sekitar 2.000 km

dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200º C. Inti dalam merupakan

pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam terdiri

dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500º C. Menurut teori, perputaran

bumi pada porosnya (rotasi) menyebabkan terjadinya arus sirkulasi pada bagian

cair inti bumi. Sirkulasi ini merupakan sumber dari medan magnet yang

menyelimuti bumi.

Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material)-nya, Bumi dapat

dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut:

1. Lithosphere merupakan lapisan yang terdiri dari crust & upper mantle,

dan berada di kedalaman 0-60 km.

2. Asthenosphere merupakan lapisan plastis yang memiliki kepadatan

rendah dan berada di antara upper mantle dan lower mantle.

3. Upper mantle merupakan lapisan luar dari mantel dan suhunya lebih

rendah dibandingkan lower mantle. Berada di kedalaman 35-660 km.

4. Lower mantle merupakan lapisan dalam mantel yang memiliki suhu lebih

panas yang disebabkan oleh panas ekstrim yang berasal dari inner core.

Berada di kedalaman 660-2890 km.

11

Page 13: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

5. Inti Luar (Outer Core) berupa fase cair berada di kedalaman 2890-5150

km, kaya akan unsur besi (Fe) dan nikel (Ni).

6. Inti Dalam (Inner Core) walaupun bersuhu ekstrim tetapi berupa fase

padat yang disebabkan oleh tekanan yang sangat tinggi. Berada di

kedalaman 5150-6360 km dan juga kaya akan unsur besi dan nikel.

D. Pembentukan Benua dan Samudra

Benua dan samudra terbentuk melalui proses yang sangat panjang. Dahulu

bentuk benua dan samudra tidak seperti sekarang ini. Setelah melalui proses yang

panjang maka terbentuklah benua seperti pada saat ini. Bagaimanakah benua dan

samudra terbentuk?. Ada beberapa teori yang dikembangkan oleh beberapa ahli

sebagai berikut :

a. Teori Apungan Benua - Alfred Lothar Wegener (1880-1930) 

Ia mengemukakan teori yang disebut Apungan dan Pergeseran Benua-

Benua pada tahun 1912 dihadapan perhimpunan ahli geologi di Frankfurt, Jerman.

Teori tersebut dipopulerkan pertama kalinya dalam bentuk buku pada tahun 1915

yang berjudul Die Enstehung der Kontinente und Ozeane (Asal Usul Benua dan

Lautan). Buku tersebut menimbulkan kontroversi besar di lingkungan ahli-ahli

geologi, dan baru mereda pada tahun enampuluhan setelah teori Apungan Benua

dari Wegener ini semakin banyak mendapat dukungan. Wegener mengemukakan

teori tersebut dengan pertimbangan sebagai berikut. 

1. Terdapat kesamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua

Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan

Afrika. Kesamaan pola garis kontur pantai tersebut menunjukkan bahwa

sebenarnya Benua Amerika Utara dan Selatan serta Eropa dan Afrika

dahulu adalah daratan yang berimpitan. Berdasarkan fakta bahwa formasi

geologi di bagian-bagian yang bertemu itu mempunyai kesamaan. 

Keadaan ini telah dibuktikan kebenarannya. Formasi geologi di sepanjang

pantai Afrika Barat dari Sierra Leone sampai tanjung Afrika Selatan sama

12

Page 14: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

dengan formasi geologi yang ada di pantai Timur Amerika, dari Peru

sampai Bahia Blanca. 

2. Benua-benua yang ada sekarang ini, dahulunya adalah satu benua yang

disebut Benua Pangea. Benua Pangea tersebut pecah karena gerakan benua

besar di selatan baik ke arah barat maupun ke arah utara menuju

khatulistiwa. Daerah Greenland sekarang ini bergerak menjauhi daratan

Eropa dengan kecepatan 36 meter/tahun, sedangkan Kepulauan

Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 meter/tahun.

Dengan peristiwa tersebut maka terjadilah hal-hal sebagai berikut:

a) Bentangan-bentangan samudra dan benua-benua mengapung

sendiri-sendiri. 

b) Samudra Atlantik menjadi semakin luas karena benua Amerika

masih terus bergerak ke arah barat, sehingga terjadi lipatan-lipatan

kulit bumi yang menjadi jajaran pegunungan utara-selatan, yang

terdapat di sepanjang pantai Amerika Utara dan Selatan. 

c) Aktivitas seismik yang luar biasa di sepanjang Patahan St.

Andreas, di dekat pantai barat Amerika Serikat. 

d) Batas Samudra Hindia semakin mendesak ke utara. Anak benua

India semakin menyempit dan makin mendekati ke Benua Eurasia,

sehingga menimbulkan lipatan Pegunungan Himalaya.

 

Pergerakan benua-benua sampai sekarang pun masih berlangsung, hal dibuktikan

dengan makin melebarnya celah yang terdapat di alur-alur dalam samudra. 

b. Tim Peneliti Amerika Serikat (1969) 

Hasil penelitian tim peneliti dari The New York American Museum of

Natural History Ohio State University, dan Whichita State University,

membuktikan bahwa daerah Alaska terletak di dekat khatulistiwa pada 200 juta

tahun yang lalu. Pada tahun 1969, ditemukan fosil tulang rahang binatang amfibi

air tawar purba, yang disebut lahyrintodont (salamander, kepalanya gepeng dan

badannya besar). Fosil seperti itu ditemui pula di Amerika Selatan dan Afrika.

13

Page 15: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

Bukti-bukti tersebut menguatkan teori apungan benua yang beranggapan bahwa

200 juta tahun yang lalu hanya ada satu benua besar di planet bumi ini. 

c. Teori Kontraksi

Menurut teori ini, Bumi telah mengalami pendinginan dalam jangka waktu

yang sangat lama. Massa yang panas bertemu dengan udara dingin membuatnya

mengerut. Zat yang berbeda-beda menyebabkan pengerutan yang tidak sama,

antara tempat satu dengan tempat yang lain. Inilah salah satu penyebab mengapa

daerah satu dengan daerah lainnya berbeda bentuk. Teori ini dikemukakan oleh

James Dana dan Elie Baumant. Ia menganalogikan Bumi dengan buah apel, yang

apabila dalamnya kering maka kulit apel akan mengerut.

Pendapat ini banyak dikritik, karena tidak mungkin penurunan suhu (pembentuk

pegunungan dan lembah) berlangsung sangat drastis. Padahal kenyataannya,

didalam bumi masih terdapat unsur pijar dan lapisan bumi yang terus mengalami

pergerakan.

d. Teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana Theory)

Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas dua benua

yang sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di sekitar

kutub selatan bumi. Kedua benua tersebut kemudian bergerak perlahan ke arah

equator bumi sehingga pada akhirnya terpecah-pecah menjadi benua-benua yang

lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara,

sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.

Teori Laurasia-Gondwana kali pertama dikemukakan oleh Edward Zuess pada

1884.

e. Teori Konveksi

Teori Konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess

dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz, dikemukakan bahwa di dalam

bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah

lapisan kulit bumi yang berada di atasnya. Ketika arus konveksi yang membawa

14

Page 16: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung

tengah samudra), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi

yang baru sehingga menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.

Bukti  dari adanya kebenaran Teori Konveksi yaitu terdapatnya mid

oceanic ridge, seperti mid Atlantic Ridge, dan Pasific-Atlantic Ridge di

permukaan bumi.

  Bukti lainnya didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang

membuktikan semakin jauh dari punggung tengah samudra, umur batuan semakin

tua. Artinya, terdapat gerakan yang berasal dari mid oceanic ridge ke arah yang

berlawanan disebabkan oleh adanya arus konveksi dari lapisan di bawah kulit

bumi.

f. Teori Lempeng Tektonik

Teori Lempeng Tektonik dikemukakan oleh ahli geofisika Inggris Mc

Kenzie dan Robert Parker. Menurut teori ini kulit bumi terdiri atas beberapa

lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer yang berwujud cair

kental. Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena

adanya pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer dengan posisi

berada di bawah lempeng tektonik kulit bumi.

 Teori lempeng tektonik muncul setelah Alfred Lothar Wagener, seorang

ahli meteorologi dan geologi dari Jerman dalam buku  The Origin of Continents

an Oceans (1915), mengemukakan  bahwa benua yang padat sebenarnya terapung

dan bergerak di atas massa yang relatif lembek (continental drift). Selain itu,

berdasarkan hasil pengamatannya beberapa bagian benua terdapat kesamaan

bentuk pantai antara benua satu dengan lainnya. Ia juga mendapati kesamaan

geologi dan kesamaan makhluk yang hidup di pantai seberang.

Inti dari teori lempeng tektonik adalah kerak Bumi sebetulnya terdiri atas

lempengan-lempengan besar yang seolah mengapung dan bergerak pada lapisan

inti Bumi yang lebih cair. Teori ini dibuktikan oleh pakar-pakar geologi dengan

waktu hampir setengah abad dan diterima sejak tahun 1960-an. Hingga kini teori

ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi,

15

Page 17: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

tsunami, dan meletusnya gunung berapi, serta bagaimana terbentuknya gunung,

benua, dan samudra. Teori ini juga membuktikan bahwa benua-benua selalu

bergeser.

Berdasarkan arahnya, gerakan lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi

tiga jenis yaitu :

1. Konvergen yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng

tektonik. Tumbukan antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan

antara lempeng benua dan benua, atau antara lempeng benua dan

lempeng dasar samudra. Contohnya tumbukan antara lempeng

India dan lempeng benua Eurasia yang menghasilkan terbentuknya

pegunungan lipatan muda Himalaya

2. Divergen yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik,

contohnya gerakan saling menjauh antara lempeng Afrika dan

Amerika bagian selatan.

3. Sesar mendatar yaitu saling bergesekan  (berlawanan arah)

antarlempeng tektonik. Contohnya gesekan antara  lempeng

Samudra Pasifik dan lempeng daratan Amerika Utara

yang mengakibatkan terbentuknya Sesar San Andreas yang

membentang  sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San Francisco

di utara sampai  Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zona

berupa jalur tempat  bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut

Zona Sesar Mendatar  (zona transform).

16

Page 18: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

PENUTUP

Setelah mengetahui teori – teori terbentuknya alam semesta ini, dapat kita

ketahui bahwa prosesnya memang masih menyimpan misteri. Selama bertahun –

tahun teori – teori tersebut semakin berkembang karena sifat alami manusia yang

selalu ingin tahu.

Dalam era modern saat ini –di era teknologi yang semakin canggih-,

dimungkinkan munculnya teori – teori baru untuk menjawab segala pertanyaan

yang mungkin muncul di benak kita perihal alam semesta ini. Dengan demikian

jika kita mempelajari proses terbentuknya alam semesta ini, kita juga mengetahui

bahwa alam semesta ini berawal dari ketiadaan, menjadi ada seperti sekarang ini.

17

Page 19: makalah ikd - bumi dalam alam semesta.docx

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Yusman Hestiyanto. 2007. Geografi 1 SMA kelas 10. Jakarta:

Yudhistira

Web :

http://aditgeoholic.blogspot.com/2011/06/perkembangan-bumi

http://www.slideshare.net/EdwinPandhu/lapisan-bumi

http://edukasi.kompasiana.com/2012/01/10/teori-terbentuknya-alam-

semesta-tata-surya-dan-bumi/

http://wahidayantits.blogspot.com/2012/12/bumi-dan-alam-semesta-

disusun-oleh-1.html

18